Laporan Praktikum Hukum Hess
May 19, 2019 | Author: Yuni Ari Pratiwi | Category: N/A
Short Description
laporan praktikum...
Description
Percobaan IV HUKUM HESS I. TUJUAN
1. Mempelajari Mempelajari besarnya besarnya kalor kalor reaksi reaksi pada reaksi reaksi yang yang berlangsun berlangsung g dengan dengan proses yang berbeda-beda. 2. Membuk Membuktik tikan an Hukum Hukum Hess. Hess.
II. DASA DASAR R TE TEOR ORII
Hukum Hess merupakan suatu hukum yang menggambarkan entalpi suatu fungsi keadaan yang memungkinkan menghitung perubahan entalpi tersebut dengan dengan menjum menjumlah lahkan kan seluru seluruh h perub perubaha ahan n setiap setiap langka langkah h sampai sampai produk produk terbentuk (Davis, 21!". #dapun bunyi dari hukum Hess yaitu kalor reaksi dari suatu reaksi tidak dipengaruhi oleh berapa langkah berlangsungnya suatu reaks reaksii untu untuk k memb memben entu tuk k suatu suatu prod produk uk namu namun n pros proses es terseb tersebut ut hany hanyaa bergantung pada keadaan a$al dan keadaan akhir reaksi. Hal tersebut dapat menunjukkan perubahan entalpi yang dapat dirumuskan sebagai berikut. o
H
% Hf (produk" -
Hf (reaktan"
#dapun aturan-aturan yang digunakan dalam perhitungan hukum Hess yang melibatkan suatu persamaan reaksi adalah sebagai berikut&
'ntuk menjumlahkan dua persamaan reaksi kimia dengan perubahan entalpi
H1
dan H2, maka perubahan entalpi untuk produk akhir
H
dapat dinyatakan dengan H % H1
)
H2
'ntuk reaksi yang arahnya dibalik, nilai perubahan entalpi untuk reaksi akhirnya, H1 sebaliknya dapat dinyatakan dengan H
(reaksi balik" % - H (reaksi ke depan"
*yarat berlangsungnya hukum Hess yaitu keadaan a$al reaktan dan keadaan akhir akhir produk produk pada pada berbag berbagai ai proses proses atau tahapa tahapan n adalah adalah sama. sama. +ambar +ambaran an mengen mengenai ai berlan berlangsu gsungn ngnya ya hukum hukum Hess Hess dapat dapat ditunj ditunjukk ukkan an oleh oleh diagra diagram m berikut.
Gambar 1. Diagram berlangsungnya hukum Hess
erubahan # (reaktan" menjadi (produk" dapat berlangsung 2 tahap yaitu& 1. ahap / (se0ara langsung" #
H1
2. ahap // (se0ara tidak langsung"
Maka harga H1 menurut diagram hukum Hess tersebut yaitu H 1 % H2 ) H, yang mana nilai H1, H2, dan H berasal dari pembentukan& #
H2
H
#
H1
ada per0oban hukum Hess ini, dapat dilihat mengenai kesamaan energi yang terjadi pada reaksi arah 1 dengan energi pada reaksi arah 2. 3ika natrium hidroksida (4a5H" padat direaksikan dengan asam klorida (Hl", maka reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut. Arah 1 & 4a5H padatan dilarutkan dalam air menghasilkan larutan 4a5H,
kemudian larutan 4a5H tersebut direaksikan dengan larutan Hl ! M menghasilkan larutan 4al dengan konsnetrasi 2 M. 4a5H (s" ) H25 (l" 4a5H (a6, ! M" 4a5H (a6, ! M" ) Hl (a6, ! M" 4al (a6, 2 M" ) H25 (l"
H1 H2
Arah 2 & 7arutan Hl ! M dien0erkan menjadi larutan Hl 2M, selanjutnya
ditambahkan 4a5H pada menghasilkan larutan 4al dengan konsentrasi 2M. Hl (a6, ! M" ) H25 (l" Hl (a6, 2 M"
H
Hl (a6, 2 M" ) 4a5H (s" 4al (a6, 2 M" ) H25 (l"
H!
8eaksi di atas dapat digambarkan seperti diagram berikut ini.
#rah 1 4a5H(a6, ! M") Hl (a6, ! M"
4a5H(s" ) Hl (a6, !M"
4al (a6, ! M" ) H25 (l"
4a5H(s" ) Hl (a6, ! M" #rah 2 Gambar 2. Diagram berlangsungnya hukum Hess pada larutan 4a5H dengan
Hl H
arah 1 %
H1
)
H2
H
arah 2 %
H
)
H!
Menurut hukum Hess bah$a
H
arah 1 % H arah 2 (8etug 9 *astra$idana, 2!"
III. ALAT DAN AHAN
///.1#lat Nama A!a" :alorimeter +elas 'kur ; m7 ermometer +elas kimia 1 m7 +elas kimia 2; m7 2>,; 2@ 2@,; ,; 1 1,; 2 2,; ,; ! !,; ; ;,;
,o/;? ;!,; ;,; ;2,; ;1,; ;1 ; !@,; !@ !>,; !> !B,; !B !B !?,; !? !? !;,; !; !; !!,;
,men("B,; > >,; @ @,; ! !,; !1 !1,; !2 !2,; ! !,; !! !!,; !; !;,; !? !?,; !B !B,;
,o/!,; !,; ! ! !2,; !2,; !2,; !2 !2 !2 !1,; !1,; !1,; !1 !1 !1 !,; !,; !,; ! !
!M sebanyak 2; m7 ke dalam
kalorimeter,
di0atat
suhunya
suhu tetapCkonstan.
lalu
sampai
Pa)a Arah 2 1 *ebanyak 2; m7 a6uades
dimasukkan kalorimeter. di0atat
ke
suhu air
dan
dengan
sampai
;
!
!B,; !B !B !?,; !?
!,1B demi
sedikit, men0atat
sampai
menjadi tetapCkonstan.
suhu
@ @,; 1 1,; 11 11,; 12 12,; 1 1,; 1! 1!,; 1; 1;,; 1? 1?,; 1B 1B,; 1>
V.
;@ ;> ;B ;? ;; ;! ;! ; ;2,; ;2 ;1,; ;1 ;,; ; !@,; !@ !@ !>,; !>
21,; 22 22,; 2 2,; 2! 2!,; 2; 2;,; 2? 2?,; 2B 2B,; 2> 2>,; 2@ 2@,; ,; 1
!? !? !;,; !; !; !; !!,; !!,; !! !! !! !,; !,; ! ! ! !2,; !2,; !2,; !2,;
PEMAHASAN
ada per0obaan ini dilakukan pengukuran perubahan entalpi dengan menggunakan kalorimeter atau alat pengukuran at. er0obaan ini dilakukan dalam dua arah reaksi endoterm yaitu arah satu dan arah dua, dimana yang menjadi pereaksi adalah natrium hidroksida (4a5H" padat dan asam klorida (Hl" ! M, sedangkan yang menjadi hasil reaksi adalah 4atrium klorida (4al" dan air (H 25". 'ntuk kedua arah reaksi pada per0obaan ini merupakan reaksi yang sama, tetapi proses yang dilaluinya berbeda. Arah 1
ada per0obaan arah 1 ini, bahan pertama yang dimasukkan ke dalam kalorimeter adalah akuades. *uhu a$al akuades yang digunakan adalah 1 , :emudian, penambahan padatan 4a5H sedikit demi sedikit sampai semua padatan 4a5H larut. *uhu yang teramati pada a$al dimasukkannya 4a5H adalah ; dan suhu konstan setelah semua 4a5H habis adalah >. Meningkatnya suhu pada penambahan 4a5H ini disebabkan reaksi antara air dan 4a5H yang bersifat eksoterm. 8eaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut.
4a5H(s" ) H25(l" E 4a5H(a6" *elanjutnya penambahan larutan Hl dengan konsentrasi ! M, yang mana suhu a$al penambahan larutan Hl adalah ;?. *edangkan, suhu akhir yang terukur (suhu konstan" pada penambahan larutan Hl ke dalam kalorimeter adalah !. 8eaksi yang terjadi adalah sebagai berikut. 4a5H(a6" ) Hl(a6" E 4al(a6" ) H25(l" 5leh karena itu, reaksi total yang terjadi pada per0obaan arah 1 ini adalah sebagai berikut. 4a5H(s" ) H25(l " E 4a5H(a6"
FH1
4a5H(a6" ) 2Hl(a6" E 4al(a6 " ) 2H25(l"
FH2
erdasarkan data hasil pengamatan, maka grafik hubungan antara $aktu dan suhu 0ampuran pada arah 1 adalah sebagai berikut.
Gambar 0. +rafik Hubungan g
M r 4a5H % ! g mol -1 G air
% ,@@? gCm7
kalorimeter
% ,@2 3 o-1
air
% !,1> 3Cgo
=air
% 2; m7
m air
% air =air % ,@@? gCm7 2; m7 % 2; g
1
% (; I 2@"o % 1o
M r Hl
% ?,; g mol -1
= Hl
% 2; m7
G Hl
% 1,1@ gCm7
JHlK
% !M
2
% (;B I !"o % 1!o
H1 & H25(l" ) 4a5H (s" E 4a5H(a6" 6 reaksi % -(6 larutan ) 6 kalorimeter " H1 %
6
reaksi
mol
6 larutan
% mair 0air 1 % 2; g !,1> 3Cg o 1 o % 2@,; 3oule
6 kalorimeter % 1 % 1!?, 3 o-1 1o % !;;, 3oule 3adi, kalor reaksi adalah 6 reaksi % - (6
) 6 kalorimeter "
larutan
6 reaksi % - (2@,; ) !;;," 3oule 6 reaksi % - BBB!,> 3oule anda negatif (-" menandakan energi dilepaskan ke lingkungan sebesar BBB!,> 3oule H1 %
6
reaksi
mol
% % 3Cmol
H2 & 4a5H(a6" ) Hl(a6" E 4al(a6 " ) H25(l" mol
%M= % ! M 2; m7 % 1 mmol
massa
% 1 mmol ?,; mgCmmol % ?; mg % ,?; g
m Hl
% ,?; g
mol Hl % ,?; gC?,; g mol -1 % ,1 mol 6 larutan
% mair 0air 2 % 2; g !,1> 3Cg o 1! o % 1!? 3oule
6 kalorimeter % 2 % 1!?, 3 o-1 1!o % 2!>,2 3oule 3adi, kalor reaksi adalah 6 reaksi % - (6
) 6 kalorimeter "
larutan
6 reaksi % - (1!?) 2!>,2" 3oule 6 reaksi % -;11,2 3oule anda negatif (-" menandakan energi dilepaskan ke lingkungan sebesar ;11,2 3oule. H2 %
6
reaks i
mol
%
- ;11,2 3 % - ;112 3Cmol ,1 mol
*ehingga, H untuk arah 1
% H 1 ) H2 % (-BBB!> I ;112" 3Cmol % - 112>? 3Cmol % - 112,>? k3Cmol
Arah 2
ada per0obaan arah 2 ini, bahan pertama yang dimasukkan ke dalam kalorimeter sama dengan yang ada pada per0obaan arah 1 yaitu akuades. *uhu a$al akuades yang digunakan adalah 1 dan tetap konstan pada suhu 2. :emudian, penambahan larutan Hl ! M dengan suhu yang terukur
adalah dan tetap konstan pada suhu . 8eaksi yang terjadi adalah sebagai berikut. Hl(a6" ) H25 (a6" E Hl(a6, !M" *elanjutnya penambahan padatan 4a5H sedikit demi sedikit sampai semua padatan 4a5H larut. *uhu yang teramati pada a$al dimasukkannya 4a5H adalah ! dan suhu maksimum setelah semua 4a5H habis (suhu konstan" adalah ?. Meningkatnya suhu pada penambahan 4a5H ini disebabkan reaksi antara air dan 4a5H yang bersifat eksoterm. 8eaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut. Hl(a6" ) 4a5H(s" E 4al(a6" ) H25(l" 5leh karena itu, reaksi total yang terjadi pada per0obaan arah 2 ini adalah sebagai berikut. Hl(a6" ) H25(l " E Hl(a6, !M"
FH
Hl(a6, !M" ) 4a5H(a6" E 4al(a6 " ) 2H25(l"
FH!
erdasarkan data hasil pengamatan, maka grafik hubungan antara $aktu dan suhu 0ampuran pada arah 2 adalah sebagai berikut.
Gambar . +rafik Hubungan 3Cgo
=air
% 2; m7
m #ir
% air =air % ,@@? gCm7 2; m7 % 2; g
Mr Hl
% ?,;
= Hl
% 2; m7
JHlK
%!M
G Hl
% 1,1@ gCm7
% (1 I 2@"o % 2o
!
% !;o
8eaksi pelarutan Hl & Hl(a6" ) H25(l" E H5) ) lmol % M = % ! M 2; m7 % 1 mmol massa
% 1 mmol ?,; mgCmmol % ?; mg % ,?; g
m Hl
% ,?; g
mol Hl % ,?; gC?,; g mol -1 % ,1 mol 6 larutan % mair 0air % 2; g !,1> 3Cg o 2o % 2@ 3oule 6 kalorimeter
% % % 1!?, 3 o-1 2o % 2@2,? 3oule
3adi, kalor reaksi adalah 6 reaksi % -(6 larutan ) 6 kalorimeter" 6 reaksi % -(2@ ) 2@2,?" 3oule 6 reaksi % - ;1,? 3oule anda negatif (-" menandakan energi dilepaskan ke lingkungan sebesar ;1,? 3oule. H %
6 reaksi - ;1,? 3 % mol ,1 mol
% - ;1? 3Cmol
8eaksi & H! & Hl(a6" ) 4a5H(a6" E 4al(a6 " ) H25(l" 6 larutan % mair 0air ! % 2; g !,1> 3Cg o !; o % !B2,; 3oule
6 kalorimeter
% !
% ! % 1!?, 3 o-1 !; o % ?;>,; 3oule 3adi, kalor reaksi adalah 6 reaksi % -(6 larutan ) 6 kalorimeter" 6 reaksi % -(!B2,; ) ?;>,;" 3oule 6 reaksi % - 112>? 3oule anda negatif (-" menandakan energi dilepaskan ke lingkungan sebesar 112>?3oule. H! %
- 112>? 3 6 reaksi % (!,?C!" mol mol
*ehingga, H untuk arah 2
- 112>? 3
,1@ mol
% - 112>? 3Cmol
% H ) H!
% (-;1? - 112>?" 3Cmol % - 11B>B? 3Cmol % - 11B,>B? k3Cmol erdasarkan hasil perhitungan di atas, jumlah total perubahan entalpi pada arah 1 adalah 112,>? k3Cmol, sedangkan jumlah total perubahan entalpi pada arah 2 adalah 11B,>B? k3Cmol, sehingga selisihnya adalah ;,1? k3Cmol. Dari hasil ini terlihat bah$a terdapat perbedaan jumlah total perubahan entalpi pada arah 1 dan arah 2, dimana FH pada arah 2 lebih besar dibandingkan FH pada arah 1. erbedaan hasil ini kemungkinan terjadi karena kalorimeter yang digunakan pada saat per0obaan kurang baik sehingga terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya, serta jumlah padatan 4a5H yang digunakan tidak sama, dimana padatan 4a5H yang bersifat higroskopis. erpindahan kalor ini akan menyebabkan terganggunya kesetimbangan sistem (tidak terbentuk sistem tertutup seperti yang diharapkan". #dapun kesalahan relatif dalam per0obaan ini dapat dihitung sebagai berikut& :esalahan 8elatif (:8" %
VI. SIMPULAN
112,>? 11B,>B? 112,>?
H 1L
% !,!! L
Dari hasil per0obaan dan analisis data diatas, dapat maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Dari hasil perhitungan data per0obaan diperoleh FH pada arah 1 tidak sama dengan FH pada arah 2 (FH pada arah 2 lebih besar dari FH pada arah 1" dimana FH pada arah 1 % 112,>? k3Cmol, sedangkan FH pada arah 2 % 11B,>B? k3Cmol, sehingga selisihnya adalah
;,1?
k3Cmol. 2. FH yang diperoleh dari arah 2 mempunyai nilai yang tidak jauh berbeda dengan FH pada arah 1, meskipun langkah yang ditempuh untuk mendapatkan hasil tersebut berbeda. Hal tersebut menunjukkan bah$a FH tidak tergantung dari jalan reaksinya, tetapi hanya tergantung dari keadaan a$al dan akhir. Hal ini sesuai dengan Hukum Hess.
VII. DATAR PUSTAKA
#tkins, eter and 3ulio de aula. 2?. Physical Chemistry for the Life Sciences. 4e$ ork& 5ford 'niversity ress. hieh, . 2>. Hess’s Law. Diakses tanggal 2 Maret 21;, dari http&CC$$$.s0ien0e.u$aterloo.0aCN00hiehC0a0tC012Chess.html. etru00i, 8.H., Har$ood, thPd.". '*#& alifornia *tate 'niversity. 8etug, 4 9 *astra$idana, /.D.:. 2!. Penuntun Praktikum imia !isika. *ingaraja& /:/ 4egeri *ingaraja.
View more...
Comments