Laporan Praktikum Budidaya Tanaman Semusim
March 26, 2017 | Author: Fai Rachman | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Praktikum Budidaya Tanaman Semusim...
Description
ACARA II PINDAH TANAM (TRANSPLANTING) PADI PADA BERBAGAI UMUR SEMAI DAN JUMLAH BIBIT PERLUBANG TANAM A. Tujuan Mengukur tingkat keberhasilan transplanting dan pertumbuhan bibit B. Dasar Teori Transplanting merupakan proses pemindahan tanaman bibit dari tempat persemaian ke pot individu (Candi Orchids, 2012). Transplanting saat bibit muda dapat mengurangi guncangan dan meningkatkan kemampuan tanaman dalam memproduksi batang dan akar tanaman selama pertumbuhan vegetatif, sehingga jumlah anakan batang yang muncul lebih banyak dalam satu rumpun dan bulir padi yang dihasilkan oleh malai juga lebih banyak (Ramli dkk, 2012) Bibit merupakan komponen teknologi produksi yang sangat penting untuk mendapatkan tingkat produksi yang optimal. Untuk tanaman padi sawah, penggunaan bibit dengan umur dan jumlah yang tepat perlu diperhatikan. Secara umum yang sering digunakan untuk rekomendasi pada padi sawah adalah penggunaan bibit umur 21 hari setelah semai dengan jumlah bibit 1-3 batang/rumpun (Anonim, 2015) Penggunaan bibit dengan umur lebih dari 30 hari setelah semai dengan jumlah bibit relatif lebih banyak akan memberi hasil yang kurang baik, karena bibit yang digunakan relatif lebih tua, sehingga untuk beradaptasinya lambat dan jumlah anakan tidak seragam serta terjadinya persaingan antara sesama padi yang sangat besar, terutama dalam mendapatkan air, unsur hara, CO 2, O2, cahaya dan ruang tumbuh tanaman sehingga pertumbuhan akar tidak normal (Anonim, 2015) Penggunaan bibit dengan umur lebih muda 10-15 hari setelah semai dengan jumlah bibit relatif lebih sedikit akan memberi hasil yang baik, karena akan membentuk anakan baru yang lebih seragam dan aktif, karena bibit yang muda mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru serta lebih kecil dalam persaingan antar sesama padi untuk mendapatkan unsur hara, cahaya dan air (Anonim, 2015) 6
7
Ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan transplanting, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dari dalam yaitu Telah memiliki hijau dan helai daun dan Perakaran tumbuh normal. Sedangkan faktor dari luar adalah Kelembaban tanah, Cukup unsur hara, Adanya zat beracun dalam tanah dan Suhu dan kelembaban udara di sekitar bibit (Anonim, 2015). C. Bahan dan Alat 1. Bahan : semai padi, tanah subur, pupuk urea, SP36, KCl, fungisida dan pestisida 2. Alat : cangkul, sabit/cetok, polybag, gembor dan ember D. Metode Kerja 1. Menyiapkan tanah subur dan menempatkan pada tempat penanaman bibit (polybag/ember) dan membasahi dengan air sampai jenuh 2. Membasahi persemaian sampai jenuh selama 15 menit, kemudian mencabut bibit secara hati –hati agar daun dan akarnya tidak rusak 3. Menanam bibit yang telah dicabut pada tanaman yang telah disiapkan. Mengatur tempat penanaman dengan jarak ± 20 x 20 cm 4. Melakukan pemeliharaan tanaman: a. Pemupukan, memupuk dengan 200 kg/ha Urea, 100 kg/ha SP36 dan 75 kg/ha KCL. Seluruh pupuk P (SP36), 50% pupuk K (37,5 kg/ha KCL) dan 50 kg/ha Urea diberikan pada umur 21 hari setelah tanam, selanjutnya memberikan pupuk Urea lagi pada umur 35 hari setelah tanam dan 49 hari setelah tanam, masing-masing sebanyak 50 kg/ha b. Penyiangan, melakukan secara manual (siang tangan) c. Pengairan, 3-5 hari setelah tanam, mengairi tempat tanaman sekitar 3 cm, membiarkan dan mengairi lagi pada hari ke 5, melakukan cara ini hingga stadia anakan maksimum. E. Hasil dan Pembahasan Tabel 2.1 Transplanting satu bibit Sampel Parameter Tinggi Jumla Jumla tanaman h daun h anakan
Ket (mati/hidup )
8
Pot 1 Pot 2 Pot 3 Pot 4 Jumlah
56,7 62,5 61 68 248,2
53 56 50 61 220
22 10 13 17 62
Tabel 2.2 Transplanting dua bibit Sampel Parameter Tinggi Jumla Jumla tanaman h daun h anakan Pot 1 63 90 27 Pot 2 61,5 52 15 Pot 3 56,5 63 23 Pot 4 50,2 66 18 Jumlah 231,2 271 83
Hidup Hidup Hidup Hidup
Ket (mati/hidup ) Hidup Hidup Hidup Hidup
Transplanting merupakan proses pemindahan tanaman bibit dari tempat persemaian ke pot individu. Berdasarkan data dan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada transplanting dengan menggunakan dua bibit per lubang tanam lebih baik daripada menggunakan satu bibit per lubang tanam. Berdasarkan teori, transplanting menggunakan satu bibit perlubang tanam seharusnya lebih bagus pertumbuhan
dan
perkembangannya
dibanding
dengan
transplanting
menggunakan dua bibit perlubang tanam karena terjadi persaingan (kompetisi) sesame tanaman padi (kompetisi inter spesies) yang sangat berat, terutama dalam mendapatkan air, unsur hara, CO2, O2, cahaya dan ruang untuk tumbuh. sehingga pertumbuhan akar akan menjadi tidak optimal yang menyebabkan tanaman menjadi lemah, mudah rebah dan mudah terserang oleh hama dan penyakit sampai mengalami kematian. Namun pada percobaan ini ternyata transplanting menggunakan dua bibit perlubang tanam lebih bagus pertumbuhan dan perkembangannya dibanding satu bibit perlubang tnam. Hal ini terjadi karena media tanam (tanah) yang digunakan pada tanaman yang berisi dua bibit perlubang tanam memiliki unsur hara yang lebih seimbang dibandingkan dengan satu bibit perlubang tanam.
9
F. Kesimpulan Dari hasil pengamatan dan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa keberhasilan tumbuh suatu tanaman tergantung dari umur dan banyaknya bibit per lubang tanam. Dimana jika menggunakan umur yang lebih muda berdampak lebih baik Sedangkan dengan menggunakan jumlah bibit per lubang tanam yang sedikit akan mengurangi kompetisi antar spesies G. Daftar Pustaka Anonim. 2015. Pengantar Praktikum Budidaya Tanaman Semusim. Yogyakarta. Laboratorium Teknologi Budidaya Tanaman Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN ”Veteran” Yogyakarta CandiOrchids. 2012. www.vandiorchid.com/2010/03/transplanting.html?m=1 Diakses pada tanggal 30 Mei 2015 pukul 04.12 WIB. Ramli dkk. 2012. Pengaruh Umur Transplanting Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Berbagai Varietas Padi. www.stppgowa.ac.id / Data / Download / CentrePap / data-jurnal-agrisistem-stpp-gowa / 1. PENGARUH UMUR TRANSPLANTING TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF BERBAGAI VARIETAS PADI.pdf. Diakses pada tanggal 30 Mei 2015 pukul 04.32 WIB.
View more...
Comments