laporan sitologi baru.doc
October 14, 2017 | Author: fadhila meilasari | Category: N/A
Short Description
Download laporan sitologi baru.doc...
Description
SITOLOGI I
Oleh : Nama NIM Rombongan Kelompok Asisten
: Fadhila Meilasari : B1A015051 : A2 :1 : Welan Sugiarti
LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN II
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2016
I. PENDAHULUAN Sitologi berasal dari cytos yang artinya sel dan logos yang artnya ilmu pengetahuan. Jadi sitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sel. Definisi sel adalah unit struktural yang terkecil dari makhluk hidup yang terdiri dari segumpal protoplasma dan inti sel (Campbell, 2003). Sel disebut juga satuan fungsional makhluk hidup karena di dalam sel terjadi proses metabolisme dan berbagai proses kehidupan, seperti reproduksi dan eksresi. Makin besar ukuran tubuh makhluk hidup, makin banyak jumlah sel penyusunnya. Sebagai penyusun tubuh makhluk hidup, sel dapat dianalogikan dengan batu bata yang menyusun suatu bangunan (Campbell, 2003). II. TUJUAN Tujuan praktikum acara sitologi 1 , antara lain : 1. Menjelaskan bentuk-bentuk sel pada tumbuhan 2. Menjelaskan bagian – bagian sel yang hidup antar lain nukleus, sitoplasma dan likopen. III. MATERI Alat yang digunakan dalam praktikum sitologi diantaranya mikroskop cahaya, object glass, cover glass, laporan sementara, silet, dan pipet tetes. Bahan bahan yang digunakan adalah rambut buah kapuk randu (Ceiba pentandra), selaput dalam bawang merah (Allium cepa), ϕ C. empulur singkong (Manihot esculenta) dan ϕ B. epidermis cabai merah (Capsicum annum). IV. METODE Metode yang dilakukan dalam praktikum acara sitologi antara lain : Ambil 2-3 helai rambut buah kapuk randu (Ceiba pentandra) dan letakkan diatas kaca benda, ditetesi air, dan ditutup dengan kaca penutup. Buat irisan melintang pada empulur singkong (Manihot esculenta) setipis mungkin, letakkan irisan di atas kaca benda, tetesi dengan air dan ditutup dengan kaca penutup. Buat irisan pada selaput dalam bawang merah (Allium cepa) setipis mungkin, letakkan irisan di atas kaca benda, tetesi dengan air dan ditutup dengan kaca penutup. Buat irisan melintang pada epidermis cabai merah (Capsicum annum) setipis mungkin, letakkan irisan di atas kaca benda, tetesi dengan air dan ditutup dengan kaca penutup. Amati preparat di bawah mikroskop, gambar bentuk sel dan beri keterangan.
V. HASIL Gambar
Keterangan : 1. Dinding sel
1
Gambar 1. Ø.C. Empulur Singkong (Manihot esculenta) Perbesaran 100 x Gambar
Keterangan : 1. Dinding sel 2. Karotenoid
1
3. Sitoplasma 2 3
Gambar 2. Ø.B. Epidermis Cabai Merah (Capsicum annum) Perbesaran 100x
Gambar
Keterangan : 1. Dinding sel 2.Nukleus 3. Sitoplasma
1
3 2
Gambar 3. Selaput dalam Bawang Merah (Allium cepa) Perbesaran 100x
Ambar
Keterangan : 1. Ruang udara 2. Dinding sel 2
1
Gambar 4. Rambut buah Kapuk Randu (Ceiba pentandra) Perbesaran 100x VI. PEMBAHASAN
Menurut Hidayat (1995), komponen utama dalam sel tumbuhan ada 3 yaitu (1) nukleus/inti sel, berfungsi membawa sifat-sifat yang dapat diturunkan dan mengantar proses-proses hidup di dalam sitoplasma. Inti sel memiliki bagian-bagian di dalamnya, seperti membran inti, rangka inti (reticulum), cairan inti (karioplasma), dan anak inti (nukleolus), (2) sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel. Sitoplasma dibagi menjadi 3, yaitu plasmolema, polioplasma, dan tonoplasma, (3) plastida merupakan organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. Ada 3 macam plastida yaitu leukoplas, kloroplas, dan kromoplas. Menurut Fahn (1992), perbedaan yang terdapat pada struktur sel hewan dan sel tumbuhan adalah pada sel hewan tidak terdapat dinding sel,terdapat lisosom, tidak terdapat plastida. Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel, tidak terdapat lisosom, terdapat plastida di dalam tubuh tumbuhan. Dinding sel adalah lapisan kaku yang mengelilingi beberapa jenis sel. Komponen penyusun dinding sel pada tumbuhan antara lain selulosa, hemiselulosa, suberin, dan khitin. Dinding sel memiliki 3 lapisan yaitu (1) dinding primer, terbentuk ketika terjadi pertumbuhan tanaman, (2) lamela tengah, memisahkan diantara dinding primer sel tumbuhan,(3) dinding sekunder, terbentuk setelah pertumbuhan sel selesai. Fungsi dinding sel antara lain memberikan struktur dan bentuk sel,memisahkan bagian dalam sel dari lingkungan luar, dan mencegah sel tidak pecah karena tekanan turgor (Winarto, 1981). Protoplasma adalah bagian sel yang hidup di dalam sel. Bagian bagian sel yang hidup selain nukleus, sitoplasma, dan plastida menurut (Maideliza, 2007) antara lain (1) mitokondria, merupakan tempat terjadinya proses respirasi seluler. (2) aparatus golgi untuk proses pengeluaran (ekskresi) sel, (3) lisosom berfungsi untuk mencerna sel-sel yang telah tua, (4) retikulum endoplasma berperan dalam pembentukan fosfolipid, kolesterol, dan karbohidrat, (5) ribosom, berfungsi dalam proses sintesis protein, (6) mikrobodi, terbagi atas 2 yaitu peroksisom dan glioksisom. Organel-organel pada tumbuhan terdiri dari bagian protoplasma dan nonprotoplasma. Komponen protoplasma adalah komponen sel yang hidup sedangkan komponen nonprotoplasma adalah komponen sel yang mati/substansi ergastik. Benda ergastik yang bersifat padat menurut Sutrian (1992) antara lain : (1) amilum/pati, (2) kristal Ca- oksalat (3) aleuron. Benda ergastik yang bersifat cair antara lain: asam organik, karbohidrat, lemak, minyak atsiri dan alkohol.
Praktikum kali ini untuk melihat bentuk sel yang hidup. Preparat yang digunakan yaitu preparat rambut buah kapuk randu (Ceiba pentandra) perbesaran 100x, terdapat dinding sel, gelembung udara, dan bentuk sel nya adalah bentuk silindris. Pada preparat sel bawang merah (Allium cepa) perbesaran 100x terdapat dinding sel, inti sel, dan sitoplasma. Bentuk sel dari bawang merah adalah memanjang. Menurut Saktiono (1989), dalam sel bawang merah di dalamnya terdapat protoplasma sehingga sel bawang merah dinyatakan hidup dengan warna merah muda. Preparat empulur batang singkong (Manihot esculenta) perbesaran 100x terdapat dinding sel , bentuk selnya adalah heksagonal tersusun rapat antara satu dan lainnya, dan merupakan ruang kosong pada sel. Preparat epidermis cabai merah (Capsicum annum) memiliki struktur kromoplas, plastida yang mengandung pigmen nonfotosintetik yakni warna merah. Suatu tumbuhan sebenarnya terdiri dari berbagai jenis pigmen yang akhirnya hanya pigmen yang dominan saja yang muncul. Menurut Sutrian (2004) setiap jenis tumbuhan memiliki warna yang berbeda seperti pada cabai yang kami amati ini VII. SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Komponen sel hidup pada tumbuhan terdiri dari sitoplasma, nukleus, plastida dan organel organel sel lain seperti retikulum endoplasma (RE), ribosom, mitokondria, lisosom, diktiosom,dan mikrobodi 2. Bentuk sel beraneka ragam, dapat berbentuk bulat, bulat panjang, memanjang berbentuk segi lima, segi enam dan lain sebagainya VIII. SARAN Pengamatan pada mikroskop harus teliti, agar pengamatan lebih akurat dan pemotongan preparat harus dilakukan dengan hati-hati DAFTAR PUSTAKA Campbell. 2003. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga Fahn, A. 1992. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Hidayat, E. B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB. Maideliza, T. Dahlan, S. Meriko, L. Roziah, & M, Eti S. 2007. Kajian Struktur dan Kariotipe Gadung (Dioscorea bulbifora L.) Di Sumatera Barat. Makara Sains, 11(1), pp. 37-43. Saktiono. 1989. Biologi Umum. Jakarta : Gramedia. Sutrian. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan. Jakarta : Rineka Cipta. Winarto, L.M.1981.Penuntun Pelajaran Biologi. Bandung : Ganeca Exact.
View more...
Comments