Laporan PTK Jigsaw
January 3, 2019 | Author: viioletta | Category: N/A
Short Description
Download Laporan PTK Jigsaw...
Description
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW PADA MATA PELAJARAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X TI C SMK NEGERI 1 MANGGAR MANGGAR TAHUN PELAJARAN 2009/2010
oleh SYAHRIAL, S.T
NIP 19740422 200801 1 004
SMK NEGERI 1 MANGGAR KABUPATEN BELITUNG TIMUR PEBRUARI 2010
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW PADA MATA PELAJARAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X TI C SMK NEGERI 1 MANGGAR TAHUN PELAJARAN PELAJARAN 2009/2010
Disusun oleh : SYAHRIAL, S.T NIP 19740422 200801 1004
Disetujui dan disahkan oleh : Kepala SMK Negeri 1 Manggar
Drs. ERLI NISFUDIN NIP 19671117 199412 1 003
Mengetahui : Kepala Dinas Pendidikan Kab.Belitung Timur
Drs.ALI IMRON NIP 19600912 198803 1 005
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW PADA MATA PELAJARAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X TI C SMK NEGERI 1 MANGGAR TAHUN PELAJARAN PELAJARAN 2009/2010
Disusun oleh : SYAHRIAL, S.T NIP 19740422 200801 1004
Disetujui dan disahkan oleh : Kepala SMK Negeri 1 Manggar
Drs. ERLI NISFUDIN NIP 19671117 199412 1 003
Mengetahui : Kepala Dinas Pendidikan Kab.Belitung Timur
Drs.ALI IMRON NIP 19600912 198803 1 005
SURAT PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini : Nama
: SYAHRIAL, S,T
Tempat/tgl.lahir
: Tg. Pandan/22 April 1974
Alamat
: Dsn. Teratai RT 2/II Desa Lalang Jaya Kec. Manggar Kab. Belitung Timur.
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Dengan ini menyatakan bahwa laporan penelitian tindakan kelas yang berjudul : Penerapan metode pembelajaran kooperatif jigsaw pada mata pelajaran kimia
“
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas X TI C SMK Negeri 1 Manggar tahun pelajaran 2009/2010 adalah asli hasil karya milik sendiri (bukan ”
jiplakan).
Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sehat walafiat dan dengan sebenar-benarnya.
Mengetahui :
Manggar, Pebruari 2010
Kepala SMK N 1 Manggar
Drs. ERLINISFUDIN NIP 19671117 199412 1 003
SYAHRIAL,S.T NIP 19740422 200801 1 004
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rakhmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Penerapan metode pembelajaran “
kooperatif jigsaw pada mata pelajaran kimia untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas X TI C SMK Negeri 1 Manggar tahun pelajaran 2009/2010
”
Penelitian Tindakan Kelas ini dibuat untuk meningkatkan hasil belajar siswa, menumbuhkan kemandirian berfikir siswa dan
menambah keterampilan siswa
dalam berkomunikasi secara ilmiah. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus terutama kepada : 1. Kepala SMK Negeri 1 Manggar yang selalu memberikan motivasi kepada semua guru untuk lebih profesional dalam mengajar 2. Rekan-rekan guru dan staf TU SMK Negeri 1 Manggar yang memberikan semangat keseharian sehingga penulis merasa nyaman berada di lingkungan sekolah. 3. Istri dan anakku tercinta yang selalu setia memberikan dorongan serta dukungan secara moriil sampai laporan ini terselesaikan. Penulis berharap laporan Penelitian Tindakan Kelas ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Belitung Timur, Pebruari 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................
ii
SURAT PERNYATAAN ........................................................................
iii
KATA PENGANTAR ............................................................................
iv
DAFTAR ISI .......................................................................................
v
ABSTRAK ..........................................................................................
1
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................
2
A. Latar Belakang ...................................................................
2
B. Rumusan Masalah ..............................................................
3
C. Tujuan ...............................................................................
3
D. Manfaat ............................................................................
3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................
4
A. Aktivitas Belajar ................................................................
4
B. Hasil Belajar......................................................................
4
C. Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw ................................
5
BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................
8
A. Seting Penelitian .............................................................
8
B. Objek Penelitian .............................................................
8
C. Waktu Penelitian ............................................................
8
D. Prosedur Penelitian ........................................................
8
E. Teknik dan Alat Pengumpul Data .....................................
10
F. Analisa Data .....................................................................
10
G. Indikator Keberhasilan .....................................................
10
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................
11
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................
16
A. Kesimpulan ........................................................................
16
B. Saran .................................................................................
16
DAFTAR RUJUKAN ............................................................................
17
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................
18
RPP .......................................................................................
18
DATA NILAI ............................................................................
24
DATA SIKAP ...........................................................................
25
BIODATA ................................................................................
26
ABSTRAK Syahrial, 2010. Penerapan metode pembelajaran kooperatif jigsaw pada mata pelajaran kimia untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas X TI C SMK Negeri 1 Manggar tahun pelajaran 2009/2010.
Kata Kunci : jigsaw, aktifitas, hasil belajar
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia di kelas X TI C SMK Negeri 1 Manggar tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran kooperatif jigsaw dengan dua siklus. Pada sesi I siswa diberi waktu 50% di kelompok tim ahli dan 50% di kelompok asal, sedangkan di sesi II siswa diberiwaktu 25% di kelompok tim ahli dan 75% di kelompok asal. Di kelompok tim ahli siswa diberi kebebasan untuk mencari bahan ajar yang relevan dengan sub pokok bahasan yang telah ditentukan untuk kelompok masing-masing. Diskusi dalam kelompok tim ahli diarahkan agar seluruh anggota tim ahli benar-benar menguasai bahan ajar dari berbagai macam sumber tersebut. Sedangkan di kelompok asal, siswa yang berasal dari beberapa kelompok tim ahli akan saling tukar informasi sampai keseluruhan materi tuntas dibahas di dalam kelompok asal tersebut. Hasil dari penelitian ini pada siklus I menunjukkan sedikit peningkatan, dari sebelum penelitian prosentase siswa yang tuntas 38% naik menjadi 52%. Hasil yang belum begitu memuaskan ini disebabkan oleh belum terbiasanya siswa dengan metode pembelajaran kooperatif jigsaw yang menuntut siswa aktif dan kreatif mulai dari mencari bahan ajar sampai menguasai bahan ajar tersebut, biasanya mereka terbiasa dengan menunggu pemberian materi dari guru termasuk penjelasan dari materi tersebut semuanya tergantung pada guru. Dengan motivasi dari guru, pada siklus II didapat hasil yang lebih baik, 90% siswa tuntas belajar dari 29 orang siswa yang ada di dalam kelas. Dapat disimpulkan bahwa dengan metode pembelajaran kooperatif jigsaw siswa akan lebih aktif
dan adanya peningkatan hasil belajar siswa jika dibandingkan
dengan tanpa menggunakan metode jigsaw dalam pembelajaran kimia.
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam dalam arti luas bertujuan untuk mengembangkan kepribadian siswa, sehingga dapat melangkah ke jalur profesi yang diminati. Untuk mencapai tujuan tersebut, pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam perlu memperhatikan model-model inovasi yang mendorong siswa berfikir mandiri dan lebih berpusat pada siswa, sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator atau pemandu belajar yang bertugas membimbing dan mengarahkan siswa dalam belajar. Pelajaran kimia sebagai salah satu mata pelajaran adaptif di tingkat SMK, diajarkan dengan tujuan untuk membentuk peserta didik supaya memiliki dasar pengetahuan kimia yang luas dan kuat untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sosial dan lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pelajaran kimia memberikan peserta didik tidak hanya memahami dan menguasai ”apa” dan ”bagaimana” sesuatu pekerjaan dilakukan tetapi juga memberikan pemahaman dan penguasaan tentang ”mengapa” hal tersebut
harus dilakukan. Untuk dapat memenuhi tujuan tersebut di atas, peserta didik dituntut memiliki dasar-dasar yang kuat untuk dapat menerima pelajaran kimia tersebut, seperti kemampuan matematika dasar. Pembelajaran kimia selama ini di SMK Negeri 1 Manggar secara umum sudah lebih baik saat penulis menerapkan metode pembelajaran presentasi multimedia jika dibandingkan sebelumnya yang hanya mengandalkan metode ceramah bervariasi. Lebih baik dalam arti hasil belajar siswa sudah meningkat dari sebelumnya. Ada peningkatan sebesar 50% jika dilihat secara klasikal. Akan tetapi penulis merasa belum puas dengan hasil tersebut, karena masih adanya sekelompok siswa yang belum ’tersentuh’ oleh perubahan tersebut, dalam arti
hasil belajar mereka tetap belum beranjak meningkat. Disamping itu muncul gejala ketergantungan siswa terhadap guru, karena mereka terlena dengan
materi yang seluruhnya ’disuapkan’ kepada mereka, tanpa ada upaya dari s iswa
untuk mencari tahu lebih terhadap materi yang sedang mereka pelajari. Artinya peran guru di dalam kelas masih dominan. Masalah yang teridentifikasi tersebut di atas perlu segera dipecahkan agar tidak menjadi berkepanjangan dan menimbulkan masalah lain yang lebih besar. Untuk itu penelitian ini difokuskan pada upaya penerapan pembelajaran koopertive ”JIGSAW”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diungkapkan di atas, maka rumusan masalah penelitian tindakan kelas ini adalah : 1. Apakah pembelajaran kooperative jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia di SMK Negeri 1 Manggar? 2. Sejauh
mana
penggunaan
pembelajaran
kooperative
jigsaw
dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia di SMK Negeri 1 Manggar?
C. TUJUAN
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa khususnya pada mata diklat kimia, yang indikatornya berupa peningkatan nilai ulangan harian siswa tersebut.
D. MANFAAT
Adapun manfaat yang dapat diambil dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa, mengembangkan wawasan dan pengalaman penulis dalam peningkatan kualitas mengajar dan sebagai rujukan bagi guru-guru lain.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. AKTIVITAS BELAJAR
Memberikan pemahaman kepada siswa dalam proses pembelajaran yang aktif perlu dilakukan. Belajar aktif merupakan suatu pendekatan dalam pengelolaan sistem pembelajaran melalui cara-cara aktif dalam menuju belajar mandiri. Seorang siswa dikatakan telah belajar dengan aktif apabila yang bersangkutan di dalam proses pembelajaran telah melakukan sebagian besar pekerjaannya, berfikir menyelesaikan masalahnya, membuat kesimpulan, menerapkan apa yang dipelajari dan mendiskusikan dengan mengajarkan kepada orang lain (Silbermen).
B. HASIL BELAJAR
Keberhasilan dari suatu kegiatan belajar dapat dilihat dari hasil belajar setelah mengikuti usaha belajar, hasil belajar merupakan dasar yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa menguasai suatu materi pelajaran. Menurut Nawawi yang dikutip Ruspiwanti (2003:10) Hasil belajar adalah ”tingkat keberhasilan seseorang dalam mengikuti pelajaran, yang telah dinyatakan dalam bentuk angka yang diperoleh dari proses evaluasi”.
Berdasarkan pendapat tersebut maka hasil belajar merupakan prestasi dari kegiatan belajar sedangkan belajar lebih menekankan pada proses kegiatan bukan pada asil belajarnya. Manusia melakukan kegiatan belajar dengan bermacam cara, sesuai dengan keadaan. Bila seseorang telah melakukan kegiatan belajar, maka dalam dirinya akan terjadi perubahan-perubahan yang merupakan pernyataan perbuatan belajar. Perubaan tersebut disebut hasil belajar. Berkaitan dengan hasil belajar yang diperoleh sebagai hasil belajar, terdapat tiga tipe hasil belajar yaitu (1) tipe hasil belajar bidang kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis sintetis dan evaluasi (2) tipe hasil belajar bidang afektif meliputi penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi dan karkteristik nilai (3) tipe hasil belajar bidang psikomotor meliputi tingkatan keterampilan (Sudjana, 2004:50).
Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa yang menjadi ukuran hasil belajar siswa adalah ranah kognitif, afektif dan ranah psikomotor. Semakin tinggi taraf tingkat yang dicapai maka akan menjadi baik pula kualitas hasil belajar yang didapatkan. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu faktor penentu penguasaan siswa terhadap apa-apa yang disampaikan kepadanya dalam kegiatan belajar, dimana penguasaan itu dapat berupa pengetahuan, sikap maupun keterampilan.
C. PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends, 1997). Jigsaw dikembangkan dan diuji oleh Elliot Aronson dan rekan-rekan sejawatnya (Aronson & Patnoe, 1997). Menggunakan Jigsaw, siswa-siswa di tempatkan ke dalam tim belajar heterogen beranggota lima sampai enam orang. Berbagai materi akademis disajikan kepada siswa dalam bentuk teks, dan setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari satu porsi materinya. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, dengan siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain (Arends, 1997). Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, ”siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan” (Lie, A.,
1994). Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik
pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada tim/kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli. Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal, yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan
untuk
mempelajari
dan
mendalami
topik
tertentu
dan
menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli digambarkan sebagai berikut (Arends, 2001). 1 3
2 4
1 3
2 4
1 3
2 4
1 3
2 4
1 1
1 1
2 2
2 2
3 3
3 3
4 4
4 4
Ilustrasi Kelompok Jigsaw Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang ditugaskan pada maasing-masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain untuk mempelajari topik mereka tersebut. Setelah pembahasan selesai, para anggota kelompok kemudian kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan di kelompok ahli. Jigsaw didesain selain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa secara mandiri juga dituntut saling ketergantungan yang positif (saling memberi tahu)terhadap teman sekelompoknya. Selanjutnya di akhir pembelajaran, siswa diberi kuis secara individu yang mencakup topik materi yang telah dibahas. Kunci tipe Jigsaw ini adalah interdepensi setiap siswa
terhadap anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan dengan tujuan agar dapat mengerjakan kuis dengan baik. Untuk pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, disusun langkahlangkah pokok sebagai beriku; (1) pembagian tugas, (2) pemberian lembar ahli, (3) mengadakan diskusi, (4) mengadakan kuis. Adapun rencana pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini diatur secara instruksional sebagai berikut (Slavin, 1995) : 1. Membaca : siswa memperoleh topik-topik ahli dan membaca materi tersebut untuk mendapatkan informasi. 2. Diskusi kelompok ahli : siswa dengan topik-topik ahli yang sama bertemu untuk mendiskusikan topik tersebut. 3. Diskusi kelompok : ahli kembali ke kelompok asalnya untuk menjelaskan topik pada kelompoknya. 4. Kuis : siswa memperoleh kuis individu yang mencakup semua topik. 5. Penghargaan kelompok : penghitungan skor kelompok dan menentukan penghargaan kelompok. Setelah kuis dilakukan, maka dilakukan perhitungan skor perkembangan individu dan skor kelompok. Skor individu setiap kelompok memberi sumbangan pada skor kelompok berdasarkan rentang skor yang diperoleh pada kuis sebelumnya dengan skor terakhir.
BAB III METODE PENELITIAN
A. SETTING PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Manggar kelas X-TI C tahun pelajaran 2009-2010 dengan Standar Kompetensi : ”Memahami konsep materi” dan ”Memahami konsep penulisan lambang unsur dan persamaan reaksi”
B. OBJEK PENELITIAN
Objek penelitian ini adalah siswa kelas X-TI C tahun pelajaran 2009-2010 berjumlah 29 orang, terdiri dari 17 orang putra dan 12 orang putri yang aktivitas hasil belajarnya masih rendah pada mata pelajaran kimia.
C. WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu dari bulan Oktober - November 2009.
D. PROSEDUR PENELITIAN
Kegiatan yang dlaksanakan berupa siklus yang dimulai dari aspek perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi untuk setiap siklusnya. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam 2 siklus, yaitu : Siklus I
Perencanaan
Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
tindakan
dengan metode jigsaw. Membuat format penilaian dan format pengamatan kegiatan siswa.
Pelaksanaan
Melaksanakan
tindakan
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran : o
tindakan
pembelajaran
sesuai
Pemberian informasi kepada siswa tentang rencana pembelajaran.
o
Membagi siswa dalam beberapa kelompok asal yang terdiri dari 5-6 orang, setiap orang diberi nomor untuk masuk kedalam kelompok tim ahli yang nomornya sama.
o
Memberikan tugas kepada siswa berupa tugas baca
tentang sub materi yang telah dibagi
kepada
masing-masing
kelompok
asal
sesuai
orang nomor
di
dalam
yang
telah
ditentukan. o
Membagi waktu belajar (2jam pelajaran tiap minggunya) dalam tiga sesi. Sesi I (pertemuan I) 75% waktu untuk kelompok tim ahli dan 25% waktu untuk kelompok asal. Sesi II (pertemuan II) 50% waktu untuk kelompok tim ahli dan 50% waktu untuk kelompok asal. Sesi III (pertemuan III) 25% waktu untuk kelompok tim ahli dan 75% waktu untuk kelompok asal.
o
Mengarahkan siswa pada diskusi sub materi di kelompok tim ahli
o
Memantau presentasi masing-masing siswa pada kelompok asal.
Pengamatan
Pengamatan
dilakukan
bersamaan
tindakan,
dengan menggunakan format yang telah dibuat. Fokus pengamatan adalah kegiatan siswa dalam mengerjakan tugas yang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Refleksi
Hasil penilaian dan pengamatan dianalisis untuk memperoleh gambaran bagaimana dampak dari tindakan yang telah dilakukan, hal apa saja yang perlu diperbaiki dan apa saja yang harus menjadi perhatian pada tindakan berikutnya
Siklus II
Perencanaan
Memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan hasil refleksi di siklus I.
Pelaksanaan
Melaksanakan
tindakan
pembelajaran
sesuai
tindakan
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah direvisi.
Pengamatan
Mencatat setiap kegiatan siswa ke dalam format
yang telah dibuat. Refleksi
Hasil penilaian dan pengamatan dianalisis untuk memperoleh kesimpulan dari tindakan yang telah dilakukan mulai dari siklus I sampai dengan siklus II.
E. TEKNIK DAN ALAT PENGUMPUL DATA
Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : a. Pedoman observasi untuk mengecek kegiatan siswa berasarkan indikator yang telah ditentukan sebelumnya. b. Catatan tentang kejadian yang terjadi selama tindakan diberikan, baik yang positif maupun yang negatif. c. Lembaran tes untuk melihat hasil belajar siswa.
F. ANALISA DATA
Data hasil penelitian tindakan kelas ini akan dianalisa secara kualitatif dengan melihat prosentase peningkatan aktifitas dan hasil belajar siswa. Selanjutnya berdasarkan hasil analisa tersebut dilakukan tindak lanjut. Data yang diperoleh dari ulangan harian siswa akan digunakan untuk mengambil kesimpulan terhadap hasil penelitian tindakan kelas ini.
G. INDIKATOR KEBERHASILAN
Indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini adalah : a. Dalam melaksanakan aktifitas belajar sekurang-kurangna 75% dari jumlah siswa berlaku aktif. b. Kondisi dalam proses pembelajaran sekurang-kurangnya 75% dari jumlah siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan. c. Kriteria ketuntasan minimal nilai ulangan harian siswa adalah 63.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Siklus I a. Tahap Perencanaan Pada tahap
ini peneliti mempersiapkan pembelajaran yang terdiri dari
rencana pelajaran dan soal tes formatif. Selain itu juga di persiapkan lembar observasi aktivitas siswa. b. Tahap kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal Oktober 2009 di kelas X TI C SMK Negeri 1 Manggar dengan jumlah siswa 29 siswa. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut: Tabel Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I No
Uraian
1
Nilai rata-rata tes formatif
2
Jumlah siswa yang tuntas belajar
3
Persentase ketuntasan belajar
Hasil Siklus I
56 15 orang 52 %
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran jigsaw diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa 56 dan ketuntasan belajar mencapai 52% atau ada 15 siswa dari 29 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ter sebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klalsik siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai
63
hanya sebesar 52% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang
dikehendaki yaitu sebesar 75%. Hal ini disebabkan karena siswa masih
merasa baru dan belum mengerti apa yang diinginkan oleh metode pembelajaran jigsaw ini. c. Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: 1. Perlu lebih intensif dalam pemotivasian dan penyampaan tujuan pembelajaran. 2. Perlu lebih efektif dalam pengelolaan waktu terutama saat siswa berada di kelompok asalnya. 3. Di dalam kelompok tim ahli siswa masih kurang aktif selama proses pembelajaran berlangsung
d. Analisis Data Minat, Perhatian, Partisipasi 1. Minat Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 11 anak (38%) memiliki minat baik, 14 anak (48%) memiliki perhatian cukup, dan 3 anak (10%) memiliki minat kurang. 2. Perhatian Dari analisis data diperoleh hasil
sebanyak 9 anak (31%) memiliki
perhatian baik, 11 anak (38%) memiliki perhatian cukup, dan 9 anak (31%) memiliki perhatian kurang. 3. Partisipasi Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 9 anak (31%) memiliki partisipasi baik, 9 anak (31%) memiliki partisipasi cukup, dan 11 anak (38%) memilik pastisipasi kurang. e. Revisi Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. 1. Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.
2. Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan. 3. Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa bisa lebih antusias.
2. Siklus II a. Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif 2. Selain itu juga dipersiapkan
lembar
observasi
pengelolaan
pembelajaran
dengan
menggunakan gambar sebagai media pembelajaran dan lembar observasi siswa. b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal II November 2009 di kelas X TI C SMK Negeri 1 Manggar dengan jumlah siswa 29 siswa. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekuarangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut: Tabel Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Sisw pada Siklus II No
Uraian
1
Nilai rata-rata tes formatif
2
Jumlah siswa yang tuntas belajar
3
Persentase ketuntasan belajar
Hasil Siklus II
80 26 orang 90 %
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 80 dan ketuntasan belajar mencapai 90% atau ada 26 siswa dari 29 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini
ketuntasan belajar secara klasik telah mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I. adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga sudah mengerti apa yang dimaksud dan diinginkan guru dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini. c. Analisis Data Minat, Perhatian, Partisipasi. 1. Minat Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 14 anak (48%) memiliki minat baik, 13 anak (45%) memiliki minat cukup, dan 2 anak (7%) memiliki minat kurang. 2. Perhatian Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 13 anak (45%) memiliki perhatian baik, 8 anak (28%) memiliki perhatian cukup dan 8 anak (28%) memiliki perhatian kukrang . 3. Partisipasi Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 10 anak (34%) memiliki partisipasi baik, 11 anak (38%) memiliki partisipasi cukup, dan 6 anak (28%) memiliki partisipasi kurang. d. Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan metode pembelajaran jigsaw. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Selama
proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua
pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar. 2. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung. 3. Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
4. Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan. e. Revisi Pelaksanaan Pada siklus II guru telah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan pembelajaran dengan menggunakan gambar sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilakukan, dapat disimpulkan 1. Pembelajaran kooperative jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia di SMK Negeri 1 Manggar. 2. Penggunaan pembelajaran kooperative jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dari 17% menjadi 79% siswa aktif dan meningkatkan hasil belajar siswa dari ketuntasan 38% menjadi 90% pada mata pelajaran kimia di SMK Negeri 1 Manggar.
B. SARAN
1. Inovasi pembelajaran yang memacu pembelajaran berbasis siswa perlu dikembangkan guna meningkatkan kegiatan-kegiatan belajar mengajar. 2. Guru perlu melakukan pendekatan untuk memberikan motivasi sehingga terbentuk rasa percaya diri. 3. Nilai sikap belajar untuk mengetahui respon siswa terhadap materi belajar merupakan bahan untuk introspeksi seorang guru harus dilakukan dalam proses pembelajaran.
DAFTAR RUJUKAN
1. Zainal aqib,Sujak, M. Maftuh, Kawentar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SMP, SMA, SMK .Yrama Widya. 2. Pauline Panen.2000.Belajar dan Pembelajaran. Depdiknas 3. Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas Beserta Sistematika Proposal dan Laporannya. Bumi Aksara. 4. Yuliani Nuruni. 2003.Strategi Pembelajaran. Depdiknas 5. Asnailis, Elseva Mayetri.2009. PTK Kimia Model Jigsaw . www.docstock.com.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SMK Mata Diklat Kelas/Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
: : : : : :
Negeri 1 Manggar Kimia X/1 3. Memahami konsep mol 3.1 Menjelaskan konsep mol Pengertian Ar dan Mr sebagai satuan massa terkecil dari suatu unsur atau senyawa yang dibandingkan dengan
:
massa atom isotop
12
C
dideskripsikan dengan benar. Perhitungan Mr berdasarkan jumlah Ar dari unsur-unsur penyusunnya dilakukan dengan benar. Pengertian konsep mol sebagai satuan zat dideskripsikan dengan benar. Pengertian konsep mol sebagai kumpulan partikel (atom atau molekul atau ion) yang dibandingkan dengan
Alokasi Waktu
massa isotop
12
C atau
yang mengandung partikel sebanyak bilangan Avogadro dideskripsikan dengan benar. 6x 45 ( 3 kali pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu : Menjelaskan pengertian Ar dan Mr Menghitung Mr Menjelaskan pengertian mol B. Materi Pembelajaran Konsep mol C. Metode Pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I 1. Kegiatan Pendahuluan (5menit) Mengabsen siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti(70 menit) Menyusun kelompok tim ahli yang sudah dibagi sebelumnya. Siswa berdiskusi sesuai sub materi yang telah di tentukan dalam kelompok tim ahli.(50 menit) Siswa mempresentasikan sub materi yang telah mereka kuasai di kelompok tim ahli kepada rekan-rekannya di kelompok asal secara bergantian. (20 menit) 3. Kegiatan Penutup (15 menit)
Melakukan refleksi bersama terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan Memberikan kuis
Pertemuan II 1. Kegiatan Pendahuluan Mengabsen siswa Memotivasi siswa 2. Kegiatan Inti(70 menit) Menyusun kelompok tim ahli yang sudah dibagi sebelumnya. Siswa berdiskusi sesuai sub materi yang telah di tentukan dalam kelompok tim ahli.(35 menit) Siswa mempresentasikan sub materi yang telah mereka kuasai di kelompok tim ahli kepada rekan-rekannya di kelompok asal secara bergantian. (35 menit) 3. Kegiatan Penutup (15 menit) Melakukan refleksi bersama terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan Memberikan tes formatif berkelompok. Pertemuan III 1. Kegiatan Pendahuluan Mengabsen siswa Memotivasi siswa 2. Kegiatan Inti(70 menit) Menyusun kelompok tim ahli yang sudah dibagi sebelumnya. Siswa berdiskusi sesuai sub materi yang telah di tentukan dalam kelompok tim ahli.(20 menit) Siswa mempresentasikan sub materi yang telah mereka kuasai di kelompok tim ahli kepada rekan-rekannya di kelompok asal secara bergantian. (50 menit) 3. Kegiatan Penutup (15 menit) Melakukan refleksi bersama terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan Memberikan tes formatif individu. E. Sumber Belajar Buku paket, modul, internet. F. Penilaian 1. Essay 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan massa atom relatif dan apa yang dimaksud dengan massa molekul relatif! 2. Bagaimana cara menghitung massa molekul relatif? 3. Hitung Mr senyawa Al2(SO4)3 jika diketahui Ar Al = 27; S = 32; O = 16 4. Hitung Mr CuSO4 .5 H2O jika diketahui Ar Cu = 63,5 ; S = 32; O = 16; H = 1 5. Jelaskan apa yang dimaksud istilah mol ! 6. Apa yang dimaksud dengan tetapan Avogadro ?
Kunci Jawaban 1. Ar : perbandingan massa atom yang dihitung terhadap massa atom C-12. Mr : perbandingan massa molekul yg dihitung terhadap massa atom C-12 2. Dengan cara menjumlah Ar dari atom-atom pembentuk molekul tsb. 3. Mr Al2(SO4)3 = 2 x 27 + 3 x 32 + 12 x 16 = 342 4. Mr CuSO4 . 5 H2O = 63,5 + 32 + 9 x 16 + 10 x 1 = 249,5 5. Jumlah zat yang mengandung partikel zat sebanyak atom yang terdapat dalam 12,0 gram atom karbon-12 23 6. Nilai 6,022 x 10 partikel / mol
Mengetahui : Kepala SMK Negeri 1 Manggar
Manggar, 1 Oktober 2009 Guru Mata Pelajaran
Drs. ERLI NISFUDIN
SYAHRIAL, S.T
NIP 196711171994121003
NIP 197404222008011004
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SMK Mata Diklat Kelas/Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
: : : : :
Indikator
:
Alokasi Waktu
:
Negeri 1 Manggar Kimia X/1 3. Memahami konsep mol 3.2 Menerapkan hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro Definisi Hukum Gay Lussac dideskripsikan dengan benar. Definisi Hukum Avogadro dideskripsikan dengan benar. Penggabungan Hukum Boyle, Hukum Gay Lussac, dan Hukum Avogadro menjadi persamaan gas ideal dideskripsikan dengan benar. 6x 45 ( 3 kali pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu : Menjelaskan pengertian hukum Gay Lussac dan Avogadro Mendeskripsikan persamaan gas ideal B. Materi Pembelajaran Hukum Gay Lussac dan Hukum Avogadro C. Metode Pembelajaran Berbasis ICT D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I 1. Kegiatan Pendahuluan (5menit) Mengabsen siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti(70 menit) Menyusun kelompok tim ahli yang sudah dibagi sebelumnya. Siswa berdiskusi sesuai sub materi yang telah di tentukan dalam kelompok tim ahli.(50 menit) Siswa mempresentasikan sub materi yang telah mereka kuasai di kelompok tim ahli kepada rekan-rekannya di kelompok asal secara bergantian. (20 menit) 3. Kegiatan Penutup (15 menit) Melakukan refleksi bersama terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan Memberikan kuis Pertemuan II 1. Kegiatan Pendahuluan Mengabsen siswa
Memotivasi siswa 2. Kegiatan Inti(70 menit) Menyusun kelompok tim ahli yang sudah dibagi sebelumnya. Siswa berdiskusi sesuai sub materi yang telah di tentukan dalam kelompok tim ahli.(35 menit) Siswa mempresentasikan sub materi yang telah mereka kuasai di kelompok tim ahli kepada rekan-rekannya di kelompok asal secara bergantian. (35 menit) 3. Kegiatan Penutup (15 menit) Melakukan refleksi bersama terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan Memberikan tes formatif berkelompok.
Pertemuan III 1. Kegiatan Pendahuluan Mengabsen siswa Memotivasi siswa 2. Kegiatan Inti(70 menit) Menyusun kelompok tim ahli yang sudah dibagi sebelumnya. Siswa berdiskusi sesuai sub materi yang telah di tentukan dalam kelompok tim ahli.(20 menit) Siswa mempresentasikan sub materi yang telah mereka kuasai di kelompok tim ahli kepada rekan-rekannya di kelompok asal secara bergantian. (50 menit) 3. Kegiatan Penutup (15 menit) Melakukan refleksi bersama terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan Memberikan tes formatif individu. E. Sumber Belajar Buku paket, modul, internet. F. Penilaian Essay Soal/Instrumen 1. Tuliskan hukum Gay Lussac ! 2.
Pada reaksi : CH4 (g) + 2 O2 (g)
CO2 (g) + 2 H2O(g)
3.
Jika di ketahui CH4 yang tersedia sebanyak 10 L, hitung oksigen yang dibutuhkan dan gas CO 2 yang dihasilkan ! Turunkan persamaan gas ideal dari hukum Boyle, Charles dan Avogadro !
4.
Gas oksigen bermassa 0,32 g memiliki volume 1000 cm pada temperatur
3
25°C. Tentukan tekanan gas tsb ! Kunci Jawaban 1. Pada suhu dan tekanan yang sama perbandingan volume gas- gas yang bereaksi dan hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat 2. O2 yang dibutuhkan : 2 x 10 = 20 L; CO 2 yang dihasilkan : 2 x 10 = 20 L
3.
-1
n = 0,32g/32 g mol = 0,1 mol 4. P = nRT/V -1
-1
-3
3
= (0,1 mol)(8,314 J mol K ) (298 K)/ 1 x 10 m ) 5 -3 5 -2 5 = 2,48 x 10 J m = 2,48 x 10 N m = 2,48 x 10 Pa
Mengetahui : Kepala SMK Negeri 1 Manggar
Manggar, 1 Oktober 2009 Guru Mata Pelajaran
Drs. ERLI NISFUDIN
SYAHRIAL, S.T
NIP 19671117 199412 1 003
NIP 19740422 200801 1 004
View more...
Comments