Laporan Praktikum Penyabunan
February 2, 2019 | Author: MUHAMMAD RAMLI | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Praktikum Penyabunan...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 2 KIMIA ORGANIK PENYABUNAN
Oleh :
Nama NPM
: MUHAMMAD RAMLI : 10220074
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) HAMZANWADI SELONG JURUSAN MIPA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI TAHUN 2011
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini di buat dan di kumpulkan untuk dapt mengikuti praktikum berikutnya
No 1
Materi
paraf
2
3
Mengetahui
Co,as
(
praktikan
)
(MUHAMMAD RAMLI)
A. PELAKS PELAKSANA ANAN N PRAK PRAKTIK TIKUM UM 1. Tuju Tujuan an Perc Percob obaa aan n a. Mempel Mempelaja ajari ri proses proses pembu pembuata atan n sabun dari dari Minyak Minyak.. b. b. Untuk Untuk meng menget etahu ahuii reak reaksi si yang yang terj terjadi adi pada pros proses es pemb pembua uata tan n sabu sabun n dari dari Minyak. 2. Tang Tangga gall pra prakt ktik ikum um /05/2011 3. Temp Tempat at prak prakti tiku kum m Pusat Laboratorium Biologi STKIP Hamzanwadi Selong B. LAND LANDAS ASAN AN TEO TEORI RI Saponifikasi
Saponifikasi pada dasarnya adalah proses pembuatan sabun yang berlangsung denga dengan n mere mereak aksi sika kan n asam asam lema lemak k khus khusus usny nyaa trig trigli lise seri rida da denga dengan n alkal alkalii yang yang mengha menghasil silkan kan gliser gliserol ol dan garam garam karboks karboksil ilat at (sejen (sejenis is sabun) sabun).. Sabun Sabun merupak merupakan an garam (natrium) yang mempunyai rangkaian karbon yang panjang. Reaksi dibawah ini merupakan reaksi saponifikasi tripalmitin / trigliserida. O CH2OC[CH 2]14CH3
CH2OH
O CH2OC[CH 2]14CH3
+ 3 NaOH
CHOH
+
3CH3[CH2]14CO2Na
O CH2OH
CH2OC[CH 2]14CH3
Tripalmitin (minyak dari sawit sawit )
Larutan Basa (alkali kali )
Gliserol
Natrium Palmitat (Sabun)
Gambar 2.1 Reaksi Saponifikasi tripalmitin Selain dari reaksi diatas sabun juga bisa dihasilkan d ihasilkan dari reaksi netralisasi Fatty netralisasi Fatty Acid (FA), Acid (FA), namun disini hanya didapat sabun tanpa adanya Gliserin (Glycerol (Glycerol ), ), karena saat proses pembuatan Fatty pembuatan Fatty Acid , glycerol sudah glycerol sudah dipisahkan tersendiri.
O R–O–C–H Asam lemak
+
NaOH
R – COONa
alkali
Sabun
+
H2 O Air
Gambar 2.2 Reaksi saponifikasi Asam lemak Selain dari minyak atau lemak dan NaOH pada pembuatan sabun dipergunakan bahan-bahan tambahan sebagai berikut: a.
Cair Cairan an pengi pengisi si sepe sepert rtii tepun tepung g tapio tapioka, ka, gap gaple leh h dan lai lainn-la lain in..
b.
Zat pewarna
c.
Parfum, um, ag agar ba bauny unya wa wangi.
d.
