LAPORAN PRAKTIKUM IBKV 2
May 13, 2018 | Author: Widyastuti Utami | Category: N/A
Short Description
Download LAPORAN PRAKTIKUM IBKV 2...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU BEDAH KHUSUS VETERINER II
AMPUTASI JARI SAPI (Digit Amputation)
Oleh: Kelompok 5 Risma Adelia
B04070010
Arief Purwo Mihardi B04070046 Yeni Setiorini
B04070047
Rizqy Arif Ginanjar
B04070048
Bagus Setiawan
B04070051
Auliya Indiarti Zen
B04070055
Budiman Jaya
B04070056
BAGIAN BEDAH DAN RADIOLOGI DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
PENDAHULUAN
Hilangnya sebagian alat gerak akan menyebabkan ketidakmampuan hewan untuk melakukan aktivitasnya. Hilangnya kemampuan tersebut bervariasi tergantung dari tingkat cidera alat gerak, usia hewan, dan manajemen perawatan hewan. Salah satu dari faktor tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada alat gerak hewan seperti pada kuku. Sapi yang sering berjalan ( exercise) pada tanah atau padang penggembalaan yang lunak kukunya cenderung akan cepat tumbuh. Bila dibiarkan, kuku ini akan bertambah panjang membengkok atau melebar keatas. Keadaan tersebut menyebabkan ketegangan otot kaki dan akan membuat sapi menjadi lemah, jalannya pincang serta kaki menjadi sakit. Dampak lanjutnya akan terjadi gangguan terhadap pertumbuhan sapi tersebut. Oleh karena itu, pemeliharaan kuku sangat penting untuk di perhatikan, terutam pemotongan kuku apabila tampak telah memanjang. Pemotongan kuku sebaiknya dilakukan pada rak pemotong kuku khusus dan mempergunakan pisau pemotong kuku yang khusus pula. Sapi ditangani dan dimasukkan ke dalam rak kemudian kaki yang akan di potong kukunya diangkat dan dilipatkan ke belakang. Untuk memudahkan pemotongan, bagian teracak sapi tersebut sebaiknya di ganjal dengan balok kayu (talam) sehingga kuku dapat ditekankan pada talam tersebut selama pemotongan. Pemotonga kuku lazimnya di mulai dari kuku depan dahulu setelah selesai kedua kaki depannya, dilakukan pada kedua kaki bagian belakang. Namun sebelumnya kuku tersebut harus di bersihkan dari kotoran yang melekat dengan mempergunakan pisau kuku. Dengan demikian, keadaan anatomis kuku akan cepat terlihatdan tampak batas-batasckuku yang harus dipotong atau dibuang. Kuku sapi dipotong dengan alat pemotong ( hoof trimer ) melingkar sekeliling kuku dari belahan kuku depan mengarah ke belakang. Pemotongan kuku ini dilakukan dengan hati-hati agar tidak sampai melebihi garis putih ( white line) kuku.
Bila
pemotongan
melebihi
garis
putih
kuku
maka
lapisan coronarius yang mengandung banyak pembuluh darah dan syaraf akan terlukai. Seandainya hal ini terjadi, sapi akan merasa kesakitan dan terjadi
perdarahan. Oleh karena itu, dalam melakukan pemotongan kuku cukup dengan menghilangkan bagian-bagian yang abnormal saja. Apabila tidak terdapat alat pemotong kuku khusus, pemotongan kuku dapat dilakukan dengan memakai pahat atau tang penggunting (kakatua) yang tajam (Galuh 2011).
PEMBAHASAN
Amputasi Jari Sapi ( Digit Amputation)
Praktikum kali ini mempraktekkan cara pemeriksaan pada kuku sapi, melakukan pemotongan kuku, dan amputasi jari sapi dengan menggunakan kaki sapi yang telah dipotong. Sebelum melakukan pemotongan kuku, dilakukan beberapa pemeriksaan pada bentuk kaki dan kuku. Kaki yang digunakan adalah kaki belakang sebelah kiri. Kaki belakang memiliki bentuk yang lebih sempit dibandingkan kaki depan dan berbentuk oval. Kaki yang digunakan merupakan kaki kiri dapat dilihat dari kuku yang lebih panjang yaitu kuku bagian lateral berada di sebelah kiri. Inspeksi bentuk kaki dan kuku sapi menunjukkan bentuk yang normal.
Gambar 1. Foto kaki dan kuku sapi
Gambar 2. Sketsa bagian-bagian kaki dan kuku sapi
A. Pemotongan Kuku Sapi
Sebelum melakukan pemotongan kuku, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan bidang bawah kuku yang berhubungan langsung dengan tanah. Bagian bawah kuku memiliki telapak ( sole) yang menyentuh tanah dengan cekungan ( frog) di bagian medial dari kuku. Selain itu juga terdapat bal ( bulb) yang menonjol dan bertanduk lebih lunak. Hasil pemeriksaan bidang bawah kaki terlihat bahwa bentuk telapak sudah tidak rata dengan frog yang tidak jelas. Namun, belum terlihat adanya kemungkinan penyakit kuku.
Gambar 1. Bagian bawah kuku sapi
Gambar 2. Sketsa bagian bawah kuku sapi
Awal pemotongan kuku adalah membersihkan kuku dari kotoran yang menempel dengan menggunakan rennet. Selanjutnya rennet digunakan untuk memotong bagian telapak yang sudah menebal dengan cara mengikis telapak kuku sedikit-sedikit sampai terlihat garis putih (white line) yang mengitari ujung kuku dan hingga didapatkan telapak yang rata. Untuk menghaluskan bagian telapak dapat menggunakan kikir. Pemotongan kuku sebaiknya jangan terlalu dalam karena dapat membuat kuku sakit ketika ditapakkan. Selanjutnya dibuat cekungan pada bagian medial kuku atau dekat interdigital space apabila frog sudah tidak jelas. Cekungan dibuat dengan
mengikis kuku yang menempel dengan interdigital space dengan rennet sehingga didapat cekungan yang bentuk dan kedalamannya baik.
B. Amputasi Jari Sapi
Indikasi amputasi jari biasanya dilakukan pada jari sapi yang mengalami footrot parah dan telah dilakukan pengobatan namun tidak sembuh-sembuh.
Beberapa peralatan yang digunakan dalam amputasi jari adalah peralatan operasi (gunting, scalpel, pinset, tang arteri, needle holder, jarum, dan benang) dan gergaji tulang. Operasi diawali dengan insisi kulit dari arah axial ke abaxial di daerah coronaria, yaitu batas antara daerah kuku yang gelap dengan awal kulit. Sayatan yang dihasilkan akan mengarah horizontal. Selanjutnya dilakukan insisi vertikal (memutar) di bagian coronaria pada bagian cranial dan caudal. Kulit dan jaringan subkutan dipreparir dengan cara dikuakkan sampai mendekati tulang. Pembuluh darah yang ditemukan di daerah tulang yaitu arteri digitalis diikat dengan menggunakan benang sehingga apabila terpotong maka diharapkan tidak terjadi pendarahan yang terlalu banyak. Amputasi dilakukan dengan cara pemotongan pada daerah sendi antara os phalanx II dan III sehingga seluruh bagian di bawah os phalanx II terbuang. Pemotongan dilakukan dengan menggunakan gergaji tulang. Lemak dan jaringan ikat longgar yang ada di sekitar tulang dan tendo juga ikut dibuang. Setelah amputasi selesai, dilakukan penjahitan pada kulit. Kulit bagian ventral dijahit dengan menggunakan jahitan matras agar kuat dan tidak mudah lepas. Untuk merapikan jahitan sayatan dapat dilakukan pengguntingan pada kulit yang bersisa. Sedangkan sayatan yang mengarah horizontal dijahit dengan menggunakan jahitan sederhana.
Gambar kaki setelah di amputasi
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
PP, Galuh. 2011. Sapi. [terhubung berkala]. http://farisnh.blogspot.com/2010/03/sapi.html. [12 Mei 2011]
View more...
Comments