Laporan Praktikum Genetika Tata Cara Menangani Drosophila, Pengamatan Siklus Hidup Drosophila, Determinasi Drosophila, & Pengenalan Mutan Drosophila

May 10, 2017 | Author: Nurlaela Pujianti | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Laporan Praktikum Genetika Tata Cara Menangani Drosophila, Pengamatan Siklus Hidup Drosophila, Determinasi Drosophila, &...

Description

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA Tanggal Praktikum

: 14 Mei 2012

Judul Praktikum

: Tata Cara Menangani Drosophila

Tujuan Praktikum

: Mahasiswa diharapkan mampu untuk membuat medium pemeliharaan

Drosophila,

dan

mengerti

tata

cara

pembiusan serta mengisolasi betina virgin

A. Pendahuluan Lalat atau Drosophila baik disadari ataupun tidak telah hadir dalam setiap lingkungan kita. Dalam penelitian tentang lalat, orang pertama yang menggunakan lalat buah (Drosophila malanogaster) sebagai objek penelitian genetika adalah Thomas hunt morgan yang berhasil menemukan “pautan seks” dan “gen rekombinan”. Selama musim panas Drosophila malanogaster terdapat di semua bagian dunia yang biasanya mengerumuni buah-buahan yang ranum dan tempattempat sampah. Dalam pembiakan Drosophila yang pertama kali kita butuhkan adalah media. Di dalam pembuatan medium sebaiknya di gunakan air suling. Karena air suling bebas dari bakteri yang dapat mempercepat proses pembusukan medium biakan. Keasaman pH medium juga sangat penting bagi pertumbuhan organisme,terutama

kerja

enzim

yang

sangat

di

pengaruhi

oleh

pH.

Pada saat makan, larva membuat saluran- saluran di dalam medium, dan jika terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan baik. Larva yang dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada kertas tissue dalam botoldan disini larva sakn meletakkan diri [pada tempat kering dengan cairan seperti lem yang dihasilakn oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk pupa. (Didjosepoetro. 1974.) Untuk bisa mengamati secara jelas baik bentuk morfologi, siklus hidup dan lain-lain tentang Drosophila maka kita perlu mengembang biakkan serta menangani Dorsophila secara benar. Metamorfosis pada Drosophila termausk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago. Drosophila telah digunakan secara bertahun- tahun dalam kajian genetika dan perilaku hewan. Adapun ciri- ciri Drosophila antara lain warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

1

bagian belakang. Berukuran kecil antara 3-5 mm. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terputus dekat dengan tubuhnya. Sungut arista umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 pecabangan. Crossvein posterior umumnya lurus, tidak melengkung. Mata majemuk berbentuk bulat agak elips dan berwarna merah. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil dibandinkan dengan mata majemuk. Thoraks berbulu- bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam. Sayap panjang, berwarna transparent, dan posisi bermula di thoraks. (Kusdiarti,lilik. 1986.) Drosophila memiliki ciri morfologi yang berbeda antara jantan dan betinanya. Pada Drosophila jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila dibandingkan dengan yang betina. Memiliki 3 ruas dibagian abdomennya dan memiliki sisir kelamin.Sedangkan pada yang betina ukuran relatif lebih besar,memiliki 6 ruas pada bagian abdomen dan tidak memiliki sisir kelamin. Drosophila sp merupakan hewan yang bersayap, dan berukuran kecil. Maka dari itu pengamatan morfologi hewan ini bisa dengan menggunakan alat Bantu seperti LUV ataupun kaca pembesar (Kusdiarti,lilik. 1986) Pada drosophila diremuka 4 pasang kromosom.Pada lalat jantan dan lalat betina umumnya adalah sama, tetapi ada sedikit perbedaan yaitu pada salah satu kromosom jantan terdapat lengkungan seperti mata pancing. (Sofro,abdul salam.1992) Pada Drosophila jantan dan betina dapat mudah dipisahkan dalam bentuk segmen-segmen abdomen. Abdomen betina mempunyai ujung meruncing dan pola garis-garis yang berbeda dari pada abdomen jantan.Kelamin lalat ditentukan sebagian oleh kromosom X yang dimiliki individu.Nor,alnya lalat betina akan memiliki 2 kromosom X.Sedangkan lalat jantan hanya memiliki 1 kromosom X ditambah 1 Y heterokromatik.Pada lalat buah kromosom Y tidak memiliki peranan penting dalam penentuan jenis kelamin.Pada kromosom Drosophila hanya sedikit gen aktif. (Nio,Tjan kwiauw. 1990.) Pada Drosophila sp ciri-ciri suatu mutan dinyatakan oleh gabungan dari satu atau beberapa huruf dan angka,sesuai dengan nama dan symbol yang pertama kali ditemukan oleh penemunya kepada mutan tersebut. Sedangkan lalat yang Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

2

berfenotip normal dibert tanda +. Cara ini sedah dianut sejak Morgan mulai penelitian dengan hewan ini. Untuk sifat yang bersifat dominant ciri tersebut ditulis dengan huruf besar sebaliknya jika resesif akan ditulis dengan huruf kecil.( Suryo. 1984)

B. Alat dan Bahan Alat

Bahan



Botol Kultur



Pisang ambon



Timbangan



Pepaya



Lumpang dan Martil



Tape singkong



Pengaduk



Agar-agar



Kompor



Gula merah



Panci/ gelas kimia



Air



Kertas saring



Natrium benzoat



Sumbat gabus



Ragi roti/ fermipan

C. Langkah Kerja 1. Medium Pisang-tape

Pisang ambon dan tape dengan perbandingan 6:1 (dalam berat) dihaluskan sampai homogen

Masukan ke dalam botol kultur yang sebelumnya sudah disterilkan

Pasangkan kertas saring (pupasi) dengan posisi miring

Tutuplah botol dengan sumbat gabus

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

3

2. Medium pepaya-tape pepaya dan tape dengan perbandingan 40% : 60 % (dalam berat) dihaluskan sampai homogen

masukan ke dalam botol kultur yang sebelumnya sudah disterilkan

Pasangkan kertas saring (pupasi) dengan posisi miring

Tutuplah botol dengan sumbat gabus

3. Cara membius Mensentakan botol kultur secara pelan-pelan pada bantalan karet styrofoam agar semua lalat yang ada dalam ruangan botol sebelah atas akan jatuh ke bawah

Membuka sumbat, pertautka botol eterisasi dihadapan mulut botol biakan tersebut. Mengarahkan kedua botol tersebut dengan mulut saling berhadapan ke arah datangnya cahaya dengan cara memegang botol itu pada tempat pertautan Memutar botol kultur perlahan –lahan untuk merangsang lalat agar berpindah ke botol eterisasi Menyumbat kedua botol eterisasi tersebut dengan cepat tetapi hati- hati, bilasejumlah Drosophila telah masuk ke dalam botol eterisasi Meneteskan beberapa tetes eter pada lubang yang berisi kapas pada botoleterisasi, biarkan beberapa saat sampai semua lalat pingsan (sekitar 30- 60 detik) Mengeluarkan lalat yang sudah pingsan dan mengamati selama kurang lebihlima menit Menggunakan kuas kecil dalam melakukan pemisahan mutan atau penghitungan

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

4

D. Hasil Pengamatan

Kain kasa (pengganti gabus) kertas saring

telur atau larva akan menempel pada kertas saring

media kultur

Medium Pisang-tape

Medium Pepaya-Tape

E. Pembahasan Sebelum membuat medium, sebaiknya dipahami kebutuhan dasar dan bagai mana caranya untuk memformulasikan medium biakan tersebut. Meskipun persyaratan nutrien sangat beragam namun sebagai mahluk hidup, mereka memiliki kebutuhan dasar yang sama yaitu meliputi air,karbon, energi,mineral dan faktor tumbuh.

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

5

Pada saat makan, larva membuat saluran- saluran di dalam medium, dan jika terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan baik. Larva yang dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada kertas tisu dalam botol dan disini larva akan meletakkan diri pada tempat kering dengan cairan seperti lem yang dihasilakn oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk pupa. Berdasarkan komposisi kimiawinya, dikenal medium sintetik dan non sintetik atau kompleks. Komposisi medium sintetik diketahui dengan pasti dan biasanya dibuat dari bahan-bahan kimia yang kemurniannya tinggi dan ditentukan dengan tepat. Maka medium semacam ini dapat diulangi pembuatannya kapan saja dan akan diperoleh hasil yang sama. Dipihak lain komposisi kimiawi medium non sintetik tidak diketahui dengan pasti. Media kultur yang kami gunakan adalah media Pepaya-tape dengan perbandingan 40% : 60% dan media pisang-tape dengan perbandingan 6:1. Alat yang kami gunakan sudah dicuci terlebih dahulu. Namun tidak disterilkan secara maksimal dengan menggunakan autoklap. seharusnya alat yang digunakan sebagai media biakan harus disterilakan untuk membunuh bakteri yang berada dalam media biakan yang dapat mempercepat proses pembusukan media dan memperlambat terjadinya pembusukan pada medium biakan yang terjadi karena ketidaksterilan media yang menyebabkan bakteri yang berada di dalam media dapat bertahan hidup dan merusak media biakan. Dalam pembuatan media ini kami juga harus memperhatikan jumlah dan kosentrasi bahan yang ada, karena jumlah dan kosentrasi yang tidak sesuai dengan media hidup hewan percobaan dapat menghambat pertumbuhan hewan sampel.

F. Kesimpulan Drosophila mudah ditemukan di sekitar buah-buahan yang sudah matang atau makanan yang sudah mengalami fermentasi. Namun demikian untuk pemeliharaan dan pembiakan Drosophila membutuhkan media yang tepat supaya dapat hidup dan berkembang biak dengan baik. Untuk pemeliharaan Drosophila dapat digunakan bermacam-macam medium mulai yang sederhana hingga medium yang lengkap. Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

6

G. Daftar Pustaka Didjosepoetro. 1974. Pengantar Genetika. DepDikBud: Jakarta Kusdiarti,lilik. 1986. Genetika Tumbuhan.UGM Press: Yogyakarta Nio,Tjan kwiauw. 1990. Genetika Dasar.ITB Press: Bandung Sofro,abdul salam.1992. Keanekaragaman Genetik. Andiofsel:Yogyakarta Suryo. 1984. Genetika. UGM Press: Yogyakarta

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

7

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA Tanggal Praktikum

: 21 Mei 2012

Judul Praktikum

: Pengamatan siklus hidup lalat buah

Tujuan Praktikum

: - mahasiswa dapat melakukan penganamatn siklus hidup Drosophila -

Membedakan stadia telur-larva-pupa-imago dalam siklus hidup lalat Drosophila

-

Membuat kesimpulan tentang siklus hidup lalat Drosophila

A. Pendahuluan Lalat atau Drosophila baik disadari ataupun tidak telah hadir dalam setiap lingkungan kita. Dalam penelitian tentang lalat, orang pertama yang menggunakan lalat buah (Drosophila malanogaster) sebagai objek penelitian genetika adalah Thomas hunt morgan yang berhasil menemukan “pautan seks” dan “gen rekombinan”. Selama musim panas Drosophila malanogaster terdapat di semua bagian dunia yang biasanya mengerumuni buah-buahan yang ranum dan tempattempat sampah. Dalam pembiakan Drosophila yang pertama kali kita butuhkan adalah media. Di dalam pembuatan medium sebaiknya di gunakan air suling. Karena air suling bebas dari bakteri yang dapat mempercepat proses pembusukan medium biakan. Keasaman pH medium juga sangat penting bagi pertumbuhan organisme,terutama

kerja

enzim

yang

sangat

di

pengaruhi

oleh

pH.

Pada saat makan, larva membuat saluran- saluran di dalam medium, dan jika terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan baik. Larva yang dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada kertas tissue dalam botoldan disini larva sakn meletakkan diri [pada tempat kering dengan cairan seperti lem yang dihasilakn oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk pupa. (Didjosepoetro. 1974.) Untuk bisa mengamati secara jelas baik bentuk morfologi, siklus hidup dan lain-lain tentang Drosophila maka kita perlu mengembang biakkan serta menangani Dorsophila secara benar. Metamorfosis pada Drosophila termausk Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

8

metamorfosis sempurna, yaitu dari telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago. Drosophila telah digunakan secara bertahun- tahun dalam kajian genetika dan perilaku hewan. Adapun ciri- ciri Drosophila antara lain warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang. Berukuran kecil antara 3-5 mm. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terputus dekat dengan tubuhnya. Sungut arista umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 pecabangan. Crossvein posterior umumnya lurus, tidak melengkung. Mata majemuk berbentuk bulat agak elips dan berwarna merah. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil dibandinkan dengan mata majemuk. Thoraks berbulu- bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam. Sayap panjang, berwarna transparent, dan posisi bermula di thoraks. (Kusdiarti,lilik. 1986.) Drosophila memiliki ciri morfologi yang berbeda antara jantan dan betinanya. Pada Drosophila jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila dibandingkan dengan yang betina. Memiliki 3 ruas dibagian abdomennya dan memiliki sisir kelamin.Sedangkan pada yang betina ukuran relatif lebih besar,memiliki 6 ruas pada bagian abdomen dan tidak memiliki sisir kelamin. Drosophila sp merupakan hewan yang bersayap, dan berukuran kecil. Maka dari itu pengamatan morfologi hewan ini bisa dengan menggunakan alat Bantu seperti LUV ataupun kaca pembesar (Kusdiarti,lilik. 1986) Pada drosophila diremuka 4 pasang kromosom.Pada lalat jantan dan lalat betina umumnya adalah sama, tetapi ada sedikit perbedaan yaitu pada salah satu kromosom jantan terdapat lengkungan seperti mata pancing. (Sofro,abdul salam.1992) Pada Drosophila jantan dan betina dapat mudah dipisahkan dalam bentuk segmen-segmen abdomen. Abdomen betina mempunyai ujung meruncing dan pola garis-garis yang berbeda dari pada abdomen jantan.Kelamin lalat ditentukan sebagian oleh kromosom X yang dimiliki individu.Nor,alnya lalat betina akan memiliki 2 kromosom X.Sedangkan lalat jantan hanya memiliki 1 kromosom X ditambah 1 Y heterokromatik.Pada lalat buah kromosom Y tidak memiliki

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

9

peranan penting dalam penentuan jenis kelamin.Pada kromosom Drosophila hanya sedikit gen aktif. (Nio,Tjan kwiauw. 1990.) Pada Drosophila sp ciri-ciri suatu mutan dinyatakan oleh gabungan dari satu atau beberapa huruf dan angka,sesuai dengan nama dan symbol yang pertama kali ditemukan oleh penemunya kepada mutan tersebut. Sedangkan lalat yang berfenotip normal dibert tanda +. Cara ini sedah dianut sejak Morgan mulai penelitian dengan hewan ini. Untuk sifat yang bersifat dominant ciri tersebut ditulis dengan huruf besar sebaliknya jika resesif akan ditulis dengan huruf kecil.( Suryo. 1984)

B. Alat dan Bahan Alat

Bahan



Botol kultur



Mikroskop



Lup



Kuas kecil



Medium

APRG

(Agar-

Pisang-Ragi-Gula merah) 

Drosophila liar kurang lebih 20 pasang

C. Langkah Kerja Masukan lalat Drosophila hasil tangkapan ke dalam botol kultur

Amati perubahan yang terjadi pada medium dan catatlah saat terjadinya telur, larva, pupa dan imago

pengamatan dilakukan secara periodik sekitar 4-6 jam sekali setiap hari.

D. Hasil Pengamatan Praktikum dilakukan pada tanggal 14 Mei 2012. Namun pengamatan dengan mikroskop hanya dilakukan dihari terakhir. Sehingga untuk gambar hasil pengamatan yang telah kami lakukan hanya pada hari terakhir saja.

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

10

Gambar hasil pengamatan

Keterangan Awal pembentukan pupa. Warna cokelat kegelapan

Bagian ujung dari pupa. Warna cokelat kegelapan

Pupa berkembang. Dibagian sisi-sisinya membentuk tonjolan seperti duri. warna cokelat muda

Pupa berwarna cokelat. bagian sisisisinya banyak tonjolan seperti duri

Pupa semakin berkembang. pada bagian ujungnya robek

Bagian ujung pupa. tonjolan-tonjolan seperti duri terlihat jelas

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

11

Pupa akan berkemabang menjadi imago setelah 8-11 hari dan kemudian akan berkembang menjadi Drosophila.

Hasil pengamatan kelompok yang lain Tanggal

Waktu

Stadium Perkembangan

13 Mei

10.00

Drosophila baru dimasukkan

(Hari

kedalam kultur.

pertama)

Drosophila belum

Keterangan gambar Tidak ada foto

menunjukkan perkembangan apapun 14 Mei

09.00

(Hari

Ada sebagian Drosophila yang bertelur

Kedua)

15 Mei

09.00

Drosophila yang bertelur

(Hari

semakin banyak, hampir

ketiga)

semuanya bertelur

16 Mei

09.00

Tidak ada foto

Hari berikutnya telur-telur

(hari

tersebut berubah menjadi larva

keempat)

instar 1

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

12

17 Mei

09.00

Larva instar 2

09.00

Larva instar 3

09.00

Larva menjadi pupa

09.00

Imago

(hari kelima) 18 Mei (hari keenam) 19 Mei (hari ketujuh)

21 Mei (hari kedelapan)

E. Pembahasan Drosophila merupakan salah satu serangga yang paling umum dikenal yang digunakan untuk penelitian-penelitian. Pada praktikum kali ini telah dilakukan pengamatan siklus hidup dan mutan pada Drosophila. Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur-larva instar 1-larva instar 2-larva instar 3-pupa-imago. Pengamatan yang kami lakukan dimulai pada tanggan 14 mei 2012. Namun pengamatan dengan menggunakan mikroskop dilakukan pada hari terakhir (21

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

13

Mei 2012). Sehingga gambar yang teramati hanya pada hari terakhir saja. Sedangkan untuk kelompok yang lain teramati siklus setiap harinya meski pada hari tertentu tidak terdapat foto. Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur-larva instar 1-larva instar 2-larva instar 3-pupa-imago. Lalat-lalat Drosophila yang ditangkap setelah dipancing menggunakan buah-buahan yang berbau busuk, kemudian dimasukkan kedalam botol kultur (tape dan pepaya) . Pengamatan dari kelompok yang lain dimulai pada jam 10.00, dan hari selanjutnya jam 09.00 setiap 24 jam untuk melihat perkembangan yang terjadi. Perkembangannya yaitu pada hari pertama belum menunjukkan perkembangan apapun, malahan 2 ekor mati. Hari kedua Drosophila muncul bercak-bercak putih berukuran kurang dari 0,5 mm yang menempal pada dinding botol kultur. Hal ini sama dengan penyataan literatur perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur. Hal tersebut terjadi dalam waktu sekitar 24 jam. Pada saat seperti itu, larva tidak dapat berhenti untuk makan. Menurut literatur bintik putih itu adalah telur dan pada pukul 09.00 Pada hari ketiga, Drosophila yang bertelur semakin banyak, mungkin hampir atau semuanya bertelur. Telur Drosophila ini seperti yang diutarakan literatur Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan dapat mencapai 400-500 buah dalam 10 hari. Pada hari ke empat muncul ulat kecil yang mulai bergerak, ukurannya sedikit lebih besar dari telur dan warnanya putih. Fase ini merupakan fase larva instar 1. Pada hari ke lima fase larva instar 1 mulai memasuki fase instar 2, dan pada hari ke enam memasuki fase larva 3, hal ini terlihat dari ukuran ulat yang semakin membesar serta pergerakkan dari ulat yang semakin aktif, ulat-ulat tersebut mulai memasuki medium. Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing dan menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernapasan pada Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

14

trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior. Pada hari ke tujuh menunjukkan dari fase larva instar 3 yang kemudian berubah menjadi fase Pupa. Pada hari ke sembilan atau terakhir pupa berubah menjadi Imago. Dari penjelasan siklus hidup Drosophila itu memerlukan waktu 9 hari.` Berdasarkan hasil pengamatan, siklus hidup Drosophila dimulai dari telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – prepupa – pupa – imago.

F. Kesimpulan 

Tahapan-tahapan fase pertumbuhan Drosophila melanogaster adalah; telur – larva instar I – larva instar II – larva instar III – prepupa – pupa – imago



Dalam memelihara Drosophila melanogaster, botol media diusahakan berada pada kondisi lingkungan yang ideal yaitu sekitar 25°C. Selain itu, perlu diperhatikan

ketersediaan

media

makanannya.

Jumlah Drosophila

melanogasteryang dimasukkan ke dalam botol cukup beberapa pasang saja sehingga memberikan ruang pada Drosophila melanogaster untuk hidup. Botol media juga sebaiknya diletakkan di tempat dengan cahaya remangremang yang tidak terlalu besar intensitas cahayanya.

G. Daftar Pustaka Didjosepoetro. 1974. Pengantar Genetika. DepDikBud: Jakarta Kusdiarti,lilik. 1986. Genetika Tumbuhan.UGM Press: Yogyakarta Nio,Tjan kwiauw. 1990. Genetika Dasar.ITB Press: Bandung Sofro,abdul salam.1992. Keanekaragaman Genetik. Andiofsel:Yogyakarta Suryo. 1984. Genetika. UGM Press: Yogyakarta

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

15

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA Tanggal Praktikum

: 21 Mei 2012

Judul Praktikum

: Determinasi Drosophila

Tujuan Praktikum

: Dapat membedakan lalat jantan dan lalat betina tipe liar berdasarkan struktur tubuh dan ciri-ciri morfologi lainnya

A. Pendahuluan Drosophila telah digunakan secara bertahun- tahun dalam kajian genetika dan perilaku hewan. Adapun ciri- ciri dorsophila antara lain warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang. Berukuran kecil antara 3-5 mm. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terputus dekat dengan tubuhnya. Sungut arista umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 pecabangan. Crossvein posterior umumnya lurus, tidak melengkung. Mata majemuk berbentuk bulat agak elips dan berwarna merah. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil dibandinkan dengan mata majemuk. Thoraks berbulu- bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam. Sayap panjang, berwarna

transparent,

dan

posisi

bermula

di

thoraks.

(http://www.scribd.com/doc/76190372/siklus-hidup-Drosophila) Drosophila memiliki ciri morfologi yang berbeda antara jantan dan betinanya. Pada Drosophila jantan Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila dibandingkan dengan yang betina.Memiliki 3 ruas dibagian abdomennya dan memiliki sisir kelamin.Sedangkan pada yang betina ukuran relative lebih besar,memiliki 6 ruas pada bagian abdomen dan tidak memiliki sisir kelamin. Drosophila sp merupakan hewan yang bersayap, dan berukuran kecil. Maka dari itu pengamatan morfologi hewan ini bisa dengan menggunakan alat Bantu seperti loupe

ataupun

kaca

pembesar.

(http://dc428.4shared.com/doc/-

FoPOHcl/preview.html)

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

16

Jantan

Betina

Sumber:

http://ayosinauonline.blogspot.com/2010/09/perbedaandrosophila-melanogaster-lalat.html

Drosophila merupakan salah satu marga dari Drosophilidae. Menurut Bock (1976), Drosophila merupakan marga yang memiliki jumlah paling besar bila dibandingkan dengan marga yang lainnya. Berikut merupakan klasifikasi dari Drosophila melanogaster. Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Insecta Ordo : Diptera Famili : Drosophilidae Genus : Drosophila Spesies : Drosophila melanogaster (Campbell.2004.)

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

17

B. Alat dan Bahan Alat

Bahan

 Mikroskop binokuler

 Kultur lalat Drosophila

 Loupe

 Eter

 Kuas ukuran 1-3  Botol pembius

C. Langkah Kerja Sediakan lalat Drosophila liar hasil tangkapan yang telah dikultur dalam medium APRG

Ketuklah botol kultur, bukalah tutupnya dan segera pertautkan dengan mulut botol bius, lalu segeralah tutup botol kultur dan botol bius

Lakukan pembiusan dengan meneteskan eter melalui tutup botol bius

Apabila lalat sudah pingsan, pindahkan ke dalam cawan petri dan lakukan pengamatan dengan menggunakan loupe atau mikroskop. Lakukan pengamatan terhadap: a. Mata majemuk : bentuk, ukuran dan warna b. Mata ocelli : 3 ocellus pada daerah atas kepala c. Antena dan arista d. Kepala e. Thorax: warna dasarnya f. Abdomen : garis-garis hitam pada segmen abdomen g. Jenis kelamin h. Sayap: bentuk, ukuran relative dengan tubuh, posisi istirahat, pola venasi

Gambar hasil pengamatan tersebut

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

18

D. Hasil Pengamatan

Morfologi kepala

Morfologi abdomen

Morfologi sayap

Objek Pengamatan

Hasil

Mata majemuk

Bulat ellips berwarna merah

Mata Ocelli

Terdapat pada bagian atas kepala (-)

Antenna

Lurus memanjang Bentuknya bercabang-cabang pada bagian ujung

Arista

batang utama

Kepala

Berbentuk ellips berwarna kecoklatan

Thorax

Berwarna kecoklatan

Abdomen

Segmen abdomen ada 5

Jenis kelamin

Betina Bentuk panjang, ukuran lebih relatif lebih besar dari

Sayap

tubuh, posisi sayap memanjang keatas, posisi bermula dari thorax

E. Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan Drosophila melanogaster normal betina. Drosophila melanogaster normal betina yang diamati memiliki ciri-ciri :

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

19

 Bentuk ujung abdomen Drosophila melanogaster betina berbentuk lebih lancip dan menajam  Ukuran sayap lebih panjang daripada panjang tubuh  tidak mempunyai sisir kelamin Drosophila melanogaster adalah jenis serangga bersayap yang masuk ke dalam ordo Diptera, (bangsa lalat). Spesies ini umumnya dikenal sebagai lalat buah. Drosophila melanogaster populer karena sangat mudah berbiak (hanya memerlukan waktu dua minggu untuk menyelesaikan seluruh daur kehidupannya), mudah pemeliharaannya, serta memiliki banyak variasi fenotipe yang relatif mudah diamati.

F. Hasil Diskusi  Pertanyaan 1. Apakah persamaan dan perbedaan yang menonjol antara lalat betina dan lalat jantan?  Jawaban Persamaan lalat Betina dan Jantan  Memiliki warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang.  Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat dengan tubuhnya.  Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.  Mata berwarna merah

Perbedaan lalat Betina dan Jantan Jantan

Betina

Ukuran tubuh lebih kecil

Ukuran tubuh lebih besar

Memiliki 3 ruas abdomen

Memiliki 6 ruas abdomen

Memiliki sisir kelamin/sex comb

Tidak memiliki sisir kelamin

Ujung abdomen tumpul

Ujung abdomen runcing

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

20

G. Kesimpulan Droshopila jantan dan betina secara morfologi dapat dibedakan dari ukuran tubuh, jumlah abdomen, memiliki sisir kelamin atau tidak, dan bentuk ujung abdomen. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan drosophila berjenis kelamin betina normal.

H. Daftar Pustaka Anonimous.

2009.

Determinasi

Drosophila.

Tersedia

(online):

(http://dc428.4shared.com/doc/-FoPOHcl/preview.html). Diakses pada 27 April 2012. Anonimous.

2010.

Perbedaan

Dosophila.

Tersedia

(online):

http://ayosinauonline.blogspot.com/2010/09/perbedaan-drosophilamelanogaster-lalat.html. Diakses pada 27 April 2012. Cambpell. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga. Nuraeni,

Yeni.

2012.

Siklus

Hidup

Drosophila

Tersedia

(online):

(http://www.scribd.com/doc/76190372/siklus-hidup-Drosophila). Diakses pada 27 April 2012.

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

21

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA Tanggal Praktikum

: 21 Mei 2012

Judul Praktikum

: Pengenalan mutan Drosophila

Tujuan Praktikum

:Dapat

mengidentifikasi

tipe-tipe

mutan

Drosophila

berdasarkan pengamatan fenotip morfologinya

A. Pendahuluan Ada 2 tipe lalat buah yaitu tipe normal (tipe liar) dan mutan. Tipenormalnya yaitu mata merah dan sayap panjang, biasanya pada persilangan untuk lalat normal diberi tanda +. Mutan dari lalat buah Drosophila melanogaster memiliki berbagai macam bentuk, biasanya padabagian tubuh tertentu seperti sayap dan mata pada lalat mutan berbeda dengan tipe normal. Alat kelamin ditentukan oleh jumlah kromosom Xyang dimiliki individu. Normal nya, lalat betina mempunyai 2 kromosom X, sedangkan yang jantan hanya memiliki satu kromosom X ditambah satu salinan kromosom Y heterokromatik. kromosom Y tidak begitu memerankan peranan yang nyata dalam penentuan jenis kelamin (Borror. 1992) Menurut Suryo (1998), perbedaan jenis kelamin umumnya dipengaruhi oleh dua faktor,yaitu: 1. Faktor Lingkungan. Biasanya

yang mengambil peranan di sini

ialahkeadaan fisiologis. Jika kadar hormon kelamin dalam tubuh tidak seimbang penghasilan atau peredarannya, maka pernyataan fenotip padasuatu makhluk mengenai kelaminnya dapat berubah. Akibatnya watak kelaminnya pun mengalami perubahan. 2. Faktor

Genetik.

Pada

umumnya

dapat

dikatakan

bahwa

faktor

genetiklahyang menentukan jenis kelamin suatu makhluk hidup. Oleh karena bahangenetik terdapat di dalam kromosom, maka perbedaan jenis kelaminterletak dalam komposisi kromosom.Inti sel tubuh lalat Drosophila hanyamemiliki 8 buah kromosom saja, sehingga mudah dmamati dan dihitung. 6buah kromosom (3 pasang) pada lalat betina maupun jantan samabentuknya, disebut kromosorn autosom (kromosom tubuh) dan 2 Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

22

buah kromosom (1 pasang) disebut krornosom kelamin (seks kromosom) karenabentuknya berbeda antara lalat jantan dan lalat betina. (Suryo, 1998)

Lalat Drosophila melanogaster normal (wild type) dapat digunakan untuk membandingkan morfologi mutan pada Drosophila melanogaster. Ciri-ciri Drosophila melanogaster normal (wild type) adalah sebagai berikut: 1. Drosophila melanogaster tipe liar (wild type) memiliki mata bulat lonjong dengan warna merah cerah. Warna pigmen mata pada Drosophila melanogaster berasal dari pigmen pteridin dan ommochrome 2. Lalat tipe liar memiliki warna tubuh cokelat keabu-abuan dengan panjang ukuran sayap normal (Campbell dkk. 2002: 282). 3. Indikasi sayap normal adalah sayap yang panjangnya lebih panjang melebihi

panjang

tubuhnya

(Campbell

dkk.

2002:

282).

Hal yang harus diperhatikan dalam pengamatan terhadap Drosophila melanogaster adalah jenis kelamin, keadaan mata, keadaan sayap, dan warna tubuh.

Mutasi yang terjadi pada mata Drosophila melanogaster diantaranya: 1. White (w) merupakan mutan dengan warna mata putih karena tidak memiliki pigmen pteridin dan ommochrome. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 1, lokus 1,5. 2. Vermilion (v) merupakan mutan dengan warna mata merah yang sangat terang (warna vermilion). Mutasi teradi pada kromosom nomor 1, lokus 33. 3. Bar (B) merupakan mutan dengan bentuk mata yang sipit. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 1, lokus 57. 4. Carnation (car) merupakan mutan dengan warna mata seperti anyelir. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 1, lokus 62,5. 5. Purple (pr) merupakan mutan dengan mata warna ungu. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 2, lokus 54,5.

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

23

6. Brown (bw) merupakan mutan dengan mata warna cokelat. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 2, lokus 104. 7. Lobe (L) merupakan mutan dengan mata yang tereduksi, sehingga mata terlihat sangat kecil dan tidak berbentuk bulat lonjong. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 2, lokus 72,0. 8. Cinnabar (cn) merupakan mutan dengan mata berwarna merah sedikit agak orange. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 2, lokus 57,5. 9. Star (S) merupakan mutan dengan mata kasar dan kecil. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 2, lokus 1,3. 10. Sepia (se) merupakan mutan dengan mata warna cokelat tua agak kehitaman, hal tersebut karena mutan kelebihan pigmen sepiapterin. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3, lokus 26. 11. Scarlet (st) merupakan mutan dengan mata warna merah tua. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3, lokus 44. 12. Rough (ro) merupakan mutan dengan permukaan mata yang agak kasar dan faset abnormal. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3, lokus 91,1. 13. Claret (ca) merupakan mutan dengan mata berwarna merah anggur atau merah delima (ruby). Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3, lokus 100,7. 14. Eyemissing (eym) merupakan mutan yang tidak mempunyai organ mata. Mutasi

terjadi

pada

kromosom

nomor

4,

lokus

2,0.

Mutasi yang terjadi pada sayap Drosophila melanogaster adalah sebagai berikut: 1. Cut wings (ct) merupakan mutan dengan sayap yang terpotong. Mutasi terjadi pada kromosom nomoe 1, lokus 20. 2. Miniature (m) merupakan mutan dengan panjang sayapnya sama dengan panjang tubuhnya. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 1, lokus 36,1. 3. Dumpy (dp) merupakan mutan dengan bentuk sayap yang terbelah sehingga panjang sayap tampak hanya dua per tiga dari panjang sayap normal.

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

24

4. Vestigial (vg) merupakan mutan dengan sayap yang tereduksi yang berarti panjang sayap mutan jauh lebih pendek dibanding panjang sayap Drosophila melanogaster normal, akibatnya Drosophila melanogaster dengan bentuk sayap tersebut tidak dapat terbang. Mereka hanya mengandalkan bristle sebagai alat sensor mekaniknya. 5. Curly (Cy) merupakan mutan dengan sayap melengkung ke atas, baik pada saat terbang mahupun hinggap. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3, lokus 50,0. 6. Taxi (tx) merupakan mutan dengan sayap yang terentang, baik ketika terbang mahupun hinggap. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3, lokus 91,0.

Mutasi pada warna tubuh Drosophila melanogaster adalah sebagai berikut: 1. Yellow (y) merupakan mutan dengan warna tubuh kuning. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 1, lokus 0,0. 2. Black (b) merupakan mutan dengan warna tubuh hitam pekat. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 2, lokus 48,5. 3. Ebony (e) merupakan mutan dengan warna tubuh gelap. Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3, lokus 70,7 (Russell. 1994: 113).

Beberapa contoh gambar mutan Drosophila Gambar lalat mutan

Keterangan Warna mata merah, sayap panjang lurus,warna tubuh coklat muda terang

Normal (wild-type)

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

25

Warna mata putih, sayap panjang lurus transparan,

tubuh

berwarna

putih

kecoklatan .

White (w) Warna mata merah, sayap keriting melengkung ke atas dan kedepan, tubuh berwarna coklat muda terang.

Curly (cu) Warna mata merah, sayap melengkung keats baik saat terbang mupun hinggap, tubuh berwarna coklat muda terang.

Dumpy (dp)

B. Alat dan Bahan Alat

Bahan

 Mikroskop binokuler  Kaca

objek

dan

penutup

 Stock mutan Drosophila kaca

 Eter  Larutan detergen

 Jarum serangga  Botol eterisasi  Cawan petri re-eterisasi Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

26

C. Langkah Kerja Sediakan lalat Drosophila tipe mutan dari botol stock

Biuslah sebagian mutan tersebut dengan hati-hati. Hindari terlepasnya mutan keluar

Setelah dibius masukkan ke dalam cawan petri untuk diamati morfologinya

Lakukan pengamatan secara cermat dengan selalu membandingkannya dengan tipe luar

Tabulasikan hasil pengamatan saudara dan deskripsikan setiap tipe mutan berdasarkan hasil pengamatan

Mutan yang telah selesai diamati dimasukkan ke dalam larutan detergen

D. Hasil Pengamatan Sex

Warna tubuh

Warna mata

Kondisi sayap Lebih panjang

Betina

Coklat

Merah

dari ukuran tubuh, lurus

Tipe mutan Normal (wildtype)

panjang tidak Jantan

Coklat

Merah

mlebihi

Normal (wild-

ukuran tubuh,

type)

lurus

E. Pembahasan Praktikum genetika ini memiliki tujuan untuk mengetahui jenis- jenis mutan Drosophila sp. yang digunakan

dalam praktikum, kemudian

mengidentifikasinya berdasarkan pengamatan morfologis.

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

27

Lalat buah adalah serangga yang musah berkembangbiak. Darisatu kali perkawinan saja dapat dihasilkan ratusan keturunan, dan generasiyang baru dapat dikembangbiakan setiap dua minggu. Karakteristik iniyang menjadikan lalat buah sebagai organism yang cocok untuk kajian-kajian genetic. (Campbell, 2002). Dari hasil pengamatan tidak didapatkan satupun Drosophila yang sedang mngalami mutan. Hampir semua Drosophila yang diamati Normal (wild-type). Ada beberapa faktor kemungkinan menjadi faktor tidak ditemukannya

mutan

Drosophila

diantaranya:

kekurangtelitian

saat

melakukan pengamatan (Human error) atau mungkin saja Drosophila yang diamati memang tidak ada yang sedang mengalami mutan. Sebab mutan dapat terjadi karena faktor lingkungan dan gen.

F. Hasil Diskusi 1. Apakah setiap tipe mutan dapat diamati fenotipnya secara morfologis? Jawab: iya dapat. 2. Mutan manakah yang paling mudah dibedakan fenotipnya dengan jenisliar? Jawab : mutan white, karena memiliki mata yang berwarna putih yang sangat berbeda dengan lalat liar yang memiliki warna mata merah, serta mutan lainnya.

G. Kesimpulan Dari hasil pengamatan tidak ditemukan satupun Drosophila yang mengalami mutan. Hanya Drosophila jenis Normal (wild-type) saja yang diperoleh. Ada beberapa faktor kemungkinan menjadi faktor tidak ditemukannya mutan Drosophila diantaranya: mungkin saja

adanya Human error atau

Drosophila yang diamati memang tidak ada yang sedang

mengalami mutan. Sebab mutan dapat terjadi karena faktor lingkungan dan gen.

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

28

H. Daftar Pustaka Borror, dkk. 1992.

Pengenalan Pelajaran Serangga Ed. Keenam.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Campbell, dkk. 2002. BIologi. Jakarta :Erlangga. Russell, P.J. 1994. Foundamental of Genetics. New York: Harper Collins College Publishers. Suryo. 1998. Genetika Strata I. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Laporan Praktikum Genetika Kelompok 7

29

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF