Laporan Praktikum Biologi Jaringan,Organ Dan Sistem Organ
January 15, 2018 | Author: Rizka Maulina | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Praktikum Biologi Jaringan,Organ Dan Sistem Organ...
Description
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
JARINGAN, ORGAN DAN SISTEM ORGAN
OLEH : NAMA
:
RIZKA MAULINA
NIM
:
J1E110026
KELOMPOK :
2 (DUA)
ASISTEN
LISSA WULANDARI
:
PROGRAM STUDI S-1 FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMBUNG MANKURAT BANJARBARU 2010
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti makhluk hidup yang lain, tumbuhan dan hewan juga memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti pada tumbuhan pucuk : batang, cabang, ranting daun, bunga dan buah. Akar : akar induk, akar leteral ( cabang akar). Sel-sel penyusun jaringan tubuh pada hewan lebih banyak dan kompleks. Jaringan adalah kumpulan struktur, fungsi, cara pertumbuhan dan cara perkembangan serupa. Jaringan pada hewan dibagi menjadi 4 jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat atau penyambung, jaringan otot dan jaringan syaraf. Sifat dari tumbuhan bersel banyak adalah tingkatan koordinasi dan korelasi yang tinggi antara komponen organ, jaringan dan sel-sel. Jaringan tumbuhan merupakan kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama, atau bentuk yang sama fungsi berbeda. Semua jaringan tumbuhan umumnya dibagi menjadi 2 tipe yaitu jaringan merismetik dan jaringan permanen. Jaringan merismatik (muda) dan jaringan permanen (dewasa) bersama-sama membentuk organ-organ tumbuhan yaitu : akar, batang, daun, dan organ reproduksi (bunga, buah dan biji) yang keseluruhannya merupakan tubuh tumbuhan (angiospermae). Pada hewan multiselluler atau metaoza terdapat suatu pembagian tugas untuk melaksanakan aktivitas atau fungsi tertentu. Dalam perkembangan awal embrio hewan multiselluler sudah mulai terbentuk diferensiasi lapisan-lapisan lembaga yang kelak akan terdiferensiasi lagi menjadi jaringan atau organ yang spesfik. Beberapa jaringan dengan fungsi yang sejenis akan membentuk organ, selanjutnya kesatuan yang berasal dari beberapa organ yang melaksanakan aktivitas (peranan) secara bersama-sama akan membentuk suatu sistem, sebagai contoh : jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dengan beberapa penyusun lain akan membentuk intestinum. Selanjutnya covum oris, dentis, esophagus, ventriculus, entistinum, cloaca/anus, dan pancreas membentuk sistem pencernaan. Pada kegiatan ini dicoba pengenalan beberapa organ tubuh vertebrata
dengan menekankan pada letak dan besarnya organ tersebut terhadap organ lain atau terhadap dinding badannya. Menentukan letak alat-alat yang satu dengan yang lain dan sekitarnya disebut Topografi. Topografi dibedakan atas syntopi, yaitu letak alat-alat terhadap yang lain dan skeletopi, yaitu letak alat-alat terhadap permukaan/dinding.
1.2. Tujuan Tujuan praktikum kali ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengenal beberapa jaringan pada tumbuhan Angiospermae. 2. Untuk mengenal organ-organ tumbuhan beserta bagian-baginnya pada Angiospermae. 3. Untuk mengenal beberepa jaringan pada hewan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Dasar Teori Sel-sel penyusun jaringan tubuh pada hewan lebih banyak dan kompleks. Jaringan adalah kumpulan struktur, fungsi, cara pertumbuhan dan cara perkembangan serupa. Klasifikasi jaringan pada tumbuhan berdasarkan tingkat perkembangannya, jenis sel yang menyusun, dan fungsi. Sedangkan jaringan pada hewan dibagi menjadi 4 jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat atau penyambung, jaringan otot dan jaringan syaraf (Annisa, 2007) Pada umumnya jaringan pada tumbuhan dapat dibedakan antara jaringan merismetik (muda) dan jaringan permanen (dewasa) yaitu : 1.
Jaringan merismetik (muda), biasanya terdiri atas sel-sel embrional, dinding tipis, kaya akan plasma, vakuola-vakuola kecil dan bentuk sel isodiametris.
2.
Jaringan permanen (dewasa), bentuk sudah tetap, tidak mengalami pembelahan, vakuola besar, mengalami penebalan dan plasma sedikit. Berdasarkan bentuk dan fungsinya pada jaringan dewasa sudah dapat dibedakan menjadi : jaringan pengangkut dan jaringan fotosintetik.
(Gazali, 2009) Pada hewan tingkat tinggi (mamalia) dibedakan empat tipe jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan saraf, dan jaringan otot. 1. Jaringan Epitel Jaringan epitel merupakan jaringan yang menutupi jaringan lain. Jaringan ini meliputi epitel sederhana dan epitel berlapis. Jaringan epitel sederhana hanya terdiri dari satu lapis sel. Contohnya adalah jaringan epitel pipa sebelah dalam. Jaringan epitel berlapis terdiri atas beberapa lapis sel (Annisa, 2007) Fungsi jaringan epitel : proteksi, ekskresi, osmoregulasi dan thermoregulasi, sekresi, respirasi, absorpsi. Ada dua jenis epitel, yaitu : epitel penutup dan epitel kelenjar. Epitel penutup : I. Epitel selapis 1. Epitel selapis pipih
2. Epitel selapis kubus 3. Epitel selapis silindris 4. Epitel berlapis banyak palsu bersilial II. Epitel berlapis banyak 1. a) Epitel berlapis banyak pipih tidak menanduk b) Epitel berlapis banyak pipih menanduk 2. Epitel berlapis banyak kubus 3. Epitel transisional Epitel kelenjar Epitel kelenjar adalah jaringan yang di bentuk oleh sel - sel yang terkhususkan untuk menghasilkan suatu sekret cair yang komposisinya berbeda dari komposisi darah atau cairan antar sel.(Gazali, 2009) Kelenjar adalah turunan jaringan epitel, merupakan organ yang sebagian besar terdiri atas sel - sel kelenjar. Sekretnya dapat berupa enzim, hormon atau lendir.terdapat dua jenis kelenjar, yaitu kelenjar esokrin dan kelenjar endokrin.(Nugroho, 2004) 2. Jaringan Pengikat Fungsi utama jaringan pengikat adalah untuk mengikat dan menopang jaringan –jaringan yang lain. Berlawanan dengan jaringan epitel, jaringan epitel mempunyai kerapatan sel yang longgar dan sel-selnya menyebar di antara matriks-matriks ekstraseluler (Nugroho, 2004) Matriks tersusun dari jaring-jaring serat yang diselubungi oleh media yang diselubungi oleh media dasar yang bisa berupa cairan, gel, ataupun padat (Annisa, 2007) Macam-macam jaringan pangikat antara lain : 1. Jaringan lemak 2. Darah 3. Tulang rawan 4. Tulang 5. Jaringan ikar longgar 6. Jaringan ikat padat Serat - serat jaringan pengikat yang terbuat dari protein terdiri dari 3
macam, yaitu : serat kolagen (collagenous fibers), serat elastik (elastic fibers) dan serat retikular (reticular fibers) (Ryan, 2010) 3. Jaringan saraf Jaringan saraf berfungsi untuk menangkap stimulus dan mengalirkan sinyal dari satu bagian tubuh hewan ke bagian tubuh yang lain. Unit fungsional dari jaringan saraf adalah neuron, atau sel saraf, yang terspesialisasi untuk menghantarkan sinyal yang disebut impuls saraf (Ryan, 2010) Neuron terdiri dari sebuah sel tubuh dan dua atau lebih ekstensi yang disebut dendrit atau akson. Panjang ujung neuron bisa mencapai 1 meter pada manusia. Dendrit menhantarkan impuls dari ujungnya menuju neuron. Sementara akson menghantarkan impuls menuju ke neuron lain atau menuju ke efektor, yaitu suatu striktur seperti sel otot yang membawa keluar respon tubuh (Nugroho, 2004) 4. Jaringan otot Jaringan ini disusun oleh sel panjang yang disebut berkas otot yang memiliki kemampuan untuk berkontraksi ketika distimulasi oleh impuls saraf. Pada tubuh vertebrata, terdapat tiga macam jaringan otot, yaitu : - Otot rangka - Otot jantung - Otot polos (Tim Olimpiade Biologi Indonesia, 2005) Otot rangka (lurik) menempel pada tulang dengan tendon dan bertanggung jawab pada pergerakan tubuh. Organ jantung bertanggung jawab terhadap kontraksi otot jantung. Otot jantung memiliki ciri-ciri seperti otot lurik, tetapi bercabang dan ujungnya menyatu lagi sehingga memungkinkan pengantara sinyal dari sel satu ke sel yang lainnya. Otot sel memiliki penampakan yang polos, ditemukan pada dinding organ pencernaan , arteri, dan organ internal lainnya. Otot polos mempunyai pergerakan yang lebih lambat dibandingkan dengan otot lurik, tetapi gerakannya dapat bertahan lama (Gazali, 2009)
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1
Waktu dan Tempat Kegiatan praktikum dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 2 November
2010 pukul 14.00-16.00 WITA bertempat di ruang Biologi I Laboratorium Dasar MIPA Unlam Banjarbaru. 3.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah mikroskop, loupe, kaca benda, kaca penutup, pisau silet/cutter, mikroskop binokuler, papan seksi/papan paraffin, bedah, dan buku gambar dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah preparat jadi, tanaman jagung (Zea mays), tanaman kembang sepatu (Hibiscus sp), tanaman kembang merak (Caesalpinia pulcherima), mencit (Mus muskulus), dan burung dara
(Columba livia).
3.3. Prosedur Percobaan 1. Jaringan tumbuhan dan jaringan hewan 1. Mengamati di bawah mikroskop preparat yang disediakan dengan perbesaran lemah, kemudian perbesaran kuat. 2. Menggambar
beberapa
sel/jaringan
dan
melengkapi
dengan
keterangannya.
2. Organ dan sistem organ tumbuhan 1. Menuliskan nama spesies dan suku dari spesies yang digunakan. 2. Mengamati organ-organ (akar, daun, bunga, dan buah), dengan memperhatikan bagian maasing-masing. 2.1. Akar 1. Menyebutkan sistem perakarannya (akar tunggang atau serabut). 2. Menggambarkan
secara skematis dan melengkapi dengan
keterangan, seperti - Akar primer (radix primarius)
- Leher akar (collum radici) - Batang akar (corpus radiki) - Cabanag-cabang akar (radix lateralis) - Ujung akar (apex radici) - Serabut akar (fibrica radiculi) - Tudung akar (calyptra) 2.2. Batang Menggambarkan
secara
skematis
dan
melengkapi
dengan
keterangan bagian-bagiannya, seperti - Buku-buku batang (nodus) - Ruas batang (internodus) - Daun (folium) dengan duduk daunnya - Daun penumpu (stipula) 2.3. Daun a. Apakah daun tumbuhan sampel tersebut lengkap atau tidak lengkap. Daun yang lengkap mempunyai : upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). b. Menggambarkan secara skematis sehelai daunnya dan memberi keterangan mengenai : - Pangkal daun (basis) - Ujung daun (apex) - Tepi daun (margo) - Pertulangan daun (nervatio) - Ibu tulang daun 2.4. Bunga a. Menuliskan jenis bunga apakah sampel tumbuhan tersebut (tunggal/mejemuk). b. Menggambarkan dan menyebutkan bagian-bagian : - Ibu tangkai bunga (pendunculus, rachis) - Tangkai bunga (pedicellus) - Dasar bunga (receptaculum) - Daun pelindung (brectea)
- Daun tangkai (bracteola) - Seludang buang (spatha) - Daun kelopak dan kelopak bunga (sepala dan calyx) - Daun mahkota dan mahkota bunga (petala dan corolla) - Benang sari (stamen) dengan : tangkai sari (filamentum) dan kepala sari (anthera) - Putik (pistilum) dengan : 1. Bakal buah (ovarium) : daun buah (carpellum), ruang bakal biji (locolus) dan bakal biji (ovulum). 2. Tangkai putik (stylus) 3. Kepala putik (stigma)
3. Organ dan sistem organ tubuh hewan 1. Menuliskan klasifikasi hewan yang digunakan 2. Menggambarkan morfologi (inspectio) dn memberi keterangan bagianbagian badannya. 3. Melakukan pembedahan (sectio), dengan cara : a. Meletakkan punggung marmot pada bak parafin, kemudian keempat kakinya direntangkan dengan jarum pada bak parafin tersebut. b. Membasahi rambut di linea mediana dan mengusapkan ke arah lateral/samping, kemudian menggunting kulitnya mulai daerah sternum ke cranial dan juga ke caudal. c. Mengangkat kulit dari jaringan di bawahnya dengan menggunakan pinset. Membuka dinding perut memanjang sampai di dekat diaphragma/sternum. 4. Memotong sternum melingkar mulai dari dexter kemudian sinester, sehingga akan nampak organ-organ di dalam rongga dada dan rongga perutnya, yaitu : 5. Dari organ-organ yang didapatkan, mengelompokkan organ-organ yang termasuk : systema digestorium, systema cardiovasculare dan systema respiratorium.
6. Menggambarkan organ-organ di dalam rongga dan rongga perut pada buku gambar. 7. Menggambarkan systema urogenitale dan systema digestoria lengkap dengan keterangannya.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Klasifikasi : Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Sub divisio
: Angiospermae
Class
: Monocotyladanae
Ordo
: Glumiflorae
Famili
: Poaceae
Genus
: Zea
Spesies
: Zea mays Keterangan : 1. Bunga jantan 2. Bunga betina 3. Daun 4. Batang 5. Akar 6. Buah 7.
Gambar 1. Tanaman jagung (Zea mays)
Keterangan : 1. Akar primer 2. Leher akar 3. Batang akar 4. Cabang akar 5. Serabut akar 6. Tudung akar
Gambar 2. Akar jagung (Zea mays) Keterangan : 1. Buku-buku batang (nodus) 2. Ruas batang (internodus)
Gambar 3. Batang jagung (Zea mays) Keterangan : 1. Ujung daun (apex) 2. Tepi daun (margo) 3. Helaian daun (lamina) 4. Pertulangan daun (nervatio) 5. Pangkal daun (basis) 6. Tangkai daun (petiolus)
Gambar 4. Daun jagung (Zea mays)
Keterangan : 1. Xilem 2. Floem 3. Epidermis 4. Parenkim 5. Sklerenkim 6. Kolenkim
Gambar 4. Penampang melintang batang jagung (Zea mays)
Keterangan: 1. Putik 2. Tangkai putik 3. Bakal buah 4. Daun pelindung
Gambar 5. Buah jagung (Zea mays)
Keterangan : 1. Benang sari 2. Tangkai sari
Gambar 6 bunga jantan jagung (Zea mays)
Klasifikasi : Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Sub divisio
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Malvales
Famili
: Malveceae
Genus
: Hibiscus
Spesies
: Hibiscus sp
Keterangan : 1.Bunga 2. Daun 3. Batang 4. Putik 5. Benang sari
Gambar 6. Tanaman Kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis)
Keterangan : 1.
Tangkai bunga
2.
Dasar bunga
3.
Daun kelopak (Sepala)
4.
Kelopak bunga
5.
Mahkota bunga
6.
Benang sari (Stamen)
7.
Tangkai sari
8.
Kepala sari (Anthera)
9.
Tangkai putik (Stylus)
10. Kepala putik (Stigma) Gambar 7. Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa sinensis)
Keterangan : 1. Helaian daun 2. Tulang daun 3. Ibu tulang daun 4. Ujung daun 5. Tepi daun 6. Pangkal daun
Gambar 8. Daun Kembang Sepatu (Hibiscus sp)
Keterangan : 1.Buku-buku batang (nodus) 2. Ruas batang (internodus)
Gambar 9. Batang Kembang Sepatu (Hibiscus sp)
Klasifikasi : Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Rosales
Famili
: Caesalphinaceae
Genus
: Caesalphina
Spesies
: Caesalpinia pulcherima
Keterangan : 1.Bunga 2. Daun 6. Batang
Gambar 10. Tanaman Bunga Merak (Caesalpinia pulcherima)
Keterangan : 1. Putik 2. Benang sari 3. Kepala sari 4. Kelopak 5. Mahkota bunga Gambar 11. Kembang merak (Caesalpinia pulcherima) Keterangan : 1. Helai daun 2. Anak tangkai daun 3. Ibu tangkai daun
Gambar 12. Daun kembang merak (Caesalpinia pulcherima)
Keterangan : 1. Dinding sel 2. Inti sel 3. Serat 4. Berwarna merah 5. Perbesaran 40x
Gambar 13. Jaringan otot lurik potongan membujur (Striated muscle)
Keterangan : 1. Gelembung udara 2. Epitel berlapis banyak 3. Inti sel 4. Berwarna merah 5. Perbesaran 40x
Gambar 14. Jaringan Epitel Rongga Mulut Keterangan : 1. Inti sel 2. Serabut otot
Gambar 14 Jaaringan otot polos Keterangan : 1. Inti sel 2. Serabut otot 3. Penghubung antar 2 sel
a
Gambar 15 Jaringan otot jantung
Klasifikasi : Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Subpilum
: Vertebrata
Class
: Mamalia
Ordo
: Rodentia
Famili
: Muridae
Genus
: Mus
Spesies
: Mus musculus
Gambar 15. Morfologi mencit (Mus musculus) Keterangan : 1. Kepala 2. Badan 3. Mata 4. Telinga 5. Mulut 6. Kaki depan 7. Kaki belakang 8. Kuku 9. Ekor
Gambar 16. Organ tubuh mencit (Mus musculus) Keterangan : 1. Lambung 2. Hati 3. Empedu 4. Jantung 5. Ginjal 6. Usus halus 7. Rektum 8. Usus besar 9. Paru-paru
Klasifikasi : Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Subpilum
: Vertebrata
Class
: Aves
Ordo
: Columbiformes
Famili
: Columbaceae
Genus
: Columba
Spesies
: Columba livia
Gambar 12. Morfologi tubuh burung dara (Columba livia) Keterangan : 1. Mulut 2. Hidung 3. Mata 4. Sayap 5. Ekor 6. Kaki
Gambar 13. Organ tubuh burung dara (Columba livia) Keterangan: 1. Jantung 2. Hati 3. Pundi-pundi udara 4. Lambung 5. Pankreas 6. Usus halus 7. Usus besar 8. Anus
3.2 Pembahasan Pada percobaan ini, praktikan melakukan pengamatan terhadap tanaman jagung (Zea mays), kembang sepatu (Hibiscus sp.), dan kembang merak (Caesalpinia pulcherima) yang merupakan tanaman dari divisi yang sama namun berasal dari kelas yang berbeda. Selain itu dilakukan juga pengamatan terhadap mencit (Mus musculus), dan burung dara (Columba livia.). Bunga merak memilki struktur yang hampir sama dengan bunga sepatu. Yang
berbeda adalah keadaan dan ukuran filamen dan anthera. Pada kembang merak filamennya pendek bila dibandingkan dengan kembang sepatu. Benang sari pada kembang merak terlepas (tidak berlekatan satu sama lain) sedangkan pada kembang sepatu benang sarinya bersatu. Bunga merak mempunyai ciri-ciri yaitu warna mahkota bunga merah mencolok, mahkota dan kelopaknya berkelipatan lima atau empat dan merupakan bunga sempurna, karena memiliki bagian yang sempurna. Jagung merupakan salah satu
tumbuhan yang
berasal
dari kelas
monocotyledonae (tumbuhan berkeping satu) atau sering disebut dengan tumbuhan berumah satu, yaitu tumbuhan yang menghasilkan bunga jantan dan bunga betina yang terpisah tapi masih berada dalam satu pohon. Bunga jantan tumbuh di bagian atas pohon berupa bilah-bilah yang mengandung serbuk sari. Bunga betina terdapat pada sisi diantara daun dan batang, mengalami penyerbukan dengan dubuahi oleh serbuk sari dan akan berkembang menjadi buah jagung. Daun jagung berbentuk memanjang seperti pita dengan urat daun yang sejajar serta terdapat ikatan pembuluh (jaringan pengangkut). Akar jagung merupakan akar serabut, yaitu akar yang keluar dari pangkal batang dan berbentuk seperti serabut. Pada tumbuhan kembang sepatu, bunganya merupakan bunga yang hermaprodit yaitu bunga yang memiliki alat kelamin jantan (serbuk sari) dan alat kelamin betina (putik) dalam setiap kuntumnya. Begitu pula halnya dengan kembang merak. Daun pada kembang sepatu menunjukkan bahwa tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan yang tidak sempurna karena hanya mempunyai bagian tangkai dan helaian saja, sedangkan pada kembang merak daunnya merupakan daun majemuk yang mempunyai banyak daun pada satu tangkai utama yang kemudian terbagi lagi menjadi beberapa buah tangkai kecil yang ditumbuhi oleh daun-daun. Bunga pada kembang sepatu juga bisa dikatakan belum sempurna karena hanya memiliki putik, mahkota bunga, kelopak bunga, hipantium, dan kelopak tambahan. Begitu pula dengan bunga pada kembang merak yang hanya memiliki putik, kepala sari, benang sari, kelopak, dan mahkora bunga. Suatu bunga dikatakan sempurna bila bunga tersebut memiliki ibu tangkai bunga, tangkai
bunga, daun kelopak, kelopak bunga, dasar bunga, daun pelindung, daun tangkai, seludang bunga, mahkota, benang sari dan putik.. Dilihat dari keberadaannya kembang sepatu bisa digolongkan ke dalam bunga tunggal, sedangkan bunga merak dilihat dari banyaknya bunga dalam satu tangkai dapat digolongkan sebagai bunga majemuk. Jaringan tubuh hewan dibedakan atas empat kelompok utama yaitu jaringan epitel yaitu jaringan yang melapisi suatu rongga atau suatu permukaan bebas, jaringan pengikat yaitu jaringan yang mengadung matriks sangat banyak, jaringan otot yaitu jaringa yang sebagian besar terdiri dari sel-sel berbentuk serabut-serabut dengan ukuran panjang yang bervariasi, dan jaringan saraf. Jaringan epitel dibedakan lagi menjadi jaringan-jaringan yang lebih khusus sesuai dengan struktur dan fungsi masing-masing Jaringan pengikat mencakup beberapa jaringan yang struktur dan fungsinya sangat berlainan yaitu jaringan pengikat cair yang berupa darah. Darah yang terasusun atas matriks yang berupa cairan dan disebut juga plasma darah, dan sel-sel yang bebas yang mengambang di dalam plasma darah . Jaringan otot tidak banyak variasinya yaitu hanya otot seranlintang yaitu otot yang umumnya melekat pada tulang-tulang kecuali otot lidah, otot polos yaitu otot yang tersusun atas sel-sel atau serabut-serabut otot yang berbentuk kumparan pipih, kadang-kadang ujungnya belok,dan otot jantung yaitu otot yang serabutserabutnya tidak terpisah satu sama lain, melainkan hubungan satu sama lain dengan perantara penghubung-penghubung yang berjalan condong sehingga membentuk jaringan kontraktil. Dari hasil pengamatan luar mencit, yang terlihat yaitu bagian kepala (mata, telinga, hidung, mulut), bagian badan (empat buah kaki, kuku), dan bagian ekor. Setelah melakukan pembedahan, terlihat organ bagian dalam maencit. Dari organ-organ itu dapat dikelompokkan berdasarkan organ-organ yang termasuk sistem digestorium (pencernaan) yaitu mulut yang di dalamnya terdapat gigi, lidah, kelenjar air liur, esophagus, laring, kelemjar submaksikalis, kelenjar sublingualis, ventrikel, hati, kantung empedu, lambung, usus halus, kolon. Sekum, dan vesika urinaria. Sistem cardiovaskuler adalah atrium (jantung), paru-paru, dan sistem respiratorium (penapasan) adalah rongga hidung, laring, trakea, dan paru-
paru. Burung dara termasuk golongan unggas (aves), memiliki ciri-ciri yaitu mempunyai, kerongkongan, batang tenggorokan, sayap, dua kaki, ekor dan seluruh tubuhnya ditumbuhi bulu. Bagian dalam tubuhnya terdapat organ-organ tubuh yang masing-masing memiliki fungsi tertentu. Organ-organ yang meiliki fungsi sebagai sistem pencernaan adalah mulut yang berbentuk paruh, esophagus, tembolok, hati, lambung kelenjar, lambung otot, usus, dan kloaka. Organ-organ yang termasuk sistem pernapasan adalah lubang hidung, celah tekak atau faring, trakea, dan paru-paru.
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil praktikan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut : 1. Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. 2. Organ-organ pokok yang terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi adalah akar, batang, dan daun. Sedangkan bunga dan buah merupakan hasil dari modifikasi organ pokok. 3. Tumbuhan angiospermae pada umumnya mempunyai daun yang berbentuk menyirip dan memiliki jaringan pengangkut pada batang yang tidak tersusun secara teratur, serta memiliki akar serabut dan memiliki jumlah biji yang hanya satu buah. 4. Sistem organ pada hewan antara lain sistem rangka, sistem pencernaan, sistem reproduksi, sistem ekskresi, dan sistem koordinasi. 5.2 Saran Dengan hasil pembuatan Laporan Praktikum Biologi Umum ini semoga mahasiswa dapat memahami, mengerti dan menambah wawasan dan pengetahuan khususnya tentang “Jaringan, Organ, dan Sistem Organ pada Tumbuhan dan Hewan”
DAFTAR PUSTAKA
Annisa. 2007. Sel-Sel Penyusun Jaringan Hewan. http://annisanfushie.wordpress.com/2008/11/23/sel-sel-penyusunjaringan-hewan diakses tanggal 6 November 2010 Ahmad Gazali. 2009. Jaringan Hewan dan Tumbuhan. http://www.scribd.com/doc/40985652/PRAKTIKUM-I diakses tanggal 6 November 2010 Nugroho, L. Hartanto & Issirep Sumardi. 2004. Biologi Dasar. Penebar Swadaya. Yogyakarta. Ryan Ilham. 2010. Jaringan Hewan. http://www.scribd.com/doc/5148081/JARINGAN-HEWAN diakses tanggal 6 November 2010 Tim Olimpiade Biologi Indonesia. 2005. Ringkasan Materi Olimpiade Biologi Internasional. ITB. Bandung
View more...
Comments