Laporan Remote Sensing Natalia
May 17, 2019 | Author: Nhathalya Saputry | Category: N/A
Short Description
penginderaan jauh...
Description
BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Pengetahuan-pengetahuan yang masih dalam bentuk teori dan tataran konsep, maka sangant perlu untuk di benarkan dalam bentuk pengaplikasian di lapangan atau dunia yang nyata. Berbagai macam pelajaran yang diperoleh dalam bangku kuliah tidak cuku cukup p pada pada peng penget etah ahua uan n kons konsep ep dan dan teor teorii saja saja,, sehi sehing ngga ga dipe diperl rluk ukan an pembenaran dalam bentuk pengkajian. Yaitu dalam bentuk aplikasi di lapan lapanga gan. n. Oleh Oleh karen karenaa itu, itu, seti setiap ap mata mata kuli kuliah ah yang yang menj menjad adii bagi bagian an dari dari Geografi perlu dikaji lebih mendalam pada studi lapang. Sehingga mata kuliah emote Sensing ini perlu untuk pengaplikasian secara langsung dilapangan dengan maksud untuk dapat menginterpretasi setiap obyek-obyek yang ada di lapangan. Pada !aman dunia moderen sekarang ini, hasil dari interpretasi citra sangat dibutuhkan untuk menunjang berbagai kebutuhan manusia. "nformasi yang dihasilkan dalam interpretasi citra tersebut sangat dibutuhkan bagi pihak pihak tertentu te rtentu yang terkait. ter kait. Oleh karena interpretasi citra tersebut sangat perlu untuk diketahui baik dalam bentuk teori dan konsepnya maupun dalam bentuk pengaplikasiannya di lapangan. #asar pelaksanaan praktikum praktikum ini adalah kurikulum $urusan Geografi %akultas &atematika dan "lmu Pengetahuan 'lam (ni)ersitas *egeri &akassar yang dialokasikan +aktunya pada semester ganjil semester """. Pelaksanaan praktek lapang ini +ajib diikuti oleh semua mahasis+a yang memprogram mata kuliah emote Sensing. Praktek ini memadukan antara teori yang diterima mahasis+a di kelas dengan dengan kondis kondisii yang yang nyata nyata di lapang lapangan an sehing sehingga ga mahasi mahasis+a s+a tidak tidak hanya hanya mema memaha hami mi
ilmu ilmuny nyaa
saja saja,,
teta tetapi pi
dapa dapatt
mema memaha hami mi
dan dan
meng menget etah ahui ui
konsep emote Sensing dalam kaitannya dengan ilmu geografi.
1
B. Tujuan a) Tujuan Intruksional Umum
'dapun tujuan umum dari pengadaan praktek lapang ini adalah agar mampu melatih mahasis+a Geografi dalam mengunakan citra foto udara, yaitu dengan membaca peta serta melakukan pengamatan dan interpretasi di lapangan berdasarkan fenomena atau objek-objek yang tampak pada citrafoto udara, sehingga mahasis+a Geografi dapat memadukan dengan baik antara teori yang diterima di kelas
dan
pengaplikasiannya di lapangan. b) Tujuan Khusus 'dapun tujuan khusus dari praktek lapangan ini, yaitu mahasis+a
mampu memahami dan mengetahui/ 0. 1ara untuk menginterpretasi obyek-obyek di citra sesuai dengan yang ada di lapangan berdasarkan unsur-unsur interpretasi citra, 2. #apat menginterpretasi suatu obyek dengan menggunakan aplikasi foto udara melalui peta, 3. &engetahui dan memahami serta mampu membandingkan antara objek yang ada di citra dengan yang ada di lapangan. . !an"aat 'dapun manfaat dari pelaksanaan praktek lapang ini, yaitu/ 0. &ahasis+a diharapkan mampu mengetahui dan
melakukan
cara
interpretasi berdasarkan unsur-unsur interpretasi citra. 2. &ahasis+a dapat memadukan antara ilmu yang diterima di kelas dengan kondisi yang nyata di lapangan melalui praktek ini sehingga mahasis+a tidak hanya memahami ilmunya saja, tetapi dapat mempraktekan secara sendiri yang berhubungan dengan penginterpretasian citra D. #asaran 0. &ahasis+a yang memprogram mata kuliah emote Sensing yang terdiri dari dua kelas yakni "1P ' dan "1P B 2. #osen pembimbingpenanggungja+ab mata kuliah emote Sensing E. Lokasi $an %aktu Pelaksanaan 0 4empat dan 5aktu Pelaksanaan 'dapun lokasi praktek lapang ini dilaksanakan/ a 4empat / 6abupaten Go+a yang terdiri dari tiga lokasi yaitu/ a. P4. (saha $amur &alino b. Pohon Pinus, 6ecamatan 4inggi &oncong
2
c. 6ota &alino d. 7ari4anggal/ abu, 08 #esember 290: 2 'lasan Pemilihan ;okasi 'dapun alasan mengapa praktik lapang ini dilaksanakan di +ilayah ini, yaitu &alino memiliki suhu yang rendah sehingga pada saat melakukan interpretasi, tidak kepanasan serta +ilayah ini belum terlalu padat sehingga seorang pemula dalam menginterpretasi citra tidak terlalu mengalami kesulitan dalam mengenali dan membandingkan antara objek yang ada di citra dan lapangan. &. Alat $an Bahan 'lat dan bahan yang digunakan dalam praktek lapang tersebut, yaitu/ a 1itra foto udara &alino b 6amera c '4& '. #istematika Penulisan 'dapun yang menjadi sistematika dalam penulisan laporan ini, yakni/ Pendahuluan, dimana dalam pendahuluan laporan ini terdapat< • a ;atar Belakang, yakni sehubungan dengan latar belakang masalah atau alasan-alasan mengapa praktik lapang ini diadakan. b 4ujuan Praktikum, yakni apa yang menjadi tujuan-tujuan mengenai diadakannya praktik lapang ini. c Sasaran, yaitu mengenai yang mengikuti praktik lapang ini serta pihak-pihak yang turut serta berperan selama praktik ini dilakukan. d ;okasi dan 5aktu Pelaksanaan dimana didalamnya tercakup 4empat dan +aktu pelaksanaan serta 'lasan Pemilihan ;okasi, yaitu sehubungan dengan tempat berlangsungnya praktik lapang ini kota &alino, 6ecamatan 4inggi &oncong, 6abupaten Go+a serta apa yang menjadi alasan-alasan sehingga praktik lapang ini diadakan di sana.. e Sistematikan Penulisan, yakni hal-hal yang dipaparkan dalam laporan •
•
ini. 6ajian 4eori, dimana dalam kajian teori laporan ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan langsung dengan praktikum emote Sensing 7asil dan Pembahasan, diaman dalam hal ini terdapat/ a Gambaran (mum ;okasi Praktek, yaitu sehubungan dengan bagaimana kondisi-kondisi tempat berlangsungnya praktik lapang, baik itu berupa kondisi fisik maupun berupa kondisi sosial.
3
b 7asil, yaitu mengenai hasil interpretasi yang didapatkan c Pembahasan, yakni penjelasan-penjelasan mengenai hasil dari praktik •
lapang tersebut. Penutup, dimana dalam penutup ini terdiri dari / a 6esimpulan, yakni suatu ringkasan yang ditarik oleh penulis laporan berdasarkan hasil-hasil yang di peroleh dalam praktik lapang. b Saran, yaitu berisi tentang pesan atau masukan-masukan yang bersifat membangun.
BAB II KA(IAN TE*I A. Pengin$eraan (auh a) Pengertian Pengin$eraan (auh
Penginderaan jauh adalah suatu upaya untuk memperoleh data dari jarak jauh dengan menggunakan peralatan tertentu. #ata yang diperoleh itu kemudian dianalisis dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu atau seni tentang cara merekam suatu objek dengan menggunakan alat pada pesa+at terbang, balon udara, satelit, dan lain-lain tanpa adanya kontak fisik. b) !an"aat Pengin$eraan (auh Penginderaan jauh memiliki manfaat, yaitu sebagai berikut/ a. Sebagai alat bantu dalam menyusun teori 4eori merupakan serangkaian pernyataan tentang hubungan antara dua gejala atau lebih yang dibuat dengan tingkat kepercayaan 4
tertentu. 4eori disusun berdasarkan penelitian yang dibuat dengan tingkat kepercayaan antara teori dan fakta. Oleh karena itu foto udara merupakan penghubung yang baik antara teori dan fakta. b. Sebagai alat untuk menemukan fakta 1itra yang menyajikan gambaran lengkap merupakan sumber data yang dapat di interpretasi secara cepat. "nterpretasi citra dapat dilakukan setiap saat dan dalam kondisi cuaca apapun. c. Sebagai alat peneliti 1itra yang menyajikan gambaran sinoptik merupakan alat yang baik dalam memberikan rekaman objek, gejala, atau daerah. #alam hal ini maka citra sangat bermanfaat bagi pendidikan dan pengajaran geografi sejak pendidikan dasar hingga sekolah tinggi. 1itra dapat dimanfaatkan sebagai alat ilustrasi dalam memahami lingkungan sekitar dan sebagai alat dalam penelitian geografi. d. Sebagai dasar penjelasan 1itra yang menyajikan gambaran lengkap dengan +ujud dan letak yang mirip +ujud dan letak yang sebenarnya merupakan alat yang baik sekali untuk memahami letak dan susunan gejala di muka bumi.#engan
demikian,
citra
akan
sangat
membantu
untuk
menganalisis keruangan, kelingkungan maupun kompleks +ilayah. e. Sebagai alat dalam prediksi dan pengendalian 1itra merupakan alat bantu secara )isual yang bermanfaat dalam prediksi dan pengendalian. &isalnya untuk abstraksi kondisi masa depan dan sebagai alat dalam penelitian geografi. +) Kom,onen Pengin$eraan (auh 6omponen-komponen dalam penginderaan jauh merupakan serangkaian objek yang saling berkaitan dan bekerja sama secara terkoordinasi untuk melakukan pengindraan. angkaian dalam komponen indraja meliputi sumber tenaga, atmosfer, objek, sensor, +ahana, perolehan data, dan pengguna data. 0. Sumber 4enaga 4erdapat dua sumber tenaga dalam penginderaan jauh, yaitu tenaga alamiah dan tenaga buatan. 4enaga alamiah merupakan sinar matahari, sedangkan tenaga buatan adalah berupa gelombang mikro.
5
%ungsi tenaga tersebut adalah menyinari objek permukaan bumi dan memantulkannya pada sensor. 2. 'tmosfer 6eadaan atmosfer sangat mempengaruhi pancaran energi, hal tersebut dapat dilihat bagaimana molekul gas yang ada di dalam atmosfer dapat menyerap, memantulkan, dan mele+atkan radiasi elektromagnetik. 6eadaan atmosfer dapat menghalangi pancaran sumber tenaga ke muka bumi. 6ondisi tersebut berarti menghalangi pula interaksi antara tenaga dan objek.
3. "nteraksi 'ntara 4enaga dan Objek Objek dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke sensor memiliki krakteristik yang berbeda. 7al ini dapat di lihat pada rona suatu objek. Objek yang mempunyai daya pantul tinggi akan terlihat cerah pada citra, sedangkan objek yang daya pantulnya rendah =.
akan terlihat gelap pada ci tra. Sensor a. Sensor Sensor merupakan alat pemantau yang dipasang pada +ahana, baik pesa+at maupun satelit. Berdasarkan proses perekamannya, sensor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sensor fotografik dan sensor elektronik. 0 Sensor fotografik merupakan sensor berupa kamera yang menggunakan film sebagai detektornya dan bekerja pada spektrum tampak. 7asil sensor fotografik dalam bentuk foto 2
udara. Sensor elektronik merupakan sensor yang menggunakan tenaga elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik yang direkam pada pita magnetik selanjutnya dapat diproses menjadi data )isual atau digital dengan menggunakan computer. 7asil sensor elektronik dalam bentuk citra
:. 5ahana 5ahana
merupakan
alat-alat
yang
digunakan
dalam
memba+a sensor untuk mendapatkan data hasil penginderaan jauh.
6
5ahana-+ahana yang digunakan dapat di dibedakan sebagai berikut sesuai dengan ketinggian dan pemantulannya, yaitu/ 0 Pesa+at terbang rendah sampai menengah, yaitu pesa+at yang ketinggian pendaratannya antara 0.999 m dan >.999 m 2
di atas permukaan bumi. Pesa+at terbang tinggi, yaitu pesa+at yang ketinggian peredarannya lebih dari 0?.999 m di atas permukaan bumi. 3 Satelit, yaitu +ahana dengan >99 km di atas permukaan
bumi. 8. Perolehan #ata #ata dalam penginderaan jauh dapat diperoleh dengan cara manual, yaitu cara memperoleh data dengan menginterpretasi foto udara secara )isual dan cara numerik, yaitu dengan menggunakan data digital melalui komputer. @. Pengguna #ata Pengguna data adalah pihak-pihak tertentu atau orang yang menggunakan atau memanfaatkan hasi data yang diperoleh dalam penginderaan jauh. 7al ini yang menjadi dasar pengguna data sangat penting dalam penginderaan jauh. $ika tidak ada pengguna, data atau informasi yang diperoleh tidak ada manfaatnya. Pemanfaatan data hasil penginderaan jauh di gunakan di semua bidang sehingga kerincian, keandalan dan kesesuaiannya terhadap kebutuhan pengguna sangat menentukan diterima atau tidaknya data hasil penginderaan jauh oleh pengguna. -.
itra a) Pengertian itra 1itra merupakan suatu gambaran yang terlihat pada objek yang
sedang di interpretasi atau diamati yang merupakan hasil dari rekaman satelit atau alat pemantau. b) (enis itra 'dapun jenis-jenis citra, yaitu/ 1itra %oto merupakan gambar yang diperoleh dari permukaan bumi • •
melalui hasil pemotretan dengan mengggunakan kamera. 1itra *on %oto merupakan merupakan gambar yang diperoleh di permukaan bumi melalui sensor bukan kamera.
7
. Inter,retasi itra a) Pengertian Inter,retasi itra "nterpretasi citra merupakan suatu proses pengenalan atau
pengkajian objek yang ada pada citra dan membandingkannya dengan objek yang sebenarnya di lapangan. b) Unsur/Unsur Inter,retasi itra #alam pengenalan suatu objek, ada ciri-ciri karakteristik tertentu yang biasa disebut unsur-unsur interpretasi citra. (nsur-unsur interpretasi citra adalah sebagai berikut/ 0 ona atau 5arna ona dalam penginderaan jauh dapat diartikan sebagai bagaimana tingkat kecerahan atau kegelapan suatu objek yang terdapat di citra. 5arna dalam penginderaan jauh merupakan ujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit dimana lebih sempit dari spektrum tampak. Objek pada citra dapat dikenali dengan memperhatikan +arnanya misalnya +arna hijau biasanya mencirikan tanaman yang subur pada lahan pertanian. 2 Bentuk #alam penginderaan jauh objek dapat dikenali dengan memperhatikan bentuknya. #alam hal ini bentuk yang tampak merupakan yang bagian luar saja atau hanya secara umum. &isalnya, gedung sekolah biasanya tampak seperti huruf 7 , (, ; atau melingkar dan pohon kelapa yang umumnya berbentuk seperti bintang. 3 (kuran Objek yang ada pada citra dapat dibedakan dengan dengan memperhatikan ukurannya. &isalnya suatu lapangan dapat dibedakan antara yang satu dengan yang lainnya seperti lapangan sepak bola dan lapangan tenis, dimana lapangan sepak bola yang memiliki ukuran yang lebih besar apabila dibandingkan dengan lapangan tenis. = 4ekstur 4ekstur dapat dibedakan atas tekstur kasar, halus dan sedang. #alam melakukan penginterpretasian citra suatu objek dapat dikenali
8
dengan memperhatikan teksturnya. &isalnya hutan memiliki tekstur yang kasar, belukar yang memiliki tekstur yang sedang dan lahan kosong biasanya bertekstur halus. : Bayangan #alam interpretasi citra biasanya terdapat objek yang berada di daerah yang gelap. &eskipun bayangan bersifat menutupi objek, bayangan
dapat
digunakan
untuk
mengenali
objek
dengan
memperhatikan bayangannya, seperti kabel, ga+ang sepak bola, dan lain-lain. 8 Pola Pola atau susunan
dalam
interpretasi citra
merupakan
kecenderungan suatu bentuk objek. Pola atau susunan ini digunakan dalam mengenali banyak objek bentukan manusia misalnya pola pemukiman maupun alami misalnya pola sungai. @ Situs Situs merupakan tempat kedudukan suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya. &isalnya, umumnya pemukiman penduduk memanjang sejajar dengan tepi jalan atau umumnya persa+ahan yang banyak terdapat di daerah dataran rendah. ? 'sosiasi 'danya keterkaitan antara objek yang satu dengan objek yang lainnya disebut dengan 'sosiasi. #alam hal ini suatu objek dapat dikenali dengan adanya hubungan dengan objek yang lain. &isalnya, bangunan sekolah dapat dikenali dengan memperhatikan kondisi sekitarnya, biasanya terdapat suatu lapangan untuk berolahraga, serta terdapat pula tiang bendera
> 6on)ergensi Bukti 6on)ergensi bukti dalam interpretasi citra dimaksudkan untuk dalam mengenali objek dalam foto udara kita tidak hanya menggunakan hanya satu unsur interpretasi saja namun sebaiknya menggunakan unsur-unsur yang lain juga, sehingga lingkupnya mengarah ke titik simpul tertentu. +) Taha, Inter,retasi itra 0 &endeteksi
