Laporan Praktikum I
April 30, 2018 | Author: Yoni Setiawan | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Praktikum I...
Description
PENGENALAN STEREOSKOP Maksud dan Tujuan
Praktikum geologi foto kali ini mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut : •
Kita dapat mengetahui macam-macam stereoskop
•
Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing stereoskop
•
Dapat menggunakan stereoskop cermin maupun stereoskop saku
•
Dapat membuat pandangan tiga dimensi dengan bantuan stereoskop cermin
•
Dapat menentukan batas tampalan antara foto udara 1 dengan yang lain
•
Dapat menentukan arah utara pada foto udara
•
Dapat menentukan arah jalur terbang
•
Dapat memberikan gambaran pada foto udara dengan menggunakan stereoskop cermin
•
Dapat menentukan dekat atau jauhnya gambar dengan menggunakan stereoskop saku
Alat dan Bahan •
Alat tulis
•
Transparansi 2 buah
•
Kertas HVS dan buku catatan
•
Penggaris
•
OHP marker
•
Isolasi / selotip
•
Stereoskop Cermin dan Stereoskop Saku
•
Foto Udara
Dasar Teori
Untuk melakukan interpretasi citra penginderaan jauh khususnya citra foto udara diperlukan alat-alat pokok seperti stereoskop, lensa pembesar, meja cahaya, mistar, parallax-meter, planimeter dan alat ala t pemindah detail sedangkan yang akan kita bahas adala adalah h tent tentan ang g stereo stereosk skop op.. Stere Stereos osko kop p adal adalah ah alat alat untu untuk k meli meliha hatt foto foto yang yang
1
bertampalan supaya nampak meruang tiga dimensi. Dengan melihat kenampakan 3 dimensi dari foto suatu wilayah kita dapat menganalisa dan mengetahui gambaran keadaan morfologinya. Sebelum menganalisa suatu wilayah dengan menggunakan stereoskop, harus mengetahui unsur dasar pengenalan foto udara yang meliputi rona, tekstur, pola, bentuk, hubungan dengan keadaan sekitar, ukuran, dan bayangan. Disamping mengetahui unsur dasar pengenalan foto udara, juga perlu diketahui unsur dasar penafsiran yang meliputi relief, pola penyaluran, tumbuhan penutup, kebudayaan. Stereoskop sangat membantu dalam mengetahui keadaan morfologi suatu daerah yang sukar dicapai seperti daerah perang, daerah yang bermedan berat, dan lain-lain. Sedangkan stereoskop terdapat bebetarapa macam seperti stereoskop saku, stereoskop cermin, stereoskop kembar, interpretoskop dan juga stereoskop prisma tunggal. Pada praktikum kali ini menggunakan stereoskop saku dan stereoskop cermin. Dari kedua macam stereoskop ini mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Untuk stereoskop cermin mempunyai kelebihan seperti seluruh pasangan foto ( stereopair ) dapat dilihat sekaligus bentuk tiga dimensinya, pemasangan foto tidak bertampalan, dapat dipasangi binekuler untuk pengamatan detail, cocok untuk foto udara berukuran ( 23 x 23 ) cm 2, selain kelebihan-kelebihan stereoskop cermin ini juga mempunyia kekurangan seperti harganya mahal dibanding stereoskop saku, pemeliharaannya lebih rumit dan harus hati-hati karena cermin perak nya terdapat pada bagian luar dan tidak praktis untuk di bawa ke lapangan. Untuk stereoskop saku mempunyai kelebihan seperti praktis untuk di bawa ke lapangan, harganya lebih murah dibandingkan stereoskop cermin, pemeliharaannya lebih praktis dan sederhana, sedangkan kekurangan dari stereoskop ini adalah daerah yang diamati sempit, hanya cocok untuk pasangan foto berukuran kecil, mata harus berakomodasi kuat.
Cara Kerja
1. Menentukan pandangan tiga dimensi •
Letakkan dua lembar foto udara yang mempunyai nomor berurutan di bawah stereoskop
•
Tentukan wing-point ( titik yang mudah dikenal pada foto udara yang overlap. Contoh : puncak bukit, kelokan sungai, dan lain-lain ) pada masing-masing foto 2
•
Amati di bawah stereoskop sambil kedua lembar foto udara digeser-geser sehingga wing-point pada kedua foto tampak menyatu, dan diperoleh pandangan tiga dimensi.
2. Menentukan arah utara pada foto udara •
Amati foto udara di bawah stereoskop cermin, bayangan akan terletak relatif di sebelah barat bendannya, sehingga arah timur merupakan arah datangnya sinar sehingga jika arah timur dan barat dapat ditentukan maka kita dapat menentukan arah utara dan selatan pada foto udara.
•
Biasanya pemotretan dilakukan pada pagi hari kira-kira jam 10 sampai jam 11 pagi.
3. Menentukan arah jalur terbang •
Tiap lembar foto udara ditentukan pusat fotonya ( principle point ) dengan cara menarik garis melalui fiducial marks yang saling berhadapan, sehingga dapat diperoleh perpotongan dua garis di tengah-tengah foto udara
•
Amati kedua foto udara di bawah Stereoskop Cermin dan pusat foto ( Principle point ) diberi nama CPP1 pada foto udara 1 dan CPP 2 pada foto udara 2 ( CPP = ConjugatePrinciple Point ) yang terlihat pada foto yang berbeda, misalkan CPP1 akan terlihat juga pada foto udara 2 begitu juga sebaliknya.
•
Garis yang di tarik melalui Principle Point dan CPP merupakan arah jalur terbang.
Hasil Pengamatan
Tugas I : 1. Marginal ring
6. Marginal Ring
Square
Circle, upper right
Triangle
Circle, upper left
Point
Circle, lower left Circle, lower right
2. Marginal Ring
7. Marginal Ring
Flanking Mountain
Line
Spotting Marks
Flag with Ball Tower with Ball
3. Circle Lower Left
8. Marginal Ring 3
Marginal Ring
Steeple and two triangles
Cross Square Circle Upper Center
Tugas II : Gambaran secara umum kondisi daerah pengamatan Morfologi yang terdapat pada daerah pengamatan : 1. Morfologi Struktural, yang ditunjukkan dengan adanya perbukitan yang terletak di sebelah timur daerah pengamatan 2. Daerah Fluvial, di tunjukkan dengan adanya aliran sungai yang terletak di bawah atau kaki bukit 3. Daerah Alluvial, ditunjukkan dengan adanya dataran yang luas Pada daerah pengamatan terdapat : •
Kipas Alluvial
•
Sungai, yang mengalir dari tenggara ke barat laut
•
Dataran alluvial yang luas
•
Sepanjang aliran sungai terdapat meander yang menandakan sungai tersebut berstadia dewasa
•
Titik tertinggi berada pada titik A pada foto uada / transparansi yaitu pada puncak perbukitan
•
Titik terendah berada pada titik B pada foto udara / transparansi yaitu terletak pada dataran alluvial
4
DAFTAR PUSTAKA
Soetoto, 1982, Geologi Citra Penginderaan Jauh I, Ranggon Studi HaasjebodniJooswi:Yogyakarta Soetoto, 1982, Geologi Citra Penginderaan Jauh II, Ranggon Studi HaasjebodniJooswi:Yogyakarta Staf Asisten Geologi Fisik, 1994, Pedomank Praktikum Geologi Fisik Edisi Ke Lima, Seksi Geologi Fisik Laboratorium Geologi Dinamik Jurusan Teknik
Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
5
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI LABORATORIUM GEODINAMIK
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM GEOLOGI FOTO Acara : Interpretasi Geologi No Foto : CALIF – 18 – A – B
U
Skala 1 : 50.000
DISUSUN OLEH : NAMA
: Dodi Fuadi
NIM
: 03/168996/TK/28757
ROMB / KEL
: 3 / 11
ASISTEN ACARA
: Roni Permadi K dan Benny Alizar A
Yogyakarta Oktober 6
2004
7
View more...
Comments