Laporan Praktikum Tekben Manto (3)

March 11, 2019 | Author: Masyuddin | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

ok...

Description

LAPORAN MIGGUAN PRAKTIKUM TEKOLOGI PRODUKSI BENIH “

Penetapan Varietas Lain Secara Laboratories

Oleh: Oleh:

NAMA

: MANTO

STAMBUK

: D1B1 15 099

KELOMPOK : IV (EMPAT) KELAS

: AGT- C

PROGRAM STUDI AGROTEKOLOGI JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO 2016



I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengujian mutu benih, yang meliputi pengujian mutu fisik, genetis dan fisiologis, merupakan metode untuk menentukan nilai pertanaman di lapangan, dimana pengujian masing-masing standar mutu kualitas benih memiliki standar tolak ukur yang berbeda-beda. Oleh karena itu, komponen-komponen mutu benih yang menunjukan korelasi dengan nilai pertanaman benihdi lapang harus dievaluasi dalam pengujian. Dalam pengujian benih mengacu dari ISTA, dan  beberapa penyesuaian telah diambil untuk mempertimbangkan kebutuhan khusus (ukuran,struktur, pola perkecambahan) jenis-jenis yang dibahas di dalam petunjuk ini. Beberapa penyesuaian juga telah dibuat untuk menyederhanakan prosedur  pengujian benih. Keberhasilan peningkatan produksi dalam usaha tani sangat dipengaruhi oleh masukkan berbagai faktor produksi yang salah satunya adalah penggunaan  benih bermutu.Kesadaran petani untuk menggunakan benih unggul dalam meningkatkan produksi usaha taninya sudah cukup tinggi, namun dalam  pelaksanaannya perlu disertai dengan kesadaran penggunaan benih unggul yang  bermutu tinggi dan benar. Dengan menggunakan benih yang bermutu diharapkan akan meningkatkan produktivitas per satuan luas, dapat mengurangi serangan hama penyakit. Peningkatan produksi akan berdampak terhadap peningkatan  pendapatan petani apabila ada jaminan pasar dengan harga yang memadai. Bermutu

berarti

benih

tersebut

harus

asli,

yang

mencerminkan

karakteristik varietas yang diwakilinya sesuai deskripsi, hidup dapat tumbuh apabila ditanam, sehat, agar tidak menyebarkan penyakit terbawa benih atau  seed bourne deseases dan bersih terutama dari biji gulma, benih tidak menjadi sumber investasi gulma. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian untuk mendapatkan  benih bermutu. Dalam kelompok benih yang akan diuji biasanya memiliki  berbagai macam campuran diantaranya kotoran benih dan benih varietas lain,

 pengujian ini dilakukan secara laboratories dalam rangka mengatasi kerugian baik waktu, tenaga dan biaya yang ditimbulkan dari b enih yang tidak bermutu. Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan praktikum penetapan varietas lain secara laboratories untuk mendapatkan sejumlah benih yang akan digunakan untuk pengujian selanjutnya. B. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara penetapan varietas lainsesuai dengan ketetapan yang berlaku serta mengetahui presentase campuran  bennih varietas lain yang terdapat dalam kelompok benih yang digunakan. Kegunaan dari praktikum ini yaitu dapat mengetahui cara penetapan varietas lain sesuai dengan ketetapan yang berlaku serta mengetahui presentase campuran bennih varietas lain yang terdapat dalam kelompok benih yang digunakan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Benih

murni

termasuk

semua

varietas

dari

spesies

yang

dinyatakan berdasarkan penemuan dengan uji laboratorium yang termasuk ke dalam kategori benih murni darisuatu spesies adalah benih masak dan utuh, benih yang beru kuran ke cil, menge rut tida k masak, benih yang telah berkecambah sebelum diuji dan penahan benih yang ukurannya lebih besar dari separuh benih yang sesungguhnya, asalkan dapat dipastikan bahwa  p e c a h a n benih itu termasuk ke dalam spesies yang dimaksud (Justice, 2010). Benih murni adalah semua benih masak utuh, benih berukuran kecil, mengkerut,tidak masak, benih yang telah berkecambah sebelum diuji, dan  penahan benih yangukurannya lebih besar dari separuh benih yang sesungguhnya, dengan catatan benihtersebut sudah pasti merupakan benih dari varietas spesies tersebut. kotoran benihmencakup partikel!partikel tanah, pasir, dan bagian tanaman seperti ranting, daun,sedangkan benih tanaman lain9biji gulma termasuk semua perahan benih yang tidak memenuhi persyaratan baik dari komponen benih murni, benih spesies lain, dan semua benih bagian vegetatif tanaman yang termasuk kategori gulma serta penahan gulma (Rustini, 2012) Kemurnian benih adalah merupakan persentase berdasarkan berat benih murni yang terdapat dalam suatu contoh benih. Tujuan utama dari analisa kemurnian benih adalah untuk menentukan komposisi berdasarkan berat dari contoh benih yang akan diuji atau dengan kata lain komposisi dari kelompok  benih dan untuk mengidentifikasi dari berbagai species benih dan partikel-partikel lain yang terdapat dalam suatu benih. Kemurnian benih dapat diketahui melalui  pengujian yang salah satunya yaitu pengujian kemurnian fisik yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen benih murni, benih tanaman lain dan kotoran  benih yang selanjutnya dihitung presentase dari ketiga komponen benih tersebut (Harjadi, 2007). Untuk nalisis kemurnian benih, maka contoh uji dipisahkan menjadi 3 komponen sebagai berikut :

a. Benih murni, adalah segala macam biji-bijian yang merupakan jenis/ spesies yang sedangdiuji. Yang termasuk benih murni diantaranya adalah : Benih masak utuh, Benih yang berukuran kecil, mengkerut, tidak masak, Benih yang telah berkecambah sebelum diuji. Pecahan/ potongan benih yang berukuran lebih dari separuh benih yang sesungguhnya,asalkan dapat dipastikan bahwa  pecahan benih tersebut termasuk kedalam spesies yang dimaksud biji yang terserang penyakit dan bentuknya masih dapat dikenali  b. Benih tanaman lain, adalah jenis/ spesies lain yang ikut tercampur dalam contoh dantidak dimaksudkan untuk diuji. c. Kotoran benih, adalah benih dan bagian dari benih yang ikut terbawa dalam contoh (Setyastuti, 2004). Varietas lain merupakan pengujian standar yang sering kali dilakukan untuk keperluan pengisian data label banih. Benih varietas lain adalah semua biji yang tidak termasuk dalam varietas yang dimaksud oleh pengirim tetapi masih termasuk dalam satu spesies dengan kelompok benih tersebut (Gusti A. dan Hasid, 2012). Benih tanaman lain (benih varietas lain) adalah benih tanaman selain yang dimaksudkan oleh pengirim. Penentuan benih varietas lain sebagai kotoran benih sama dengan pada penentuan benih murni. Kotoran benih Meliputi benih dan  bagian dari benih seperti benih dan bagian benih, bahan lain yang bukan bagian dari benih (Danuarti, 2005).

III. METODE PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu

Paktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Unit Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo Kendari pada hari Selasa Tanggal 14 Maret 2017, pukul 08:00 WITA sampai selesai. B. Bahan dan Alat

Bahan yang dipakai pada praktikum pengambilan contoh benih ini yaitu  benih kedelai (Glycine max L.), jagung ( Zea mays L.), kacang hijau (Vigna radiata), dan padi sawah (Oryza sativa L). Alat yang dipakai pada praktikum penetapan varietas lain ini yaitu baki, kantung plastik, timbangan analitik dan alat tulis menulis. C. Prosedur Pelaksanaan

1.

Timbang contoh kerja sesuai dengan ketetapan (lampiran 1). Contoh kerja ditimbang dalam satuan gram dengan tigkat ketelitian sebagai berikut:

2.

Bobot contoh Bobot contoh kerja ∑ ∑ kerja (g) (g)
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF