Laporan Praktikum Struktur Tanah
April 23, 2019 | Author: Eko Wormy | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Praktikum Struktur Tanah...
Description
Laporan Praktikum Struktur Tanah
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH STRUKTUR TANAH Nama : AHMAD MUHLISIN NIM : 105040204111005 Selasa, 09.15 Assisten : NITA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN AGROEKOTEKNOLOGI MALANG 2010
I.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah adalah suatu benda berbentuk tiga dimensi, tersusun dari masa padat, cair dan gas yang terdapat di permukaan bumi, berasal dari hasil pelapukan batuan dan atau dekomposisi bahan organik. Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan ruangan partikelpartikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk agregat dari hasil proses pedogenesis. Struktur tanah berhubungan dengan cara di mana, partikel pasir, debu dan liat relatif disusun satu sama lain. Di dalam tanah dengan struktur yang baik, partikel pasir dan debu dipegang bersama pada agregat-agregat (gumpalan kecil) oleh liat humus dan kalsium. Ruang kosong yang besar antara agregat (makropori) membentuk sirkulasi air dan udara juga akar tanaman untuk tumbuh ke bawah pada tanah yang lebih dalam. Sedangkan ruangan kosong yang kecil ( mikropori) memegang air untuk kebutuhan tanaman. Idealnya bahwa struktur disebut granular. Pengaruh struktur dan tekstur tanah terhadap pertumbuhan tanaman terjadi secara langsugung. Struktur tanah yang remah (ringan) pada umumnya menghasilkan laju pertumbuhan tanaman
pakan dan produksi persatuan waktu yang lebih tinggi dibandingkan dengan struktur tanah yang padat. Jumlah dan panjang akar pada tanaman makanan ternak yang tumbuh pada tanah remah umumnya lebih banyak dibandingkan dengan akar tanaman makanan ternak yang tumbuh pada tanah berstruktur berat. Hal ini disebabkan perkembangan akar pada tanah berstruktur ringan/remah lebih cepat per satuan waktu dibandingkan akar tanaman pada tanah kompak, sebagai akibat mudahnya intersepsi akar pada setiap pori-pori tanah yang memang tersedia banyak pada tanah remah. Selain itu akar memiliki kesempatan untuk bernafas secara maksimal pada tanah yang berpori, dibandiangkan pada tanah yang padat. Sebaliknya bagi tanaman makanan ternak yang tumbuh pada tanah yang bertekstur halus seperti tanah berlempung tinggi, sulit mengembangkan akarnya karena sulit bagi akar untuk menyebar akibat rendahnya pori-pori tanah. Akar tanaman akan mengalami kesulitan untuk menembus struktur tanah yang padat, sehingga perakaran tidak berkembang dengan baik. Aktifitas akar tanaman dan organisme tanah merupakan salah satu faktor utama pembentuk agregat tanah. 1.2 -
II.
Tujuan Untuk memahami tentang pembentukan struktur tanah Mengetahui cara membedakan mantap tidaknya struktur tanah Mngerti dan memahami definisi struktur tanah
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jurnal struktur tanah Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan keruangan partikelpartikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk agregat. Dalam tinjauan morfologi, struktur tanah diartikan sebagai susunan partikel-partikel primer menjadi satu kelompok partikel (cluster) yang disebut agregat, yang dapat dipisah-pisahkan kembali serta mempunyai sifat yang berbeda dari sekumpulan partikel primer yang tidak teragregasi. Dalam tinjauan edafologi, sejumlah faktor yang berkaitan dengan struktur tanah jauh lebih penting dari sekedar bentuk dan ukuran agregat. Dalam hubungan tanah-tanaman, agihan ukuran pori, stabilitas agregat, kemampuan teragregasi kembali saat kering, dan kekerasan (hardness) agregat jauh lebih penting dari ukuran dan bentuk agregat itu sendiri.(Kajian Struktur Tanah Lapis Olah). Dari jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa struktur tanah merupakan susunan dari partikel-partikel tanah yang membentuk agregat. Agregat terbentuk diawali dengan suatu mekanisme yang menyatukan partikel-partikel primer membentuk kelompok atau gugus (cluster) dan dilanjutkan dengan adanya sesuatu yang dapat mengikat menjadi lebih kuat (sementasi). Pembentukan agregat tanah melalui proses penjonjotan yang dilanjutkan dengan agregasi dengan atau tanpa diikuti proses sementasi (Baver et al., 1972; Notohadiprawiro, 1996). Di dalam suspensi, partikel-partikel primer yang mempunyai potensial
elektrokinetik (zeta) tinggi akan saling tolak menolak. Ketika energi potensial turun, tumbukan antar partikel ini melemah sehingga menghasilkan antar partikel primer saling berdekatan dan terbentuklahjonjot. Jonjot ini akan tetap stabil sepanjang kehadiran agensia flokulasi. Menurut Baver et al. (1972) flokulasi dapat juga terjadi sebagai hasil dari atraksi elektrostatik antara ujung muatan positif lempung yang satu dengan permukaan negatif lempung yang lain, sehingga terbentuk ukuran yang jauh lebih besar, yang akhirnya mengendap sebagai hasil gaya gravitasi atau gaya beratnya sendiri. (Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 3 (2) (2002)).
2.2 Bentuk-bentuk struktur tanah dan sifat penciriannya Remah Merupakan bentuk struktur tanah yang dominan debu dan terletak di horison A, satuan struktur berbentuk membola, partikel-partikel tersusun longgar, berpori banyak; contoh horison tanah permukaan yang kaya bahan organik Ukuran struktur: Sangat halus : < 1 mm Halus : 1-2 mm Sedang : 2-5 mm Granuler satuan struktur membentuk membola, partikel-partikel tersusun lebih rapat, berpori lebih sedikit terletak di horizon A; contoh pasir Ukuran struktur: Sangat halus : 10 mm Gumpal satuan struktur berbentuk bak-kubus, partikel-partikel tersusun rapat, berpori sedikit terletak di horizon B; contoh horison bawah tanah yang terbentuk di kawasan beriklim bermusim kemarau tegas, dibedakan menjadi dua: • gumpal membulat, kubus bersudut tumpul dan berbidan cembung,berpori lebih banyak Ukuran struktur: Sangat halus : < 5mm Halus : 10 mm Sedang : 10-20 mm Kasar : 20-50 mm Sangat : > 50 mm • gumpal menyudut, kubus menyudut tajam dan berbidang rata, berpori lebih sedikit Ukuran struktur: Sangat halus : < 5mm Halus : 10 mm Sedang : 10-20 mm Kasar : 20-50 mm Sangat : > 50 mm Prismatik Satuan struktur bersumbu tegak lebih panjang daripada sumbu datar, berpori terbatas, terutama berarah tegak. bidang atas mendatar terletak di horizon B; contoh horison bawah tanah yang terbentuk di kawasan iklim kering sampai setengah kering. Tiang
satuan struktur bersumbu tegak lebih panjang daripada sumbu datar, berpori terbatas, terutama berarah tegak, terletak di horizon E. Ukuran struktur: Sangat tipis : 100 mm Lempeng Satuan struktur bersumbu tegak lebih pendek daripada sumbu datar, berpori terbatas terutama berarah mendatar, terleteak di horizon E dan D; contoh horison tanah di bawah horison permukaan berwarna pucat. Ukuran struktur: Sangat tipis :
View more...
Comments