LAPORAN PROYEK AKHIR
August 9, 2018 | Author: Hardy Natanael | Category: N/A
Short Description
done...
Description
LAPORAN PROYEK AKHIR
KOORDINASI PENYETTINGAN RELAY OUTGOING DAN RECLOSER PADA SISTEM PROTEKSI GARDU INDUK REMBANG
Disusun Oleh : JUAN ANDREW VICBRIN NIM. 15/386462/SV/09848 15/386462/SV/09848
PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK ELEKTRO DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2017
KATA PENGANTAR Segala puji dan rasa syukur saya curahkan kepada Tuhan Maha Esa karena dengan rahmat, karunia dan kehendak-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan Proyek Akhir dengan judul “Koordinasi Proteksi pada Penyulang Kudus – 10” ini sesuai dengan waktu dan jadwal yang telah di tentukan. Tidak lupa ucapan terimakasih juga penulis tujukan kepada semua pihak yang telah memberikan banyak bantuan selama proses kerjapraktek dan pembuatan laporan ini dengan memberikan nasihat, bimbingan, semangat serta bantuan tenaga dan pikiran kepada penulis, antara lain : 1. PT. PLN (PERSERO) Area Pengatur Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, Semarang yang telah memberikan izin dan kesempatan pada penulis untuk dapat melaksanakan Kerja Praktek. 2. Bapak Maun Budiyanto, S.T., M.T. selaku Ketua Program Diploma Teknik Elektro, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada. 3. Muhammad Arrofiq, S.T., M.T., Ph.D. selaku dosen pembimbing. 4. Seluruh dosen Program Diploma Teknik Elektro, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada. 5. Bapak Moses selaku Manajer PT. PLN APD Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. 6. Bapak Agus Tri Yulianto selaku Asisten Manajer Pemeliharaan 20 KV PT.P LN APD Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. 7. Bapak Afid Ridho Aji selaku pembimbing yang telah membimbing penulis dengan baik serta memberikan ide dan masukan yang bermanfaat bagi penulis. 8. Staff PT. PLN (PERSERO) APD Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, Semarang, Mas Akbar, Mas Jaka, Mbak Fani, Mas Ambon, Mas Yusus, Pak Zainal yang telah membantu penulis dalam melaksanakan Proyek Akhir.
9. Tim Inspeksi Mbak Desi, Mbak Alma, Mas Muis, Mas Ami yang telah membantu penulis dilapangan dalam melaksanakan Proyek Akhir. 10. Kedua Orang Tua, dan Adik penulis yang senantiasa memberi dukungan serta doa kepada penulis selama melaksanakan Proyek Akhir di PT. PLN (PERSERO) APD Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. 11. Sahabat Aditya Ady, Eri Triana, Wisnu, Anisa, Liza dan sahabat Anisa Nur Soleha selaku sahabat Proyek Akhir penulis di PT. PLN ( PERSERO) APD Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta dibagian Pemeliharaan 20 KV. 12. Mas Ervan Sudarto yang telah membantu dan mendukung penulis untuk menyelesaikan laporan proyek akhir. 13. Sahabat Rizka Adi Pamungkas yang telah membantu dan mendukung penulis untuk menyelesaikan laporan proyek akhir. 14. Teman – teman angkatan 2015 program studi Diploma Teknik Elektro, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada. 15. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan perhatian, doa, dan bimbingan hingga Laporan Proyek Akhir ini dapat terselesaikan. Akhir k ata, penulis menyadari bahwa “Tak ada gading yang tak retak”, berbagai kritik dan saran sangat membangun dari para pembaca tentu masih penulis harapkan untuk kesempurnaan penelitian dan perbaikan laporan proyek akhir ini, karena penulis menyadari bahwa laporan proyek akhir ini masih jauh dari sempurna. Dan semoga laporan proyek akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
N
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... ii PERNYATAAN ..................................................................................................... iii MOTTO ........................................................................ Error! Bookmark not defined. PERSEMBAHAN ......................................................... Error! Bookmark not defined. PRAKATA .................................................................... Error! Bookmark not defined. INTISARI...................................................................... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT .................................................................... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ................................................................. Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR .................................................... Error! Bookmark not defined. DAFTAR TABEL ......................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1 A. Latar Belakang ................................................................................................... 1 B. Maksud dan Tujuan ............................................................................................ 2 C. Manfaat Penulisan Laporan ................................................................................ 3 D. Batasan Masalah ................................................................................................. 3 F. Metode Pengumpulan Data ................................................................................. 3 G. Sistematika Penulisan Laporan .......................................................................... 4 BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 6 A. Transformator ..................................................................................................... 6 B. Sistem Proteksi ................................................................................................. 19 C. Sistem Proteksi Transformator ......................................................................... 21 D. Relai Dferensial ................................................................................................ 28 BAB III RELAI DIFERENSIAL SEBAGAI PROTEKSI UTAMA PADA TRAFO GENERATOR 800MVA 500/22 KV PLTU 2 J ATENG .......................... 37 A.Transformator PLTU 2 Jateng Adipala ............................................................. 37
x
i
B. Relai Proteksi Tipe RCS-985B ......................................................................... 39 C. Skema Relai Diferensial Transformator ........................................................... 40 D. Setelan Relai Diferensial pada Trafo PLTU 2 Jateng Adipala......................... 42 E. Flowchart Cara Kerja Relai Diferensial ........................................................... 45
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 46 A. Single Line Diagram Proteksi Diferensial Trafo Generator ............................ 46 B. Data Teknis Proteksi Transformator ................................................................. 47 C. Analisis Perhitungan Relai Diferensial RCS-985B .......................................... 48 D. Analisis Keandalan Relai Diferensial RCS-985B ............................................ 53
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 55 A. Kesimpulan ...................................................................................................... 55 B.Saran .................................................................................................................. 56 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 57 LAMPIRAN .................................................................................................................... 58
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seturut dengan masuknya tahun ajaran semester VI setiap mahasiswa Program Studi Teknik Listrik, Teknik Elektro Sekolah Vokasi diwajibkan untuk melaksanakan Kerja Praktik minimal selama 2 bulan sesuai pada sks yang telah ditetapkan pada mata kuliah semester VI. Kerja Praktik merupakan suatu kegiatan yang berharga bagi mahsiswa karna ini adalah momen dimana mahasiswa dapat merasakan dunia kerja baik di bidang industry maupun pemerintahan. Kegiatan ini memiliki tujuan agar mahasiswa mendapatkan pengalaman sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga mahasiswa akan mendapatkan pengalaman sebelum memasuki dnia kerja , sehingga mahasiswa akan mendapatkan bekal Kerja Praktikyang sudah dilaksanakan . Diselenggarakannya Kerja Praktik ini maka mahasiswa akan mengetahi keterampilan dan pengetahuan yang perlu di pelajari dan dikembangkan. Kerja Praktik ini juga suatu upaya dalam mengembangkan sumber daya manusia dan juga memotivasi mahasiswa agar terus mengembangkan diri dan semangat dalam belajar dalam jurusannya, Jadi kegiatan kerja praktik ini juga sebagai kontribusi mahasiswa kepada industri dalam dunia kerja yang mana mahasiswa juga ikut serta dalam kegiatan kerja di industri sehari hari dengan menjunjung tinggi kesehatan keselamatan kerj a yang menjadi nomor satu sebelum melaksanakan pekerjaan. PT PLN (Persero) yang menjadi perusahaan yang dianggap memenuhi syarat kerja praktik hal ini di karenakan perusahaan ini bergerak dalam bidang yang sesuai dengan program studi yaitu teknik listrik serta mendukung materi perkuliahan yang diajarkan universitas Kerja praktik pada persahaan adalah hal yang sangat penting karnanya mahasiswa harus punya bekal dasar-dasar pengetahuan tentang jurusannya khususnya jurusan Teknik Elektro sebelum mengikuti kerja praktek karna akan sangat membantu mahsiswa mudah mengerti kegiatan kerja praktik yang akan dilaksanakan, PT PLN APD Jateng dan DIY sebagai tempat praktik karena perusahaan ini adalah perusahaan besar dan memiliki banya kegiatan yang sesuai dengan bidang listrik.
1.2 Tujuan Kerja Praktik Adapun tujuan penyelenggaraan kerja praktik ini adalah:
Syarat pendidikan yang harus ditempuh di Diploma 3 Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada
Mempelajari alur kerja keseharian PLN
Mempraktikkan keterampilan yang dimiliki dan idapat dari bangku perkuiahan
Mempelajari sistem pemeliharaan gardu induk dan pengamanan atau proteksi di jaringan listrik
Mempelajari teori tentang recloser
Mengetahui dan mempelajari mengenai perencanaan koordinasi relay dan recloser
1.3 Maksud dan Manfaat Kerja Praktik Pelaksanaan Kerja Praktik pada PT PLN (Persero) APD Jateng dan DIY Semarang ini dimaksudkan agar peserta kerja praktik menambah pengetahuannya di bidang kelistrikan a. Mempraktikan dan menerapkan ilmu yang telah di dapat saat dibangku kuliah dalam dunia kerja. b. Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya dan menyelesaikan studi pada jurusan PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro. c. Mengetahui apa yang dimaksud dengan setting relai proteksi penyulang 20 kV. d. Mengetahui cara menghitung arus gangguan hubung singkat. e. Mengetahui bagaimana ketentuan nilai setting relai proteksi dalam kegiatan resetting relai proteksi. f. Mengetahui bagaimana melakukan evaluasi nilai setting relai proteksi.
Kerja Praktik memberikan manfaat bagi mahasiswa, perguruan tinggi dan bagi instansi : Manfaat bagi mahasiswa: a. Memperoleh pengalaman nyata tentang dunia kerja dan cara kerja di PT. PLN (Persero) TJBT APP Semarang – Basecamp Semarang. b. Memperoleh gambaran nyata dan lebih mengetahui bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya. c. Mengetahui
bagaimana
mekanisme
kerja
komponen
proteksi
internal
transformator tenaga. Manfaat Kerja Praktik bagi Perguruan Tinggi Universitas Gadjah Mada a. Memperoleh gambaran tentang perusahaan sebagai bahan informasi untuk mengembangkan pendidikan. b. Mensinkronkan ilmu pengetahuan dari universitas untuk dite rapkan dalam dunia kerja. c. Merupakan salah satu wujud penerapan dari Program Diploma Teknik Elektro guna membantu mahasiswa agar lebih mengenal dunia kelistrikan yang sesungguhnya Bagi PT. PLN (Persero) APD Semarang a. Merupakan perwujudan nyata perusahaan dalam mendukung dan memajukan dunia pendidikan. b. Dapat mendidik generasi muda yang nantinya akan dapat bekerja di PT. PLN (Persero). c. Mengenalkan perusahaan kepada masyarakat melalui kerjasama antara pihak perusahaan dengan perguruan tinggi. d. Membantu program pemerintah dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia yang lebih berkualitas dan berkompeten.
1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik Kerja Praktik ini dilaksanakan di PT.PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Jawa Tengah & DIY yaitu pada bagian HAR 20 KV. PT.PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi
Jawa Tengah & DIY beralamat di Jalan Gatot Subroto 5, Semarang, Jawa Tengah. Adapun kegiatan kerja praktik ini dilaksanakan dari tanggal 16 Januari 2017 – 16 Maret 2017. 1.5 Pembatasan Masalah Dalam laporan ini masalah dibatasi pada bagaimana menghitung dan menganalisis penyetelan koordinasi antara relay recloser dan relay PMT pada penyulang 3 , Trafo 3 Gardu Induk Rembang.
1.6 Metode Pengumpulan Data Dala penyusunan laporan kerja praktik ini, menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : 1. Pengamatan Lapangan (Observasi) Pengamatan yang dilakukan dengan melakukan kunjungan ke lapangan tepatnya ke bagian yang punya peranan penting terkait tema yang diambil. Dalam melaksanakan beberapa kunjungan kami di damping oleh pembimbing lapangan yang membimbing kami memperkenalkan sistem kerja dan alat-alat 2. Wawancara (Interview) Dilakukan melalui Tanya jawab,diskusi,dan konsultasi menanyakan secara langsung hal-hal yang kurang di mengerti kepada pembimbing lapangan, teknisi dan pengawas yang sedang bertugas. 3. Studi Literatur Selain pengamatan lapangan dan wawancara, penulis melakukan studi literatur terkait relay, serta sistem distribusi tenaga listrik untuk menunjang proses analisis. Literatur yang dipakai oleh penulis berasal dari buku-buku referensi perkuliahan, buku panduan dari PLN dan berbagai referensi dari internet.
1.6 Sistematika Penulisan Dalam rangka memudahkan penulisan laporan kerja praktik ini, penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN
Bab pertama menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan, waktu & tempat pelaksanaan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan kerja praktik.
BAB II: PROFIL PERUSAHAAN PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI JAWA TENGAH & DIY
Bab kedua menjelaskan profil perusahaan PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Jawa Tengah & DIY secara umum baik sejarah berdirinya serta visi – misi, lokasi, dan lingkup pekerjaan di PT.PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Jawa Tengah & DIY. BAB III: DASAR TEORI
Bab tiga menjelaskan dasar teori mengenai sistem distribusi tenaga listrik, perhitungan impedansi, PBO atau recloser, Relay Arus Lebih (OCR), Relay Gangguan Pentanahan (GFR), dan Kubikel (Incoming dan Outgoing Feeder). BAB IV: PEMBAHASAN
Bab keempat membahas mengenai pemeliharaan relay proteksi, peralatan dan material yang digunakan, proses pengujian relay dan data hasil pemeliharaan. BAB V: PENUTUP
Bab kelima ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari penulis selama melaksanakan kerja praktik di PT. PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi Jawa Tengah dan DIY.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI JAWA TENGAH & DIY
2.1 Sejarah PT PLN (Persero)
Sejarah perkembangan PT PLN (Persero) terdiri dari beberapa tahapan atau periode yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Awal Mula Sejarah Ketenagalistrikan pada Abad ke-19 Kelistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, pada saat beberapa perusahaan milik Belanda, antara lain pabrik gula dan teh mendirikan pembangkit tenaga listrik yang dipergunakan untuk keperluan sendiri. Kelistrikan untuk kemanfaatan umum mulai ada pada saat perusahaan swasta milik Belanda yaitu NV. Nign yang pada mulanya bergerak di bidang gas memperluas usahanya dibidang listrik untuk kemanfaatan umum, pada tahun 1927 pemerintah Belanda membentuk S’lands Waterkracht Bedruven (LWB) yaitu perusahaan listrik negara yang mengelola PLTA Plegan, PLTA Lamajan, PLTA Bengkok Dago, PLTA Ubruk dan Kracak di daerah Jawa Barat, PLTA Giringan di Madiun, PLTA TES di Bengkulu, PLTA Tonsea Lama di Sulawesi Utara dan PLTU di Jakarta. Selain itu di beberapa kota praja dibentuk perusahaan-perusahaan listrik kota praja. 2. Periode tahun 1943 – 1945 Menyerahnya pemerintah Belanda kepada Jepang pada perang dunia II maka Perusahaan Listrik dan Gas ini diambil alih oleh pemerintahan Jepang dan dikelola menurut situasi daerah tertentu seperti perusahaan listrik Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, dan lain-lain. 3. Periode tahun 1945 – 1950 Dengan jatuhya Jepang ke tangan sekutu dan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, perusahaan listrik tersebut berhasil direbut oleh para pemuda dan diserahkan ke pemerintah pada bulan September 1945.
Setelah berhasil merebut perusahaan Listrik, maka pada tanggal 27 Oktober 1945 dibuatlah Perusahaan Jawatan Listrik dan Gas dengan kapasitas 157,5 MW yang berkedudukan di Yogyakarta melalui ketetapan Presiden Republik Indonesia Nomor 1/SD/1945. Dengan adanya hal tersebut, maka tanggal 27 Oktober dikenal dengan Hari Listrik Nasional. Pada masa Agresi Belanda I (19 Desember 1948) Perusahaan listrik yang dibentuk dengan Ketetapan Presiden di atas dikuasai oleh pemilik semula. Pada Agresi Belanda II sebagian besar kantor jawatan listrik dan gas direbut kembali oleh Pemerintah Belanda, sedangkan perusahaan listrik swasta diserahkan pada pemilik semula sesuai hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) 4. Periode Tahun 1951 – 1966
Jawatan tenaga membawahi perusahaan untuk perusahaan tenaga listrik (PENUPETEL) dan diperluas membawahi juga perusahaan Negara untuk Distribusi Tenaga Listrik. Pada tahun 1952 berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 163 tanggal 3 Oktober 1953 tentang nasionalisasi perusahaan listrik milik bangsa Belanda yaitu jika kasasi penguasaannya telah berakhir, maka perusahaan listrik milik swasta tersebut diambil alih dan digabungkan ke jawatan negara. Dengan dikeluarkanya Undang-Undang No. 86 tahun 1958 tanggal 27 Des ember 1958 yang berisi Nasionalisasi Perusahaan Listrik Belanda , maka Perusahaan Lisrik dan Gas milik Belanda berada di tangan Indonesia. Pada tahun 1959 setelah Dewan Direktur Perusahaan Listrik Negara (DD PLN) terbentuklah berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 tahun 1960 tentang Perusahaan Negara dan melalui Peraturan Pemerintah RI Nomor 67 Tahun 1961 dibentuklah Badan Pimpinan Umum PLN (BPU PLN) yang mengelola semua Perusaha an Listrik Negara dan Gas dalam satu wadah organisasi. Pekerjaan Umum dan Tenaga pada saat itu menetapkan SK Menteri PUT Nomor Menteri 19 / 1 / 20 Tanggal 20 Mei 1961 yang memuat arahan sebagai berikut : 1. BPU adalah suatu Perusahaan Negara yang diserahi tugas menguasai dan mengurus perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang berbentuk badan hukum 2. Organusasi BPU PLN dipimpin oleh Direksi
4. Di daerah dibentuk daerah eksploitasi yang terdiri atas : a. 10 Daerah eksploitasi listrik umum dan distribusi b. 2 daerah eksploitasi khusus distribusi listrik c. 1 daerah eksploitasi khusus pembangkit listrik d. 13 Pembangkit listrik negara eksploitasi proyek kelistrikan 5. Daerah eksploitasi khusus distribusi dibagi lebih lanjut menjadi cabang dan ranting 5. Daerah eksploitasi khusus pembangkit dibagi lebih lanjut menjadi sector Tanggal 1 Januari 1965, BPU-PLN dibubarkan dan dibentuk 2 perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas. Saat itu kapasitas pembangkit tenaga listrik PLN sebesar 300 MW. 5. Periode tahun 1967 – 1985 Dalam kabinet pembangunan I Dirjen GATRIK PLN dan Ldembaga Masalah Ketenagaan (LMK) dialihkan ke Departtemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL). Lembaga Masalah Ketenagaan (LMK) ditetapkan dalam pengelolaan PLN melalui Peraturan Menteri PUTL Nomor 6/PRT/1970. Tahun 1972 PLN ditetapkan sebagai perusahaan umum melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 , Pemerintah juga memberi tugas bidang kelistrikan kepada PLN untuk mengatur, membina, mengawasi, dan melaksanakan perencanaan umum di bidang keliatrikan nasional disamping tugas-tugas sebagai perusahaan. Mengingat kebijakan energy dan PLN serta PGN dari Departemen di bidang Ketenagaan selanjutnya ditangani oleh Dirjen Ketenagaan (1981). Dalam Kabinet Pembangunan IV Dirjen Ketenagaan diubah menjadi Dirjen Listrik dan Energi Baru (LEB). Perubahan nama ini untuk memperjelas tugas dan fungsinya yaitu : a. Program Kelistrikan b. Pembinaan-pembinaan pengesahan c. Pengembangan Energi Baru
Tugas-tugas pemerintah yang semula dipikul PLN secara bertahap dikembalikan ke Departemen sehingga PLN dapat lebih memusatkan fungsinya sebagai perusahaan. 6. Periode 1985 – 1990
Mengingat tenaga listrik yang sangat penting bagi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara umum serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi secara umum, oleh karena itu usaha penyediaan listrik, pemanfaatan, dan pengelolaan perlu ditingkatkan agar tersedia tenaga listrik dalam jumlah yang cukup merata dengan pelayanan mutu yang baik. Kemudian dalam rangka peningkatan pembangunan yang berkesinambungan di bidang tenaga listrik diperlukan
upaya secara optimal memanfaatkan sumber energi untuk
membangkitkan tenaga listrik sehingga penyediaan tenaga listrik terjamin. Untuk mencapai maksud tersebut pemerintah menganggap bahwa ketentuan dan perundangundangan yang sudah ada tidak lagi sesuai dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menetapkan Undang-Undang Nomor 15 T ahun 1985. Keputusan pengadaan Undang-Undang “Jawatan” tersebut, pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik. Berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah tersebut ditetapkan bahwa PLN merupakan salah satu pemegang kekuasaan usaha tenaga listrik. Sesuai dengan makna yang terkandung dalam Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 1990 tentang Perusahaan Umum (PERUM) Listrik Negara. Peraturan ini merupakan dasar hukum pengelolaan PERUM Listrik Negara sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagaan Listrik. 7. Periode tahun 1990 – sekarang
Dalam rangka meningkatkan efisiensi usaha penyediaan tenaga listrik maka PERUM Listrik Negara yang didirikan dengan PP Nomor 17 Tahun 1990 dinilai memenuhi persyaratan untuk dialihkan bentuknya menjadi PERSERO. Selanjutnya dengan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 tanggal 6 April 1994 tentang pengalihan bentuk PERUM menjadi PERSERO hal ini tercantum dalam anggaran dasar PT. PLN (PERSERO) Akte Notaris Sujipto, SH Nomor 109 tanggal 30 Julli 1994.
2.2 Dasar Hukum Berdirinya PT PLN (Persero)
1. Anggaran Dasar PLN tahun 1998. 2. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). 3. PeraturanPemerintah No. 50 Tahun 1998 tentang Pengalihan Kedudukan, Tugas. 4. PeraturanPemerintah No. 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero). InstruksiPresiden No. 15 Tahun 1998 tentang pengalihan Pembinaan terhadap Perusahaan Perseroan (Persero) dan Perseroan Terbatas yang sebagian sahamnya dimiliki Negara Republik Indonesia kepada Menteri Negara Pendayagunaan BUMN.
2.3 Visi dan Misi PT PLN (Persero)
1. Visi PT PLN (Persero) : Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani. 2. Misi PT PLN (Persero) : 1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham. 2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. 3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan
2.4 Motto PT PLN (Persero) :
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik
2.5 Nilai-nilai Perusahaan PT PLN (Persero)
1. Saling percaya, Integritas, Peduli dan Pembelajar. 2. Peka-tanggap terhadap kebutuhan pelanggan.
3. Senantiasa berusaha untuk tetap memberikan pelayanan yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan secara cepat, tepat, dan sesuai penghargaan pada harkat dan martabt manusia. 4. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya serta mengakui dan melindungi hak-hak asasi dalam menjalankan bisnis. 5. Integritas menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas dan obyektifitas dalam pengelolaan bisnis. 6. Kualitas produk. 7. Meningkatkan kualitas dan keandalan produk secara terus-menerus dan terukur
serta
menjaga
kualitas
lingkungan
dalam
menjalankan
perusahaan. 8. Peluang untuk maju. 9. Memberikan peluang yang sama dan seluas-luasnya kepada setiap anggota perusahaan untuk berprestasi dan menduduki posisi sesuai dengan kompetensi jabatan yang ditentukan. 10. Bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan factor anggota perusahaan, menumbuhkan rasa ingin tahu serta menghargai ide dan karya inovatif. 11. Mengutamakan kepentingan perusahaan, konsisten untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan dan menjamin di dalam setiap keputusan yang diambil ditujukan demi kepentingan perusahaan. 12. Pemegang saham dalam pengambilan keputusan bisnis akan berorientasi pada upaya meningkatkan nilai investasi pemegang saham
View more...
Comments