Laporan Praktikum Vitamin c

November 17, 2017 | Author: Nur Wahid Alfarizi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Praktikum Vitamin c...

Description

LABORATORIUM TEKNOLOGI PANGAN Nama : Abd.wahed FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN NPM/Semester : 1033010025/IV “VETERAN”JAWA TIMUR Romb / Group : II/A NPM/Teman : 1033010026/Tutik.w Pratikum : analisa pangan Praktek : 1033010027/Zulfikar usman Percobaan : analisa kadar vitamin C Tanggal : 31 Mei 2012 Pembimbing : LAPORAN RESMI BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Buah-buahan, seperti jeruk, merupakan sumber utama vitamin ini. Sejarah penemuan Vitamin C berhasil diisolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan pada tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat mencegah sariawan. Albert Szent-Györgyi menerima penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937 untuk penemuan ini. Selama ini vitamin C atau asam askorbat dikenal perananny dalam menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi. Pada beberapa penelitian lanjutan ternyata vitamin C juga telah terbukti berperan penting dalam meningkatkan kerja otak. Dua peneliti di Texas Woman's University menemukan bahwa murid SMTP yang tingkat vitamin C-nya dalam darah lebih tinggi ternyata menghasilkan tes IQ lebih baik daripada yang jumlah vitamin C-nya lebih rendah. Peranan vitamin c dalam tubuh Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan. Vitamin c juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran. Sebagai antioksidan, vitamin c mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh. Melalui pengaruh pencahar, vitamini ini juga dapat meningkatkan pembuangan feses atau kotoran. Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker. Penelitian di Institut Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir

pencernaan bahan makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi vitamin C berkurang sampai 81%.[1] Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa berakibat keadaan pecah-pecah di lidah scorbut, baik di mulut maupun perut, kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi. Di samping itu, asam askorbat juga berkorelasi dengan masalah kesehatan lain, seperti kolestrol tinggi, sakit jantung, artritis (radang sendi), dan pilek.

Konsumsi Kebutuhan vitamin C memang berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung pada kebiasaan hidup masing-masing. Pada remaja, kebiasaan yang berpengaruh di antaranya adalah merokok, minum kopi, atau minuman beralkohol, konsumsi obat tertentu seperti obat antikejang, antibiotik tetrasiklin, antiartritis, obat tidur, dan kontrasepsi oral. Kebiasaan merokok menghilangkan 25% vitamin C dalam darah. Selain nikotin senyawa lain yang berdampak sama buruknya adalah kafein. Selain itu stres, demam, infeksi, dan berolahraga juga meningkatkan kebutuhan vitamin C. Pemenuhan kebutuhan vitamin C bisa diperoleh dengan mengonsumsi beraneka buah dan sayur seperti jeruk, tomat, arbei, stroberi, asparagus, kol, susu,mentega, kentang, ikan, dan hati. B. Tujuan Tujuan dari percobaan ini adalah agar mahasiswa mampu menetapkan kadar vitamin C (asam askorbat) secara iodimetri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Manusia membutuhkan makanan yang menjadi sumber energi dalam melakukan aktifitas sehari – hari. Makanan yang dikonsumsi setiap hari dapat berupa Karbohidrat, Protein, Lemak, mineral, dan juga Vitamin. Sumber – sumber viatamin pada makanan terdapat pada bahan makanan nabati dan hewani. Vitamin C sangat diprlukan oleh tubuh, vitamin C sebagian besar berasal dari sayuran (asparagus, kacang-kacangan segar, brussel’s sprout, sawi, kol kembang, salada air, cabai hijau, bayam segar dan tomat) dan buah-buahan (jeruk lemon, jeruk nipis, jeruk orange, mangga, nanas, peaches, dan jambu biji) terutama buah segar, karena itu vitamin C sering disebut fresh food vitamin.buah yang masih mentah lebih banyak kandunagan vitamin Cnya, semakin tua buah semakin berkurang kandungan vitamin C-nya. (F.G. Winarno, 2004). Vitamin C atau asam askorbat merupakan salah satu vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kekurangan vitamin C telah dikenal sebagai penyakit sariawan dengan gejala seperti gusi berdarah, sakit lidah, nyeri otot dan sendi, berat badan berkurang, lesu, dan lain-lain. Vitamin C mempunyai peranan yang penting bagi tubuh manusia seperti dalam sintesis kolagen, pembentukan carnitine, terlibat dalam metabolisme kolesterol menjadi asam empedu dan juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter norepinefrin. Vitamin C memiliki sifat sebagai antioksidan yang dapat melindungi molekul-molekul yang sangat diperlukan oleh tubuh, seperti protein, lipid, karbohidrat, dan asam nukleat dari kerusakan oleh radikal bebas dan reaktif oksigen spesies. Vitamin C juga dibutuhkan untuk memelihara kehamilan, mengatur kontrol kapiler darah, secara memadai, mencegah hemoroid, mengurangi resiko diabetes dan lain-lain (Helmi, 2007). Jambu biji (psidium guajava) bukan merupakan tanaman asli Indonesia, tanaman ini pertama kali ditemukan di Amerika Tengah. Seiring dengan berjalannya waktu jambu biji menyebar di Indonesia, Malaysia, dan Australia. Tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut, pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah, bijinya banyak dan terdapat pada daging buahnya, kandungan gizi buah jambu biji merah (100 gr) adalah Kalori 49 kal, Vitamin A 25 SI, Vitamin B1 0,02 mg, vitamin C 87 mg, Kalsium 14 mg, Hidrat Arang 12,2 gram, Fosfor 28 mg, Besi 1,1 mg, Protein 0,9 mg, Lemak 0,3 gram, dan Air 86 gram. Vitamin C berbentuk Kristal putih, merupakan suatu asam organik dan terasa asam, tetapi tidak berbau dalam larutan,Vitamin C mudah rusak karena oksidasi oleh oksigen dari udara dan juga karena suhu, tetapi lebih stabil bila terdapat dalam bentuk kristal. (Achmad Djaeni Sediaoetama,2000). Vitamin C atau L-asam askorbat merupakan senyawa bersifat asam dengan rumus empiris C6H8O6 (berat molekul = 176,12 g/mol). Kegunaan Vitamin C adalah sebagai antioksidan dan berfungsi penting dalam pembentukan kolagen, membantu penyerapan zat

besi, serta membantu memelihara pembuluh kapiler, tulang, dan gigi. Konsumsi dosis normal vitamin C 60 – 90 mg/hari. Vitamin C banyak terkandung pada buah dan sayuran segar. Vitamin C berperan sebagai antioksidan yang kuat yang dapat melindungi sel dari agen-agen penyebab kanker, dan secara khusus mampu meningkatkan daya serap tubuh atas kalsium (mineral untuk pertumbuhan gigi dan tulang) serta zat besi dari bahan makanan lain vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air dan esensial untuk biosintesis kolagen. Dalam larutan, kadar bahan yang terlarut (solut) dinyatakan dengan konsentrasi. Istilah ini berarti banyaknya massa yang terlarut dihitung sebagai berat (gram) tiap satuan volume (mililiter) atau tiap satuan larutan, sehingga satuan kadar seperti ini adalah gram/mililiter. Cara ini disebut dengan cara berat/volume atau b/v. Disamping cara ini, ada cara yang menyatakan kadar dengan gram zat terlarut tiap gram pelarut atau tiap gram larutan yang disebut dengan cara berat/berat atau b/b. Secara matematis, perhitungan kadar suatu senyawa yang ditetapkan secara volumetri dapat menggunakan rumus-rumus umum berikut. Jika sampelnya padat (sampel ditara dengan timbangan analitik) maka rumus untuk menghitung kadar adalah sebagai berikut: Kadar (% b/b) = x 100% Jika sampelnya cair (sampel diambil secara kuantitatif misal dengan menggunakan pipet volum) maka rumus untuk menghitung kadar adalah sebagai berikut: Kadar (% b/v) = x 100% Berat ekivalen (BE) sama dengan berat molekul sampel dibagi dengan valensinya (Rohman, 2007).

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM



Hemaviton



Buah Pear



Jasjus



Tomat



You C 1000



Buavita



Jeruk



Aquades



Larutan amilum 10%



Larutan yodium

A. Alat •

Gelas ukur



Pipet



Morfis



Erlenmeyer



Timbangan



Pisau



Corong



Kertas saring



Pengaduk

METODE : SAMPLE

DIHALUSKAN

TIMBANG 10 GRAM

MASUKKAN ELEMEYER 250 ML

+ AQUADES 100 ML

ADUK SAMPAI DENGAN HOMOGEN

SARING DENGAN KERTAS SARING

AMBIL FILTRAT 25 ML

+ AQUADES 25 ML + 3 TETES LARUTAN AMILUM 10%

TITRASI DENGAN LARUTAN YODIUM 0,01 N

WARNA BIRU

BAB IV HASIL PENGAMATAN

% VIT C = ml I2 X 0,88 X P

X 100%

BERAT SAMPLE (mgram) = 32 X 0,88 X 100/25

X 100%

10,0527 = 1,1264 %

kel A B C E F G

Sample Hemaviton Buah pear Jasjus YouC 1000 Buavita Jeruk

Kemasan 6,667% 20% 50% 25%

Kadar vit c 1,1204% 0,05984% 0,168% 0,33% 0,09% 0,11%

BAB V PEMBAHASAN Pada peercobaan kali ini kita menganalisa tentang kadar vitamin c dalam makanan/bahan pangan dan pada percobaan ini diperoleh hasil sbb : kel A B C E F G

Sample Hemaviton Buah pear Jasjus YouC 1000 Buavita Jeruk

Kemasan 6,667% 20% 50% 25%

Kadar vit c 1,1204% 0,05984% 0,168% 0,33% 0,09% 0,11%

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa kadar vitamin c dalam tertinggi ,terdapat pada you C 1000.

Vitamin merupakan senyawa organik kompleks yang esensial untuk pertumbuhan dan fungsi biologis yang lain bagi mahluk hidup. Berhubung vitamin tidak disintesa dalam tubuh maka vitamin harus ada dalam makanan yang dikonsumsi. Vitamin C telah banyak dikenal berkaitan dengan perlindungan terhadap flu. Buah yang kaya akan vitamin C merupakan antioksidan kuat yang dapat melindungi DNA selular dari kerusakan akibat oksidasi. Vitamin C atau asam askorbat mempunyai berat molekul 178 dengan rumus molekul C6H8O6. Dalam bentuk kristal tidak berwarna, titik cair 190-192 oC, bersifat larut dalam air sedikit larut dalam aseton atau alcohol yang mempunyai berat molekul rendah. Vitamin C sukar larut dalam chloroform, ether, dan benzene. Pada pH rendah vitamin C lebih stabil daripada pH tinggi. Vitamin C mudah teroksidasi, lebih-lebih apabila terdapat katalisator Fe, Cu, enzim askorbat oksidase, sinar, temperatur yang tinggi.

Askorbat

ditemukan dalam banyak buah-buahan dan sayuran (75). Buah-buahan dan jus jeruk, kaya sumber terutama vitamin C. Di banyak negara berkembang, pasokan vitamin C sering ditentukan oleh faktor musiman (misalnya ketersediaan air, waktu, dan tenaga kerja untuk orang itu pengelolaan taman rumah tangga dan musim panen singkat banyak buah-buahan). Praktikum analisa kuantitatif vitamin C dalam sampel dilakukan dengan menggunakan metode titrasi iodimetri (titrasi langsung). Hal ini berdasarkan bahwa sifat vitamin C dapat bereaksi dengan iodin. Penentuan ini dilakukan dengan menggunakan larutan I2 0,01 N sebagai titran. Sampel yang dipergunakan saat praktikum adalah Hemaviton, Buah

pear, Jasjus, you C 1000, Tomat,Buavita. Dalam kemasan minuman disebutkan bahwa dalam minuman tersebut kaya akan vitamin C. Vitamin C atau asam bersifat larut dalam air dan sedikit larut dalam aseton atau alkohol yang mempunyai berat molekul rendah. Akan tetapi vitamin C sukar larut dalam pelarut organic yang pada umumnya dapat melarutkan lemak. Titrasi iodimetri dilakukan dengan menggunakan larutan kanji sebagai indikator. Seperti yang sudah diketahui bahwa prinsip dari titrasi iodimetri adalah reduksi analat oleh I2 menjadi I-. Iod merupakan oksidator yang tidak terlalu kuat, sehingga hanya zat-zat yang merupakan reduktor yang cukup kuat yang dapat dititrasi. Sehingga penerapannya tidak terlalu luas, salah satu penerapan titrasi dengan metode iodimetri adalah pada penentuan bilangan iod minyak dan lemak juga vitamin C.

BAB VI KESIMPULAN Vitamin C merupakan vitamin yang mudah teroksidasi dan proses tersebut dipercepat oleh panas, alkali, oksidator serta oleh katalis tembaga dan besi. Lima macam fungsi vitamin C yang utama, yaitu: a) Pembentukan kolagen dalam jaringan pengikat b) Pembentukan gigi c) Metabolisme tirosin d) Sintesis neurotransmitters e) Penggunaan Fe, Ca, dan folasin

Kekurangan vitamin C akan menyebabkan penyakit sariawan atau skorbut. Penyakit sariawan yang akut dapat disembuhkan dalam beberapa waktu dengan pemberian 100 sampai 200 mg vitamin C per hari. Sedangkan untuk kebutuhan vitamin C sehari-hari dibutuhkan 30-60 mg per hari. Apel memiliki kandungan vitamin C yang lebih tinggi dibanding jeruk.

DAFTAR PUSTAKA •

www.google.com



www.scribd.com



Wikipedia.co.id

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF