Laporan Praktikum Evaluasi Lahan di Ciparanje
May 15, 2019 | Author: Lina Michi Sakuragi | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Praktikum Evaluasi Lahan di Ciparanje...
Description
Judul : Laporan Praktikum Evaluasi Lahan di Ciparanje
I. Latar Latar Belaka Belakang ng
Lahan merupakan factor penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena kepentingannya itulah maka lahan harus di evaluasi untuk apa penggunaannya. Tentunya penggunaan penggunaan lahan haruslah haruslah sesuai dengan potensi potensi yang dimiliki dimiliki oleh lahan tersebut, tersebut, sehingga pemanfaatan lahan bisa lebih lebih optimal. II. Tujuan
Tujuan Tujuan dari dari evalua evaluasi si lahan lahan sederh sederhana ana ini adalah adalah dihara diharapkan pkan dapat dapat diketa diketahui hui tentang potensi dan kesesuaian lahan yang diamati. III.Metode, Alat dan Bahan
Metode Bebas Sistematik, pengamatan atas dasar peta unit lahan, site ditentukan dilapang, berdasarkan perbedaan penampakan yang ada pada setiap unit lahan. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan survey lapangan. Dimana lahan yang diamati diamati adalah seluas seluas 400 x 25 m. Dimata Dimata kami membagi 2 bagian lahan lahan tersebut. tersebut. Pada garis pertama pertama kami menentukan 4 titik titik untuk kemudian diamati tanah dan agroekosist agroekosistemnya emnya.. Begitupun di garis selanjutnya. Berikut adalah sekema kegiatan yang telah kami lakukan. Alat Alat yang yang digunk digunkan an adalah adalah bor, bor, kompas kompas,, GPS, GPS, buku buku muncel muncel,, alat alat penguku pengukur r kemiringan, pisau, peta, plastik, label, cangkul. IV. Tinjauan Tinjauan Pustaka
Evaluasi lahan merupakan salah satu komponen penting dalam proses perencanaan penggunaan lahan. Hasilnya memberikan alternatif penggunaan lahan dan batas kemungkinan penggunaan serta tindakan pengelolaan yang diperlukan sehingga lahan dapat digunakan secara lestari. Lahan merupakan lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, air dan vegetasi serta benda yang diatasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan. Penggunaan lahan ialah etiap bentuk intervensi manusi manusiaa terhada terhadap p lahan lahan dalam dalam rangka rangka memenuh memenuhii kebutuh kebutuhan an hidupn hidupnya ya baik baik materi material al maupun spritual. Tipe penggunaan lahan dibagi menjadi lahan pertanian dan lahan bukan pertanian. Evalua Evaluasi si lahan lahan merupa merupakan kan proses proses penila penilaian ian keragaa keragaan n atau atau kinerj kinerjaa lahan lahan jika jika digunakan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei dan studi
bentuk lahan, tanah, vegetasi, iklim dan aspek lahan lainnya, agar dapat mengidentifikasi dan membuat perbandingan berbagai penggunaan lahan yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan suatu bidang lahan untuk suatu penggunaan tertentu. Klasifikasi kesesuaian lahan adalah perbandingan (matching) antara kualitas lahan dengan persyaratan penggunaan lahan yang diinginkan. Struktur klasifikasi kesesuaian lahan menurut kerangka kerja FAO 1976 dalam Rayes (2007) adalah terdiri dari 4 kategori sebagai berikut: (1) Ordo (Order): menunjukkan keadaan kesesuaian secara umum. (2) Klas (Class) : menunjukkan tt kesesuaian dalam ordo. (3) Sub-Klas : menunjukkan keadaan tingkatan dalam kelas yang didasarkan pada jenis pembatas atau macam perbaikan yang diperlukan dalam kelas. (4) Satuan (Unit): menunjukkan tingkatan dalam sub-kelas didasarkan pada perbedaanperbedaan kecil yang berpengaruh dalam pengelolaannya. V. Hasil dan Pembahasan
Berikut adalah table hasil pengamatan di 2 garis dengan 4 titik sample yang berbeda. Garis 23 Vegetesi: Lahan Jagung Layer Symbol Number 1 2 3 Depth(cm) 20 40 60 Horizon a c g d d d d Boundary s w l b s l l Matrix coulor 5yr 5yr 7,5yr 4/6 3/3 4/6 Texture s ls sl l sic sic sic si cl scl sicl sc sic sil c Organic h m m Matter fi he sa sa Fauna Activity Z1 Z2 Z1 Z3 Pores f m a f 1 2 3 1 Roots f m a f 1 2 3 2
Vegetesi: Lahan Jagung+singkong Kemiringan: 23o Layer Symbol Number 1 2 Depth(cm) 20 40 Horizon a c g d d d Boundary s w l b s l Matrix coulor 5yr 5yr 4/6 3/4 Texture s ls sl l c c si cl scl sicl sc sic sil c Organic h m Matter fi he sa Fauna Activity Z1 Z2 Z3 Pores f m a f 1 2 3 1 Roots f m a f 1 2 3 1 Vegetesi: Bambu Kemiringan: 10o Layer Symbol Number 1 2 Depth(cm) 20 40 Horizon a c g d d d Boundary s w l b l l Matrix coulor 7,5yr 7,5yr 3/4 3/4 Texture s ls sl l c c si cl scl sicl sc sic sil c Organic h m h m Matter fi he fi sa sa Fauna Activity Z1 Z2 Z2 Z3 Pores f m a f 1 2 3 1 Roots f m a m f 1 2 3 1 2
3 60 a l 5yr 4/6 c
-
-
3 60 d l 7,5yr 3/4 C
m sa -
Vegetesi: Lahan kosong, bekas tanaman jagung Kemiringan : Layer Symbol Number 1 2 3 Depth(cm) 20 40 60 Horizon a c g d d d a Boundary s w l b l l w Matrix coulor 7,5yr 7,5yr 3/4 5yr 5/8 3/4 Texture s ls sl l c c c si cl scl sicl sc sic sil c Organic h m h Matter fi he fi sa Fauna Activity Z1 Z2 Z1 Z3 Pores f m a f 1 2 3 1 Roots f m a m f 1 2 3 2 1
Garis 24 Vegetesi: Lahan Jagung Kemiringan: 12o Layer Symbol Number 1 2 Depth(cm) 20 40 Horizon a c g d d d Boundary s w l b l l Matrix coulor 5yr 10yr 5/8 4/3 Texture s ls sl l c c si cl scl sicl sc sic sil c Organic h m Matter fi he sa Fauna Activity Z1 Z2 Z1 Z3 Pores f m a 1 2 3 Roots f m a m f 1 2 3 2 1
3 60 c w 2,5yr 4/4 c
-
-
Vegetesi: Lahan Jagung samping lahan kosong Kemiringan : Layer Symbol Number 1 2 3 Depth(cm) 20 40 60 Horizon a c g d d g g Boundary s w l b l b i Matrix coulor 7,5yr 5yr 5yr 5/8 4/6 4/6 Texture s ls sl l c c sic si cl scl sicl sc sic sil c Organic h m Matter fi he sa Fauna Activity Z1 Z2 Z1 Z3 Pores f m a f 1 2 3 1 Roots f m a f f f 1 2 3 3 1 1 Vegetesi: Lahan Cabai dekat persawahan Kemiringan : Layer Symbol Number 1 2 3 Depth(cm) 20 40 60 Horizon a c g d d c c Boundary s w l b l l l Matrix coulor 10yr 10yr 10yr 5/8 4/4 3/1 Texture s ls sl l sil cl c si cl scl sicl sc sic sil c Organic h m Matter fi he sa Fauna Activity Z1 Z2 Z3 Pores f m a f 1 2 3 1 Roots f m a f m 1 2 3 2 1
Vegetesi: Lahan Sawah Kemiringan : Layer Symbol Number 1 2 Depth(cm) 20 40 Horizon a c g d c c Boundary s w l b w l Matrix coulor 10yr 10yr 4/4 3/4 Texture s ls sl l sil cl si cl scl sicl sc sic sil c Organic h m Matter fi he sa Fauna Activity Z1 Z2 Z3 Pores f m a f f 1 2 3 2 2 Roots f m a m m 1 2 3 3 3 Concretion f m a f a 1 2 3 1 2 Fe Ca Mn Mn,Fe Mn w m a
3 60 a s 10yr 4/2 c
-
f 1 a 1 Fe
Jika kita lihat data diatas maka penggunaan lahan yang diamati sebagian besar merupakan lahan pertanian berupa ladang maupun sawah. Tanaman utama adalah jagung, sementara padi, cabai dan ubi jalar, hanya sebagian kecil saja. Selain itu juga nampak rumpun bamboo yang tumbuh di sekitar ladang jagung. Terkait kesesuaian penggunaan lahan dengan hasil pengamatan yang kami lakukan maka dapat kami tarik kesimpulan sementara adalah lahan yang digunakan sesuai atau cocok dengan komoditas yang ditanam. Hanya saja perlu analisis lebih lanjut baik analisis kimia untuk mendapatkan hasil yang akurat. Sehingga hipotesis yang dikemukakan berdasarkan argumentasi yang kuat. Namun demikian kami mencoba untuk mengambil kesimpulan sementara dari hasil pengamatan yang kami peroleh saja, yakni melihat kondisi fisik lahan dan tanah yang ada. Berikut ini adalah argumen serta pustaka yang menunjang hipotesis kami.
Tekstur Tanah untuk tanaman jagung. Apabila lahan yang akan dinilai kelas kesesuaian lahan tersebut tanahnya bertekstur: (a) halus (h), agak halus (ah), dan sedang (s), maka termasuk kelas kesesuaian lahan S1; (b) halus (h), agak halus (ah), dan sedang (s), maka termasuk kelas kesesuaian lahan S2; (c) agak kasar (ak) maka termasuk kelas kesesuaian lahan S3; dan d) kasar maka termasuk kelas kesesuaian lahan N. Berdasarkan data hasil pengamatan tekstur tanah pada lahan jagung sebagian besar berstektur halus atau liat. Maka berdasarkan referensi yang ada bahwa jagung sesuai apabila ditanam di tanah berstektur halus. Kesesuaian prosentase kemiringan yang baik untuk tanaman jagung adalah apabila prosentase lereng : (a) kurang dari 8% termasuk kelas kesesuaian lahan S1; (b) antara 8% sampai dengan 16% termasuk kelas kesesuaian lahan S2 (c) antara 16% sampai dengan 30% termasuk kelas kesesuaian lahan S3; dan (d) lebih dari 30% termasuk kelas kesesuaian lahan N. Adapaun yang dimaksud dengan s1, s2, s3, N1. N2.N3 adalah sebagai berikut. 1. Kelas S1: Kelas S1 atau Sangat Sesuai (Highly Suitable) merupakan lahan yang tidak mempunyai pembatas yang berat untuk penggunaan secara lestari atau hanya mempunyai pembatas tidak berarti dan tidak berpengaruh nyata terhadap produksi serta tidak menyebabkan kenaikan masukan yang diberikan pada umumnya. 2. Kelas S2: Kelas S2 atau Cukup Sesuai (Moderately Suitable) merupakan lahan yang mempunyai pembatas agak berat untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus dilakukan. Pembatas akan mengurangi produktivitas dan keuntungan, serta meningkatkan masukan yang diperlukan. 3. Kelas S3: Kelas S3 atau Sesuai Marginal (Marginal Suitable) merupakan lahan yang mempunyai pembatas yang sangat berat untuk mempertahankan tingkat pengelolaan yang harus dilakukan.Pembatas akan mengurangi produktivitas dan keuntungan. Perlu ditingkatkan masukan yang diperlukan.
4. Kelas N1: Kelas N1 atau Tidak Sesuai Saat Ini (Currently Not Suitable) merupakan lahan yang mempunyai pembatas yang lebih berat, tapi masih mungkin untuk diatasi, hanya tidak dapat diperbaiki dengan tingkat pengetahuan sekarang ini dengan biaya yang rasional. Faktor-faktor pembatasnya begitu berat sehingga menghalangi keberhasilan penggunaan lahan yang lestari dalam jangka panjang. 5. Kelas N2: Kelas N2 atau Tidak Sesuai Selamanya (Permanently Not Suitable) merupakan lahan yang mempunyai pembatas yang sangat berat, sehingga tidak mungkin digunakan bagi suatu penggunaan yang lestari. VI.Kesimpulan
VII.
Hamdy.
Daftar Pustaka
2010.
Kesesuaian
Lahan.
http://bloghamdy.wordpress.com/ilmu-
tanah/kesesuaian-lahan/. Diakses pada tanggal 16 Desember 2010
Tim Pengajar Evaluasi Lahan. 2010. Modul Kuliah:
Survei Lahan dan Evaluasi Lahan.
Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan, Universitas Padjadjaran.
View more...
Comments