January 24, 2019 | Author: Ayu Astini Sari | Category: N/A
Download Laporan Praktikum Asam Dan Basa...
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GIANYAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PH LARUTAN ASAM BASA Oleh Nama Nomor Absen Kelas
: Ni Wayan Ayu Astini Sari : 28 : XI IA 7
SMA NEGERI 1 GIANYAR GI ANYAR Jl. Ratna No. 1, Telp. (0361) 943034, Fax.(0361)944073 Website: http://www.dosmangianyar. http://www.dosmangianyar.com com E-mail:
[email protected] KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2012
I.
TUJUAN PRAKTIKUM : Memperkirakan pH Larutan Larutan dengan berbagai berbagai Indikator
II. DASAR TEORITIS Key Word :
Keberadaan bahan bahan alam Seperti yang kita ketahui, di alam ini terdapat dua senyawa yaitu asam dan basa. Senyawa asam yang kita umumnya ketahui seperti jeruk dan tomat, sedangkan senyawa basa cenderung mempunyai mempunyai rasa r asa pahit, misalnya sabun. Namun, tidak t idak semua asam-basa bisa diidentifikasikan sepeti tersebut karena ada senyawa asam-basa yang berbahaya. Misalnya senyawa asam klorida dan asam sulfat bersifat korosif, sedangkan senyawa kimia amonia berbau busuk menyengat.
Asam Arhenius asam adalah apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+. Sebagai contoh gas HCl ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ dan Cl- sehingga menurut konsep ini HCl dalam larutan air adalah asam.
Basa Arhenius Basa adalah bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH-. KOH bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan menghasilkan ion K+ dan OH- oleh sebab itu KOH menurut teori Arrhenius adalah basa.
Indikator Senyawa asam-basa dapat diidentifikasikan secara aman dengan menggunakan indikator. Indikator merupakan zat warna yang warnanya berbeda jika berada dalam kondisi asam dan basa. Indikator yang biasa digunakan adalah kertas lakmus, larutan indikator asam-basa, dan indikator alami. a) Indikator kertas lakmus Terdiri dari dua jenis yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Lakmus merah apabila dicelupkan ke larutan bersifat asam akan tetap berwarna merah, sedangkan apabila dicelupkan kelarutan bersifat basa akan berubah menjadi warna biru. Lakmus biru apabila dicelupkan ke larutan bersifat asam akan berwarna merah. Jika dicelupkan ke larutan yang bersifat basa akan berwarna biru. b) Indikator asam-basa Umumnya berbentuk larutan. Jika larutan diteteskan ke larutan indikator maka akan terjadi perubahan warna. Perubahan warna berbeda tergantung jenis indikator dan memiliki jangkauan pH tertentu. Contohnya fenolftalein, metil oranye, bromotimol biru, metil ungu, bromokresol ungu, fenol merah, timolftalein. c) Indikator alami Indikator alami berasal dari ahan-bahan alami, contohnya bunga (hydrangea) dan bumbu dapur seperti kunyit.
Cara kerja Indikator
Cara mengidentifikasikan Asam-Basa menggunakan indikator Asam-Basa Larutan indikator asam-basa adalah zat kimia yang mempunyai warna berbeda dalam larutan asam dan larutan basa.sifat itulah yang menyebabkan indikator asam-basa dapat digunakan untuk mengidentifikasikan sifat asam dan basa. Ada beberapa jenis indikator asam-basa diantaranya fenolftalein, metil orange, bromotimol biru, metil ungu, bromo kresol ungu, fenol merah, timolftalein. Jika larutan diteteskan ke larutan asam-basa ke dalam larutan indikator tersebut, kita akan melihat perubahan warna larutan indikator.
Cara mengidentifikasikan Asam-Basa menggunakan indikator alami. Indikator kertas lakmus dan indikator asam-basa merupakan indikator buatan. Indikator tersebut terbuat dari zat-zat kimia. Selain indikator buatan kita juga dapat menggunakan indikator alami. Indikator tersebut dapat dibuat dari bumbu dapur, bunga, dan buah-buahan. Agar dapat digunakan sbagai indikator bahan tersebut harus dibuat dalam bentuk larutan dengan cara mengekstraknya. Lalu diteteskan pada larutan asam-basa.
pH larutan Kekuatan asam-basa dapat dinyatakan dalam bentuk angka yang dikenal dengan pH. Nilai pH memiliki rentang 1-14. Semakin kecil nilai pH, larutan semakin bersifat asam. Sebaliknya, semakin besar nilai pH, larutan semakin bersifat basa. Jika pH=7 maka larutan bersifat netral. pH larutan dapat ditentukan dengan menggunakan larutan indikator asam-basa, indikator universal, dan pH meter.
Trayek pH dan Perubahan Warna beberapa Indikator Indikator Trayek pH Bromtimol Biru 6,0 - 7,6 Metil Kuning 2,0 - 3,0 Metil Ungu 0,5 - 1,5 Metil jingga 3,2 - 4,4 Lakmus 4,7 - 8,3 Fenolftalein 8,2 - 10,0 Bromkresol Hijau 3,8 - 5,4
Perubahan Warna Kuning - Biiru Merah - Kuning Kuning – Violet Merah – Kuning Merah – Biru Tak berwarna – Merah Kuning – Biru
Makna Trayek Indikator
Cuka
Air Sabun
p
p
lb
bb
bb
lm
mm
lb
bb
mm
lm
mj
mj
mj
32 44 47 60 82
4,4 4,7 6,0 6,6 7,6 8,3 10,0
pH 3,2 < 4,4
pH > 10,0
Susu NaOH
lb p
p
lm
bb
bb
mm
mm lb
bb lm
mj
mj
4,4 4,7 6,6 7,6 8,3 10,0
4,4
4,7
6,0
6,6
7,6
pH>10,0 6,6 > pH 7,6
HCl
NH4OH
p bb lm lb mm mj 3,2 4,4 4,7 6,0 8,2 pH10,0
8,2 8,3
III. HIPOTESA PRAKTIKUM 1. Sabun merupakan senyawa basa, karena tersusun atas NaOH dan Minyak kelapa, maka hipotesa untuk sabun : Lakmus akan berwarna biru. -
+
2. NaOH merupakan basa kuat, karena tersusun atas ion OH yang menyatakan kuat basa dan ion Na yang menyatakan menyatakan kuat basa. Maka hipotesa untuk NaOH adalah lakmus akan berwarna biru. 3. NH4OH merupakan basa lemah, karena tersusun atas ion OH
-
yang menyatakan basa dan NH 4
+
menyatakan menyatakan basa lemah. Maka hipotesa untuk NH 4OH adalah lakmus biru akan tetap berwarna b erwarna biru. 4. Susu merupakan netral, karena tersusun atas magnesium, calsium dan asam folat. Maka hipotesa untuksusu adalah lakmus merah akan tetap berwarna merah dan lakmus biru juga akan tetap berwarna biru. +
-
5. HCl merupakan asam kuat, karena tersusun atas ion H yang menyatakan asam kuat dan Cl menyatakan basa. Maka hipotesa untuk HCLadalah lakmus merah akan tetap berwarna merah. +
-
6. Cuka merupakan asam kuat, karena tersusun atas ion H yang menyatakan asam kuat dan CH 3COO menyatakan basa. Maka hipotesa untuk cuka adalah lakmus merah akan tetap berwarna merah .
IV. ALAT DAN BAHAN NO
Nama Alat
Kegunaan
1
Erlemeyer
Untuk wadah reagen Uji Coba
Pipet tetes
Berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung
2
bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.
3
Plat Tetes Untuk tempat menguji pH suatu larutan, terbuat dari porselen warna putih dengan 12 lekukan
Gelas Ukur (Biker) 4 Untuk tempat air yang digunakan untuk mencuci pipet tetes.
Bahan No
Nama Indikator
Kegunaan
Metil jingga
Sebagai indikator praktikum
Metil merah
Sebagai indikator praktikum
Kertas Lakmus merah dan biru
Sebagai indikator praktikum
Penoptalin
Sebagai indikator praktikum
1
2
3
4
5
Bromtimol biru
Sebagai indikator praktikum
V. PROSEDUR KERJA dan HASIL PENGAMATAN NO
Cara Kerja
Pengamatan
1
Dimasukan 5 tetes Larutan Sabun ke dalam plat tetes
Larutan berwarna putih
Ditambahkan 2 tetes Indikator masing masing penplftalein,
Perubahan
metil merah, metil jingga, bromtimol biru
setelah ditambah
warna
yang
teramati,
Penplftalein = Merah Metil merah = Kuning Bromtimol Biru = Biru Lakmus Merah = Biru Lakmus Biru = Biru
2
Dimasukan 5 tetes Larutan Susu ke dalam plat tetes
Larutan berwarna putih
Ditambahkan 2 tetes Indikator masing masing penplftalein,
Perubahan
metil merah, metil jingga, bromtimol biru
setelah ditambah
warna
yang
teramati,
Penplftalein = putih Metil merah = Kuning Bromtimol Biru = hijau Lakmus Merah = cokelat Lakmus Biru = ungu
3
Dimasukan 5 tetes Larutan cuka ke dalam plat tetes Ditambahkan 2 tetes Indikator masing masing penplftalein, metil merah, metil jingga, bromtimol biru
Larutan berwarna bening Perubahan
warna
yang
teramati,
setelah ditambah Penplftalein = putih Metil merah = merah Bromtimol Biru = kuning Lakmus Merah = merah Lakmus Biru = pink
4
Dimasukan 5 tetes Larutan NaOH ke dalam plat tetes Ditambahkan 2 tetes Indikator masing masing penplftalein, metil merah, metil jingga, bromtimol biru
Larutan berwarna bening Perubahan
warna
yang
teramati,
setelah ditambah Penplftalein = merah Metil merah = kuning Bromtimol Biru = biru Lakmus Merah = abu-abu Lakmus Biru = ungu 5
Dimasukan 5 tetes Larutan HCL ke dalam plat tetes Ditambahkan 2 tetes Indikator masing masing penplftalein, metil merah, metil jingga, bromtimol biru
Larutan berwarna bening 6
Dimasukan 5 tetes Larutan NH4OH ke dalam plat tetes
Perubahan
Ditambahkan 2 tetes Indikator masing masing penplftalein,
setelah ditambah
metil merah, metil jingga, bromtimol biru
Penplftalein = putih
warna
yang
teramati,
Metil merah = merah Bromtimol Biru = orange Lakmus Merah = orange Lakmus Biru = pink
Larutan berwarna bening Perubahan
warna
yang
teramati,
setelah ditambah Penplftalein = pink Metil merah = kuning Bromtimol Biru = biru Lakmus Merah = abu-abu Lakmus Biru = biru
VI. PEMBAHASAN Seperti yang ketahui larutan bersifat asam jika pH < 7 bersifat basa jika pH>7 dikatakan netral jika pH =7. Jadi, larutan sabun bersifat basa karena pH > 10,0 . Susu bersifat netral karena pH 6,6 > pH 7,6. Asam Cuka bersifat asam karena pH 3,210,0. HCl bersifat asam karena pH < 3,2. NH4OH bersifat basa karena pH>10,0.
VII. SIMPULAN pH larutan sabun sabun adalah > pH 10,0 sabun sabun bersifat basa pH larutan Susu adalah 6,6 > pH 7,6 susu bersifat netral pH Larutan Asam Cuka adalah 3,2 < pH 4,4 asam cuka bersifat asam pH Larutan NaOH adalah pH>10,0 pH NaOH bersifat basa pH Larutan HCl HCl adalah pH< 3,2 pH HCl HCl bersifat asam pH larutan NH4OH adalah >pH 10,0 pH NH4OH bersifat basa
DAFTAR PUSTAKA http://belajarkimia.com/2009/01/definisi-asam-basa-arrhenius/ http://wikipedia.co.id/indikator-asam-basa http://google.co.id/gambarindokatorasambasa Buku Kimia 2, penerbit Yudhistira