Laporan Praktikum Satop Kristalisasi

September 9, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Praktikum Satop Kristalisasi...

Description

 

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam teknologi pangan metode kristalisasi merupakan sebuah proses

 pemisahan campuran dua atau lebih zat dimana dalam pembangunan ini zat-zat tersebut mempertahankan identitasnya masing-masing dan tidak memiliki susunan yang tetap. Pemisahan dan pemurniaan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan mendap atkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar dan tercampur. Kritalisasi dapat diartikan juga sebagai sebuah peristiwa pembentukan partikel partikel zat padat didalam suatu fase homogen. Kristalisasi dapat terjadi sebagai  pembentukan partikel padat dalam uap, seperti dalam pembentukan salju sebagai  pembekuan (Solidification) didalam lelehan cair. Pada praktikum ini dilakukan proses pengamatan kristalisasi dengan sampel  bahan gula dan garam. garam. Dengan ini diharapkan dapat mengetahui proses kristalisasi dan  juga faktor yang mempengaruhi didalam proses kristalisasi. 1.2. Tujuan Tujuan dari praktikum ini yaitu:

1.  Untuk mengetahui proses kristalisasi. 2.  Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap proses kristalisasi. 3.  Untuk mengetahui persen berat Kristal.

 

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kristalisasi Kristalisasi merupakan suatu proses pembentukan kristal dari larutannya dan

kristal yang dihasilkan dapat dipisahkan secara mekanik. Pertumbuhan kristal dapat terjadi bila konsentrasi suatu zat perlarut dalam larutannya melewati kadar kelarutan lewat jenuhnya pada suhu tertentu. tertentu. Kondisi kelarutan lewat jenuh dapat diperoleh dengan jalan pendinginan larutan pekat panas, penguapan larutan encer, kombinasi  proses penguapan dan pendinginan, dan dengan penambahan zat lain untuk menurunkan kelarutannya. Kristalisasi memiliki dua tahap proses, yaitu tahap  pembentukan inti yang merupakan tahap mulai terbentuknya zat padat baru, dan tahap  pertumbuhan kristal yang merupakan tahap inti zat padat yang baru terbentuk mengalami pertumbuhan menjadi kristal yang lebih besar. Kristal dapat terbentuk karena suatu larutan dalam keadaan atau kondisi lewat jenuh (supersaturated). Kondisi tersebut terjadinya karena pelarut sudah tidak mampumelarutkan zat terlarutnya, atau  jumlah zat terlarut terlarut sudah melebihi kapasitas pelarut.Sehingga kita dapat memaksa agar kristal dapat terbentuk dengan cara mengurangi jumlah pelarutnya, sehingga kondisi lewat jenuh dapat dicapai. Proses pengurangan pelarut dapat dilakukan dengan empat cara yaitu, penguapan, pendinginan, penambahan senyawa lain dan reaksi kimia (Ahmad, 2010). 2.2. Faktor yang Mempengaruhi Kristalisasi

Ukuran kristal yang terbentuk selama pengendapan, tergantung terutama pada dua faktor penting, yaitu laju pembentukan inti (nukleasi) dan laju pertumbuhan pertumbu han kristal. Laju pembentukan inti dapat dinyatakan dengan jumlah inti yang terbentuk dalam satuan waktu. Jika laju pembentukan inti tinggi, banyak sekali kristal yang akan terbentuk yang terdiri dari partikel-partikel kecil. Laju pembentukan inti tergantung  pada derajat lewat jenuh dari larutan. Semakin tinggi derajat lewat jenuh maka semakin  besar kemungkinan untuk membentuk inti baru sehingga akan semakin besar laju  pembentukan inti. Laju pertumbuhan kristal merupakan faktor penting lainnya yang akan mempengaruhi ukuran kristal yang terbentuk selama pengendapan berlangsung.

 

Semakin tinggi laju pertumbuhan maka kristal yang terbentuk akan besar. Laju  pertumbuhan kristal juga tergantung pada derajat lewat jenuh (Triastuti,2010). 2.3. Bahan yang Digunakan

2.3.1. Gula Gula merupakan suatu karbohidrat sederhana karena dapat larut dalam air dan langsung diserap tubuh untuk diubah menjadi energi. Secara umum, gula dibedakan menjadi dua, yaitu monosakarida sesuai dengan namanya naman ya yaitu mono yang berarti satu  berarti terbentuk dari satu molekul gula, yang termasuk monosakarida adalah glukosa, fruktosa, galaktosa. Disakarida berbeda dengan monosakarida, disakarida berarti terbentuk dari dua molekul gula, yang termasuk disakarida adalah sukrosa (gabungan glukosa dan fruktosa), laktosa (gabungan dari glukosa dan galaktosa) dan maltosa (gabungan dari dua glukosa) (Darwin, 2013). Tabel 1. Komposisi zat gizi gula per 100 gram bahan Kandungan

Jumlah

Kalori

386 kal

Karbohidrat

76 g

Lemak

10 g

Protein

3g

Kalsium

76 mg

Fosfor

37 mg

Air

10 g (Darwin, 2013).

2.3.2. Garam Garam merupakan salah satu kebutuhan terpenting dalam kehidupan seharihari. Pembuatan garam sebagian besar dilakukan secara tradisional oleh petani rakyat disamping oleh perusahan garam industri. Garam adalah benda padat berwarna putih  berbentuk kristal yang merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar Natr Natrium ium Chlorida (>80%) serta senyawa lainnya, seperti Magnesium Chlorida, Magnesium sulfat, dan Calsium Chlorida. Sumber garam yang didapat di d i alam berasal dari air laut,

 

air danau asin, deposit dalam tanah, tambang garam, sumber air dalam tanah (Gunung, 2008). Tabel 2. Komposisi zat gizi garam per 100 gram bahan Kandungan Jumlah Klorida

55 %

 Natrium

31 %

Sulfat

8%

Magnesium

4%

Kalsium

1%

Potasium

1% (Gunung, 2008)

2.4. Sifat Kristal Garam dan Gula ` Kristal gula berbentuk prisma monoklin dan berwarna putih jernih. Warna

tersebut sangat bergantung pada kemurniannya. Bentuk kristal murni dapat bertahan lama apabila disimpan dalam gudang yang baik. Gula dalam bentuk larutan yang baik ketika masih berada dalam batang tebu maupun ketika masih dalam bentuk larutan. Bentuk gula selama proses dalam pabrik tak tahan lama dan akan cepat rusak karena terjadi hidrolisis, inversi, atau penguraian (Darwin, 2013). Kristal garam berwana putih, berasa asin, tidak higroskopis, serta apabila mengandung MgCl2 menjadi berasa agak pahit dan higroskopis. Kristal garam biasa digunakan terutama sebagai bumbu penting untuk makanan, pengawet, dana  pembuatan logam Na dan NaOH (Mulyono, 2009).

 

BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM 3.1. Alat dan Bahan

3.1.1. Alat  1.  Gelas beker 250 ml 2.  Hot Plate

3.  Neraca Analitik 4.  Sendok 5.  Kertas 3.1.2. Bahan 1.  Gula 2.  Garam

 

3.2. Skema Kerja dan Fungsi Perlakuan

3.2.1. Skema Kerja  Gula 181 gr, garam 19 gr, dan BG 250

Penimbangan bahan

Penimbangan BG sebagai  pemanasan

Air 50

Pemasukan air

Pemanasan dengan hotplate

Pemasukan bahan

Pengadukan hingga larut sambil dipanaskan

Pendinginan dan pengadukan cepat (gula)

Kristal gula/garam

Penimbangan

Perhitungan % berat larutan & % zat terlarut

 

3.2.2. Fungsi Perlakuan Pada praktikum ini disiapkan bahan berupa garam dan gula yang akan di kristalisasikan. Gula dan garam ditimbang dengan berat tertentu sebagai berat awal  bahan. Kemudian gelas beker ditimbang untuk mengetahui berat b erat wadahnya. wadah nya. Setelah itu dimasukkan air sebanyak 50 ml sebagai volume pelarut. Setelah itu dipanaskan dengan hotplate untuk meningkatkan suhu pelarut. Kemudian bahan dimasukkan dan diaduk hingga larut sambil dipanaskan agar larutan dapat tercampur dan pelarutnya menguap. Setelah itu pada larutan gula didingankan dan diaduk dengan cepat agar membentuk kristal gula, sedangkan pada garam terus dilakukan pemanasan hingga  pelarutnya habis menguap dan terbentuk kristal garam. Kemudian dilakukan  penimbangan kristal gula dan garam garam untuk mengetahui beratnya. Setelah itu dilakukan  perhitungan % berat larutan dan % zat terlarutnya untuk mengetahui nilainya.

 

BAB 4. HASIL PENGAMATAN DAN HASIL PERHITUNGAN 4.1. Hasil Pengamatan Berat Bahan Awal Bahan (g) Garam 19 Gula 181 4.2. Hasil Perhitungan Bahan Garam Gula

Jumlah Air (ml)

Berat Kristal (g)

50 50

19,4 218

% Berat Larutan 27,5 78,35

% Berat Kristal 35,51 94,37

 

BAB 5. PEMBAHASAN

Dari praktikum didapat data pada bahan gula berat awal bahan sebesar 181 g,  jumlah air sebesar 50 ml, dan berat kristal sebesar 218 g. Dari data tersebut didapat  juga data berat larutan sebesar 78,35%, dan berat kristal sebesar 94,37%. Pada bahan garam didapat data barat awal bahan sebesar 19 g, jumlah air sebesar 50 ml, dan berat kristal sebesar 19,4 g. Dari data didapat juga data berat lautan sebesar 27,5% dan berat kristal sebesar 35,51%. Didapat literatur semakin tinggi konsentrasi bahan terlarut maka akan derajat lewat jenuh dalam larutan semakin besar ketika dipanaskan dan akan semakin mudah membentuk kristal saat didinginkan (Handojo, 1995). Berdasarkan data praktikum yang yang didapat didapat sudah sudah

sama dengan literatur. literatur.

Semakin tinggi suhu maka akan mempercepat kelarutan dan pendinginan secara cepat dapat membentuk kristal.

 

BAB 6. PENUTUP 6.1. Kesimpulan Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tinggi suhu

 pemanas mempengaruhi kecepatan kristalisasi. kristalisasi. Semakin tinggu suhu suhu pemanas semakin cepat pula proses kristalisasi terjadi. 6.2. Saran Pada saat pemanasan bahan diharap praktikan memakai sarung tangan karena

 bahan dapat keluar dari gelas.

 

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, K. G. S., 2010. Kristalisasi 2010. Kristalisasi Pelarut Suhu Rendah Pada Pembuatan Konsentrat Vitamin E Dari Distilat Asam Lemak Minyak Sawit . Kajian Jenis Pelarut, Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 11 No. 1. Darwin, P. 2013. Menikmati 2013. Menikmati Gula Tanpa Rasa Takut . Yogyakarta : Sinar Ilmu. Gunung, I.K. 2008. Kadar 2008. Kadar Yodium Dalam Garam Beryodium Yang Dibutuhkan Di  Daerah Endemik . Bali: Fakultas Kedokteran Universitas udayana. Mulyono, H. 2009. Kamus 2009. Kamus Kimia. Kimia. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 72-74.   Triastuti, A., dkk.. 2010.  Pemurnian Garam Dapur Melalui Metode Kristalisasi Air Tua

Dengan

Bahan

Pengikat

Pengotor

Na2C2O4  –   NaHCO3 Dan

 Na2C2O4  –  Na2CO3.  Na2CO3. Majalah Teknologi Dirgantara Vol. 8 No. 1. Handojo, Lienda, Dr. Ir, 1995. Teknologi Kimia. Jakarta: Kimia. Jakarta: PT Pradya Paramita.

 

LAMPIRAN PERHITUNGAN

  Gula



Diketahui = -  BG = 162 gram -  Air = 50 ml -  Gula = 181 gram -  Gram larutan = gula + air = 231 gram -  Kristal = 380 gram -  Gram kristal = kristal-BG = 218 gram Ditanya = % berat larutan dan % berat kristal ? Jawab = % berat larutan =  =

gram zat terlarut gram larutan  

 +0 

=

  3 

x 100%

 x 100%

 x 100%

= 78,35 % % berat kristal = 

gram kristal gram larutan

x 100%

 gram

=  3 gram x 100% = 94,37 %

 

  Garam



Diketahui = -  BG = 67,1 gram -  Air = 50 ml -  Gula = 19 gram -  Gram larutan = gula + air = 69 6 9 gram -  Kristal = 86, 5 gram -  Gram kristal = kristal-BG = 19,4 gram Ditanya = % berat larutan dan % berat kristal ? Jawab =

  % berat larutan



    

= =

 x 100%

   +0 

19  x 69

 x 100%

100%

= 27,5 27,5% % 

  % berat kristal



   

 x 100%

,4

=



 x 100%

= 28,1 28,12% 2% 

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF