Laporan Pumping Test
February 1, 2017 | Author: Anonymous mSc5tam | Category: N/A
Short Description
pumping test...
Description
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sebagaimana kita ketahui penggunaan pump (pompa) sudah begitu luas baik dikalangan masyarakat maupun pada industri-industri baik sekala kecil, menengah, maupun sekala besar, yang berbungsi untuk memindahkan cairan dari satu tempat ketempat lainnya. Agar dalam penggunaannya Pump (pompa) dapat dipergunakan seefisien mungkin maka perlulah dilakukan pengetesan pompa tersebut atau disebut dengan test pump. Pump (pompa) digunakan untuk memindahkan suatu cairan dengan perantara pipa, namun dalam pengoprasiannya selalu terjadi penurunan tekanan atau volume aliran atau disebut dengan kerugian-kerugian operasi, baik itu pengaruh ketinggian, belokan, gesekan air dengan pipa serta pengaruh-pengarus lainnya. Untuk mengetahui besar kecilnya penurunan tekanan atau volume aliran tersebut dipandang perlu untuk mengadakan pengujian atau disebut test pump. Seseorang yang melakukan pengujian atau pengetesan haruslah memiliki pemahaman dan keterampailan dibidangnya, agar maksud dan tujuan tersebut dapat tercapai. Istilah pompa berasal dari kata “Pump” yang kemudian diartikan dalam bahasa Indonesia menjadi pompa, dilihat dari cara kerja pompa yaitu menyedot dan menekan. Ada 2 kapasitas yang dimiliki pompa yaitu daya sedot dan daya tekan. Oleh karena itu untuk melihat besarnya daya sedot dan daya tekan dari suatu pompa dilakukan test pump. Test pump adalah pengujian terhadap aliran fluida yang mengalir oleh karena kerja pompa, untuk mendapatkan tekanan. Debit aliran yang terjadi. Test pump juga dilakukan untuk menguji kerja tunggal, kerja seri, kerja pararel.
Kapasitas pompa dinyatakan dalam Head atau H dalam satuan meter (m). Yang artinya angka yang menunjukan kemampuaun atau kekuatan pompa untuk mengalirkan sejumlah fluida sesuaia kemampuan pompa. Tekanan Atmosphere (atm) berperan mendorong fluida ke dalam saluran isap, jika ruangan dalam saluran isap terjadi kevakuman kerena isapan dari pompa. 1.2 Tujuan Tujuan dari penulisan laporan praktek tes pump ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui teori dasar test pump 2. Mengetahui sasaran utama dari test pump 3. Mengetahui metode apa saja yang digunakan pada step test
BAB II ISI
2.1 Uji Pemompaan Salah satu tahap akhir dari rangkaian pekerjaan pemboran adalah menguji kuantitas air yang akan dieksploitasi. Kuantitas air dapat ditentukan berdasarkan uji pemompaan. Adapun sasaran utama pelaksanaan ujii pemompaan ini adalah : 1. Pengujian Akuifer (Aquifer Test) Pengujian akuifer atau lebih dikenal dengan metode long-term Constant rate test dimaksudkan untuk pengukuran parameter yang Arahnya horizontal terhadap sumur uji, sehingga diperlukan beberapa Sumur pengamat disekitar sumur uji. dan pada uji akuifer ini biasanya Disertai pula dengan recovery test atau uji kambuh, merupakan uji Pemulihan kedudukan muka airtanah setelah dipompa. 2. Pengujian sumur (Well test) Tujuannya untuk menetapkan kemampuan sumur dan tidak dibutuhkannya piziometer didekatnya serta lebih sederhana daripada pengujian akuifer. Uji ini lebih ditekankan pada perekaman data / parameter sumur secara vertikal. Dari debit dan muka air tanah yang diukur, dapatdiperoleh kapasitas jenis (specific capacity) sumur, yang dinyatakan oleh besarnya debit setiap satuan penurunan dan dapat diperoleh penurunan jenis ( specific drawdown ) yang dinyatakan dengan besarnya penurunan setiap satuan debit.
Uji pemompaan (Pumping Test) biasanya dilaksanakan dengan dua metode : 1.
Uji pemompaan bertahap (Step-drawdown test)
2.
Uji pemompaan debit konstan (Long-term constant rate test)
Dari kedua metode uji pemompaan tersebut data-data yang direkam adalah : 1.
Muka airtanah/pisometrik awal (sebelum pemompaan)
2.
Debit pemompaan
3.
Penurunan muka airtanah selama pemompaan (drawdown), baik pada sumur yang dipompa maupun pada sumur pengamat
4.
Waktu sejak dimulainya pemompaan
5.
Sifat fisik dan kimia airtanah
6.
Kenaikan muka airtanah kambuh (recovery) setelah pompa dihentikan
7.
Waktu setelah pompa dimatikan.
8.
Diameter sumur yang diuji.
9.
Jarak antara sumur pengamat dan sumur yang diuji.
2.2 Step test Tujuan Step Test
Mengetahui kesempurnaan konstruksi sumur
Menentukan besaran kapasitas jenis sumur .
Efisiensi sumur .
Menentukan parameter hidraulik akuifer atau sumur Alat dan bahan
Lembar data pengukuran uji pemompaan, yang memuat : waktu,
debit pemompaan, dan
pengukuran muka airtanah di sumur uji.
Lembar kerja ( kertas semi log dan kertas bilog). Dasar Teori
Step test pada dasarnya dilaksanakan setelah pelaksanaan konstruksi sumur dan kata lain Step
setelah pembersihan / penyempurnaan sumur atau dengan tahap akhir dari rangkaian Pekerjaan
pemboran airtanah.
test
dilakukan dengan cara mengukur penurunan muka airtanah di dalam sumur uji dengan debit pemompaan yang ditambah secara bertahap. Bierschenk (dalam Suharyadi) menyatakan bahwa efisiensi sumur itu tergantung besarnya pemompaan yang terdiri atas efisiensi pemompaan (Ep) dan Faktor development (Fd). Efisiensi pemompaan dinyatakan : Ep = BQ/Sw x 100 % Besarnya pemompaan yang efisien apabila harga Epnya minimal 50% Faktor development dinyatakan dengan : Fd = C/B 100 Metode I (Metode Jacob) 1.
Dari data uji step test dibuat grafik hubungan antara s (drawdown) dan t(waktu pemompaan). Dari grafik hubungan antara s dan t di atas tentukan harga s (tambahan
2.
penurunan muka airtanah) pada setiap step. 3.
Untuk menentukan harga-harga C dan B, plot pada kertas milimeter hargaharga Q ( l/detik ) lawan Sw/Q ( m/l/detik ),
tarik garis berat (lurus) yang
melalui titik – titik hasil pengeplotan, selanjutnya menentukan harga a dan b. 4.
Menghitung harga BQ dan CQ2
5.
Menentukan harga Sw dapat berdasarkan kurva pada atau dengan rumus Sw = BQ + CQ2
6.
Menentukan Efisiensi pemompaan (Ep)
7.
Menentukan Faktor development (Fd)
8.
Menentukan klas dan kondisi sumur Metode II Pada metode ini dilakukan dengan cara membandingkan setiap kapasitas jenis pada setiap step pemompaan Jadi : Q1/Sw1
: Q2/Sw2
:
….. Qn /Swn
(m3/jam/l)
Apabila harga mendekati kesamaan dengan perbedaan
View more...
Comments