Laporan Praktikum Kimia Analisa
March 19, 2018 | Author: Shelly octafia diana | Category: N/A
Short Description
kimia tekstil...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISA Di Susun Oleh: Nama
: Shelly Octafia Diana
NPM
: 12020025
Grup
: 2 K1
Dosen
: 1. Wulan S.,S.ST,M.T.
Asisten
: 2. Octianne D., M.T. 3. Ika Natalia M.,S.ST.
Tgl Praktikum
: 1. Uji Kation ( 25-09-13 ) 2. Uji Anion ( 09-10-13 ) 3. Reaksi Khusus Kation ( 16-10-13 ) 4. Reaksi Khusus Anion ( 23-10-13 )
Tgl Penyerahan
: 30 Oktober 2013
SEKOLAH TINGGI TEKSTIL
TEKNOLOGI
BANDUNG 2013 I.
Maksud dan Tujuan 1.1 uji kation Untuk mengenali zat-zat kimia beserta reaksi yang dapat terjadi pada zat tersebut dan Praktikan dapat mengidentifikasi jenis kation yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh yang diperiksa.
1.2 uji anion Untuk mengenali zat-zat kimia beserta reaksi yang dapat terjadi pada zat tersebut dan Praktikan dapat mengidentifikasi jenis anion yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh yang diperiksa.
1.3 reaksi penentuan ( reaksi khusus Anion dan kation) Untuk memastikan praktian mengetahui reaksi- reaksi anion dan kation yang khusus dan menjadi ciri khas dari masing-masing ion tersebut. Serta mampu mengenali dan membedakan masing-masing ion tersebut agar dapat dibandingkan dengan literatur.
II.
Teori Dasar Pada dasarnya, Praktikum Kimia Analisa terbagi menjadi dua bagian yaitu Analisa Kualitatif dan Analisa Kuantitatif. Kimia analisa adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari penetapan atau pengukuran jumlah suatu unsur /senyawa dalam suatu zat/ contoh. Pada praktikum kali ini analisa yang dipakai adalah analisa Kualitatif, Dimana analisa kualitatif itu adalah pemeriksaan kimiawi tentang jenis-jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran beberapa zat. Dalam analisa Kualitataif zat yang diperiksa diubah dengan suatu reaksi kimia menjadi zat lain yang sifat-sifat dan susunannya dapat dikenal. Sebelum melakukan reaksi kimia pada zat yang diperiksa, dapat dilakukan suatu pemeriksaan pendahuluan, yaitu suatu orientasi tentang susunan zat yang harus diperiksa, sehingga dapat menjadi pengarah dalam pemeriksaan lebih lanjut. Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Pada percobaan ini dilakukan analisa kualitatif cara basah. Tujuan utama analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur. Reaksi yang dilakukan dengan cara basah diantaranya terjadinya endapan, gas dan terjadinya perubahan warna dengan cara mencampurkan larutan pereaksi yang satu dengan yang lainnya dan dari hasil pencampuran ini kita dapat mengamati peristiwa yang terjadi. Dan hasil ini perlu dibandingkan dengan hasil dari reaksi zat-zat yang diketahui susunannya. Beberapa anion pada analisa cara basah dapat dilakukan dengan terlebih dahulu membuat larutan contoh. Untuk analisa kualitatif, ion logam dibagi atas beberapa golongan berdasarkan terjadinya endapan dengan suatu reagem tertentu. Suatu pereaksi menyebabkan sebagian kation mengendap dan sebagian larut, maka setelah dilakukan penyaringan terhadap endapan tebentuk dua kelompok campuran yang massa masing-masingnya kurang dari campuran sebelumnya. Penggolongan kation dapat dilakukan dengan beberapa sistim.
Untuk tujuan analisis kualitatif, sistematik kation-kation diklasifikasikan kedalam lima (5) golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagensia. Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum, adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida, dan amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Jadi dapat dikatakan, klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida, dan karbonat dari kation tersebut. Kation diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation. Tetapi dalam percobaaan kali ini sistem pengolongan kation dengan cara asam sulfida. Berikut merupakan 5 golongan kation : a. Golongan I : ion logam yang mengendap sebagai klorida Terdiri atas Pb2+, Ag+, Hg2+. b. Golongan II : Kation ini tidak bereaksi dengan asam klorida tetapi membentuk endapan dengan hydrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Terdiri dari 2 golongan yaitu : II A :Terdiri atas ( Hg2+,Pb2+, Bi3+, Cu2+, Cd2+) II B :Terdiri atas ( As3+, Sb3+,Sn2+, Sn4+) c. Golongan III : Kation ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer ataupun dengan hydrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer namun kation ini membentuk endapan dengan amonium sulfida dengan suasana netral. Terdiri dari 2 golongan yaitu : III A : Terdiri atas ( Fe2+, Fe3+,Cr3+,Al3+) III B : Terdiri atas (Co2+,Ni2+, Mn2+,Zn2+). d. Golongan IV : Kation ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida dalam suasana netral atau sedikit asam Terdiri atas Ba2+, Sr2+, Ca2+. e. Golongan V : ion logam yang tidak terendapkan. Terdiri atas Mg2+ Na+ K+ ( NH4 )+. Sedangkan metode untuk mendeteksi anion memang tidak sistematis seperti yang digunakan untuk kation. Namun skema klasifikasi pada anion bukanlah skema yang kaku karena beberapa anion termasuk dalam lebih dari satu golongan. Pada hakekatnya, proses-proses yang dipakai dapat dibagi kedalam (A) proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap, yang diperoleh pada pengolahan dengan asam-asam, dan (B) proses yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan. Kelas (A) dibagi lagi kedalam sub-kelas (i) gas-gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer, dan (ii) gas
atau uap dilepaskan dengan asam sulfat pekat. Kelas (B) dibagi lagi kedalam subkelas (i) reaksi pengendapan, dan (ii) oksidasi dan rediksi dalam larutan. Penggolongan anion-anion dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Golongan I Yaitu Anion yang membentuk gas asam dengan penambahan H 2SO4 . Ion-ion golongan ini adalah CO32-, SO3-, S2O32-, NO2-, dan S2-. 2. Golongan II Yaitu Anion yang membentuk endapan barium atau kalsium dalam medium amonia. Ion-ion golongan ini adalah SO42-, PO43-, CrO42-, Cr2O42-. 3. Golongan III Yaitu Anion yang membentuk endapan dengan penambahan AgNO3 dalam medium HNO3 encer. Ion-ion golongan ini adalah Cl-, Br-, I-, SCN-, Fe(CN)64-, Fe(CN)63-. 4. Golongan IV Yaitu filtrat dari golongan III. Ion-ion golongan ini adalah NO3-, CH3COO-.
III.
Alat dan Bahan - Alat-alat untuk semua praktikum (uji kation,anion,reaksi khusus anion&kation) : 1. Tabung Reaksi 3 buah 2. Gelas ukur 3. Gelas beaker 4. Pipet volume 5. Pipet tetes 6. Pengaduk kaca 7. Sikat tabung 8. Alat sentrifuge 9. Alat Refluks 10. Penangas air
- Bahan 1. Uji Kation Kation 1. Hg2+
7. Ca2+
2. 3. 4. 5. 6.
Cu2+ Fe2+ Fe3+ Zn2+ Al3+
Pereaksi 1. NaOH 2. KI 3. NH4OH 4. KCNS 5. K.ferisianida 6. Asam asetat 7. Natrium Fosfat 8. Amonium oksalat 2. Uji Anion Anion 1. Cl2. Br3. I4. SO425. NO3
IV.
8. Ba2+ 9. Mg2+ 10. NH4+ 11. Ag+ 12. Pb2+ 9. K2CrO4 10. K.ferosianida 11. Kromat 12. HCl 13. HgCl2 14. Dimetiloksida 15. KOH 16. Asam sulfat encer
6. 7. 8. 9. 10.
Pereaksi Anion 1. AgNO3 2. Asam asetat 3. Barium klorida 4. Serbuk Ferrosulfat 5. Larutan difenilamin 6. FeCl3 7. HgCl2 8. Amonium klorida
CO32PO43NaCO3 CNS S2O329. CSNH2 10% 10. Asam sulfat pekat 11. perak nitrat 12. Asam Klorida 13. Amonium molidat 14. Amonium hidriksida 15. Hcl Pekat
Cara Kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk percobaan pengamatan. 2. Memasukan larutan contoh ke dalam tabung reaksi yang kemudian ditambahkan pereaksi. 3. Mengamati apakah terjadi perubahan warna,timbul endapan atau gas saat dibubuhi pereaksi. 4. Memanaskan atau mengaduk larutan (jika diperlukan). 5. Mengamati perubahan yang terjadi. 6. Mencatat hasil yang diperoleh
V.
Hasil Percobaan ( Data Percobaan ) Uji Kation
No
Kation
Anion
Reaksi ion
1.
Ag+ (AgNO3)
1. Cl-
Ag+ + Cl-
a. CN-
AgCl ↓
(KCN) b. 2S2O32(Na2S2O3) c. OH- (NH4OH)
Keterangan : ↓ Endapan Kesimpulan → AgCl
Endapan putih →
2CN-
+
lalu keruh
[Ag(CN)2]- + ClAgCl ↓ + 2S2O32[Ag(S2O3)2]3- + Cl AgCl ↓ + 2NH
→
→
3
3.
Hg2+ (HgCl2)
Pb2+ (Pb
Coklat keruh
Larutan berwarna putih
[Ag(NH3)2]+ + Cl-
2.
Semula kuning
2. OH-
Ag+ + OH-
→ AgOH
Endapan coklat
(NaOH) 3. OH- (NH4OH)
Ag+ + OH-
→ AgOH
Berwarna putih
2. Cl- (SnCl2)
Hg2+ + Cl-
→ HgCl 2
3. OH-
Hg + OH
(NaOH) 4. OH- (NH4OH)
Hg2+ + OH-
1. Cl- (HCl)
Pb2+ + Cl-
2+
Larutan putih
→ HgO ↓
-
+ H2O
→ HgO ↓ + H O 2 ↔ PbCl ↓ 2
bening Endapan kuning Endapan putih Endapan putih larut dalam air
(CH3COO)2)
panas 3. CrO42-
Pb2+ + CrO42-
→
PbCrO4 ↓
Endapan kuning larut dalam air
2-
4. SO4 5. OH
-
Pb2+ + SO42-
→
PbSO4
↓
Pb2+ + OH-
↔ Pb(OH) ↓ 2
Larutan putih Bening
Pb2+ + OH-
↔
Endapan putih
(NH4OH) 6. OH-
Pb(OH)2 ↓
(NaOH) 4.
Cu2+ (CuCl)
1. OH(NaOH)
panas Endapan putih
susu Cu2+ + 2OH-
→ Cu(OH) ↓ 2
Endapan biru dengan basa
Dengan
basa
berlebih 2. OH(NH4OH) 5. K4Fe(CN)6
Cu2+ + 2OH-
→ CuO + H O 2 → Cu(OH) ↓
2Cu2+
[Fe(CN)6]4-
Cu(OH)2
↓
+
kelebihan tetap berwarna biru Endapan biru Bening
2
→
Endapan merah coklat
Cu2[Fe(CN)6] ↓ 5.
Cd2+ (CdSO4)
1. OH-
Cd2+ + 2OH-
↔
Cd(OH)2 ↓
Larutan tidak
(NaOH) 2. OH-
berwarna Cd2+
+
Cd(OH)2
↓ + 2NH + 4
2NH3 + 2H2O
↔
Larutan tidak
(NH4OH)
6.
Al3+ (Al2SO4)2
1. OH-
berwarna
Al3+ + 3OH-
→ Al(OH) ↓ 3
Endapan selai
(NaOH) 2. OH-
putih Al3+ + 3NH3 + 3H2O →
Al(OH)3
Larutan bening
(NH4OH) ↓ + 3NH + 4 3. Aluminon
Endapan merah terang
7.
Cr3+ (CrCl3)
4.Morin alkohol 1. OH-
Cr3+ + 3OH-
→
Cr(OH)3 ↓
Endapan hijau
(NaOH)
kelabu larut dalam kelebihan NaOH dan jika dipanaskan
2. OH-
Cr
3+
+ 3NH3 + 3H2O → Cr(OH)3
(NH4OH)
lumus dipanaskan ↓ + 3NH + 4
3. PO43-
mengendap lagi Endapan hijau
Cr3+ H+
+ HPO43-
menjadi hitam ↔ CrPO ↓ 4
+
Endapan hijau kelabu
8.
Fe3+ (FeCl3)
1. OH-
Fe3+ + 3OH-
→ Fe(OH) ↓ 3
Endapan selai
(NaOH)
coklat merah
2. [Fe(CN)6]4(K4Fe(CN)6)
→
4Fe3+ + [Fe(CN)6]4Fe4[Fe(CN)6]4-
3. CN-
Fe3+ + 3CN-
→ Fe(CN) ↓ 3
Endapan merah
(CNS-) 9.
Mn2+ (MnSO4)
Endapan biru
darah Mn2+ + 2OH- → Mn(OH)2 ↓
1. OH-
Endapan coklat
(NaOH) 2. OH-
Mn2+
+
↔
2NH3 + 2H2O
Endapan coklat
(NH4OH) 10.
Ni2+ (NiSO4)
Mn(OH)2 ↓ + 2NH4+ Ni2+ + 2OH- → Ni(OH)
1. OH-
2
↓
Endapan hijau
(NaOH) 2. OH-
Ni2+ + 2OH-
→
Ni(OH)2 ↓
(NH4OH)
Larutan berwarna hijau dan endapannya
11.
Co2+ (Co2(NO3)2)
Dimetilglioksima 1. OHCo2+ + 2OH(NaOH)
→
Co(OH)2 ↓
berwarna biru Endapan merah Endapan biru danlarutan merah jambu kebiru-
12.
Zn2+ (ZnSO4)
1. OH-
→
Zn(OH)2
↓
biruan Endapan putih
Zn2+ + 2OH-
→
Zn(OH)2 ↓
Endapan putih
Ca2+ + C2O42-
→
CaC2O4 ↓
Endapan putih
Zn
2+
+ 2OH
-
(NaOH) Dengan
basa
berlebih 1. OH(NH4OH) Dengan 13.
Ca2+ (Ca(NO3)2
basa
berlebih 1. C2O42(NH4)2CO3 2. SO42- (H2SO4)
Ca2+ + SO42-
→
CaSO4 ↓
keabu-abuan Endapan putih larut dalam
14.
2+
Ba (BaCl2)
2-
1. CO3 (NH4)2CO3) 2-
15.
16.
17.
18.
Mg2+ (MgCl2)
K+ (K2SO4) Na+ (NaNO3) +
NH4
(NH4)2SO4 Endapan coklat
Ba2+ + CO32- → BaCO3 ↓
larut dalam CH3COOH Endapan putih
→ BaC O ↓ 2 4
2. C2O4
Ba2+ + C2O42-
(NH4)2CO3 3. SO42- (H2SO4)
Ba2+ + SO42-
Endapan putih
1. OH-
Mg2+
Endapan selai
→ BaSO ↓ 4 + 2OH- → Mg(OH)2 ↓
(NaOH) 2. Magneson + NaOH 1. Na kobalt trinitrat (Na3Co(NO2)6) 1. Zn Uranil Asetat
putih Endapan biru K+
+
(Na3Co(NO2)6)
→
merah
K2NaCo(NO2)2 Na+
+
Zn(UO2(CH3COO)2
→
→
Membirukan
NH4OH
lakmus merah dan
Dengan alkali 19.
Bi
berlebih 1. OH-
3+
Larutan berwarna kuning
NaZn(UO2)3(C2H3O2)9
(UO2(CH3COO)2 1. OHNH4+ + OH(NaOH)
Larutan berwarna
berbau asam →
Bi3+ + 3OH-
Bi(OH)3 ↓
Endapan putih
(NaOH)
didihkan menjadi
Dengan alkali
kuning muda
berlebih 2. I-
Bi3+ + 3I-
→
BiI3 ↓
Endapam hitam
(KI) 3. H2O
pekat larut dalam Bi(NO3)3 + H2O
→
+ HNO3 Bi(NO3)3 + 3H2O (NO3) 2 ↓ + 5HNO3
Uji Anion
→
KI berlebih BiO(NO3) Tidak ada endapan
BiO(OH)
Kation
Pereaksi
Prosedur
Kesimpulan
SO4-
H2SO4 + HCl + BaCl2 → BaSO4
S2O3-
S2O3- +H2SO4 →(100oC) SO2+I2
Setelah didihkan I2 hilang
Cl-
NaCl + HNO3 + AgNO3 → AgCl
Putih
I-
KI + HNO3 + AgNO3 → AgI
Kuning
NO3-
NO3- +H2SO4 + FeSO4 serbuk dikocok hati2 Larutan + H2SO4 pekat melalui dinding terbentuk coklat tidak lapisan ada endapan
NO2-
NO2-+CH3COOH+CSNH2 10% biarkan 10 Larutan menit + HCl+FeCl merah tidak ada endapan
PO4-
PO4-+HNO3+asam moblidat
Putih
CNS -
KCNS + H2SO4 + FeCl3 → FeCNS
Larutan merah
CO3-
CO3-+H2SO4→ gas CO3- + air sampai terbentuk endapan putih
Putih
Putih
Reaksi Khusus Kation NO. 1.
2.
Kation Ag2+
Pb2+
Pereaksi AgNO3
Pb Mitrat
Prosedur Setetes larutan dibubuhi setetes HCl a. +HCl 2N
Kesimpulan
a. Endapan berwarna putih. b. +kBr 5% b.Endapan berwarna kuning. a. Dibubuhi setetes larutan a.Endapan Na2SO4 berwarna kuning b. + H2SO4 + Alkohol
b.Endapan berwarna putih.
3.
Hg2+
HgCl2
a. Dibubuhkan pada kertas saring + SnCl2
a.Endapan berwarna putih.
b. Dibubuhkan pada tembaga bersih 4.
Cu2+
CuSO4
a. Dibubuhkan pada sekertas saring + benzoinexim dn kertas diletakkan dalam uap NH3
a.Berwarna biru di kertas saring.
b. Dibubuhi setetes HCl 2N + K4FE(CN)6
b.Endapan merah coklat.
a. Sepotong kertas saring dibubuhi setetes Chinconin + KI
Kertas saring berwarna jingga merah
6.
Bi3+
Bi (NO3)
8.
Mn2+
(MnSO4)
+ 5 tetes HNO3 6N + sedikit KIO4 padat dan panaskan
Endapan berwarna violet
9.
Al3+
(Al2(SO4)2)
+ 5 tetes NH4 Acetat 6N + 3 tetes Aluminon 1% dan panaskan
Endapan berwarna merah.
10.
Cr2+
(K2CrO4)
K2CrO4 + AgNO3
Endapan berwarna merah.
11.
Ni2+
(NiSo4)
Endapan berwarna merah.
12.
Co2+
Dibubuhi NaAcetat 2N + NH4OH 6N + dimethyl glioksima 1% a. Dibubuhi KCNS 5% + amyl alcohol. Diaduk kuat sehingga terjadi lapisan biru dari amyl alcohol yang menandakan adanya CO.
13.
Zn2+
Dibubuhi larutan K4Fe(CN)6
a.Endapan berwarna putih.
(ZnSO4)
a.Ada pemisahan warna bening dan warna merah.
14.
Ca2+
(Ca(No)3
16.
Mg2+
MgCl2
b. Dibubuhi 2 larutan (NH4)2C2O4 5%
Endapan berwarna putih.
a. Dibubuhi 1 tetes pereaksi magneson + 5 tetes NaOH 4N b. Dibubuhi satu tetes pereaksi titan yellow + 2 tetes NaOH 4N
a.Endapan berwarna biru ada bintik birunya
18.
Na+
Dibubuhi satu tetes larutan pereaksi ZnUO2 Acetat + NaOH 2N
19.
NH4+
a. NH4OH dipanaskan dengan setengah ml NaOH 6N dalam tabung reaksi b. NH4OH + NaOH 4N, letakkan sepotong kertas lakmus merah basah diatas mulut tabung reaksi
b.endapan Jonjot merah
Endapan berwarna kuning.
b.Lakmus berubah merah dan biru, larutan basa.
Reaksi Khusus Anion No . 1.
Anion
Pereaksi
Prosedur
Kesimpulan
Cl-
(CaCl2)
Cl + Agno3 + HNO3 = endapan putih a. Ditambah 3 tetes Kcr 5% menjadi endapan kuning.
a.Endapan kuning
b. Ditambah HNO3 hingga asam. 2.
Br-
3.
F-
(KI)
4.
NO3-
(NaNO3)
b.Endapan putih
a. AgNO3 + HNO3 menjadi berwarna endapan kuning pucat + 10 tetes (NH4)2CO3 5%
-
b. Dibubuhi 5 tetes CHCL + KMNO4
-
a. AgNO3 + HNO3 + a.Endapan kuning (NH4)2CO3 dan setelah ditambah tidak larut. 2 tetes (NH4)2CO3 dan endapan tidak larut. b.Kertas saring b. FeCl3 menjadi berwarna biru. berwarna biru. H2SO4 + FeSo4 + Terjadi cincin H2SO4 berwana coklat dan terdapat lapisan berwarna coklat di
permukaan larutan. 5.
PO4-2
(Na3PO4)
6.
C2O4-2
(NH4)2C2SO4 5%
7.
CNS-
(KCNS)
8.
CH3COO-
(CH3COONH4) 5%
9.
S-2
10.
SO42-
11.
SO32=
12.
a. HNO3 + (NH4)3NO3
C2O42 + CaCl 5% + alcohol 90%
CNS + FeCl 5%
Larutan merah darah.
Sedikit zat + alcohol dan dipanaskan dalam penangas (water bath)
Berbau pisang ambon.
(NH4)2s yang diasamkan dan dibubuhi pada kertas saring yang mengandung Pb asetat (MnSO4)
So42 + Bacl 5%
SO3-2 + Ba(NOs)2 + air brom
S2O3-2
Terjadi endapan kuning saat dipanaskan. Ketika dipanaskan warna ungunya hilang tetapi endapannya tidak larut.
S2O3- dibubuhi 3 tetes asam dan dibagi menjadi dua : a. KiO4 + 1 tetes kanji
-
Endapan berwarna putih, larut dalam HCl dan pekat.
-
a.Berwarna putih susu kecoklatan.
b. Ba(NO3)2 + 1 tetes air brom
13.
Fe(CN)6-6
(K4Fe(Cn6)
a. K2Fe(CN)6 + FeCl 5%
a.Endapan biru.
b. K2Fe(CN)6 +
b.Endapan putih.
NH4OH + AgNo3 0,1N Fe(CN)6-3
14.
VI.
(K4Fe(Cn6)
a. Fe(CN)6-3 + AgNO3 0,1N
a.Larutan oren kehijauan
b. KI + 3 tetes air kanji.
b. larutan biru ada kehijauan
Pembahasan ( Diskusi )
Dalam melakukan praktikum kimia analisa ini terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi hasil yang didapat,
contohnya ada
beberapa zat yang tidak sesuai dengan literatur : N Kation/ o 1 Ag+ (AgNO3
Anion
Reaksi ion
a. CN(KCN)
) -
2
2. OH
3
(NaOH) PO43-
4
(K4Fe(C n6)
Kesimpulan
AgCl ↓
+ 2CN-
→
[Ag(CN)2]-
Semula kuning lalu
+ ClAg+ + OH-
→
AgOH
-
PO4 +HNO3+asam moblidat a. Fe(CN)6-3 + AgNO3 0,1N
keruh Endapan coklat Putih a.Larutan oren kehijauan
Literatur Endapan hitam Endapan Hitam Endapan kuning Endapan merah jingga
Hal diatas bisa saja terjadi seperti Misalnya mengapa AgNO3 + NaOH menjadi endapan coklat seharusnya endapan hitam, Ion PO43jika ditambahkan dengan HNO3 dan ditambahkan Amonium molibdat maka akan terbentuk warna kuning, namun pada hasil praktikum didapat tidak berwarna, hal ini
mungkin disebabkan karena kelebihan reagen. Ion K+ jika ditambahkan Natrium kobalttrinitrat akan membentuk warna kuning namun pada hasil praktikum didapat didapat warna merah. Semua itu salah-satunya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya Ada beberapa anion atau kation yang dapat bereaksi pada suhu mendidih, sementara praktikan mencoba memanaskan larutan tersebut pada suhu yang panas tidak sampai mendidih, akibatnya hasil pengamatan tidak sesuai literatur dikarenakan zat yang harusnya bereaksi/larut sempurna dalam air mendidih ini tidak melarut sempurna itu bisa disebabkan karena sifat dari masing-masing kation,anion tersebut atau ph air tidak sesuai dengan data yang sebenarnya. Kemudian Ada beberapa endapan yang memang larut dalam keadaan
pereaksi
berlebih.
Sebetulnya
bisa
saja
semuanya
direaksikan berlebih akan tetapi ada yang kemudian larut dalam kelebihan dan ada yang tidak larut dalam kelebihan.Hal ini tergantung pada kation.Kation memiliki sifatnya masing-masing. Penambahan pereaksi juga seharusnya dilakukan setetes demi setetes agar larutan contoh dan pereaksi dapat bereaksi dengan sempurna.Dalam mencari zat pereaksi yang digunakan harus benar dan tepat sebab banyak ditemukan kekeliruan dalam memberikan zat pereaksi sehingga hasil yang didapat setelah praktek tidak sesuai dengan literature, ini membuat data percobaan yang akan didapat menjadi tidak sempurna dan salah persepsi. Air yg digunakan harus air aquades karena dalam air ada kandungan besi. Hal ini juga dapat mempengaruhi hasil pengamatan. Perubahan yang terjadi harus benar-benar diperhatikan, praktikan juga harus memastikan data pengamatan yang dilakukan sesuai dengan prosedur, karena semua itu akan mempengaruhi hasil pengamatn yang didapat.
VII.
Kesimpulan
Hasil yang dilakukan selama pengamatan menunjukan banyak data yang sudah
sesuai denganliterature. Ada yang teramati
dalam
bentuk
dihasilkan
endapan,
dari
hasil
warna
reaksi.
larutan,
Pengujian
maupun kelarutan
gas
yang
dilakukan
pertama-tama dengan mengelompokkan ion-ion yang mempunyai kemiripan
sifat.
Pengelompokkan
dilakukan
dalam
bentuk
pengendapan dimana penambahan pereaksi tertentu mampu mengendapkan sekelompok ion-ion.
VIII.
Daftar Pustaka
Shvehla, G. 1995. Vogel Buku Teks Analisis Makro dan Semimikro I. PT. Kalman Media Pustaka: Jakarta. Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil. Pedoman praktikum kimia analisa. Bandung. 2003
View more...
Comments