Laporan Sedimen Komposisi Butir

April 26, 2018 | Author: Gusti N Kusuma Wijaya | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Laporan Praktikum Sedimen acara Ukuran Butir...

Description

A. MAKS MAKSUD UD DAN DAN TUJ TUJUA UAN N

Maksud dari praktikum sedimentologi acara komposisi partikel sedimen ini adalah untuk melakukan identifikasi komposisi butir pasir dan partikel penyusun  batuan sedimen dari hasil sampel yang telah didapat di lapangan. Identifikasi yang dilakukan dilakukan meliputi pengamatan mikroskopis mikroskopis pada butir pasir yang sudah dipisahkan dipisahkan  berdasarkan mineral ringan dan beratnya. Tujuan dari praktikum sedimentologi acara komposisi partikel sedimen ini adal adalah ah untu untuk k meng menget etah ahui ui pros proses es – pros proses es geol geologi ogi yang yang beker bekerja ja pada pada daera daerah h  pengamatan meliputi sedimentasi dan pengendapan. Pengamatan dilakukan melalui sampel batuan yang sudah diambil dan sudah dipisahkan mineral berat dan ringannya. Proses geologi yang bekerja dapat diamati melalui persebaran mineral berat dan ringan yang ada. B. DASA DASAR R TEO TEORI RI Tucker Tucker (1991 (1991 menyatak menyatakan an batuan batuan sedim sedimen en dapat dapat dibagi dibagi menjad menjadii empat empat

kelompok berdasarkan proses pembentukannya! yaitu " 1. #elomp #elompok ok pertam pertamaa adalah adalah sedime sedimen n silisi silisikla klasti stik k (diseb (disebut ut juga juga terrig terrigeno enoss atau atau epiklastik yaitu sedimen yang terdiri dari fragmen$fragmen yang berasal dari  batuan yang telah ada sebelumnya kemudian tertransportasi dan terdeposisi melalui proses fisik. %ontoh batuannya adalah ba tupasir! breksi! breksi! konglomerat &. #elo #elomp mpok ok kedu keduaa adala adalah h sedi sedime men n hasi hasill kegia kegiata tan n bioge biogeni nik! k! biok biokim imia ia!! dan dan organik. %ontoh batuannya adalah batubara! dan chert. '. #elo #elomp mpok ok keti ketiga ga adal adalah ah sedim sedimen en hasi hasill pros proses es kimi kimia ai! i! cont contohn ohnya ya depos deposit it mineral e)aporit seperti kalsit dan halit. *. #elo #elomp mpok ok keem keempa patt adal adalah ah sedi sedime men n )olk )olkan anik ikla last stik ik!! yait yaitu u sedi sedime men n yang yang terbent terbentuk uk oleh oleh fragme fragmen n batuan batuan hasil hasil kegiata kegiatan n )ulkani )ulkanik. k. %ontoh %ontoh batuan batuannya nya adalah breksi )ulkanik atau material piroklastik  +enis +enis parti partikel kel rombaka rombakan n (detri (detrital tal yang yang umumnya umumnya dijump dijumpai ai dalam dalam sedime sedimen n silisiklastik antara lain fragmen batuan yang bisa berupa butir batuan sedimen dan meta meta sedime sedimen! n! butir butir batuan batuan sedime sedimen n silika silikaan! an! butir butir batuan batuan beku beku atau atau metamo metamorf, rf, kuarsa, feldspar, mika dan lempung, mineral berat, dan p artikel lainnya. #elompok mineral berat dibagi menjadi tiga kelompok " 1. #elompok #elompok mineral mineral opak " ilmenit! ilmenit! magnetit magnetit!! hematit! hematit! pirit. pirit.

&. #elompok #elompok ultra ultra stabil stabil " -irkon! -irkon! turmali turmalin! n! rutil rutil.. '. #elompok #elompok meta stabil stabil " oli)in! oli)in! piroksen piroksen!! garnet! garnet! apatit! apatit! epidot! epidot! -iosit! -iosit! kyanit! kyanit! anadalusit! dan silimanit. Peman Pemanfa faat atan an info inform rmas asii kompos komposis isii

parti partikel kel sedi sedime men n

untu untuk k

menge mengeta tahui hui

 pemgaruh dari faktor$faktor seperti diatas dikenal dengan studi pro)enance sedimen atau batuan sedimen. Pettijohn et. al.! (19/ mengemukakan baha studi pro)enance adalah studi mengenai asal$usul atau kemunculan sedimen. 0ntuk studi pro)enance umumnya dipergunakan asosiasi dari mineral berat yang ditemukan dalam sedimen! namun demikian mineral ringan seperti kuarsa dan feldspar atau frgamen batuan juga sering dipergunakan. #elimpahan masing$masing jenis partikel sedimen tergantung pada " $ $

#eters #etersedi ediaan aan jenis jenis part partike ikell terseb tersebut ut pada pada batuan batuan atau atau daerah daerah asalny asalnyaa ura urabi bili lita tass meka mekani nik k part partik ikel el (ket (ketah ahan anan an terh terhad adap ap abra abrasi si!! dipe dipeng ngar aruh uhii oleh oleh

$

 belahan mineral dan kekerasan mineral atau partikel 2tabil 2tabilita itass kimiai kimiai partike partikell (ketahana (ketahanan n terhadap terhadap pelruta pelrutan n baik selama selama pelapukan pelapukan!!

$

transportasi! deposisi maupun selama diagenesis atau intrastratal Iklim Iklim " pelaru pelarutan tan miner mineral al lebih lebih intens intensif if pada pada daerah daerah dengan dengan iklim iklim yang yang bersifa bersifatt  panas dan humid atau lembab dibandingkan pada daerah dengan iklim semi$arid

$

atau dingin. 3elief 3elief daera daerah h asal parti partikel kel " minera minerall yang tida tidak k stabil stabil akan akan tetap tetap ditemuk ditemukan an pada pada sedimen yang partikelnya berasal dari daerah dengan relief tinggi karena selalu ada suplai suplai minera minerall dari dari batuan batuan segar segar alaupu alaupun n tingkat tingkat pelapuk pelapukanny annyaa tinggi tinggi sedangkan daerah dengan relief rendah umumnya batuan segarnya sudah tertutup  batuan yang lapuk! sehingga hanya mineral yang stabil yang masih tersisa dan

$

kemudian tertransport. Proses Proses sediment sedimentasi asi " seperti seperti adanya benturan benturan atau atau impact impact pada pada saat saat tertran tertransport sportasi! asi! fakt faktor or hidr hidrol olik ik (mis (misal alny nyaa miner mineral al bera beratt akan akan tere terend ndap apkan kan terl terleb ebih ih dahul dahulu u dibandingkan dengan mineral ringan! dan lain$lain.

Tabel Tabel 4sosiasi Mineral 5erat dan Pro)enance$nya (Mc6ane! 1997 Pro)enance 8ea)y Mineral 2uite 2edimentary 3ounded ircon! Tourmaline! 3utile 2phere! Magnetite 6o$:r 6o$:rade ade Metamor Metamorphi phic! c! 4ndalu 4ndalusit site! e! 2tau 2taurol rolite ite!! %hond %honddro drolit lite! e! %orundu %orundum! m! Topa-! opa-!

Tourmaline! ;esu)ianite! oicite! li)ine Tourmaline! 5eryl! Topa-! Musco)ite

#lasifikasi 5atupasir (ott! 19?*

5rockite!

Mona-ite!

iopside! %assiterite!

iagram ;an der

Plass (;an der  

Plass @ Tobi!

19?7

iagram Triangular yang Memperlihatkan #omposisi Pasir dari 5eberapa aerah Pro)enance (ickinson! 197

C. ALAT DAN BAHAN

$ 4lat " 1. Mikroskop &. +arum '. Penggaris *. #alkulator 7. #amera ?. 4lat tulis /. 2arung tangan . Masker   9. Tabung =rlenmeyer  1A. :elas 0kur 

$ 5ahan " 1. 2ampe pasir mesh ?A tiap 6P &. Plastik sampel '. 6arutan bromofrom *. 4lkohol 7. #ertas saring ?. 5romofrom

D. CARA KERJA 1. Pemisahan Mineral Ringan engan Mineral Bera!

Menyiapkan alat dan  bahan

Memisahkan butir pasir ukuran mesh ?A melalui proses pengayakan

Menuangkan larutan bromofrom di gelas ukur 

Menuangkan sampel butir pasir hasil ayakan ke dalam gelas ukur yang berisi  bromofrom

#edua mineral akan terpisah! lalu memisahkan mineral ringan yang terapung

Menyaring mineral berat dengan kertas saring! aduk perlahan sampai semuanya tersaring

%uci mineral berat maupun ringan dengan alkohol lalu dengan air 

Melakukan langkah kerja yang sama untuk sampel 6P yang lain

Mengeringkan sampel

". Pengama!an

Mempersiapkan mikroskop

Meletakkan sampel di mikroskop

Membuat 1A medan pandang dengan kurang lebih &7 mineral tiap medan pandang

Memisahkan tiap kelompok mineral

Mengamati jenis mineral

Melekukan hal yang sama untuk mineral ringan dan b erat

Mengolah data hasil pengamatan

E. TABEL DATA DAN HISTO#RAM 1. Mineral Ringan LP 1 N$.

Mineral Ringan

J%mlah

Mean Panang 1 " ) * + ,  / 10 J%mlah

N$. 1 " ) * J%mlah

K%arsa

&ra(si Ba!%an 1' 1& 1/ 1? 1& &A 1' &' '&

&$sil

? ?  * * / / 7 

&els'a r ? / /  1* 9 7 ? 

77

/A

17

A

&7 &7 '& & 'A '? &7 '* * &'

Mineral Bera!

&re(%ens i

Persen!as e

Sim'anga n Ba(%

#uarsa Celdspar Craksi 5atuan Cosil

77 /A

19.*'B &*./'B

*.B 7.AB

Persen!ase  Sim'angan Ba(% &*.&'B &9./'B

17

77.'B

?.AB

?1.'B

&'

1AA.AAB

HISTO#RAM KOMPOSISI MINERAL RIN#AN LP 1 70% 60% 50% 40% 30% Frekuensi 20% 10% 0%

Persentase Persentase + Simpangan Baku

 Jenis Mineral

LP " N$. Mean Panang 1 " ) * + ,  / 10 J%mlah

K%arsa

/ ? ? 9 1A 

*?

Mineral Ringan &els'a &ra(si r Ba!%an && &9 1' 19 1? &/ 1A && 1/ 19 1' 1&

91

1&

J%mlah &$sil

7 ' *9 *1 *? ''

&?7

N$. 1 " ) * J%mla h

Mineral Bera!

&re(%ens i

Persen!as e

Sim'anga n Ba(%

Persen!ase  Sim'angan Ba(%

#uarsa Celdspar Craksi 5atuan Cosil

*? 91

1/.'?B '*.'*B

*.AB 7.?B

&1.'?B '9.9*B

1&

*.'AB

?.AB

7*.'AB

&?7

1AA.AAB

HISTO#RAM KOMPOSISI MINERAL RIN#AN LP " 60% 50% 40% 30% Frekuensi

20%

Persentase

10%

Persentase + Simpangan Baku

0%

 Jenis Mineral

LP * N$. Mean Panang 1 " ) * +

K%arsa

/ ?  / 

Mineral Ringan &els'a &ra(si r Ba!%an 11 1?  1? 1A 11 7 11 9 17

J%mlah &$sil

'* 'A &9 &' '&

,  / 10 J%mlah

N$. 1 " ) * J%mla h

Mineral Bera!

#uarsa Celdspar Craksi 5atuan Cosil

 7 7   /A

/ 11 9 17 / 9&

1' 1/ 1/ 1A 1/ 1*'

& '' '1 '' '& 'A7

&re(%ensi

Persen!ase

Sim'angan Ba(%

Persen!ase  Sim'angan Ba(%

/A 9&

&&.97B 'A.1?B

*.B 7.&B

&/./7B '7.'?B

1*'

*?.9B

7.B

7&.?9B

A

A.AAB

A.AB

A.AAB

'A7

1AA.AAB

HISTO#RAM KOMPOSISI MINERAL RIN#AN LP * 60% 50% 40% 30% Frekuensi

Persentase

20%

Persentase + Simpangan Baku

10% 0%

 Jenis Mineral

". Mineral Bera! LP 1 N$. Mean Panang 1 " ) * + ,  / 10 J%mlah

Magne!i!

9 9 1& 1' 1& 1' 17 11 17 1' 1&&

Oli2i n / & ' & 7 1 & 7 7  *A

Mineral Bera! Ilmeni T$%rmalin ! 1& 1 1A A 9 A 7 A  A / A ? A * A / A  A /? 1

J%mlah Pir$(sen

Hema!i!e

? / * * 7 * ' * ' ' *'

A A A 1 A A A 1 A A &

'7 & & &7 'A &7 &? &7 'A '& &*

Mineral Bera!

N$. 1 " ) * + ,  Jumlah

&re(%ensi

Persen!ase

1&& *A /? 1 *' & &*

*&.9?B 1*.AB &?./?B A.'7B 15.14% 0.70% 100.00%

Magnetit >li)in Ilmenit Tourmaline Piroksen 8ematite

   

Sim'angan 3a(%

?B *B 7.'B A.&B 4.1% 0.25%

Persen!ase  Sim'angan 3a(% *.9?B 1.AB '&.A'B A.77B 19.21% 0.95%

HISTOGRAM KOMPOSISI MINERAL BERAT LP 1 60.00% 50.00% 40.00%

Frekuensi 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%

Magnetit

Oliin

!lmenit "#urmaline Pir#ksen $ematite

 Jenis Mineral Persentase

Persentase + Simpangan aku

LP " N$. Mean Panang 1 "

Magne!i!

1? 11

Oli2i n & *

Mineral Bera! Ilmeni T$%rmalin !  A / A

J%mlah Pir$(sen

Hema!i!e

* 7

A A

'A &/

) * + ,  / 10 J%mlah

N$. 1 " ) * + ,  Jumlah

19 11 1 1' 1& 9 1A 1' 1'&

7 ? & ' & ' 7 ' '7

9 9 /  1A ?  ? /

A A A A A A A A A

* / ? 7 * 7 ? * 7A

Mineral Bera!

&re(%ens i

Persen!as e

Sim'anga n 3a(%

Magnetit >li)in Ilmenit Tourmaline Piroksen 8ematite

1'& '7 / A 7A A &97

**./*B 11.?B &?.**B A.AAB 16.95% 0.00% 100.00%

7./B '.B 7.'B A.AB 4.2% 0.0%

   

A A A A A A A A A

Persen!ase  Sim'angan 3a(% 7A.**B 17.??B '1./*B A.AAB 21.15% 0.00%

HISTO#RAM KOMPOSISI MINERAL BERAT LP " 60.00% 50.00% 40.00%

Frekuensi 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%

Magnetit

Oliin

!lmenit "#urmaline Pir#ksen $ematite

 Jenis Min eral Persentase

Persentase + Simpangan aku

'/ '' '' &9 & &' &9 &? &97

LP *

N$. Mean Panang 1 " ) * + ,  / 10 J%mlah

N$. 1 " ) * + ,  Jumlah

J%mla h

Mineral Bera! Magne!i!

Oli2in

17 11 1' 9 11 9 1& 1' 1& 1& 1&?

& ' A A ? A A A A ' 1*

Mineral Bera!

Magnetit >li)in Ilmenit Tourmaline Piroksen 8ematite

Ilmeni ! 7 9 17 1' /  9 7 ? ? '

T$%rmalin

Pir$(sen

Hema!i!e

A A A A A A A A A A A

' & / & ' ' 7 / 7 7 '/

A A A A A A A A A A A

&re(%ensi

Persen!as e

Sim'angan 3a(%

1&? 1* ' A '/ A &7*

*9.?AB 7.7AB '&./7B A.AAB 14.56% 0.00% 100.00%

?.&B '.AB ?.AB A.AB 5.5% 0.0%

     

Persen!ase  Sim'angan 3a(% 77.AB .7AB '.?/B A.AAB 20.06% 0.00%

&7 &7 '7 &* &/ &A &? &7 &' &* &7*

HISTO#RAM KOMPOSISI MINERAL BERAL LP * 60.00% 50.00% 40.00%

Frekuensi 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%

Magnetit

Oliin

!lmenit "#urmaline Pir#ksen $ematite

 Jenis Mineral Persentase

Persentase + Simpangan aku

&. CONTOH PERHITUN#AN Mineral Ringan LP *

1. +umlah mineral dalam 1 medan pandang " $ $ $ $ $

#uarsa Celdspar Craksi 5atuan Cosil +umlah

D/ D 11 D 1? DA D /E11E1?EA D '*

&. +umlah suatu mineral dalam 1A medan pandang " $ $

F #uarsa F Celdspar

D /E?EE/EEE7E7EE D /A D 11EE1AE7E9E/E11E9E17E/ D 9&

$ $

F Craksi 5atuan D 1?E1?E11E11E17E1'E1/E1/E1AE1/ D 1*' F Cosil DA

'. +umlah mineral dalam 1A medan pandang " $

F Mineral D #uarsa E Celdspar E Craksi 5atuan E Cosil D /AE9&E1*'EA

D 'A7 *. Crekuensi Mineral $ $ $

#uarsa " ( F #uarsa G F MineralH1AAB D (/AG'A7H1AAB D &&.9B Celdspar " (F Celdspar G F MineralH1AAB D (9&G'A7H1AAB D 'A.1B Craksi 5atuan " (F Craksi 5atuan G F MineralH1AAB D (1*'G'A7H1AAB

$

D *?.B Cosil " ( F Cosil G F MineralH1AAB D AB

7. 2impangan 5aku idapat dari plot total F mineral yang dihitung dengan prosentase tiap mineral  pada Van der Plass Chart  (;an der Plass @ Tobi! 19?7 ?. Crekuensi Mineral E 2impangan 5aku $ $

#uarsa " Crekuensi #uarsa E 2impangan 5aku D (&&.9E*.B D &/./B Celdspar " Crekuensi Celdspar E 2impangan 5aku D ('A.1E7.&B D

$

'7.'?B Craksi 5atuan " Crekuensi Craksi 5atuan E 2impangan 5aku D

$

(*?.E7.B D 7&.?B Cosil " Crekuensi Cosil E 2impangan 5aku D AB

/. ormalisasi

&

#uarsa " ((Crekuensi Mineral E 2impangan 5aku G F Crekuensi Mineral

&

E 2impangan 5akuH1AAB Celdspar " ((Crekuensi Mineral E 2impangan 5aku G F Crekuensi

&

Mineral E 2impangan 5akuH1AAB Craksi 5atuan " ((Crekuensi Mineral E 2impangan 5aku G F Crekuensi Mineral E 2impangan 5akuH1AAB

#. PEMBAHASAN DAN INTERPRETASI - Pem3ahasan K$m'$sisi B%!ir

5erdasarkan hasil pengamatan jumlah komposisi mineral berat dan ringan yang telah dilakukan melalui pemisahan menggunakan larutan bromofrom! dapat diperoleh data mineral dari tiap – tiap 6P sebagai berikut " 1. 6P 1 Pada 6P 1 diperoleh data mineral ringan yang didominasi oleh fraksi batuan sebanyak 17 butir! diikuti feldspar /A butir! dan kuarsa 77 butir. 0ntuk data mineral berat didominasi oleh magnetit 1&& butir! ilmenit /? butir! piroksen *'  butir! oli)ine *A butir! hematite & butir! dan tormalin 1 butir. &. 6P & Pada 6P & diperoleh data mineral ringan yang didominasi oleh fraksi batuan sebanyak 1& butir! diikuti feldspar /A butir! dan kuarsa *? butir. 0ntuk data mineral berat didominasi oleh magnetit 1'& butir! ilmenit / butir! piroksen 7A  butir! oli)ine '7 butir  '. 6P * Pada 6P * diperoleh data mineral ringan yang didominasi oleh fraksi batuan sebanyak 1*' butir! diikuti feldspar 9& butir! dan kuarsa /A butir. 0ntuk data mineral berat didominasi oleh magnetit 1&? butir! ilmenit ' butir! piroksen '/  butir! oli)ine 1* butir  ari data diatas dapat disimpulkan baha pada 6P 1! 6P &! dan 6P * untuk  mineral ringan didominasi oleh fraksi batuan! dan yang tidak ditemukan sama sekali untuk fosil. 2edangkan dari data mineral berat yang paling dominan adalah mineral magnetit dan yang paling sedikit adalah tormalin yang hanya 1 butir pada 6P 1. Craksi batuan dan magnetit dapat ditemukan melimpah karena lokasi pengambilan sampel yang masih terletak dengan gunung api sehinga banyak mineral litik hasil  batuan beku yang masih tertahan di lokasi tersebut. Tipe batuan yang ada di sekitar  lokasi adalah batuan andesitic! maka dari itu banyak ditemukan fraksi batuan yang masih berarna ke abu – abuan. Nama Seimen • 0ntuk menentukan nama sedimen berdasarkan komposisi partikel sedimen dapat

diperoleh

menggunakan

klasifikasi

oleh

Pettijohn

(19//

dengan

membandingkan presentase antara kuarsa (J! feldspar (C! dan fraksi batuan (6 dari tiap – tiap 6P.

5erikut hasil pengamatannya " 2ampel sedimen pada 6P 1 memiliki persentase J D 19!*' B! C D &*!/' B! • • •

6 D 77!'B 2ampel 6P & memiliki persentase J D 1/!'?B! C D '*!'* B! 6 D *!' B 2ampel 6P * memiliki persentase J D &&!97 B! C D 'A!1? B! 6 D *?!9 B 'P 1 'P 2 'P 4

:ambar *.Penentuan titik plot pada klasifikasi penamaan batuan Pettijohn (19// +ika melihat lagi dari klasifikasi batuan menurut Pettijohn! lokasi ketiga titik  6P 1! &! dan * berada di daerah lithic arenite •

Ling(%ngan Pengena'an 5erdasarkan data mineral yang diperoleh dari pengamatan dapat disimpulkan

 baha lokasi pengamatan masih berada di daerah yang dekat dengan sumber batuan. 8al ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya mineral – mineral dengan tingkat resistensi batuan yang masih rendah! seperti oli)ine. Mineral yang paling banyak  ditemukan di lokasi pengamatan adalah litik batuan! yang menunjukkan baha

lokasinya masih berada di daerah hulu aliran sungai. ari segi tekstur pun masih kasar! belum banyak mengalami erosi dan abrasi. 5anyak sampel mineral yang rapuh dan banyak rongga di dalamnya sebagai akibat dari tekanan dan gas produk  magmatisme yang masih terbentuk utuh. Pr$2enan4e • & Mineral berat Pada pengamatan berdasarkan komposisi butir dapat diketahui baha komposisi mineral didominasi oleh fraksi batuan! magnetit! ilmenit! feldspar! dan kuarsa. 8al tersebut dapat diamati melalui pengamatan mikroskopis setelah dipisahkan mineral ringan dan mineral beratnya. 8asil asosiasi mineral beserta  pro)enancenya dapat diamati dari table asosiasi mineral berat dan pro)enance oleh Mc 6ane (1997 sebagai berikut " Tabel 4sosiasi Mineral 5erat dan Pro)enance$nya (Mc6ane! 1997 Pro)enance 2edimentary 6o$:rade

Metamorphic!

%ontact Metamorphic 8igher$:rade Metamorphic! 8ydrothermal Metamorphic 4cid Igneous 5asic Igneous Pegmatite

8ea)y Mineral 2uite 3ounded ircon! Tourmaline! 3utile 2phere! Magnetite 4ndalusite! 2taurolite! %honddrolite! %orundum! Topa-! Tourmaline! ;esu)ianite! oicite! li)ine Tourmaline! 5eryl! Topa-!

5rockite!

Mona-ite!

iopside! %assiterite!

Musco)ite

Mineral yang ditemukan didominasi oleh mineral litik! magnetit! ilmenit! feldspar! kuarsa! sehingga dalam klasifikasi Mc6ane masuk ke kelompok 5asic Igneous. #omposisinya mineral pembentuk batuan basa diperkirakan berasal dari :unung Merapi dimana lokasi pengambilan sampelnya pun masih berdekatan dan

 berada di daerah aliran sungainya. 2elain itu provenance yang lain berupa batuan sedimen dan batuan beku asam sekitar yang tererosi dan tertransportasi! hingga akhirnya dapat terendapkan.

&

Mineral 3ingan Penentuan jenis pro)enance berdasarkan komposisi mineral ringan dilihat  berdasarkan klasifikasi diagram triangular JtC6 oleh ickinson (197 dalam Tucker (1991. Jt adalah kuarsa total! C adalah jumlah feldspar! dan 6 adalah fraksi batuan. 5erikut adalah hasil pengeplotan data komposisi mineral ringan dari tiap 6P pada diagram tersebut "

:ambar 7. Pengeplotan data pada diagram triangular JtC6 (ickinson! 197 dalam Tucker! 1991 ari hasil pengeplottan dapat diketahui baha pro)enance utama dari mineral ringan adalah magmatic arc. Magmatic arc ini sesuai dengan kondisi di lokasi  pengambilan sampel yang berdekatan dengan :unung Merapi. 8asil pengamatan  juga menunjukkan baha lokasi asal pembentukan batuan ini adalah bersumber dari :unung Merapi.

I(lim Penentuan iklim berdasarkan komposisi partikel sedimen dapat dilakukan

dengan melihat komposisi dari kuarsa! feldspar! dan fraksi batuan menggunakan klasifikasi oleh 2uttner et al (191 dan 5asu (197. 5erikut adalah hasil penentuan titik plot pada klasifikasi 2uttner et al (191 dan 5asu (197 "

5erdasarkan pengeplotan data pada klasifikasi 2uttner et al (191 dan 5asu (197! dapat ditentukan baha batuan sumber terbentuk pada daerah yang dipengaruhi oleh iklim  plutonic source arid climate. 8asil ini tidak terlalu akurat apabila dilihat dari hasil kenyataan di lapangan! dimana pengambilan lokasi sampel yang dilakukan di daerah dengan iklim tropis yang cenderung lembab dan tidak arid atau kering. 2elain itu daerah sumber batuannya adalah daerah )ulkanik yaitu :unung Merapi dengan tipe magma cenderung membentuk batuan beku andesitic  bukan metamorfik seperti pada hasil klasifikasi. •

Se!!ing Te(!$ni( 

+enis setting tektonik yang membentuk komposisi mineral dapat diamati melalui klasifikasi kerangka tektonik oleh Kerino @ Maynard (197. #lasifikasi ini didasarkan pada komposisi kuarsa! feldspar! dan litik batuan. 5erikut adalah hasil  penentuan titik plot "

ilihat dari hasil pengeplotan pada klasifikasi Kerino @ Maynard (197! dapat ditentukan batuan sumber ( provenance dari sedimen yang diperoleh pada

daerah pengamatan merupakan batuan yang terbentuk pada kerangka tektonik   berdasarkan komposisi kuarsa! feldspar! dan lithik adalah back arc. amun hal ini tidak sesuai dengan kondisi yang ada di 6P. 2etting tektonik pada daerah lokasi  pengamatan adalah berupa continental arc! mengingat pulau jaa berada di dekat -ona subduksi.

&

In!er're!asi

5erdasarkan dari seluruh hasil pengamatan meliputi pembahasan komposisi  butir! nama sedimen! pro)enance! iklim! dan setting tektonik! komposisi partikel yang membentuk batuan sedimen dari lokasi pengamatan berasal dari :unung Merapi. :unung ini asalnya juga terbentuk melalui -ona subduksi sesuai dengan setting tektonik back arc. :unung Merapi merupakan gunung api dengan magma intermediet! karena itu banyak mineral yang ditemukan peciri golongan batuan intermediet seperti kuarsa! feldspar! magnetit! dan ilmenit. 2elain dari komposisi mineral! hal lain yang mendukung tempat pembentukan batuan adalah :unung Merapi yaitu dilihat dari keterdapatan mineral yang berada di daerah hulu sungai. 6okasi pembentukannya yang masih dekat dengan sumber dan ditemukannya sampel  batuan di daerah hulu mengindikasikan baha belum banyak proses erosi dan abrasi yang terjadi pada batuan sedimen sehingga untuk menentukan interpretasinya pun  belum terlalu sulit karena tiap komposisi mineral dapat dibedakan dengan jelas. ari segi relief untuk semua daerah lokasi pengamatan dapat dikatakan sebagai relief  tinggi dan ele)asi tinggi. #arena masih dijumpai mineral$mineral non resisten seperti oli)in. 8al ini mengakibatkan akan selalu ada suplai mineral dari batuan segar  meskipun mineral dengan tingkat resistensi rendah sekalipun. ilihat dari segi iklim yang mempengaruhi terbentuknya sedimen! berdasarkan pengeplotan data adalah  plutonic source arid climate. amun posisi Indonesia yang terletak di iklim tropis! seharusnya tidak dipengaruhi oleh plutonic source arid climate karena iklim tersebut  banyak bekerja pada daerah dengan gunung api plutonik seperti di 8aai. #emungkinan baha iklim secara geografis tidak begitu mempengaruhi komposisi  partikel sedimen yang terbentuk.

H. KESIMPULAN ari hasil pengamatan! pembahasan! dan interpretasi diatas dapat disimpulkan

 beberapa hal sebagai berikut " $ Mineral ringan didominasi oleh fragmen batuan. $ Mineral berat didominasi oleh magnetit. $ ama sedimen adalah lithic arenite. $ 2etting tektonik yang mempengaruhi pada daerah lokasi pengamatan seharusnya adalah back-arc.  amun dari segi geologi hal ini tidak cocok  karena sesuai posisi -ona subduksi Pulau +aa sehinggai berada di daerah $ $ $ $ $

continental arc  Provenance berasal dari :unung Merapi. Tipe provenance daerah lokasi pengamatan adalah magmatic-arc.  Provenance dipengaruhi oleh kondisi iklim plutonic source arid climte. 6ingkungan pengendapan terletak tidak jauh dari sumber :unung Merapi. +arak transportasi sedimen tidak terlalu jauh dari sumber :unung Merapi

DA&TAR PUSTAKA M$!!ana! 4nnibale! et al. 19/. Simon & Schuster’s Guide To Rocks and inerals.

 e Kork" 2imon @ 2chuster Inc. Pe!!i5$hn ! C.+.! 19/7! Sedimentar! Rocks "rd  ed . e Kork" 8arper and 3o

Publisher  S%r5$n$ ! 2ugeng 2.! . 8endra 4mijaya dan 2arju
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF