Laporan Praktikum Fitokimia Isolasi Rutin: Kelompok A3

July 20, 2019 | Author: unimintt | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Praktikum Fitokimia Isolasi Rutin: Kelompok A3...

Description

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA ISOLASI RUTIN Kelompok A3

I.

Tujuan Praktikum

Praktikum bertujuan agar mahasiswa dapat memahami dan dapat melakukan isolasi flavonoid dari daun ketela pohon berikut analisis kualitatif golongan senyawa tersebut dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT). II.

Teori Dasar

a.

Isolasi

Isolasi merupakan suatu cara untuk mengambil satu senyawa aktif yang terdapat di dalam tanaman untuk mengetahui senyawa yang berkhasiat dalam tumbuhan. Untuk dapat melakukan isolasi harus melalui berbagai tahapan yang cukup panjang hingga kita dapat memperoleh suatu senyawa murni yang berkhasiat dalam tumbuhan tersebut.

Gambar 1 Proses isolasi menggunakan metode Soxhletasi

Untuk melakukan isolasi harus melalui beberapa tahapan, yaitu : 1.

Preparasi sampel/simplisia.

2.

Ekstraksi Ekstraksi merupakan proses penarikan senyawa-senyawa yang ada dalam tumbuhan. Pada proses ekstraksi dipilih pelarut yang kepolarannya mirip dengan sel tumbuhan contohnya etanol.

3.

Fraksinasi memisahkan senyawa yang terkandung dalam suatu tanaman berdasarkan tingkat kepolaran dari pelarut yang digunakan. Contohnya n-heksan (non polar); etil asetat (semi polar); air (polar) sehingga senyawa dapat terpisah berdasarkan kepolarannya. Proses fraksinasi ini dilakukan dengan menggunakan corong pisah untuk memisahkan senyawa-senyawa yang terkandung.

4.

Isolasi

5.

Uji kemurnian

6.

Elusidasi struktur Dengan menggunakan alat-alat analisis seperti spektroskopi UV-Vis, Infrared, Mass Spektroskopi, C-NMR dan H-NMR.  b.

Senyawa Flavonoid

Senyawa flavonoid adalah senyawa yang mengandung C15 terdiri atas dua inti fenolat yang dihubungkan dengan tiga satuan karbon. Umumnya tersebar di dunia tumbuhan. Lebih dari 2000 flavonoid yang berasal dari tumbuhan telah diidentifikasi, namun ada tiga kelompok yang umum dipelajari, yaitu antosianin, flavonol, dan flavon. Flavonoid juga senyawa-senyawa fenol yang berasal dari senyawa aromatik yang terdapat dialam. Meski sering disebut senyawa fenol namun sebagian besar senyawa flavanoid bersifat netral karena tidak mengandung gugus fenol dalam keadaan bebas. Flavonoid merupakan komponen  bioaktif pada makanan khususnya sebagai antioksidan. Flavonoid terdapat pada daun, bunga,  buah, biji-bijian, kacang-kacangan, bulir padi, rempah, dan pada tumbuhan berkhasiat obat. Flavnoid sering terdapat di sel epidermis. Sebagian besar flavonoid terhimpun di vakuola sel tumbuhan walaupun tempat sintesisnya ada di luar vakuola. Peran terpenting flavonoid dari sayuran dan buah segar adalah mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan stroke. Tumbuhan yang mengandung senyawa flavonoid dapat digunakan untuk anti kanker, anti oksidan, anti inflamasi, anti alergi, anti hipertensi. Quercetin dan myricetin, merupakan jenis flavonoid yang melindungi sel Caco-2 yang terdapat pada saluran pencernaan dari oksidasi rantai ganda DNA dan bersifat antioksidan yang melindungi kolonosit dari stress oksidatif. Cahaya khususnya panjang gelombang biru meningkatkan pembentukan flavonoid dan flavonoid meningkatkan resistensi tanaman terhadap radiasi UV. Semua flavonoid, menurut strukturnya, merupakan senyawa induk flavon yang terdapat berupa tepung putih pada tumbuhan Primula, dan semuanya mempunyai sejumlah sifat yang sama. Saat ini dikenal sekitar 20 jenis flavonoid.Flavonoid terutama berupa senyawa yang larut dalam air. Flavonoid berupa senyawa fenol, karena itu warnanya berubah  bila di tambah basa atau amoniak, jadi flavonoid mudah dideteksi pada kromatogram atau dalam larutan. Flavonoid mengandung sistem aromatik yang terkonyugasi dan karena itu menunjukan pita serapan kuat pada spektrum UV dan spektrum tampak. Flavonoid umumnya terdapat

dalam

tumbuhan,

terikat

pada

gula

sebagai

glikosida

dan

aglikon

flavonoid.Flavonoid terdapat dalam semua tumbuhan berpembuluh tetapi beberapa kelas lebih tersebar daripada yang lainnya. Penyebaran flavonoid meliputi, Aktivitas biologi flavonoid antara lain



anti kanker

: kuersetin, mirisetin



anti oksidant

: kuersetin, antosianidin, dan prosianidin



anti inflamasi

: apigenin, taksifolin, luteolin, kuersetin



anti alergi

: nobeletin, tangeretin



anti hipertensi

: prosianidin



anti virus

: amentiflavum, skutellarein, kuersetin

Macam-Macam Senyawa Flavanoid di Alam 

Senyawa Flavonoid: Katekin dan proantosianidin Katekin dan proantosianidin adalah dua golongan senyawa yang mempunyai banyak

kesamaan. Semuanya senyawa berwarna dan terdapat pada seluruh dunia tumbuhan berkayu. Saat ini telah dikenal tiga jenis katekin, yang berbeda pada jumlah gugus hidroksil pada cincin B. Senyawa ini mempunyai dua atom karbon kiral dan karena itu mungkin terdapat 4 isomer. 

Senyawa Flavanoid: Flavanon dan Flavanonol Senyawa Flavanon dan Flavanonol terdapat hanya sedikit sekali jika dibandingkan

dengan flavonoid lain. Senyawa flavanoid jenis ini hampir tidak berwarna atau hanya kuning sedikit. Karena konsentrasinya rendah dan tidak berwarna maka sebagian besar diabaikan. Flavanon (atau dihidroflavanon) sering dijumpai dalam bentuk aglikon (60) tetapi beberapa glikosidanya telah banyak dikenal seperti, hesperidin dan naringin dari kulit buah jeruk. Flavanonol merupakan flavonoid yang kurang dikenal, dan kita tidak mengetahui apakah senyawa ini terdapat sebagai glikosida. 

Senyawa Flavanoid: Flavon, flavanol, isoflavon Flavon atau flavonol merupakan senyawa yang paling banyak di temukan pada

 pigmen kuning pada tumbuhan. Meski tidak semua tumbuhan berpugmen kuning mengandung flavon, seperti warna kuning tumbuhan jagung disebabkan oleh karatenoid. Isoflavon tidak begitu menonjol, tetapi senyawa ini penting sebagai fitoaleksin. Senyawa yang lebih langka lagi ialah homoisoflavon. Senyawa ini biasanya mudah larut dalam air  panas dan alkohol meskipun beberapa flvonoid yang sangat termitalasi tidak larut dalam air. 

Senyawa flavanoid: Auron (Cincin A  – COCO CH2  –  Cincin B) Auron berupa pigmen kuning emas terdapat dalam bunga tertentu dan bryofita.

Dikenal hanya lima aglikon, tetapi pola hidroksilasi senyawa ini umumnya serupa dengan  pola pada flavonoid lain begitu pula bentuk yang dijumpai ialah bentuk glikosida dan eter metil. Dalam larutan basa senyawa ini menjadi merah ros. 

Senyawa flavanoid: Antosianin

Antosianin merupakan pewarna yang paling penting dan paling tersebar luas dalam tumbuhan. Secara kimia antosianin merupakan turunan suatu struktur aromatik tunggal, yaitu sianidin, dan semuanya terbentuk dari pigmen sianidin ini dengan penambahan atau  pengurangan gugus hidroksil atau dengan metilasi. 

Senyawa flavanoid: Khalkon Polihidroksi khalkon terdapat dalam sejumlah tanaman, namun terdistribusinya di

alam tidak lazim. Alasan pokok bahwa khalkon cepat mengalami isomerasi menjadi flavanon dalam satuan keseimbangan. Bila khalkon 2,6-dihidroksilasi, isomer flavanon mngikat 5 gugus hidroksil, dan stabilisasi mempengaruhi ikatan hydrogen 4-karbonil-5-hidroksil maka menyebabkan keseimbangan khalkon-flavon condong ke arah flavanon. Hingga khalkon yang terdapat di alam memiliki gugus 2,4-hidroksil atau gugus 2-hidroksil-6-glikosilasi. Rutin atau kuersetin 3-rutinosida pertama kali diisolasi dari Fagopyrum esculentum dan sampai sekarang tumbuhan ini masih tetap digunakan. Tidak dapat diragukan lagi bahwa dari semua glikosida kuersetin, rutin paling luas penyebarannya dan mungkin terdapat pada 25% dari flora setempat. Kuersetin merupakan salah satu flavonoid yang banyak terdapat di alam dan diketahui mampu menghambat enzim sitokrom P-450 yang berperan dalam metabolisme  parsetamol. Kuersetin dosis 750 mg/kgBB dapat menghambat aktivitas sitokrom P-450 yang tinggi karena parasetamol dosis toksik (p
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF