Laporan Praktikum Alkohol Aldehid

September 14, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Praktikum Alkohol Aldehid...

Description

 

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK  IDENTIFIKASI SENYAWA ALKOHOL

 NAMA

: SUSY ARIYANTI

KELAS

:C

 NPM

: 19208075

PROGRAM STUDI DIII FARMASI AKADEMI FARMASI BUMI SILIWANGI BANDUNG 2020

 

IDENTIFIKASI SENYAWA ALKOHOL I.

Tujuan Praktikum

Setelah melalukan praktikum ini, mahasiswa dapat mengidentifikasi adanya senyawa atau gugus alkohol dalam sampel. II.

Prinsip Dasar

Alkohol adalah adalah persenyawaan persenyawaan organik yang mempunyai mempunyai satu atau lebih gugus hidroksil. hidroksil. Karena ikatan hidroksil bersifat kovalen, maka sifat alkohol tidak serupa dengan hidroksida, tetapi lebih mendekati sifat air. Alkohol diberi nama yang berakhiran –ol. Alkohol dapat digolongkan berdasarkan : a. Leta Letak k gugus gugus OH pa pada da ato atom m karbo karbon. n.  b. Banyaknya gugus OH yang terdapat ter dapat (jumlah gugus hidroksilnya). c. Bent Bentuk uk rant rantai ai karb karbon onny nya. a. Alkohol merupakan senyawa turunan alkena yang mengandung gugus –OH dan memiliki rumus umum R-OH, dimana “R” merupakan gugus alkali. Adapun rumus molekul dari alkohol yaitu CnH2n+2O. Alkohol dapat dibagi berdasarkan dimana gugus –OH terikat pada atom karbon, yaitu : 1. Alko Alkoho holl Pri Prime mer  r  Alkohol primer adalah alkohol yang gugus –OH terikat pada atom C primer (atom C yang mengikat 1 atom C yang lain). Contoh : H3C-CH2-OH (Etanol) Alkohol primer dapat dioksidasi menjadi Aldehid dan kemudian kemudian dioksidasi dioksidasi lagi menjadi asam karboksilat.

 

2. Alko Alkoho holl Seku Sekund nder  er  Alkohol sekunder adalah alkohol yang gugus –OH terikat pada atom C sekunder (atom C yang mengikat 2 atom yang lain). Contoh : (H3C)2CH-OH (2 metil-etenol). Alkohol sekunder dapat dioksidasi menjadi keton. 3. Alko Alkoho holl ter tersi sier  er  Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –OH terikat pada atom C tersier (atom C yang mengikat 3 atom C yang lain). Contoh : (CH3)C-OH (2,2 dimetil-etanol). Dengan zat-zat pengoksidasi sedang, seperti larutan K 2Cr 2O7 dalam lingkungan asam, alkohol teroksidasi sebagai berikut : a. Alkohol Alkohol primer primer membent membentuk uk aldehid aldehid dan dapat teroksi teroksidasi dasi lebih lebih lanjut lanjut membentuk membentuk asam karboksilat.  b. Alkohol sekunder membentuk keton. c. Al Alkoh kohol ol tersi tersier er tidak tidak terok teroksid sidasi asi.. Metode yang digunakan untuk menguji kandungan alkohol diantaranya : 1. Meto Metode de Ritte itter  r  Alkohol primer, sekunder dan tersier memberikan reaksi yang berbeda-beda tehadap zatzat pengoksidasi. Salah satu jenis zat pengoksidasi yang umum adalah kalium dikromat (K 2Cr 2O7) dalam larutan asam sulfat encer atau larutan kalium permangana permanganatt (KMnO 4) dalam asam asetat. Alkohol primer teroksidasi menjadi aldehid, yang kemudian teroksidasi menjadi asam. Alkohol sekunder teroksidasi menjadi keton yang tidak mengalami oksidasi lanjutan. Alkohol tersier tidak terkosidasi oleh natrium dikromat dalam asam klorida encer.

R 3COH + KMnO4 

tidak bereaksi

 

R 3CHOH + KMnO4 

RCOR + H2O + MnO2(s)

R 3CHO2OH + KMnO4

RCOH + H2O + MnO2(s)

2. Metode ode Lu Luca cass Gugus hidroksil dari alkohol bisa digunakan oleh gugus lain seperti halogen. Laju dari reaksi seperti ini tergantung dari struktur gugus alkilnya. Penggantian gugus hidroksil oleh gugus kloro bisa dilakukan dengan beberapa jenis pereaksi. Salah satu contohnya adalah reagen Lucas yang terdiri dari ZnCl2 dan HCL. ROH + HCL+ ZnCL2

RCL + H2O

Pada alkohol tersier, reaksi terjadi secara cepat pada suhu kamar. Alkohol sekunder   bereaksi dalam 5- 10 menit. Alkohol primer akan bereaksi setelah berjam-jam pada suhu kamar. Karena alkil klorida tidak terlarut dalam reagen Lucas, maka kekeruhan di larutan mena me nand ndak akan an reak reakas asii te tela lah h te terj rjad adi. i. Wakt Waktu u ya yang ng dibu dibutu tuhk hkan an un untu tuk k memu memula laii reak reaksi si mengindikasikan jenis struktur dalam alkohol. 3. Meto Metode de Iodo Iodofo form rm Reaksi oksidasi alkohol R-CHOH-CH3 menjadi R-CO-CH 3, iodinasi dan pemutusan gugus

Cl3- 

menghasilkan

endapan

iodoform

kuning

terang.

 

Suatu atom atau kumpulan dari atom-atom yang terikat bersama dengan cara tertentu sebagai bagian suatu molekul yang kemudian mempengaruhi karakteristik sifat dan kimia molekul secara keseluruhan disebut dengan istilah gugus fungsi. Alkohol dan fenol termasu termasuk  k  senyawa yang memiliki gugus fungsi yang sama, yaitu gugus hidroksil (-OH). Perbedaannya Perbedaannya  pada alkohol gugus hidroksil terikat pada atom karbon tetrahedral, sedangkan pada fenol gugus hidroksil terikat pada karbon yang menjadi bagian langsung dari cincin aromatik  (Wahyuningrum, 2014). Fenol yang dikenal dikenal dengan nama asam karbolat karbolat ini memiliki sifat jutaan kali lebih lebih asam dibandingkan dengan alkohol karena fenol mampu melepasakan ion H+ dari gugus hidroksil sehingga membuat fenol menjadi anion fenoksida. Anion (muatan negatif) ini akan disebar  oleh cincin aromatik (delokalisasi), sedangkan pada alkohol tidak terjadi. Fenol memiliki sifat beracun (toksik) pada jaringan hewan dan berbau sangat menyengat. Fenol juga sulit didegradasi didegrad asi oleh organisme pengurai/dekompose pengurai/dekomposerr sehingga dapat masuk dengan mudah ke dalam tubuh manusia melalui pencernaan dan pernapasan (Ulya, 2012) Berdasarkan cara  pembuatannya, fenol didapat melalui reaksi oksidasi sebagian pada benzena atau asam  benzoat dengan proses Rasching (Kaniawati, 2011). Fenol (fenil alkohol) mempunyai substit subs tituen uen pada kedudukan kedudukan orto, orto, meta meta atau atau para. para. Fenol Fenol berguna berguna dalam dalam sintesis sintesis senyawa aromatis aromat is yang terdapat dalam batu bara. Turunan senyawa senyawa fenol (fenolat) (fenolat) banyak terjadi secara alami sebagai flavonoid alkaloid alkaloid dan senyawa fenolat yang lain. Contoh dari senyawa fenol adalah eugenol yang merupakan minyak pada cengkeh. Sedangkan Sedangka n pada alkohol didapat dari turunan turunan hidrosi pada alkana. Alkohol Alkohol terdapat di alam alam te terut rutam amaa dalam dalam bentu bentuk k es este ter. r. Al Alkoh kohol ol juga juga sebaga sebagaii pelar pelarut ut senyaw senyawaa organi organik k dan  pembuat senyawa-senyawa organik lainnya (Besari, 1998). Pada alkohol juga memiliki sifat optis opt is ak akti tiff yaitu yaitu da dapat pat memu memuta tarr at atom om-at -atom om karbon karbon asime asimetr tris is (C kiral kiral). ). Hal Hal ini yang yang 2

menyebabkan menyeba bkan adanya isomer optik dengan jumlah isomer adalah 2n  dengan n adalah jumlah

 

atom yang asimetris (Parappung, 1987). Contoh alkohol yang bersifat optis aktif adalah 2 butanol yang mempunyai 2 isomer optic yang satu sama lain adalah bayangan cermin. Pembuatan Pembua tan alkohol secara alami yangumum adalah pembuatan pembuatan methanol yang dapat disuling dari kayu dan etanol dari hasil fermentasi dari disakarida (gula tebu) dengan ragi. Cara untuk membedakan alkohol dengan fenol dan antara senyawa-senyawa alkohol sendiri dapat dilakukan dengan uji Lucas, uji asam kromat (Bardwell-wellman) (Bardwell-wellman) dikarenakan keberadaan sifat-sifat kimia yang khusus yang ada pada senyawa pengujian (Pujianto, 2011)

 

III.

Alat dan bahan

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Al Alat/Bahan Tabung reaksi Pipet tetes Pembakar spirtus Gelas kimia 250 mL Etanol Metanol Isopropil alkohol Isopropanol Larutan KMnO4 0  0,,1 M Larutan K2 Cr 2O7 0  0,,1M Larutan asam sulfat 0,1 M Larutan asam asetat 0,1 M Larutan I2 – KI KI ((10 10 g Kri Krist stal al iodi iodine ne + 20 20 g KI + 80 mL air air))

Jumlah 6 6 1 1 5 mL 5 mL 5 mL 5 mL Secukupnya Secukupnya 10 mL 10 mL Secuk ecukup upny nyaa

14 15

Larutan NaOH 3M Reage gen n Luca ucas (5 (5,,45 g ZnCl2 + 3,53 mL HCl pekat)

10 mL 5 mL

IV.

Prosedur Praktikum

1. Meto Metode de Ritte itter  r  A. Pe Penam nambah bahan an KMnO KMnO4 - Masukkan masing-masing 5 tetes sampel kedalam tabung reaksi. - Tambahkan 3 ml larutan CH 3COOH 0,1 M ke dalam tabung reaksi. - Masukkan tetes per tetes larutan KMnO4 0,1 M, kocok larutan.

 

- Amatilah perubahan warnanya. - Panaskanlah tabung reaksi di dalam penangas air. B. Pen enam amba baha han n K 2Cr 2O7 - Masukkan masing-masing 5 tetes sampel kedalam tabung reaksi. - Tambahkan 3 ml larutan H 2SO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi. - Masukkan tetes per tetes larutan K 2Cr 2O7 0,1 M, kocok larutan - Amatilah perubahan warnanya. - Panaskanlah tabung reaksi di dalam penangas air. 2. Metode Lucas - Masukkan masing-masing 1 ml sampel kedalam tabung reaksi. - Tambahkan 3 ml reagen Lucas (ZnCl 2- HCL). - Sumbat tabung reaksi dan kocok perlahan. - Di Diam amkan kan ta tabun bung g re reaks aksii be beber berapa apa saat, saat, apabi apabila la dalam dalam 10 menit menit belum belum terja terjadi di  perubahan panaskan panaska n tabung reaksi dalam penangas penan gas air. 3. Metode Iodoform - Larutkan 3 tetes sampel dengan 1 ml aquades. - Tambahkan 2 ml larutan NaOH 3 M ke dalam tabung reaksi. - Tambahkan tetes demi tetes larutan I 2 – KI hingga terbentuk terbentuk endapan endapan kuning CHI CHI 3 atau munculnya warna coklat setelah pencampuran selama sedikitnya 2 menit. A. Biarkan Biarkan tabung reaksi tersebut tersebut selama selama 5 menit, menit, amati perubahan perubahan yang terjadi. terjadi. B. Jika endapan endapan beum muncul muncul dalam dalam waktu 5 menit, menit, panaskan panaskan larutan larutan dalam penanga penangass air hingga suhu 60OC. C. Namun, jika warna warna endapan coklat coklat berubah, berubah, tambahkan tambahkan kembali kembali larutan larutan iodin sampai sampai warnanya stabil selama 2 menit. D. Tambahkan Tambahkan NaOH NaOH dan encerkan encerkan dengan 5 ml, dan dan biarkan selama selama 5 menit. menit.

 

V. Data Ha Hasil sil Pengamat Pengamatan an 1. Metode ode Rit Ritter a. Penambahan KMnO4

No

Pereaksi

Sebelum

Sesudah

.

1.

- Sampel Etanol + CH3COOH

Bening

Bening

 

Bening - Ditambah KMnO4

Ungu tua

- Dipanaskan 

2.

Coklat tua 

- Sampel Metanol+ CH3COOH

Bening

Bening

- Ditambah KMnO4

Bening

Ungu pekat

- Dipanaskan

Ungu pekat

Ungu bening

- Sampel Isopropil alkohol + Bening

3.

Ungu tua

Bening

CH3COOH

4.

- Ditambah KMnO4

Bening

Ungu

- Dipanaskan

Ungu

Coklat Bening

- Sampel Is Isopropanol +

Bening

Kuning bening

Kuning bening

Ungu

Ungu

Endapan Coklat

CH3COOH - Ditambah KMnO4

1. Dipa pan naskan skan

b. Penambahan K 2Cr2O7 No.

1.

Pereaksi

Sesudah

- Etanol + H2SO4 + K 2Cr 2O7

Bening

Kuning

- DIpanaskan

Kuning

Biru bening

-

2.

Sebelum

-

Metanol

+

H2SO4  + Bening

Kuning tua

 

K 2Cr 2O7 - Dipanaskan

Kuning tua Kuning Bening

3.

- Isopropil alkohol+ H2SO4 +

Bening

Biru bening

Biru bening

Biru bening

K 2Cr 2O7 - Dipanaskan 4.

-

Sampel

Isopropanol

+ Bening

H2SO4 + K 2Cr 2O7 - Dipanaskan

Hijau toska Hijau toska 

Hijau toska

2. Metode ode Luc Luca as

No.

Pereaksi

Sebelum

Sesudah

1.

Etanol + (ZnCl - HCL)

Bening

Bening

2.

Metanol + (ZnCl - HCL)

Bening

Bening

3.

Isopropil al a lkohol+ (Z ( ZnCl Bening

Terbentuk 2 lapisan, atas keruh,

- HCL)

 bawah bening

4.

Sampel

Isopropanol

(ZnCl - HCL)

3. Meto Metode de Io Iodo dofo form rm

+ Bening

Bening

 

No.

1.

Pereaksi

Sebelum

Sesudah

- Etanol + NaOH + I2 – KI

Bening

Kuning bening

- Dipanaskan + NaOH

Kuning bening

Kuning keruh

2.

Metanol + NaOH + I2-KI

Bening

Endapan coklat

3.

Isopropil al alkohol+ Na NaOH Bening

Bening

+ I2-KI 4.

Isopropanol + NaOH + I2- Bening KI

Larutan agak kuning

 

VI.

Reaksi Kimia 1. Metode ode Rit Ritter

-

Etanol KOH + CH3CH2+ + MnO2

CH3CH2OH + KMnO4  CH3CH2OH + K 2Cr 2O7 + 3H2SO4  -

CH3COH + Cr 2(SO4)3 + 5H2O + 2KOH

Metanol KOH + CH3+ + MnO2

CH3OH + KMnO4  CH3OH + K 2Cr 2O7 + 3H2SO4 

Cr 2(SO4)3 + H2O + 2KOH + CO2

2. Metode ode Luc Luca as

CH3CH2OH + HCL

ZnCl2

 

CH3CH2Cl + H2O

3. Meto Metode de Io Iodo dofo form rm

CH3CH2OH + 3I2 + 4NaOH

CHI3 + CH3COONa + 3NaI + 3H 2O

 

VIII. VI

Pertany tanyaa aan n Post Post Lab

Tuliskan reaksi yang terjadi apabila etanol direaksikan dengan : 1. Meto Metode de Ritte itter  r  2. Metode ode Lu Luca cass 3. Meto Metode de Iodo Iodofo form rm Jawaban : 4. Meto Metode de Ritte itter  r  KOH + CH3CH2+ + MnO4 _ 

CH3CH2OH + KMnO4  CH3CH2OH + K 2Cr 2O7 + H2SO4 

CH3COH + Cr 2(SO4)3 + H2O

5. Metode ode Lu Luca cass CH3CH2OH + HCL

ZnCl2

 

tidak bereaksi

6. Meto Metode de Iodo Iodofo form rm CH3CH2OH + 3I2 + 4NaOH

CHI3 + CH3COONa + 3NaI + 3H 2O

 

VIII VI II.. Pemba embaha hasa san n

Al Alkoh kohol ol merup merupaka akan n ke kelom lompok pok senya senyawa wa or organ ganik ik yang yang cu cukup kup popul populer er dan rumus rumus molekulnya secara umum dapat dituliskan sebagai R-OH, dengan R-adalah gugus alkil dan gugus hidroksi,-OH, sebagai gugus fungsi. Fenol mempunyai struktur yang serupa dengan alkohol alk ohol tet tetapi api gugus gugus fungsiny fungsinyaa melekat melekat langsung langsung pada cincin aromatik, aromatik, dan dengan dengan A(sebagai aril) maka rumus fenol dituliskan sebagai Ar-OH. Alkohol terbagi atas 3 golongan yaitu alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. Dalam Dal am praktik praktikum um ini, langkah pertama pertama yang dilakuk dilakukan an adalah adalah menyiap menyiapkan kan alat dan  bahan. Bahan yang digunakan adalah etanol, metanol, dan isopropil alkohol .Setelah disiapkan, praktiukm dimulai dengan memasukan sampel sebanyak 1 ml kedalam tabung reaksi menggunakan menggunakan pipet tetes. Kemudian Kemudian tambahkan tambahkan 3 ml reagen lucas lalu mulut tabung tabung ditutup dengan sumbat tabung/gabus. Kemudian dikocok dan didiamkan selama 10 menit apakah terbentuk kabut atau tidak. Se Sela lanju njutn tnya ya sampel sampel meta metanol nol,, la larut rutan an putih putih benin bening g tidak tidak terja terjadi di peruba perubahan han ketik ketikaa didiamkan didiam kan selama 10 . Hal ini sesuai dengan literatur literatur bahwa alkohol primer primer tidak bereaksid dengan deng an reagen reagen lucas. lucas. Metanol Metanol merupak merupakan an alkohol alkohol primer primer.. Kemudia Kemudian n isopropi isopropill alkohol, alkohol, merupakan merupak an larutan bening tidak terjadi perubahan ketika didiamkan didiamkan selama 10 menit, setelah dilakukan pemanasan selama 10 menit larutan berubah menjadi warna coklat. Penguji Pen gujian an selanjut selanjutnya nya dengan dengan menggun menggunakan akan metode metode iodoform iodoform.. Hasil Hasil pengama pengamatan tan menunjukkan bahwa semua larutan berwarna coklat setelah pencampuran selama 2 menit, terkecuali untuk isopropil alkohol terbentuknya endapan. Metod Me todee ritt ritter er memi memill llik ik prinsi prinsip p reaksi reaksi oksid oksidasi asi alkoho alkoholl prim primer er dan sekund sekunder er oleh oleh larutan kalium permanganat (KMnO4) dan asam asetat (CH 3COOH).

 

IX.

Kesimpulan

1. Pada Pada metode Ritter, Ritter, sampel sampel metanol metanol mengalam mengalamii perubahan perubahan warna menjadi menjadi ungu pekat, pekat, etanol mejadi ungu tua, isopropil alkohol menjadi coklat bening dan isopropanol menjadi endapan coklat. 2. Pa Pada da metod metodee Luca Lucas, s, sampe sampell meta metanol nol dan dan et etano anoll tidak tidak menga mengala lami mi peruba perubahan han warna warna,, isopropil alkohol menjadi 2 lapisan ( atas keruh, bawah bening) dan isopropanol   tidak  mengalami perubahan warna . 3. Pada metode metode Iodoform, Iodoform, sampel metanol mengalami mengalami perubahan perubahan warna warna menjadi menjadi coklat coklat dan kembali bening setelah dibiarkan 5 menit, etanol mejadi kuning agak keruh, isopropil alkohol tidak mengalami perubahan warna dan isopropanol menjadi larutan agak kuning. 4. Kecepatan Kecepatan reaksi pada alkohol alkohol primer,sekund primer,sekunder,dan er,dan tersier dengan pereaksi Lukas adalah tersier>sekunder>primer  5. Pa Pada da meto metode de rit ritte terr se semu muaa sampe sampell menga mengala lami mi peruba perubahan han warn warnaa larut larutan an dari dari bening bening menjadi men jadi larutan larutan coklat coklat muda. muda. Ini menunju menunjukkan kkan sampel sampel positif positif mengand mengandung ung alkohol alkohol dimana etanol merupakan alkohol primer 

 

X. Daft Daftar ar Pustaka Pustaka

1. Modul Praktikum Praktikum Kimia Kimia Organik, Organik, Program Studi Studi D III Farmasi Farmasi Akademi Farmasi Bumi Siliwangi Bandung 2. Fessenden. Fessenden. 2006. 2006. Kimia Kimia Organik Organik EDISI KETIGA KETIGA Jilid 2. Penerbit Penerbit Erlangga. Erlangga. Jakarta Jakarta 3. Fessenden, Fessenden, Ralph J., Joan S. Fessende Fessenden. n. 1982. Kimia Organik. Organik. Erlangga. Erlangga. Jakarta. Jakarta. 4. Petrucci, