Laporan Resmi APAR(Alat Pemadam Api Ringan)
November 28, 2017 | Author: Abdurahman Abdullah Bawazer | Category: N/A
Short Description
ALat untuk memadamkan api ringan guna keselamatan dan keaaman kerja...
Description
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang 1. Kebakaran merupakan suatu fenomena yang terjadi ketika suatu bahan mencapai temperatur kritis dan bereaksi secara kimia dengan oksigen sehingga dapat
2
menghasilkan panas, nyala api, asap, karbon monoksida dan produk lain. Dalam diagram fenomena terjadinya kebakaran dijelaskan bahwa api yang pertama kali muncul saat terjadi kebakaran bukanlah api dalam ukuran besar, melainkan api yang kecil. Pada kondisi yang seperti ini, kita dapat mencegah membesarnya api dengan cara memadamkannya. Ada dua cara memadamkan api yang berukuran
3
kecil, yaitu cara tradisional dan cara modern. Memadamkan api dengan cara tradisional dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang tradisional pula, seperti karung goni dan handuk yang telah dibahasi sebelumnya. Cara ini biasanya diaplikasikan pada rumah tangga. Sedangkan memadamkan api cara modern dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu bernama APAR (Alat Pemadam Api Ringan). Biasanya, APAR digunakan untuk
4
memadamkan api di lingkungan kerja (kantor, pabrik, perusahaan, institusi, dll). Memadamkan api yang masih berukuran kecil dapat membantu mencegah terjadinya kebakaran serta dapat meminimalisir kerugian yang diderita. Oleh karena itu, pada praktikum kali ini kita akan mempelajari cara memadamkan api dengan media APAR.
1.2
Tujuan TIU : Mahasiswa
diharapkan
mampu
mengaplikasikan
teori
pemadaman
kebakaran.. TIK : Mahasiswa mampu memahami tentang prosedur pemakaian dapat memadamkan kebakaran dengan APAR.
APAR dan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1
Dasar Teori Apar adalah peralatan yang dirancang sebagai pertolongan pertama pada awal terjadinya kebakaran. Alat Pemadam Api Ringan (berat max 16kg) yang mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada awal mula terjadinya kebakaran. Sedangkan menurut PER.04/MEN/1980, APAR adalah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran. Gambar 2.1. Bagian-bagian APAR
2.2.
Jenis Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Berdasarkan jenisnya, APAR diklasifikasikan menjadi 4 macam, yaitu : 1
Jenis cairan (air) Sifat air dalam memadamkan kebakaran adalah secara fisik mengambil
panas (cooling) dan sangat tepat untuk memadamkan bahan padat (kelas A). APAR jenis air tidak dapat digunakan untuk : 1
Kebakaran pada aparat listrik yang bertegangan (kelas C). 2
Kebakaran minyak (kelas B).
3
Kebaran bahan yang reaktif terhadap air (kelas B). 4
Kebakaran logam (kelas D).
2
Jenis busa Busa digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas A dan B.Busa
memadamkan api melalui kombinasi tiga aksi pemadaman yaitu menutupi, melemahkan dan mendinginkan. 1
Menutupi yaitu membuat selimut busa di atas bahan yang terbakar, sehingga kontak dengan oksigen (udara) terputus.
2
Melemahkan yaitu mencegah penguapan cairan yang mudah
terbakar.
3
Mendinginkan yaitu menyerap kalori cairan yang mudah terbakar sehingga suhunya turun.
3
Jenis tepung kimia kering Cara kerja dari pemadam ini adalah dengan merusak reaksi kimia
pembakaran dengan membentuk lapisan tipis pada permukaan bahan yang terbakar . Makin halus butiran serbuk kimia kering maka makin luas permukaan yang ditutupi . 1
Ammonium hydro phosphat dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas A, B dan C. 2
Natrium bikarbonat dapat dipergunakan untuk memadamkan kebakaran kelas B dan C.
3
Kalsium bikarbonat dapat dipergunakan untuk memadamkan kebakaran kelas B dan C.
4
Jenis gas (hydro carbon berhalogen, CO2 , dsb)
5
Karbondioksida Media pemadam api CO2 berupa fase cair bertekanan tinggi . Prinsip kerja
CO2 ialah reaksi dengan O2 sehingga konsentrasinya berkurang dari 21% menjadi sama atau lebih kecil dari 14%. Hal ini disebut pemadaman dengan cara menutup. Media pemadam api CO2 tidak beracun tetapi dapat membuat orang pingsan atau meninggal karena kekurangan oksigen. Kelemahan CO2 ialah tidak dapat mencegah terjadinya kebakaran kembali setelah api padam (reignitasi) karena CO 2 tidak dapat mengikat O2 secara terus-menerus tetapi dapat mengikat O2 sebanding dengan jumlah CO2 yang tersedia sedang suplai oksigen di sekitar tempat kebakaran terus berlangsung. 6
Halon
Gas halon bila terkena panas api kebakaran pada suhu sekitar 485 oC akan mengalami proses penguraian. Zat-zat yang dihasilkan dari proses penguraian tersebut akan mengikat unsur hidrogen dan oksigen (O2) dari udara. Karena sifat zat baru tersebut beracun maka cukup membahayakan terhadap manusia. Pada saat tejadi kebakaran, apabila digunakan halon untuk memadamkan api maka seluruh penghuni harus meninggalkan ruangan kecuali bagi yang sudah mengetahui betul cara penggunaannya. Jenis gas halon yang dapat digunakan sebagai alat pemadam adalah halon 1301 (BTM) dan halon 1211 (BCF). Halon 1301 (BTM – CBrF3) dengan konsentrasi 4% digunakan untuk pencegahan kebakaran terhadap alat-alat elektronik.
2.3. Tipe Konstruksi Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 7
Tipe Tabung Bertekanan Tetap (Stored Pressure Type) ialah suatu alat pemadam kebakaran yang bahan pemadamannya didorong keluar oleh gas kering tanpa bahan kimia aktif/udara kering yang disimpan bersama dengan tepung pemadamannya dalam keadaan bertekanan. Digunakan untuk APAR dengan isi Busa, Air, DC.
Lever Nozzle Hose
Gambar 2.2. Tipe Tabung Bertekanan Tetap (Stored Pressure Type) Sumber : Dokumen Penulis, 2013
8
Tipe Tabung Gas (Gas Cartridge Type) ialah suatu alat pemadam kebakaran yang bahan pemadamannya di dorong keluar oleh gas bertekanan yang dilepas dari tabung gas. Digunakan untuk APAR dengan isi Busa, Air, DC, CO2. Gambar 2.3. Tipe Tabung Gas (Gas Cartridge Type)Sumber : Dokumen Penulis, 2013
Dry N2 Chemical Cartridge CO2Stem Valve O2 Per Spring
Metode Praktikum 2.1.1
Peralatan 1. Tong tempat pembakaran 2. Solar 3. APAR dry chemical (Stored Pressure Type, Gas Cartridge Type)
.2.2
Bagian Prosedur kerja
Gambar 2.2.2.1 Membuka safety pin dan Pengambil APAR dari tempat diletakanya.
Gambar 2.2.2.3 Berlari ke arah tong tempat pembakaran
Gambar 2.2.2.3 Tangan kanan menekan lever dan tangan kiri mengarahkan nozzle dengan kuat ke sumber api.
Gambar 2.2.2.4 Lepaskan dengan pelan ketika api padam.
.2.3
Prosedur Kerja
Memadamkan api dengan menggunakan APAR yang berisi dry chemical. Menarik safety pin yang terpasang pada nozzle. Gunakan kedua tangan, tangan kanan menekan lever sedangkan tangan kiri memegang nozzle dan mengarahkannya ke api. Lari menuju ke sumber api kemudian padamkan api. Hal yang perlu diperhatikan perhatikan yaitu arah angin, jarak dan arah nozzle.
BAB III
HASIL PRAKTIKUM 3.1
Analisa Praktikum Alat Pemadam Api Ringan(APAR) yang dilakukan pada tanggal 21 April 2015 di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya menggunakan APAR yang berisi dry chemical dan carbon dioxcide. Dalam praktikum ini, saya menggunakan kedua jenis media tersebut untuk memadamkan api karena kebakaran yang terjadi termasuk dalam kelas A (benda padat kecuali logam). Secara keseluruhan metode/cara yang digunakan untuk memadamkan api berdasarkan kedua media tersebut sama. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memadamkan api, baik dengan menggunakan dry chemical maupun carbon dioxcide. Berikut akan dijelasakan metode/cara yang digunakan untuk memadamkan api dari masing-masing media : 9
Dry Chemical Cara kerja dari pemadam ini adalah dengan merusak reaksi kimia pembakaran dengan membentuk lapisan tipis pada permukaan bahan yang terbakar . Makin halus butiran serbuk kimia kering maka makin luas permukaan yang ditutupi .
BAB IV PENUTUP 4.1
Kesimpulan
Praktikum Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran dengan judul Alat Pemadam Api Ringan (APAR) ini memiliki kesimpulan yang diantaranya adalah sebagai berikut : 10
Mengklasifikasikan kelas kebakaran. Karena hal ini akan berpengaruh dalam menentukan media yang digunakan untuk memadamkan api.
11
Arah angin. Hendaknya dalam memadamkan kebakaran, kita menyemprotkan APAR-nya searah dengan arah angin.
12
Jarak antara api dengan nozzle. Jarak antara api dengan nozzle tidak boleh terlalu dekat dan tidak boleh pula terlalu jauh, kira-kira jaraknya 50 – 100 cm dari sumber api.
13
Arah nozzle. Selama proses pemadaman, arahkan nozzle tepat kearah sumber api. Dan pegang dengan kuat nozzle agar tidak lepas
4.2
Jangan lupa untuk mencabut safety pin yang terpasang pada nozzle. Saran Untuk kelancaran praktikum selanjutnya saya menyarankan agar sebelum digunakan untuk praktikum, alat pemadam di pastikan terlebih dahulu agar tidak terjadi potensi bahaya yang lain. Dan untuk anggota praktek yang lain agar berdiri jau dari tempat praktek dilakukan agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.
View more...
Comments