Laporan Praktikum Bioteknologi
September 10, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Praktikum Bioteknologi...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PERTANIAN
’’Pengenalan Alat di Laboratorium Bioteknologi’’ Bioteknologi’’
Disusun Oleh: Nama
: Nurjaya
Nim
: D1B1 17 186
Kelas
: AGT-B
Kelompok
: 5 (V Sheet 2)
LABORATORIUM AGROTEKNOLOGI UNIT IN VITRO FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALUOLEO 2019
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bioteknologi adalah aplikasi terpadu dari berbagai cabang ilmu seperti biokimia, mikrobiologi dan rekayasa untuk memanfaatkan mikroba kultur jaringan dan komponen-komponennya komponen-komponennya dalam skala industri. Bioteknologi selalu berkaitan dengan reaksi-reaksi biologis yang dilakukan oleh jasad hidup sebagai suatu individu atau komponen-komponennya yang dapat berupa organ, sel, jaringan atau bahkan molekul-molekul tertentu misalnya DNA, RNA, protein atau enzim. Dalam perkembangannya, bioteknologi kini telah mencapai aras rekayasa yang jauh lebih terarah sehingga hasilnya dapat lebih, atau bahkan sepenuhnya dikendalikan. Sebagai contoh sekarang telah dimungkinkan untuk melakukan manipulasi genetik pada suatu jasad secara sangat terarah sehingga hasil manipulasi tersebut dapat diramalkan secara lebih pasti. Teknik manipulasi semacam ini mulai berkembang ketika para ilmuan berhasil melakukan teknik manipulasi bahan genetik secara kultur jaringan (in ( in vitro). vitro). Kultur jaringan merupakan salah satu metode perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan terus berkembang dari mengkulturkan biji berkembang dengan
mengkulturkan
jaringan
dan
terus
berkembang
hingga
mampu
mengkulturkan satu sel dari tanaman. Penggunaan kultur jaringan mempunyai kelebihan yaitu mampu memproduksi bibit yang seragam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang relatifr singkat. Oleh karena itu kultur jaringan sering dijadikan solusi sebagai metode perbanyakan tanaman dan juga dapat digunakan
sebagai suatu metode penyimpanan plasma nutfah yang tidak membutuhkan temapat yang besar. Pengenalan alat merupakan langkah pertama sebelum kita melakukan percobaan atau penelitian karena dengan mengenal alat, kita dapat mengetahui fungsi masing-masing bagian dari alat tersebut serta cara pengoprasian atau penggunaan alat-alat alat-ala t yang akan digunakan dalam percobaan atau penelitian yang dilakukan dan dengan kita mengetahui akan fungsi dan cara penggunaan alat-alat yang akan digunakan dapat memperlancar jalannya suatu percobaan atau penelitian. Sehingga dengan berbekal pengetahuan pemahaman akan fungsi dan cara kerja dari alat yang digunakan kita dapat memperoleh hasil suatu percobaan atau penelitian yang maksimal. Pengenalan macam alat
alat-alat di laboratorium kita
yang terdapat
dapat
di laboratorium. Selain
mengetahui itu
berbagai
kita juga dapat
meminimalisir resiko kesalahan kerja pada saat melakukan percobaan. Alat-alat laboratorium mempunyai cara dan prinsip kerja yang berbeda. Setiap pengguna harus mengikuti hal-hal tersebut agar dalam menggunakan alat-alat laboratorium tidak terjadi kerusakan alat ataupun hal-hal yang berbahaya. Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan praktikum pengenalan alat ini sehingga praktikan dapat mengetahui alat-alat yang akan digunakan dalam laboratorium dan cara-cara penggunaan alat tersebut.
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk memperkenalkan alat-alat yang ada dilaboratorium bioteknologi serta fungsi dan cara penggunaannya kepada mahasiswa sehingga tidak salah dalam penggunaan alat pada praktikum bioteknologi selanjutnya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim dan alkohol) dalam proses produksi produksi untuk menghasilkan barang barang dan jasa. Kultur jaringan tanaman merupakan suatu teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat yang steril. Bioteknologi pertanian memiliki laboratorium tempat dimana kegiatan pembiakan dan perakitan tanaman dilakukan. Dalam laboratorium tersebut terdapat berbagai macam alat yang memiliki fungsi cara penggunaan yang beranekaragam (Barahima, 2011). Pengenalan alat merupakan langkah pertama sebelum kita melakukan percobaan atau penelitian karena dengan mengenal alat, kita dapat mengetahui fungsi masing-masing bagian dari alat tersebut serta cara pengoperasian atau penggunaan alat-alat alat-ala t yang akan digunakan dalam percobaan atau penelitian yang dilakukan dan dengan kita mengetahui akan fungsi dan cara penggunaan alat-alat yang akan digunakan dapat memperlancar jalannya suatu percobaan atau penelitian. Sehingga dengan berbekal pengetahuan pemahaman akan fungsi dan cara kerja dari alat yang digunakan kita dapat memperoleh hasil suatu percobaan atau penelitian yang maksimal (Yulita, 2012). Bioteknologi adalah penerapan suatu prinsip-prinsip biologi, biokimia dan rekayasa dalam pengolahan bahan dan memanfaatkan agensia jasad hidup dan komponen-komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa.Bioteknologi
pertanian memiliki laboratorium tempat dimana kegiatan pembiakan dan perakitan tanaman dilakukan. Dalam laboratorium tersebut terdapat berbagai macam alat yang memiliki fungsi cara penggunaan yang beranekaragam (Choudhary et al ., ., 2016). Laboratorium bioteknologi biasanya memiliki jumlah ruang yang berbeda beda ada yang dibagi menjadi 3 ruangan hingga menjadi 5 ruangan (Michael, 2016). Namun sebenarnya ada pembagian ruangan laboratorium kultur jaringan berdasarkan kegiatan-kegiatannya yaitu ruangan persiapan kultur jaringan, ruangan
tanam,
ruangan
inkubasi
atau
penyimpanan,
ruangan
tempat
penyimpanan media dan ruangan tempat menimbang bahan (Hallmann, 2017). Dalam melakukan kegiatan kultur jaringan diperlukan ruang dan peralatan. perala tan. Ukuran ruang yang diperlukan dapat disesuaikan dengan volume aktivitas kultur jaringan yang akan dilakukan. Ruang yang diperlukan untuk kegiatan kultur jaringan yaitu laboratorium yang ideal yang memiliki ruang persiapan yang di dalamnya terdapat timbangan analitik, lemari pendingin, hot plate, plate, oven, pH meter, alat-alat gelas standar (labu takar, pipet volume, erlenmeyer , gelas piala, batang pengaduk dari gelas dan wadah kultur), alat untuk mencuci (washtaple), lemari untuk alat dan bahan kimia, sentrifuse, fumehood, destilator dan kereta dorong, ruang transfer yang di dalamnya terdapat laminar air flow, flow, dissecting , mikroskop, alat diseksi, lemari tempat penyimpanan alat-alat steril dan timbangan kecil, rak kultur yang dilengkapi dengan rak kultur dan lampu fluorescent, timer untuk mengatur lama penyinaran, AC untuk mengontrol temperatur, mikroskop binokuler dan shaker (Winarno et al., 2017). al., 2017).
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer dan spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan grap seperti thermograph, barograph (Susatri et al ., ., 2018). Di dalam melakukan kegiatan praktikum kultur jaringan diperlukan ruang dan peralatan. Ukuran ruang dapat disesuaikan dengan volume aktivitas kultur jaringan yaitu laboratoriu yang ideal yang memiliki ruang persiapan yang didalamnya terdapat timbangan analitik, lemari pendingin, hot plate, plate, oven, pH meter, alat-alat gelas standar (labu takar, pipet volume, erlenmeyer , gelas piala, batang pengaduk dari gelas dan wadah kultur), alat untuk mencuci (washtaple), lemari untuk alat dan bahan kimia, sentrifuse, fumehood, destilator dan kereta doron. Ruang transfer adalah ruang yang didalamnya terdapat alat-alat laminar air flow, dissecting , mikroskop, alat diseksi, lemari tempat penyimpanan alat-alat steril dan timbangan kecil. Ruang kultur yang dilengkapi dengan rak kultur dan lampu fluorescent, timer untuk mengatur lama penyinaran, AC untuk mengontrol temperatur, mikroskop binokuler dan shaker (Brahima, 2011). Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium memerlukan
perlakuan
khusus
sesuai
sifat
dan
karakteristik
masing-
masing.Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan,
terjadinya
kecelakaan
kerja
serta
dapat
menimbulkan
penyakit.Cara
memperlakukan alat dan bahan di laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan. Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti membawa alat sesuai petunjuk penggunaan, menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan, menjaga kebersihan alat dan menyimpan alat (Ttriwibowo, 2016). Peralatan yang mutlak dimiliki untuk memulai melakukan kegiatan kultur jaringan yaitu timbangan analitik, destilator, pH meter, autoklaf, laminar air flow dan gelas-gelas standar. Peralatan ini kemungkinan dapat menimbulkan resiko pada pemakainya atau menimbulkan kerusakan apabila salah prosedur dalam mengoperasikannya (Wetherel et al ., ., 2014).
III. MOTODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 02 September pada pukul 13.00 sampai 14.40 WITA. Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Unit In Unit In Vitro Fakukultas Vitro Fakukultas Pertanian Universitas Halu Oleo.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu yaitu Beaker Glass, gelas ukur, labu ukur, pipet tetes, pipet ukur, spatula, lampu bunsen, botol semprot, pH meter, hot plate, plate, stirrer, stirrer, timbangan analitik, oven, autoclave, laminar air flow flow cabinet , mikro pipet, tipst, tube, t ube, inkubator, rak kultur, kulkas, kulkas, shaker, shaker, botol botol kultur, kaca preparat dan penutup preparat, pinset, gunting, kertas lakmus, loupe dan kamera. Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu kertas HVS.
3.3. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu sebagai berikut: 1. Praktikan masuk ke dalam laboratorium dengan terlebih dahulu memakai baju atau jas laboratorium. 2. Pengarahan serta pengenalan tentang kegiatan yang akan di lakukan praktikan. 3. Memperkenalkan alat dan bahan di masing-masing ruangan tempat praktikum. 4. Memperhatikan dan mendengarkan setiap penjelasan dari asisten kemudia mencatat cara kerja dan fungsi masing-masing alat yang terdapat di
Laboratorium Unit In Unit In Vitro/Bioteknologi Vitro/Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil
Hasil dari praktikum ini yaitu dapat dilihat pada gambar sebagai berikut: Tabel 4.1. Peralatan Gelas (Kaca) No
Nama Alat
1
Labu ukur
2
Erlenmeyer
3
Lampu Bunsen
Gambar
4
Gelas piala
5
Botol kultur
6
Kaca preparat dan Penutup Preparat
7
Gelas ukur
8
Cawan petri
9
Pipet tetes
10
Loupe
Tabel 4.2. Peralatan Bukan Gelas (Non Kaca) No
1
Nama Alat
Botol Semprot
Gambar
2
Handsprayer
4
Kertas Lakmus
5
Pipet Mikro
6
Gunting
7
Magnetic Stirrer
8
Scalpel
9
Spatula
10
pH meter
11
Timbangan Analitik
12
Mikroskop
13
Tube
Tabel 4.3. Peralatan pemanas
No
Nama alat
1.
Oven
2.
Hot plate
Gambar alat
3.
Shaker
Tabel 4.4. Peralatan pendingin
No
Nama alat
1.
Kulkas
2.
Rak kultur
Gambar alat
3.
Laminar air flow cabinet
4.
Autoclave Autoclave
4.2. Pembahasan
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim dan alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Kultur jaringan tanaman merupakan suatu teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat yang steril. Berdasarkan hasil praktikum pengenalan alat di laboratorium in vitro yang vitro yang telah dilakukan, kami
dapat
mengetahui
beberapa
alat-alat
yang
ada
di
laboratorium in vitro vitro dan fungsi serta cara penggunaannya. penggunaannya. Adapun alat-alat praktikum yang telah diketahui yaitu gelas kimia berfungsi untuk menyimpan, memanaskan dan mencampur larutan kimia dan medium meskipun skala tidak terlalu tinggi. Gelas ukur dapat digunakan untuk mengukur volume segala benda, baik benda cair maupun benda padat pada berbagai ukuran volume. Erlenmeyer berfungsi membuat larutan, atau alat al at ini digunakan dalam kultur jaringan tanaman sebagai sarana menuangkan air suling maupun untuk tempat media dan penanaman eksplan. Labu ukur digunakan untuk mencampur larutan. Caranya masukkan larutan ke dalam labu ukur. Simpan labu ukur di lengan tangan lalu goyangkan ke arah atas dan bawah agar larutan tercampur. Timbangan analitik digunakan untuk menimbang zat yang butuh ketelitian tinggi dan dalam skala kecil atau mikro. Autolave mikro. Autolave berfungsi untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan di laboratorium in vitro. Laminar vitro. Laminar air flow flow berfungsi untuk menanam eksplan ke dalam botol dalam kondisi steril atau melakukan sub kultur yang dilengkapi dengan blower dan lampu UV. Hot plate berfungsi plate berfungsi untuk menghomogenkan dan juga untuk pemanas. Hot pemanas. Hot plate juga plate juga merupakan alat untuk mencampur dan memanaskan media kultur. Hot plate digunakan plate digunakan untuk memasak segala macam bahan nutrisi dengan melibatkan pengaduk dan pemanas. Oven berfungsi untuk sterilisasi botol kultur, gunting, pinset, pisau dan lain sebagainya yang digunakan dalam kultur jaringan. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.
Shaker adalah alat yang berfungsi sebagai pengocok yang putarannya dapat di atur sesuai dengan yang kita ingin kan. Kecepatan putarannya adalah 120 rpm (rotation per meni). Lampu bunsen adalah alat yang digunakan untuk membakar zat atau memanaskan larutan. Beaker glass berfungsi untuk menampung bahan kimia atau ata u larutan dalam d alam jumlah yang banyak. Pipet tetes berfungsi untuk memindahkan beberapa tetes zat cair. Botol semprot berfungsi untuk menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci atau membilas alat-alat dan bahan. Gelas pengaduk berfungsi untuk mengaduk larutan. Gelas kultur berfungsi sebagai tempat untuk mengkultukan mengkultukan atau menanam eksplan. Kulkas berfungsi sebagai pendingin maupun untuk mengawetkan. Labu ukur berfungsi menampung dan mencampur larutan l arutan kimia. Micro pipet P1000 (kanan) digunakan untuk memipet cairan berukuran lebih dari 200 ul sampai 1000 ul, P200 (tengah) untuk volume cairan antara 21 ul sampai 200 ul dan P20 (kiri) digunakan untuk volume dibawah 20 ul. Microwave berfungsi be rfungsi untuk menghangatkan atau mencairkan serta menaikkan suhu. Ph
meter adalah
alat
untuk
mengukur
tingkat
keasaman
dan
kebasaan. Pipet digunakan untuk mengambil segala jenis cairan dengan mudah dengan alat pemencet pada bagian atasnya membantu cairan masuk dalam pipet. Pipet tetes ini umumnya digunakan untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil. Pipet ukur hampir sama dengan pipet lainnya namun terdapat nilai yang memudahkan kita seberapa banyak cairan yang akan kita ambil. Pipet ukur digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai
dengan
label
yang
tertera
pada
bagian
pada
bagian
yang
menggembung. Rak kultur berfungsi untuk menyimpan botol-botol kultur yang telah di sterilkan. Spatula berfungsi untuk memindahkan bahan-bahan kimia.
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
bioteknologi Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa bahwa bioteknologi pertanian merupakan salah satu penerapan dari ilmu pengetahuan yang merupakan salah satu teknologi dalam bidang pertanian. Setiap alat yang digunakan memiliki perbedaan masing-masing, dimana nama dapat menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja serta proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu beaker glass, gelas ukur, labu ukur, pipet tetes, pipet ukur, spatula, lampu bunsen, botol semprot, pH meter, hot plate, plate, stirrer , timbangan analitik, oven, autoclave, laminar air flow flow cabinet , mikro pipet, tipst, tube, inkubator, rak kultur, kulkas, shaker, shaker, botol kultur, kaca preparat dan penutup preparat, pinset, gunting, gunting, kertas lakmus, loupe dan kamera.
5.2. Saran
Saran saya dengan adanya praktikum pengenalan alat-alat yang digunakan dalam penelitian kultur jaringan, diharapkan cara atau metode yang dilakukan dalam memperkenalkan alat yang ada di laboratorium tidak terlalu terburu-buru dalam penjelasan.
DAFTAR PUSTAKA
Barahima, 2011 2011.. Pengenalan alat-alat laboratorium bioteknologi untuk mengatasi keselamatan kerja dan keberhasilan praktikum. Jurnal bioteknologi. bioteknologi. 12 (3) : 51-60. Choudhary Ubadiyah I. W.A dan Tutik N, 2016. Nama fungsi dan cara kerja ker ja alat alat laboratorium in vitro. vitro. Yogyakarta. Penerbit Kanisius. Hallmann, 2017. Manfaat Teknik Kultur Jaringan Pada Tanaman. Tanaman. Jakarta. Rajawali Press. Michaal and J. Pell Czar, 2016. Dasar-Dasar 2016. Dasar-Dasar Bioteknologi. Bioteknologi. Jakarta: UI pers. Susatri RN, 2018. Pengenalan alat-alat praktikum bioteknologi dalam terstrial kultur jaringan. Jurnal jaringan. Jurnal biotek . 32 (10) : 50-55. Sutopo L. 2010. Teknologi Benih. Benih. Jakarta. Rajawali Press. Wetherel Barahima Abbas, 2014. Biotek pengenalan alat laboratorium dan fungsinya. Jurnal fungsinya. Jurnal Akta Agrosia. Agrosia. 6 (1): 23-29. Winarno daisy dan ami 2017. Prinsip Dasar Teknik Kultur Jaringan. Jurnal Jaringan. Jurnal Sains dan Seni Pomits. 20 Pomits. 20 (2) : 37-52. Yuwono T, 2016. 2016. Bioteknologi Bioteknologi pertanian. pertanian. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada Press. Yulita, 2012. Respon Kalus Beberapa Varietas Padi (Oryza sativa L.) pada Kondisi Cekaman Salinitas (NaCl) secara In Vitro. Vitro. Jurnal Berita Biologi.. 1 Biologi 11(3) 1(3) : 401-410.
s
View more...
Comments