Laporan Praktikum Pewarisan Sifat Alel Majemuk
October 19, 2017 | Author: Nana | Category: N/A
Short Description
pewarisan sifat...
Description
Tanggal Praktikum
: 06 April 2015
Judul Praktikum
: Pewarisan sifat yang dikendalikan alel majemuk
Tujuan Praktikum
:
1. Mengenali fenotip pada diri sendiri yang dikendalikan oleh gen yang terdiri dari alel majemuk. 2. Memperkirakan fenotipnya berdasarkan silsilah keluarganya. A. Dasar Teori Diketahui bahwa sifat dikendalikan oleh sepasang alel pada suatu lokus gen. namun pada kenyataannya banyak sifat yang dikendalikan oleh lebih dari satu gen pada lokus yang berbeda dalam kromosom yang sama atau bahkan dalam kromosom yang berlainan, fenomena ini dinamakan poligeni atau alel majemuk. (Brown, Dermatologi, Edisi 8). Susunan rigi pada epidermis dapat diamati pada telapak tangan, jari tangan, telapak kali, tetapi yang paling mudah diamati adalah jari tangan. Pembentukan rigi dermal ini terjadi pada fetus usia 3-4 bulan dalam kandungan. Dan apabila sudah terbentuk sempurna maka polanya tidak akan berubah selama hidup. Sidik jari adalah gambaran yang menunjukkan alur-alur pada ujung jari manusia. Setiap orang memiliki sidik jari berbeda-beda, bahkan orang kembar identik sekali pun, karena itu sidik jari bisa menjadi sarana identifikasi seseorang. (Campbell, Biologi). Selain itu, pada penentuan adanya rambut pada digitalis tengah merupakan salah satu contoh fenotip yang dikendalikan oleh gen memiliki alel majemuk. H1 adalah alel untuk menentukan adanya rambut pada semua jari, kecuali pada ibu jari. Adanya rambut pada jari manis dan jari tengah, ditentukan oleh alel H2 alel H3 mengendalikan sifat saja. Ketiadaan rambut pada semua jari dikendalikan oleh alel H5. Urutan dominasi dari alel-alel itu adalah H1 >H2 >H3 >H4 >H5. Sistem penggolongan darah ABO yang ditemukan oleh Landsteiner tahun 1900 adalah contoh lain pola pewarisan sifat yang dikendalikan oleh alel majemuk. Alel-alel itu adalah IA dam IB yang masing-masing mengendalikan pembentukan aglutinogen A & B pada eritrosit dan 1 alel resesifnya. (Tim Penyusun. Pedoman Praktikum Genetika).
B. Alat & Bahan Alat Kaca pembesar Kertas
Bahan Jari Tangan
C. Langkah Kerja (Penentuan sifat adanya rambut pada segmen digitalis jari tangan). Gg Amati segmen digitalis tengah jari tangan, apakah terdapat rambut.
Gg Masukkan data per kelompok dalam satu kelas sesuai dengan teori di atas pada tabel hasil pengamatan.
(Pemetaan Golongan Darah) Gg Periksalah golongan darah berdasarkan sistem ABO dan Rhesus.
Gg Masukkan data hasil pengamatan tersebut untuk setiap kelompok dalam satu kelas pada tabel hasil pengamatan
D. Hasil Pengamatan (Penentuan sifat adanya rambut pada segmen digitalis jari tangan) Tabel 1 Sifat Rambut pada Digitalis Tengah Jari Tangan Kelompok Nomor H1
Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Presentase
Fenotipe Rambut Jari H2 H3 H4
Jumlah H5
5 4 5 6 5 4 5 4 38 38/39x100
1 1/39x100
% = 97,44%
% =2,56%
5 4 5 7 5 4 5 4 39
1
(Pemetaan Golongan Darah) Tabel Fenotipe Golongan Darah Mahasiswa Tiap Kelompok Satu Kelas Nomor
Fenotipe
Juml
Kelompok
Jumlah
ah A
1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Presentase
Fenotipe
7 17,
2 2 7 17,
AB O 2 3 1 1 2 5 4 3 2 1 1 4 21 10, 5,38
94
94
25
%
%
%
2 2 1 1 1
B 1 2
Rh+
Rh-
5 4 5 7 5 4 5 4 39
%
E. Pembahasan 1. Penentuan sifat adanya rambut pada segmen digitalis jari tangan
Sebuah gen dapat memiliki lebih dari satu alel. Alel yang dimiliki oleh gen tersebut berjumlah dua bahkan bisa mencapai lebih dari 20 alel. Contoh pewarisan sifat pada manusia yang ditentukan oleh alel ganda adalah rambut pada digitalis tengah jari tangan serta golongan darah. Pada hasil pengamatan yang didapatkan pada 1 kelas bahwa pada kelompok 1 – 8 memiliki rambut pada semua digitalis jari (H1), kecuali ibu jari, dan yang tidak memiliki rambut pada semua digitalis jari hanya 1 orang (H5). Jumlah presentase pada (H1) 97,44%, sedangkan jumlah presentase pada (H5) 2,56%. 2. Pemetaan Golongan Darah Sistem golongan darah yang umum digunakan adalah sistem ABO. F.Breinstein (1925) menyatakan bahwa antigenantigen itu diwariskan oleh tiga alel dari sebuah gen. Gen tersebut adalah gen I, sedangkan alelnya adalah i, IA, dan IB. Alel i resesif terhadap IA dan IB, sedangkan IA dan IB merupakan alel kodominan. Alel kodominan adalah sepasang alel yang bila dalam keadaan heterozigot tidak menghasilkan sifat intermediet, melainkan membentuk sifat baru. Pada hasil pengamatan yang didapatkan pada 1 kelas bahwa pada semua kelompok memiliki berbagai macam variasi fenotip golongan darah. Dengan jumlah presentase golongan darah A 17,94%, golongan darah B 17,94%, golongan darah AB 10,25%, dan golongan darah O 5,38%. F. Kesimpulan Penentuan adanya rambut pada digitalis tengah merupakan salah satu contoh fenotip yang dikendalikan oleh gen memiliki alel majemuk. H1 adalah alel untuk menentukan adanya rambut pada semua jari, kecuali pada ibu jari. Adanya rambut pada jari manis dan jari tengah, ditentukan oleh alel H2 alel H3
mengendalikan sifat saja. Ketiadaan rambut pada semua jari dikendalikan oleh alel H5. Urutan dominasi dari alel-alel itu adalah H1 >H2 >H3 >H4 >H5. Sistem penggolongan darah ABO contoh lain pola pewarisan sifat yang dikendalikan oleh alel majemuk. Alel-alel itu adalah IA dam IB yang masingmasing mengendalikan pembentukan aglutinogen A & B pada eritrosit dan 1 alel resesifnya. G. Pertanyaan & Jawaban 1. Apabila anda mengetahui golongan darah kakek, nenek, ayah, ibu, serta saudara-saudara, buatlah diagram silsilahnya sehingga anda dapat memperkirakan genotip anda sendiri ! Jawaban : P (Ayah) IAIA >< (Ibu) IAIA G IAIA (Anak bergolongan darah A) 2. Separuh jumlah anak dalam suatu keluarga besar, ternyata mempunyai golongan darah B, ¼ AB dan ¼ lagi A. Bagaimana kemungkinan fenotipe dan genotipe orang tua anak-anak tersebut? Jawaban : P (Ayah) IAIB >< (Ibu) IBIO F2 IAIB = AB = 1/4 IBIB = B = 1/2 IAIO = A = 1/4 IBIO = B = 1/2 3. Seorang ibu bergolongan darah Rh mempunyai anak Rh+, berapa kemungkinan anak kedua : a. Akan bersifat Rhb. Akan bersifat Rh+ lagi? c. Akan menderita penyakit erithroblastosis fetalis? Jawaban : (Ayah) IRh- IRh- >< (Ibu) IRh+ IRh2 IRh- IRh+ 50% Rh+
: 2 IRh- IRh: 50% Rh-
a. 50% bersifat Rh-
b. 50% bersifat Rh+ c. Akan 100% jika genoyip ayahnya homozigot (RR) dan 50% jika genotip ayahnya heterozigot (Rr) 4. Mengingat adanya inkompabilitas dalam sistem golongan darah ABO. Manakah yang dianggap lebih menguntungkan apakah laki-laki bergolongan darah A menikah dengan perempuan bergolongan darah O atau sebaliknya? Jawaban : Agar tidak terjadi inkompobilitas dalam golongan darah ABO kemungkinan yang lebih menguntungkan adalah perempuan yang bergolongan darah A dengan laki-laki yang bergolongan darah O karena anti zat dari serum darah ibu tidak bertemu dengan antigen dari eritrosit bagi dalam kandungan. H. Daftar Pustaka Brown. Graham. 2005. Dermatologi Edisi 8. Erlangga:Jakarta Campbell. 2003. Biologi. Erlangga:Jakarta Tim Penyusun. 2015. Pedoman Praktikum Genetika. UIN SGD:Bandung
View more...
Comments