Laporan Praktikum Silinder Aksi Tunggal.docx
July 2, 2019 | Author: fazar | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Praktikum Silinder Aksi Tunggal.docx...
Description
BAB I PENDAHULUAN
1. Tujuan Kompetensi Umum: Mahasiswa memahami Rangkaian Penggerak
Aktuator. 2. Tujuan Kompetensi Khusus:
1. Mahasiswa dapat menggambar rangkaian Silinder Aksi Tunggal 2. Mahasiswa dapat merangkai Sistem Hidrolik Silinder Aksi Tunggal 3. Mahasiswa dapat mengoperasikan Sistem Hidrolik Silinder Aksi Tunggal 4. Mahasiswa dapat menganalisa data-data hasil pratikum ini 5. Mahasiswa dapat membuat laporan hasil pratikum hidrolik kontrol 3. TujuanPraktikum: Mahasiswa/i
dapat menghitung massa massa (bobot mati) yang
membebani silinder aksi tunggal.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hidrolik Kontrol
Suatu sistem hidrolik control membutuhkan beberapa alat, diantaran ya:
1. Power Unit
Merupakan suatu “modal” atau komponen terpenting dari hidrolik kontrol. Terdiri dari stabilizer , motor, PRV (Pressure Reducing Valve), pompa dan tangki.
M
Gambar 2.1Rangkaian Power Pack
Proses konversi energy dalam power pack E.listrik E.mekanik motorlistrik VxIxt (Nm)
E.fluida
Pompahidrolik Torsi (Nm)
E.mekanik
RPM PxQxt (Nm)
2. Safety Unit
Merupakan unit yang berfungsi memproteksi sistem hidrolik kontrol, terdiri dari alat ukur berupa manometer ( Pressure Relief Valve/PRV ) untuk membaca tekanan pada sistem hidrolik kontrol agar tekanan pada sistem ini. Bias diawasi sehingga tidak melebihi batas aman.
Gambar 2.2 Pressure Relief Valve
3. Valve Uni t
Merupakan sistem katup yang berfungsi untuk mengatur arah fluida yang mengalir. Terdiri dari 2 bagian yaitu port (posisi) dan way (lubang). Terdapat 2 sistem pembacaan port dan way yaitu sistem Amerika dan Eropa, dimana sistem Amerika pembacaan port diikuti pembacaan way. Sedangkan sistem Eropa berkebalikan dengan sistem Amerika, pembacaan way terlebih dahulu lalu diikuti pembacaan port .
Gambar 2.3 Contoh Valve Unit, terdiri dari 3 port (posisi) dan 4 way (lubang) Sistem Amerika (3/4); sistem Eropa (4/3)
4. Actuator Unit
Actuator merupakan pewujud energi hidrolik.
Gambar 2.4 actuator pada single acting cylinder
Gambar 2.5 actuator pada double acting motor
5. Tank
Tempat penyimpanan fluida untuk dialirkan melalui pompa, maupun sebagai tempat penyimpanan fluida saat sistem hidrolik kontrol selesai digunakan.
B. Silinder Aksi Tunggal
Sebuah massa (bobot mati) yang membebani silinder aksi tunggal dapat diketahui dengan jalan pengukuran, baik secara langsung maupun tidak langsung; pengukuran secara langsung kurang memungkinkan dilakukan sebab silinder harus dibuka (beban dalam keadaan diam) dan dipasang kembali dengan keterampilan dan alat yang berketelitian tinggi. Pada pengukuran tidak langsung, menggunakan teori aplikatif dan teori empiris, yakni piston dan bobot matinya dalam keadaan bergerak, sehingga fenomena operasi yang muncul sebagai data, dapat digunakan sebagai elemen rumusan teori aplikatif yakni tekanan, debit, waktu dan jarak tempuhnya, serta besarnya percepatan grafitasi bumi; sedangkan pada teori empiris tidak perlu memperhatikan tekanannya.
1.
Konstruksi Silinder Aksi Tunggal Konstruksi silinder kerja tunggal adalah sama dengan silinder kerja
ganda, silinder aksi tunggal tidak memiliki pegas pengembali. Silinde kerja tunggal mempunyai dua saluran (saluran masukan dan saluran pembuaangan). Silinder terdiri dari tabung silinder dan penutupnya, piston dengan seal, batang piston, bantalan, ring pengikis dan bagian penyambungan. Biasanya tabung silinder terbuat dari tabung baja tanpa sambungan. Untuk memperpanjang usia komponen seal permukaan dalam tabung silinder dikerjakan dengan mesin yang presisi. Untuk aplikasi khusus tabung silinder bisa dibuat dari alumunium, kuningan, dan baja pada permukaan yang bergeser dilapisi chrom keras. Penutup akhir tabung adalah bagian paling penting yang terbuat dari bahan cetak seperti alumuniaum besi tuang. Batang piston terbuat dari baja yang bertemperatur tinggi. Untuk menghindari korosi, batang piston harus dilapisi chrom. Ring seal dipasang pada ujung tabung untuk mencegah kebocoran.
2.
Teori Analisis Tujuan dari praktikum kali ini yaitu menentukan massa yang
membebani silinder aksi tunggal. Hukum Newton
Kelembaman
Gerak Aksi Reaksi Hukum Newton II (Gerak)
∑ = .
Ketika beban naik
= . . . = .….(1) . = (+) Dimana:
= . + 12 .. Ketika V0 = 0 => S0 = Dan
..
= 4 ( )
Ketika beban turun
F b-Fa = m.a
a=0
= . Aa = At
= . A=
.
= ..
Maka
Terdapat 3 hasil dari pratikum, yaitu parameter (acuan), konstanta (ketetapan), dan variable (diubah-ubah). Karena
dalam bar, Q dalam l/menit, dan t dalam s,
kita memerlukan konstanta agar hasil massa dalam satuan kg. Untuk konstanta dapat kita cari melalui
−3 3 56 () = 9,81 . 0.2 k = 0,8495
Sehingga cara menghitung massa beban adalah
=...
BAB III PROSEDUR PRAKTIKUM
A.
Lokasi dan Waktu Hari, tanggal : Selasa, 26 Mei 2015 Lokasi
B.
C.
: Labolatorium Hidrolik
Peralatan Praktikum -
Seperangkat elemen sistem hidrolik kontrol
-
Stopwatch
Langkah Praktikum 1.
Membuat rangkaian system hidrolik kontrol Silinder Aksi Tunggal
2.
Merangkai penggerak actuator Silinder Aksi Tunggal sesuai dengan gambar rangkaian
3.
Operasikan motor listrik agar pompa mendapatkan daya
4.
Atur tekanan pressure gauge pada angka 10 [bar], lalu gerakan katup maju. Catat waktu yang ditempuh saat silinder bergerak naik hingga mencapai end position
5.
Lihat dan catat berapa perubahan dan laju aliran fluida yang terbaca pada alat ukur.
6.
Gerakan katup mundur. Catat waktu yang ditempuh saat silinder bergerak turun hingga mencapai end position
7.
Lihat dan catat berapa perubahan dan laju aliran fluida yang terbaca pada alat ukur.
8.
Ulangi langkah 4-7 sebanyak 7 kali (jumlah praktikan 8) dengan interval kenaikan 2 bar
BAB IV PENYAJIAN DATA PRAKTIKUM
Berdasarkan rumus diatas, kita dapat menghitung data-data yang diperlukan. No
Nama Praktikan
p
Naik
Turun
Debit
Waktu
(Pendata)
Sett
p
p
Q(l/min)
Nk
Tr
P
mfp
1
Hariansyah
10
8
5
3
6,11
8
3
61,164
2
Gagat R.
12
9
5
4,68
7,28
4
74,2123
3
Fazar Rahmatulloh
14
10
5
3 3
3,81
7,88
5
100,4109
4
Farahie Farhat N.
16
12
6
3
3,27
7,31
6
117,6983
5
Dian Slamet S.
18
13
6
3
2,80
6,62
7
118,0975
6
Arditya Angger P.
20
14
6
3
2,40
7,29
8
148,6285
7
Aji Dwi Yuniarso
22
16
6
3
2,20
6,58
10
167,6913
Grafik hubungan antara Perbedaan Tekanan dan Massa Beban :
Grafik hubungan antara perbedaan tekanan dan massa beban turun 180.000 160.000
n140.000 u r u t 120.000 n a100.000 b e b 80.000 a 60.000 s s a 40.000 m 20.000 0.000 0
2
4
6
8
10
beda tekanan Semakin besar massa beban maka perbedaan tekanan juga semakin besar
12
BAB V KESIMPULAN
1. 2. 3.
Jika tekanan pada awal setting berubah maka massanya pun berubah Rata-rata masa yang diperoleh 112,558 Kg Semakin besar tekanan yang diberikan maka semakin cepat pergerakan piston tersebut 4. Waktu yang dibutuhkan piston untuk turun lebih cepat dibandingkan waktu naik
LAPORAN PRATIKUM HIDROLIK KONTROL RANGKAIAN PENGGERAK AKTUATOR “ SILINDER
DISUSUN OLEH
:
AKSI TUNGGAL ”
AJI DWI YUNIARSO ARDITYA ANGGER PRAYOGA WB DIAN SELAMET SUTRISNO FARAHIE FARHAT NASUTION FAZAR RAHMATULLOH GAGAT RADITYO BASWORO HARIANSYAH
KELAS
:
4G PRODUKSI
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2015
View more...
Comments