laporan praktikum isolasi dan inokulasi
November 9, 2020 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download laporan praktikum isolasi dan inokulasi ...
Description
1
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
BAB I PENDAHULUAN A. Teori Umum Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme atau jasad renik. Objek kajiannya adalah semua makhluk (hidup) yang tidak dapat dilihat jelas dengan mata tanpa menggunakan alat bantu seperti mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa dan archaea. Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup. Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat
bantuan.
mikroskopik. (uniseluler)
Mikroorganisme Mikroorganisme
maupun
disebut seringkali
bersel
banyak
juga
organisme
bersel
(multiseluler).
tunggal Namun,
beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.
Ismar Wulan O1A114017
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
2
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
Isolasi
adalah
suatu
cara
untuk
memisahkan
atau
memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya, sehingga akan diperoleh kultur murni atau biakan murni. Kultur murni adalah kultur yang sel-sel mikrobianya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Isolasi dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode cawan tuang dan metode cawan gores. Ada berbagai cara untuk mengisolasi bakteri dalam biakan murni yaitu, cara pengenceran, cara penuangan, cara penggesekan atau penggoresan, cara penyebaran, cara pengucilan 1 sel, dan cara inokulasi pada hewan. Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Inokulasi dilakukan dalam kondisi aseptik, yakni kondisi dimana semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium dan pengerjaan, dijaga agar tetap steril. Hal ini untuk menghindari terjadinya kontaminasi. Ruang tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadannya harus steril agar tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan atau percobaaan. Inokulasi dapat dilakukan dalam sebuah kotak kaca yang biasa disebut Ismar Wulan O1A114017
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
3
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
sebagai laminar air flow ataupun dalam ruangan yang terjaga kesterilannya. B. Maksud dan Tujuan Percobaan 1. Maksud Percobaan Maksud percobaan ini adalah untuk mengidentifikasi mikrrorganisme/bakteri tertentu melalui proses isolasi dan inokulasi. 2. Tujuan Percobaan Tujuan percobaan ini adalah agar mahasiswa/mahasiswi (praktikan) dapat mengetahui cara untuk mengidentifikasi mikrorganisme/bakteri tertentu melalui proses isolasi dan inokulasi. C. Prinsip Percobaan Prinsip dari percobaan ini yaitu identifikasi bakteri menggunakan sampel air got dengan mengisolasi pada medium Nutrient Agar (NA) sampel tersebut dengan metode tuang dan sebar.
Ismar Wulan O1A114017
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
4
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini ssangatlah besar dan cukup kompleks. Beratus spesies mikroba menguasai setiap bagian tubuh kita. Mereka terdapat dalam jumlah yang cukup basar. Sebagai contoh, sekali kita bersin dapat mnebarkan beribu- ribu mikroorganisme. Satu gram tinja dapat mengandung jutaan bakteri. Alam di sekitar kita, baik itu tanah,
air,
maupunudara
juga
dihuni
oleh
kumpulan
mikroorganisme.Penelitian yang layak mengenai mikroorganisme dalam berbagai habitat ini memerlukan teknik untuk memisahkan populasi campuran yang rumit ini, atau yang biasanya dikenal dengan istilah biakan campuran, menjadi spsies yang berbedabeda yang bikenal dengan istilah biakan murni. Biakan murni in teerdiri dari satu populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel induk (Pelczar, 1986). Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah, udara, suubstrat yang berupa bahan pangan, tanaman dan
Ismar Wulan O1A114017
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
5
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
hewan. Jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri, khamir, kapng dan sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada di linkungan
ini
sangatlah
beraneka
ragam
sehinga
dalam
mengisolasi diperlukan beberapa tahap penanaman sehingga berhasil diperoleh koloni yang tunggal. Koloni yang tunggal ini kemudian yang akan diperbanyak untuk suatu tujuan penelitian misalnya
untuk
mendeteksi
menngisolasi
mikroba yang
DNA
mikroba
telah resisten
yang
dapat
terhadap
suatu
antibiotik atau untuk mengetahui mikroba yang dipakai untuk bioremediasi holokarbon (Fardiaz, 1992). Inokulasi (penanaman bakteri) merupakan
pekerjaan
memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru minta banyak ketelitian. Untuk itu terlebih dahulu harus diusahakan agar semua alat-alat yang ada sangkut-paut dengan medium dan pekerjaan inokulasi itu benar-benar steril, ini untuk menghindari kontaminasi yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak kita inginkan (Dwidjaseputro, 1998). Untuk meumbuhkan suatu biakan bakteri dalam media steril sejumlah sel-sel (inokulum) dipindahkan (diinokulasi) kedalam media dengan perlakuan khusus untuk mempertahankan
Ismar Wulan O1A114017
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
6
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
kemurnian dari biakan. Pada waktu inokulasi, jarum yang digunakan untuk memindahkan mikroba harus dipijarkan diatas api
segera sebelum dan sesudah melakukan pemindahan.
Pemanasan ini menghancurkan setiap bentuk kehidupan yang ada pada permukaan jarum atau alat pemindah (Sutedjo, 1997). Faktor-faktor baik faktor fisik maupun faktor fisiologi dan
biokimia
yang
mempengaruhi
pertumbuhan
suatu
mikroorganisme, sehingga menyebabkan mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang biak pada suatu bahan atau sediaan tertentu, tetapi tidak pada bahan atau sediaan lainnya meliputi air, suhu, pH, konsentrasi oksigen, kandungan zat-nutritif, adanya komponen-komponen penghambat, adanya saingan dengan mikroorganisme yang lainnya. Mikroorganisme memerlukan air untuk hidup dan berkembang biak, oleh karena itu pertumbuhan mikroorganisme didalam suatu makanan sangat dipengaruhi oleh jumlah air yang dapat digunakan oleh mikroorganisme tersebut. Air yang digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme dapat dihubungkan dengan istilah water activity. Cara isolasi dan identifikasi bakteri adalah merupakan suatu topic yang sangat luas dan hanya dapat dilakukan oleh
Ismar Wulan O1A114017
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
7
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
orang-orang yang telah berpengalaman. Cara-cara ini adalah suatu tantangan yang menarik bagi para mikrobiologiwan, karena mikrorganisme atau bakteri tersebut terdapat dalam berbagai sumber yang terdiri dari ribuan spesies, dan terdapat dalam berbagai habitat. Namun dalam beberapa hal identifikasi terhadap bakteri dapat dibuat dari pengamatan preparat yang diwarnai seseorang dan dapat ditentukan ukuran, bentuk, dan kelompok atau group organismenya. Namun diagnosa mikroskopik hanya merupakan dugaan. Metoda kultur merupakan metode yang memberikan karakteristik koloni dan sifat-sifat biokimia. Sifatsifat karakteristik berarti sifat morfologik atau susunan sel-sel, jumlah dan susunan flageila ada tidaknya, spora, reaksi gram dan lain-lain. Semua sifat-sifat ini mencerminkan kandungan genetik sel sehingga berguna dalam identifikasi (Djide dan Sartini, 2013).
Fase-fase
isolasi
dan
inokulasi
pertumbuhan
mikrooragnisme yaitu (1) Fase Permulaan. Pada fase tersebut mikroorganisme melakukan penyesuasian diri dengan lingkungan yang baru. Berbagai macam enzim dan zat-zat perantara yang dibentuk pada fase ini, sehingga memungkinkan akan terjadi Ismar Wulan O1A114017
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
8
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
pertumbuhan lebih lanjut. Sel-sel pada fase ini mulai membesar, tetapi belum melakukan pembelahan sel. (2) Fase Pertumbuhan yang dipercepat. Pada fase ini mikroorganisme mulai melakukan pembelahan diri, tetapi waktu generasinya masih panjang. Pada pertumbuhan
dipercepat
bersama-sama
dengan
fase
ini
permulaan tadi sering disebut “lag phase atau “phase of adjustment”. (3) Fase Pertumbuhan Logaritma. Pada fase ini pertumbuhan ini kecepatan pertumbuhan paling cepat, waktu generasinya pendek dan konstan. Selama fase ini metabolism paling cepat dan pesat, jadi sintesa bahan sel sangat cepat dan konstan. Mikroorganisme
pada fase
logaritma ini
apabila
dipindahkan dalam medium yang baru yang sama komposisinya dengan medium awalnya, maka kecepatan pertumbuhan akan tetap, artinya akan tetap pada fase logaritma. (4) Fase Pertumbuhan mulai Terhambat. Pada fase ini pertumbuhan mulai terhambat, hal ini disebabkan karena adanya pengurangan nutrient dan mulai terjadi penimbunan hasil-hasil metabolisme yang bersifat racun, juga terjadi perubahan lingkungan seperti pH dan lain-lain. Apabila dilakukan penambahan atau penetralan
Ismar Wulan O1A114017
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
9
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
racun-racun
pada
keadaan
ini,
maka
logaritma
dapat
diperpanjang. (5) Fase Stasioner atau Fase Konstan. Karena adanya penurunan kadar nutrient dan adanya zat-zat yang bersifat racun, maka kecepatan pertumbuhan perbanyakan mikroorganisme akan terhambat. Panjang pendek fase stasioner ini sangat bergantung pada mikroorganisme dalam mengahapi faktor-faktor pertumbuhan serta perubahan-perubahan yang berlangsung dalam medium. (6) Fase Kematian yang dipercepat dan fase Logaritma. Kedua fase ini sering disebut sebagai fase penurunan kematian. Pada fase ini kecepatan kematian meningkat terus menerus sedangkan kecepatan pembelahan menjadi nol. Setelah sampai ke fase kematian logaritma kecepatan kematian mencapai maksimum (Djide dan Sartini,2013). Identifikasi mikroorganisme dapat dilakukan
hanya
menguunakan prepata olesan saja secara langsung. Misalnnya terhadap
infeksi
antrhoax,iubekulosis
yang dan
disebabkan beberapa
oleh
bakter-bakteri
clotridium,
dilakukan
diagnose secara tentative dengan pengamatan koloni dan sifatsifat pertumbuhannya. Dalam beberapa hal pada identifikasi masih dibutuhkan uji-uji lanjutan seperti halnya berbagai uji-uji Ismar Wulan O1A114017
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
10
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
biokimia.
Bahkan
kadang-kadng
untuk
pengkuruan
masih
dibutuhkan uji laiinya seperti uji serologi dan pengujian pada hewan
uji.
Bahkan
pada
mikroorganisme
baru,
mungkin
memerlukan analisa kimia untuk memantapkan dalam nomenklatur dan klasifikasi (Djide dan Sartini, 2013). B. Uraian Bahan 1. Akuades ( Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III : 96 ) Nama resmi
: Aqua destillata
Nama lain
: Air suling
RM/ BM
: H2O / 18,02
Pemerian
: Cairan jernih ; tidak berwarna ; tidak berbau ; tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup baik.
Stabilitas
: Air adalah salah satu bahan kimia yang stabil dalam bentuk Fisik (es , air , dan uap). Air harus disimpan dalam wadah yang sesuai. Pada saat penyimpanan dan penggunaannya harus terlindungi dari kontaminasi partikel-
Ismar Wulan O1A114017
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
11
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
pertikel ion dan bahan organik yang dapat menaikan konduktivitas dan jumlah karbon organik. Serta harus terlindungi dari partikel – partikel lain dan mikroorganisme yang dapat tumbuh dan merusak fungsi air. OTT
: Dalam formula air dapat bereaksi dengan bahan eksipient lainya yang mudah terhidrolisis.
2. Alkohol ( Farmakope Indonesia IV halaman 63, Martindale 30th edition halaman 783, Handbook of Pharmaceutical excipient edisi VI halaman 7) Nama resmi
: Aethanolum
Nama lain
: Etanol / Alkohol
Rumus molekul
: C2H6O
BM
: 46,07
Pemerian
: Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna, bau khas dan menyebabkan
Ismar Wulan O1A114017
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
12
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
rasa terbakar pada lidah. Mudah menguap meskipun pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 78ºC dan mudah terbakar. Kelarutan
: Bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan semua pelarut organik.
Berat Jenis
: 0,812 – 0,816 g/ml.
Stabilitas
: Mudah menguap walaupun pada suhu rendah.
OTT
: Bahan pengoksidasi bila dicampur dengan alkali, warna akan menjadi gelap.
Konsentrasi
: 60-90 %.
Kegunaan
: Anti mikroba, desinfektan, pelarut, penetrasi kulit.
Penyimpanan
: Wadah tertutup rapat jauh dari api.
3. Kapas ( Dirjen POM, 1979 : halaman 277 ) Nama resmi : Gossypium Depuratum. Ismar Wulan O1A114017
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
13
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
Nama Lain Pemerian Kelarutan
: Kapas murni, Kapas tak berlemak. : Hampir tidak berbau, praktis tidak berasa. : Praktis tidak larut dalam pelarut biasa, larut dalam larutan tembaga (II) klorida ammonia P.
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, tidak boleh dibungkus langsung dengan kertas lilin.
Khasiat & penggunaan : Pembalut.
BAB III Ismar Wulan O1A114017
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
14
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
METODE PERCOBAAN A. Pengambilan Sampel Pengambilan sampel
dilaksanakan
pada
hari
2015.
Bertempat di Perumahan B. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan dalam praktikum Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme ini adalah : a. Batang pengaduk b. Cawan Petri c. Filler d. Hot Plate e. Inkubator f. Labu Erlenmeyer g. Lampu Spiritus h. Pipet tetes i. Rak tabung reaksi j. Tabung reaksi 2. Bahan Bahan yang digunakan dalam praktikum Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme ini adalah : a. Air got b. Akuades c. Alkohol d. Kapas e. Nutrient Agar (NA) C. Cara Kerja Cara kerja dalam melakukan praktikum Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme ini adalah : 1. Disiapkan alat dan bahan 2. Dibersihkan alat dan bahan menggunakan alkohol 70% 3. Diletakkan 6 tabung reaksi kedalam rak tabung Ismar Wulan O1A114017
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
15
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
4. Diisi masing-masing tabung reaksi dengan aquades sebanyak 9 ml 5. Dimasukkan sampel air got pada tabung reaksi pertama 6. Dilakukan pengenceran bertingkat dengan mengambil 1 ml aquades yang sudah dicampur dengan sampel dan dimasukan pada tabung reaksi ke dua 7. Diulangi sampai pada tabung reaksi ke enam 8. Disiapkan media NA (Nutrien Agar) 9. Dimasukan NA (Nutrien Agar) kedalam cawan petri 10. Ditambahkan air sampel 1 ml kedalam cawan petri 11. Dihomogenkan 12. Dibungkus dengan menggunakan kertas bekas 13. Diinkubasi pada incubator dengan suhu 37 0 selama 1x24 jam
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Ismar Wulan O1A114017
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
16
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
A. Gambar Hasil Pengamatan Berikut tabel pengamatan
yang
didapatkan
setelah
praktikum Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme. Metode Tuang Sebelum Inkubasi
Setelah Inkubasi 1 x 24 jam
Metode Sebar Sebelum Inkubasi
Ismar Wulan O1A114017
Setelah Inkubasi 1 x 24 jam
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
17
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
B. Pembahasan Isolasi mikroorganisme
adalah
merupakan
tertentu
dari
cara
lingkungan,
memisahkan
sehingga
dapat
diperoleh biakan yang sifatnya murni, sehingga biakan tersebut disebut kultur murni. Sedangkan inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
Ismar Wulan O1A114017
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
18
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
Dalam dengan
mengisolasi
cara
kontaminasi
yang dengan
suatu
aseptis
mikroorganisme,
untuk
menghindari
mikroorganisme
lain.
dilakukan terjadinya Kebanyakan
mikroorganisme dapat diisolasi dan diinokulasi dalam biakan murni dengan memindahkan suatu koloni secara gcermat, mensuspensikan kembali dalam cairan dan menanamnya kembali pada medium yang selektif. Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan dengan teknik aseptik
untuk
mempertahankan
kemurnian
biakan
selama
pemindahan berulang kali. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam biakan cair ataupun padat. Dalam melakukan isolasi mikroba, terlebih dahulu kita harus memperhatikan alat-alat yang digunakan apakah sudah steril, agar tidak terkontaminasi oleh udara luar yang dapat merangsang pertumbuhan mikroba yang tidak kita inginkan pada suatu medium. Untuk tujuan tersebut digunakan media aseptis untuk mencegah kontaminasi. Adapun dalam praktikum ini digunakan metode tuang dan metode sebar. Metode tuang yaitu dilakukan dengan menuangkan Nutrient Agar (NA) dengan sampal air secara bersamaan dengan metode aseptik, dimana penuangan terjadi pada cawan petri
Ismar Wulan O1A114017
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
19
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
dengan mendekatkannya dengan nyala lampu spriritus agar tidak terkontaminasi dengan bakteri ruangan ataupun bakteri-bakteri lainnya. Sedangkan metode sebar adalah dengan dilakukan penuangan
secara
bertahap.
Nutrient
Agar
(NA)
dahulu
kemudian sampel pada cawan petri dengan pula metode aseptik. Setelah proses penuangan dilakukan penghomogenan. Kemudian dibungkus kertas bekas. Karena yang identifikasi bakteri maka peletakan cawan peteri saat dibungkus tidak terbalik dan setelahnya dimasukan ke inkubator untuk diinkubasi. Dalam praktikum ini tidak sedikit dilakukan kesalahan antaranya pada pengenceran tingkat dengan konsentrasi lebih, pembagian dua Nutrient Agar (NA) hingga kurang bersih dan rapinya praktikan dalam praktikum sehingga hasil praktikum yang didapatkan kurang begitu memuaskan, salah satunya yaitu media yang blepotan.
Ismar Wulan O1A114017
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
20
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini yaitu B. Saran
Ismar Wulan O1A114017
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
21
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
DAFTAR PUSTAKA
Djide Natsir, Dr. Sartini, M. Si., Apt. 2013. Dasar-dasar Mikrobiologi Farmasi. Makassar : Universitas Hasanuddin. Djide Natsir, Dr. Sartini, M. Si., Apt. 2013. Analisis Mikrobiologi Farmasi. Makassar : Universitas Hasanuddin.
Ismar Wulan O1A114017
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
22
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
Dwidjoseputro, S. 1992. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Fardias, S. 1992. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Farmakope Indonesia Edisi 3. Pelczar, Michael, J. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia. Jakarta.
LAMPIRAN I.
Skema Kerja Disiapkan alat dan bahan Dibersihkan alat dan bahan menggunakan alcohol 70% Diletakkan 6 tabung reaksi kedalam rak tabung
Ismar Wulan O1A114017
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
23
Isolasi dan Inokulasi Mikroorganisme
Diisi masing-masing tabung reaksi dengan aquades sebanyak 9 ml Dimasukkan sampel air got pada tabung reaksi pertama Dilakukan pengenceran bertingkat dengan mengambil 1 ml aquades yang sudah dicampur dengan sampel dan dimasukan pada tabung reaksi ke dua Diulangi sampai pada tabung reaksi ke enam Disiapkan media NA (Nutrien Agar) Dimasukan NA (Nutrien Agar) kedalam cawan petri Ditambahkan air sampel 1 ml kedalam cawan petri Dihomogenkan Dibungkus dengan menggunakan kertas bekas Diinkubasi pada inkubator dengan suhu 37 0 selama 1x24 jam
II.
Komposisi Media 1. Nutrient Agar (NA) Peptic digest of Animal tissue Sodium chloride Beef extract Yeast extract Agar Aquadest
Ismar Wulan O1A114017
5, 00 5, 00 1, 50 1, 50 15, 00 ad 1000 ml
Rina Andriani, S. Farm., Apt.
View more...
Comments