Zat Zat pemu pemuti tih, h, misa misall nat natri rium um sulf sulfat at
Sabun Sejarah Sabun Produk sabun sebenarnya tidak pernah ditemukan, tetapi secara berkesinambungan material ). dapat dapat dikemb dikembangk angkan an dari dari campur campuran an alkali alkali kuat dan bahan bahan berlem berlemak ak fatty ( ). Sekitar tahun 1800, sabun dipercaya sebagai hasil campuran mekanis untuk memperoleh sabun sabun kasar kasar dan sabun sabun lunak lunak telah telah dikemb dikembangk angkan an pada pada abad abad pertam pertamaa melalu melaluii suatu suatu pro prose ses. s. Baha Bahan n ment mentah ah yang yang ters tersed edia ia dala dalam m pera perang ng duni duniaa I memb membua uatt jerm jerman an detergent ). mengembangkan sabun sintesis dan deterjen ((detergent ). Proses ini dilaksanakan dengan mengkomposisi reaksi sulfonasi naftalena yang mengandung rantai alkil pendek yang merupakan zat pembasah (wetting (wetting agent ). ). Pengertian Sabun Sabun adalah salah satu karbon yang sangat komersial baik dari sisi penggunaan dalam dalam kehidupa kehidupan n sehari sehari-ha -hari ri maupun maupun persai persaingan ngan harga harga produk produk yang yang member memberika ikan n pengembangan yang cukup baik. Sabun merupakan surfaktan yang digunakan dengan air untuk untuk mencuci mencuci dan member membersih sihkan. kan. Sabun Sabun biasan biasanya ya berben berbentuk tuk padatan padatan yang yang tercet tercetak ak seperti batangan.
Sabun merupakan merupakan suatu bentuk senyawa yang dihasilkan dari reaksi saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa lemah (misalnya NaOH). Hasil lain dari reaksi saponifikasi ialah gliserol. Selain C12 dan C16, sabun juga disusun oleh gugus gu gus asam karboksilat.
Gambar 2.3 Struktur Asam Laurat
Prinsi Prinsip p utama utama kerja kerja sabun sabun ialah ialah gaya gaya tarik tarik antara antara molekul molekul kotoran, kotoran, sabun, sabun, dan air. air. Kotor Kotoran an yang yang mene menemp mpel el pada pada tang tangan an manus manusia ia umum umumny nyaa beru berupa pa lema lemak. k. Untu Untuk k memper mempermuda mudah h penjela penjelasan san,, mari mari kita kita tinjau tinjau minyak minyak goreng goreng sebagai sebagai contoh. contoh. Minyak Minyak goreng mengandung asam lemak jenuh dan tidak jenuh. Asam lemak jenuh yang ada pada minyak goreng umumnya terdiri dari asam miristat , asam palmitat, asam laurat , dan asam kaprat . Asam Asam lemak lemak tidak tidak jenuh jenuh dalam dalam minyak minyak goreng goreng adalah asam oleat, asam linoleat , dan asam linolena. linolena. Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau alkanoat atau asam karboksilat berderajat tinggi (rantai C lebih dari 6). Seperti yang kita ketahui, air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, yaitu molekul yang tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu satu atom atom oksigen oksigen.. Air bersifat bersifat tidak berwar berwarna, na, tidak tidak berasa berasa dan tidak tidak berbau berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Air seri sering ng dise disebut but seba sebaga gaii pela pelaru rutt universal kare karena na air air mela melaru rutk tkan an banya banyak k zat zat kimi kimia. a. Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan kekuatan gaya tarik-menar tarik-menarik ik listrik listrik (gaya intermolekul intermolekul dipol-dipol dipol-dipol)) antara molekulmolekul air. Bahan baku pembuatan sabun, antara lain: a. Miny Minyak ak kela kelapa pa sawi sawitt Mengandung asam palmitat, asam oleat, asam stearat, dan asam myfistat. b. b. Miny Minyak ak Zai Zaittun
Mengandung asam palmitat, asam oleat dan asam stearat. c.Minyak Kelapa Mengandung asam palmitat, asam oleat dan asam stearat. Mengapa minyak dapat larut dengan bantuan sabun dalam media air? Dari Dari penj penjel elas asan an di atas atas,, pert pertan anya yaan an ters terseb ebut ut dapat dapat dija dijawa wab b denga dengan n muda mudah. h. Fenomena tersebut tidak lepas dari gaya tarik menarik molekul. Gaya tarik antara dua molekul polar ( gaya tarik dipol-dipol) menyebabkan larutan polar larut dalam larutan polar. polar. Moleku Molekull polar polar mempuny mempunyai ai dipol dipol yang yang perman permanen en sehing sehingga ga mengin menginduks duksii awan awan elektron non polar sehingga terbentuk dipol terinduksi, maka larutan nonpolar dapat larut dalam non polar. polar. Hal tersebut dapat menjelaskan menjelaskan proses proses yang terjadi terjadi saat kita mencuci tangan. Saat pencucian tangan, air yang merupakan senyawa polar menginduksi awan elektron sabun sehingga dapat membantu larutnya asam lemak yang juga merupakan senyawa non polar. Maka dari itu, bila kita mencuci tangan dengan menggunkan sabun, lemak yang menempel pada tangan akan melarut bersama sabun dengan bantuan air. Minyak Lemak Lemak dan minyak minyak merupa merupakan kan senyaw senyawaa organi organik k yang yang penting penting bagi bagi kehidup kehidupan an makhluk hidup. Lemak dan minyak merupakan salah satu kelompok yang termasuk golongan lipida. Salah satu sifat yang khas dan mencirikan golongan lipida adalah daya larutnya dalam chloroform) atau sebaliknya ketidak-larutannya pelarut organik (misalnya ether, benzene, chloroform) dalam pelarut air. Kelompok Kelompok lipida lipida dapat dibedakan berdasarkan berdasarkan polaritasnya polaritasnya atau berdasarkan berdasarkan struktur struktur kimia tertentu. a. Kelompok Trigliserida ( lemak,minyak,asam lemak dan lain-lain ). b. Kelomok turunan asam lemak ( lilin,aldehid asam lemak dan lain-lain ). c. Fosfolipida dan serebrosida ( termasuk glikolipida ). d. Sterol-sterol dan steroida. e. Karotenoida. f. Kelompok lipida lain.
Trigliserida merupakan kelompok lipida yang paling banyak dalam jaringan hewan dan tumbuhan. Trigliserida dalam tubuh manusia bervariasi jumlahnya tergantung dari tingkat kegemukan seseorang dan dapat mencapai beberapa kilogram. Fosfolipid Fosfolipida, a, glikolipid glikolipida, a, sterol sterol dan steroida steroida terdapat terdapat dalam jaringan hewan dan tumbuhan dalam jumlah yang lebih sedikit dari pada trigliserida. Dalam tubuh manusia, kelompok ini hanya merupakan beberapa persen saja dari bahan lipida seluruhnya. Karotenoida dalam tubuh manusia lebih sedikit lagi jumlahnya, biasanya dalam seluruh tubuh manusia hanya terdapat kurang dari 1 gram. Dalam jaringan tanaman, karotenoida terdapat dalam jumlah lebih banyak. Secara Secara Dentit Dentitif, if, lipida lipida diarti diartikan kan sebagai sebagai semua semua bahan bahan organi organik k yang yang dapat dapat larut larut dalam pelarut organik yang mempunyai kecenderungan nonpolar. Lemak Lemak dan minyak minyak atau atau secara secara kimiaw kimiawii adalah adalah trigli trigliser serida ida merupa merupakan kan bagian bagian terbesar dari kelompok lipida. Trigliserida ini merupakan senyawa hasil kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak.
O
CH2 – OH
O 3R–O–C–H
+
CH – OH
CH2 – O – C – R1 O CH – O – C – R2 O
+ 3H20
CH2 – OH CH2 – O – C – R3 GLISEROL
ASAM LEMAK
TRIGLISERIDA (cpo)
AIR
Gambar 2.4 Reaksi kimia asam lemak dengan gliserol Secara umum lemak diartikan sebagai trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang berada dalam keadaan padat. Sedangkan minyak adalah trigliserida yang dalam suhu ruang berbentuk cair. Secara lebih pasti tidak ada batasan yang jelas untuk membedakan minyak dan lemak. Reaksi dan sifat kimia pada minyak atau lemak: 1. Este Esterrifika fikasi si Proses Proses Esterifi Esterifikasi kasi bertujuan bertujuan untuk asam-asam asam-asam lemak bebas dari trigliser trigliserida, ida, menjadi bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan melalui reaksi kimia
yang disebut interifikasi atau penukaran estar yang didasarkan pada prinsip transesterifikasi Fiedel-Craft esterifikasi Fiedel-Craft . 2. Hidrolisa Dalam reaksi hidrolisa, lemak dan minyak akan diubah menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol, proses ini dibantu adanya asam, alkali, uap air, panas, dan eznim lipolitik seperti lipase. Reaksi hidrolisis mengakibatkan kerusakan lemak dan minyak yaitu “hydrolytic “hydrolytic rancidity” rancidity” yaitu terjadi flavor terjadi flavor dan dan rasa tengik pada lemak atau minyak. Hal ini terjadi karena terdapat sejumlah air dalam lemak dan minyak tersebut. O C H2 – O – O – C – R1 O C H – O – O – C – C – R2 O
CH2 – OH + 3H20
C H – OH
O 3 R – R – O – C – C – H
CH2 – OH C H2 – O – O – C – R3 TRIGLISERIDA (cpo)
AI R
GLISEROL
ASAM LEMAK
Gambar 2.5 Reaksi Hidrolisa pada trigliserida 3. Penyabunan Reak Reaksi si ini ini dila dilaku kuka kan n denga dengan n penam penambah bahan an seju sejuml mlah ah laru laruta tan n basa basa kepad kepadaa trigliserida. Bila penyabunan telah lengkap, lapisan air yang mengandung gliserol dipisahkan dan kemudian gliserol dipulihkan dengan penyulingan. 4. Enzimatis Enzim Enzim yang yang dapat dapat mengur menguraik aikan an lemak lemak atau atau minya minyak k dan akan akan menyeb menyebabk abkan an Enzimatic rancidity rancidity”” minyak minyak terseb tersebut ut menjad menjadii tengik tengik,, keteng ketengika ikan n itu itu disebu disebutt “ Enzimatic Lipase Lipase yang yang bekerj bekerjaa memeca memecah h lemak lemak menjad menjadii gliser gliserol ol dan asam asam lemak lemak serta serta meny menyeb ebab abkan kan miny minyak ak berwa berwarn rnaa gelap gelap.. Enzi Enzim m pero peroks ksid idaa memb memban antu tu pros proses es oksidasi minyak sehingga menghasilkan keton.
Gambar 2.6 Reaksi Enzimatis
5. Oksidasi Oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan lemak atau minyak. Terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan bau tengik rancidity”. kepada minyak atau lemak “Oxidative “Oxidative rancidity”. 6. Hidrogenas nasi Proses Hidrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai dari karbon asam lemak pada lemak atau minyak. Setelah proses Hidrogenasi selesai, minyak diding didingink inkan an dan katali katalisat sator or dipisa dipisahkan hkan dengan dengan penyar penyaring ingan. an. Hasiln Hasilnya ya adalah adalah minyak yang bersifat plastis atau keras, tergantung pada derajat kejenuhan.
Sifat fisika lemak dan minyak : 1. Bau amis ( fish fish flavor ) yang disebabkan oleh terbentuknya trimetil- amin dari lecitin 2. Bobot jenis dari lemak dan minyak biasanya ditentukan pada temperatur kamar 3. Indeks bias dari lemak dan minyak dipakai pada pengenalan unsur kimia dan untuk pengujian kemurnian minyak. 4. Minyak atau lemak tidak tidak larut dalam air kecuali minyak minyak jarak (Coaster oil), oil), sedikit larut dalam alkohol dan larut sempurna dalam dietil eter, karbon disulfide dan pelarut halogen. 5. Titik didih asam lemak semakin meningkat dengan bertambahnya panjang rantai karbon. 6. Rasa pada lemak dan minyak selain terdapat secara alami juga terjadi karena asamasam asam yang yang berant berantai ai sangat sangat pendek pendek sebagai sebagai hasil hasil pengur penguraia aian n pada pada kerusa kerusakan kan minyak atau lemak 7. Titik Titik kekeru kekeruhan han diteta ditetapka pkan n dengan dengan cara cara mendin mendingin ginkan kan campur campuran an lemak lemak atau atau minyak dengan pelarut lemak 8. Titik lunak dari lemak atau minyak ditetapkan untuk mengidentifikasikan minyak atau lemak 9. Shot Melting point adalah temperatur pertama saat terjadi tetesan pertama dari minyak/lemak. 10. Slipping Slipping point digunak digunakan an untuk untuk pengena pengenalan lan minya minyak k atau atau lemak lemak alam alam serta serta pengaruh kehadiran komponen-komponennya.
Senyawa lemak dan minyak merupakan senyawa alam penting yang dapat dipelajari secara lebih dalam dan relatif lebih mudah bila dibandingkan dengan senyawa makro nutrien lain. Kemudahan tersebut diakibatkan oleh: 1. molekul molekul lemak relati relatiff lebih kecil kecil dan kurang kurang kompleks kompleks dibandingka dibandingkan n karbohidrat karbohidrat atau protein. 2. molekul molekul lemak lemak dapat disint disintesis esis di di laborator laboratorium ium menurut menurut kebutuhan kebutuhan.. Analisis lemak dan minyak yang umum dilakukan ,dapat digolongkan dalam tiga kelompok tujuan berikut: 1. Penent Penentuan uan kuantita kuantitatif tif atau atau penent penentuan uan kadar lemak lemak yang terdapa terdapatt dalam dalam bahan makanan atau pertanian. 2. Penen Penentu tuan an kual kualit itas as miny minyak ak (mur (murni ni)) seba sebaga gaii baha bahan n makan makanan an yang yang berka berkait itan an dengan dengan proses proses ekstr ekstraks aksiny inya, a, atau atau ada tidakn tidaknya ya perlak perlakuan uan pemurn pemurnian ian lanjut lanjutan an misalnya penjernihan, penghilangan bau, penghilangan warna dan sebagainya. 3. Penent Penentuan uan sifat sifat fisis fisis maupun maupun kimiaw kimiawii yang yang khas khas atau atau mencir mencirika ikan n sifat sifat minyak minyak tertentu. Ekstraksi merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar lemak dalam suatu bahan. Sebagai senyawa hidrokarbon, lemak dan minyak pada umumya tidak larut air tatapi dalam pelarut organik. Penentuan kadar lemak dengan pelarut, selain lemak juga terikut fosfolipida, sterol, asam lemak bebas, karotenoid, dan pigmen lain. Karena itu hasil analisanya disebut lemak kasar (crude (crude fat ). ). Ada dua cara penentuan kadar lemak berdasarkan jenis bahan 1. Bahan Ke Kering Ekst Ekstra raks ksii lema lemak k dari dari baha bahan n keri kering ng dapa dapatt dila dilaku kuka kan n terp terput utus us-p -put utus us atau atau berkesinambungan. Ekstraksi secara terputus dilakukan dengan soklet. Sedangkan secara berkesinambungan dengan alat goldfish alat goldfish.. 2. Bahan Ca Cair Babcock atau Penentuan kadar lemak dari bahan cair dapat menggunakan botol botol Babcock dengan Mojoinner .
Jenis Minyak dan lemak dapat dibedakan satu sama lain berdasarkan sifat-sifatnya. Pengujian sifat-sifat minyak tersebut salah satunya adalah penentuan angka penyabunan dan penentuan angka asam. Angka penyabunan dapat diartikan sebagai banyaknya (mg) KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram asam lemak atau minyak. Angka penyabunan sendiri dapat dipergunakan untuk menentukan berat molekul minyak secara kasar. Minyak yang disusun oleh asam lemak berantai C pendek berarti mempunyai berat molekul relatif kecil akan mempunyai angka penyabunan yang besar dan sebaliknya minyak dengan berat molekul besar mempunyai angka penyabunan relatif kecil. Angka asam dinyatakan sebagai jumlah miligram KOH atau NaOH yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam satu gram minyak atau lemak. Angka asam besar menunjukan asam lemak bebas yang besar yang berasal dari hidrol hidrolisi isiss minyak minyak atupun atupun karena karena proses proses pengola pengolahan han yang yang kurang kurang baik. baik. Makin Makin tinggi tinggi angka asam makin rendah kualitasnya.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat a) Tabu Tabung ng reaks eaksii b) Pipet c) Tabu Tabung ng ben benza zana na d) Kak Kaki tiga e) Cawan wan pe petri f) Gelas ukur g) Gel Gelas kimi kimiaa h) Cawa Cawan n peng penguc ucap apan an i) Rak Rak tab tabun ung g rea reaks ksii j) Ember k) Tisu l) Ker Kertas sa saring 2. Bahan a) Miny Minyak ak kela kelapa pa b) NaOH 40 40% c) Etil Etil alko alkoho holl d) Air Kran e) Air Air suling f) Laru Laruta tan n NaC NaCll jenu jenuh h g) CaCl2
h) Air suling suling yang yang menga mengandun ndung g CaCl CaCl i) Diterjen
D. CARA CARA KER KERJA
a. memasukkan 5 ml larutan NaOH 40% ke dalam cawan pengycapan. Tambahkan 5 ml minyak kelapa dan 5 ml etil alkohol, panaskan dengan hati-hati dabn selalu terus diaduk, dan pemanasan dilakukan selama 15 menit. Jika air alkohol telah menguap dan isi bejana telah menjadi padat tambahkan air. Dinginkan dan tambahkan 40 ml larutan NaCl jenuh, menyaring gengan kertas saring, kemudian membilas sabun tersebut dengan air dingin. Kemusian mencoba untuk mencuci tangan dengan sabun tersebut. Jika tangan lengket ditangan tambahakan lagi alkohol dan larutan NaOH dan panaskan.
b. Membuat Membuat larutan larutan sabun dengan dengan melarutkan melarutkan sedikit sedikit air air dalam 10 ml air. air. Kemudian Kemudian mengambil kira-kira 1 ml larutan sabun tersebut kemudian menambahkan 5 mll CaCL2, kemudian mengocoknya c. Menc Mencat atat at has hasil il penga pengama mata tan n d. Mengambil 2-3 tetes larutan sabun b kemudian menambahkan 1 ml
air suling yang mengandung CaCl2
air keran
air suling
e. mengulangi mengulangi percobaan percobaan d menggunakan menggunakan erbagai erbagai diterjen diterjen sintesi sintesis, s, dengan dengan cara melarutkan 0,5 gram dalam 10 mll air E. HASI HASIL L PENG PENGAM AMAT ATAN AN
Saponi Saponifik fikasi asi merupa merupakan kan proses proses pembua pembuatan tan sabun sabun yang yang berlan berlangsu gsung ng dengan dengan mereaksikan mereaksikan asam lemak khusunya trigliserida trigliserida dengan alkali yang menghasilkan menghasilkan gliserol dan garam karboksilat (sejenis sabun). Sabun merupakan garam (natrium) yang mempunyai rangkaian karbon yang panjang. panjang. Saponifikas Saponifikasii dilakukan dilakukan dengan mereaksikan minyak kelapa sawit (triglisrida) dengan alkali (biasanya menggunakan NaOH NaOH atau atau KOH) KOH) sehing sehingga ga menghas menghasilk ilkan an gliser gliserol ol dan garam garam alkali alkali Na (sabu (sabun). n). Saponifikasi juga dapat dilakukan dengan mereaksikan asam lemak dengan alkali sehingga menghasilkan sabun dan air. 1. Die Diegram Al Alir No Cara Kerja
Hasil pengamatan
No Cara Kerja
Hasil pengamatan
2. Tabel Tabel perubah perubahan an yang terjad terjadii jika jika larut larutan an sabun sabun di campur campur dengan dengan beberapa larutan
NO
larutan
1
Air suling
2
Air Kran
3
Larutan CaCl2
perubahan
3. Tabel Tabel perubah perubahan an yang terjad terjadii jika jika larut larutan an tabel tabel 2 di campur campur dengan dengan bebrapa tetes larutan diterjen sintetik
NO
larutan
perubahan
1
Air suling + diterjen
2
Air Kran+ diterjen
3
Larutan diterjen
CaCl2+
F. PEMBA EMBAHA HAS SAN Setiap sabun dibuat melalui reaksi antara lemak dengan bahan yang disebut alkali - basa yang sangat kuat (basa adalah lawan dari asam). Karena dibuat melalui penc pencam ampur puran an sebu sebuah ah seny senyaw awaa orga organi nik k (asa (asam m lema lemak) k) denga dengan n sebu sebuah ah seny senyawa awa anorganik (alkali), molekul sabun mempertahankan beberapa ciri keduanya. Molekul sabun mempunyai sebuah kaki organik yang senang bergandengan dengan bahan bahan organik berminyak, dan sebuah kaki anorganik yang senang bergandengan dengan air. Itulah sebabnya sabun memiliki kemampuan tiada banding dalam menarik kotoran berminyak dari tubuh atau pakaian ke dalam air. Cara kerja sabun adalah mengikat minyak kedalam air, sehingga akhirnya minyak dan kotoran dapat dibilas dengan lebih mudah. Molekul-molekul sabun berbentuk panjang dan tipis. Pada hampir seluruh panja panjangny ngnyaa (atau (atau "ekorn "ekornya" ya")) strukt strukturn urnya ya tepat tepat sama sama dengan dengan moleku molekul-m l-mole olekul kul minyak minyak,, karena karena itu itu memili memiliki ki afinit afinitas as atau atau keakrab keakraban an dengan dengan molekul molekul-mol -moleku ekull minyak. Tapi, pada salah satu ujungnya yang lain (atau "kepalanya") ada sepasang atom yang muatan listriknya sedemikian hingga hanya senang bergabung dengan molekul molekul-mol -molekul ekul air, air, dan kepala kepala inilah inilah yang yang membuat membuat seluru seluruh h molekul molekul sabun sabun menyatu dengan air yang membuatnya dapat larut. Kita Kita bisa bisa menamb menambahk ahkan an aroma aroma dalam dalam sabun sabun dengan dengan meberi meberikan kan bebera beberapa pa tettes larutan pengharum kedalam campuran sabunnya.
G. KESI KESIMP MPUL ULAN AN 1) Sabu Sabun n adal adalah ah surf surfak akta tan n yang yang digu diguna naka kan n deng dengan an air air untu untuk k menc mencuc ucii dan dan membersihkan. Setiap sabun dibuat melalui reaksi antara lemak dengan bahan yang disebut alkali --basa yang sangat kuat (basa adalah lawan dari asam). Karena dibuat dibuat melalu melaluii pencam pencampur puran an sebuah sebuah senyaw senyawaa organi organik k (asam (asam lemak) lemak) dengan dengan sebuah senyawa anorganik (alkali), molekul sabun mempertahankan beberapa ciri kedua keduany nya. a. Molek Molekul ul sabu sabun n memp mempuny unyai ai sebua sebuah h kaki kaki organ organik ik yang yang sena senang ng ber berga gand ndeng engan an denga dengan n baha bahann-ba bahan han orga organi nik k bermi berminy nyak, ak, dan dan sebu sebuah ah kaki kaki anorganik yang senang bergandengan dengan air. Itulah sebabnya sabun memiliki kemampuan tiada banding dalam menarik kotoran berminyak dari tubuh atau pakaian ke dalam air. 2) Dalam Dalam proses proses saponifik saponifikasi asi,, lemak lemak akan terhidro terhidrolis lisis is oleh oleh basa, basa, mengha menghasil silkan kan gliserol dan sabun mentah. 3) Penyus Penyususu usun n sabun sabun terbesa terbesarr adalah adalah Lemak Lemak
DAFTAR PUSTAKA
Kelap apa a Sawi Sawitt Dan Dan Saty Satyaw awib ibaw awa, a, Iman Iman dan dan Yust Yustin inaa Erna Erna Widy Widyas astu tuti ti.. 1992 1992.. Kel Pengolahannya. Pengolahannya. Jakarta: Ganesha Exacta. Saponifikasi. Medan: Jurusan Irawan, wira. 2006. Laporan Praktikum : Proses Reaksi Saponifikasi. Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri. Institut Teknologi Medan. Anonim. 2008. Minyak dan Kolesterol . http://www.halalguide.info http://www.halalguide.info.. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2009. Andry. 2008. Teknologi Lemak Dan Minyak . http://www.pdf-search-engine.com http://www.pdf-search-engine.com.. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2009.
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini di buat dan di kumpulkan untuk dapt mengikuti praktikum berikutnya
No 1
Materi
paraf
2
Mengetahui
Co,as
(
praktikan
)
(MUHAMMAD RAMLI)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II SENYAWA OEGANIK LEMAK & POLIMER PADA PROSES PEMBUATAN SABUN
Oleh :
Nama NPM
: Muhammad Ramli : 10220074
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) HAMZANWADI SELONG JURUSAN MIPA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI TAHUN 2011
View more...
Comments