Laporan Praktikum Uji Peragian Dan Benedict
January 10, 2018 | Author: Metta Astiana | Category: N/A
Short Description
uji peragian...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM UJI PERAGIAN dan BENEDICT SISTEM MEKANISME DASAR PENYAKIT
Kelompok 11 Tutor : dr. Kartono
Oleh : METTA ASTIANA 2011730065
FAKULTAS KESEHATAN DAN KEDOKTERAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER 2011
Laporan Pratikum Uji Peragian PENDAHULUAN 1. Glukosa Glukosa adalah bahan bakar karbohidrat utama yang ditemukan dalam darah, dan bagi banyak organ tubuh. Glukosa merupakan bahan bakar primer. Glukosa diangkut dalam plasma menuju seluruh bagian tubuh. Pada beberapa daerah di tubuh, glukosa ditarik menyebrangi bantalan kapiler dan langsung sebagai sumber energi. Pada-pada daerah lain, glukosa diambil dan disimpan sebagai glikogen menjadi senyawa-senyawa intermedit berenergi tinggi semacam asam lemak. Glukosa juga merupakan suatu gula monoksakarida yaitu salah satu karbohidrat terpenting sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami glukosa disebut juga dekstrosa. 2. Laktosa Laktosa adalah bentuk dasakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa dikenal juga dengan nama gula susu karena terdapat dalam air susu mamalia. Air susu sapi san ASI mengandung kira-kira 5% laktosa. Secara komersial, laktosa diperoleh dari hasil samping produksi keju. 3. Peragian Peragian merupakan proses karbohidrat menjadi alkohol. Zat-zat yang bekerja pada proses ini ialah enzim yang dibuat oleh sel-sel ragi. Ragi atau fermen merupakan zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan media biakan bagi mikroorganisme tersebut. Media biakan ini dapat berbentuk butiran-butiran kecil atau cairan nutrient. Ragi umumnya digunakan dalam industri makanan untuk membuat makanan dan minuman hasil fermentasi seperti acar, tempe, tape, roti dan bir.
TUJUAN 1. Mengetahui bahwa glukosa dapat difermentasikan oleh sel-sel ragi
2. Mengetahui bahwa laktosa tidak dapat difermentasikan oleh sel-sel ragi ALAT DAN BAHAN : 1. 2. 3. 4. 5.
Tabung Reaksi Tabung peragian Mortir dan stamper Larutan Glukosa 2% Larutan Laktosa 2%
PROSEDUR KERJA 1. Haluskan dalam sebuah mortar 2 gram ragi roti dengan 20 ml larutan glukosa 2%, dalam mortar lain yang lain dihaluskan dengan cara yang sama dengan 20 ml larutan laktosa 2%. 2. Pindahkan campuran tersebut ke tabung peragian sampai bagian tertutup peragian terisi penuh 3. Perhatikan perubahan pada tabung peragian selama 1 jam
HASIL PENGAMATAN Ragi Roti 2 gram 2 gram
A. GLUKOSA
Larutan Glukosa 2% Laktosa 2%
Hasil Ada gelembung gas CO2 Tidak ada gelembung gas CO 2
B. LAKTOSA
PEMBAHASAN A. Uji fermentasi yang menggunakan glukosa 2% Ragi roti yang telah dihaluskan dalam lumpang kemudian ditambahkan dengan larutan glukosa 2% kemudian dimasukkan kedalam tabung peragian dan didiamkan selama I jam, dan setelah menunggu 1 jam yang terjadi pada tabung tersebut adalah menimbulkan gelembung gas CO2 B. Uji fermentasi yang menggunakan laktosa 2% Ragi roti yang telah dihaluskan dalam lumpang kemudian ditambahkan dengan larutan laktosa 2% kemudian dimasukkan kedalam tabung peragian dan didiamkan selama I jam, dan selama menunggu 1 jam yang terjadi pada tabung tersebut adalah tidak menimbulkan reaksi apapun atau tetap karena tidak di fermentasikan. KESIMPULAN 1. Pada uji peragian glukosa, 2 gram ragi roti ditambahkan 20ml larutan glukosa 2%. Setelah didiamkan selama 1 jam maka akan terlihat perubahan pada larutan glukosa dengan munculnya gelembung-gelembung gas CO2, yang menandakan bahwa pada proses peragian glukosa terjadi fermentasi. Hal ini juga membuktikan bahwa bisa di pastikan terkena diabetes militus, karena terdapat endapan glukosa pada urin.
2.
Pada proses peragian laktosa yang menambahkan 20ml larutan laktosa 2% dan 2 gram ragi roti yang sudah dihaluskan, setelah didiamkan selama 1 jam maka tidak terdapat gelembung-gelembung gas Co2, karena tidak terjadi fermentasi maka volume dari reaksi tersebut tidak berkurang (tetap). Hal ini dapat membukitkan bahwa pada wanita hamil tidak mengidap penyakit diabetes mellitus (keadaan normal), karena tidak terdapat endapan glukosa pada urin wanita hamil, karena laktosa sebagai sintesis gula untuk air susu.
Laporan Pratikum Uji Benedict PENDAHULUAN Test benedict Test benedict adalah larutan tembaga (II) sulfat, natrium karbonat dan natrium sitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu²+ dari tembaga (II) sulfat, menjadi ion Cu +, selanjutnya diendaapkan sebagai Cu2O. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kining atau merah bata, tergantung pada kosentrasi karbohidrat. Pereaksi benedict banyak digunakan untuk uji glukosa dalam urin.
TUJUAN 1. Mengetahui bahwa pada glukosa dapat mereduksi pereaksi benedict 2. Mengetahui bahwa laktosa dapat mereduksi pereaksi benedict 3. Dapat membedakan antara glukosa dari laktosa yang terdapat pada urine wanita hamil apabila tes benedict urine positif. ALAT DAN BAHAN 1. 2. 3. 4.
Larutan benedict 2,5 ml Larutan glukosa 2 % Larutanl aktosa 2 % Pemanas air mendidih
PROSEDUR KERJA Campurkan 2,5 ml pereaksi Benedict kuantitatif dengan tetes 4 larutan glukosa 2%. Panaskan selama 5 menit pada penangas air mendidih atau didihkan diatas api kecil selama 1 menit. Biarkan menjadi dingin perlahan-lahan, Perhatikan perubahan warnanya. Dan sebelum diangkat dikocok terlebih dahulu .
WARNA
PENILAIAN
KADAR
Biru/Hijau Keruh Hijau/Kuning hijau Kuning kehijauan Jingga Merah
0 + ++ +++ ++++
Kurang dari 0,5 % 0,5 - 1,0 % 1,0 – 2,0 % Lebih dari 2 %
HASIL PENGAMATAN Setelah dipanaskan selama 15 menit, campuran benedict 2,5 ml dengan 4 tetes larutan glukosa 2 %, warnanya menjadi merah bata, dengan demikian kadar dari glukosa tersebut lebih dari 2%.
Laktosa dan glukosa
PEMBAHASAN A. Tes Benedict Dilakukan untuk menguji keberadaan dan kadar glukosa , misalkan pada pemeriksaan urine seorang yang menderita diabetes apakah di urinenya tercampur dengan glukosa. Tetapi pada latihan praktikum di laboratorium, dengan menggunakan pereaksi benedict sebanyak 2,5ml dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian ditetesi larutan glukosa 2% sebanyak 4 tetes. Dipanaskan selama 15 menit, maka menimbulkan perubahan warna dari biru menjadi merah. Karena hasil dari test benedict tersebut berwarna merah, maka kadar glukosa tersebut lebih dari 2% dan bisa menimbulkan penyakit diabetes militus yang kronik.
KESIMPULAN Pada percobaan tes benedict, kita dapat menentukan kadar glukosa dalam urin dengan melihat perubahan warna yang terjadi yaitu warna merah. Sehingga kadar dari glukosa terlalu berlebih dan bisa meyebabkan diabetes militus yang kronik.
View more...
Comments