LAPORAN PROMOSI KESEHATAN
March 21, 2018 | Author: Ismi Diyan | Category: N/A
Short Description
dokship...
Description
LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN PENYULUHAN DEMAM BERDARAH DENGUE
Pembimbing : dr. Richard Lawalata NIP. 19600515 198802 1 003 Disusun oleh : dr. Hardiyanthi Ismi
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) SUNGAI MALANG Jalan Negara Dipa RT VII Sungai Malang Amuntai 71418 2015
LAPORAN PROMOSI KESEHATAN PENYULUHAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI MALANG PENDAHULUAN Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas, lemah/lesu, gelisah, nyeri hulu hati, disertai tanda perdarahan dikulit berupa petechie, purpura, echymosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, melena, hepatomegali, trombositopeni, dan kesadaran menurun atau renjatan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. DBD ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi virus Dengue. Virus Dengue penyebab Demam Dengue (DD), Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Dengue Shock Syndrome (DSS). Virus ini mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu: Den-1, Den-2, Den-3, Den-4. Demam Berdarah Dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan asia menempati urutan pertama jumlah penderita DBD terbanyak setiap tahunnya. Di Indonesia BDB pertama kali ditemukan di kota Surabaya dan sejak saat itu, penyakit ini menyebar luas ke seluruh Indonesia. Terhitung sejak 1968 hingga tahun 2009, WHO encatat Negara Indonesia sebagai Negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara. Penyakit Demam Berdarah Dengue masih merupaan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas yang sejalan dengan semakin membaiknya sarana transportasi menyebabkan penyebaran virus DBD semakin mudah menyebar, kepadatan penduduk dan perubahan iklim menyebabkan perubahan curah hujan, suhu, kelembaban, arah udara sehingga berefek terhadap ekosistem daratan dan lautan serta berpengaruh terhadap kesehatan terutama terhadap perkembangbiakan vektor penyakit seperti nyamuk Aedes, malaria dan lainnya. Selain itu, faktor perilaku dan partisipasi masyarakat yang masih kurang dalam kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang merupakan program pengendalian DBD di tingkat kabupaten/kota dan Puskesmas. Infeksi dengue adalah penyebab terbanyak anak masuk rumah sakit bahkan meninggal dunia. Di Indonesia penderita DBD terbanyak pada golongan anak berumur 5-11 tahun.
LAPORAN KEGIATAN A. Tujuan Umum kegiatan - Memberikan informasi dan edukasi mengenai penyakit DBD. - Menurunkan kejadian penyakit DBD B. Tujuan Khusus -Mengerti dan memahami pengertian penyakit DBD -Mengerti dan memahami penyebab penyakit DBD -Mengerti dan memahami cara penularan penyakit DBD -Mengerti dan memahami pencegahan penularan penyakit DBD - Mengerti dan memahami pertolongan pertama bagi penderita DBD -Mengerti dan memahami Gejala dini dan gejala lanjut penyakit DBD -Mengerti dan memahami pentingnya memeriksakan diri/ membawa anak ke rumah sakit apabila terdapat gejala penyakit DBD C. Sasaran Peserta yang datang ke Pusling dan posyandu di Datuk Kuning Posyandu : 10 orang Pusling
: 3 orang
D. Kegiatan - Topik - Metode - Media dan Alat - Waktu - Tempat
: Demam Berdarah Dengue : Pembagian leaflet, Penyuluhan dan Tanya Jawab : Leaflet : Selasa, 7 april 2015 : Pos Posyandu Datuk Kuning
E. Proses pelaksanaan Penyuluhan: Bapak/ Ibu yang akan melakukan pengobatan dan ibu yang embawa bayi/balita ke posyandu dikumpulkan terlebih dahulu, pembagian leaflet mengenai DBD untuk dibaca terlebih dahulu. Kemudian pelaksana memberikan penjelasan mengenai penyakit DBD dan diakhiri dengan sesi Tanya-jawab.
F. Kesimpulan Peserta penyuluhan cukup tertarik dengan topik penyakit DBD, dapat dilihat dari perhatian saat diberikan penyuluhan dan cukup interaktif pada sesi Tanya jawab. Peserta cukup memahami cara pebarantasan jentik dengan 3M (menguras bak mandi/vas bunga berisi air seminggu sekali, Menutup gentong air dan menaburkan bubuk abate tiap 2-3 bulan sekali, Mengubur barang bekasdi tempat memungkinkan), ditambah menghindari gigitan nyamuk seperti tidur menggunakan kelambu, menggunakan obat nyamuk , memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi serta tida membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar tidur. G. Saran - Kegiatan penyuluhan mengenai penyakit DBD perlu ditingkatkan agar masyarakat selalu waspada terhadap penyakit DBD terutama pada musim penghujan. - Diharapkan Puskesmas mengaktifkan kegiatan Pemantauan Jentik Berkala, bekerja sama dengan para kader (Juru Pemantau Jentik/Jumantik) sebagai upaya pemberantasan sarang nyamuk. - Diharapkan Petugas kesehatan lingkungan Puskesmas rutin melakukan pembagian abate melalui kader setempat. - Disarankan kepada Kader setempat untuk melakukan kegiatan Bakti Gerakan 3M secara serentak di wilayah kerja puskesmas untuk memutuskaan rantai penularan virus dengue dari nyamuk-manusi-nyamuk. - Kegiatan penyuluhan mengenai penyakit lainnya sebaiknya sering dilakukan pada kegiatan pusling atau posyandu.
View more...
Comments