LAPORAN RESMI Deret Galvanis
September 30, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download LAPORAN RESMI Deret Galvanis...
Description
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KOROSI DERET GALVANIS LOGAM-LOGAM
Oleh : Rossa Oliviana Putri (1841420055)
JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI MALANG TAHUN AJARAN 2019/2020 2 019/2020
1.1. 1. 2.
Tujuan Percobaan Mema Memaha hami mi kons konsep ep per perbe beda daan an pot poten ensi sial al oksi oksida dasi si lo loga gamm-lo loga gam m Mema Memaha ham mi pr prinsip nsip ter erja jadi diny nyaa kor koros osii gal galva vani niss
1.2.
Tinjauan Pustaka
Korosi merupakan suatu proses degradasi atau kerusakan material karena pengaruh lingkungan yang korosif. Selain itu, korosi merupakan proses alam yang tidak dapat dihindari tetapi dapat dikendalikan. Banyak usaha yang dilakukan orang agar material yang digunakan tidak cepat terkorosi. Usaha pengendalian korosi ini merupakan penghematan keuangan Negara karena akibat korosi Negara menderita kerugian yang cukup besar per tahunnya. Kerugian lainnya yang diakibatkan oleh korosi adalah mengurangi penampilan material. Korosi sering kali mengakibatkan buruknya penampilan suatu benda kerja atau material walaupun sebenarnya benda kerja tersebut masih dapat digunakan. Selain itu, korosi memberikan ketidaknyamanan bagi manusia karena dapat mengakibatkan maut. Korosi juga dapat mengakibatkan terkontaminasinya suatu produk. Adapun penyebab terjadinya korosi antara lain adalah pemilihan material yang tidak tepat, perawatan yang tidak baik, proses manufaktur yang tidakbaik atau kondisi operasional yang tidak sesuai dengan design benda kerja. Untuk mengendalikannya kita harus memahami dasardasar korosi dan mengetahui cara-cara penanggulangannya. Korosi sendiri banyak bentuk dan juga jenisnya, antara lain:
Korosi Galvanik Korosi Merata Korosi Celah Korosi Sumuran Korosi Antar Butir Hydrogen Damage Korosi Erosi Dealloying Enviromental Induced Cracking
Pada ilmu korosi, ada yang dinamakan dengan Deret Galvanik. Deret Galvanik adalah suatu daftar harga-harga potensial korosi suatu logam atau paduannya sehingga dapat diketahui logam manakah yang bersifat bersifat lebih aktif dibandingkan dengan logam lainnya. Deret Galvanik
berguna sebagai pedoman didalam merancang sebuah benda kerja yang terbuat dari beberapa logam atau paduan logam sehingga benda kerja yang dihasilkan terhindar dari Korosi Galvanik. Jadi, agar benda kerja yang dibuat terhindar dari Korosi Galvanik maka logam-logam atau paduan logam yang digunakan haruslah mempunyai perbedaan potensial p otensial sekecil mungkin. Akan tetapi, Deret Galvanik tidak dapat menerangkan kapan suatu benda kerja terkena Korosi Galvanik karena Deret Galvanik merupakan pembuktian terjadinya Korosi Galvanik secara thermodinamika, tidak secara kinetika. Pada deret galvanik, dikenal yang namanya katoda maupun anoda. Katoda adalah logam-logam yang memiliki sifat lebih mulia dan memiliki nilai potensial yang besar. Sedangkan anoda adalah logam-logam yang memiliki sifat yang lebih reaktif dan memilki nilai potensial yang yan g kecil. Jadi jika suatu logam memiliki nilai potensial yang semakin besar maka logam tersebut akan termasuk logam katoda, dan semakin kecil nilai potensial logam maka logam tersebut akan semakin anoda. Pada korosi galvanik juga logam anoda yang akan bertindak sebagai pelindung dari logam-logam katoda yang berada pada lingkungan korosif. Reaksi-reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda yang terjadi pada logam yang mengalami korosi, yaitu:
M
Anoda, logam yang bertindak sebagai pelindung dan yang mengalami korosi. Mz+ + ze-............................................................................. (1)
........................ ......... .............................. ............................. ............................. .............................. .............................................. ...............................
Katoda,
yang terlindungi namun bukan tidak mungkin akan mengalami korosi. Reaksinya pada pH < 7 : 2H+ + 2e Reaksinya pada pH
≥7
: 2H2O + O2 +4e-
H2..................................(2) 4OH-...............(3)
logam
Berikut merupakan gambar dari diagram galvanik untuk benda kerja yang berada pada lingkungan air laut:
Gambar 1.1 Deret Galvanik untuk Lingkungan Air Laut
Berdasarkan pada gambar 1.1 diatas terlihat bahwa logam yang berada semakin bawah, logam tersebut semakin mulia dan bertindak sebagai katoda. Logam yang berada semakin atas, logam tersebut semakin tidak mulia dan berperan sebagai logam yang reaktif dan melindungi (anoda).
Mulia
Baja tahan karat 304 pasif Titanium Nikel pasif Tembaga Kuningan Aluminium bronze Nikel aktif Timah Baja tahan karat 304 aktif Besi tuang (cor) Baja giling Baja lunak Aluminium Seng Paduan magnesium Magnesium Aktif Gambar 1.2 Urutan Kemuliaan dan keaktifan logam
Contoh pengaplikasian dari Deret Galvanik dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 1.3 Logam Alumunium dengan Baja
Pada gambar 1.3 terlihat logam alumunium yang berhubungan dan kontak langsung dengan baja pada lingkungan dan tempat yang sama. Korosi jenis ini yang dinamakan dengan korosi galvanik. Korosi galvanik sendiri merupakan korosi logam tak sejenis atau korosi dwi logam. Korosi Galvanik terjadi apabila dua logam aau paduan logam yang berbeda berada dalam lingkungan yang sama dan saling berhubungan. Hal ini disebabkan oleh adanya beda potensial yang ditimbulkan oleh kedua logam atau paduan logam tersebut. Deret galvanik sangat berperan penting dalam korosi galvanik, karena berfungsi untuk menentukan logam mana yang sesuai dan dapat mencegah dari ancaman korosi galvanik. Dengan adanya deret galvanik, mempermudah memilih logam yang memiliki perbedaan beda potensial yang kecil. Semakin kecil beda potensial dua logam atau lebih, maka logam-logam tersebut akan semakin sulit untuk mengalami korosi. Namun jika beda potensial dari logamnya semakin besar, maka logamnya akan semakin mudah mengalami meng alami korosi. Logam alumunium dan baja yang terdapat pada gambar 1.3, alumunium memiliki nilai potensial sebesar -1.66, sedangkan baja memiliki nilai potensial sebesar -0.44 V. Berdasarkan
data tersebut diketahui bahwa logam alumunium memiliki nilai potensial yang lebih kecil dibandingkan dengan baja. Jadi logam alumunium akan bertindak sebagai pelindung (anoda) dan akan mengalami korosi, sedangkan baja akan terlindungi oleh alumunium adan tidak mengalami korosi (katoda).
1.3. Metodologi Percobaan 1.3. 1.3.1. 1. Alat Alat dan dan baha bahan n Alat Beaker glass 250 ml Avometer (voltmeter) Spatula
Bahan Aquades Garam dapur Batang karbon
Batang pengaduk
Tembaga Nikel Timah Seng Aluminium Besi Lempeng tembaga kuningan
1.3. 1.3.2. 2. Pros Prosed edur ur Ke Kerj rja a
Mencampurkan 125ml aquades dan garam dapur di dalam beaker glass 250ml
Mengaitkan 2 logam pada penjepit buaya avometer lalu mencelupkannya ke dalam campuran air garam
Ukur beda potensialnya, jika negative tukar posisi pengukuran. Lalu catat hasilnya
Ganti salah satu logam
Ulangi prosedur dengan semua jenis logam
1.4.
Hasil Percobaan
No.
Positif (katoda)
Negatif (anoda)
Beda Potensial (volt)
1.
Batang tembaga
Karbon
0,33
2.
Nikel
Karbon
0,24
3. 4.
Timah Seng
Karbon Karbon
0,43 0,67
5.
Aluminium
Karbon
0,65
6.
Besi
Karbon
0,26
7.
Lempeng tembaga
Karbon
0,36
8.
Kuningan
Karbon
0,18
9.
Timah
Nikel
0,14
10.
Seng
Nikel
0,63
11.
Tembaga
Nikel
0,09
12.
Besi
Nikel
0,07
13.
Aluminium
Nikel
0,46
14.
Aluminium
Tembaga
0,29
15.
Seng
Tembaga
0,54
16.
Timah
Tembaga
0,05
17.
Seng
Aluminium
0,25
18.
Aluminium
Timah
0,24
19.
Seng
Timah
0,41
20.
Timah
Besi
0,12
21.
Karbon
Besi
0,32
22.
Aluminium
Besi
0,26
23.
Seng
Besi
0,59
24. 25.
Besi Nikel
Kuningan Kuningan
0,15 0,03
26.
Aluminium
Kuningan
0,49
27.
Seng
Kuningan
0,73
28.
Kuningan
Lempeng tembaga
0,64
29.
Nikel
Lempeng tembaga
0,03
30.
Tembaga
Lempeng tembaga
0,01
31.
Aluminium
Lempeng tembaga
0,54
32.
Seng
Lempeng tembaga
0,80
33.
Timah
Lempeng tembaga
0,30
34. 1.5.
Besi Pembahasan
Lempeng tembaga
0,17
Pada percobaan ini menggunakan air garam yang bertindak sebagai larutan elektrolitnya. Digunakan berbagai jenis logam yaitu karbon, timah, seng, kuningan, tembaga, besi, dan alumini alum inium. um. Hasil Hasil dari percoba percobaan an didapat didapatkan kan teganga tegangan n ter terti tinggi nggi pada seng seng (katod (katoda) a) dan tembaga (anoda) yakni 0,80 volt. Dan tegangan terendah pada nikel (katoda) dan kuningan (anoda) yakni 0,03 volt. Hal ini membuktikan bahwa pada deret galvanik semakin besar beda potensial dari kedua logam log am maka maka semaki semakin n besar besar peluan peluang g untuk untuk mengala mengalami mi korosi korosi,, dan semaki semakin n kecil kecil beda beda potensialnya maka semakin kecil peluang untuk mengalami korosi. Untuk itu seng paling baik dilapisi dengan aluminium karena diantara logam-logam lain yang berperan sebagai anoda saat dipasangkan dengan seng sebagai katodanya, bersama aluminium hasil beda potensialnya paling rendah yakni 0,25 volt. Ini juga membuktikan bahwa percobaan ini sesuai dengan deret galvanic pada gambar 1.1 diatas terlihat bahwa logam yang berada semakin bawah, logam tersebut semakin mulia dan bertindak sebagai katoda. Logam yang berada semakin atas, logam tersebut semakin tidak mulia dan berperan sebagai logam yang reaktif dan melindungi (anoda). Karena jika diurutkan berdasarkan nilai beda potensialnya po tensialnya maka dibagian akhir saat aangka ngka beda potensial kec kecil-kecil il-kecil terdapat terdap at logam-logam logam-logam yang memang seharusnya seharusnya berper berperan an sebagai pelindung pelindung (anoda) (anoda) seperti seperti nikel, tembaga, kuningan, maupun timah.
1.6. 1.
Kesimpulan Teg egan anga gan n te tert rtin ingg ggii terda terdapa patt pada pada seng seng (kato (katoda da)) dan temb tembag agaa (anod (anoda) a) yakn yaknii 0,80 0,80
volt. 2.
Tegang egangan an ter teren endah dah te terd rdapa apatt pada pada nik nikel el (ka (kato toda) da) da dan n kuni kuninga ngan n (ano (anoda da)) yakni yakni 0,03 0,03
volt. 3.
Sem Semaki akin n bes besar ar te tega ganga ngan n atau atau bed bedaa pote potens nsia ialn lnya ya maka maka sem semaki akin n besa besarr pel pelua uangn ngnya ya
untuk mengalami korosi.
1.7. 1.
Referensi Wibowo, Ari. 20 2016. Analisis Sifat Korosi Galvanik Berbagai Plat Logam Di
Laboratorium Metalurgi Metalurgi Politeknik Negeri Batam. Batam. Vol. 8, No. 2 https://www.academia.edu/11514491/makalah_korosi 2. https://www.academia.edu/11514491/makalah_korosi
View more...
Comments