Laporan Praktikum Kartografi 3

April 7, 2019 | Author: Rey X Zairan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

saya suka ini...

Description

LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI PRAKTIKUM ACARA 3 MENGHITUNG LUAS ADMINISTRASI ADMINISTRASI

Disusun Oleh: Nama: Ramona Situngkir NPM: 1606101040014

Dosen Pembimbing: M. Okta Ridha M S.Pd M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSALAM BANDA ACEH 2018

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji beserta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa selalu melimpahkan rahmat dan perlindungan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan laporan praktikum ini sesuai dengan waktu dan jadwal yang telah ditentukan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah  praktikum kartografi yang telah memberikan bimbingan selama praktikum dan juga kepada tenaga laboran lab geografi yang juga telah banyak membantu saya dalam melaksanakan praktikum. Laporan praktikum ini saya tulis sebagai seba gai bentuk pertanggungjawaban dan bukti  bahwa saya sa ya telah mengikuti kegiatan praktikum yang telah dilaksanakan sebelumnya. Dalam laporan ini saya menguraikan mengenai proses jalannya kegiatan praktikum yang saya ikuti, selain itu saya juga menuliskan hasil dari praktikum. Dalam laporan ini saya juga memaparkan tentang kemudahan dan kesulitan serta kesimpulan yang dapat saya simpulkan dari kegiatan praktikum. Dalam praktikum acara 3 ini, saya melakukan kegiatan menghitung luas administratisi suatu daerah dalam peta. Artinya adalah luas wilayah administratisi suatu wilayah administrasi yang tergambar dalam sebuah peta diukur berdasarkan skala yang tertera dalam peta. Adapun peta yang kami gunakan dalam praktikum ini adalah peta administrasi wilayah Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah. Kedua wilayah kabupaten tersebut diukur luasnya berdasarkan besaran skala dan jarak pada peta. Demikian kata pengantar ini saya sampaikan, saya berharap kiranya informasi dan pemaparan yang saya tuliskan dalam laporan ini dapat dijadikan sebagai ilmu serta  bermanfaat kepada saya maupun pembaca. Sebagai penulis, saya menyadari bahwa  penulisan laporan ini i ni masih memiliki banyak kekurangan yang harus diperbaiki, oleh karena itu kritik dan saran sangat saya harapkan dari pembaca demi perbaikan kedepannya. Terima kasih

Penulis

Ramona Situngkir

i

DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar ......................................................................................................... i Daftar Isi ...................................................................................................................ii Daftar Lampiran .....................................................................................................iii BAB I Pendahuluan ................................................................................................. 1

A.Latar Belakang ............................................................................................. 1 B.Tujuan dan Manfaat ...................................................................................... 2 BAB II Landasan Teori ........................................................................................... 3

A.Teori Dasar ................................................................................................... 3 B.Waktu dan Tempat ....................................................................................... 7 C.Alat dan Bahan ............................................................................................. 7 D.Prosedur Kerja .............................................................................................. 7 BAB III Pembahasan ............................................................................................. 10

A.Analisis hasil praktikum ............................................................................. 10 B.Kemudahan dan Kesulitan .......................................................................... 14 BAB IV Kesimpulan .............................................................................................. 15 Daftar Pustaka........................................................................................................ 16

ii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Peta Pemandu (Kabupaten Aceh Tengah) Lampiran 2 : Salinan luas peta dengan tambahan grid diatas kertas kaca

iii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Peta merupakan komponen yang sangat bermanfaat dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Penggunaan peta tidak terbatas hanya dalam bidang pendidikan saja namun juga sangat bermanfaat di bidang-bidang lain seperti pelestarian lingkungan, pariwisata, perencanaan pembangunan, bahkan bidang pemerintahan. Tentu saja hal tersebut disebabkan karena informasi yang terdapat dalam sebuah peta sangatlah bermakna dan membantu dalam perencanaan kegiatan manusia yang  berhubungan dengan keruangan. Berbagai aktivitas manusia yang berhubungan dengan ruang tentu saja sangat membutuhkan analisis spasial yang dapat diperoleh melalui berbagai sumber salah satunya melalui peta. Untuk dapan menggunakan peta dalam berbagai bidang kehidupan, tentu saja dibutuhkan kemampuan pengguna peta dalam menganalisis dan membaca informasi yang tersaji dalam sebuah peta. Salah satunya adalah harus mengetahui luas sebuah wilayah yang tergambar dalam peta di lapangan. Hal ini sangat penting karena  berbagai kegiatan manusia yang menggunakan peta sangatlah berhubungan dengan wilayah dimana kegiatan tersebut direncanakan dan dilaksanakan. Banyak orang yang beranggapan bahwa luas wilayah dalam sebuah peta dapat dihitung berdasarkan skala yang terdapat pada peta tersebut. Padahal sebenarnya untuk menghitung luas sebuah wilayah tidak cukup hanya melakukan  perhitungan berdasarkan skala yang dimiliki. Seperti kita ketahui bahwa skala dalam  peta digunakan untuk mengetahui jarak dua buah titik dalam peta di lapangan. Sedangkan perghitungan jarak pada peta dengan luas wilayah pada peta berbeda. Oleh karena itu dikembangkan beberapa teknik yang digunakan untuk menghitung luas suatu wilayah dalam peta. Dalam perhitungan luas sebuah wilayah, skala yang tertera dalam peta juga digunakan. Namun terlebih dahulu wilayah yang akan dihitung luasnya harus dibagi menjadi grid-grid dahulu. Hal ini karena dalam  perhitungan luas harus memperhatikan panjang dan lebar wilayah bukan hanya jarak seperti perhitungan pada skala.

1

Sebagai mahasiswa pendidikan geografi yang kelak diharapkan akan menjadi seorang guru bidang studi geografi, maka kemampuan mahasiswa dalam bidang  pemetaan sangat penting. Selain berguna untuk melakukan aktivitas pembelajaran geografi, kemampuan pemetaan juga sangat bermanfaat bagi berbagai aplikasi kehidupan mahasiswa. Untuk mencapai tujuan tersebut itu maka dasar-dasar materi dan praktik pemetaan harus diajarkan kepada mahasiswa di bangku perkuliahan. Salah satu materi pemetaan yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan geografi adalah

cara

perhitungan

wilayah

administrasi

dalam

sebuah

peta.

Untuk

menanamkan keterampilan tersebut, maka mahasiswa diajarkan melalui kegiatan  praktikum.

B.Tujuan dan Manfaat a.Tujuan

Adapun tujuan pelaksanaan praktikum ini adalah: 1.Untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam membaca dan menganalisis informasi yang terdapat dalam sebuah peta. 2.Untuk menanamkan kemampuan kedalam diri mahasiswa dalam menghitung luas wilayah yang tergambar pada sebuah peta. 3.Mengajarkan mahasiswa teknik-teknik penghitungan luas wilayah dalam peta.

b.Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan praktikum ini antara la in: 1.Mahasiswa memahami dan mengerti cara dan teknik perhitungan luas wilayah dalam peta. 2.Mahasiswa dapat menhitung luas wilayah administrasi pada peta secara tepat dan akurat. 3.Kemampuan mahasiswa dalam pemetaan bertambah sehingga diharapkan mampu untuk membuat, menganalisis, dan menggunakan peta dengan baik.

2

BAB II LANDASAN TEORI

A.Teori Dasar 1.Pengertian wilayah administrasi

Dalam kajian geografi, wilayah atau region diartikan sebagai suatu bagian  permukaan bumi yang memiliki karakteristik khusus atau khas tersendiri yang menggambarkan satu keseragaman atau homogenitas sehingga dengan jelas dapat dibedakan dari wilayah-wilayah lain di daerah sekitarnya. Karakteristik khas dari suatu wilayah dapat berupa keadaan alam (kondisi fisik), ekonomi, demografi, dan sosial-budaya. Sedangkan yang dimaksud wilayah administratif adalah wilayah kerja perangkat pemerintah pusat termasuk gubernur sebagai wakil pemerintah  pusat untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan  pemerintah pusat di daerah dan wilayah kerja gubernur dan bupati/wali kota dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum di daerah. Peta merupakan suatu gambaran permukaan bumi pada bidang datar yang diberi skala dan simbol-simbol. Permukaan bumi yang tergambar dalam sebuah peta dinamakan wilayah, baik wilayah formal, fungsional, maupun wilayah administrasi. Salah satu informasi pada peta yang harus diketahui pengguna adalah luas dari wilayah yang tergambar dilapangan sebenarnya. Hal ini sangat penting karena untuk melakukan berbagai perencanaan dan kegiatan maka terlebih dahulu pengguna harus mengetahui luas wilayah sebagai lokasi tempat pelaksanaan kegiatan yang direncanakan.

2.Teknik-teknik mengukur luas pada peta

Sebuah peta memiliki informasi jarak yang dapat kita hitung melalui skala yang terdapat pada peta tersebut. Namun bagaimana cara menghitung luas? Seperti kita ketahui bahwa jarak dan luas yang terdapat dalam sebuah peta tentu berbeda. Dalam sebuah peta ada beberapa jenis simbol informasi diantaranya adalah unsur titik, garis, dan wilayah. Wilayah atau disebut juga dengan polygon adalah garis tertutup yang kedua ujungnya bertemu pada sebuah titik dan akan membentuk suatu

3

area yang memiliki luas. Arean yang terbentuk tersebut akan membentuk luasan yang dapat kita ukur berapa besar luasnya. Untuk mengetahui luas sebenarnya dari wilayah yang tergambar dalam sebuah peta maka dikembangkan beberapa teknik pengukuran. Teknik pengukuran tersebut berbeda satu sama lain baik langkah-langkah pengukurannya maupun hasil yang akan diperoleh juga akan terdapat perbedaan. Tentu saja hasil perhitungan menggunakan teknik-teknik tersebut tidak akan sama persis dengan luas sebenarnya dilapangan. Namun perbedaan hasil pengukuran harus diminimalkan sehingga hasil yang akan diperoleh mendekati luas sebenarnya dilapangan. Adapun cara-cara  perhitungan luas wilayah peta dalaha sebagai berikut: a. Metode grid (Kotak) Metode ini merupakan salah satu metode yang paling sering dipakai dalam menghitung luas wilayah pada peta. Cara yang dilakukan dalam metode ini adalah dengan membuat garis grid pada wilayah pada peta. Kemudian jumlah kotak yang terbentuk dari garis ini akan dihitung dan dikalikan dengan skala penyebut pada peta. Adapun ketentuan dari perhitungan jumlah kotak adalah: 1. Kotak yang penuh dihitung satu. 2. Jika ada kotak yang terpotong oleh polygon maka: a. Area yang berada di dalam lebih luas atau sama dengan area yang berada di luar  polygon maka dihitung satu kotak.  b. Area yang berada di dalam lebih sempit dari area yang berada diluar polygon maka tidak dihitung atau dapat diabaikan.

Gambar 2.1.Contoh peta yang telah diberi grid

4

Adapun rumus yang digunakan untuk perhitungan metode grid adalah:

 b.Metode koordinat cartesian cara melakukan perhitungan luas dengan metode koordinat Cartesian adalah sebagai berikut: 1.Diusahakan titik awal (0,0) merupakan titik perpotongan antara garis lurus paling  barat/kiri kenampakan (sumbu y) dan garis paling selatan/kenampakan sumbu x 2. Titik A,B,C,D dan E merupakan titik-titik yang paling mewakili kenampakan dan ditentukan koordinatnya

Gambar 2.2 Contoh pembuatan koordinat

3. Berdasarkan gambar diatas maka akan didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 1.2 Hasil perhitungan

5

c.Metode perhitungan dengan geometri sederhana Untuk menghitung luas kenampakan pada peta menggunakan metode geomterik, yang harus dilakukan sebelum menghitung adalah bagi-bagilah kenampakan yang terbentuk menjadi geometri sederhana, kemudian hitunglah luas masing-masing geometri, dan hasilnya dijumlahkan (jumlah total). Tidak ada aturan  baku dalam melakukan pembagian, semua tergantung kebijakan kita sendiri, mana yang lebih cepat dan akurat itulah yang kita lakukan. Sebagai contoh kalian bisa lihat pada kenampakan areal A,B,C,D,E di bawah ini. Untuk menghitung perlu memakai garis kotak-kotak berukuran 0,5 cm x 0,5 cm. Secara vertikal 2 kotak = 1 cm dan horizontal juga demikian. Setiap 1 cm mewakili 10 m.

Gambar 2.3. Pembagian area geometrik

Dari pembagian yang dilakukan menghasilkan lima buah segitiga dan 2 buah  persegi, dimana luas segitiga adalah 1/2 alas x tinggi dan luas persegi adalah  panjang x lebar. Adapun perhitungan luasnya sebagai berikut : Luas BCI = 1/2 (25) (15) = 187,5 m 2 Luas BKI = 1/2 (15) (5) = 37,5 m 2 Luas AHI = 1/2 (13)(12,5) = 218,75 m 2 Luas DEF = 1/2 (17)(35) = 297,5 m 2 Luas AEH = 1/2 (100) (40) = 2000 m 2 Luas CDFG = 70 (35) = 2450 m 2

6

Luas GIKL = 25 (20) = 500 m 2 Luas Total = 5691,25 m 2

Ketiga teknik diatas merupakan contoh cara yang digunakan untuk menghitung luas wilayah yang tergambar di sebuah peta.

B.Waktu dan Tempat

Adapun kegiatan praktikum yang kami laksanakan diadakan pada: Hari: Senin 26 Maret 2016 Pukul : 09.40-11.30 WIB Tempat: Laboratorium Geografi lantai II gedung FKIP Unsyiah

C.Alat dan Bahan Alat:

1.Penggaris

4.Kertas Karkil

2.Pensil

5.Kertas kaca

3.Penghapus

6.Kertas milimeter

Bahan:

1.Peta kabupaten Aceh Tengah

D.Prosedur Kerja

Dalam praktikum kali ini, metode perhitungan luas wilayah administrasi yang kami gunakan adalah metode system grid atau membagi wilayah menjadi beberapa kotak persegi. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai b erikut: 1.Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan selama kegiatan praktikum. Aturlah semua alat dan bahan diatas meja praktikum sehingga mudah digunakan saat praktikum berlangsung. 2.Siapkan kertas tembus pandang, timpakan diatas peta yang akan dihitung luasnya. Setelah itu gambar garis tepi dalam peta diatas kertas bening dengan menggunakan drawing pen permanen. 3.Selanjutnya adalah membagi wilayah yang digambarkan pada kertas bening menjadi beberapa kotak dengan memberikan grid. Ukuran grid yang dipakai adalah

7

1 x 1 cm. 4.Setelah itu kemudian hitung jumlah kotak yang masuk dalam area wilayah yang akan dihitung sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan yaitu: a.Kotak yang penuh dihitung satu.  b. Jika ada kotak yang terpotong oleh polygon maka: - Area yang berada di dalam lebih luas atau sama dengan area yang berada di luar

 polygon maka dihitung satu kotak. - Area yang berada di dalam lebih sempit dari area yang berada diluar polygon maka tidak dihitung atau dapat diabaikan. 5.Setelah diketahui jumlah kotak penuh dan tidak penuh maka masukkan kedalam rumus.

Contoh: Sebuah peta wilayah pada gambar berikut ini memiliki skala 1 : 50.000, hitunglah luas wilayahnya dengan menggunakan sistem grid!

Gambar 2.4.Contoh poligon

Jawab : Jumlah kotak yang penuh dari gambar peta diatas adalah enam buah. Jadi diperoleh hasil sebagai berikut: L = (Jumlah Kotak x Luas 1 Kotak dalam cm²) x (Penyebut Skala)² L = (6 x (1 cm x 1 cm)) x (50.000)² L = (6 x 1 cm²) x 2.500.000.000 cm²

8

L = 6 cm² x 2.500.000.000 cm² L = 15.000.000.000 cm²

Kemudian dikonversi dalam ukuran luas yang lebih sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari L = 150.000.000 dm² L = 1.500.000 m² L = 15.000 dkm² L = 150 hm² L = 1,5 km²

9

BAB III PEMBAHASAN A.Analisa Hasil Praktikum

Setelah pelaksanaan praktikum selesai dilakukan maka saya mendapatkan hasil sebagai berikut:

1.Skala Peta Dalam peta tergambar wilayah Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.  Namun peta tersebut belum dilengkapi dengan skala, padahal untuk menghitung luas wilayah memerlukan penyebut skala pada peta. Oleh karena itu maka terlebih dahulu dilakukan perhitungan untuk mengetahui skala pada peta. Untuk menentukan skala peta maka kita harus berpatokan pada perbedaan letak lintang yang tertera dalam sebuah peta. Ketentuannya adalah sebagai berikut: 1° = 111 km 1° = 60 ' 1' = 60 " Untuk mengetahui skala pada peta Kabupaten Aceh Tengah harus diketahui  juga perbedaan letak lintang antara dua buah titik dan jarak antar dua titik tersebut. Maka diperoleh hasil sebagai berikut: Titik A = 96°20'0" BT Titik B = 96°40'0" BT a.Maka perbedaan letaknya adalah 20'  b.Jarak titik A-B adalah 4,3 cm Jadi skalanya adalah: 1° =

  = 1.85 km 60

20' = 1.85 km × 20 = 37 km 4,3 = 37 km 1=

3.700.000  = 860.465 cm 4,3

Jadi s`kala peta adalah 1 : 860.465

10

2.Luas wilayah Kabupaten Aceh Tengah Dalam perhitungan luas wilayah Kabupaten Aceh Tengah saya menggunakan dua ketentuan perhitungan yaitu: a.Ketentuan pertama Dalam ketentuan pertama saya mengikuti pedoman yang terdapat di modul  praktikum maka diperoleh hasil: Jumlah kotak penuh adalah : 56 kotak Maka hasil perhitungannya adalah: L = (Jumlah Kotak x luas satu kotak dalam cm²) x (Penyebut skala)² L = (56 x (1x1)) x (860.465)² L = (56 x 1cm²) x 740.400.016.225 L = 56 cm² x 740.400.016.225 L = 41.462.400.908.600 cm² L = 414.654.009.086 dm² L = 4.146.504.090.86 m² L = 41.465.400.908 dkm² L = 414.654.009 hm² L = 4.146 km²

 b.Ketentuan kedua Dalam ketentuan kedua, kotak yang dihitung satu adalah kotak yang secara keseluruhan masuk dalam poligon . Sementara itu kotak yang terpotong oleh poligon walau hanya sedikit maka dihitung 1⁄5 kotak. Berdasarkan ketentuan diatas maka diperoleh hasil : Jumlah kotak yang penuh = 35 buah Jumlah kotak yang dihitung 1⁄5 adalah = 46 buah

Maka perhitungan luasya dilakukan sebanyak dua kali. Perhitungan pertama adalah menghitung luas kotak penuh: L = (Jumlah Kotak x luas satu kotak dalam cm²) x (Penyebut skala)² L = (35 x (1x1)) x (860.465)² L = (35 x 1cm²) x 740.400.016.225

11

L = 35 cm² x 740.400.016.225 L = 25.914.000.567.875 cm² L = 259.140.005.678 dm² L = 2.591.400.056 m² L = 25.914.000 dkm² L = 259.140 hm² L = 2.591 km²

Perhitungan kedua adalah menghitung luas kotak yang dihitung 1⁄5 Maka diperoleh hasil: L = (Jumlah Kotak x luas 1⁄5 kotak dalam cm²) x (Penyebut skala)² L = (46 x 0.5) x (860.465)² L = (46 x 0.5cm²) x 740.400.016.225 L = 23 x 740.400.016.225 L = 17.029.200.373.175 cm² L = 170.292.003.731 dm² L = 1.702.920.037 m² L = 17.029.200 dkm² L = 170.292 hm² L = 1.702 km² Setelah itu maka hasil dari perhitungan kotak penuh ditambah dengan  perhitungan kotak setengah. Maka diperoleh hasil: Luas keseluruhan = 2.591 km² + 1.702 km ² Luas keseluruhan = 4.293 km²

Dari data yang saya peroleh melalui penelusuran di internet maka diperoleh informasi bahwa luas Kabupaten Aceh Tengah dilapangan berdasarkan pengukuran resmi adalah 4.318 km². Oleh karena itu maka hasil yang paling mendekati adalah hasil yang didapatkan melalui perhitungan ketentuan kedua ( versi tenaga laboran )

12

3.Luas wilayah Kabupaten Bener Meriah Berdasarkan hasil perhitungan luas Kabupaten Aceh Tengah diatas, saya simpulkan bahwa hasil yang paling mendekati dengan luas sebenarnya adalah  perhitungan yang dilakukan pada ketentuan kedua. Maka untuk menghitung luas Kabupaten Bener Meriah saya hanya akan memakai satu perhitungan yaitu  perhitungan menggunakan rumus pada ketentuan kedua. Dari perhitungan jumlah kotak di wilayah Kabupaten Bener Meriah, saya memperoleh hasil: Jumlah kotak penuh

= 13 buah

Jumlah kotak dihitung 1/5 = 25 buah

Maka perhitungan luasya dilakukan sebanyak dua kali. Perhitungan pertama adalah menghitung luas kotak penuh: L = (Jumlah Kotak x luas satu kotak dalam cm²) x (Penyebut skala)² L = (13 x (1x1)) x (860.465)² L = (13 x 1cm²) x 740.400.016.225 L = 13 cm² x 740.400.016.225 L = 9.625.200.210.925 cm² L = 96.252.002.109 dm² L = 965.520.021 m² L = 9.625.200 dkm² L = 96.252 hm² L = 962 km²

Perhitungan kedua adalah menghitung luas kotak yang dihitung 1⁄5 Maka diperoleh hasil: L = (Jumlah Kotak x luas 1⁄5 kotak dalam cm²) x (Penyebut skala)² L = (25 x 0.5) x (860.465)² L = (25 x 0.5cm²) x 740.400.016.225 L = 12.5 x 740.400.016.225 L = 9.255.000.202.187 cm² L = 92.550.002.021 dm²

13

L = 925.500.020 m² L = 9.255.000 dkm² L = 92.550 hm² L = 925 km² Setelah itu maka hasil dari perhitungan kotak penuh ditambah dengan  perhitungan kotak setengah. Maka diperoleh hasil: Luas keseluruhan = 925 km² + 962 km ² Luas keseluruhan = 1.887 km²

Dari data yang saya peroleh melalui penelusuran di internet maka diperoleh informasi bahwa luas Kabupaten Bener Meriah dilapangan berdasarkan pengukuran resmi adalah 1.457 km². Oleh karena itu maka hasil yang diperoleh belum mendekati karena selisihnya sangat jauh. Kemungkinan untuk menghitung Luas Kabupaten Bener Meriah harus digunakan ketentuan pertama.

B.Kemudahan dan Kesulitan a.Kesulitan

Dalam

pelaksanaan

praktikum

ini

saya

menemukan

kesulitan

dan

kemudahan. Adapun kesulitan yang saya temui adalah dalam proses perhitungan luas wilayah. Penjelasan yang diberikan oleh tenaga laboran terdapat perbedaan dengan  penjelasan di modul praktikum. Oleh karena itu saya harus melakukan perhitungan sebanyak dua kali. Dan ternyata untuk wilayah Aceh Tengah versi dari laboran lebih tepat digunakan. Sebaliknya untuk Bener Meriah versi modul lebih mendekati.

b.Kemudahan

Dibalik kesulitan tersebut, ternyata saya juga menemukan kemudahan dalam  pelaksanaan praktikum maupun penarikan kesimpulan. Kemudahan tersebut adalah  bahwa luas wilayah yang dihitung relatif sempit karena hanya mencakup dua kabupaten sehingga proses perhitungan dapat dilakukan secara lebih sederhana. Selain itu dalam penulisan laporan juga diizinkan untuk mencari referensi dari  berbagai sumber baik itu dari internet maupun dari buku dan modul. Hal itu sangat membantu saya dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini.

14

BAB IV KESIMPULAN

Adapun hal-hal yang dapat saya simpulkan setelah pelaksanaan praktikum adalah sebagai berikut: 1.Wilayah atau region diartikan sebagai suatu bagian permukaan bumi yang memiliki karakteristik khusus atau khas tersendiri yang menggambarkan satu keseragaman atau homogenitas sehingga dengan jelas dapat dibedakan dari wilayah-wilayah lain di daerah sekitarnya. Sedangkan yang dimaksud wilayah administratif adalah wilayah kerja perangkat pemerintah pusat termasuk gubernur sebagai wakil  pemerintah pusat untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

pemerintah

pusat di daerah dan wilayah kerja gubernur dan

 bupati/wali kota dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum di daerah.

2. Terdapat beberapa metode yang dikembangkan untuk melakukan perhitungan luas wilayah yang terdapat pada peta, metode tersebut adalah metode grid (kotak), metode koordinat Cartesian, dan metode geometri. Metode grid adalah metode yang  paling sederhana dan mudah diterapkan dalam perhitungan.

3. Dalam praktikum, metode perhitungan luas wilayah administrasi yang dipakai adalah metode grid. Metode grid sendiri dibagi menjadi dua yaitu versi modul  praktikum dan versi tenaga laboran. Kemudian didapatkan hasil bahwa untuk menghitung luas wilayah Aceh Tengah, metode grid versi tenaga laboran adalah yang paling sesuai karena hasilnya paling mendekati. Sebaliknya untuk menghitung luas Wilayah Bener Meriah maka versi modul praktikum lebih sesuai.

15

DAFTAR PUSTAKA

Soendjojo,Hadwi dan Akhmad Riqqi.2012 .Kartografi.Bandung:Penerbit ITB

Subroto,Tullus dan IG Indradi.2014. Modul Kartografi.Yogyakarta:Sekolah Tinggi Pertahanan Nasional

Tim Lab Geo.2018. Penuntun Praktikum Kartografi.Darusalam:Lab Geografi FKIP Unsyiah

16

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF