Laporan Praktikum Pengaruh Media Tanam terhadap Perkecambahan Biji
August 20, 2018 | Author: Nadia Nur Anisa | Category: N/A
Short Description
semoga bermanfaat...
Description
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang tel ah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan ini berhasil diselesaikan yang berjudul “Pengaruh Beberapa Jenis Media Tanam Terhadap Perkecambahan Biji Jagung dan
Kacang Hijau”. Laporan ini menggunakan data hasil penelitian sendiri beserta bersumber dari beberapa situs internet dan buku buku asli. Dalam pembuatan karya tulis ini, kami mengucapkan terima kasih kepada pihakpihak yang bersangkutan : 1.
Drs. Hidayatulloh, M. Si. selaku kepala sekolah.
2.
Ibu Dra. Ida Fithria, M.Pd. selaku guru pembimbing Biologi.
3.
Ibu Alfi Faridian, S.Pd. selaku wali kelas yang selalu mendukung kami
4.
Orang tua dan sahabat yang selalu membantu dan mendukung pada setiap
keadaan Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan karya tulis ini. Akhir kata kami ucapkan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat.
Sidoarjo, Agustus 2012
Nadia Nur Anisa
Bab I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Di dalam kehidupan ini, setiap individu akan mengalami proses perubahan menuju ke arah yang sempurna. Setiap individu pasti akan mengalami perubahan yang disebut proses perkembangan dan pertumbuhan yang sesuai umurnya masing - masing. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai pertambahan ukuran (volume,
massa maupun jumlah) sel yang dapat dinyataka dengan satuan (kuantitatif), bersifat permanen dan tidak dapat kembali (irreversibel). Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan menuju kedewasaan ataupun
proses pematangan sel menjadi sel dewasa yang fungsional, tidak dapat dinyatakan dengan satuan (kualitatif) dan dapat kembali ke semula (reversibel). Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan perkecambahan biji yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Baik faktor internal atau eksternal, semuanya mempunyai pengaruhnya masing masing terhadap perkecambahan suatu tumbuhan. Dengan faktor faktor yang berbeda, perkecambahan suatu tumbuhan dengan jenis yang sama tetapi dengan pemberian faktor faktor perkecambahan yang berbeda, maka akan menghasilkan perbedaan dalam perkecambahannya. Hal inilah yang mendasari kami untuk melakukan penelitian yang menggunakan berbagai jenis media tanam untuk melihat perbedaan perkecambahan suatu tumbuhan dengan judul “Pengaruh Beberapa Jenis Media Tanam Terhadap Perkecambahan Biji Jagung dan Kacang Hijau”.
2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan yang diteliti sebagai
berikut: 1. Bagaimana
pengaruh
media
tanam
yang
berbeda
terhadap
perkecambahan kacang hijau dan jagung? 2. Apa media tanam yang memiliki pengaruh lebih baik dari pada media tanam yang lainnya?
3. Hipotesis Media tanam dengan kandungan zat yang paling banyak yang paling baik untuk perkecambahan biji.
4. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan : 1. Mengetahui pengaruh media tanam terhadap perkecambahan kacang hijau dan jagung 2. Mengetahui campuran media tanam yang paling baik untuk perkecambahan kacang hijau dan jagung 2. Manfaat 1. Sumber informasi untuk mengetahui pengaruh media tanam terhadap perkecambahan kacang hijau dan jagung 2. Sebagai sumber informasi dalam pengembangan pada teknologi pertanian.
Bab II LANDASAN TEORI
a. Uraian Tentang Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman yang bersifat tidak dapat balik (Irreversible). Bertambah besar ataupun bertambah berat tanaman atau bagian tanaman akibat adanya penambahan unsur-unsur struktural yang baru. Peningkatan ukuran tanaman yang tidak akan kembali sebagai akibat pembelahan dan pembesaran sel. Misalnya, dalam ukuran sel, jaringan, organ perkembangan. Diferensiasi adalah Suatu situasi dimana sel-sel meristematik berkembang menjadi dua atau lebih macam sel/jaringan/organ tanaman yang secara kualitatif berbeda satu dengan yang lainnya. Merupakan proses hidup yang menyangkut transformasi sel tertentu ke sel-sel yang lain menurut spesialisasinya (baik spesialisasi dalam hal proses biokimia, fisiologi, maupun struktural). Misalnya, pembentukan jaringan xylem dan phloem. Morfogenesis merupakan Proses hidup yang menyangkut interaksi pertumbuhan dan diferensiasi oleh beberapa sel yang memacu terbentuknya organ. Misalnya, pembentukan daun, buah,batang bunga akar,batang, bunga. Sel meristematik adalah sel muda yang masih aktif membelah. Jaringan meristematik adalah suatu jaringan yang sel-selnya masih aktif membelah Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu : a. Pertumbuhan Primer Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. Embrio memiliki 3 bagian penting : i. Tunas embrionik (calon batang dan daun) ii. Akar embrionik (calon akar) iii.
Kotiledon (cadangan makanan)
b. Pertumbuhan Sekunder Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan. Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasic atau kambium intravaskuler .
Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer. Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis. Kambium intervasis dan intravasis membentuk lingkaran tahun berbentuk konsentris. Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit berfungsi sebagai pelindung. pelindung.
Terbentuk akibat
ketidakseimbangan antara pembentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit. Ke dalam membentuk feloderm (sel-sel hidup). Ke luar membentuk membentuk felem (sel-sel mati). Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :
Suhu / Temperatur Lingkungan Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhent
Kelembaban Kelembaban Udara Kadar
air
dalam
udara
dapat
mempengaruhi
pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
Cahaya Matahari Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman :
Gen Gen merupakan dasar faktor internal yang paling tidak bisa ditawar karena karena setiap mahluk mahluk hidup tentu saja memiliki gen yang berbeda satu sama lain. Gen merupakan unit pewarisan sifat bagi organisme hidup.
Bentuk fisiknya adalah urutan DNA menyandi protein, polipeptida atau seuntaian DNA yang memiliki fungsi bagi organisme
yang
memilikinya.
Batasan
modern
gen
adalah suatu lokasit ertentu ertentu pada genom yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan dengan fungsi sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi , , atau peran-peran fungsional lainnya. Tentu saja dalam DNA ini
telah disandi sebagaimana rupa yang menentukan bentuk dan pewarisan sifa dari induknya.
Hormon Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk mempercepat buah menjadi matang.
Jenis Hormon
Fungsi
Tempat Diproduksi
Auksin
Mendorong perpanjangan batang, Dihasilkan pada embrio dalam pertumbuhan akar, differensiasi sel biji, meristem batang dan daun dan
percabangan,
buah,
pertumbuahan daun muda.
dominasi
epikal,
fototropisme, geotropisme. Giberilin
Mendorong tanaman,
pertumbuhan
tinggi Diproduksi
oleh
meristem
mempengaruhi batang, meristem akar, daun
perpanjangan sel dan pembelahan muda dan embrio. sel.s erta pertumbuhan pada akar daun dan bunga serta buah. Asam
Mampu
memperbaiki
kerusakan Diproduksi
Traumalin
atau regenerasi sel pada luka yang yang terjadi pada tubuh tumbuhan baik pada daun, batang ataupun akar.
tumbuhan
dikotil terluka
Kalin
Hormon
yang
pembentukan
mempengaruhi organ
pada
tumbuhan Asam Absisat Menghambat menutup
pertumbuhan, Disintesis pada daun, buah, stomata
kekurangan
air,
selama batang dan biji. menunda
pertumbuhan. Gas Etilen
Mendorng pemasakan buah dan Diproduksi oleh jaringan buah menyebabkan
penebalan
pada masak,
batang.
diruas
batang
dan
jaringan tua.
b. Uraian tentang Media tanam
a. Tanah Sebagai menyediakan
media
tanam,
faktor-faktor
utama
tanah untuk
pertumbuhan tanaman, yaitu unsur hara, air, dan udara dengan fungsinya sebagai media tunjangan mekanik akar dan suhu tanah. Semua faktor tersebut haruslah seimbang agar pertumbahan tanaman baik dan berkelanjutan.
b. Pakis / Brikat Cacahan pakis atau brikat adalah batang atau akar tanaman pakis yang telah dicacah menjadi cacahan halus. Cacahan pakis yang
baik
digunakan
adalah
cacahan pakis matang yang sudah mengalami fermentasi. Cacahan pakis
matang
bersifat
porois,
mempunyai aerasi yang baik tetapi tetap mampu menyimpan air yang dibutuhkan tanaman dan mampu memegang tanaman dengan baik tanpa menimbulkan sifat padat berlebihan.
c. Sekam Mentah Sekam
mentah
bias
digunakan sebagai komponen media tanam. Kelebihan sekam mentah sebagai media tanam, selain bersifat porous, dan mampu menahan air, adalah
kaya
akan
vitamin
B.
Keunggulan terakhir ini umumnya tidak dimiliki komponen media tanam lain
d. Pupuk Kandang Pupuk
kandang
yang
baik
digunakan adalah pupuk kandang matang
yang
dengan
baik.
telah
terfermentasi
Tandanya
warna
cenderung kehitaman, dan teksturnya lebih
remah
disbanding
pupuk
kandang mentah. Pengguaan pupuk kandang yang masih mentah akan berakibat buruk pada tanaman
e. Pupuk Kompos Kompos adalah
penguraian
hasil
parsial/tidak
lengkap dari campuran bahanbahan organik yang dipercepat
secara
dapat artifisial
olehpopulasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik
Bab 3 Metode Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian perkecambahan jagung dan kacang hijau ini dilaksanakan di rumah Nadia Nur Anisa pada tanggal 6 Agustus hingga 15 Agustus 2012
2. Alat dan Bahan a. Alat
1. 10 botol air mineral 600 ml 2. 1 Sendok bebek 3. 1 buah Solder b. Bahan 1. 5 biji jagung 2. 5 biji kacang hijau 3. Pupuk Kandang 4. Pupuk Kompos 5. Sekam 6. Brikat 7. Tanah
3. Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan 2. Potong botol air mineral menjadi setengah dan melubangi dasar botol
dengan solder 3. Masukkan media tanam: 1. Tanah + Brikat 2. Tanah + Brikat 3. Tanah + Pupuk Kandang 4. Tanah + Pupuk Kandang 5. Tanah + Pupuk Kompos 6. Tanah + Pupuk Kompos 7. Tanah + Pakis + Sekam 8. Tanah + Pakis + Sekam 9. Tanah + Pupuk Kandang + Pupuk Kompos 10. Tanah + Pupuk Kandang + Pupuk Kompos 4. Tandai masing masing media tanam 5. Masukkan biji ke dalam masing masing pot 1. Biji jagung jagung = Pot 1, Pot 3, Pot Pot 5, Pot 7, Pot Pot 9 2. Biji kacang hijau = Pot 2, Pot 4, Pot 6, Pot,8, Pot 10 6. Siram tanaman 7. Mengamati pertumbuhan dengan mengukur tinggi batang, lingkar batang, jumlah daun, kondisi daun, dan jumlah biji yang tumbuh setiap hari selama sepuluh sepuluh hari setelah setelah penanaman penanaman
4. Populasi dan Sampel Satu pot berisikan 3 biji, jika merupakan pot kacang hijau maka berisi 3 biji kacang hijau, jika pot biji jagung maka berisi 3 biji jagung
5. Jadwal dan Prosedur Penelitian Penelitian perkecambahan jagung dan kacang hijau dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan sejak tanggal 6 Agustus hingga 15 Agustus pukul 13.00. Pengamatan kami lakukan setiap jam 06.00
6. Variabel
a. Variabel Terikat Variabel Terikat adalah variabel akibat atau faktor yang nilainya bergantung pada nilai variabel lainnya . Penelitian ini memiliki variabel terikat berupa: 1. Biji Kacang Hijau 2. Biji Jagung Objek penelitian ini menggunakan 4 buah pot berupa botol air mineral yang dipotong setengah, dengan 2 pot biji jagung dan 2 pot biji kacang hijau. b. Variabel Bebas Variabel bebas adalaha variabel penyebab atau faktor yang memberi pengaruh . Penelitian ini memiliki variabel bebas berupa variasi pemberian cahaya: 1. Meletakkan pot pada tempat yang banyak terkena cahaya. 2. Meletakkan pot pada tempat yang tidak terkena cahaya atau terkena cahaya yang sedikit. c. Variabel Kontrol Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat konstan sehingga tidak akan memepengaruhi variabel utama yg diteliti . Variabel Kontrol dalam penelitian ini adalah:
Wadah botol plastik yang sama
Intensitas cahaya yang sama
Jumlah kacang hijau masing-masing botol plastik 3 buah
BAB IV Hasil dan Analisa Penelitian
1. Hasil Penelitian
Media Tanam
Jenis Tanaman
H1
Tanah Kandang
Jagung
0
0
0.5
0.7
2.2
K.Hijau
0
0
0.9
1.3
Jagung
0
1.1 1.1
1.3
K.Hijau
0
1.2
Jagung
0
K.Hijau
Tanah kandang kompos Sekam Tanah Kompos Tanah Brikat Tanah Brikat Sekam
H2
H3
H4
H5
H6
H7
H8
H9
H 10
2.4
2.4
2.7
3
4.3
1.7
3
4
5
6
6.4
1.5
2.5
3.1
3.5
4
5
6.5
2.5
3.4
4.4
5
5.3
5.6
5.6
6.3
0
0.9
1.2
1.4
1.4
3.1
3.5
4
4
0
0
0.7
0.9
2.2
2.7
4.1
5
5.3
6.1
Jagung
0
0
0.7
2
3
3.3
3.5
4.8
6.3
7
K.Hijau
0
1.2
3.5
4.4
6.2
7.5
7.8
8.2
8.5
8.5
Jagung
0
0
0.4
0.6
1.3
1.6
2
2.2
4
5.2
K.Hijau
0
1.7
1.1
3.4
4.5
5.3
6
6.8
6.8
7.3
Tinggi batang
Tabel 4.1 Tinggi batang
H7
H8
H9
H 10
3
4
4
4
5
2
2
2
2
3
4
3
3
3
4
4
4
5
2
2
2
2
2
2
4
5
0
2
3
3
3
4
5
5
5
0
0
2
2
2
2
2
2
5
5
Jagung
0
0
0
2
2
2
3
3
3
4
K.Hijau
0
2
2
2
2
2
3
5
5
5
Jagung
0
2
3
3
3
3
4
4
4
4
K.Hijau
0
2
2
2
2
2
4
4
5
5
Media Tanam
Jenis Tanaman
H1
Tanah Kandang
Jagung
0
2
2
2
3
K.Hijau
0
2
2
2
Jagung
0
2
2
K.Hijau
0
2
Jagung
0
K.Hijau
Tanah kandang kompos Sekam Tanah Kompos Tanah Brikat Tanah Brikat Sekam
H2
H3
H4
H5
H6
Jumlah Daun
Tabel 4.2 Jumlah Daun
Media Tanam
Jenis Tanaman
H1
Tanah Kandang
Jagung
0
0
0.7
0.7
0.9
K.Hijau
0
0
0.4
0.4
Jagung
0
0
1.4
K.Hijau
0
0.2
Jagung
0
K.Hijau
Tanah kandang kompos Sekam Tanah Kompos Tanah Brikat Tanah Brikat Sekam
H2
H3
H4
H5
H6
H7
H8
H9
H 10
1
1
1
1.2
1.5
0.4
0.7
0.7
0.7
1
1.1
1.4
1.4
1.4
1.8
1.8
1.8
1.8
0.4
0.5
0.7
1
1
1
1
1.1
0
0.7
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
0.9
0
0.5
0.7
0.9
1
1.2
1.2
1.2
1.2
1.5
Jagung
0
0
0.4
0.6
0.6
0.8
0.8
1
1
1
K.Hijau
0
0.2
0.3
0.5
0.5
0.6
0.8
1
1
1.3
Jagung
0
0
0.6
0.8
0.9
0.9
1
1.4
1.7
2
K.Hijau
0
0
0.4
0.4
0.4
0.6
0.8
0.8
0.9
0.9
Keliling batang
Tabel 4.3 Keliling batang
Keterangan : Hari ke-1 Tanaman belum menunjukan tanda-tanda pertumbuhan pertumbuhan sehingga belum dapat diketahui perbedaan setiap media tanam. Hari ke-2 Beberapa tanaman sudah mulai tumbuh kecambah dan dapat diperkirakan yang akan tumbuh cepat dan yang akan tumbuh lebih lambat. Hari k-3 Semua tanaman tumbuh dengan sempurna dan dapat di ukur tinggi batang dan diameter batang. Hari
ke-4
Semua
tanaman
tumbuh
secara
normal
sesuai
dengan
tahap
tumbuh
secara
normal
sesuai
dengan
tahap
tumbuh
secara
normal
sesuai
dengan
tahap
tumbuh
secara
normal
sesuai
dengan
tahap
perkecambahan masing-masing. Hari
ke-5
Semua
tanaman
perkecambahan masing-masing. Hari
ke-6
Semua
tanaman
perkecambahan masing-masing. Hari
ke-7
Semua
tanaman
perkecambahan masing-masing. Hari
ke-8
Semua
tanaman
tumbuh
secara
normal
sesuai
dengan
tahap
tumbuh
secara
normal
sesuai
dengan
tahap
perkecambahan masing-masing. Hari
ke-9
Semua
tanaman
perkecambahan masing-masing. Hari ke-10 Semua tanaman tumbuh secara normal sesuai dengan tahap perkecambahan masing-masing.
Media tanam Tanah dan kandang yang ditanam biji Jagung pada hari ke-10 memiliki tinggi batang 4.3 cm, keliling batang 1.5 cm, daun berjumlah 5 lembar pada salah satu batang tanaman. Tumbuh dengan sehat dan dengan rata-rata: tinggi batang 6.2 cm, keliling batang 1.3 cm dihitung dari total semua tanaman pada hari ke-10. Media tanam Tanah dan kandang yang ditanam biji Kacang Hijau pada hari ke-10 memiliki tinggi batang 6.4 cm, keliling batang 1.1 cm, daun berjumlah 4 lembar pada salah satu batang tanaman. Tumbuh dengan sehat dan dengan rata-rata: tinggi batang 6.2 cm, keliling batang 1.3 cm dihitung dari total semua tanaman pada hari ke-10. Media tanam Tanah, kandang, kompos, dan sekam yang ditanam biji Jagung pada hari ke-10 memiliki tinggi batang 6.5 cm, keliling batang 1.8 cm, daun berjumlah 5 lembar pada salah satu batang tanaman. Tumbuh dengan sehat dan dengan rata-rata: tinggi batang 6.2 cm, keliling batang 1.3 cm dihitung dari total semua tanaman pada hari ke-10. Media tanam Tanah, kandang, kompos, dan sekam yang ditanam biji Kacang Hijau pada hari ke-10 memiliki tinggi batang 6.3 cm, keliling batang 1.1 cm, daun berjumlah 5 lembar pada salah satu batang tanaman. Tumbuh dengan sehat dan dengan rata-rata: tinggi batang 6.2 cm, keliling batang 1.3 cm dihitung dari total semua tanaman pada hari ke-10. Media tanam Tanah dan kompos yang ditanam biji Jagung pada hari ke-10 memiliki tinggi batang 4 cm, keliling batang 0.9 cm, daun berjumlah 5 lembar pada
salah satu batang tanaman. Tumbuh dengan sehat dan dengan rata-rata: tinggi batang 6.2 cm, keliling batang 1.3 cm dihitung dari total semua tanaman pada hari ke-10. Media tanam Tanah dan kompos yang ditanam biji Kacang Hijau pada hari ke-10 memiliki tinggi batang 6.1 cm, keliling batang 1.5 cm, daun berjumlah 5 lembar pada salah satu batang tanaman. Tumbuh dengan sehat dan dengan rata-rata: tinggi batang 6.2 cm, keliling batang 1.3 cm dihitung dari total semua tanaman pada hari ke-10. Media tanam Tanah dan Brikat yang ditanam biji Jagung pada hari ke-10 memiliki tinggi batang 7 cm, keliling batang 1 cm, daun berjumlah 4 lembar pada salah satu batang tanaman. Tumbuh dengan sehat dan dengan rata-rata: tinggi batang 6.2 cm, keliling batang 1.3 cm dihitung dari total semua tanaman pada hari ke-10. Media tanam Tanah dan Brikat yang ditanam biji Kacang Hijau pada hari ke10 memiliki tinggi batang 8.5 cm, keliling batang 1.3 cm, daun berjumlah 5 lembar pada salah satu batang tanaman. Tumbuh dengan sehat dan dengan rata-rata: tinggi batang 6.2 cm, keliling batang 1.3 cm dihitung dari total semua tanaman pada hari ke-10. Media tanam Tanah, Brikat dan sekam yang ditanam biji Jagung pada hari ke-10 memiliki tinggi batang 5.2 cm, keliling batang 2 cm, daun berjumlah 4 lembar pada pada salah satu batang batang tanaman. Tumbuh Tumbuh dengan sehat sehat dan dengan ratarata: tinggi batang 6.2 cm, keliling batang 1.3 cm dihitung dari total semua tanaman pada hari ke-10. Media tanam Tanah, Brikat dan sekam yang ditanam biji Kacang Hijau pada hari ke-10 memiliki tinggi batang 7.3 cm, keliling batang 0.9 cm, daun berjumlah 5 lembar pada salah satu batang tanaman. Tumbuh dengan sehat dan dengan rata-rata: tinggi batang 6.2 cm, keliling batang 1.3 cm dihitung dari total semua tanaman pada hari ke-10. 2. Pembahasan : 1. Media tanam sangat berpengaruh dalam proses cepat atau lamabatnya pertumbuhan dan perkembangan kecambah.
2. Media tanam dan brikat sangat bagus untuk pertumbuhan tinggi batang jagung dan kacang hijau. 3. Media tanam berikat dan sekam sangat baik untuk pertumbuhan tebal batang jagung dan kacang hijau. 4. Media tanam berikat dan sekam menunjukkan kenaikan yang yang baik dalam pertambahan jumlah daun pada kacang hijau dan jagung. 5. Media tanam berikat cocok untuk menumbuhkan tanaman jagung dan kacang hijau pada saat perkecambahan.
BAB V Penutup
1. Kesimpulan
Tidak semua media tanam bisa digunakan dengan baik untuk menanam, karena setiap media tanam memiliki kandungan yang dibutuhkan tumbuhan berbeda-beda. Menurut data hasil laporan penelitian ini, bisa ditarik beberapa kesimpulan yaitu : 1. Tiap media tanam pasti memiliki kelebihan dan kekurangan bagi pertumbuhan tanaman. Hasil yang baik tergantung dari cara merawat tanaman tersebut sesuai dengan media tanam yang dipergunakan. Media tanam mempengaruhi tinggi batang, lingkar batang dan jumlah daun dari biji yang ditanam. Hal ini dikarenakan nutrisi atau kandungan yang dikandung oleh setiap media tanam itu berbeda beda. Dan kandungan ini yang menyebabkan perbedaan antara pertumbuhan biji yang ditanam di media tanam yang satu dengan lainnya.
2. Media Tanam Brikat dapat dibuktikan paling efektik mengembangkan tanaman jagung dan kacang hijau pada tahap perkecambahan, begitu juga dengan campurannya. Karena pada laporan mereka menunjukkan perkembangan yang tinggi dan hasil yang lumayan besar. Hal ini mungkin disebabkan karena brikat atau cahan pakis matang bersifat porois, mempunyai aerasi yang baik tetapi tetap mampu menyimpan air yang dibutuhkan tanaman.
2. Saran
1. Untuk menghasilkan data yang lebih pasti, disarankan untuk menambah waktu pengamatan
2. Wadah atau tempat penanaman disarankan menggunakan pot untuk memudahkan pengamatan
Daftar Pustaka
http://eztrellaz.wordpress.com/2012/02/09/pertumbuhan-kacang-hijau/ (Diakses 11 Agustus 2012) http://emirgarden.blogspot.com/2008/07/komponen-media-tanam_31.html (Diakses 10 Agustus 2012) http://jackdics.wordpress.com/m http://jackdics.wordp ress.com/makalah/penga akalah/pengaruh-media-tanam-p ruh-media-tanam-padaadaperkecambahanperkecamb ahan- biji-kacang-h biji-kacang-hijau/ ijau/ (Diakses (Diakses 11 Agustus 2012)
1.
Hari Ke-3
Jagung – Jagung – Kacang Kacang Hjau Intensitas Cahaya Tinggi
Jagung – Jagung – Kacang Kacang Hijau Intensitas Cahaya Rendah
Jagung – Jagung – Kacang Kacang Hijau Media Tanam Tanah + Brikat + Sekam
Kacang Hijau – Hijau – Jagung Jagung Media Tanam Tanah + Brikat
Jagung – Jagung – Kacang Kacang HIjau Media Tanam Tanah + Pupuk Kandang
Kacang HIjau – HIjau – Jagung Jagung Media Tanam Tanah + Pupuk Kandang + Pupuk Kompos + Sekam
Jagung – Jagung – Kacang Kacang Hijau Media Tanam Tanah + Pupuk Kompos 2.
Hari ke-6
Jagung – Jagung – Kacang Kacang Hjau Intensitas Cahaya Tinggi
Jagung – Jagung – Kacang Kacang Hijau Intensitas Cahaya Rendah
Jagung – Jagung – Kacang Kacang Hijau Media Tanam Tanah + Brikat + Sekam
Jagung – Jagung – Kacang Kacang Hijau Media Tanam Tanah + Brikat
Jagung – Jagung – Kacang Kacang HIjau Media Tanam Tanah + Pupuk Kandang
Jagung – Jagung – Kacang Kacang Hijau Media Tanam Tanah + Pupuk Kandang + Pupuk Kompos + Sekam
Jagung – Jagung – Kacang Kacang Hijau Media Tanam Tanah + Pupuk Kompos 3.
Hari Ke-9
Jagung – Jagung – Kacang Kacang Hjau Intensitas Cahaya Tinggi
Jagung – Jagung – Kacang Kacang Hijau Intensitas Cahaya Rendah
Kacang Hijau – Hijau – Jagung Jagung Media Tanam Tanah + Brikat + Sekam
Jagung – Jagung – Kacang Kacang Hijau Media Tanam Tanah + Brikat
Kacang Hijau - Jagung Media Tanam Tanah + Pupuk Kandang
Kacang HIjau – HIjau – Jagung Jagung Media Tanam Tanah + Pupuk Kandang + Pupuk Kompos + Sekam
Jagung – Jagung – Kacang Kacang Hijau Media Tanam Tanah + Pupuk Kompos 4.
Hari ke-10
Jagung – Jagung – Kacang Kacang Hjau Intensitas Cahaya Tinggi
Kacang Hijau - Jagung Intensitas Cahaya Rendah
Kacang Hijau - Jagung Media Tanam Tanah + Brikat + Sekam
Kacang Hijau – Hijau – Jagung Jagung Media Tanam Tanah + Brikat
Kacang HIjau - Jagung Media Tanam Tanah + Pupuk Kandang
Kacang HIjau – HIjau – Jagung Jagung Media Tanam Tanah + Pupuk Kandang + Pupuk Kompos + Sekam
Kacang HIjau - Jagung Media Tanam Tanah + Pupuk Kompos
View more...
Comments