Laporan Praktikum SPH Gametogenesis

September 9, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Praktikum SPH Gametogenesis...

Description

 

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN II GAMETOGENESIS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Struktur Perkembangan Hewan II yang Dibimbing oleh Ibu Dr. Umie Lestari, M.Si 

Disusun oleh : Kelompok 2 1.  Fatchul Yusron Nawawi

( 170342615528)

2.  Isma Sandra Pahlevi

(170342615584)

 

3. Riski Berliana

(170342615501) Offering G

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MALANG September 2018

 

GAMETOGENESIS A. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini yaitu :   1.  Mengetahui tahapan spermatogenesis. 2.  Mengetahui dan mendiskripsikan ciri serta letak dari tahapan spermatogenesis. 3.  Mengetahui tahapan oogenesis. 4.  Mengetahui dan mendiskripsikan macam-macam folikel. B.  Dasar Teori

Gametogenesis merupakan proses perubahan bakal sel kelamin (BSK) menjadi sel kelamin (gamet) yang terjadi di dalam kelenjar kelamin (gonad). Bakal sel kelamin maupun gamet merupakan plasma germinal ( germ plasm) plasm ) suatu individu yang berfungsi sebagai pembawa sifat herediter, sedangkan kelompok sel-sel tubuh atau somatoplasma ( somatoplasm  somatoplasm)) dengan fungsi yang sangat bervariasi dianggap sebagai pelindung dan pemberi nutrisi bagi plasma germinal. Bakal sel kelamin atau dalam bahasa Inggris disebut pgc disebut  pgc ( primordial  primordial germ cell ) berasal dari luar gonad, melalu bakal proses migrasi bakal sel kelamin memasuki gonad (Santoso, 2009). Gametogenesis merupakan suatu proses yang mengubah plasma germinal menjadi sel-sel kelamin yang sangat terspesialisasi sehingga mampu melakukan fertilisasi untuk menghasilkan individu baru. Proses pembentukan gamet jantan disebut sebagai spermatogenesis sedangkan  pembentukan gamet betina disebut oogenesis. Gametogenesis baik spermatogenesis maupun oogenesis dibagi menjadi 4 tahapan yaitu asal usul bakal sel kelamin dan migrasinya masuk ke dalam gonad, perbanyakan sel germinal di dalam gonad dengan cara mitosis, pembelahan sel germinal dengan cara meiosis dan tahap pematangan serta diferensiasi (Sudarwati, 1990). Spermatogenesis didefinisikan sebagai suatu peristiwa peralihan dari bakal sel kelamin yang aktif membelah yang yang terus mengalami mengalami perubahan struktur struktur yang berlangsung secara berurutan hingga terbentuk sel kelamin jantan (sperma). Spermatogenesis terjadi di dalam tubulus seminiferus dan diatur oleh hormon gonadotropin dan testosteron yang dihasilkan oleh sel leydig. Tahap spermatogenesis terbagi menjadi tuga tahapan yaitu: perbanyakan secara mitosis, meiosis dan spermiogesis. Pada manusia spermatogenesis dimulai setelah pubertas. Mitosis dari sel-sel  pembentuk sperma berlangsung selama masa hidup dan sel-sel yang aktif membelah ini disebut sebagai spermatogonia (dalam jumlah banyak) atau spermatogonium (tunggal) (Pratiwi, 1986).

 

  Spermatosgenesis merupakan proses perbanyakan (poliferasi) spermatogonia secara mitosis. Proses ini dimulai pada masa embrio sampai mencapai jumlah tertentu, sehingga sewaktu individu  jantan itu menetas lahir akan membawa sejumlah spermatogonia. Fokus utama pembahasan pada hewan mamalia. Setelah bakal sel kelamin sampai di pematang genital (bakal testis) embrio jantan. Bakal sel kelamin berada di dalam pita-pita seks. Kemudian bakal sel kelamin membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe A1. Sel ini lebih kecil daipada bakal sel kelamin dengan ciri khas bentuk (Santoso, 2009). Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin betina yang berlangsung di dalam ovarium. Setiap spesies memiliki jumlah telur yang bervariasi serta ukurannya pun juga bervariasi. Meski ukurannya berbeda-beda, proses oogenesis secara umum polanya tetap sama tetapi yang membedakan adalah adanya modifikasi pada beberapa hewan sesuai adapatasinya terhadap lingkungan (Santoso, 2009). Oogenesis pada dasarnya adalah sebagai berikut. Mula-mula oogonium yang terdapat di dalam ovarium memperbanyak diri dengan cara mitosis. Oogonium kemudian tumbuh menjadi oosit  primer. Selanjutnya oosit primer akan mengalami men galami meiosis tahap pertama dan menghasilkan satu oosit sekunder dan satu polar body. Oosit sekunder kemudian mengalami meiosis tahap kedua dan menghasilkan 1 ootid dan 1 polar body begitu juga polar body I akan mengalami meiosis II menghasilkan 2 polar body (Kimball 2003). Oosit terdapat di dalam folikel-folikel yang berada di dalam ovarium. Ada beberapa jenis j enis folikel yang dapat ditemukan atau dilihat di dalam ovarium yaitu 1.  Folikel primordial: folikel ini tidak tampak pada ovarium manusia. Hal ini karena folikel ini terbentuk saat bakal sel kelamin belum masuk di dalam gonad janin. Ciri-ciri dari folikel ini yaitu terdapat oosit primer 2.  Folikel primer: folikel ini sudah berada di dalam janin baik sebelum atau sesudah dilahirkan. Folikel ini memiliki ciri-ciri adanya oosit primer, mulai terbentuk zona pelusida, adanya sel folikel berbentuk kubus selapis 3.  Folikel sekunder: folikel ini memiliki ciri-ciri oosit berupa oosit primer yang menuju daerah tepi, memiliki sedikit antrum, dan sel folikel yang berlapis-lapis. 4.  Folikel tersier: ciri-ciri folikel ini yaitu oosit berupa oosit sekunder yang berada di tepi folikel, memiliki antrum yang lebih besar, dan sel-sel folikel yang yan g mengelilingi oosit.

 

5.  Folikel graff (folikel matang): folikel ini siap untuk diovulasikan dengan ciri-ciri oosit berupa oosit sekunder yang berada ditepi serta terdapat sel-sel sel -sel folikel (Santoso, 2009). Oosit yang diovulasikan masih berupa oosit sekunder dengan polar body I. Kemudian setelah ada penetrasi dari sperma maka oosit sekunder tersebut akan membelah menghasilkan 1 ovum dan 3 polar body. Ovum tersebut yang akan melebur dengan inti sperma. Setelah oosit diovulasikan, folikel di dalam ovarium menjadi kosong akibatnya folikel tersebut akan terdiferensiasi menjadi korpus luteum. Korpus luteum akan menghasilkan hormon progesteron dan kemudian akan memicu terjadinya proses menstruasi (Surjani dkk, 2001).

C. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah mikroskop dan preparat histologi testis, preparat histology ovary dan preparat histologi ovarium kelinci ke linci.

D. Cara Kerja

Amati preparat histology testis dibawah mkroskop

Gambarlah Sebuah tubulus tub ulus seminiferus beserta sel-sel ger germa ma yang  berkembang di dalamnya, serta sel-sel intertisial (sel Leidyg) Leidyg) yang terdapat di ruang antar tubulus digambar 

Amati Preparat histologi ovary dan Preparat Histology ovarium kelinci diamati di bawah mikroskop

Gambarlah Masing-masing folikel telur yang berkembang di dalamnya da lamnya digambar, dan disebutkan bagian-bagiannya dengan lengkap

Hasil

 

Daftar Pustaka

Kimball, John W. (2003). Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Pratiwi. 1986. Ilmu 1986. Ilmu Reproduksi Hewan. Hewan. Bandung: Tarsito. Santoso, Putra. 2009. Buku Ajar Fisiologi Hewan. Padang : Universitas Andalas. Sudarwati, Sri., Sutasurya, Lien.1990.  Dasar-Dasar Perkembangan Hewan. Hewan . Bandung: Institut Teknologi Bandung. Surjani, W.T, dkk.2001. Perkembangan dkk.2001. Perkembangan Hewan. Hewan. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

 

Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum mengenai proses gametogenesis kami dapat mengambil kesimpulan diantaranya :

  Proses spermatogenesis dimulai dari dinding tepi sampai ke lumen tubulus seminiferus.



Tahapan spermatogenesis dimulai dari spermatogonia mengalami mitosis membelah menjadi spermatosit primer, lalu mengalami meiosis pertama dan membelah menjadi spermatosit sekunder. Kemudian spermatosit sekunder mengalami meiosis kedua membelah menjadi spermatid. Pada akhirnya spermatid mengalami diferensiasi menjadi spermatozoa.

  Pada proses oogenesis, mula-mula oogonium yang terdapat di dalam ovarium



memperbanyak diri dengan cara mitosis. Oogonium kemudian tumbuh menjadi oosit  primer. Selanjutnya oosit oosit primer akan mengalami meiosis tahap tahap pertama dan menghasilkan satu oosit sekunder dan satu polar body. Oosit sekunder kemudian mengalami meiosis tahap kedua dan menghasilkan 1 ootid dan 1 polar body begitu juga polar body I akan mengalami meiosis II menghasilkan 2 polar body.

  Oosit terdapat dalam folikel yang berada di dalam ovarium dengan beberapa macam



folikel. Folikel-folikel tersebut diantaranya folikel primordial, folikel primer, folikel sekunder, folikel tersier, dan folikel de graaf dengan berbagai cirri-ciri fisik yang berbeda berda. Folikel primordial memiliki inti, oosit primer, sitoplasma, dan sel folikel  pipih.Folikel primer folikel ini terdiri dari satu oosit primer dengan sel folikel berbentuk  pipih. Folikel Folikel sekunder terdiri terdiri dari oosit primer, sitoplasma, zona pelusida, sel folikel folikel kubus selapis, dan terdapat techa interna. Sementara itu, folikel tersier yang terdiri dari oosit  primer, antrum, sel folikel kubus berlapis, techa interna, dan techa externa.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF