Laporan Praktikum Semi Solid
October 11, 2017 | Author: Quin Boa Hancock | Category: N/A
Short Description
LAPORAN PRAKTIKUM SEMI SOLID CREAM CTM Semi Solida dan Liquida 2012...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM SEMI SOLID CREAM CTM
Disusun oleh :
Farmasi A 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Alvina Prastik Desy Wardaningsih Endah Fitriastuti Triya Denisia Putri Lilis Handayani Nuri Lativa M. Yunan Ralibi Rizki Nur Azmi
(201010410311010) (201010410311016) (201010410311024) (201010410311027) (201010410311036) (201010410311043) (201010410311050) (201010410311053)
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, hanya karena ridho nya sajalah kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Semi Solid Cream CTM ini Dengan kesungguhan serta rasa rendah hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen pembimbing yang telah banyak membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya karena kemampuan dan pengetahuan yang sangat terbatas, sehingga makalah ini masih banyak kekurangan. Akhir kata penulis mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah agar lebih bermanfaat.
Malang, November 2012
Penulis
2
DAFTAR ISI Kata Pengantar ............................................................................................................. i Daftar Isi ........................................................................................................................ ii Bab I ............................................................................................................................... 1 Pendahuluan A. Tinjauan Bahan Aktif ....................................................................................... 1 B. Tinjauan Bahan Obat ........................................................................................ 1 C. Tinjauan Bentuk Sediaan .................................................................................. 2 D. Definisi Cream .................................................................................................. 2 E. Bentuk Sediaan ................................................................................................. 2 F. Kestabilan Cream .............................................................................................. 3 G. Rancangan Formula .......................................................................................... 3 Bab II .............................................................................................................................. 16 Rancangan Formula A. Skema Penentuan Komponen Cream ............................................................... 16 B. Rencana Spesifikasi Sediaan ............................................................................ 17 C. Formula Cream ................................................................................................ 17 D. Cara Pembuatan ............................................................................................... 21 E.
Skema Pembuatan ........................................................................................... 22
Bab III ............................................................................................................................ 23 Rancangan Evaluasi dan Hasil A. Evaluasi Sediaan Cream .................................................................................. 23 B. Hasil Evaluasi .................................................................................................. 25 Bab IV ............................................................................................................................ 32 Pembahasan Bab V .............................................................................................................................. 36 Kesimpulan dan Saran Lampiran ....................................................................................................................... 37
3
BAB I PENDAHULUAN A. Tinjauan Bahan Aktif Chlorpheniramini maleas merupakan serbuk hablur, putih, tidak berbau, larutan mempunyai pH antara 4 dan 5, mudah larut dalam etanol, larut dalam air daan dalam kloroform, sukar larut dalam eter dan dalam benzena, memiliki berat molekul 390,87. Gambar struktur kimia Chlorpheniramini maleas
Chlorpheniramini maleas mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 100,5% C16H13C1N3 . C4H4O4 di hitung terhadap zat yang telah dikeringkan. B. Tinjauan Bahan Obat Chlorpheniramini maleas bekerja pada reseptor agonis histamin H1 berikatan dengan reseptor N, tanpa mengaktivasi reseptor yang mencegah ikatan dan kerja histamin. Antihistamin lebih efektiv dalam mencegah respon histamin dari pada melawannya. Chlorpheniramini maleas merupakan obat golongan antihistamin yang berfungsi untuk mengobati rinitis, urtikaria dan hay fever. Pada pemakaian topikal memiliki efek samping dapat terjadi reaksi kulit seperti prutitis dan eritema lokal. Terutama bila terpapar sinar matahari atau sinar ultraviolet, segera hentikan pemakaian jika terjadi kemerahan pada kulit setelah pemakaian, penyimpanan dalam wadah tertutup. Bahan aktif terpilih
: Chlorpheniramini Maleas
Alasan
: karena hanya tersedia satu macam bahan aktif.
4
C. Tinjauan Bentuk Sediaan Definisi sediaan cream FI IV hal 6, depkes RI 1995 : Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat, terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Sedangkan menurut FI III definisi cream adalah sediaan setengah padat yang berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair diforrmulasi sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air. Sekarang ini batasan tersebut lebih dirahkan untuk produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air / dispersi mikrokristal asam lemak / alkohol berantai panjang dalam air yang dapat dicuci. Cream dapat digunakan untuk pemberian obat melalui vagina. Pembuatan bentuk cream diharapkan lebih stabil tarhadap bahan obat yang kami gunakan. Dan pembuatan CTM dalam bentuk cream adalah salah satunya menghindari efek samping obat yang apabila dikonsumsi secara oral akan menimbulkan efek sedatif atau mengantuk. Dan pembuatan cream ini diharapkan pula lebih cepat menuju target organ. D. Definisi cream Krim adalah sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair diforrmulasi sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air. Sekarang ini batasan tersebut lebih dirahkan untuk produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air / dispersi mikrokristal asam lemak / alkohol berantai panjang dalam air yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk pemakaian kosmetik dan estetika. Pemberian krim juga dapat digunakan untuk pemberian obat melalui vaginal. Tipe krim ada dua yaitu o/w (minyak dalam air) dan w/o (air dalam minyak) E. Bentuk sediaan Krim : cairan kental atau emulsi setengah padat bertipe air dalam minyak (w/o) atau minyak dalam air (o/w) Krim biasanya digunakan sebagai emolien atau pemakaian obat dalam kulit.
5
Tipe krim
No
Tipe krim
1
Tipe w/o
2
Pengertian / keterangan
Tipe o/w
Tipe krim dengan fase air dalam fase minyak
Oklusif
Lebih mudah terdispersi dari pada ointmen
Tidak mudah dicuci bia dibandingkan o/w
Melembutkan kulit
Tipe krim dengan fase minyak dalam fase air
Penggunaan tidak nampak / tidak berbekas
Mudah di cuci
F. Kestabilan krim Kesetabilan krim bisa terganggu karena : 1. Perubahan suhu 2. Perubahan komposisi (perubahan salah satu fase secara berlebihan atau zat pengemulsinya tidak tercampurkan satu sama lain)
G. Rancangan Formula Bahan aktif Senyawa aktif
Efek / khasiat
Chlorphenira
Antihistaminiku
mini maleas
m
Efek
Karakteristik
samping
fisika
Karakeristik kimia
Pemerian :
BM : 390,87
serbuk hablur,
Chlorpheniramini
2-[p-kloro-α-
putih, tidak
maleas
(2-dimetil
berbau rasa
mengandung tidak
amina)etil][be
pahit
kurang dari 98,0%
1:4 dalam air,
dan tidak lebih dari
maleat
1:10 dengan
100,5%
(FI IV, p :
alkohol dan
C16H13C1N3 .
nzil]piridina
210) 6
kloroform,
C4H4O4 di hitung
sangat larut
terhadap zat yang
dieter
telah dikeringkan
Basis Salep Hidrokarbon Bahan
Pemerian
Kelarutan
Inkompaktibilitas Keterangan Lain
Vaselin
Putih/Kekuningan Tidak larut dalam
ADI : 0,404
Album,
pucat, massa
air, sukar larut
mg/kg
Vaselin Putih,
berminyak
dalam etanol
emolient
White soft
transparan dlaam
dingin/panas,
Topical Cream
Petrolatum
lapisan tipis
dalam etanol
10 + 30%
(FI IV : 822)
setelah
mutlak, mudah
Topical
didinginkan pada
larut dalam karbon
emulsion 4-
suhu 0o
disulfida, dalam
25%, tidak
kloroform, larut
mudah beraksi
dalam sebagian
dengan bahan
besar minyak
aktif, oklusif,
lemak dan dalam
tidak timbul
minyak atsiri.
alergi.
Vaselinum
Massa seperti
Tidak larut dlam
Lanolin
Fungsi :
Flavum,
lemak,
air, mudah larut
incombatible
Emollient
Vaselin
kekuningan
dalam benzena,
dengan Phenol
Oinment base,
kuning, yellow
hingga amber
dalam karbon
Plasticizer
soft parafin
lemah,
disulfida, dalam
base serap .
(FI IV : 823)
berflouresensi
kloroform dan
10-50%
sangat lemah
dalam minyak
emollient dan
walaupun setelah
terpentin : larut
plasticizer in
melebur. Dalam
dalam eter, dalam
oinment 5-
lapisan tipis
heksana dan
50%
transparan.
umumnya dalam
BJ = 0.815-
Tidak/hampir
minyak lemak dan
0.880 pada
7
tidak berbau dan
minyak atsiri :
suhu 60O Jarak
berasa
Praktis tidak larut
beku 38O-40O
dalam etanol dingin dan panas dan etanol mutlak dingin. Cera Alba
Padatan putih
Tidak larut dalam
BJ + 0.95
Malam Putih
beku, sedikit
air : agak sukar
Jarak Lebur
(FI IV : 180)
tembus cahaya
larut dalam etanol
62O-65O
dalam keadaan
dingin, etanol
tipis, bau khas
mendidih
lemah dan bebas
melarutkan as.
bau tengik.
Stearat dan bagian dari mirisin, yang merupakan kandungan malam putih. Larut sempurna dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan minyak atsiri, sebagian larut dalam benzena.
Cera flavum
Padatan berwarna
Tidak larut dalam
Malam kuning
kuning sampai
air : agak sukar
(FI IV : 186)
coklat
larut dalam etanol
keabuan,berbau
dingin, etanol
enak seperti
mendidih
madu,agak rapuh
melarutkan as.
bila dingin dan
Stearat dan bagian
bila patah
dari mirisin, yang
membentuk
merupakan
8
granul,patahan
kandungan malam
non hablur.
putih. Larut sempurna dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan minyak atsiri, sebagian larut dalam benzene,karbon disulfide dingin pada suhu ebih kurang 30%,larut sempurna dalam benzene dan karbon disulfide
Basis yang dipilih
: Vaselin Album, Cera Alba
Alasan
: Termasuk basis salep hidrokarbon, yang mempunyai sifat dasar salep berlemak, Salep ini dimaksudkan untuk memperpanjang kontak bahan obat dengan kulit dan bertindak sebagai pembalut penutup. Dasar salep hidrokarbon digunakan terutama sebagai emolien, sukar dicuci, tidak mengering dan tidak tampak berubah dalam waktu lama.
Humektan (Pembasah) Bahan
Pemerian
Kelarutan
Inkompaktibilitas
Keterangan Lain
PropilenGlikol
Cairan kental,
Pada suhu dingin
Preservative,
Humectan
(HPE, p : 624)
jernih, tidak
dan wadah
Desinfektan,
topicals : 15%,
berbau, rasa
tertutup baik
Humectan,
preservation
agak manis,
pada suhu tinggi
Plastizier,
solution,
9
higroskopis,
dan tempat
Solvent,
solventon
kelarutan dapat
terbuka
Stabilizer for
cosolvent : oral
bercampur
cenderung
vitamins, water-
selection 10-25
dengan air,
teroksidasi
miscible
% Topicals 5-
dengan etanol
menjadi
cosolvent.
80%
(95%) P, dan
propionaldehid
dengan
asam laktat,
kloroform P.
asam piruvat,
Larut dalam
dan asam asetat,
berbagai eter,
stabil dengan
tidak dapat
etanol (95%)
bercampur
gliserin dan air
dengan eter,
inkompaktibilitas
minyak tanah P
dengan potasium
dan dengan
permanganat
minyak lemak.
Biling Poin 188O Density 1.038 g/cm3 (20O C).
PEG 400
Pemerian
Larut dalam air,
Oinment
(HPE, p : 545)
bentuk cair
cairan
Plastisizer
(400-600)
polyethylene
solvent, basis
berupa cairan
glycols larut
suppository
jernih tidak
dalam aseton,
capsul lubrican
berwarna/ tidak
alkohol,
berwarna
benzene,
kuning. Cairan
glycerin dan
kental memiliki
glycol solid
bau dan rasa
polyethylene
agak pahit serta
glicols larut
sedikit rasa
dalam aseton,
panas Densitas
diklorometan,
pada 25O
ethanol (95%)
surface tensic
10
mendekati 5 mn/m (55 dones/cm) untuk cairan polietilenglikol mendekati 55 mn/m (55 dones/cm) untuk 10% b/v caueas solution polietilenglikol padat. Gliserin
Larutan jernih,
Sangat larut
Antimicrobial
Antimicrobial
(HPE, p : 301)
tidak berwarna,
dalam etanol
preservative,
preservative
tidak berbau,
95% air metanol
emollient,
View more...
Comments