LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Plasmolisi Dilla

September 19, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Plasmolisi Dilla...

Description

 

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Oleh : Raihani Fadilla (Kelompok 2) Kelas : XI IPA 1 Guru Pembimbing : Rukmiwati, S. Pd

PEMERINTAH KABUPATEN LEBONG DINAS PENDIDIKAN NASIONAL PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 01 LEBONG TAHUN 2017

1

| K E G I A T A N 2 P L A S M O L I S I S

KELOMPOK 2

 

LAPORAN PENGAMATAN PLASMOLISIS DAUN RHOEO DISCOLOR

2

| K E G I A T A N 2 P L A S M O L I S I S

KELOMPOK 2

 

KATA PENGANTAR Alhamdullilah, Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat yang diberikan. Berkat petunjukNya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan maksimal. Salawat kepada Rasullullah Muhammad SAW akan selalu tercurah. Penulisan makalah biologi tentang pengamatan tentang Plasmolisi Daun Rhoeo Discolor, dilaksanakan dengan baik berkat keterlibatan berbagai pihak yang tulus tu lus ikhlas memberikan bimbingan, motivasi, materi atau fasilitas pendukung lainnya. Pembuatan Makalah terlaksana berkat bimbingan Ibu Rukmiwati, S. Pd sebagai guru Biologi SMA Negeri 01 Lebong Utara, serta kerja sama anggota kelompok. Akhirnya, ucapan terima kasih yang mendalam kepada ayahanda dan ibunda kami tercinta yang tidak pernah berhenti memberi dukungan dan semangat. Selanjutnya penulis menyadari bahwa makalah penuh kelemahan dan kekurangan karena kita memang ditakdirkan oleh Allah sebagai makhluk yang tak sempurna, untuk itu penulis berharap masukan positif untuk menyempurnakan makalah Biologi tentang Pengamatan Plasmolisi Daun Roheo Discolor. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.

Lebong, 19 September 2017 Tim Penulis

Penulis 

(Raihani Fadilla)

3

| K E G I A T A N 2 P L A S M O L I S I S

KELOMPOK 2

 

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……………………………………………………… PENGANTAR……………………………………………………………………………… ………………………………………………3 ………………………3  DAFTAR ISI…………………………………………………… ISI…………………………………………………………………………… ……………………………………………… …………………………………….4 …………….4  BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… PENDAHULUAN…………………………………………………………………………… …………………………………………5 ……………………5 

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………… Belakang……………………………………………………………………………………………………….5 ………………………………….5  1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………… Masalah………………………………………………………………………………………………….6 ……………………….6  1.3 Tujuan Penelitian………………………… Penelitian………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………..6 ………………………..6  1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………………………………… Penelitian………………………………………………………………………………………………..6 ……………………..6  BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS……………………………………………………………………. HIPOTESIS……………………………………………………………………..7

2.1 Landasan Teori………………………………………………………………………………… Teori……………………………………………………………………………………………………… ……………………7 BAB III METODE PENELITIAN………………………… PENELITIAN………………………………………………… ………………………………………………… …………………………………… …………11

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………………………………… Penelitian…………………………………………………………………………….. ……………..11 3.2 Alat dan Bahan Pratikum…………………………………………………………… Pratikum…………………………………………………………………………………….. ………………………..11 3.3 Cara kerja……………………………………………………………………… kerja……………………………………………………………………………………………………………. …………………………………….11 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………… PEMBAHASAN…………………………………………………… ……………………………………………………… …………………………13

4.1 Hasil Pengamatan…………………………………………………… Pengamatan……………………………………………………………………………………………….. …………………………………………..13 4.2 Pembahasan…………………………………………………………… Pembahasan………………………………………………………………………………………………………. …………………………………………..13 BAB V PENUTUP……………………………… PENUTUP……………………………………………………… ………………………………………………… ……………………………………………….. ……………………..14

5.1 Kesimpulan…………………………………………………… Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………14 ……14  5.2 Saran……………………………………………………………………… Saran…………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………….14 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… PUSTAKA……………………………………………………………………………… ……………………………………………. …………………….15

LAMPIRAN……………………………………………………………………………………………………………….16  

4

| K E G I A T A N 2 P L A S M O L I S I S

KELOMPOK 2

 

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Tumbuhan merupakan makhluk hidup multiseluler. Sel tumbuhan terdiri dari atas dinding sel, inti sel yang dibunkus oleh membrane plasma yang merupakan membrane dwilapis yang mampu mengatur secara selektif aliran cairan dari lingkumgan suatu sel ke dalam sel dan sebaliknya. Apabila suatu sel tumbuhan diletakkan di dalam suatu larutan yang konsentrasinya lebih tinggi dari pada di dalam sel, malka air akan meninggalkan sel sehingga volum isi sel berkurang. Karena dinding sel besifat permeable maka ruang antara membrane dan dinding sel akan diisi larutan dari luar. Peristiwa ini berlangsung sampai konsentrasi di dalam dan di luar sama besar. Transpor pasif merupakan transportasi sel yang dilakukan melalui membran tanpa membutuhkan energi. Transpor pasif terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi antara zat yang berada di dalam sel dengan zat yang berada di luar sel. Transpor pasif meliputi difusi, difusi dipermudah (facilitated diffusion), dan osmosis. Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. peristiwa  osmosis. Jika  Jika sel  sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik) (hipertonik),, sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan juga tekanan turgor, menyebabkan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma mana  protoplasma sel terkelupas dari dari dinding  dinding sel, sel, menyebabkan  menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis - runtuhnya seluruh dinding sel - dapat terjadi. Ada beberapa mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan larutan hipotonik.  hipotonik. Proses  Proses sama pada sel hewan disebut   krenasi. Cairan krenasi. Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa difusi. peristiwa difusi.   Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, menyebabkan ekosmosis, seringkali  seringkali menggunakan tanaman Elodea tanaman  Elodea atau sel epidermal epidermal bawang  bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.

5

| K E G I A T A N 2 P L A S M O L I S I S

KELOMPOK 2

 

1.2 Rumusan Masalah

a) Bagaimana daun rhoeo d discolor iscolor tersebut saat diberikan diberikan larutan garam? b) Mengetahui tempat fotosintesis pada daun rhoeo discolor? c) Apakah yang terjadi saat daun rhoeo discolor diberikan larutan garam dan aquades dilihat dengan mikroskop ? 1.3 Tujuan Pratikum

a) Mengamati dan mengetahui daun rhoeo discolor b) Membandingkan perubahan pada daun rhoeo discolor saat diberikan larutan garam dan aquades c) Meneliti daun rhoeo discolor yang diberikan larutan garam dan aquades dengan mikroskop. 1.4 Manfaat Pratikum

a) Dapat mengetahui pengaruh dari larutan garam yang diteteskan diatas daun rhoeo discolor saluran air pada daun tersebut akan mati atau tidak berfungsi lagi b) Dapat mengetahui bahwa daun rhoeo discolor tidak bisa hidup jika diberikan larutan garam(berbahan kimia) dan alat transport tasi pada jaringan daun tersebut tidak akan berfungsi.

6

| K E G I A T A N 2 P L A S M O L I S I S

KELOMPOK 2

 

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori 1. Transfor Pasif

Transpor pasif merupakan transportasi sel yang dilakukan melalui membran tanpa membutuhkan energi. Transpor pasif terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi antara zat yang berada di dalam sel dengan zat yang berada di luar sel. Transpor pasif meliputi difusi, difusi dipermudah (facilitated diffusion), dan osmosis.

2. Plasmolisis

Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. peristiwa  osmosis. Jika  Jika sel  sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik) (hipertonik),, sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan juga tekanan turgor, menyebabkan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma mana  protoplasma sel terkelupas dari dari dinding  dinding sel, sel, menyebabkan  menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis - runtuhnya seluruh dinding sel - dapat terjadi. Ada beberapa mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan larutan hipotonik.  hipotonik. Proses  Proses sama pada sel hewan disebut   krenasi. Cairan krenasi. Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa difusi. peristiwa difusi.   Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, menyebabkan ekosmosis, seringkali  seringkali menggunakan tanaman Elodea tanaman  Elodea atau sel epidermal epidermal bawang  bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas

7

| K E G I A T A N 2 P L A S M O L I S I S

KELOMPOK 2

 

  Klasifikasi Rhoeo discolor   Rhoeo discolor atau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan nama daun adam

 

hawa merupakan salah satu jenis tanaman hias berwarna daun ungu yang terdapat dibagian bawah daun. Tanaman ini berasal dari Meksiko dan Hindia Barat. Tumbuhan ini berupa semak dengan ketinggian 40-60 cm dengan batang pendek dan arah tumbuh tegak lurus. Daun bertipe tunggal berbentuk seperti pedang dengan ujung daun runcing. Panjang daun 25-30 cm, lebar 3-6 cm daging daun tipis lunak,  permukaan daun licin suram, tulang daun daun sejajar, permukaan atas daun hijau,  permukaan bawah daun merah kecokelatan kecokelatan (ungu). Sistem perakaran pada tumbuhan ini merupakan system perakaran serabut.  

a. Kingdom: Plantae (Tumbuhan) b. Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) c. Divisi: Magnoliophyta (Tumbu (Tumbuhan han berbunga) d. Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) f. Divisi: Magnoliophyta (Tumbuha (Tumbuhan n berbunga) g. Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil) h. Sub Kelas: Commelinidae i. Ordo: Commelinales j. Famili: Commelinaceae k. Genus: Rhoeo l. Spesies: Rhoeo discolor

Nama Umum: Rhoeo discolor a. Indonesia : Sosongkokan

8

| K E G I A T A N 2 P L A S M O L I S I S

KELOMPOK 2

 

b. Pilipina : Bangka Bankaan c. Ilmia : Rhoeo discolor Deskripsi Rhoeo discolor a. Habitus Semak, tinggi 40-60 cm. b. Batang Kasar, pendek, lurus, coklat. c. Daun Tunggal, lonjong,ujung runcing, pangkal memeluk batang, tepi rata, panjang 25-30 cm, c m, lebar 3-6 cm, permukaan atas hijau, permukaan lainnya merah kecoklatan. d. Bunga Majemuk, bentuk mangkok, di ketiak daun, terbungkus kelopak seperti kerang, benang sari silindris, banyak, putih, kepaia putikkuning, mahkota bentuk segitiga, tiga lembar, putih. e. Akar Serabut, kecoklatan 3. Air  Air adalah  adalah senyawa  senyawa yang penting bagi semua bentuk bentuk kehidupan  kehidupan yang diketahui sampai [1][2][3] ][3] tetapi tidak di planet lain saat ini di Bumi, Bumi,[1][2 lain..[4] Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di [5] Bumi..  Air sebagian besar terdapat di laut Bumi di laut (air asin) asin) dan  dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, sebagai awan, hujan,  hujan,   sungai, muka sungai,  muka air tawar, tawar, danau,  danau, uap  uap air, air, dan  dan lautan  lautan es. es. Air  Air dalam objek-objek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus suatu siklus air, air, yaitu:  yaitu: melalui melalui penguapan,  penguapan, hujan,  hujan, dan  dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff , meliputi mata meliputi mata air, air, sungai,  sungai, muara  muara)) menuju laut. menuju laut. Air  Air bersih

penting bagi kehidupan manusia. kehidupan manusia.   Untuk mendapatkan air tawar dari air laut bisa dilakukan dengan cara osmosis cara osmosis terbalik, terbalik,   yaitu suatu proses penyaringan air laut dengan menggunakan tekanan dialirkan melalui suatu membran saring. Sistem ini i ni disebut SWRO (Seawater Reverse Osmosis) dan banyak digunakan pada kapal laut atau instalasi air bersih di pantai dengan bahan baku air laut. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub pada kutub utara dan selatan planet   Mars, serta Mars, serta pada bulan-bulan Europa bulan-bulan Europa dan dan Enceladus.  Enceladus. Air  Air dapat berwujud berwujud padatan  padatan (es), (es), cairan  cairan (air) dan gas dan  gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam ketiga wujudnya tersebut .[6] Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. konflik.[7] Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur

9

| K E G I A T A N 2 P L A S M O L I S I S

KELOMPOK 2

 

sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. 4. Garam Dalam ilmu kimia, garam adalah  adalah senyawa  senyawa ionik  ionik yang terdiri dari ion positif (kation) (kation)   dan ion negatif (anion) (anion),, sehingga membentuk senyawa senyawa netral  netral (tanpa bermuatan). −), dan Garam terbentuk dari hasil reaksi hasil reaksi asam dan dan basa.  basa. Komponen  Komponen anion ini dapat berupa berupa senyawa  senyawa anorganik seperti asam klorida (Cl bisa jugakation berupadan berupa senyawa  senyawa organik seperti asetat seperti  asetat (CH3COO−) dan ion dan ion monoatomik seperti fluorida (F−), serta ion serta ion poliatomik seperti sulfat seperti  sulfat (SO42−). Natrium ). Natrium klorida (NaCl), bahan utama utama garam  garam dapur adalah suatu garam.

Ada banyak macam-macam garam. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidroksida ketika dilarutkan dalam dalam air  air maka dinamakan dinamakan   garam garam basa. Garam yang terhidrolisa dan membentuk ion hidronium ion hidronium di air disebut sebagai sebagai   garam garam asam. Garam netral  adalah  adalah garam yang bukan garam asam maupun garam basa. Larutan Zwitterion Larutan Zwitterion mempunyai sebuah anionik dan kationik di tengah di molekul yang sama, tetapi tidak disebut sebagai garam. Contohnya adalah asam adalah asam amino, amino, metabolit,  metabolit, peptida,  peptida, dan  dan protein.  protein.   Larutan garam dalam air (Misalnya natrium klorida dalam air) merupakan larutan elektrolit, yaitu elektrolit,  yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus menghantarkan arus listrik. Cairan listrik. Cairan dalam tubuh makhluk hidup mengandung larutan garam, misalnya sitoplasma misalnya sitoplasma dan dan darah.  darah. Tapi,  Tapi, karena cairan dalam benda ini juga mengandung banyak ion-ion lainnya, maka tidak akan membentuk garam setelah airnya diuapkan.

10

| K E G I A T A N 2 P L A S M O L I S I S

KELOMPOK 2

 

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Pratikum tentang “Plasmolisi Daun Rhoeo Discolor” dilakukan di ruang kelas XI

IPA 1 dan SMA N 1 LEBONG. Waktu pratikum “Plasmolisi Daun Rhoeo Discolor” dilaksanakan pada 05

September 2017.

3.2 Alat dan Bahan Pratikum

a.

Alat dan Bahan   Alat



1. Mikroskop 2. Cuter 3.Kaca Objek 4. Tissue 5. Handponne   Bahan



1. Daun Rhoeo Discolor 2. Larutan Garam 3. Aquades 3.3 Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan 2.lalu sayat daun Rhoeo Discolor bagian bawahnya menggunakan cuter 3. Kemudian sayat daun tersebut letak di kaca objek 4. Teteskan aquades ke daun yang sudah ada di kaca objek 5. Setelah itu, letak di miskroskop. Atur cahaya agar dapat terlihat jelas. Setelah jelas ambil gambar menggunakan hp.

11

| K E G I A T A N 2 P L A S M O L I S I S

KELOMPOK 2

 

6. Kemudian bersihkan aquades dengan tissue 7. Teteskan larutan garam di daun rhoeo discolor 8. . Setelah itu, letak di miskroskop. Atur cahaya agar dapat terlihat jelas. Setelah jelas ambil gambar menggunakan hp.

12

| K E G I A T A N 2 P L A S M O L I S I S

KELOMPOK 2

 

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

  Dengan Larutan Aquades



  Dengan Larutan Garam



4.2 Pembahasan

Pada gambar daun rhoeo discolor diatas dapat diketahui bahwa : Gambar yang diteteskan dengan larutan aquades berwarna ungu terang dan terdapat bintik-bintik hitam yang disebut stomata atau tempat terjadinya fotosintesis. Dan pada gambar yang diteteskan dengan larutan garam berwarna putih dan menggumpal pada bagian tertentu. Pada bagian stomata atau tempat terjadinya fotosintesis tidak berfungsi berfungsi lagi atau alat re reproduksinya produksinya mati.

13

| K E G I A T A N 2 P L A S M O L I S I S

KELOMPOK 2

 

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Plasmolisis merupakan proses terlepasnya membrane plasma dari dinding sel apabila tumbuhan diletakkan pada lingkungan dengan konsentrasi tinggi 2. Jika daun ditetesi larutan garam maka sitoplasma akan mengkerut dan warna ungu pada sel menggumpal. 5.2 Saran

1. Sebaiknya pratikum lebih sering diadakan agar menumbuhkan semangat belajar siswa sehingga proses belajar mengajar tidak membosankan 2. Dan juga sekolah menyediakan alat-alat yang lengkap agar pratikum berjalan dengan baik dan lancer. Demikian laporan yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Dan untuk saran serta kritik dalam makalah ini sangat kami butuhkan untuk membangun makalah yang lebih baik. Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema’afkan dan

memakluminya karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.

14

| K E G I A T A N 2 P L A S M O L I S I S

KELOMPOK 2

 

DAFTAR PUSTAKA

http://www.ebiologi.com/2016/02/transpor-pasif-pada-membran-sel.html http://www.ebiologi.com/2016/02/transpor-pasif-pada-membran-sel.html   http://www.sridianti.com/pengertian-larutan-hipotonik.html https://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis  https://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis 

15

| K E G I A T A N 2 P L A S M O L I S I S

KELOMPOK 2

 

LAMPIRAN PERTANYAAN Pembahasan : a). Pertanyaan

1. Lingkungan apakah yang terjadi di sekitar sel-sel Rhoeo discolor saat ditambahkan larutan garam 10% (atau larutan gula 20%)? 2. Proses apakah yang terjadi? Mengapa demikian? 3. Apakah mungkin sel-sel Rhoeo discolor yang telah mengalami plasmolisis dapat kembali pada keadaan sebelum ditambah larutan gula atau garam? Jika ya, baagaimana caranya? b). Jawab : 1.

lingkungan hipertonik

2. dari hasil percobaan di atas, daun rhoeo discolor telah mengalami peristiwa plasmolisis, yakni peristiwa mengkerutnya sitoplasma dan lepasnya membran plasma dari dinding sel tumbuhan jika sel dimasukkan ke dalam larutan hipertonik (larutan garam lebih dari 1%). pada saat diteteskan air, kondisi sel daun rhoeo discolor dalam keadaan normal, terlihat bagian-bagian sel berbentuk rongga segi enamdengan sitoplasma berwarna ungu memenuhi dinding sel. air yang diteteskan membentuk lingkungan isotonik baik di dalam maupun di luar sel, sehingga bentuk sel normal .pada saat larutan garam diteteskan di atas sayatan daunrhoeo discolor , lingkungan yang terbentuk di luar sel-sel daun adalah hipertonik, dan hipotonik pada bagian dalam sel. s el. sesuai dengan prinsip osmosis, yakni perpindahan pelarut melalui selaput semi-permeabel dari konsentrasi pelarut tinggi (hipotonik) menuju konsentrasi rendah (hipertonik), air akan mengalir keluar dari vakuola menuju luar sel karena adanya tekanan osmosis. akibatnya sel daun rhoeo discolor kehilangan air sehingga sitoplasma yang berwarna ungu mengkerut dan menjauhi dinding sel seolah-olah keluar dan pecah dari sel. lama-kelamaa lama-kelamaan n sitoplasma memudar menjadi bercak- bercak berwarna ungu. hal ini terjadi karena larutan garam yang diteteskan berperan sebaga ilarutan hipertonik, yakni larutan yang konsentrasinya lebih rendah daripada cairan di dalam sel. sedangkan air pada sel daun rhoeo discolor berperan sebagai hipotonik. 3. kondisi mengkerutnya sitoplasma dan menjauhi dinding sel initernyata bisa dikembalikan setelah meneteskan kembali air di atas sayatan daun rhoeo discolor. dengan meneteskan air, maka kita telah membuat kondisi luar sel hipotonik sehingga air bisa memasuki sel sesuai prinsip osmosis. akan tetapi,

16

| K E G I A T A N 2 P L A S M O L I S I S

KELOMPOK 2

 

walaupun sitoplasma kembali memasuki dinding sel, tetapi sitoplasma tidak ti dak sepenuhnya memenuhi dinding sel. sitoplasma hanya berada pada bagian pinggir dinding sel. diduga hal ini i ni disebabkan karena penyedotan larutan garam dengan tisu yang kurang benar sehingga masih tersisa larutan garam yang bersifat hipertonik.

17

| K E G I A T A N 2 P L A S M O L I S I S

KELOMPOK 2

 

DOKUMENTASI

-Daun rhoeo discolor diteteskan diteteskan larutan aquades . - Daun rhoeo discolor diteteskan larutan garam

18

| K E G I A T A N 2 P L A S M O L I S I S

KELOMPOK 2

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF