October 28, 2018 | Author: kentang mcd | Category: N/A
10/29/2017
Dwika Martharina: Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku Suatu Larutan
Lainnya
Blog Berikut»
[email protected]
Dasbor Logout
Dwika Martharina Selasa, 09 Desember 2014
Mengenai Saya
Laporan Praktikum Kimia Pen enurunan urunan Titik Beku Suatu Larutan Dwika Martharina
Laporan Praktikum K imia imia Penurunan Penu runan Titik Titik Beku Suatu Beku Suatu Larutan
Ikuti
0
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog ► 2016 (6) ► 2015 (17) ▼ 2014 (9) ▼ Desember (5)
Laporan Praktikum Kimia Korosi Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku Suatu...
Disusun Disusun oleh: Kelompok Ke lompok 6
Laporan Praktikum Kimia Elektrolisis Kalium Yodida... Contoh Announcement Makalah Kapasitor ► April (4) ► 2013 (16)
1. Dwika Martharina
2.Emi Novianti 3.Rina Kurniati 4.Rizky Utami 5.Romadhon
Kelas: XII.IPA.1 XII.IPA.1 Guru Pembimbing: Kristini Erlita, S.Pd., M.Si
Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Ilir http://dwikamartharina.blogspot.co.id/2014/12/laporan-praktikum-kimia-titik-beku.html
1/8
10/29/2017
Dwika Martharina: Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku Suatu Larutan
SMA Negeri 2 Tanjung Raja Tahun Pelajaran 2014/2015
A. Topik Percobaan
Sifat koligatif. B.
Tujuan Percobaan
Menentukan penurunan titik beku suatu larutan. C. Dasar Teori
Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap dalam keadaan padat. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni. Dalam pembekuan suatu larutan, yang mengalami pembekuan adalah hanya pelarutnya saja, sedangkan zat terlarut tidak ikut membeku. Titik beku adalah temperatur tetap dimana suatu zat tepat mengalami perubahan wujud dari cair ke padat. Setiap zat yang mengalami pembekuan memiliki tekanan 1 atm. Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah, biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain, jika cairan tersebut tidak murni, maka titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang). Adanya zat terlarut mengakibatkan suatu pelarut semakin sulit membeku, akibatnya titik beku larutan akan lebih rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut murninya. Selisih antara titik beku larutan dengan titik beku pelarut murninya disebut penurunan titik beku larutan. Percobaan-percobaan juga menunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung kepada jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi larutan. Tetapan penurunan titik beku molal adalah nilai penurunan titik beku jika konsentrasi larutan sebesar satu molal. Elektrolit Non Elektrolit D.
∆Tf = Kf x m x i ∆Tf = Kf x m
Alat Dan Bahan
Alat: 1. Neraca 2. Tabung reaksi 3. Sendok 4. Batang Pengaduk 5. Gelas kimia 6. Termometer 7. Rak tabung reaksi Bahan: 1. Air suling 2. Es batu http://dwikamartharina.blogspot.co.id/2014/12/laporan-praktikum-kimia-titik-beku.html
2/8
10/29/2017
Dwika Martharina: Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku Suatu Larutan
3. Urea 1 m & 2 m 4. NaCl 1 m & 2 m E.
Pengantar Percobaan
Titik beku, suatu zat cair murni mempunyai harga titik beku tertentu. Jika zat cair murni sudah bercampur dengan zat lain, titik bekunya dapat berubah dan perubahannya ini bergangtung pada zat pencampurnya. Pada setiap suhu, tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan uap pelarut sehingga menyebabkan titik beku larutan lebih rendah daripadfa titik beku pelarut. Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku meruapakan salah satu dari sifat koligatif larutan. F.
Keselamatan Kerja
1.
Bahan-bahan yang digunakan, jangan sampai tertelan.
2.
Bahan-bahan asma/basa yang digunakan, jangan sampai terkena kulit, jika terkena kuli t segera bilas dengan air yang mengalir.
3.
Dalam setiap pengamatan yang dilakukan, jaga jarak mata anda dengan materi yang diamati, hati-hati mata jangan sampai terkena efek dari zat/reaksi yang terjadi. Jika terkena segera bilas dengan air.
4.
Bersihkan (cuci) peralatan setiap kali sehabis digunakan percobaan. Tabung reaksi dibersihkan dengan sikat tabung reaksi.
G.
Prosedur Percobaan
Satuan konsentrasi molalitas (m) menyatakan 1 mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarutnya. 1.
Siapkan gelas kimia 250 ml lalu isi dengan es batu yang sudah dihancurkan sampai volumenya mencapai kira-kira 3/4 tinggi gelas kimia. Taburi es batu tersebut dengan garam.
2.
Masukkan 5 ml air ke dalam tabung reaksi, lalu masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam gelas kimia yang telah berisi es. Atur posisi tabung agar terendam dalam es di gelas kimia.
3.
Aduk isi tabung reaksi dengan menaikturunkan batang pengaduk perlahan (bukan diaduk secara melingkar) hingga cairan dalam tabung membeku seluruhnya.
4.
Keluarkan tabung reaksi dari dalam gelas kimia lalu biarkan es dalam tabung mencair sedikit.
5.
Keluarkan batang pengaduk lalu masukkan termometer. Aduk kembali air dengan menaikturunkan termometer (hati-hati jangan sampai termometer terantuk lalu pecah) lalu baca suhunya (suhu akan menurun kemudian meningkat lagi, ambillah suhu yang paling rendah).
6.
Ulangi langkah 1-5 dengan menggunakan larutan urea, 1 m dan 2 m, dan larutan NaCl, 1 m dan 2 m. H.
Hasil Percobaan
Titik beku air(tf o) = 0oC Larutan Urea No.
Molalit
Titik
as
Beku(tf )
Larutan NaCl ∆ tf
Molalita
Titik
s
Beku(tf )
http://dwikamartharina.blogspot.co.id/2014/12/laporan-praktikum-kimia-titik-beku.html
∆ tf 3/8
10/29/2017
Dwika Martharina: Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku Suatu Larutan
1
1m
-3oC
3oC
1m
-5oC
5oC
2
2m
-6oC
6oC
2m
-9oC
9oC
Keterangan: ∆ tf = tf – tf o I.
Pembahasan
Suatu larutan akan membeku pada suhu yang lebih rendah dibanding dengan titik beku air. Untuk mempelajari hal ini lebih lanjut perlu dipahami tentang titik beku. Yang dimaksud dengan titik beku adakah suhu pada saat fasa zat cair dan fasa padatnya berada bersama-sama (dalam kesetimbangan). Titik beku normal suatu zat cair yaitu titik beku pada tekanan 760 mmHg atau 1 atm. Misalnya air murni membeku pada suhu tetap, yaitu 0 ˚C pada tekanan 1 atm. Penurunan titik beku sebanding dengan besarnya konsentrasi zat terlarut makin besar maka besar maka penurunan titik beku juga semakin besar. Jadi, dengan adanya zat terlarut dalam air maka titik beku air menjadi lebih kecil dari 0˚ C pada tekanan 1 atm. Bila kita memperhatikan pembuatan es putar, untuk memperoleh suhu yang lebih rendah dan 0 ˚C maka adonan es putar ditempatkan dalam bejana yang terendam dalam es batu dan air yang telah diberi garam dapur, sambil diputar dan diaduk maka adonan es putar dalam bejana akan membeku, dimana titik beku adonan es putar t ersebut beberapa derajat di bawah titik beku air murni. Hal ini terjadi karena terjadi proses perpindah kalor dari adonan es putar ke dalam campuran es batu, air dan garam dapur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dan gambar berikut:
Gambar perubahan air murni es batu dan proses pembekuan es putar Keterangan: ○ = partikel pelarut murni ● = partikel zat terlarut Jika air murni dalam suatu wadah direndam dalam es batu dan air yang telah diberi garam air murni tersebut akan membeku pada suhu tertentu (normalnya 0 C yang diukur pada tekanan 1 atm). Sedangkan pada suhu yang sama, adonan es belum membeku secara sempurna atau bahkan belum membeku. Adanya bahan-bahan atau zat terlarut yang ditambahkan dalam adonan es putar tersebut menghalangi gerak molekul pelarut murni untuk membeku secara normal, sehingga titik beku larutan turun (terjadi penurunan titik
beku),
akibatnya
diperlukan
suhu
yang
lebih
rendah
untuk
membekukannya. Dengan demikian, jelaslah larutan akan membeku pada suhu
yang
lebih rendah dibanding dengan titik beku air. Selisih antara titik beku pelarut murni dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku larutan yang dilambangkan dengan ΔT f . ΔTf = Tºf – Tf
Keterangan: http://dwikamartharina.blogspot.co.id/2014/12/laporan-praktikum-kimia-titik-beku.html
4/8
10/29/2017
Dwika Martharina: Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku Suatu Larutan
ΔTf = penurunan titik beku Tºf = titik beku larutan Tf = titik beku pelarut Titik beku tidak tergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi atau jumlah partikel zat terlarut dalam larutan. jadi, semakin besar konsentrasi larutan maka penurunan titik bekunya akan semakin besar. Secara matematis dapat ditulis:
Keterangan: ΔTf = penurunan titik beku K f = tetapan penurunan titik beku molal m
= kemolalan larutan
g
= massa terlarut dalam gram
p
= massa pelarut dalam gram
Mr = massa molekul relatif zat terlarut Dimana, K f sama dengan konstanta penurunan titik beku molal, yaitu nilai penurunan titik beku larutan sebanyak 1 mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut (K f ). Harga K f tergantung pada sifat-sifat zat cair yang digunakan sebagai pelarut, jadi harga K f untuk setiap pelarut berbeda-beda. Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
. a.
Membuat Campuran Pendingin Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di
bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin di buat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan ke dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus menerus diaduk sehingga campuran membeku. b.
Antibeku pada Radiator Mobil
http://dwikamartharina.blogspot.co.id/2014/12/laporan-praktikum-kimia-titik-beku.html
5/8
10/29/2017
Dwika Martharina: Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku Suatu Larutan
Di daerah yang beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah yang beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku. c.
Antibeku dalam Tubuh Hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang
kutup, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mampu menurunkan titik beku air hingga 0.8 oC. Dengan demikian, ikan lat dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1.9 oC karena zat antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan Kristal es dalam jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antaralain serangga, ampibi, dan nematode. Tubuh serangga mengandung gliserol dan metal sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematode mengandung gliserol dan trilose. d.
Antibeku untuk Mencairkan Salju Di daerah yang mempunyai musim salju , setiap hujan salju terjadi, jalanan
dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCl dan CaCl2. Penaburan garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju yang mencair. e.
Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr) Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan
massa molekul relative zat terlarut. Hal itu dapat digunakan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa terlarut itu dapat ditentukan. J.
Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut: 1.
Apa fungsi penambahan garam pada es batu? Jawab: Fungsi penambahan garam pada es batu yaitu sebagai zat yang menurunkan titik beku es batu sehingga es batu tidak akan membeku pada suhu 0 °C.
2.
Berapakah penurunan titik beku untuk masing-masing larutan? Pada larutan urea molalitas 1 m titik bekunya – 3 oC dan molalitas 2 m titik bekunya – 6 oC. Sedangkan pada larutan NaCl molalitas 1 m titik bekunya – 5 oC dan molalitas 2 m titik bekunya -9 oC.
3.
Bagaimana hubungan antara molalitas larutan dengan penurunan titik bekunya? Jawab: Hubungan antara molalitas larutan dengan penurunan titik bekunya adalah semakin besar molalitas semakin besar penurunan titik bekunya. Hubungan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
ΔTf = Tºf – Tf
Keterangan: http://dwikamartharina.blogspot.co.id/2014/12/laporan-praktikum-kimia-titik-beku.html
6/8
10/29/2017
Dwika Martharina: Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku Suatu Larutan
ΔTf = penurunan titik beku Tºf = titik beku larutan Tf = titik beku pelarut 4.
Bagaimana penurunan titik beku untuk larutan urea dan NaCl pada molalitas yang sama? Jelaskan? Jawab: Pada molalitas yang sama penurunan titik beku larutan NaCl (elektrolit) lebih tinggi dibandingkan dengan larutan urea (nonelektrolit). Sebab zat elektrolit terurai menjadi ion-ion sehingga jumlah partikelnya lebih banyak dibanding zat non-elektrolit.
5.
Makin besar molalitas larutan, makin tinggi penurunan titik beku larutan.
6.
Penurunan titik beku larutan (T f ) berbanding lurus dengan molalitas larutan.
7. 8.
Titik beku pelarut murni lebih tinggi daripada titik beku larutan. Titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan non elektrolit pada kemolalan yang sama.
9.
Semakin kecil konsentrasi larutan, jarak antarion semakin besar dan ion– ion semakin bebas.
10.
Untuk konsentrasi yang sama, larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih banyak daripada larutan non elektrolit.
11. Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada sifat koligatif non elektrolit. 12. Semakin tinggi kemolalan maka semakin rendah t itik bekunya. 13. Semakin tinggi kemolalan maka semakin besar perbedaan penurunan titik beku.
K. Tindak Lanjut
1.
Carilah contoh peristiwa pada kehidupan sehari-hari yang menunjukkan terjadinya penurunan titik beku? Jawab:
Contoh
peristiwa
pada
kehidupan
sehari-hari
yang
menunjukkan terjadinya penurunan titik beku yaitu sebagai berikut: Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil daripada titik beku pelarutnya. Contohnya garam dapur dapat mencairkan salju. Contoh lainya ialah tumpukan salju di jalan di negara bermusim dingin mudah dibersihkan dengan menambahkan garam, sehingga menurunkan titik beku larutan, jadi titik beku larutan (garam + salju ) akan lebih rendah dari pada titik beku salju mencairkan es di jalan dengan cara menaburkan garam. Serta pada campuran es krim tidak membeku karena penurunan titik beku. Selain itu Pencegahan pembekuan air radiator mobil pada saat musim dingin di daerah Eropa juga menggunakan aplikasi dari sifat koligatif. Bahkan beberapa hewan yang ada dikutub atau laut dengan suhu dingin juga menggunakan senyawa kimia ( garam ) dalam darah nya supaya tidak mati membeku. http://dwikamartharina.blogspot.co.id/2014/12/laporan-praktikum-kimia-titik-beku.html
7/8
10/29/2017
Dwika Martharina: Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku Suatu Larutan
Daftar Pustaka http://chemistranger.blogspot.com/2012/07/sifat-koligatif-larutan.html http://fathur30rahman.blogspot.com/2014/04/laporan-praktikum-kimia penurunan titik.html http://riski-seftiani.blogspot.com/2012/11/laporan-pratikum-kimia.html http://www.slideshare.net/Andirahim/kimia-kelas-12-ariharnanto http://worldofanimeducation.blogspot.com/2012/10/laporan-penurunantitik-beku.html www.google.com
Diposting oleh Dwika Martharina di 20.49
1 komentar: Puthe'
1 September 2016 01.14
thanks for the shipment :-) Balas
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai:
Publikasikan
Unknown (Goo
Beri tahu saya
Pratinjau
Posting Lebih Baru
Logout
Beranda
Posting Lama
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.
http://dwikamartharina.blogspot.co.id/2014/12/laporan-praktikum-kimia-titik-beku.html
8/8