9
&endeteksi citra merupakan pengamatan tentang ada tidaknya suatu objek. 2 "ndentifikasi "dentifikasi merupakan suatu upaya mencirikan objek yang telah dideteksi dengan menggunakan keterangan yang cukup. 3 'nalisis 'nalisis merupakan pengklasifikasian berdasarkan proses induksi seperti perubahan informasi. $) Teknik Inter,retasi itra 0 #ata 'cuan #ata acuan merupakan data yang berguna untuk membantu proses interpretasi, analisis dan )erifikasi hasilnya. #ata acuan adalah kumpulan data yang akan mendukung dalam kegiatan interpretasi. #ata ini bersifat melengkapi data yang terdapat pada citra. 1ontoh data acuan ini dapat berupa data pustakakepustakaan, peta, hasil kerja lapangan dan sebagainya. 2 6unci "nterpretasi 6unci interpretasi merupakan +ujud potongan citra yang telah di interpretasi, diyakinkan kebenarannya, dan diberi keterangan berupa jenis obyek yang digambarkan, unsur interpretasi, serta keterangan tentang citra meliputi / a. jenis citra yang digunakan b. skala citra c. +aktu perekaman d. lokasi yang diinterpretasi 3 Penanganan #ata #ata yang tersimpan dalam citra perlu dijaga agar tidak menimbulkan goresan atau terhapus, sehingga perlu penanganan yang hati-hati pada setiap citra. = Pengamatan Stereoskopis 'dalah suatu kegiatan menafsir citra dengan menggunakan alat bantu yang dinamakan stereoskop. Salah satu syarat dapat dilakukan pengamatan stereoskopis adalah adanya daerah yang bertampalan pada sebuah foto udara. Pengamatan stereoskopis pada citra yang bertampalan akan menimbulkan gambaran tiga dimensi. $enis citra yang umum untuk pengamatan stereoskopis adalah foto udara.
10
: &etode Pengkajian 'dalah suatu cara yang bersistem dalam menelaah atau melakukan penyelidikan terhadap obyek. 8 Penerapan 6onsep #ata hasil penginderaan jauh diperoleh dengan menerapkan konsep multi, yang terdiri atas konsep multispektrum, multitingkat, multitemporal, multiarah, multipolarisasi dan multidisiplin.
BAB III Hasil $an Pembahasan A. 'ambaran Umum Lokasi Praktek La,ang 6ota &alino merupakan suatu +ilayah yang terletak di 6ecamatan
4inggi &oncong,6abupaten go+a. 6ota ini memiliki ketinggian sekitar 0999 di atas permukaan laut, sehingga suhu di daerah ini dalam keadaan rendah. 4empat ini merupakan daerah yang datar. %asilitas-fasilitas penunjang pun tersedia di +ilayah ini, seperti lapangan tenis, tempat +isata pohon pinus dan kebun stro+berry dan fasilitas lainnya. &ayoritas penduduk di daerah ini adalah beragama &uslim. B. Hasil 0. P4. (saha $amur &alino
11
2. Pohon Pinus, 6ecamatan 4inggi &oncong
12
3. 6ota &alino
=
3
2
0
6eterangan/ 0. 6olam renang 2. ;apangan apel 0 3. #inding yang berbatasan dengan asrama tentara dan jalan =. ;apangan apel 2 . Pembahasan
13
Berdasarkan interpretasi yang dilakukan oleh kelompok kami pada praktek lapang di &alino, 6abupaten Go+a, adapun hasil yang diperoleh oleh kelompok kami, yaitu/ 0 P4. (saha $amur &alino Pada lokasi pertama ini, dari ketinggian diamati bagaimana pola pemukiman penduduk yang ada serta bentuk gedung, dimana kita bisa melihat bah+a terdapat bentuk seperti huruf ; dan terdapat pula tiang bendera yang menandakan bah+a gedung terse but, kemungkinan adalah gedung sekolah, namun bisa jadi juga gedung kantor. 2 Pohon Pinus, 6ecamatan 4inggi &oncong Pada lokasi kedua ini, berada pada hutan pinus. #ari ketinggian diamati tentang bagaimana obyek-obyek yang sebenarnya dilapangan dan yang tercitra. *amun, pada saat itu kondisi sedang berkabut sehingga obyek tidak terlihat jelas. Olehnya itu, karena sebelumnya telah mengunjungi tempat ini, maka kami menggunakan imajinasi untuk menentukan obyek apa yang ada. #imana terdapat deretan sa+ah dalam bentuk terasering, pemukiman penduduk, serta terdapat pula deretan pegunungan. 3 6ota &alino ;okasi yang ketiga yang kami tempati adalah 6ota &alino, dimana disini kami menginterpretasi citra yang ada sesuai dengan keadaan obyek di lapangan yang sebenarnya. 'da empat titik yang kami interpretasi, yakni sebagai berikut/ a 4itik " 6olam enang Pada titik yang pertama, kami menginterpretasi sebuah kolam renang yang berada di dalam lokasi kompleks kodim. #imana kolam renang ini jika diamati pada citra foto udara, tampak ber+arna hijau tua dengan rona kolam renang yang ber+arna gelap, yang artinya kolam renang itu dalam. b 4itk "" ;apangan 'pel 0 Pada titik yang kedua, kami menginterpretasi suatu lapangan yang terletak di dalam lokasi kompleks kodim dan merupakan lapangan apel 0. #imana lapangan ini tampak pada citra, yaitu memiliki bentuk persegi dengan ukuran yang kecil
14
serta memiliki +arna abu-abu. ;apangan tersebut tidak memiliki )egetasi yang artinya lapangan tersebut dibeton dan memiliki rona yang ber+arna gelap. c 4itik """ #inding yang berbatasan antara asrama tentara dan jalan Pada titik yang ketiga, kami menginterpretasi dinding yang berbatasan antara asrama tentara dan jalan. Objek dapat dikenali dengan memperhatikan +arnanya putih dan memiliki rona yang ber+arna cerah. d 4itik "A lapangan apel 2 Pada titik keempat, kami kembali menginterpretasi lapangan yang masih terletak di dalam lokasi kompleks kodim yang merupakan lapangan apel 2. ;apangan ini memiliki bentuk persegi panjang dengan ukuran yang kecil serta memiliki +arna abu-abu dengan rona yang gelap dan tidak terdapat )egetasi diatasnya karena lapangan tersebut dibeton.
BAB I0 PENUTUP A. Kesim,ulan 1itra yang digunakan dalam pelaksanaan praktik lapang ini adalah
citra &alino untuk menginterpretasi objek-objek yaitu dengan cara mengenali dan membandingkan antara objek yang terdapat pada citra dengan yang ada di
15
lapangan yang sebenarnya. Yang dilakukan pada saat menginterpretasi citra, yaitu/ 0 &endeteksi citra, yaitu suatu pengamatan yang di lakukan dengan meperhatikan ada atau tidaknya suatu objek, 2 "dentifikasi, yaitu suatu kegiatan mencirikan objek yang telah di deteksi dengan menggunakan keterangan yang cukup, 3 'nalisis, yaitu proses pengklasifikasian objek berdasarkan proses induksi seperti penambahan informasi. 'dapun objek yang telah di interpretasi, yaitu/ 0 6olam renang yang memiliki +arna hijau tua dengan rona yang gelap. 2 ;apangan apel 0yaitu memiliki bentuk persegi dengan ukuran yang kecil serta memiliki +arna abu-abu dengan rona +arna gelap dan tidak ada )egetasi yang tumbuh diatasnya karena terbuat dari beton. 3 #inding yang berbatasan antara asrama tentara dan jala, yaitu dapat dikenali dengan memperhatikan +arnanya putih dan memiliki rona yang ber+arna cerah. = ;apangan apel 2 yaitu memiliki bentuk persegi panjang dengan ukuran yang kecil serta memiliki +arna abu-abu dengan rona yang gelap dan tidak terdapat )egetasi diatasnya karena lapangan tersebut dibeton. B. Kritik $an #aran a. #alam melaksanakan diharapkan
memiliki
praktek kerja
lapang tim
emote
yang
bagus
Sensing,
mahasis+a
dalam
melakukan
penginterpretasian citra sehingga bisa mendapatkan hasil yang baik. b. Peserta praktek lapang juga diharapkan lebih bersungguh-sungguh dalam mengikutinya sehingga tidak ada yang bermain-main atau memberi perhatian terhadap hal-hal lain, sehingga dalam menyusun laporan tidak mengalami kesulitan.
16
!ALIN
17
PA#A* !ALIN
KTA !ALIN
18
KTA !ALIN
19
View more...
Comments