Laporan Praktikum CPT (Sondir) - Hanesti Adifa Rahmat - 1806149835-Dikonversi
October 11, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Praktikum CPT (Sondir) - Hanesti Adifa Rahmat - 1806149835-Dikonversi...
Description
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia
NAMA PRAKTIKAN
: Hanesti Adifa R
1806149835
Wanita Nahdah Astari
1806203214
M Faishal
1806202802
KELOMPOK : 01-K TANGGAL PRAKTIKUM PRAKTIKUM : 17 Oktober 2020 JUDUL PRAKTIKUM
: Cone Penetration Test (Sondir)
ASISTEN
: Muhammad Bisma Prasetyo
PARAF DAN NILAI
:
I.
PENDAHULUAN A. Standar Acuan dan Referensi
ASTM D 3441 “Standard Test Method for Mechanical Cone
•
Penetration Tests of Soil” SNI 2827:2008 “Cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir” • B. Maksud dan Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui tahanan konus (end bearing) dan hambatan lekat (skin friction) tanah pada kedalaman tertentu.
Pengujian ini merupakan pengujian lapangan yang hasilnya digunakan dalam menghitung daya dukung tanah ketika akan dilakukan pekerjaan tanah dan juga pekerjaan pondasi untuk untuk struktur bangunan. C. Alat – alat alat dan Bahan
a. Alat Sondir (Hydraulic Dutch Penetrometer) b. Manometer 2 buah, berkapasitas 0 – 0 – 60 60 kg/cm2 dan 0 – 0 – 250 250 kg/cm2 c. Pipa sondir lengkap dengan pipa dalamnya d. Biconus standar dengan luas konus 10 cm2 dan luas mantel 150 cm2 e. Angkur 2 buah lengkap dengan penguncinya f. Besi kanal 4 buah
g. Kunci Inggris Cone Penetration Test (SONDIR)
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2. Oli, kuas, lap, dan castrolie
D. Teori dan Rumus yang Digunakan
Uji sondir merupakan salah satu pengujian lapangan dimana dilakukan penetrasi batang serta konus yang bertujuan untuk mengetahui daya dukung tanah pada setiap lapisan, yaitu berupa tahanan ujung (end bearing) dan juga tahanan tahana n gesek (skin friction). Selain it itu, u, pengujian ini juga dilakukan untuk mengetahui mengetahui kedalaman tanah keras. Pengujian sondir dilakukan dengan melakukan penetrasi alat sondir, yang terdiri dari batang silindris dengan ujung berupa konus. Biasanya konus yang digunakan adalah biconus, yang dilengkapi dengan selimut untuk mengukur hambatan lekat tanah. Gambar 9.1 merupakan alat sondir berdasarkan SNI 2827:2008.
Gambar 1. Rincian konus ganda (biconus) tipe Begemann. Posisi tertekan (kiri); posisi terbentang (kanan)
Dalam melakukan penetrasi alat sondir, diperlukan suatu rangkaian alat pembeban hidrolik yang dipasang pada titik lokasi pengujian. Alat pembeban ini harus dijepit oleh dua batang penjepit yang diangkur pada tanah agar tidak bergerak ketika dilakukan pengujian. Selain itu terdapat dua buah manometer yang digunakan untuk membaca tekanan hidrolik Cone Penetration Test (SONDIR)
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang terjadi ketika dilakukan penetrasi batang dalam, pipa dorong, dan konus. Gambar 9.2 menunjukkan rangkaian alat yang digunakan dalam penetrasi konus pada praktikum ini.
Gambar 2. Rangkaian alat penetrasi konus (sondir Belanda)
Hasil dari pengujian sondir ini adalah tahanan ujung yang diambil sebagai gaya penetrasi per satuan luas penampang ujung sondir, atau qc dan tahanan ujung total, atau qt. Pengujian sondir ini dilakukan hingga mencapai tanah keras atau hingga mencapai kemampuan maksimum alat,
Cone Penetration Test (SONDIR)
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia yaitu tekanan qc = 250 kg/cm2. Berikut merupakan proses kerja bikonus pada saat dilakukan penetrasi alat sondir.
Gambar 3. Mekanisme kerja bikonus pada saat dilakukan penetrasi alat sondir
Setelah didapatkan data tahanan qc dan qt, dilakukan perhitungan nilai friksi yang terjadi pada selimut bikonus (fs), hambatan pelekat (HP), jumlah hambatan pelekat (JHP), serta Friction Ratio (FR). Berikut rumus rumus yang digunakan dalam perhitungan:
×=×+×
=
(Ft × qt) + (Fc × qc) Fm
dengan memasukkan nilai - nilai Fm, Ft, dan Fc akan didapat:
=
10q 10qt − 10 10qc qc
=
150 qt − qc 15
dimana:
Ft = Fc = luas penampang bikonus (10 cm2)
qt = tekanan tanah total yang terbaca pada manometer akibat
o
o
tekanan konus dan friksi (kg/cm2) Cone Penetration Test (SONDIR)
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia
qc = tekanan konus yang terbaca pada manometer (kg/cm2)
Fm = luas mantel bikonus (150 cm2)
o
o
Hambatan Pelekat (HP):
=× dimana: l = panjang lekatan = 20 cm (sondir ditekan tiap 20 cm) Jumlah Hambatan Pelekat (JHP):
=Σ × Sedangkan nilai rasio gesekan (Friction Ratio) diperoleh berdasarkan persamaan berikut:
=
x 100%
fs
Setelah dilakukan perhitungan fs, HP, JHP, dan FR, dibuat grafik terhadap kedalaman yang menunjukkan stratifikasi dari lapisan tanah di lokasi tersebut. Nilai tahanan konus serta nilai rasio friksi dapat dikorelasikan terhadap jenis tanah serta prilakunya. Gambar berikut menunjukkan korelasi hasil uji CPT terhadap prilaku tanah oleh Robertson (1986).
E. F.
Gambar 3. Korelasi hasil uji CPT dengan jenis tanah
Cone Penetration Test (SONDIR)
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia
G. Teori Tambahan
Sondir (Cone Penetrometer Test) merupakan test penetrasi yang statis. Hal tersebut berkaitan dengan :
o
Konus baja dimasukkan kedalam tanah dengan kecepatan tertentu terte ntu
Gaya yang diperlukan untuk penetrasi ini diukur, dan dibagi
o
dengan luas penampang konus untuk memberikan tahanan konus qc.
qc adalah indicator daya dukung atau kekuatan dari tanah
o
Konus sondir dilengkapi dengan sebuah selubung gesek diatasnya. Perlengkapan ini popular dengan sebuatan bi-konus. Selubung gesek ini memungkinkan pengukuran hambatan pelekat fs yang berupa gesekan setempat atau adhesi antara selubung tersebut engan tanah. Hasil dari pengujian ini dapat digunakan untuk merencanakan daya dukung ujung (end bearing) dan perlawanan keliling permukaan permukaan tiang maupun daya dukung pondasi dangkal. Selain itu pengujian ini sangat praktis itu mengetahui dengan cepat letak kedalaman lapisan tanah keras, bahkan dengan mengevaluasi nilai rasio gesekan ( friction ratio), dapat pula dilakukan deskripsi jenis lapisan tanah. Percobaan ini dapat dilakukan pada semua jenis tanah berbutir halus maupun kasar (pasir), namun tidak dapat dilaksanakan jika pada lapisan tanah tersebut terdapat banyak kerikil. Konus sondir dilengkapi dengan sebuah selubung gesek diatasnya. Perlengkapan ini popular dengan sebuatan bi-konus. Selubung gesek ini memungkinkan pengukuran hambatan pelekat fs yang berupa gesekan setempat atau adhesi antara selubung tersebut engan tanah. Data fs ini sering dipakai untuk perhitungan daya dukung dukung tiang gesek (friction piles). Data tekanan conus ( qc ) dan hambatan pelekat ( fs ) yang didapatkan dari hasil pengujian sondir dapat digunakan untuk menentukan jenis tanah seperti yang ditunjukkan dalam Tabel
Cone Penetration Test (SONDIR)
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Tabel 1 Klasifikasi Tanah dari Data Sondir
II.
PRAKTIKUM A. Persiapan Praktikum
1. Membuat lubang bujur sangkar dengan ukuran 30 cm sisinya dengan kedalaman 20 cm atau sampai kedalaman dimana tidak dijumpai lagi lapisan yang mengandung akar tanaman. 2. Memasang angkur pada dua sisi dimana alat sondir akan ditempatkan. 3. Meletakkan mesin sondir lalu pasang baja kanal sebagai penahan agar alat tidak terangkat atau goyang. 4. Mengatur kedua manometer menjadi nol.
Cone Penetration Test (SONDIR)
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia 5. Memeriksa konus, pipa sondir dan pipa dalamnya serta olesi oli agar lancar. B. Jalannya Praktikum
1. Menghubungkan Konus dengan rangkaian pipa dan pipa dalamnya lalu pasang pada alat sondir. 2. Memutar alat sondir secara manual sehingga menekan rangkaian konus dan pipa menembus tanah sampai kedalaman 20 cm. 3. Mengunci alat dan lakukan pembacaan pada manometer sambil diputar searah jarum jam dengan kecepatan penetrasi konus antara 1 cm/s sampai 2 cm/s. Selama penekanan batang pipa dorong tidak boleh ikut turun, karena akan mengacaukan pembacaan. 4. Bila pembacaan sudah mencapai nilai yang lebih besar dari 50 kg/cm2, pembacaan dilakukan pada manometer besar dengan cara mengunci manometer kecil dan membuka manometer besar, kemudian dilakukan pembacaan kembali. 5. Pembacaan dihentikan bila nilai qc telah mencapai harga 250 kg/cm2.
III.
PENGOLAHAN DATA A. Data Hasil Praktikum
Depth (m) 0 0,2
qc (kg/cm2) qt (kg/cm2 ) 0 0 0 0
0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8 2 2,2 2,4 2,6
15 14 10 32 38 56 60 54 68 76 40 42
20 20 16 40 46 64 68 70 82 90 60 56
2,8
45
60
Cone Penetration Test (SONDIR)
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia 3 3,2 3,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 4,6 4,8 5 5,2 5,4 5,6 5,8 6 6,2 6,4 6,6 6,8 7 7,2 7,4 7,6 7,8 8 8,2 8,4 8,6 8,8 9 9,2 9,4 9,6 9,8 10 10,2 10,4 10,6 10,8 11 11,2 11,4 Cone Penetration Test (SONDIR)
56 76 80 78 74 74 70 70 60 64 65 66 66 65 68 64 68 67 66 66 68 70 66 66 72 64 74 76 60 48 50 52 56 54 56 56 60 58 65 70 74 72 74
70 90 95 90 90 90 84 86 80 78 80 80 82 78 82 80 82 80 80 76 78 80 76 74 84 76 84 86 74 64 67 66 70 65 70 70 70 68 78 85 90 85 89
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia 11,6 11,8 12 12,2 12,4 12,6 12,8 13 13,2 13,4 13,6 13,8 14 14,2 14,4 14,6 14,8 15 15,2 15,4 15,6 15,8 16 16,2 16,4 16,6 16,8 17 17,2 17,4 17,6 17,8 18
74 80 80 80 70 68 75 80 80 75 85 90 70 70 85 80 80 85 60 75 80 85 100 100 95 110 125 120 125 130 120 155 150
90 95 100 90 90 88 85 95 90 90 100 110 90 85 100 90 95 100 80 90 90 100 110 115 110 120 140 130 135 145 160 170 165
Tabel 2. Data Pengamatan Praktikum Sondir
B. Perhitungan
Untuk h = 40 cm = 0,4 m; qc = 15 kg/cm2; qt = 20 kg/cm2
=
•
•
qt−qc 15
=
20−15 15
= 0,33 kg/cm2
= = 20 x 0,33 = 6,67 kg/cm2
Cone Penetration Test (SONDIR)
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia
= 0 + 6,67 = 6,67 kg/cm2
•
=
•
fs
x 100% =
,
x 100% = 2,22 %
Untuk h = 60 cm = 0,6 m; qc = 14 kg/cm2; qt = 20 kg/cm2
=
•
qt−qc 15
=
20−14 15
= 0,4 kg/cm2
= = 20 x 0,4 = 8 kg/cm2
•
= 6,67 + 8,00 = 14,67 kg/cm2
•
=
•
fs
x 100% =
,
x 100% = 2,86 %
Pembacaan
Perhitungan
depth (m)
qc (kg/cm2)
qt (kg/cm2)
fs (kg/cm2)
HP (kg/cm2)
JHP (kg/cm2)
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8 2 2,2 2,4 2,6 2,8 3 3,2 3,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 4,6 4,8
0 0 15 14 10 32 38 56 60 54 68 76 40 42 45 56 76 80 78 74 74 70 70 60 64
0 0 20 20 16 40 46 64 68 70 82 90 60 56 60 70 90 95 90 90 90 84 86 80 78
0,00 0,00 0,33 0,40 0,40 0,53 0,53 0,53 0,53 1,07 0,93 0,93 1,33 0,93 1,00 0,93 0,93 1,00 0,80 1,07 1,07 0,93 1,07 1,33
0,00 0,00 6,67 8,00 8,00 10,67 10,67 10,67 10,67 21,33 18,67 18,67 26,67 18,67 20,00 18,67 18,67 20,00 16,00 21,33 21,33 18,67 21,33 26,67
0,00 0,00 6,67 14,67 22,67 33,33 44,00 54,67 65,33 86,67 105,33 124,00 150,67 169,33 189,33 208,00 226,67 246,67 262,67 284,00 305,33 324,00 345,33 372,00
FR (%) 0,00 0,00 2,22 2,86 4,00 1,67 1,40 0,95 0,89 1,98 1,37 1,23 3,33 2,22 2,22 1,67 1,23 1,25 1,03 1,44 1,44 1,33 1,52 2,22
0,93
18,67
390,67
1,46
Cone Penetration Test (SONDIR)
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia 5 5,2 5,4 5,6 5,8 6 6,2 6,4 6,6 6,8 7 7,2 7,4 7,6 7,8 8 8,2 8,4 8,6 8,8 9 9,2 9,4 9,6 9,8 10 10,2 10,4 10,6 10,8 11 11,2 11,4 11,6 11,8 12 12,2 12,4 12,6 12,8 13 13,2 13,4
65 66 66 65 68 64 68 67 66 66 68 70 66 66 72 64 74 76 60 48 50 52 56 54 56 56 60 58 65 70 74 72 74 74 80 80 80 70 68 75 80 80 75
80 80 82 78 82 80 82 80 80 76 78 80 76 74 84 76 84 86 74 64 67 66 70 65 70 70 70 68 78 85 90 85 89 90 95 100 90 90 88 85 95 90 90
Cone Penetration Test (SONDIR)
1,00 0,93 1,07 0,87 0,93 1,07 0,93 0,87 0,93 0,67 0,67 0,67 0,67 0,53 0,80 0,80 0,67 0,67 0,93 1,07 1,13 0,93 0,93 0,73 0,93 0,93 0,67 0,67 0,87 1,00 1,07 0,87 1,00 1,07 1,00 1,33 0,67 1,33 1,33 0,67 1,00 0,67 1,00
20,00 18,67 21,33 17,33 18,67 21,33 18,67 17,33 18,67 13,33 13,33 13,33 13,33 10,67 16,00 16,00 13,33 13,33 18,67 21,33 22,67 18,67 18,67 14,67 18,67 18,67 13,33 13,33 17,33 20,00 21,33 17,33 20,00 21,33 20,00 26,67 13,33 26,67 26,67 13,33 20,00 13,33 20,00
410,67 429,33 450,67 468,00 486,67 508,00 526,67 544,00 562,67 576,00 589,33 602,67 616,00 626,67 642,67 658,67 672,00 685,33 704,00 725,33 748,00 766,67 785,33 800,00 818,67 837,33 850,67 864,00 881,33 901,33 922,67 940,00 960,00 981,33 1001,33 1028,00 1041,33 1068,00 1094,67 1108,00 1128,00 1141,33 1161,33
1,54 1,41 1,62 1,33 1,37 1,67 1,37 1,29 1,41 1,01 0,98 0,95 1,01 0,81 1,11 1,25 0,90 0,88 1,56 2,22 2,27 1,79 1,67 1,36 1,67 1,67 1,11 1,15 1,33 1,43 1,44 1,20 1,35 1,44 1,25 1,67 0,83 1,90 1,96 0,89 1,25 0,83 1,33
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia 13,6 13,8 14 14,2 14,4 14,6 14,8 15 15,2 15,4 15,6 15,8 16 16,2 16,4 16,6 16,8 17 17,2 17,4 17,6 17,8 18
85 90 70 70 85 80 80 85 60 75 80 85 100 100 95 110 125 120 125 130 120 155 150
100 110 90 85 100 90 95 100 80 90 90 100 110 115 110 120 140 130 135 145 160 170 165
1,00 20,00 1,33 26,67 1,33 26,67 1,00 20,00 1,00 20,00 0,67 13,33 1,00 20,00 1,00 20,00 1,33 26,67 1,00 20,00 0,67 13,33 1,00 20,00 0,67 13,33 1,00 20,00 1,00 20,00 0,67 13,33 1,00 20,00 0,67 13,33 0,67 13,33 1,00 20,00 2,67 53,33 1,00 20,00 1,00 20,00 Tabel 3 Pengolahan Data
1181,33 1208,00 1234,67 1254,67 1274,67 1288,00 1308,00 1328,00 1354,67 1374,67 1388,00 1408,00 1421,33 1441,33 1461,33 1474,67 1494,67 1508,00 1521,33 1541,33 1594,67 1614,67 1634,67
Grafik Perbandingan qc dengan Kedalaman qc (kg/cm2) 0
20
40
60
80
100 120 140 160 180 200 220 240
0 2 4 ) 6 m ( 8 h t p 10 e D12 14 16 18 qc vs depth
Cone Penetration Test (SONDIR)
1,18 1,48 1,90 1,43 1,18 0,83 1,25 1,18 2,22 1,33 0,83 1,18 0,67 1,00 1,05 0,61 0,80 0,56 0,53 0,77 2,22 0,65 0,67
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia Gambar 1 Grafik Perbandingan qc dengan Kedalaman
Grafik Perbandingan fs dengan Kedalaman fs (kg/cm2) 0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.20
1.40
0 2 4 6
) m ( 8 h t p 10 e D
12 14 16 18
Gambar 2 Grafik Perbandingan fs dengan kedalaman
Grafik Perbandingan FR dengan Kedalaman FR (%) 0.00
2.00
4.00
0 2 4 ) 6 m ( 8 h t p 10 e D12
14 16 18
Gambar 3 Grafik Perbandingan FR dengan kedalaman Cone Penetration Test (SONDIR)
6.00
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Grafik Perbandingan JHP dengan kedalaman JHP (kg/cm2) 0.00
200.00 400.00 600.00 800.00 1000.00 1200.00 1400.00 1600.00
0 2 4 ) 6 m ( 8 h t p 10 e D12
14 16 18
Gambar 4 Grafik Perbandingan JHP dengan kedalaman
Grafik perbandingan qt dengan kedalaman qt (kg/cm2) 0
20
40
60
80
100
120
140
0 2 4 ) 6 m ( 8 h t p 10 e d
12 14 16 18
Gambar 5 Grafik Perbandingan qt dengan Kedalaman
IV.
ANALISIS a. Analisis Percobaan
Cone Penetration Test (SONDIR)
160
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia Tujuan dari praktikum Cone Penetration Test (Sondir) yaitu untuk mengetahui tahanan konus ( end bearing) dan hambatan lekat (skin friction) tanah pada kedalaman tertentu. Praktikum sondir dilakukan untuk mengetahui daya dukung tanah pada setiap lapisan tanah, yaitu berupa tahanan ujung (end bearing) dan juga tahanan gesek ( skin friction). Alat-alat yang digunakan yaitu alat Sondir ( Hydraulic Hydraulic Dutch Penetrometer Penetrometer ) untuk mengetahui pembacaan tahanan konus dan tahanan lekat pada tanah saat dilakukannya percobaan, 2 buah manometer untuk melakukan pembacaan tahanan konus dan hambatan lekat. Manometer dengan kapasitas 0-60 kg/cm2 berfungsi untuk melakukan pembacaan maksimum pada 50kg/cm2 dan 0250kg/cm2 berfungsi untuk melakukan pembacaan untuk nilai 2
lebih besar dari 50 kg/cm . Terdapat 1 buah Pipa sondir sepanjang 1 meter lengkap dengan pipa dalamnya, pipa dirangkai dengan konus pada alat sondir, Biconus standar yang yang memiliki
luas konus konus 10 cm2 dan luas
mantel 150 cm2, kemudian 2 buah angkur lengkap dengan penguncinya untuk membuat lubang dan menopang atau kakikai dikedua sisi dari alat sondir, dan baja kanal sebanyak 4 buah untuk pengunci alat sondir saat terangkat atau bergoyang. Kunci inggris berfungsi
untuk mengencangkan
alat sondir pada
angkur,oli, kuas, lap, dan castrolie. Praktikan membuat lubang bujur sangkar dengan ukuran sisi 30 cm serta kedalaman 20 cm atau ketika tidak ada lagi lapisan tanah yang mengandung akar tanaman. Selanjutnya, praktikan memasang kedua angkur pada dua sisi alat sondir akan ditempatkan ditempatkan fungsi dari pemasangan angkur yaitu untuk membuat lubang pada tanah. Kemudian praktikan memasang alat sondir diantara kedua angkur tersebut dan baja kanal untuk penahan penahan agar alat sondir tidak terangkat atau
bergoyang
saat alat sondir digunakan.
Manometer
dikalibrasi menjadi titik nol sebelum alat sondir digunakan. Cone Penetration Test (SONDIR)
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia Setelah itu, praktikan mempersiapkan mempersiapkan konus, pipa pipa sondir, dan pipa dalamnya dengan mengoleskan oli agar gesekan yang dihasilkan tidak terlalu besar kemudian dirangkai dengan pipa dan pipa dalamnya dan dipasang pada alat sondir. Setelah konus terpasang, alat sondir sondir diputar secara manual hingga konus dapat menembus tanah pada kedalaman 20 cm. Praktikan mengunci mengunci dan memutar alat sondir searah jarum jam dengan kecepatan 1cm/s sampai 2 cm/s, saat pipa telah menembus kedalaman 40 cm, praktikan membuka katup manometer kecil sehingga untuk mendapatkan nilai tahanan konus dan tahanan total. Pembacaan dilakukan pada kedalaman 40 cm karena tahanan konus relatif kecil. Pembacaan dilakukan sebanyak 2 kali setiap interval penetrasi 20 cm. Pembacaan pertama merupakan tahanan konus dilakukan ketika penetrasi hampir mencapai 20 cm dan pembacaan kedua merupakan tahanan total dilakukan ketika pembacaan telah mencapai 20 cm dan alat sondir dikunci. Setelah itu, Praktikan membuka kunci alat sondir dan melakukan penetrasi kembali hingga penambahan kedalaman 20. Saat pembacaan telah mencapai 1 m, praktikan menambahkan pipa sondir agar penetrasi
dapat
dilakukan
untuk
kedalaman
berikutnya.
Pembacaan dilakukan sampai alat telah mencapai tekanan sebesar 50 kg/cm2, saat telah mencapai nilai 50 kg/cm 2. Praktikan mengganti manometer kecil dengan manometer besar dengan mengunci manometer kecil lalu membuka manometer besar dan membaca tekanan kembali, pada saat melakukan pemutaran manual alat sondir, Batang pipa dorong sebaiknya tidak turun karena dapat mengacaukan pembacaan pada manometer. Pembacaan pada manometer berhenti
saat
tekanan qc telah
mencapai 250 kg/cm2 yang merupakan kapasitas alat sondir.
B. ANALISIS DATA DAN HASIL Cone Penetration Test (SONDIR)
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia Data dan Hasil praktikum yaitu nilai tahanan konus (qc) tekanan tanah total akibat konus dan friksi (qt) serta dilakukan pengolahan data untuk mendapatkan nilai friksi pada selimut bikonus (fs), hambatan pelekat (HP), jumlah hambatan pelekat (JHP), dan friction ratio (FR). Nilai friksi pada bikonus bikonus (fs) merupakan hasil pengurangan nilai qc dengan qt kemudian dibagi dengan 15. Nilai friksi pada bikonus dibandingkan dengan nilai qc dalam bentuk grafik. Nilai fs f s yang telah didapatkan untuk setiap range data kemudian digunakan untuk
mendapatkan nilai dari
hambatan pelekat (HP) dengan mengalikan panjang lekatan sebesar 20 cm. Komulatif tiap nilai HP akan menghasilkan nilai jumlah
hambatan
pelekat
(JHP).
Setelah
itu,
praktikan
menghitung nilai friction ratio (FR) dengan dengan membandingan nilai friksi pada bikonus (fs) dan nilai tekanan bikonus yang dihasilkan (qc). Pada praktikum sondir terdapat lima buah grafik yaitu grafik antara qc dengan kedalaman, qt dengan kedalaman, fs dengan kedalaman, FR dengan kedalaman dan JHP dengan kedalaman. Grafik merupakan grafik linier hal karena nilai qc yang naik secara linier sesuai dengan pertambahan kedalaman dan pada kedalam 18 m nilai qc maximum mencapai 120 kg/cm2. Berdasarkan nilai FR yang dihasilkan dapat ditentukan jenis tanah, jenis tanah yang dapat diidentifikasi dari percobaan adalah pasir dan lempung hal ini karena berada pada range 1,2% sampai dengan 4,1%. Pada grafik qc didapatkan kekakuan tanah berdasarkan kedalaaman. Kekakuan tanah bervariasi pada percobaan tersebut karena gangguan pada tanah. Pada grafik fs dengan kedalaman dapat diidentifikasi friksi yang terjadi pada selimut bikonus setiap kedalaman bertambah 20 cm, nilai friksi pada selimut bikonus cenderung fluktuatif terjadi. Berdasarkan hubungan antara FR dengan qt, dapat ditentukan jenis tanah pada setiap lapisan sesuai dengan interval Cone Penetration Test (SONDIR)
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia kedalaman pada praktikum kali ini. Berikut disajikan table jenis tanah pada tiap kedalaman berdasarkan hubungan antara FR dengan qc.
depth (m)
FR (%)
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8
qc (kg/cm2) 0 0 15 14 10 32 38 56 60 54
0 0 2,222 2,857 4 1,667 1,403 0,952 0,889 1,975
Jenis Tanah clayed silt clayed silt sandy silt sandy silt Clays Sand Sand Sand Sand silty sand
2 2,2 2,4 2,6 2,8 3 3,2 3,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4 4,6 4,8 5 5,2 5,4 5,6 5,8 6 6,2 6,4 6,6 6,8 7
68 76 40 42 45 56 76 80 78 74 74 70 70 60 64 65 66 66 65 68 64 68 67 66 66 68
1,372 1,228 3,333 2,222 2,222 1,667 1,228 1,25 1,025 1,441 1,441 1,333 1,523 2,222 1,458 1,538 1,414 1,616 1,333 1,372 1,667 1,372 1,293 1,414 1,010 0,980
Sand silty sand silty sand silty sand sandy silt silty sand silty sand Sand Sand Sand Sand Sand silty sand silty sand silty sand silty sand silty sand silty sand silty sand Sand silty sand Sand Sand silty sand Sand Sand
Cone Penetration Test (SONDIR)
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia 7,2 7,4 7,6 7,8 8 8,2 8,4 8,6 8,8 9 9,2 9,4 9,6 9,8 10 10,2 10,4 10,6 10,8 11 11,2 11,4 11,6 11,8 12 12,2 12,4 12,6 12,8 13 13,2 13,4 13,6 13,8 14 14,2 14,4 14,6 14,8 15 15,2 15,4 15,6 Cone Penetration Test (SONDIR)
70 66 66 72 64 74 76 60 48 50 52 56 54 56 56 60 58 65 70 74 72 74 74 80 80 80 70 68 75 80 80 75 85 90 70 70 85 80 80 85 60 75 80
0,952 1,010 0,808 1,111 1,25 0,900 0,877 1,555 2,222 2,267 1,7948 1,667 1,358 1,667 1,667 1,111 1,149 1,333 1,428 1,441 1,203 1,351 1,441 1,25 1,667 0,833 1,904 1,960 0,889 1,25 0,833 1,333 1,176 1,481 1,904 1,428 1,176 0,833 1,25 1,176 2,222 1,333 0,8333
Sand Sand Sand Sand Sand Sand silty sand silty sand sandy silt sandy silt silty sand silty sand sandy silt silty sand silty sand Sand Sand Sand silty sand silty sand silty sand silty sand silty sand silty sand silty sand Sand silty sand silty sand Sand silty sand Sand silty sand silty sand silty sand silty sand silty sand silty sand Sand silty sand silty sand silty sand silty sand Sand
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia 15,8 16 16,2 16,4 16,6 16,8 17 17,2 17,4 17,6 17,8 18
85 100 100 95 110 125 120 125 130 120 155 150
1,176 0,667 1 1,052 0,606 0,8 0,555 0,533 0,769 2,222 0,645 0,667
Sand Sand Sand Sand Sand Sand Sand Sand Sand Sand Sand Sand
Tabel 4 Klasifikasi Tanah berdasarkan qc dan FR
C. ANALISIS KESALAHAN 1.
Kesalahan Praktikan dalam membuat lubang dengan kedalaman berjarak 20 cm, hal ini menyebabkan nilai hambatan lekat (HP) yang didapatkan dari pengolahan data dengan jarak menjadi tidak akurat.
2.
kesalahan
praktikan
dalam
melakukan
kalibrasi
manometer, sehingga pembacaan pada manometer menjadi tidak akurat. 3.
kesalahan pembacaan nilai tahanan konus dan tahanan total pada manometer, menyebabkan data yang diambil tidak tepat pada kedalaman saat dilakukan pembacaan.
4.
kesalahan praktikan dalam penguncian alat sondir dengan besi kanal, menyebabkan saat alat digunakan alat menjadi bergoyang dan menyebabkan pembacaan pada manometer menjadi tegangu.
5.
Pada kedalaman tanah tertentu terdapat gangguan tanah seperti akar, batu dan lainnya, hal tersebut menyebabkan nilai qc menjadi naik signifikan dan hal tersebut menggangu hasil dari praktikum yang dilakukan.
6.
Cone Penetration Test (SONDIR)
Kesalahan karena pada saat melakukan penetrasi tidak
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia tegak lurus dengan tanah, hal ini menyebabkan pembacaan yang terjadi pada konus konus menjadi tidak akurat karena terdapat sudut akibat adanya kemiringan alat sondir terhadap tanah.
V.
KESIMPULAN 2 1. Nilai qc yang dihasilkan sebesar 0-150 kg/cm dan nilai qc
maksimum yaitu 150 kg/cm2 dihasilkan pada kedalaman 18 cm. 2.
Nilai friksi pada bikonus yang dihasilkan berada pada range 0-1 kg/cm2, dengan nilai fs maksimum didapatkan pada kedalaman 18 cm.
3.
Berdasarkan nilai friction ratio (FR) yang dihasilkan dapat ditentukan jenis tanah yang dihasilkan yaitu berupa sand , silty sand, clayed silt, sandy silt.
4.
5.
Jumlah hamabatan pelekat (JHP) sampai kedalaman tanah keras adalah mencapai 1634,67 kg /cm 2. Tanah Keras terdapat pada keladaman 17,8 m dan 18 m karena memiliki nilai qc sebesar 155 kg/cm2 dan 150 kg/cm2 serta fs sebesar 1 kg/cm2
VI.
APLIKASI
Cone Penetration Test atau uji Sondir merupakan uji untuk mengetahui profil ke dalam tanah secara menerus yang dinyatakan dengan nilai tahanan konus dan tahanan lekat. Dari parameter tersebut dapat diketahui untuk mengestimasikan profil tanah, kepadatan relatif (untuk pasair), kuat geser tanah, kekakuan tanah, permeabilitas tanah atau koefisien konsolidasi, kuat geser selimut tiang, dan kapasitas daya dukung ujung tiang. Sondir sangat berguna dalam menentukan pondasi mulai dari kedalaman pondasi, ukuran dan jenis pondasi. Fungsi lain dari uji sondir sendiri yaitu dapat menentukan profil tanah dan mengidentifikasi perilakunya, pelengkap bagi informasi pengeboran tanah, mengevaluasi karakteristik atau parameter tanah, menentukan penurunan pondasi, mnegevaluasi pemadatan tanah, dan mengevaluasi potensial pencairan pasiran ( liquefaction ). Cone Penetration Test (SONDIR)
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia Pengunaan uji sondir dalam melakukan quality control hasil pemadatan anah telah dilakukan tetapi belum banyak, tetapi pada pemadatan dalam (deep-compaction ) lebih memungkinkan untuk digunakan. Penggunaan sondir untuk evaluasi potensi pencairan tanah pasiran (liquefaction ) telah banyak digunakan hal ini dikarenakan uji sondir dapat mencakup daerah yang lebih luas dan lebih ekonomis, misalnya di daerah Maumere pada gempa Flores 1992.
VII.
REFERENSI
Laboratorium Mekanika Tanah. 2018, Buku Panduan Mekanika Tanah, Depok : Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Cone Penetration Test (SONDIR)
VIII.
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia
LAMPIRAN
Gambar 6 Memasang Angkur untuk membuat lubang pada tanah
Gambar 7 Memasang alat sondir
24
[Cone Penetration Test (Sondir)]
Laboratorium Mekanika Tanah Departmen Teknik Sipil – Sipil – Fakultas Fakultas Teknik Universitas Indonesia
25
[Cone Penetration Test (Sondir)]
View more...
Comments