Laporan Praktikum Biokimia Dasar Susu

January 18, 2019 | Author: Dini Dwi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Praktikum Biokimia Dasar Susu...

Description

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA DASAR ACARA VIII SUSU

Disusun oleh Kelompok XXI Zulfi Nur A.R. PT/06227 Farkhan Insani PT/06365 Nuraditya PT/06366 Dini Dwi Ludfiani PT/06384  Akhyadi Daud S. Silalahi Silalahi PT/06404 PT/06404  Asisten : Dimas Hand Hand Vidya Vidya Pradipta Pradipta

LABORATORIUM BIOKIMIA NUTRISI BAGIAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA  YOGYAKARTA 2013

ACARA VIII SUSU

Tujuan Praktikum

Tujuan Tujuan praktiku praktikum m susu susu adalah adalah mengetah mengetahui ui butir-b butir-butir utir lemak dalam dalam susu, susu, pH susu, penggumpalan kasein, senyawa-senyawa yang terdapat di dalam susu, dan sifatsifat dari senyawa susu.

Tinjauan Pustaka

Menurut Poedjiadi (1995), susu merupakan suatu sekresi kelenjar susu dari yang sedang laktasi atau ternak yang sedang laktasi, dan dilakukan pemerahan dengan sempurna, tidak termasuk kolostrum serta tidak ditambah dan dikurangi oleh suatu kompo kompone nen. n. Menuru Menurutt Tillma Tillman n (199 (1998), 8), bebe bebera rapa pa faktor faktor yang yang dapat dapat mempe mempeng ngaru aruhi hi komposis komposisii susu adalah bangsa bangsa dan individ individu u sapi, sapi, periode periode pemerahan pemerahan kondisi kondisi sapi, sapi, pakan, dan penyakit. Menurut kandungan kandungan lemak dan protein, susu dibedakan dibedakan menjadi dua, yaitu susu kaya kadar lemak dan protein tinggi, seperti susu ikan paus, kelinci, dan anjing laut, dan susu miskin kadar lemak dan protein rendah, seperti susu sapi, kambing, domba, kuda, kerbau, dan manusia. Susu merupakan emulsi lemak dalam air yang mengandung garam-garam mineral, gula, dan protein. Komposisi kimia utama susu adalah air dan lemak. Air berfungsi sebgai pelarut, lemak susu menentukan rasa susu. Lemak susu berbentuk butir-butir sangat kecil yang disebut globula. Tiap butir lemak dikelilingi oleh selaput protein yang dapat memelihara kestabilan emulsi lemak dalam susu. Globula ini menentukan proses pemisahan susu, churning , pembuatan keju, dan penggumpalan susu atau krim (Soeparno, 2001). Protein susu terdiri dari 80% kasein, 18% laktalbumin, dan 0,05% hingga 0,07% laktoglobulin. Kasein merupakan substansi yang berwarna putih kekuningan didapat dalam kombinasi dengan Ca sebagai kalsium. Kasein dapat diendapkan dengan asamasam encer, dan alkohol. Penggunaan kasein dalam makanan adalah sebagai pengikat

pada sosis dan unsur utama pembuatan makanan bayi. Karbohidrat utama pada susu adalah laktosa yang tersusun atas glukosa dan galaktosa. Kemanisannya

1

/6 kemanisan

sukrosa. sukrosa. Susu Susu merupaka merupakan n sumber sumber utama utama mineral mineral potassiu potassium, m, kalsium, kalsium, magnesiu magnesium, m, klorida, fosfor, dan sulfur (Poedjiadi, 1995). Menurut Nurwantoro dan Abbas (1997), faktor-faktor yang mempengaruhi susu adalah jenis ternak yang diperah waktu pemerahan, makanan ternak, penyakit, musim, dan umur sapi. Menurut Soeparno (2001), faktor yang mempengaruhi komposisi susu adalah yang pertama faktor keturunan. Perbedaan komposisi terutama pada kadar  lemaknya yang bervariasi secara luas. Kadar lemak yang tinggi biasanya diikuti dengan kenaikan protein, sedangkan kadar mineral dan laktosa relatif konstan. Faktor kedua adalah faktor makanan. Jumlah makanan yang diberikan akan mempengaruhi jumlah produksi produksi susu. susu. Sapi Sapi mempunya mempunyaii kecend kecenderun erungan gan untuk untuk menghasi menghasilkan lkan susu susu dengan dengan komposisi yang konstan terutama protein dan mineral, sehingga yang terpengaruh oleh makanan adalah hasil atau jumlah produk. Faktor ketiga adalah faktor iklim. Kadar  lemak dan protein sangat dipengaruhi oleh iklim. Pada musim dingin, kadar lemak tinggi dibandingkan dengan musim panas. Menutur Silalahi (2006), kasein adalah zat yang digunakan sebagai stabilisator  emulsi emulsi air susu. susu. Kasein Kasein merupak merupakan an proteid proteida a fosfor fosfor yang yang dijumpa dijumpaii dalam dalam endapa endapan n koloida air susu. Kasein merupakan hasil pengolahan susu yang larut dalam larutan alkali alkali dan dan asam asam pekat pekat,, meng mengen endap dap dalam dalam asam asam lemak lemak,, dan dan tidak tidak larut larut dalam dalam air. air. Menur Menurut ut Shid Shiddie dieqy qy (200 (2004), 4), kase kasein in merup merupak akan an prot protein ein terbes terbesar ar dalam dalam susu susu yang yang mencapa mencapaii 80%. Kasein Kasein terdiri terdiri dari beberap beberapa a fraksi fraksi seperti seperti α-kasein α-kasein,, β-kasein β-kasein,, dan kappa-kasein. Kasein merupakan salah satu komponen organik yang melimpah dalam susu bersama lemak dan laktosa.  Air susu yang yang dihasilkan dihasilkan selama selama empat hingga hingga 5 hari hari pertama pada pada waktu laktasi disebut kolostrum. Kandungan garamnya lebih tinggi terutama Na dan Cl. Mulai hari kelima dan seterusnya, kadar lemak dan protein akan naik, sedangkan kadar laktosa semakin berkurang. Faktor yang mempengaruhi komposisi susu adalah pemerahan. Prosedur pemerahan sangat mempengaruhi kadar lemak, sedangkan kadar protein dan laktosa laktosa tidak tidak terpenga terpengaruh ruh.. Kadar Kadar lemak lemak juga juga dipenga dipengaruh ruhii interval interval dari dari pemerah pemerahan. an. Interval yang lebih lama dapat menurunkan kadar lemak pada pemerahan berikutnya.

Fakt Faktor or selan selanjut jutny nya a adalah adalah peng pengaru aruh h umur umur sapi. sapi. Semak Semakin in tua sapi, sapi, air air susu susu yang yang dihasilkan akan mengandung kadar lemak semakin kecil, sedangkan komposisi susu dan sifat unsur-unsur lain tidak memperlihatkan perubahan akibat umur sapi. Faktor  selanjutnya adalah waktu pemerahan. Waktu pagi, kadar lemak 0,5% hingga 2% lebih banyak dibanding dibanding siang hari. Pemerahan Pemerahan tiga hingga empat kali sehari kadar lemaknya lebih tinggi dibanding dua kali sehari (Soeparno, 2001). Susu segar mempunyai pH 6,5 hingga 6,6 (bersifat agak asam). Keasaman susu segar berhubungan dengan fosfat susu, protein (kasein dan albumin), serta sejumlah kecil CO2 dan sifat yang terdapat pada susu. Berat jenis susu sekitar 1,027 hingga 1,035. Semakin banyak lemak susu, semakin rendah berat jenisnya. Semakin banyak prosentase padatan bukan lemak, semakin berat susu tersebut. Susu segar mempunyai rasa rasa agak agak manis manis.. Flavour  yang yang khas khas pada pada susu susu mempu mempuny nyai ai hubun hubungan gan deng dengan an kandungan laktosa yang tinggi dan klorida yang relatif rendah (Tillman, 1998). Menurut Menurut Soeparn Soeparno o (2001), (2001), warna warna susu susu putih putih kebirukebiru-biru biruan an yang yang disebab disebabkan kan pemantulan cahaya oleh globula lemak yang terdispersi, kalsium kaseinat, dan fosfat koloidal. Susu yang dihilangkan atau kadar lemaknya rendah, warna kebiru-biruan lebih tampak. tampak. Karoten Karoten menyebab menyebabkan kan susu berwarna berwarna kuning, kuning, terutama terutama untuk untuk susu yang yang kandunga kandungan n lemaknya lemaknya tinggi. tinggi. Menurut Menurut Adriani Adriani (2006), (2006), tingginy tingginya a produks produksii dan kadar  kadar  lemak lemak sangat sangat berhubun berhubungan gan erat erat dengan dengan kandun kandungan gan asam asam propiona propionate te serta serta bakteri bakteri propionic acid, seperti Bacteroides amylophilus dan Succinomonas amylolitica. Titik beku susu adalah -0,55°C dengan kisaran 0,5°C hingga -0,6°C. pembekuan susu mempengaruhi mempengaruhi flavour  susu. susu. Rasa Rasa susu susu akan akan menja menjadi di tawar tawar setel setelah ah susu susu dibekukan dan mencair. Titik didih susu sedikit lebih tinggi dari air, sebab susu lebih bera beratt dari daripa pada da air. air. Susu Susu deng dengan an keas keasam aman an ting tinggi gi akan akan meng menggu gump mpal al apab apabil ila a dipan dipanask askan an atau atau direb direbus us,, diseba disebabk bkan an adan adanya ya prot protein ein susu susu (kase (kasein in dan dan album albumin) in) (Soeparno, 2001). Perubahan setelah pemerahan adalah perubahan fisik susu yang baru diperah mempunyai suhu sekitar suhu tubuh. Lamanya waktu setelah pemerahan, suhu susu berangsur-angsur turun mendekati suhu kamar yang lebih rendah. Penurunan suhu meng mengak akib ibat atka kan n kons konsen entr tras asii lema lemak k susu susu menj menjad adii lebi lebih h pada padat, t, bera beratt jeni jenis s susu susu meningk meningkat, at, dan menguapn menguapnya ya berbaga berbagaii gas. Perubah Perubahan an kedua kedua setelah setelah pemerah pemerahan an

adalah perubahan mikrobiologi. Susu merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme sesudah pemerahan apabila dibiarkan begitu saja dengan penanganan yang yang tida tidak k baik baik,, maka maka pert pertum umb buhan uhan mikr mikroo oorg rgan anis isme me akan akan cepa cepatt sekal ekalii dan dan menga mengakib kibat atkan kan kerus kerusak akan an pada pada susu. susu. Peru Perubah bahan an kimia kimia susu susu berka berkaita itan n deng dengan an perubahan mikroorganisme (Tillman, 1998).

Materi dan Metode

Materi Alat.  Alat-alat yang digunakan pada praktikum susu adalah tabung reaksi, pipet

tetes, pembakar spirtus, korek api, penjepit, gelas ukur, corong, spatula, kertas saring, indikator pH, droplet, kertas minyak, gelas benda dan mikroskop. Bahan. Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum susu adalah susu segar,

susu basi, asam asetat 2%, KOH 10% atau NaOH 40%, CuSO 4 0,1%, formaldehid encer, H 2SO4 pekat, HgSO 4 1%, NaNO3, HNO3, reagent benedict, asam asetat glasial, fenilhidrazin padat, Na-asetat, NH 4OH, K-oksalat, ammonium molibdat, dan eter.

Metode

Setete tes s susu susu sega segarr dili diliha hatt di bawa bawah h mikr mikros osko kop, p, Meliha Melihatt butira butiran n lemak. lemak. Sete kemudian diamati dan digambar di lembar kerja praktikum. Pengukuran pH. Kertas pH dimasukkan ke dalam susu segar dan susu yang

sudah lama yang ditempatkan di droplet, kemudian dicatat pH susu masing-masing. Penggumpalan kasein. Tabung reaksi diisi 10 ml susu dan setetes demi setetes

asam asetat 2% sampai menggumpal, kemudian gumpalan disaring untuk P4 (uji reaksi protein) dan P5a (preparasi). Filtratnya untuk P5e dan P5f. Sifat-sifat kasein (uji reaksi protein). Uji biuret. Gumpalan kasein (P3) ditambah 2 ml KOH 10% atau NaOH 40% dan

beberapa tetes CuSO 4 0,1%, kemudian dicampur dan diamati warnanya. Uji hopski hopskin n cole. cole. Gumpalan kasein (P3) ditambah 1 ml larutan formaldehid

encer dan 1 ml H 2SO4 pekat, lalu digojog dan diamati warnanya. Uji millon. Gumpalan kasein (P3) ditambah 1 ml HgSO 4 1%, lalu dipanaskan

selama selama 10 menit menit dan segera didinginka didinginkan, n, kemudian kemudian ditambah ditambah 5 tetes tetes NaNO NaNO 3, lalu dipanaskan selama 10 menit. Uji xantoprotein. Gumpalan kasein (P3) ditambah 1 ml HNO 3 pekat, kemudian

dipanaskan dan didinginkan, lalu diamati warnanya.

