Laporan PUT

November 15, 2017 | Author: Viyan Fitra Nugraha | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

bbb...

Description

1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kesatuan yang memiliki luas 5.176.797 km2 yang terdiri dari 1.919.440 km2 daratan dan 3.257.357 km2 lautan. Letak Indonesia sangatlah strategis sehingga Indonesia memiliki iklim tropis yang sangat mendukung kekayaan alam yang dimiliki Indonesia, dari situlah Indonesia disebut negara agraris karena memiliki banyak sumberdaya alam dan disebut juga sebagai negara maritim karena Indonesia memiliki lautan yang sangat luas juga terdapat banyak varietas di dalamnya. Luas lahan dan iklim strategis yang dimiliki Indonesia sangatlah mendukung adanya keanekaragaman hayati yang beragam, baik di darat maupun dilaut. Pada keadaan tersebut menjadikan pertanian mempunyai kontribusi penting, baik terhadap perekonomian maupun terhadap pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Usahatani merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana seorang petani mengalokasikan sumber daya yang secara efektif dan efisien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Usahatani dilakukan oleh petani untuk melanjutkan kelangsungan hidupnya seperti memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam usahatani, terdapat perhitungan untuk memperoleh suatu keuntungan yang akan diterima. Perhitungan tersebut seperti analisis biaya, pendapatan, BEP (Break Event Point), dan R/C ratio. Dimana perhitungan-perhitungan itu digunakan agar orang yang melakukan usahatani mengetahui biaya-biaya apa saja yang dikeluarkan untuk usahatani, apakah biaya-biaya tersebut melebihi atau memenuhi target keuntungan yang diinginkan. Dalam rangka mengetahui penerapan usahatani dan perhitungannya lebih jauh, kami melakukan survei ke Desa Selorejo Kabupaten Malang. Kegiatan survei ini dilaksanakan dengan melakukan wawancara kepada Petani yang sudah melakukan usahatani sejak lama. Wawancara ditujukan agar lebih mengetahui sejarah usahatani, transek desa dan memahami kompleksitas pertanian yang tercermin dari karakteristik/profil petani tersebut. Sehingga dapat dilakukan kajian apakah usahatani yang dilakukan petani tersebut sudah sesuai dengan analisis dalam kaidah usahatani.

2.2 Transek Desa Arti harfiah dari “Transek” itu sendiri adalah gambar irisan muka bumi. Pada awalnya, transek dipergunakan oleh para ahli lingkungan untuk mengenali dan mengamati “wilayah-wilayah Ekologi” (pembagian wilayah lingkungan alam berdasarkan sifat khusus keadaannya).Transek (Penelusuran Desa) merupakan teknik untuk memfasilitasi masyarakat dalam pengamatan langsung lingkungan dan keadaan sumber-sumberdaya dengan cara berjalan menelusuri wilayah desa mengikuti suatu lintasan tertentu yang disepakati. Dengan teknik transek, diperoleh gambaran keadaan sumber daya alam masyarakat beserta masalah-masalah, perubahan-perubahan keadaan dan potensi-potensi yang ada. Hasilnya digambar dalam diagram transek atau gambaran irisan muka bumi. Menurut Hernanto (1991), transek adalah penelusuran lokasi dengan tujuan pengamatan & pengumpulan informasi langsung lingkungan dan sumber daya masyarakat dengan cara berjalan menelusuri wilayah desa mengikuti suatu lintasan tertentu yang disepakati. 2.2.1 Jenis Transek a. Transek Sumber Daya Desa yang bersifat umum Penelusuran desa adalah pengamatan sambil berjalan melalui daerah pemukiman desa yang bersangkutan guna mengamati dan mendiskusikan berbagai keadaan. Keadaan-keadaan yang diamati yaitu pengaturan letak perumahan dan kondisinya, pengaturan halaman rumah, pengaturan air bersih untuk keluarga, keadaan sarana MCK (mandi-cuci-kakus), sarana umum desa (seperti; sekolah, tembok dan gapura desa, tiang listrik, puskesmas, dsb), juga lokasi kebun dan sumber daya pertanian secara garis besar. Kajian transek ini terarah terutama pada aspek-aspek umum pemukiman desa tersebut, terutama sarana-sarana yang dimiliki desa, sedangkan keadaan sumber daya alam dan bukan alam dibahas secara garis besarnya saja. Kajian ini akan sangat membantu dalam mengenal desa secara umum dan

beberapa aspek lainnya dari wilayah pemukiman yang kurang diperhatikan. b.

Transek Sumber Daya Alam Transek ini dilakukan untuk mengenal dan mengamati secara lebih tajam mengenai potensi sumberdaya alam serta permasalahanpermasalahannya, terutama sumber daya pertanian. Seringkali, lokasi kebun dan lahan pertanian lainnya milik masyarakat berada di batas dan luar desa, sehingga transek sumber daya alam ini bisa sampai keluar desa.

c. Transek untuk Topik Topik Khusus Menurut Syahyuti (2004), transek juga bisa dilakukan untuk mengamati dan membahas topik-topik khusus. Misalnya: transek yang dilakukan khusus untuk mengamati sarana kesehatan dan kondisi kesehatan lingkungan desa, transek wilayah persebaran hama, atau transek khusus untuk mengamati sumber air dan system pengelolaan aliran air serta irigasi, pendidikan dasar, dan sebagainya.

Hernanto, Fadholi. 1991, Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya: Jakarta Syahyuti. 2004. Kendala Pelaksanaan Landreform di Indonesia. Pusat Penelitian dan

Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF