Laporan Praktikum Minyak Aroma Terapi
July 2, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Praktikum Minyak Aroma Terapi...
Description
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
Minyak angin adalah salah satu jenis obat turun temurun yang dipakai oleh banyak orang hingga saat ini. Minyak angin kerap menemani perjalanan sebagaian orang. Manfaat minyak angin biasanya untuk meringankan sakit kepala, masuk angin, meredakan perut kembung, mabuk perjalanan, meringankan gejala flu juga berfungsi untuk melegakan hidung yang tersumbat. Seiring berkembangnya teknologi dalam bidang kesehatan, inovasi pembuatan minyak angin semakin beragam. Contohnya adalah penambahan Aromatherapy pada minyak angin. angin. Aromatherapy merupakan Aromatherapy merupakan suatu metode penggunaan minyak atsiri untuk meningkatkan kesehatan fisik dan juga mempengaruhi kesehatan emosi seseorang. Minyak atsiri merupakan minyak alami yang diambil dari tanaman aromatik. Minyak jenis ini dapat digunakan sebagai minyak pijat (massage massage), ), inhalasi, produk untuk mandi dan parfum (Anonim, 2011). Minyak atsiri adalah bahan berbau yang dihasilkan bahan alam. Kebanyakan bahan alam yang menghasilkan senyawa yang beraroma adalah tanaman. Aromatherapy digolongkan dalam terapi herbal, yaitu terapi yang menggunakan Aromatherapy tanaman atau bahan tanaman sebagai sarana pengobatan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan bahan tanaman adalah minyak yang terkandung dalam tanaman tersebut. Dengan membaca literatur yang ada, kami mendapatkan informasi bahwa minyak angin aromatherapy aromatherapy sangat mudah untuk dibuat sendiri. Dengan begitu, kami berinisiatif untuk membuat minyak angin aromatherapy aromatherapy dalam dalam skala laboratorium. 1.2 Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui pH dari minyak angin aromatherapy. aromatherapy. 2. Untuk mengetahui massa dari minyak angin aromatherapy. aromatherapy. 3. Untuk mengetahui kehangatan dari minyak angin aromatherapy. aromatherapy. 4. Untuk mengetahui warna dari minyak angin aromatherapy. aromatherapy.
5. Untuk mengetahui aroma dari minyak angin aromatherapy. aromatherapy.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minyak Angin Aromaterapi
Aromatherapy adalah istilah generik bagi salah satu jenis pengobatan alternatif yang menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap, dikenal sebagai minyak esensial, dan senyawa aromatik lainnya dari tumbuhan yang bertujuan untuk mempengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang, yang sering digabungkan dengan praktek pengobatan alternatif. Aromatherapy dibentuk dari berbagai jenis ekstrak tanaman seperti bunga, kayu, daun, akar tanaman, kulit kayu, dan bagian-bagian lain dari tanaman dengan cara pembuatan yang berbeda-beda dengan cara penggunaan dan fungsinya masing-masing. Ada banyak jenis aromatherapy, seperti minyak esensial, dupa, lilin, garam, minyak pijat, dan sabun. Jenis tanaman yang digunakan sebagai ekstrak juga sangat banyak, yaitu rosemary, sandalwood, jasmine, orange, basil, ginger, lemon, tea tree, ylang-ylang, dan masih banyak lagi. Terdapat banyak cara penggunaan aromatherapy yang memiliki manfaat masing-masing. Aromatherapy masing-masing. Aromatherapy inhalasi merupakan minyak esensial yang dihirup sampai pada paru-paru, dimana memberikan manfaat yang baik secara psikologis dan fisik. Tidak hanya aroma dari minyak esensial yang meransang otak untuk memicu suatu reaksi, bahan-bahan alami yang terdapat dalam minyak esensial pada saat dihirup juga memberikan beberapa efek menenangkan. Ada juga penggunaan minyak esensial yang dioleskan pada kulit. Minyak esensial yang diaplikasikan pada kulit dapat terabsorsi sampai pada aliran darah. Salah satu manfaat penggunaan aplikasi topikal yaitu efek yang berkerja secara langsung di bagian tubuh yang diinginkan. Pijat merupakan cara terbaik untuk mendapatkan manfaat aroma terapi topikal dimana terdapat juga efek menenangkan. Namun, penggunaan yang berlebihan juga memberikan beberapa kekhawatiran efek samping, karena konsentrasi minyak esensial yang sangat tinggi, terkadang dapat memicu iritasi terhadap kulit terlebih pada bahan murni minyak esensial (CYP, Dewi, 2016). 2
2.2 Me M entho ntholl Kristal
Menthol Kristal merupakan komponen utama dari minyak peppermint yang membuat sensasi bau, rasa, dan sensasi dingin ke kulit. Menthol diperoleh dengan membekukan minyak hasil sulingan peppermint sulingan peppermint hingga suhu -22oC. Pada kondisi suhu rendah, minyak yang tidak beku dituang sehingga menthol yang yang mengkristal. Menthol Kristal disimpan di tempat yang sejuk dan dalam wadah yang tertutup. Menthol sebagai sebagai komponen solid minyak peppermint mempunyai bau yang khas, dulunya dikenal sebagai kamper peppermint. Menthol peppermint. Menthol Kristal Kristal biasanya digunakan untuk kosmetik, salep, dan balsam yang dibuat untuk membantu dalam batuk, masalah pernapasan bagian atas, dan flu. Menthol flu. Menthol Kristal Kristal juga sebagai inhalansia dan mudah digabungkan dengan resep.
ampe per r Kristal 2.3 C am Camper adalah keton yang diperoleh dari Cinnamomumchampora. Camper berbentuk seperti lilin padat putih yang diperoleh dari kayu pohon camper. Kulit dan kayu camper atau Cinnanumcamphora disuling untuk mengekstrak camper Kristal yang memiliki sifat aromatic aromatic (Amazine. (Amazine. co, 2015) Camper Kristal mudah diserap melalui kulit dan menghasilkan perasaan dingin mirip dengan menthol . Dan bertindak sebagai zat anestesi dan antimikroba. Ada anti gatal dan gel dingin dengan camper Kristal sebagai bahan aktif.
MSDS Camper ::
Data-data MSDS Camper adalah adalah sebagai berikut : A. Identifikasi Bahaya 1. Potensi Efek Kesehatan Akut : Sangat berbahaya jika tertelan. Berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritan), kontak mata (iritasi), terhirup. Sedikit berbahaya jika terjadi kontak kulit (permeator). 2. Potensi Efek Kesehatan Kronis: Tidak tersedia. 3. Efek Karsinogenik : Tidak tersedia. 4. Efek Mutagenik : Tidak tersedia. 5. Pengaruh Teratogenik : Tidak tersedia. 3
6. Toksisitas Pengembangan : Tidak tersedia. Zat ini beracun bagi paru-paru, selaput lendir. Diulang atau diperpanjang paparan zat dapat menghasilkan kerusakan organ target. B. Tindakan Pertolongan Pertama 1. Kontak mata:Periksa dan keluarkan lensa kontak apa pun. Segera basuh mata dengan air yang mengalir setidaknya selama 15 menit, pertahankan kelopak mata terbuka. Jangan gunakan salep mata. Cari bantuan medis. 2. Kontak kulit: Setelah kontak dengan kulit, segera cuci dengan banyak air. Dengan lembut dan menyeluruh mencuci kulit yang terkontaminasi dengan berlari. Sangat berhati-hati untuk membersihkan lipatan, celah, lipatan dan selangkangan. Tutupi kulit yang teriritasi dengan 3. Kontak Kulit Serius: Cuci dengan sabun disinfektan dan tutup kulit yang terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Segera cari medis 2.4 Minyak Gandapura
Gandapura dengan nama latin Gaultheria punctata adalah salah satu tumbuhan perdu yang daunnya dipakai sebagai campuran obat atau minyak gosok. Tumbuhan ini biasanya hidup di dataran tinggi antara 1500 meter hingga 2700 meter diatas permukaan laut. Daun ini kemudian dipakai sebagai obatobatan, paling sering dipakai sebagai minyak gosok. Minyak gosok ini menjadi obat penting untuk menghilangkan nyeri sendi, kejang otot, terkilir, rematik, peradangan, dan penyembuhan luka. Gandapura merupakan salah satu tumbuhan penghasil minyak atsiri. Minyak gandapura dihasilkan dari daun dan gagang tanaman gandapura (Gaultheria ( Gaultheria sp) sp) melalui proses penyulingan. Minyak gandapura (Wintergreen ( Wintergreen oil ) merupakan salah satu minyak atsiri yang penggunaannya cukup luas dalam industri farmasi, parfum, dan kosmetik serta pengolahan makanan dan minuman. Komponen utama
dalam
minyak
kandungannya dapat
gandapura
adalah
senyawa
metal
salisilat
yang
mencapai 98%. Metil salisilat dapat juga dibuat secara
4
sintesis melalui reaksi esterifikasi antara mentol dan asam salisilat dengan bantuan katalis H2S04 pekat (Chua et all 1999). 2.5 Minyak Peppermint
Minyak peppermint adalah minyak aromatik aromatik serbaguna serbaguna banyak digunakan untuk berbagai penyakit, termasuk gangguan pencernaan, sakit kepala, dan nyeri otot. Minyak peppermint biasanya ditemukan dalam permen, obat kumur, balsam dan banyak produk lainnya. Minyak peppermint adalah pembersih kuat yang berasal dari tanaman yang berasal dari Eropa dan telah popular setelah berabatabat sebelum digunakan seperti saat ini oleh komunitas k omunitas ilmiah dan medis. Minyak peppermint mengandung vitamin A dan C, asam lemak dan mineral, tetapi komponen utamanya adalah menthol, yang memberikan aroma mint terkenal dan sensasi pendingin. Minyak peppermint organik adalah manfaat khusus untuk pembersihan system paru-paru dan pernapasan atas dan orang-orang yang menderita penyakit yang berhubungan dengan saluran pernapasan (Erin, 2013). 2.6 Pine Oil
Pine oil adalah adalah minyak esensial yang diperoleh dengan distilasi uap tunggul, jarum, ranting dan kerucut dari berbagai jenis pinus, terutama pinus sylvestris. Minyak pinus/ pine pine oil biasa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan aroma terapi, sebagai aroma dalam minyak mandi atau lebih umum sebagai produk pembersih, dan sebagai pelumas dalam instrument jarum jam kecil dan mahal. Minyak pinus juga dapat digunakan secara bervariasi sebagai desinfektan, pembersih, microbicide/microbistat, virucide, insektisida, minyak pijat. Mnyak pinus juga biasa digunakan sebagai herbisida yang efektif dimana tindakannya adalah untuk memodifikasi kutikula lilin tanaman, mengakibatkan pengeringan. Secara kimiawi, minyak pinus terutama terdiri dari
-terpineol dan alkohol
α
terpene siklik lainnya. lainnya . Pine oil juga bisa mengandung hidrokarbon terpene, eter, dan ester. Komposisi yang tepat tergantung pada berbagai faktor, seperti varietas pinus darimana pine oil tersebut diproduksi dan bagian-bagian pohon yang digunakan. Minyak pinus memiliki tingkat toksisitas manusia yang relatif rendah,
5
tingkat korosi yang rendah dan persistensi terbatas. Namun pine oil mengiritasi mengiritasi kulit dan selaput lendir dan telah diketahui menyebabkan masalah pernapasan, dalam dosis besar dapat menyebabkan depresi d epresi system syaraf pusat
6
BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Skema Percobaan Pembuatan Minyak Angin Aromaterapi
Mentholl Kristal + Camper Kristal Mentho
Minyak Peppermin Minyak Peppermintt + Minyak Gandapura
Mencampurkan
Mencampurkan
Mengaduk
Mengaduk
Mencampurkan
Mengaduk
Mencampurkan
Pine Oil
Mengaduk
Minyak angin aromaterapi Gambar 3.1 Skema Percobaan Pembuatan Minyak Angin Aromaterapi
7
3.2 Alat dan Bahan Percobaan
3.2.1 Alat
- Spatula besi
2 buah
- Corong kaca
1 buah
- Beaker glass 500 mL - Kaca arloji
2 buah
- Gelas ukur 100 mL
1 buah
- Pipet tetes
2 buah
- Gelas ukur 25 mL
1 buah
2 buah
3.2.2 Bahan
- Minyak Gandapura
150 cc
- Minyak peppermint
5 cc
-
Pine oil - Camper Kristal Kristal
10 cc 5 gram
- Menthol Kristal
5 gram
8
3.3 Gambar alat
Gambar 3.2 Beaker glass 500 glass 500 mL
Gambar 3.4 Gelas ukur 100 mL
Gambar 3.3 Spatula besi
Gambar 3.5 Corong kaca
9
Gambar 3.6 Kaca arloji
Gambar 3.7 gelas ukur 25 mL
Gambar 3.8 Pipet tetes
10
BAB IV DATA HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Percobaan Tabel 4.1 Hasil pengamatan minyak angin aromatherapy
No.
Indikator
Hasil pengamatan
1.
pH
5
2.
Warna
Jernih
3.
Kekentalan
Encer
4.
Aroma
Pinus
5.
Tingkat kehangatan
Terasa hangat setelah 10 detik pengolesan pada kulit
6.
Tekstur
Licin
7.
Massa
210 gram
4.2 Pembahasan dan Diskusi
Dari percobaan kali ini, kami memperoleh data sebagai berikut
Muhammad fadkhul zakariya
pH dari minyak angin aromaterapi hasil percobaan kali ini adalah 5. Hal tersebut tidak sesuai dengan standart pH dari minyak angin aromaterapi yaitu 6-7. pH yang tidak standar disebabkan oleh persentase penambahan minyak gandapura yang terlalu banyak. Minyak gandapura yang memiliki kecenderungan pH 5, mengakibatkan minyak angin aromaterapi memiliki pH yang rendah. Warna dari minyak angin aromaterapi hasil percobaan kali ini adalah jernih. Hal tersebut sesuai dengan kriteria minyak angin aromaterapi yang baik. Minyak angin aromaterapi aromaterapi hasil percobaan kali ini adalah encer. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan bahan dasar dari pembuatan minyak angin aromaterapi kali ini adalah minyak atsiri, yaitu minyak gandapura, pine oil, minyak peppermint minyak peppermint yang yang memiliki tekstur encer. Pembuatan minyak atsiri yang sebagian besar menggunakan bahan baku minyak atsiri menyebabkan 11
minyak angin aromaterapi memiliki tekstur yang encer, karena minyak atsiri memiliki massa jenis yang relatif sama seperti air.Aroma dari minyak angin aromaterapi hasil percobaan kali ini memiliki aroma yang segar dan menyengat. Aroma segar dari minyak angin aromaterapi hasil percobaan kali ini berasal dari penambahan bahan baku minyak peppermint yang memiliki sensasi dingin dan memiliki efek menenangkan. Minyak peppermint adalah minyak atsiri yang termasuk kedalam golongan Oxygenated Hydrocarbon yang menyebabkan bau menyengat pada minyak atsiri. Minyak angin aromaterapi kali ini memerlukan waktu selama 10 detik untuk kulit merasakan panas sejak pengolesan minyak angin an gin aromaterapi. Jika dibandingkan dengan minyak angin aromaterapi yang ada di pasaran tidak berbeda jauh dengan minyak angin aromaterapi yang dihasilkan pada percobaan kali ini. Proses pengujian tingkat kehangatan dilakukan pada beberapa objek, karena setiap kulit seseorang memiliki tingkat kepekaan yang berbeda. Data hasil percobaan dari beberapa objek akan dirata-rata dan hasil akhir yang akan kami masukkan sebagai data hasil percobaan. Berikut adalah data pengujian tingkat kehangatan dari beberapa objek. Tabel 4.3 Hasil Percobaan Terhadap Beberapa Objek
Objek
Durasi
1
8 detik
2
13 detik
3 4
9 detik 10 detik
Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa unruk kulit merasakan panas membutuhkan waktu 10 detik setelah pengolesan. Minyak angin aromaterapi hasil percobaan kali ini memiliki tekstur yang licin. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar bahan baku dari pembutan minyak angin aromaterapi kali ini adalah minyak atsiri yang memiliki tekstur licin. Minyak atsiri memiliki tingkat kelarutan terhadap
12
alkohol, tetapi tidak dapat larut dalam air karena minyak atsiri termasuk kedalam golongan senyawa terpene yang memiliki tekstur licin.
Elly imansari
Minyak angin aromaterapi yang kami hasilkan memiliki pH 5. Pengecekan pH
kami lakukan menggunakan kertas indikator universal. universal.
Pertama kami mengambil sampel larutan minyak angin aromaterapi. Kemudian kami mencelupkan kertas indikator universal ke dalam sampel larutan. Setelah itu kami membandngkan warna pada kertas indikator universal dengan dengan daftar warna pH pada kotaknya. keadaan pH minyak angin angin aromaterapi kami membuat minyak angin aromaterapi kami tidak masuk kriteria baik karena berada di luar standar pH minyak aromaterapi (6-7). Menurut saya, pH yang kurang sesuai ini di sebabkan oleh konsentrasi minyak gandapura yang berlebih (150 cc). Didasarkan pada pH minyak gandapura itu sendiri yang memiliki pH 5. Minyak angin aromaterapi yang kami hasilkan memiliki tekstur encer. Hal ini disebabkan oleh zat-zat pembentuk yang memiliki tekstur encer juga seperti minyak gandapura, minyak peppermint minyak peppermint dan lain-lain. Selain itu, tektur encer pada larutan minyak aromaterapi kami di sebabkan karena kami tidak ingin membuatnya menjadi larutan yang kental. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam mengaplikasikannya. Warna minyak angin aromaterapi yang kami hasilkan ialah putih bening. Hal ini di karenakan kami tidak memberikan warna pada minyak angin kami. Selain itu, warna pada minyak angin kami di sebabkan oleh warna dari unsur yang kami gunakan yang rata-rata berwarna putih atau bening. Aroma dari minyak angin aromaterapi kami menenangkan, fresh, fresh, namun tidak menyengat. Bahan yang mempengaruhi aromanya ialah pine oil yang dapat menyegarkan, pine oil memiliki aroma kuat, kering dan ‘woodsy’ yang berhubungan dengan aroma hutan . Serta minyak peppermint yang memberikan ketenangan yang berasal dari daun mint. . mint. . 13
Minyak aromaterapi yang kami hasilkan membutuhkan waktu rata-rata 10 detik untuk mengalirkan sensasi panas. Cepat lambatnya proses ini bergantung pada tingkat ketebalan kulit masing-masing orang. Minyak aromaterapi yang diaplikasikan pada kulit saya membutuhkan waktu sekitar 7 detik. Menurut saya waktu yang diperlukan sudah cukup cepat. Bahan yang mempengaruhi tingkat kehangatan dari minyak aromaterapi ialah minyak gandapura.
Nur aini rahma
Pada pembuatan aromaterapi kami menggunakan minyak gandapura sebagai bahan baku utama, selain minyak gandapura bahan bahan yang digunakan yaitu menthol kristal sebanyak 5 gram, camfer kristal sebanyak 5 gram dan minyak peppermint sebanyak 5 ml serta pine oil sebagai penetral aroma dari menthol kristal dan camfer kristal sehingga didapatkan massa minya angin aromaterapi sebanyak 210 gram pH yang didapatkan dari percobaan kami yaitu 5, pH tersebut tidak sesuai dengan standar pH dari minyak angin aromaterapi yaitu 6-7. pH tidak standar disebabkan penggunaan minyak gandapura yang terlalu banyak karena minyak gandapura mengandung asam dan memiliki pH sekitar 1-2. Meskipun pH tidak sesuai dengan standar pH dari minyak angin a ngin aromaterapi aromaterapi warma dari percobaan kami sesuai dengan warna dari minyak angin aromaterapi yaitu jernih. Kekentalan dari minyak angin aromaterapi aromaterapi pada pada percobaan kami yaitu encer dan licin. Hal ini dikarenakan bahan dasar dari pembuatan minyak angin aromaterapi kali ini adalah minyak atsiri, yaitu minyak gandapura, pine oil, minyak peppermint yang memiliki tekstur encer. Penggunaan minyak gandapura yang sebagian besar menggunakan bahan baku minyak atsiri menyebabkan minyak angina aromaterapi memiliki tekstur yang encer, karena minyak atsiri memiliki massa jenis yang relatif sama seperti air dan memiliki tingkat kelarutan terhadap alkohol, tetapi tidak dapat larut dalam air karena minyak atsiri termasuk kedalam golongan senyawa terpene yang memiliki 14
tekstur licin. Selain itu aroma pada pembuatan minyak angin aromaterapi yaitu segar dan menyengat. Aroma tersebut berasal dari penambahan minyak peppermint yang memiliki sensasi dingin dan memiliki efek menenangkan. Minyak peppermint adalah minyak atsiri yang termasuk kedalam golongan Oxygenated Hydrocarbon yang menyebabkan bau menyengat pada minyak atsiri. Tingkat kehangatan pada percobaan kami membutuhkan 10 detik untuk mendapatkan rasa panas, pengujian rasa panas menggunakan beberapa kulit seseorang dan waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan rasa panas berbeda-beda karena kulit sesorang memiliki kepekaan kepek aan yang berbeda. b erbeda. Minyak angin aromaterapi aromaterapi ini aman untuk semua jenis kulit dikarenakan tidak menimbulkan rasa gatal dan iritasi pada kulit.
15
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat kami simpulkan dari laporan ini adalah: 1. pH dari minyak angin aromaterapi yang dihasilkan adalah 5. 2. Massa dari minyak angin aromaterapi yang dihasilkan adalah 210 gram. 3. Minyak angin aromaterapi mulai terasa kehangatannya setelah 10 detik pemakaian. 4. Warna dari minyak angin aromaterapi adalah putih bening. 5. Aroma minyak angin aromaterapi adalah woody yang berasal dari minyak pinus. 5.2 Saran
Saran dalam pembuatan minyak angin aromaterapi: 1. Proses pencampuran camper kristal dan menthol kristal harus dilakukan sampai benar-benar tercampur merata. 2. Pada saat pengujian tingakat kehangatan minyak gardapura, kakukan pada beberapa objek yang berbeda, agar hasilnya akurat.
16
DAFTAR PUSTAKA
Aini, S. S.H. H. 2002. “ Panduan Praktis Aromaterapi Untuk Pemula”. Pemula”. Jakarta: Gramedia Gramedia Pustaka Utama Alumnisma. “Gambar Alat Kimia dan Fungsinya“. Fungsinya“. Diakses tanggal 2 Desember Desembe r 2018. Pukul 22:09. http://alumnisma4.blogspot.com/2011/03/gambar-alatkimia-part-2.html. Guntur. 2004. “ Proses Penyulingan Minyak Atsiri”. Atsiri”. Jakarta: EGC. EGC. Wikipedia. “ Minyak Angin Aromaterapi“. Aromaterapi“. Diakses tanggal 2 Desember 2018. Pukul 18:45. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Aromaterapi. 18:45. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Aromaterapi. Wikipedia. “ Minyak Gandapura”. Gandapura”. Diakses tanggal 1 desember 2018. Pukul 09:55. https://id.wikipedia.org/wiki/Gandapura.
17
LAMPIRAN
18
View more...
Comments