LAPORAN PRAKTIKUM KOROSI
October 15, 2017 | Author: Kimzniboyzit D'fanny | Category: N/A
Short Description
Download LAPORAN PRAKTIKUM KOROSI...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KOROSI
KELOMPOK 3 : AULIA J. N. FAISHAL ANWAR S. FANNY AVIANUARI HARLINA j. RIKA IRNAWATI SIGIT ABDUL M.
TAHUN AJARAN 2010/2011 SMAN 1 DEMAK
LAPORAN PRAKTIKUM I.
TUJUAN Dalam melaksanakan praktikum percobaan tentang korosi kita dapat membuktikan proses korosi dalam kehidupan sehari-hari, dan adapun tujuanya sebagai berikut : 1. Mengetahui bagaimana proses korosi berlangsung 2. Mengetahui factor-faktor penyebab korosi 3. Diharapkan mampu memahami bagaimana pencegahan korosi
I.
ALAT DAN BAHAN ALAT : – Gelas Ukur – Pipet tetes – Gunting-cutter BAHAN : – –
– – –
– –
Gelas kosong Air (tulis sumbernya : cth : air PAM, air sumur, air hujan, dsb) HCl Paku (masih bagus-belum berkarat) Plastik kresek Karet Selotip
I.
LANGKAH KERJA 1. Siapkan alat dan bahan, pastikan bersih dan tidak ada campuran bahan lain. 1. Gelas pertama : Masukan paku ke dalam gelas aqua yang kosong 2. Gelas kedua : Masukan paku dan air ke dalam gelas aqua dengan posisi paku terpelungkup, sehingga semua bagian terkena air 3. Gelas Ketiga : Masukan paku dan air ke dalam gelas, namun posisi paku berdiri sehingga tidak semua bagian paku terkena air. 4. Gelas ke-empat : Masukan paku dan HCl ke dalam gelas aqua dengan posisi paku terpelungkup, sehingga semua bagian terkena air. Agar paku tidak terjatuh ke dalam air, gunakan selotip dan tempelkan selotip + paku ke dinding gelas. 5. Gelas ke-Lima : Masukan paku ke dalam gelas lalu tutup dengan plastic hingga tidak ada udara yang bisa masuk ke dalam gelas. 6. Gelas ke-enam : Masukan paku dan air ke dalam gelas dengan posisi paku terpelungkup, sehingga semua bagian terkena air. Lalu tutup dengan plastic hingga tidak ada udara yang bisa masuk ke dalam gelas. 7. Gelas Ke-tujuh : Masukan paku dan air ke dalam gelas namun posisi paku berdiri sehingga tidak semua bagian paku terkena air. Agar paku tidak terjatuh ke dalam air, gunakan selotip dan tempelkan selotip + paku ke dinding gelas.
Lalu tutup dengan plastic hingga tidak ada udara yang bisa masuk ke dalam gelas. 8. Gelas Ke-8 : Masukan paku dan HCl ke dalam gelas lalu tutup dengan plastic hingga tidak ada udara yang bisa masuk ke dalam gelas. 1. Catat perubahan pada paku tiap harinya…!!!
TABEL PENGAMATAN
N O
1
PERLAKUAN PAKU DALAM GELAS
KOSONG (HANYA PAKU)
INTER VAL WAKT U
1 HARI
PERUBAHA N YANG TERJADI
BERKARAT
FAKT OR PENG ARUH
UDAR A
LAMA BERUBAHNYA PAKU 100% 1-3 HA RI
4-6
7-9
1012
HA RI
HA RI
-
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
HA RI
- AIR 2
PAKU + AIR
1 HARI
BERKARAT
UDAR A - AIR
3
PAKU + AIR + PAKU BERDIRI (SEBAGIAN TERKENA AIR)
1 HARI
BERKARAT SEBAGIAN DAN HANYA
UDAR A
YANG TERKENA AIR.
- AIR
UDAR A
4
PAKU + HCL
1 HARI
BERKARAT warna hitam, BERGELEM BUNG
5
PAKU (TERTUTUP RAPAT OLEH PLASTIK)
1 HARI
TIDAK BERKARAT
6
PAKU + AIR(TERTUTU P RAPAT OLEH PLASTIK)
1 HARI
BERKARAT
7
AIR + PAKU BERDIRI (SEBAGIAN TERKENA AIR) + (TERTUTUP RAPAT OLEH PLASTIK)
1 HARI
8
PAKU + HCl
1 HARI
I.
-
-
V
v
-
-
-
-
- AIR
-
-
V
V
BERKARAT SEBAGIAN DAN HANYA YANG TERKENA AIR.
- AIR
-
-
V
V
BERKARAT warna hitam, TIDAK ADA GELEMBUN G
-
-
-
V
V
PEMBAHASAN
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat
logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi. Fe(s) Fe2+(aq) + 2e Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi. O2(g) + 4H+(aq) + 4e 2H2O(l) atau O2(g) + 2H2O(l) + 4e 4OH-(aq) Ion besi(II) yang terbentuk pada anode
selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian,
baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida). Deret Volta akan membantu untuk dapat mengetahui kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak factor.
II.
KESIMPULAN : Dari percobaan yang telah dilaksanakan, dapat ditarik suatu kesimpulan jika KOROSI terjadi karena adanya satu pengaruh lingkungan terhadap suatu benda, dan adanya beberapa factor yang menyebabkan korosi terjadi , adapun factor itu adalah : 1. Udara – O2 : Korosi terjadi lebih mudah jika suatu logam berekasi dengan udara disekitarnya, jadi korosi akan lebih cepat terjadi jika oksigen bereaksi dengan mengoksidasi logam tertentu yang cukup reaktif, seperti besi (Fe). 2. Air – H2O : Korosi juga akan terjadi jika pereduksinya adalah air (H2O) , sehingga jika lebih mudah suatu logam cukup reaktif jika telah berinteraksi dengan air, 3. Jenis Pereduksi : tidak semua pereduksi mampu menyebabkan korosi, contohnya HCl, dan larutan lainya dari asam halida. 4. Jenis Logam : Logam yang sangat reaktif dapat mencegah logam lain untuk bereduksi sehingga kejadian korosi dapat dicegah. 5. ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi beda potensial terhadap elektroda lainnya yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida.
I.
PERTANYAAN 1. Paku pada gelas manakah yang menjadi berkarat?
2. Samakah kecepatan terjaddinya karat pada setiap paku ? Jika berbeda , urutkan paku berdasarkan kecepatan terjadinya karat 1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan besi
berkarat? 2. Jika besi diganti dengan logam lain, misalnya aluminiuum, apa yang terjadi jelaskan…!! JAWAB : 1. GELAS YANG BERKARAT : GELAS 1, 2 , 3 , 4 ,6 , 7 ,8 HANYA SAJA WAKTU DAN WARNA KARAT BERBEDA 2. TIDAK SAMA, URUTAN PAKU BERDASARKAN INTERVAL WAKTU CEPATNYA BERKARAT : 2>3>1>4>6>7>8>5 3. FAKTOR : – Udara – O2 : Korosi terjadi lebih mudah jika suatu logam berekasi - dengan udara disekitarnya, jadi korosi akan lebih cepat terjadi jika oksigen bereaksi dengan mengoksidasi logam tertentu yang cukup reaktif, seperti besi (Fe). – Air – H2O : Korosi juga akan terjadi jika pereduksinya adalah air (H2O) , sehingga jika lebih mudah suatu logam cukup reaktif jika telah berinteraksi dengan air, – Jenis Pereduksi : tidak semua pereduksi mampu menyebabkan korosi, contohnya HCl, dan larutan lainya dari asam halida. – Jenis Logam : Logam yang sangat reaktif dapat mencegah logam lain untuk bereduksi sehingga kejadian korosi dapat dicegah. – ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi beda potensial terhadap elektroda lainnya yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida. 1. Yang terjadi jika besi diganti aluminium, maka aluminium tidak akan berkarat, karena aluminium
jenis logam yang reaktif (mudahnya mendapatkan lapisan oksida) sehingga tidak akan beroksidasi walaupun terkena air dan tidak akan bereduksi terhadap pengaruh lingkungan.
CAPTURING PROVE : PAKU + HCL – PAKU PADA GELAS 4
HANYA PAKU DITUTUP RAPAT DENGAN PLASTIK
PAKU BERDIRI + AIR , SEBAGIAN PAKU TERKENA AIR – PADA GELAS
PAKU + AIR
PAKU + AIR DITUTUP RAPAT DENGAN PLASTIK
PAKU + HCl DITUTUP PLASTIK
PAKU BERDIRI + AIR DITUTUP RAPAT DENGAN PLASTIK
I.
PENUTUP Terima kasih atas perhatianya , semoga laporan ini bermanfaat . Dan kami mohon maaf apabila ada kesalahan kata yang kurang berkenan. Dan jangan lupa terus pelajari mapel Biologi , karena ilmu ini sangat bermanfaat bagi kehidupan kita secara langsung maupun tidak langsung. Wassalamuallaikum Wr.Wb.
View more...
Comments