Uji terhadap sifat-sifat kasein Preparasi. Filtrat kasein (P3) dipanaskan, kemudian disaring dan dibagi menjadi

dua untuk diuji benedict dan osazon. Uji daya mereduksi (uji benedict). Tabung reaksi diisi dengan 1 ml filtrat hasil

preparasi, kemudian ditambah 1 ml reagen benedict dan dipanaskan. Uji osazon. Filtrat hasil preparasi ditambah dengan 10 tetes asam asetat glasial

dan sedikit sedikit fenilhid fenilhidraz razina ina padat padat ditambah ditambah Na-aseta Na-asetat, t, lalu dipanask dipanaskan an dan disarin disaring. g. Dipanaskan dalam air mendidih selama 30 menit, kemudian diamati pada mikroskop. Uji Uji kals kalsiu ium m dan dan phos phosph phor or..

Filt Filtra ratt kase kasein in (P3) (P3) dita ditamb mbah ah NH 4OH, OH, lalu lalu

dipan dipanask askan an dan dan disar disaring ing.. Hasil Hasil endap endapan an ditamb ditambah ah deng dengan an asam asam aset asetat at encer encer,, kemudian disaring untuk diperoleh filtrat (5d) dibagi menjadi dua. Filtrat 5d ditambah 3 tetes kalium oksalat. Filtrat 5d ditambah 1 tetes HNO

3

pekat dan 3 tetes ammonium

molibdat, lalu dipanaskan hingga terbentuk endapan. Uji phosphor. Gumpalan kasein (P3) ditambah 1 tetes HNO 3 pekat dan 3 tetes

ammonium molibdat, lalu dipanaskan hingga terbentuk endapan. Gumpala alan n kasei kasein n (P3) (P3) ditamb ditambah ah 3 hingg hingga a 4 tetes tetes eter, eter, Uji Uji noda noda lema lemak. k. Gump diteteskan dalam droplet, kemudian diusapkan dengan kertas minyak, lalu diamati noda pada kertas.

Hasil dan Pembahasan

Melihat butiran lemak. Tujuan dari pengujian ini adalah mengetahui kandungan

lemak pada susu. Hasil yang diperoleh ketika setetes susu diletakkan pada gelas obyek dan diamati di bawah mikroskop adalah sebagai berikut.

Gambar 1. Butiran susu Menurut Hardoyo (2012), gambar butiran susu dengan perbesaran 450 kali memiliki gambar sebagai berikut.

Gambar 2. Butiran susu Butiran Butiran lemak lemak pada susu merupak merupakan an jenis jenis lemak lemak triglise trigliserida rida dan kolester kolesterol. ol. Lemak tersebut terdapat sebagai emulsi kasar, sehingga terlihat seperti butiran yang bers bersam ama a kase kasein in meni menimb mbul ulka kan n warn warna a puti putih h pada pada susu susu.. Warn Warna a susu susu yang yang puti putih h disebabkan pemantulan cahaya oleh globula lemak yang terdispersi, kalsium kaseinat, dan fosfat koloidal (Soeparno, 2001). Tujuan pengukur pengukuran an pH adalah adalah mengeta mengetahui hui pH pada pada susu. susu. Pengukuran Pengukuran pH. Tujuan Berdasarkan uji yang telah dilakukan, ternyata susu segar yang dimasuki kertas pH memilki pH 6,7, sedangkan susu basi yang dimasuki kertas pH memiliki pH 5,9.

Menurut Tillman (1998), susu segar memiliki pH antara 6,5 hingga 6,6 (bersifat agak asam). Keasaman susu segar berhubungan dengan fosfat susu, protein (kasein dan albumin), serta CO 2 yang terkandung di dalam susu. Menurut Widodo (2003), apab apabila ila pH susu susu meny menyimp impan ang g dari dari angk angka a norma normal, l, berart berartii ada ada bahanbahan-ba bahan han yang yang menyebabkan menyebabkan pH menyimpang menyimpang (misalnya asam laktat yang terbentuk dari laktosa susu oleh kegiatan bakteri murni pada susu) yang dihasilkan oleh aktivitas mkrobia atau enzim. Penggumpalan kasein. Tujuan dari penggumpalan kasein adalah mengetahui

adan adanya ya prote protein in pada pada susu, susu, yaitu yaitu kasein kasein.. Prins Prinsip ip kerja kerjany nya a adal adalah ah gumpa gumpalan lan yang yang terbentuk menandakan adanya kasein di dalam susu. Hasil yang diperoleh ketika susu segar yang ditetesi asam asetat 2%, ternyata menghasilkan gumpalan. Penambahan Penambahan asam asetat glasial untuk mengikat asam oleh basa dalam larutan kasein. kasein. Penamba Penambahan han asam asam asetat asetat adalah adalah untuk untuk menggum menggumpalk palkan an kasein kasein pada pada titik titik isolistriknya (Rarasanti, 2011). Sifat-sifat kasein (uji reaksi protein) Uji biuret. Tujuan uji reaksi protein adalah mengetahui adanya ikatan peptide

pada protein susu. Prinsip kerjanya adalah terbentuk cincin ungu yang merupakan CuN hasil dari reaksi antara Cu dari CUSO 4 dan N dari peptida protein. Hasil yang diperoleh ketika gumpalan kasein yang ditambah dengan NaOH 40% dan CuSO

4

0,1% ternyata

didapati cincin ungu. Menurut Menurut Ophart Ophart (2003), (2003), timbulny timbulnya a warna warna ungu ungu pada pada permuka permukaan an dikaren dikarenakan akan larutan peptida dapat bereaksi dengan Cu 2+ membentuk kompleks ungu dalam suasana basa. Fungsi penambahan NaOH adalah untuk mencegah terjadinya endapan Cu(OH) 2 dan dan meme memeca cah h ikat ikatan an prot protei ein n agar agar terb terben entu tuk k urea urea seba sebaga gaii kata katali lisa sato torr untu untuk k mempercepat reaksi. Larutan CuSO 4 yang ditambahkan berfungsi sebagai donor Cu 2+ yang kemudian akan bereaksi dan membentuk kompleks ungu dengan reaksi sebagai berikut (Ophart, 2003). 2CO(NH2)2 → CONH2-NH-CONH 2 (biuret) + NH 3 CuSO4 + 2H2O → Cu(OH) 2 + H2SO4 Cu(OH)2 + NH3 → warna ungu

Uji hopskin cole. Bertujuan untuk mengetahui adanya asam amino triptophan.

Prinsip kerjanya adalah larutan berwarna ungu yang merupakan hasil dari reaksi antara gugus indol dari asam amino tryptophan dan aldehid dari formaldehida. Hasil yang diperoleh ketika gumpalan kasein yang ditambah dengan formaldehid encer dan H 2SO4 pekat yang kemudian digojok ternyata menghasilkan larutan berwarna ungu. Endapan ungu yang diperoleh pada uji hopskin cole disebabkan oleh pereaksi yang terdiri dari asam glioksilat (CHO.COOH) dalam H 2SO4. Tryptophan adalah suatu asam amino heterosiklik yang mula-mula diperoleh dari hasil pencernaan kasein oleh cairan cairan pankre pankreas. as. Tryptoph Tryptophan an akan berkonde berkondensas nsasii dengan dengan aldehid aldehid dengan dengan bantuan bantuan asam kuat dan senyawa yang berwarna. Pada dasarnya reaksi hopskin cole memberi hasil positif khas untuk gugus indol dalam protein (Poedjiadi, 1995). Bertujuan n untuk untuk mengetah mengetahui ui adanya adanya asam asam amino amino tirosin tirosin.. Prinsip Prinsip Uji millon. millon. Bertujua kerjanya adalah larutan berwarna berwarna merah yang merupakan hasil dari reaksi antara fenol dari asam amino tirosin dan Hg dari HgSO 4. Hasil yang diperoleh ketika gumpalan kasein kasein yang yang ditambah ditambah dengan HgSO HgSO 4 1% yang yang dipanask dipanaskan an dan didingi didinginkan nkan yang kemudian kemudian ditambah ditambah NaNO NaNO 3 dan dipanas dipanaskan kan kembali kembali ternyat ternyata a menghas menghasilka ilkan n warna warna merah pada larutan. Menurut Ophart (2003), penambahan NaNO 3 menyebabkan terjadinya eksitasi atau oksidasi Hg + menjadi Hg 2+, dan asam amino tirosin ternitrasi, sehingga terjadi reaksi pembentukan HgO yang berwarna merah (Ophart, 2003). Uji xantoprotein. Bertujuan untuk mengetahui adanya asam amino aromatik.

Prinsip kerjanya adalah larutan berwarna kuning yang merupakan hasil nitrasi terhadap benzene. HNO 3 akan bereaksi dengan inti benzene, sehingga menghasilkan warna kuning. Hasil yang diperoleh ketika gumpalan kasein yang ditambah dengan HNO

3

pekat dan dipanaskan ternyata menghasilkan warna kuning pada larutan. Reaksi yang terjadi pada uji xantoprotein menghasilkan derivat atau turunan nitro benzena berwarna kuning tua. Penambahan HNO 3 pekat pada uji ini berfungsi berfungsi sebagai penyebab terjadinya reaksi nitrasi karena inti benzena dari asam amino akan bereaksi dengan dengan HNO3 dan menghas menghasilka ilkan n campuran campuran berwarn berwarna a kuning kuning apabila apabila dipanask dipanaskan. an. Garam dari derivat tersebut akan berwarna kuning (Poedjiadi, 1995).

Uji terhadap sifat-sifat kasein Uji daya mereduksi (uji benedict). Bertujuan untuk mengetahui adanya gula

reduksi. Prinsip kerjanya adalah terdapat endapan merah bata yang merupakan hasil dari reduksi CuSO 4 menjadi Cu 2O. Hasil yang diperoleh ketika filtrat hasil preparasi ketika ditambah reagen benedict dan dipanaskan menghasilkan endapan merah bata. Laktosa merupakan komponen karbohidrat putama dalam susu. Endapan merah bata yang yang terbent terbentuk uk pada pada larutan larutan dikarena dikarenakan kan laktosa laktosa merupak merupakan an gula pereduk pereduksi si deng dengan an alde aldehi hid d pada pada resi residu du gluk glukos osa a yang yang dapa dapatt mere meredu duks ksii laru laruta tan n bene benedi dict ct membentuk Cu 2O ditandai warna merah bata dengan reaksi sebagai berikut (Widodo, 2003). Uji osazon. Bertujuan untuk mengetahui uji fisik karbohidrat pada susu (laktosa).

Hasi Hasill yang yang diper diperole oleh h ketik ketika a filtr filtrat at hasil hasil prep prepar arasi asi ditamb ditambah ah asam asam aseta asetatt glasia glasial, l, fenil fenilhid hidra razin zina a pada padat, t, dan dan Na-as Na-aset etat at yang yang kemud kemudia ian n dipana dipanaska skan, n, disar disaring ing,, dan dan dipanaskan kembali, lalu diamati pada mikroskop adalah sebagai berikut.

Gambar 3. Laktosa Menurut Tisaurus (2008), gambar yang dihasilkan adalah sebagai berikut.

Gambar 4. Laktosa Feni Fenilh lhid idra razi zin n

bere bereak aksi si

deng dengan an

mono monosa saka kari rida da

dan dan

bebe bebera rapa pa

disa disaka kari rida da

membentuk hidrazon dan osazon. Hidrazon merupakan substansi yang mudah larut (soluble) dan sulit diisolasi, diisolasi, sedangkan osazon relatif tidak larut dan membentuk membentuk kristal yang bentuknya spesifik untuk setiap jenis sakarida, sehingga osazon menjadi begitu

penting dalam membantu mengidentifikasi mengidentifikasi konfigurasi struktural dari sakarida. sakarida. Sukrosa tida tidak k memb memben entu tuk k osaz osazon on,, seme sement ntar ara a gluk glukos osa, a, fruk frukto tosa sa,, lakt laktos osa, a, dan dan malt maltos osa a memb membe entuk ntuk

osaz osazon on..

Reak Reaks si

pemb pemben entu tuka kan n

osaz osazon on

adala dalah h

seba sebaga gaii

beri beriku kutt

(Kurrataa’yun, 2012).  Aldosa + fenilhidrazin fenilhidrazin → fenilhidra fenilhidrazon zon Fenilhidrazon + 2 fenilhidrazin → Osazon + aniline + NH 3 +H2O Uji kalsium dan phosphor. Bertujuan untuk mengetahui adanya kalsium dan

phosphor. Hasil yang diperoleh ketika filtrat ditambah kalium oksalat adalah terbentuk endapan putih. Filtrat yang ditambah HNO 3 pekat dan ditambah ammonium molibdat menghasilkan endapan kuning. Menurut Yanuardi (2010), phospor pada kasein terlepas dengan penambahan HNO3 menghasilkan HPO 4. Ammonium molibdat berikatan dengan HPO 4 membentuk endapan ammonium phospomolibdat. phospomolibdat. Munculnya asap pada larutan ketika dipanaskan dipanaskan dikaren dikarenaka akan n larutan larutan membentu membentuk k HPO 4 yang yang menyebab menyebabkan kan phosph phosphor or pada pada kasein kasein terl terlep epas as menj menjad adii asam asam fosf fosfat at,, kemu kemudi dian an dita ditamb mbah ah ammo ammoni nium um moli molibd bdat at yang yang menyeba menyebabka bkan n larutan larutan berubah berubah warna warna menjadi menjadi kuning kuning pucat pucat dan didapati didapati endapan endapan dikarenakan ammonium molibdat berikatan dengan HPO 4 yang membentuk senyawa endapan endapan ammonium ammonium pospomo pospomolibd libdat. at. Penamba Penambahan han HNO 3 dan dan H2SO4 menyebabkan kase kasein in terd terdena enatur turasi asi.. Menur Menurut ut Widiya Widiyanti nti (2012 (2012), ), endapa endapan n putih putih yang yang terbe terbentu ntuk k disebabkan filtrat bereaksi dengan kalium oksalat membentuk kalsium oksalat. Reaksi yang terbentuk adalah sebagai berikut. K2C2O4 + Ca2+ → CaC2O4 + 2K+ Endapan kuning yang terbentuk pada larutan merupakan endapan ammonium fosfomolibdat yang diperoleh dari reaksi ammonium molibdat dan fosfat dalam filtrat. Penambahan HNO 3 berfungsi untuk mencegah terjadinya endapan peroksida dan untuk melepaskan ikatan fosfat dalam darah, sehingga dapat berikatan dengan ammonium fosfomolibdat (Ganong, 2003). Bertujua juan n untuk untuk menge mengetah tahui ui adany adanya a phosp phospho hor. r. Hasi Hasill yang yang Uji phosph phosphor. or. Bertu diperoleh ketika filtrat yang ditambah HNO 3 pekat dan ditambah ammonium molibdat menghasilkan endapan kuning.

Menurut Yanuardi (2010), phospor pada kasein terlepas dengan penambahan HNO3 menghasilkan HPO 4. Ammonium molibdat berikatan dengan HPO 4 membentuk endapan ammonium phospomolibdat. phospomolibdat. Munculnya asap pada larutan ketika dipanaskan dipanaskan dikaren dikarenaka akan n larutan larutan membentu membentuk k HPO 4 yang yang menyebab menyebabkan kan phosph phosphor or pada pada kasein kasein terl terlep epas as menj menjad adii asam asam fosf fosfat at,, kemu kemudi dian an dita ditamb mbah ah ammo ammoni nium um moli molibd bdat at yang yang menyeba menyebabka bkan n larutan larutan berubah berubah warna warna menjadi menjadi kuning kuning pucat pucat dan didapati didapati endapan endapan dikarenakan ammonium molibdat berikatan dengan HPO 4 yang membentuk senyawa endapan endapan ammonium ammonium pospomo pospomolibd libdat. at. Penamba Penambahan han HNO 3 dan dan H2SO4 menyebabkan kase kasein in terd terdena enatur turasi asi.. Menur Menurut ut Widiya Widiyanti nti (2012 (2012), ), endapa endapan n putih putih yang yang terbe terbentu ntuk k disebabkan filtrat bereaksi dengan kalium oksalat membentuk kalsium oksalat. Reaksi yang terbentuk adalah sebagai berikut. K2C2O4 + Ca2+ → CaC2O4 + 2K+ Uji noda lemak. Bertujuan untuk mengetahui adanya lemak pada susu. Hasil

yang diperoleh ketika kertas minyak diusapkan ke droplet yang berisi gumpalan kasein adalah kertas minyak menjadi transparan. Menurut Menurut Poedjia Poedjiadi di (1995), (1995), pada pada lemak lemak mempuny mempunyai ai noda noda translue transluen, n, sehingg sehingga a pada pada uji noda noda lemak lemak susu susu yang yang mengh menghasi asilka lkan n kerta kertas s minyak minyak menja menjadi di trans transpar paran an membuktikan adanya lemak yang terkandung di dalam susu. Menurut Soeparno (2001), lemak susu tersusun dari globula lemak yang berfungsi sebagai pelindung lemak dari pengaruh enzim yang terdapat pada susu serta mencegah terjasinya flokulasi pada globula.

Kesimpulan

Berdasarkan Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa di dalam susu terkandung asam amino aromatik yang terdiri dari asam amino tirosin, tryptophan, dan fenilala fenilalanin. nin. Susu mempuny mempunyai ai daya daya mereduks mereduksii dan mengand mengandung ung ikatan ikatan peptida peptida yang menyusun protein, dan dibuktikan dengan adanya kasein yang merupakan salah satu jenis protein. Lemak pada susu berbentuk butiran putih yang membentuk warna putih pada susu. Perubahan pH pada susu basi yang lebih asam dari susu segar  disebabkan adanya perubahan laktosa dalam susu menjadi asam laktat.

Daftar Pustaka

 Adriani, L. dan Andi M. 2006. Kadar Glukosa Darah, Laktosa dan Produksi Susu Sapi  Pera Perah h pada pada Berb Berbag agai ai Ting Tingka katt Supl Suplem emen enta tasi si Mine Minera rall Makr Makro o . Jurnal  Peternakan. Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran. Bandung. Ganong, W. F. 2003. Fisiologi Kedokteran . Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta Hardoyo, D. 2012. Susu dan Pengentalan Susu / Susu Fermentasi Dilihat di Bawah Mikroskop. Taken from http://jogjakefir.blogspot.com/2012 on Mei, 13 2013 at 21. 13 WIB Kurrataa’yun. 2012. Karbohidrat. Taken from http://stationofwords.blogspot.com on Mei, 7 2013 at 19.58 WIB. Nurw Nurwan antor toro o dan dan Abbas Abbas B. D. 1997 1997.. Mikrobiolog Kanisius. s. Mikrobiologii Pangan Hewan-Nabati  Hewan-Nabati . Kanisiu Jakarta. Ophart, C. E. 2003. Virtual Chembook . Elmhurst College. Poedjiadi, A. 1995. Dasar-dasar Biokimia. UI Press. Jakarta. Rarasanti. 2011. Chemistry . Taken from http://rarasanti.blogspot.com on April 15 2013 at 22.36 WIB. Shiddieqy. 2004. Biokima. UI Press. Jakarta. Silalahi, J. 2006. Makanan Fungsional . Kanisius. Jakarta. Soepamo. Soepamo. 2001. Diktat Fakultas s Peterna Peternakan kan Diktat Kuliah Kuliah Dasar Dasar Teknol Teknologi ogi Hasil Hasil Ternak  Ternak . Fakulta UGM. Yogyakarta. Tillm Tillman an,, A, dkk. dkk. 1998 1998.. Ilmu UGM Pres Press. s. Ilmu Makana Makanan n Ternak Ternak Dasar. Dasar. Cetaka Cetakan n ke-6  ke-6 . UGM Yogyakarta. Tisaurus. 2008. Taken from http://bioidea.blogspot.com on Mei, 7 2013 at 21.45 WIB Yanuardi. Yanuardi. 2010. Biokimia. Taken from http://ready-yanuardi.blogspot.com on Mei, 7 2013 at 21.40 WIB. Widiyanti. 2012. Taken from Materi Kuliah Biokimia. http://widiyanti4ict.files.wordpress.com on Mei, 7 2013 at 20.45 WIB. Widodo. 2003. Teknoligi Proses Susu Bubuk. Edisi 1. Lacticia Press. Yogyakarta.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF