Laporan Praktikum Kimia Elektrolisis
October 6, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Praktikum Kimia Elektrolisis...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA “
PRAKTIKUM ELEKTROLISIS”
DISUSUN OLEH:
1. ANNISA RAMADHANI 2. CHAROLUS BAROMEUS TINGANG 3. FRISKA YUNIANTI 4. M. PANJI FIRDAUS 5. RAGIEL NANDASYAH 6. TIARA FADILLA
KELOMPOK 5
KELAS XII IPA 1
PEMBIMBING:
ENDAH WINARNI, S.Pd
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 8 SAMARINDA TAHUN 2019
I.
JUDUL
Praktikum elektrolisis
II.
TUJUAN
Mengamati perubahan yang terjadi pada proses elektrolisis
III.
LANDASAN TEORI
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit dalam sel elektrolisis oleh aliran listrik. Pada sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu sel energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Prinsip dasar elektrolisis adalah sebagai berikut: a. Proses elektrolisis mengubah energi listrik menjadi energi kimia b. Reaksi elektrolisis merupakan reaksi tidak spontan karena melibatkan energi listrik dari luar c. Reaksi elektrolisis berlangsung di dalam sel elektrolisis, yang terdiri dari satu jenis larutan atau leburan elektrolit dan memiliki dua macam elektroda, yaitu: 1) Katoda, yaitu elektroda yang menerima electron dari sumber arus listrik
luar
(elektroda
negatif).
Katoda
merupakan
tempat
terjadinya reduksi 2) Anoda, yaitu elektroda yang mengalirkan electron kembali ke sumber arus listrik luar (elektroda positif).anoda merupakan tempat terjadinya oksidasi. Aspek kuantitatif elektrolisis antara lain: a. Hukum Faraday I Jumlah massa yang dikalikan pada katoda atau anoda berbanding lurus dengan jumlah listrik yang digunakan selama elektrolisis, b. Hukum Faraday II Apabila dua sel elektrolisis atau lebih dialiri arus listrik dalam jumlah yang sama maka perbandingan masa zat-zat yang dihasilkan sebanding dengan massa ekuivalen zat-zat tersebut.
IV.
ALAT DAN BAHAN
1. Pipa U 2. Baterai kotak 3. Kabel
4. Elektroda karbon 5. Pipet tetes 6. Gelas kimia 7. Larutan KI 8. Larutan KCl 9. Larutan FeCl3 10. Larutan CuSO4 11. Larutan Na2SO4 V.
CARA KERJA
1. Siapkan semua alat dan bahan, pertama-tama buat alat elektrolisis dengan menggunakan kabel, penjepit buaya, baterai, dan elektrode ele ktrode karbon. 2. Kemudian masukkan tabung U ke dalam gelas beaker untuk menghindari tumpahan larutan. 3. Masukkan larutan yang telah disiapkan ke dalam tabung U sampai tabung hamper penuh 4. Masukkan masing-masing batang elektrode yang telah di sambungkan pada baterai. 5. Perhatikan posisi masing-masing anode (+) katode (-). 6. Perhatikan reaksi yang terjadi pada masing-masing sisi tabung katode dan anode. 7. Tambahkan cairan PP pada tabung katode (-) dan perhatikan reaksi yang terjadi 8. Tambahka larutan tepung (amilum) ke dalam tabung anode (+) dan perhatikan reaksi yang terjadi. 9. Masukkan kertas lakmus biru pada anode untuk mengetahui sifat larutan yang di uji, apakah bersifat asam atau basa. 10. Lakukan hal yang sama pada semua larutan.
VI.
HASIL PENGAMATAN
No. Larutan
1
2
KI
KCl
Katode (-)
Anode (+)
PP
Selama Proses
KLB
Selama proses
Menjadi ungu
Bergelembung
Menjadi biru
Menjadi kuning
kehitaman
bergelembung
Asam,
Bergelembung
Menjadi ungu
Bergelembung
menjadi oranye 3
FeCl3
Menjadi merah
Bergelembung
Asam,
Bergelembung
gelap
sedikit
menjadi
banyak
oranye kemerahan 4
5
CuSO4
Menjadi
Bergelembung
Asam,menjadi
oranye
sedikit
merah
Bergelembung
Asam,
Na2SO4 Menjadi ungu kegelapan
menjadi
hampir merah
oranye
Bergelembung
Rumus reaksi :
1) KI K + + I- K (-): 2H2O + 2eA (+): 2I I2 + e-
+
2H2O + 2I H2 + 2OH- + I2 2) CuSO4 Cu2+ + SO42- K (-): Cu2+ + 2e- Cu
x2
A (+): 2H2O 4H+ + O2 + 4e-
x1 +
2Cu2+ + 2H2O Cu + 4H+ + O2 3) KCL K + + Cl- K (-): 2H2O + 2e- H2 + 2H2O
x2
A (+): 2Cl- Cl2 + 2H+
x1
4H2O + 2Cl- 2H2 + 4OH- + 2H+ 4H2O + 2e- 6H2O + 2H+
Bergelembung
+
4) FeCl3 Fe3+ + 3Cl- K(-): Fe3+ + 3Cl-
x2
A(+): 2Cl- Cl2 + 2e-
x1 +
2Fe3+ + 6Cl- 2Fe + 3Cl2 5) NaSO4 Na2+ + SO42- K(-) 2H + O2 + 2e H2 + 2OH-
2x
A(+) 2H2O O2 + 4H+ + 4e-
x1
+
4H + 4O + 2H2O 2H2 + 4OH- + O2 + 4H VII.
PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama elektrolisis larutan KI pada tabung ta bung U yang ditambahkan dengan indicator PP pada katode dan amilum pada anode, kemudian menghubungkan ke dua elektroda dengan arus searah selama beberapa menit. Menghasilkan perubahan warna menjadi ungu disebabkan karena terjadi reaksi OH - yang bersifat basa pada katode dan bitu kehitaman pada anode. Zat yang dihasilkan pada katode yaitu H2 dari hasil reeduksi (H 2O) dan pada anode dihasilkan I2 dari hasil oksidasi (2I). Hal ini menunjukkan bahwa pada katode dihasilkan banyak gelembung dan pada anode dihasilkan sedikit gelembung. Bau yang dihasilkan pada katode yaitu tidak berbau, dan pada anode dihasilkan bau iodine (I2). Pada percobaan kedua, elektrolisis larutan KCL pada tabung U yang ditambahkan dengan indicator PP pada katode dan kertas lakmus pada anode, kemudian menghubungkan menghubungkan kedua elektroda dengan arus searah selama beberapa menit. Menghasilkan perubahan warna menjadi ungu disebabkan karena terjadi reaksi OH - yang bersifat basa pada katode, sedangkan pada anode ditambahkan kertas lakmus biru yang berubah warna menjadi oranye. Zat yang dihasilkan pada katode yaitu Cu, sedangkan pada anode yaitu O 2. Katode menghasilkan banyak gelembung dan anode sedikit gelembung. Pada percobaan ketiga FeCl3 pada tabung U yang di tambahkan indikator pp pada katode menghasilkan warna merah gelap dan bergelembung banyak. Zat yang dihasilkan katode yaitu Fe, sedangkan sed angkan pada anode yaitu Cl2. Katode terjadi reduksi Fe3+ yang menghasilkan Fe dan pada anode terjadi oksidasi 2Cl - yang menghasilkan Cl2.
Pada percobaan keempat elektrolisis larutan CuSO 4 pada tabung U yang pada katode ditambahkan indikator PP pada anode diberi kertas lakmus biru kemudian menghubungkan kedua elektroda dengan arus searah selama beberapa menit. Terjadi perubahan pada katode yang berubah menjadi oranye sedangkan pada anode menjadi merah. Zat yang dihasilkan pada katode yaitu Cu, sedangkan pada anode O 2. Pengamatan lain pada katode tidak dihasilkan gelembung sama sekali, sedangkan pada anode banyak gelembung. Hal tersebut menunjukkan pada anode terjadinya reaksi oksidasi H2O yang menghasilkan O2. Pada percobaan kelima elektrolisis larutan NaSO4 pada tabung U yang pada katode diberi indikator PP dan kertas lakmus biru pada anode, kemudian menghubungkan kedua elektroda dengan arus searah selama beberapa menit. Terjadi perubahan warna pada katode menjadi ungu gelap hampir merah dan pada katode kertas menjadi oranye. Zat yang dihasilkan pada katode yaitu H2 sedangkan pada anode yaitu O 2. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat banyak gelembung pada katode dan sedikit gelembung pada anode.
VIII. KESIMPULAN
1) Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu dari energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). 2) Elektrolisis
larutan
kalium
menghasilkan H2 san
io
iodida
(KI)
pada
katode
OH-, sedangkan pada anode
menghasilkan I2. 3) Elektrolisis larutan kalium klorida (KCL) pada katode menghasilkan H2 dan ion OH-, sedangkan pada anode menghasilkan Cl2. 4) Elektrolisis larutan besi (III) klorida (FeCl2) pada katode menghasilkan endapan Fe. Pada anode menghasilkan Cl 2. 5) Elektrolisis larutan besi (II) sulfat (CuSO4) menghasilkan endapan Cu. Pada anode menghasilkan O 2 dan ion H+. 6) Elektrolisis larutan natrium sulfat (Na2SO4) pada katode menghasilkan H2 san
io
menghasilkan O2 dan ion H+.
OH-, sedangkan pada anode
IX.
SARAN
1) Sebelum melaksanakan praktikum jangan lupa berdoa. 2) Lakukan praktikum secara serius dan tidak bermain-main 3) Ingati langkah-langkah yang dilakukan saat praktikum 4) Mengamati dan mencermati apa saja yang terjadi pada perubahan elektrolisis.
X.
LAMPIRAN
View more...
Comments