Laporan Praktikum Halogen.doc

March 9, 2018 | Author: MohdPrieskaHaselaanki | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Praktikum Halogen.doc...

Description

TUJUAN PERCOBAAN Mampu mengidentifikasi warna beberapa halogen dan garam halide, serta membedakan daya oksidasi halida. DASAR TEORI Unsur golongan VIII A disebut halogen yang berarti “pembentuk garam”. Halogen adalah golongan unsure yang sangat reaktif dan kereaktifannya menurun dari flourin ke iodine (dari atas ke bawah pada golongan yang sama). Kereaktifan halogen ini dikaitkan dengan kemampuannya menerima electron membentuk ion negative. Berdasarkan kereaktifan tersebut, unsure-unsur halogen dan senyawanya memiliki sifat kelarutan dan daya oksidasi atau daya reduksi yang berbeda-beda. Daya oksidasi klorin dalam kehidupan sehari-hari digunakan dalam proses pembuatan cairan pemutih, baik untuk pakaian maupun industri kertas. Korin juga digunakan sebagai sebagai bahan desinfektan dalam air minum dan kolam renang. Flourin digunakan untuk membuat senyawa kloroflourokarbon (CFC) yang dikenal dengan nama Freon yang digunakan sebagai cairan pendingin ruangan (AC) dan kulkas. Garam flourida juga digunakan dalam pasta gigi. Iodine banyak digunakan dalam obat-obatan yaitu sebagai antiseptic pada luka.

PROSEDUR

Bahan

By: AlkAlI TAnAh (II) At SMAN Unggul Asel

1

Peralatan

Cara kerja Identifikasi warna garam halida  Di isi tiga buah tabung reaksi masing-masing dengan 2 mL larutan KCl 0,1 M, larutan KBr 0,1 M, dan larutan KI 0,1 M. Ke dalam setiap tabung ditambahkan 2 mL larutan AgNO 3 0,1 M. Di perhatikan pembentukan endapan



dan warna yang terjadi pada setiap tabung reaksi. Dicatat pengamatan. Ke dalam masing-masing tabung reaksi di atas di tambahkan larutan NH3 5 M berlebih (±4mL). di catat perubahan yang terjadi.

Reaksi oksidasi ion halide dan identifikasi warna halogen By: AlkAlI TAnAh (II) At SMAN Unggul Asel

2

 Ke dalam tabung reaksi 2 dimasukkan 2 mL larutan KBr 0,1 M dan 1 mL nheksana, kemudian ditamnahkan 2 mL cairan pemutih dan di aduk campuran. Di catat perubahan warna yang terjadi.  Di ulangi prosedur di atas, di gunakan 2 mL larutan KI 0,1 M sebagai pengganti KBr. Di amati perubahan warna yang terjadi.  Di ulangi prosedur di atas namun setelah penambahan cairan pemutih (NaOCl) lakukan penambahan HCL 3 M sebanyak 2 mL. Di amati perubahan yang terjadi dan di bandingkan dengan tanpa penambahan HCl.  Di siapkan bunga yang berwarna kemudian di ikat ujungnya dengan benang.  Di campurkan 15 mL cairan pemutih dengan 15 mL larutan HCL 3 M di dalam gelas Erlenmeyer.  Di gantungkan bunga pada posisi terbalik di mulut gelas Erlenmeyer dan di tutup dengan kaca arloji. Di amati warna bunga setelah 10 menit. DATA PENGAMATAN

Identifikasi warna garam halid a

Gambar 1.

Gambar 2.

Reaksi oksidasi ion halide dan identifikasi warna halogen

By: AlkAlI TAnAh (II) At SMAN Unggul Asel

3

Gambar 1.

Gambar 2.

Gambar 3.

DISKUSI ☻ Mengapa pada percobaan identifikasi warna garam halide, penambahan larutan AgNO3 menyebabkan terbentuknya endapan dengan warna yang berbeda.

☺ Reaksi yang berlangsung pada perlakuan ini adalah sebagai berikut : AgNO3 + KCl

AgCl + KNO3

AgNO3 + KBr

AgBr + KNO3

AgNO3 + KI

AgI + KNO3

Dari reaksi tersebut, dapat dilihat bahwa jika KCl, KBr dan KI direaksikan dengan AgNO3 maka masing-masing akan membentuk endapan AgCl, AgBr dan AgI yang sukar larut sehingga pada ketiga tabung tersebut terbentuk endapan. Keelektronegatifan dalam unsur halogen berkurang dari atas kebawah maka dari percobaan dapat dilihat tingkat kelarutan pada setiap tabung dimana tabung 3 lebih keruh dari tabung 2, tabung 2 lebih keruh dari tabung 1. Karena susunan keelektronegatifan dari unsur halogen adalah sebagai berikut : Cl > Br >I.

By: AlkAlI TAnAh (II) At SMAN Unggul Asel

4



Pada percobaan reaksi oksidasi ion halida dan identifikasi warna halogen, apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan pada masing-masing lapisan dan

sebutkan mana yang bertindak sebagai reduktor serta oksidator. ☺ Terbentuknya 2 lapisan pada setiap tabung reaksi , disebabkan karena adanya perbedaan sifat kepolaran antara n-heksana dan campuran larutan yang ada pada setiap tabung reaksi tersebut, dimana n-heksana merupakann senyawa yang bersifat nonpolar yang menyebabkan tidak adanya elektron bebas dalam molekulnya, sehingga tidak dapat dilarutkan oleh campuran yang ada dalam setiap tabung reaksi yang sifatnya polar. Dalam percobaan ini diketahui iodin memiliki tingkat kepolaran yang begitu rendah sehingga sebagian dari unsur ini dapat bereaksi dengan n-heksana. ☺ Halogen cenderung larut dalam pelarut-pelarut organik karena gaya tarik menarik antar molekul yang baru terbentuk memiliki kekuatan yang sama dengan kekuatan ikatan yang diputus dalam halogen dan pelarut. Selain itu Kelarutan juga ditentukan oleh kekuatan ikatan, dimana kekuatan ikatan dari unsur halogen semakin berkurang dari atas ke bawah. Kelarutan juga dipengaruhi oleh polaritas ikatan, dimana dari keempat halogen fluorinlah yang merupakan unsur yang paling elektronegatif sedangkan iodin mempunyai sifat yang paling tidak elektronegatif. ☺ Pada percobaan bunga, warna bunga lama kelamaan semakin memudar. Ini disebabkan oleh bayclin yang mengandung Cl. Fungsi Cl disini ialah untuk mengoksidasi atau memutihkan warna bunga. KESIMPULAN  Kelarutan unsur halogen cenderung semakin kecil F>Cl>Br>I karena dipengaruhi oleh pengaruh kekuatan ikatan dan polaritas ikatan.  Kekeruhan unsur halogen dari atas ke bawah dalam satu golongan cenderung semakin besar F
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF