LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI
November 11, 2018 | Author: Elizabetz Erma | Category: N/A
Short Description
Download LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI Pertemuan
:I
Hari/tanggal
: Kamis, 12 September 2013
Judul
: Pengamatan morfologi dari Giardia lamblia pada stadium kista
Tujuan
: Agar mahasiswa dapat memahami struktur dan morfologi dari kista Giardia lamblia
Dasar teori
: Giardia lamblia adalah salah satu protozoa penyebab infeksi pada saluran pencernaan manusia. Protozoa ini ditemukan pertama kali oleh L euwenhoek tahun 1681 pada fesesnya sendiri. Nama lain dari Giardia lamblia adalah Lamblia intestinalis atau Giardia doudenalis. doudenalis . Selain menyerang saluran pencernaan manusia, protozoa flagellata ini dapat pula menyerang kucing, anjing, burung, sapi, berang-berang, rusa dan domba. Epidemiologi
Penyakit
yang
disebabkan
oleh
Giardia
lamblia
dinamakan giardiasis dinamakan giardiasis.. Penyakit ini terdapat di negara berkembang yang beriklim panas. Giardiasis lebih sering terjadi pada anak-anak dibanding dewasa. Hampir 100% anak mengalami infeksi giardia lamblia saat 2 tahun pertama
kehidupannya.
Infeksi
oleh
parasit
ini
kemungkinan terjadi dalam interval yang sering sehingga sebagian orang melihat Giardia lamblia sebagai flora normal pada individu yang tinggal di negara berkembang. Morfologi
Giardia
lamblia
yaitu tropozoit dan kista .
mempunyai
2
bentuk
Gambar 1. Bentuk dan bagian-bagian Giardia lamblia Tropozoit Giardia lamblia berbentuk bilateral simetris seperti buah jambu monyet, bagian anterior tampak membulat
dan
bagian
posterior
meruncing.
Ukuran
panjangnya 10-20 mikron dengan diameter 7-10 mikron. Di bagian anterior terdapat sepasang inti berbentuk oval. Di bagian ventral anterior terdapat dua batang batil isap (parabasal)
berbentuk
seperti
cakram
cekung
yang
berfungsi untuk perlekatan di permukaan sel epithel usus. Tropozoit mempunyai 8 flagel, sehingga bersifat motil. Giardia lamblia tidak mempunyai mitokondria, peroxisome, hydrogenisomes,
atau
organel
subseluler
metabolisme energi.
Gambar 2. Tropozoit Giardia lamblia
lain
untuk
Kista Giardia lamblia berbentuk oval berukuran 812 mikron dan mempunyai dinding yang tipis dan kuat dengan sitoplasma berbutir halus. Kista yang baru terbentuk mempunyai dua inti sedangkan kista matang mempunyai empat inti dan terletak di satu kutub.
Gambar 3. Kista Giardia lamblia
Bahan pemeriksaan
: Preparat parasit
Alat
: Mikroskop Kertas lensa
Bahan
: Oil immerse
Prosedur kerja
: 1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan pada saat pengamatan 2. Bersihkan mikroskop dengan kain kasa atau kertas lensa 3. Hubungkan kabel mikroskop dengan arus listrik 4. Letakkan preparat di meja objek pada mikroskop 5. Mulai cari lapang pandnag dengan perbesaran 4x, 10x, dan 40x 6. Cari kista yang jelas bentuk dan strukturnya, amati dan catat hasilnya. 7. jika sudah, putuskan arus pada mikroskop 8. Bersihkan mikroskop sebelum dimasukkan ke dalam lemari penyimpanan
Hasil
:
Morfologi dari Giardia lamblia stadium
Gambar
kista 1. Bentuk oval berukuran 8-12µ 2. Dinding tipis dan bulat 3. Sitoplasma
berbutir
halus,
letaknya terpisah dari dinding 4. Kista muda memiliki 2 inti, kista yang tua/matang mempunyai 4 inti terletak di satu kutub 5. Terdapat sisa flagella sepasang berbentuk bulat
Kesimpulan
: Setelah dilakukan pengamatan dapat disimpulkan bahwa
praktikkan
dapat
mengamati
dan
membedakan struktur dari Giardia lamblia dalam stadium kista.
Palembang, 12 September 2013 Dosen
Mahasiswa
Haridawati. BSc, SPd
Elisabet Erma S
Asmawati, SKM
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI Pertemuan
: II
Hari/tanggal
: Kamis, 12 September 2013
Tujuan
: Agar mahasiswa mampu menjelaskan morfologi dari Trypanosoma evansi
Dasar teori
: Klasifikasi Sub Kingdom : Protozoa Filum
: Sarcomastigophora
Sub Filum
: Mastigophora
Kelas
: Zoomastigophorasida
Ordo
: Kinetoplastorida
Famili
:Trypanosomadidae
Genus
: Trypanosomatidae
Sub Genus
: Trypanozoon
Spesies
: Trypanosoma evansi
Habitat
: Pembuluh darah, pembuluh limfe, cairan otak
Induk semang : kuda, unta, anjing, hewan ternak Orang pertama menemukan protozoa ini pada tahun 1909 adalah Changas saat melakukan pemeriksaan malaria di Brazilia. Changes mengira bahwa protozoa ini berkembang biak secara schizogony oleh karenanya protozoa yang ditemukannya
diberikan
nama
Schizotrypanum
cruzi,
namun saat ini diberi nama Trypanosoma cruzi. Trypanosoma cruzi hidup didarah dan menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai American trypanosomiasis atau Changas’ disease yang berlangsung baik secara akut, subakut maupun kronis.
Siklus Hidup
Trypanosoma cruzi menginfeksi manusia melalui serangga dari golongan Triatoma, Panstrongylus dan Rhodnius atau melalui transfuse darah dari penderita dan dapat juga secara transplasental dari ibu ke anak. Stadium perkembangan Trypanosoma cruzi dalam tubuh serangga
yang
infeksius
bagi
manusia
dinamakan
Trypomastigote atau Metacyclic trypanosoma. Stadium ini berada di usus serangga dan dinamakan posterior station parasite. Serangga yang sedang menghisap darah manusia biasanya juga defekasi disekitar tempat gigitan,padahal dalam
tinja
serangga
tersebut
terdapat
banyak
trypomastigote yang terjatuh dikulit manusia dapat masuk kedalam bekas gigitan melalui gosokan atau garukan. Di dalam darah trypomastygote masuk ke dalam macrophage dan berkembang menjadi amastigote atau leismanial form yang berbentuk bulat. Amastigote ini berkembang biak secara
membelah
diri
intraselular
dalam
sitoplasma
macrophage sehingga macrophage tadi tidak mampu menahan jumlah amastigote yang sedemikian banyak dan akhirnya pecah. Dengan pecahnya macrophage tersebut keluarlah leptomonad form yang berbentuk memanjang dan pipih. Selanjutnya leptomonad form ini akan berubah bentuk
menjadi
crithidial
form
yang
menyerupai
leptomonad form dan akhirnya menjadi trypanosomal form. Perkembangan terakhir dalam tubuh manusia adalah bentuk trypanosomal dewasa yang berebentuk seperti huruf “C” atau “U” trypanosomal dewasa kemudian mengikuti aliran darah ke seluruh tubuh penderita dan dapat dijumpai diseluruh reticuloendothelial system seperti lien, kelenjar limfe dan hati, bahkan juga jantung dan otak. Kalau siklus
hidup yang dikemukakan di atas terjadi dalam tubuh manusia maka siklus dalam tubuh serangga di mulai saat serangga menghisap darah manusia menghisap pula trypanosomal form dewasa yang kemudian masuk kedalam perutnya dan berubah menjadi epimastigote yaitu sebagai crithidial
form.
kemudian
Stadium
berubah
perkembangan
menjadi
matacyclic
terakhir form
ini atau
trypomastigote kembali setelah dua minggu di dalam tubuh serangga. Akhirnya parasit ini berada dalam usus serangga sebagai posterior station parasite. Selanjutnya siklus pada manusia
terulang
kembali
bilamana
serangga
yang
mengandung trypomastigote menggigit manusia lagi. Stadium trypanomastigote dari Trypanosoma spp dapat berada baik dikelenjar ludah maupun di usus serangga vector. Bilamana trypomastigote tersebut berada di dalam kelenjar
ludah
dinamakan
anterior
station
parasite
sedangkan bila berada di usus dinamakan posterior station parasite. Morfologi
Dalam siklus hidupnya Trypanosoma cruzi mengalami perubahan bentuk berkali-kali di dalam tubuh manusia maupun di dalam tubuh serangga. Adapun bentuk bentuk yang ada dapat dibedakan menjadi leshmanial form dan leptomonad form yang hanya ada di tubuh manusia; crithidial form yang terdapat dalam tubuh manusia dan serangga. Trypanosomal form sebagai metacyclic form terdapat di dalam tubuh serangga serta tripanosomal dewasa yang ada dalam tubuh manusia. Dari segi klinis memang tidak begitu relevan untuk membicarakannya, namun dari segi parasitologis sangatlah penting mengetahui bentuk bentuk ini, walaupun sulit untuk di deferensiasi. Dengan
ketelitian dan kecermatan, dapatlah setiap bentuk tersebut dikenali. Ciri khas untuk mengenal bentuk tersebut adalah dengan mengamati letak kinetoplastnya. Leismanial form berbentuk bulat atau oval dengan ukuran 2-4 µ. Organella yang dapat dikenali adalah nukleus yang besar dan bulat, parabasal body yang berbentuk batang, blepharoplast dan axonema. Bentuk ini mudah dikenali dan di bedakan dari bentuk lain. Leptomonad form berbentuk memanjang dan pipih. Nukleus nya terdapat di pertengahan badan. Terdapat bangunan khusus pada leptomonad form yang dinamakan kinetoplast yang terdiri dari blepharoplast dan parabasal body. Kinetoplast terdapat di bagian ujung anterior tubuh dan dari kinetoplast ini keluar flagella.
Bahan pemeriksaan
: Preparat parasit
Alat
: Mikroskop Kertas lensa atau kain planel
Bahan
: Oil immerse
Prosedur kerja
:1.
Siapkan
peralatan
yang
dibutuhkan
pada
saat
pengamatan 2. bersihkan mikroskop sebelum dipakai 3. Hubungkan mikroskop dengan arus listrik 4. Letakkan preparat pada meja objek di mikroskop 5. Cari lapang pandang mulai dari perbesaran 4x, 10x, sampai 40x 6. Aamati dan catat hasil dari pengamatan tersebut 7. Jika sudah selesai, putuskan arus listrik pada mikroskop 8. Bersihkan mikroskop sebelum disimpan
Hasil
:
Morfologi dari Trypanosoma evansi
Gambar
1.
Kesimpulan
: Setelah dilakukan pengamatan dapat disimpulkan bahwa mahasiswa mampu untuk menentukan jenis-jenis dari Trypanosoma Spp, terutama Trypanosoma evansi.
Palembang, 12 September 2013 Dosen
Mahasiswa
Haridawati, BSc, SPd
Elisabet Erma S.
Asmawati, SKM
View more...
Comments