A. Sejarah Perkembangan Seni Lukis Indonesia Baru Seni lukis Indonesia baru yang berkembang di Indonesia seperti juga kesenian pada umumnya tidak dapat sepenuhnya dipahami tanpa menempatkannya dalam keseluruhan kerangka masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Perkembangan jarya seni lukis Indonesia dipengaruhi kuat oleh kekuatan sejarah. Latar belakang lahirnya seni lukis Indonesia baru adalah sebagai berikut. 1. Warisan Budaya Warisan budaya merupakan bagian dalam pembentukan watak seorang manusia yang berdasar pada hubungan manusia itu dengan keadaan di sekelilingnya. Di dalamnya terkandung hubungan kejiwaan antara intuisi manusia dan emosi manusia dengan realitas yang tak terumuskan. 2) Kekuatan sejarah Kekuatan sejarah yang berupa kejadiankejadian dan gejala-gejala sosi al yang sedang berlangsung di sekeliling seniman. Kehidupan sosial dengan pergolakanpergolakan dan perjuangan nasional. Tumbuhnya kesadaran nasional yang mencetuskan Sumpah Pemuda pada 1928 pun merupakan gejala masyarakat yang menjadi dorongan kuat di masa awal perkembangan seni lukis Indonesia baru. 3) Pengaruh Barat Pengaruh barat adalah kenyataan yang juga merupakan kekuatan sejarah. Masa sebelum merdeka misalnya, mengakibatkan persentuhan antara seni lukis Indonesia pada awal pembentukannya dengan seni lukis Barat. Majunya media komunikasi dunia dan percampuran peradaban dunia seni rupa pun menjadi masalah khusus.
B. Ciri-ciri Masa Pendidikan Formal Pada masa ini ditandai dengan lebih mantap berdirinya pendidikan formal : 1. Berdirinya ASRI( Akademi Seni Rupa Indonesia ) Tanggal 18 Januari 1948 di Yogyakarta dengan direktur R.J. Katamsi. Pada 1949, R. J. Katamsi dengan beberapa seniman anggota SIM, Pelukis Rakjat, POETRA, dan Budayan Taman Siswa merintis akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) yang kini berubah menjadi ISI. Tujuan didirikannya akademi ini adalah untuk mencetak caloncalon seniman. Para tokoh ASRI antara lain S. Soedjojono, Hendra Gunawan, Djajengasmoro, Kusnadi, dan Sindusiswono.
2. Perguruan Tinggi Guru Gambar(sekarang jurusan seni rupa ITB) yang dipelopori oleh Prof. Syafei Sumarja di Bandung. Di Bandung pada 1950-an , berdiri Balai Perguruan Tinggi Guru Gambar yang dipelopori oleh Syafe’i Soemard ja. Ia dibantu oleh Mochtar Apin, Ahmad Sadali, Sudjoko, dan Edi Karta Subarna. Sejak 1959, lembaga ini berubah nama menjadi jurusan Seni Rupa pada Institut Teknologi Bandung (ITB) 3. Guru gambar pada tingkat sekolah-sekolah menengah menuntut terbentuknya jurusan seni rupa pada perguruan tinggi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang terbesar di Indonesia. Pada 1964, berdiri jurusan Pendidikan Seni Rupa IKIP Bandung (saat ini bernama Universitas Pendidikan Indonesia) yang dipelopori oleh Barli, Karmas, Popo Iskandar, Radiosuto, dan Wiyoso Yudoseputo. Sebagian alumni Jurusan Seni Rupa IKIP Bandung yang menekuni seni lukis adalah seniman Oho Garha, Nana Banna, Hidayat, Dadang MA, dan Hardiman. Beberapa tahun kemudian dibuka jurusan seni rupa di IKIP lainnya di seluruh Indonesia.
C. Contoh Lukisan pada Masa Pendidikan Formal
Hutan Karya : Widayat
Garuda Karya : Kanva Abas
Berita Duka Karya : G. Sidartha
D. Hal-hal yang dianggap perlu
Beratapkan Langit dan Bumi Ampran Karya : AD. Pirous
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.