Laporan Praktikum Reaksi Karamelisasi

September 21, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Praktikum Reaksi Karamelisasi...

Description

 

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN PERCOBAAN II REAKSI KARAMELISASI

DI SUSUN OLEH NAMA

: NIYA

NIM

: G30120036

KELO KE LOMP MPOK OK : V VII IIII ((DE DELA LAPA PAN N) ASISTEN

: DINI DWI YUNIA

LABORATORIUM LABORATORIU M KIMIA ORGANIK  JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TADULAKO PALU

 

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Latar Belakang Belakang

Seiring dengan berkembangnya teknologi pangan, hasil produk olahan susu makin mak in banyak banyak dan berkem berkemban bang. g. Di pasaran pasaran pun dengan dengan mudah mudah ditemu ditemuii  berbagai jenis olahan susu. Macam-macam produk olahan susu yang tersedia di pasaran, antara lain susu segar, susu bubuk, susu skim, skim, susu kental manis, susu asam dan susu kental tidakmanis. Produk susu dapat diolah kembali menjadi jenis produk lain salah satunya adalah menjadi permen karamel susu. Karamel merupakan sejenis permen yang dibuat menggunakan bahan dasar  susu. sus u. Susu Susu yang yang diguna digunakan kan untuk untuk pembua pembuatan tan karame karamell tidak tidak memerl memerluka ukan n  persyaratan mutu tinggi. Oleh karena kare na itu pembuatan karamel merupakan suatu alte altern rnati atiff pe peng ngol olah ahan an un untu tuk k mema memanf nfaat aatka kan n susu susu ya yang ng be berm rmut utu u re rend ndah ah (Buckle, 1987).

Pembuatan Pemb uatan karamel susu pada prinsipnya prinsipnya berdasarkan berdasarkan reaksi karamelisasi, karamelisasi, yaitu reaksi kompleks yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk dari gula menjadi amorf yang berwarna cokelat gelap. Saat gula kering dipanaskan  pada suhu melampaui titik leburnya, warna gula akan berubah menjadi kuning  pucat, cokelat orange, cokelat merah, dan akhirnya cokelat gelap sebelum  berbusa dan terkarbonasi yang menghasilkan residu hitam Flavor berubah seiring dengan perubahan warna (Paskawaty, 1997).

Susanto (2003) menyatakan susu merupakan sumber kalsium, fosfor, vitamin B, dan protein yang sangat baik. Mutu protein susu setara dengan protein daging dan telur. Protein susu sangat kaya akan lisin, yaitu salah satu asam amino esensial yang sangat dibutuhkan tubuh. Seiring dengan perkembangan teknol tek nologi ogi pangan pangan maka maka hasil hasil produk produk olahan olahan susu juga juga semaki semakin n banyak banyak.. Terd Te rdap apat at

maca macamm-ma maca cam m

olah olahan an

su susu su

sa sala lah h

sa satu tuny nyaa

ad adal alah ah

pr prod oduk  uk 

dive diversi rsifi fika kasi si da dari ri su susu su ad adal alah ah pe pemb mbua uata tan n pe perm rmen en susu susu ka karam ramel el,, ya yang ng

 

merupa mer upakan kan hasil hasil dari dari kareme karemelis lisasi asi yaitu yaitu reaksi reaksi antara antara gula gula dengan dengan gula gula (Muchtadi, 1992). Gulaa mempun Gul mempunyai yai sifat sifat yang yang dapat dapat menyeb menyebabk abkan an reaksi reaksi pencok pencoklat latan an yaitu yaitu karamelisasi Bila suatu larutan sukrosa diuapkan maka konsentrasinya akan meningkat, demikian juga titik didihnya. Keadaan ini akan terus berlangsung sehingga seluruh air menguap semua. Bila keadaan tersebut telah tercapai dan  pemanasan diteruskan, maka cairan yang ada bukan lagi terdiri dari air tetapi cairan sukrosa yang lebur. Titik lebur sukrosa adalah 160℃ (Yunita, 2013). Adapun hal yang melatarbelakangi percobaan ini yaitu untuk membandingkan sifat fisik produk karamel susu pada penggunaaan kadar gula yang berbeda.   1.2 Rumusan Rumusan Masal Masalah ah

Adapun rumusan masalah pada percobaan ini yaitu bagaimanakah sifat fisik   produk karamel susu pada penggunaaan penggunaaan kadar gula yang berbeda? 1.3 Tujuan Tujuan

Adapun Adapu n tujuan dari percobaan percobaan ini yaitu untuk mengetah mengetahui ui sifat fisik produk  karamel susu pada penggunaaan kadar gula yang berbeda.

 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Reaksi Karamelisasi

Reaksi karamelisasi merupakan reaksi yang terjadi karena adanya interaksi gula-gula pada suhu yang tinggi. Reaksi ini merupakan serangkaian reaksi yang kompleks dan menghasilkan senyawa intermediate dan produk yang  beberapa diantaranya mirip dengan reaksi Maillard dan termasuk pada kelompok reaksi pencoklatan non-enzimatis. Pencoklatan non-enzimatis yang meliputi degradasi gula-gula tanpa adanya asam-asam amino atau protein. Terjadi bila gula dipanaskan di atas titik leburnya, warnanya berubah menjadi coklat disertai perubahan cita rasa (Murhadi, 2005).

Pros Proses es ka karam ramel elisa isasi si be berm rmul ulaa saat saat su sukr kros osaa pe peca cah h menj menjad adii gl gluk ukos osaa da dan n fruktosan (fruktosa yang kekurangan satu molekul air). Suhu yang tinggi mempu mengeluarkan satu molekul air dari setiap molekul gula sehingga terjadii glukosan terjad glukosan yang kemudian dilanjutka dilanjutkan n dengan dengan dehidrasi dehidrasi polimerisasi polimerisasi dan beberapa jenis asam yang timbul di dalamnya. Salah satu cara untuk  meng me ngha hamb mbat at

te terj rjad adin inya ya

reak reaksi si

pe penc ncok okla lata tan n

no nonn-en enzi zima mati tiss

de deng ngan an

 penambahan natrium metabisulfit (Ferdiansyah dkk, 2010). 2010).

Karamelisasi adalah reaksi pada karbohidrat akibat pemanasan pada suhu tinggi yang menghasilkan senyawa kompleks yang difasilitasi oleh sejumlah kecil asam yang dapat menyebabkan perubahan flavor dan warna. Sukrosa adalah bahanyang paling umum digunakan untuk pembuatan produk karamel (Murhadi, 2005).

 

2.2. Susu Sapi

Susu sapi merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam mencuk men cukupi upi kebutu kebutuhan han gizi gizi masyarak masyarakat, at, karena karena susu susu bernil bernilai ai gizi gizi tinggi tinggi danmempunyai komposisi zat gizi lengkap dengan perbandingan gizi yang sempurna,sehingga mempunyai nilai yang sangat star (Anggraeni, 2001).

Susu merupakan makanan alami yang hampir sempurna, sebagian besar zat gizii esensial giz esensial ada dalam dalam susu, susu, dianta diantaran ranya ya yaitu yaitu protei protein, n, kalsiu kalsium, m, fosfor fosfor,, vitamin A, dan tiamin (vitamin B1). Susu merupakan sumber kalsium paling  baik, karena disamping kadar kalsium yang tinggi, laktosa didalam susu membantu absorpsi susu di dalam saluran cerna (Almatsier, 2002).

Susu Sus u merupa merupakan kan makana makanan n yang yang sempurn sempurna, a, karena karena kandun kandungan gan nutrisi nutrisinya nya lengkap dan cukup untukmemenuhi kebutuhan hidup pokok manusia. Susu dari segi kimia yaitu mengandung zat kimia organis ataupun anorganis berupa zat padat dan air. Lebih jauh, zat padat tersebut adalah protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan enzim. Karakteristik susu sapi yang baik yaitu memiliki warna putih kekuningan dan tidak tembus cahaya. Komposisi ratarata air susu sapi mengandung mengandung 3,3% protein; 3,8% lemak; 4,7% karbohidrat; 8,76% air; dan 0,7% vitamin dan mineral (Brit dan dan Robinson, 2008). 2008).

2.3. Karamel susu

Permen karamel susu atau toffee adalah produk confectionery yang dibuat dari bahan dasar gula, sirup glukosa, susu (umumnya susu kondensasi), lemak  dan dan

gara garam. m.

Baha Bahan– n–ba baha han n

dica dicamp mpur urka kan n

da dan n

di diho homo moge geni nisa sasi si

sa samp mpai ai

membentuk emulsi lemak dalam air (o/w) kemudian campuran dididihkan sehingga terkondensasi membentuk massa dengan total padatan yang tinggi (Faridah dkk, 2008).

 

Karamelisasi adalah reaksi pada karbohidrat akibat pemanasan pada suhu tinggi yang menghasilkan senyawa kompleks yang difasilitasi oleh sejumlah kecil asam yang dapat menyebabkan perubahan flavor dan warna. Sukrosa adalah bahanyang paling umum digunakan untuk pembuatan produk karamel (Murhadi, 2005).

Permen karamel susu adalah jenis makanan selingan berbentuk padat, terbuat dari gula atau bahan pemanis buatan atau campuran gula dengan pemanis lain dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan makanan yang diizinkan. Permen karamel susu merupakan jenis permen non kristal yang lunak,, dibuat lunak dibuat dari susu, gula dan glukosa. glukosa. Bahan-bahan Bahan-bahan tersebut tersebut dipanaskan dipanaskan  pada suhu 118-121℃ dimana campuran akan membentuk kristal yang agak  keras jika ditempatkan dalam air dingin (Saramoya, 2015)

2.4. Gula

Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi komo diti perdagangan perdagangan utama. Gula paling paling banyak banyak diperdagan diperdagangkan gkan dalam  bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis untuk makanan atau minuman. minuman. Gula sederhana, sederhana, seperti glukosa glukosa (yang diprod dip roduks uksii dari dari sukros sukrosaa dengan dengan enzim enzim atau hidrol hidrolisi isiss asam), asam), menyim menyimpan pan energi yang akan digunakan oleh sel. Gula sebagai sukrosa diperoleh dari nira tebu, bit gula, atau aren (Saramoya, 2015).

Gula adalah salah satu dari sembilan pokok kebutuhan manusia yang mana  pengadaan dan distribusinya diatur oleh pemerintah. Gula memiliki rumus moleku mol ekull 12H22O11  dan berben berbentuk tuk krista kristall dengan dengan uk ukura uran n hampir hampir seragam seragam  berkisar 0,8-1,2 mm (Sinuhaji, 2017). 2017).

Gulaa merupa Gul merupakan kan hal paling paling banyak banyak diguna digunakan kan dan memega memegang ng perana peranan n  penting dalam kehidupan manusia. Berbagai makanan dan minuman menggunak meng gunakan an bahan dari gula untuk pemanis pemanis misalnya misalnya untuk makanan kue,

 

 biskuit, roti, martabak manis dan sebagainya. Karena kebutuhan gula semakin  bertambah hampir 95%, maka produksi gula semakin meningkat. Mengenai sejarah sej arah negaranegara-neg negara ara maju maju gula gula sangat sangat di perluk perlukan an selama selamanya nya sehingg sehinggaa kebutuhan akan gula semakin meningkat (Wahyudi, 2013).

 

BAB III METODE PERCOBAAN

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 11 November 2021 Pada pukul 07.30 07. 30 WITA. WITA. Sampai Sampai dengan dengan selesai. selesai. Bertem Bertempat pat di Labora Laborator torium ium Kimia Kimia Organik. Organ ik. Jurusan Kimia. Kimia. Fakultas Fakultas Matematika Matematika dan Ilmu Pengetahuan Pengetahuan Alam. Universitas Tadulako Palu.

3.2 Alat dan Bahan

Bahan yang di gunakan pada percobaan ini yaitu susu cair full cream, gula  pasir, margarin, cuka makan, cetakan plastik, air galon dan tissue.

Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu kompor, panci, wajan, gelas ukur, piring, spatula, sendok makan, timbangan digital, dan pisau.

3.3 Prosedur Kerja

Dipanaskan 500 mL susu dalam panci di atas kompor secara perlahan-lahan samp sampai ai volu volume menn nnya ya ting tingga gall

se sete teng ngah ah da dari ri vo volu lume me awal awal..

Kemu Kemudi dian an

didinginkan susu tersebut sampai mencapai suhu kamar, lalu ditambahkan ke dalamnya 100 gr gula pasir, 1 gram margarin, dan o,1 mL cuka makan dan aduk sampai homogen, lalu di tuang adonan ke dalam wajan dan panaskan kembali di atas kompor sampai matang. Adonan yang sudah homogen di aduk sampai mengental dan uji kematangan dengan cara masukkan sedikit adonan ke dalam air dingin apabila sudah mengeras maka adonan sudah matang mat ang.. Selanj Selanjutn utnya ya Setela Setelah h adonan adonan di anggap anggap sudah sudah matang matang tuangk tuangkan an adonan ke atas cetakan plastik dan diamkan sampai dingin dan poting-potong sesuai selera Lakukan semua prosedur di atas dengan komposisi gula yang meni me ning ngka katt hing hingga ga 175 175 gr gram am.. Band Bandin ingk gkan an warn warna, a,ar arom omaa se sert rtaa wakt waktu u karamelisasi ke dua formula tersebut.

 

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan Pengamatan 4.2.1 komposisi gula 100 gram No 1. 2.

Perlakuan Di Dipa pana nask skan an 50 500 0 mL su susu su di diat atas as ko komp mpor or

Hasil ½ dari dari vo volu lume me

Didinginkan adonan sampai suhu

awal Homogen

kamar,lalu ditambahkan margarin 1 gram, gula pasir 100 gram dan cuka 3.

makan 0,1 mL lalu di aduk  Tuang kembali adonan ke atas wajan

Mengental

4.

sambil di aduk di atas kompor  Pengujian kematangan :

Matang dengan

Dilakukan dengan ambil sedikit adonan

tekstur agak keras

lalu tuang ke dalam gelas yang berisi air dingin 5.

Tuangkan adonan yang sudah matang ke

Berwarna coklat

atas cetakan plastik lalu tunggu sampai

agak pucat

dingin lalu potong sesuai selera dan amati

dengan beraroma

warna, aroma, rasa, tekstur dan durasi

susu/karamel

karamelisasinya

dengan rasa yang lumayan manis dan tekstur yang tidak terlalu keras (kenyal) dan waktu durasi selama 20 menit.

 

4.1.2 Komposisi Gula 175 gram N

Perlakuan

Hasil

o 1. 2.

Dipanaska Dipana skan n 500 500 mL susu susu diata diatass kompor kompor Didinginkan adonan sampai suhu

½ dari dari volum volumee awal awal Homogen

kamar,lalu ditambahkan margarin 1 gram, gula pasir 175 gram dan cuka 3.

makan 0,1 mL lalu di aduk  Tuang kembali adonan ke atas wajan

Mengental

4.

sambil di aduk di atas kompor  Pengujian kematangan :

Matang dengan

Dilakukan dengan ambil sedikit adonan

tekstur agak keras

lalu tuang ke dalam gelas yang berisi air  dingin 5.

Tuangkan adonan yang sudah matang ke atas cetakan plastik lalu tunggu

Berwarna coklat agak   pucat dengan

sampai dingin lalu ptong sesuai selera

 beraroma

lalu amati warna, aroma, tekstur,ras dan

susu/karamel dengan

durasi karamelisasinya

rasa yang lumayan manis dan tekstur yang tidak terlalu keras (kenyal) dan waktu durasi selama 20 menit.

4.2 Pembahasan

Reaksi karamelisasi merupakan reaksi yang terjadi karena adanya interaksi gula-gula pada suhu yang tinggi. Reaksi ini merupakan serangkaian reaksi

 

yang kompleks dan menghasilkan senyawa intermediate dan produk yang  beberapa diantaranya mirip dengan reaksi Maillard dan termasuk pada kelompok reaksi pencoklatan non-enzimatis. Pencoklatan non-enzimatis yang meliputi degradasi gula-gula tanpa adanya asam-asam amino atau protein. Terjadi bila gula dipanaskan di atas titik leburnya, warnanya berubah menjadi coklat disertai perubahan cita rasa (Murhadi, 2005). Tujuan dari percobaan ini ad adal alah ah untu untuk k memb memban andi ding ngka kan n si sifa fatt fisi fisik k pr prod oduk uk ka kara rame mell su susu su pa pada da  penggunaaan kadar gula yang berbeda melalui perbandingan warna, rasa, aroma, tekstur dan durasi karamelisasi.

Pada pembuatan permen karamel susu yaitu dilakukan dua pengujian dengan  penambahan komposisi gula yang berbeda yaitu 100 gram dan 175 gram. Perlakuan Perlak uan Pertama Pertama dipanaskan dipanaskan 500 mL susu sampai sampai ½ dari volime volime awal. Menurut Andika(2015). Tujuannya agar memisahkan tekstur kream pada susu serta memperpanjang masa penyimpanan susu. Kemudian adonan didiamkan sampai suhu suhu kamar. Menurut Menurut Andika Andika (2015). Tujuan Tujuan pendingi pendinginan nan adalah agar susu steril dan dapat diolah menjadi bahan makanan. Selanjutnya adonan yang sudah dingin dicampurkan dengan gula 100 gram, Menurut Tjahjadi (2008) Fungsi penambahan gula adalah untuk membuat karamel dari permen susu karamel, lalu di tambahkan tambahkan margarin 1 gram. Menurut Menurut Tjahjadi (2008). Fungsi penambahan margarin adalah untuk memberi cita rasa yang khas yang sangat san gat disukai. disukai. Kemudi Kemudian an masukkan masukkan juga cuka makan 0,1 mL. Menuru Menurutt Endar En darii Dwi Sarasw Saraswati ati (2018) (2018).. Fungsi Fungsi penamb penambaha ahan n margar margarin in yaitu yaitu untuk  untuk  menimbulkan suasana asam yang dapat mempercepat hidrolisis sukrosa yang akan mempercepat pula terbentuknya karamel. Lalu adonan dituang ke atas wajan dan masak kembali di atas kompor lalu dimasak dan diaduk hingga menjadi menja di karamel. Menurut Menurut Rahayu Rahayu (2006) fungsi fungsi pengadukan pengadukan adalah agar   panasnya dapat merata dan mencegah terjadinya kegosongan.

Perlakuan kedua  sebany sebanyak ak 500 500 ml ml susu dipanaskan dipanaskan sampai ½ dari volume volume awal, lalu didinginkan dan ditambahkan ke dalamnya gula pasir 175 gram, margarin marga rin 1 gram, dan cuka makan 0,1 mL. Kemudian Kemudian dilakukan pemanasan pemanasan

 

dan pengadukan hingga berubah menjadi karamel, lalu pindahkan masingmasing adonan kecetakan plastik dan amati kedua olahan produk dengan membandingkan rasa, warna, aroma, tekstur dan waktu karamelisasi. Hasil yang kami dapatkan yaitu warna adonan dengan komposisi gula 100 gram  berwarna coklat agak pucat sedangkan pada komposisi gula 175 gram  berwarna coklat gelap, hal ini dikarenakan komposisi gula yang berbeda. Kemudian dari aromanya komposisi gula 175 gram lebih beraroma karamel di bandingkan dengan komposisi gula 100 gram, hal ini dikarenakan semakin tinggii konsentrasi tingg konsentrasi atau komposisi komposisi gula maka semakin memberikan warna karamel pada makanan. Kemudian dilihat dari teksturnya komposisi gula 175 gram lebih kental atau keras di bandingkan dengan komposisi gula 100 gram, hal ini dikarenakan dikarenakan perbedaan durasi karamelisasinya, kemudian dari rasanya komposisi gula 175 gram lebih manis di bandingkan dengan komposisi gula 100 gram, hal ini dikaren dikarenaka akan n sifat sifat gu gula la yang yang memebr memebrika ikan n rasa manis, manis, semakin banyak gula pada bahan makanan maka semakin tinggu pula rasa manisnya. Kemudian dilihat dari durasi karamelisasinya komposisi gula 175 gram membutuhkan waktu 30 menit sedangkan pada gula dengan komposisi 100 gram membutuhkan waktu 20 menit hal ini dikarenakan dikarenakan komposisi gula yang berbeda. Menurut Mursono (2006). Warna coklat yang dihasilkan pada  permen karamel susu diakibatkan oleh reaksi karamelisasi, yaitu reaksi kompleks yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk dari gula menjadi  bentuk amorf yang berwarna coklat gelap. Dalam pembuatan permen karamel dibutuhkan waktu 30-60 menit untuk mengubah adonan susu menjadi permen yang memiliki tekstur yang keras, lama pematangan mempengaruhi tekstur  dari karamel, semakin lama pemasakan maka semakin kental dan berwarna coklat cok lat karame karamell terseb tersebut. ut. Hasil Hasil yang yang kami kami dapatk dapatkan an tidak tidak sesuai sesuai literat literatur  ur  dikarenakan permen karamel susu tidak mengeras sebab waktu pematangan yang kurang.

BAB V PENUTUP

 

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan Berda sarkan hasil pengamatan pengamatan dan pembahasan pembahasan dapat disimpulka disimpulkan n bahwa  permen karamel susu dengan komposisi gula 100 gram memiliki tekstur yang agak kenyal, warna coklat tidak terlalu gelap, rasa sedikit manis, dengan aroma susu dan gula gula dan durasi durasi karamelisasinya karamelisasinya 20 menit. menit. Sedangkan Sedangkan pada komposisi gula 175 gram memiliki aroma susu dan gula yang kuat, dengan rasa yang sangat manis, tekstur yang agak keras dan lama pematangan 30 menit

5.2  Saran

Dalam Dal am percob percobaan aan ini prakti praktikan kan harusn harusnya ya lebih lebih tidak tidak tergesatergesa-ges gesaa dalam dalam membuat permen karamel agar permen yang dibuat dapat berhasil.

DAFTAR PUSTAKA

 

Afriani dan Lukman (2011). Buku Panduan Teknologi Pangan. Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI, Jakarta Almatsier, (2002). Enzymes and Food. Oxford University Press, Oxford Andika (2015). Ilmu Pangan Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi, dan Mikrobilogi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Andika, 2015. Analisis Pangan. Bogor: IPB Press. Anggraeni, (2001) . Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia, Jakarta Brit dan Robinson, (2008). Food hemistry. Marcel Dekker Inc, New York  Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleets dan M. Fari Farida dah h da dan n Tjah Tjahjad jadi, i, (2 (200 008 8 )  Foo Food d Scienc Sciencee and Techno Technolog logy. y. Instru Instructi ctiona onall Materials Laboratory, olumbia Ferdiansyah dkk, (2010).  Penuntun Praktikum Kimia dan Biokimia Pangan. Dept. ITP IPB, Bogor  Muchtadi, (1992). Enzymes and Food. Oxford University Press, Oxford Murhadi, (2005) Petunjuk Laboratorium Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Pusat Antar Universitas (PAU) Pangan dan Gizi, Bogor  Mursono dan Rahayu (2006).   Kemur Kemurnian nian dan Karakterisasi Karakterisasi Kitin Deasitenase Deasitenase Termostabil dari Bacillus Papandayan Asal Rawan Kamojang Jawa Barat. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Univesitas Padjajaran. Bandung. Paskawaty, D. 1997. Perbaikan Proses Pembuatan Permen Karamel Susu dengan Penambahan Natrium Bikarbonat (NaHO3). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB: Bogor. Purnomo dan Adiyono. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian UI Press: Jakarta Saramoya, (2015) Dasar-Dasar Biokimia. Universitas Indonesia. Jakarta Sinuhaji, 2017). Kimia Pangan dan gizi. PT. Gramedia pustaka utama. Jakarta Susanto (2003). Kimia pangan mikro. Dian rakyat Jakarta Wahyudii dan Yunita Wahyud Yunita (2013) (2013).. Dasar-D Dasar-Dasa asarr Biokim Biokimia. ia. Univer Universita sitass Indone Indonesia sia.. Jakarta Endari Dwi Saraswati (2018) (2018) praktikum permen karamel susu.U susu.UD. D. Bogor. DOKUMENTASI

 

1. Peng Penggu guna naan an Gul Gula a 100 100 gram gram

  Penimbangan 100 gram  

500 ml susu

pemanasan 500 ml susu

Gula pasir 

  Penimbangan 1 gram  

susu yang telah dipanaskan

penambahan gula pasir 

Mentega

lalu didinginkan

ke dalam susu

Ditambahkan 1 gram

ditambahkan 2 tetes

adonan dipanaskan

Mentega

asam cuka

kembali

 

 

Terbentuk  karamel dari adonan

2. Peng Penggu guna naan an Gula Gula 17 175 5 gr gram am

Adonan dalam cetakan

 

  Penimbangan 100 gram

500 ml susu

pemanasan 500 ml susu

Gula pasir 

 

  Penimbangan 1 gram  

susu yang telah dipanaskan

Mentega

lalu didinginkan

Adonan dalam cetakan

LEMBAR ASISTENSI

NAMA

: NIYA

NIM

: G30120036

KELOMPOK

: II (DUA)

terbentuknya karamel dari adonan

 

ASISTEN

: DINI DWI YUNIA

NO

HARI/TANGGAL

1.

Senin, 15/11/2021

2.

Selasa, 16/11/2021

3.

KOREKSI

PARAF

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF