Laporan Praktikum Kadar Air
September 26, 2017 | Author: zahrapratiwi06 | Category: N/A
Short Description
laporan praktikum kadar air buah dan sayur...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS PANGAN UJI KADAR AIR BAHAN PANGAN diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis Pangan dengan dosen pengampu Siti Mujdalipah,S.TP.M.Si
oleh : Kelompok 10 Arifa Novianty E.P.
1302000
Olin Marlina
1304930
Yanni Handayani
1306681
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
UJI JUMLAH KADAR AIR DALAM SAYURAN (BAWANG, CABAI, KACANG KEDELAI, BUNCIS, WORTEL) DAN BUAH-BUAHAN (MELON, PEPAYA, SEMANGKA) Arifa Novianty E.P. (1302000), Olin Marlina (1304930), Yanni Handayani (1306681) Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri,Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK Sayuran dan buah-buahan termasuk bahan yang mengandung banyak air dan berguna sebagai sumber nutrisi, namun air yang terdapat dalam bahan tersebut juga sangat berpengaruh terhadap lama penyimpanan. Analisa kadar air dalam bahan pangan merupakan salah satu analisa penting yang perlu dilakukan. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kandungan air dalam bahan pangan tersebut, karena kandungan air dalam bahan pangan akan mempengaruhi kualitas bahan pangan. Analisa kadar air dapat dilakukan dengan berbagai metode, penentuan kadar air pada pengujian ini dilakukan dengan metode gravimetri atau dengan pengovenan, yaitu berdasarkan pada selisih berat sebelum pemanasan dan setelah pemanasan. Metode ini cocok untuk menguapkan air terikat yang terdapat dalam bahan pangan. Analisa kadar air dilakukan pada beberapa jenis bahan pangan, yaitu buah-buahan: melon, pepaya, semangka; sayuran: bawang, buncis, wortel, cabai; dan kacang kedelai. Hasil analisa diperoleh kadar air tertinggi terdapat pada buah melon sebesar 94,60%. Sedangkan, kadar air terendah terdapat pada kedelai sebesar 9,05%. Kata kunci : kadar air, oven, bahan pangan
ABSTRACT Vegetables and fruits including any containing a lot ofwater and useful as a source of nutrition, but the water contained in food is also influenced by the duration of storage. Analysis of water content in food is one important analysis has been done. The aim is to determine the amount of water content in foods, because water content in foods will affect the quality of foods. Analysis of water content can be done by various method, the determination in this analysis used gravimetric method, namely based on difference heavy heating before and after warming.This method suitable for evaporating water bound contained in foods. Analysis of water content used in various foods, like fruits: melon, papaya, watermelons; vegetables: bawang, beans, carrot, chilli; and soy beans. The analysis result obtained the water level highest are on a melon of 94,60 %. Meanwhile, the water level lowest found in soy of 9,05 % Keywords : Water content, oven, foods
PENDAHULUAN
pemanasan.
A.Latar Belakang
diletakkan dalam udara terbuka kadar
Mahkluk hidup terdiri dari
Setiap
bahan
bila
airnya akan mencapai keseimbangan
sebagian besar air dan merupakan
dengan
kelembaban
udara
penyusun utama dalam tubuh, yaitu
sekitarnya (Wulaniriky, 2011).
di
sekitar 96% air dan bahan organik.
Sayuran dan buah-buahan
Air merupakan bahan yang sangat
termasuk bahan yang mengandung
penting
umat
banyak air dan berguna sebagai
manusia dan fungsinya tidak pernah
sumber nutrisi, namun air yang
dapat digantikan oleh senyawa lain.
terdapat dalam bahan tesebut juga
Air
sangat
bagi
juga
kehidupan
merupakan
komponen
berpengaruh
pada
lama
penting dalam bahan pangan karena
penyimpanan. Sehingga memerlukan
air
penanganan
dapat
mempengaruhi
yang
khusus
untuk
penampakan, tekstur, serta cita rasa
menyimpan bahan pangan tertentu
bahan pangan. Semua bahan pangan
sesuai dengan karakteristik bahan
mengandung air dalam jumlah yang
tersebut.
berbeda-beda, baik itu bahan pangan
tergantung dari sifat bahan. Pada
hewani,
Bahan
umumnya mengeringkan pada suhu
pangan baik yang berupa buah-
105-110oC selama 3 jam atau sampai
buahan, sayuran, daging, maupun
didapat berat konstan dalam oven.
susu telah banyak berjasa dalam
Selisih berat sebelum dan sesudah
memenuhi kebutuhan air manusia
pengeringan adalah banyaknya uap
(Winarno, 1991).
air yang diuapkan (Srihartini, 2013).
maupun
nabati.
Sayuran dan buah-buahan
Penentuan
kadar
air
Tabel 1. Kadar Air Beberapa Bahan
merupakan sumber vitamin dan
Pangan
mineral. Kedua zat gizi
NO
PRODUK PANGAN
KANDUNGAN AIR %
1.
Selada ( Lactusa sativa) Kubis Jeruk Sari buah
95
tersebut
mempunyai fungsi penting sebagai pengatur metabolisme tubuh. Selain itu penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Kadar air adalah perbedaan sebelum
antara dan
berat
sesudah
bahan
dilakukan
2. 3. 4.
95 92 87
pangan terhadap kualitas bahan
apel 5. Susu 6. Kentang 7. Pisang 8. Ayam 9. Daging 10. Keju 11. Roti putih 12. Madu 13. Mentega dan Margarin 14. Tepungtepung 15. Tepung gandum 16. Beras 17. Serbuk susu 18. Shortening (srihartini, 2013).
87 78 75 70 65 37 35 20 16
pangan.
METODE PELAKSANAAN A. Alat dan bahan Alat – alat yang digunakan pada praktikum kadar air yaitu : cawan porselen, gegep besi, oven,
12
kadar air yaitu : buncis, wortel,
12 4
kacang kedelai, bawang, cabai, melon, semangka, dan pepaya. B. Waktu dan Tempat
0
Analisa kadar air pada bahan pangan dilaksanakan pada hari pangan
menggunakan gravimetri
Senin,
29
2014.
Bertempat di Laboratorium Kimia
metode
Pendidikan
(pemanasan
2. Untuk mengetahui pengaruh kandungan air dalam bahan kualitas
bahan pangan. C. Manfaat 1. Mengetahui kadar air dalam bahan pangan. pengaruh
kandungan air dalam bahan
Teknologi
Agroindustri, Fakultas Pendidikan Teknologi
terhadap
september
dengan
langsung).
2. Mengetahui
dan
yang digunakan pada praktikum
1. Untuk menentukan kadar air
pangan
desikator,
neraca analitik. Bahan - bahan
14
B. Tujuan
bahan
sudip,
dan
Kejuruan,
Universitas Pendidikan Indonesia.
C. Prosedur Kerja
D. Pengolahan Data
Penentuan Kadar Air Metode
Perhitungan kadar air metode
Pemanasan Langsung dengan
pemanasan
Oven
langsung
pada AOAC, 1995 yaitu : (
Memanaskan cawan dalam oven, 105°C selama 1 jam Mendinginkan cawan dalam desikator selama 15 menit
berdasar
) (
(
) )
Keterangan : a : bobot cawan kosong b : bobot cawan+sampel c : bobot cawan+sampel
Menimbang cawan dengan neraca analitik berat cawan kosong (a)
Menimbang bahan pangan sebanyak ± 5 gram dalam cawan porselen yang telah diketahui bobotnya (b)
Memanaskan cawan yang berisi o sampe dalam oven bersuhu 105 C selama 5 jam Mendinginkan cawan dalam desikator selama 15 menit.
Menimbang cawan berisi sampel yang sudah dikeringkan (c)
Ulangi proses pengeringan hingga diperoleh bobot konstan (maksimal selisih 0.002 gram)
setelah pemanasan
HASIL DAN PEMBAHASAN
vitamin yang antara lain vitamin A
A. Hasil pengamatan
dan C. (Muchtadi, Tien 2010).
Hasil
praktikum
diperoleh
Sayuran
juga
kandungan air dari masing-masing
bahan
bahan pangan yang dianalisa yaitu
kandungan air yang cukup banyak
sebagai berikut:
sehingga memiliki sifat karakteristik % Kadar
pangan
merupakan
yang
memiliki
perishable (cepat rusak).
Klp
Sampel
1
Buncis
91,20
diujikan beberapa sampel sayuran
2
Wortel
86,99
dan
3
Bawang
79,88
bawang,
4
Cabai
81,58
wortel, buncis, melon, semangka,
5
Melon
94,57
dan pepaya.
6
Semangka
93,14
7
Pepaya
87,31
praktikum
8
Kedelai
9,05
metode
9
Wortel
86,30
pemanasan langsung dengan oven
10
Melon
94,63
pada suhu 105
11
Semangka
90,87
gravimetri ini kadar air dihitung
12
Pepaya
86,79
13
Kedelai
9,44
14
Buncis
(*)
Pada
Air
juga
praktikum
kali
buah-buahan,
cabai,
kacang
ini
yaitu: kedelai,
Penentuan kadar air pada ini
dilakukan
gravimetri
berdasarkan sebelum
atau
dengan metode
. Prinsip metode
pada
pemanasan
selisih dan
berat setelah
pemanasan. Metode pemanasan langsung ini merupakan salah satu metode
B. Pembahasan Sayuran hortikultura
adalah yang
tanaman umumnya
mempunyai umur relatif pendek (kurang dari setahun) dan merupakan tanaman musiman. Dilihat dari nilai gizinya sayuran mempunyai arti penting sebagai sumber mineral dan
penentuan kadar air yang paling sederhana dan mudah dilakukan. Metode ini cocok untuk menentukan kadar air pada semua jenis bahan pangan yang tahan panas, karena menggunakan pemanasan pada suhu yang lumayan tinggi. Untuk bahanbahan yang tidak tahan panas, seperti
bahan berkadar gula tinggi, minyak,
tertinggi diperoleh dari buah melon
daging,
dengan kadar air sebesar 94,60%.
kecap,
dan
lain-lain
pemanasan dilakukan dalam oven
Sedangkan,
kadar
air
terendah
vakum dengan suhu yang lebih
diperoleh dari kacang kedelai sebesar
rendah.
9,05%. Suhu yang digunakan dalam
Kadar air pada buah-buahan
metode ini adalah 105oC, hal ini
memang relatif tinggi, seperti pada
didasarkan pada titik didih air yaitu
buah
100oC, sehingga kandungan air yang
berkisar antara 92-95% (Pokeranz &
terdapat dalam bahan pangan akan
Meloan, 1994). Hal ini tentunya
menguap karena titik didih air telah
sesuai dengan hasil praktikum kadar
terlampaui. Namun, bila suhu yang
air pada sampel melon. Banyaknya
digunakan terlalu panas maka bahan
kandungan air pada buah melon
akan mengalami pengerasan pada
menjadikan buah melon bermanfaat
permukaan luar namun bagian dalam
untuk memperlancar pencernaan.
melon
kandungan
airnya
bahan masih belum matang atau
Kadar air terendah diperoleh
lunak sehingga air dalam bahan
dari kacang kedelai yang merupakan
masih
didalamnya,
jenis bahan pangan dari serelia atau
sehingga memungkinkan terjadinya
biji-bijian. Hasil praktikum yang
kesalahan data hasil praktikum.
diperoleh kadar air dalam kacang
terangkap
Selain itu hal yang perlu
kedelai yaitu 9,05%, hasil ini sesuai
diperhatikan untuk penentuan kadar
dengan teori bahwa kadar air dalam
air yaitu bentuk sampel. Apabila
kacang kedelai yaitu sekitar 9%
sampel
(Warintek ristek,2008).
berupa
padatan,
maka
terlebih dahulu harus dihaluskan. Hal ini
bertujuan
untuk
memperluas
Karena bila kandungan air dalam
serelia
permukaan sampel, sehingga air
mempercepat
lebih cepat untuk menguap.
dengan
kadar
tinggi
proses air
akan
perusakan, tinggi
maka
Pada praktikum yang telah
mikroorganisme akan mudah tumbuh
dilakukan diperoleh % kadar air yang
dan merusak bahan pangan jenis
berbeda-beda dari masing-masing
serelia ini.
sampel yang dianalisa. Kadar air
Selain kedua sampel diatas,
pemanas (suhu udara pengering)
kadar air dari jenis sampel yang
dengan bahan yang dikeringkan,
diujikan
yang
semakin cepat pula perpindahan
berbeda-beda, untuk jenis sayuran
panas ke dalam bahan sehingga
dan buah-buahan kadar air yang
penguapan air dari bahan yang
terkandungnya relatif tinggi. Kadar
dikeringkan akan lebih banyak dan
air yang relatif tinggi pada bahan
cepat. Suhu pengeringan bervariasi
tersebut menyebabkan bahan pangan
untuk setiap bahan yang dikeringkan.
tersebut dikategorikan sebagai bahan
Kelembaban udara (RH) juga
memiliki
nilai
mudah rusak (perishable food).
mempengaruhi proses pengeringan.
Karena air dapat merusak bahan
pangan
melalui
proses
Kelembaban udara berbanding lurus dengan waktu pengeringan. Semakin
mikrobiologi yaitu tumbuhnya jamur
tinggi
dan kapang dalam bahan pangan.
proses
Kandungan air dalam bahan pangan
pengeringan) akan berlangsung lebih
juga ikut menentukan acceptability,
lama (Broker, dkk.,1981).
kesegaran, dan daya tahan bahan itu. Adapun perbedaan kadar air dalam
suatu
udara
pengeringan
Apabila
maka (waktu
bahan
pangan
dikeringkan dengan menggunakan
disebabkan
udara sebagai medium pengering,
karena perbedaan bahan, metode dan
maka semakin panas udara tersebut
suhu serta proses penyimpanannya
semakin
cepat
Selain
Berbeda
dengan
itu
bahan
kelembaban
perbedaan
ini
dapat
pengeringannya. RH,
kecepatan
disebabkan karena pengaruh alat-
aliran udara berbanding terbalik
alatnya seperti timbangan analitik
dengan waktu pengeringan. Semakin
yang sulit stabil dan karena bahan
tinggi kecepatan aliran udara, proses
yang
pengeringan
digunakan
sudah
terkontaminasi dengan bahan lain ketika
penyimpanan
atau
ketika
berada dalam desikator.
perbedaan
suhu
berjalan lebih
cepat. Bahan yang telah mengalami pengeringan ternyata lebih bersifat
Selain itu faktor suhu juga mempengaruhi,
akan
semakin
besar
antara
media
higroskopis, penimbangan
jadi harus
sebelum ditaruh
desikator terlebih dahulu.
di
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
A. Kesimpulan Dari hasil analisis diperoleh kadar air yang paling tinggi yaitu pada
melon
sebesar
94,60%
sedangkan yang paling rendah yaitu pada kacang kedelai sebesar 9,05%. Kandungan air dalam bahan pangan
sangat
mempengaruhi
kualitas bahan pangan tersebut, juga
mempengaruhi
waktu
penyimpanannya.
Apriyantono,Anton
,
dkk.1988.Analisi Pangan .PAU Pangan dan Gizi IPB,Bogor. Hartini,
Sri. 2013. Ananlisis Piroksimat Melakukan Ananlisis Piroksimat. http://hartinisrikui.blogspo t.com/2013/02/analisisproksimat.html 18 November 2013
Legowo,A.M,dkk.2007.Buku Analisis
Ajar
Pangan.Universitas
Diponegoro Semarang. Sudarmadji,S.1989.Analisa
B. Saran Diharapkan pengujian kadar
Bahan
Makanan dan Pertanian . PAU
air, tidak hanya dilakukan dengan
Pangan dan Gizi . Yogyakarta
metode gravimetri, tetapi dengan
Winarno,F.G.1991. Kimia Pangan
metode
lain
juga
seperti
menggunakan Karl Fischer agar hasil yang diperoleh lebih akurat.
dan Gizi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
LAMPIRAN 1. Foto Kegiatan Praktikum
View more...
Comments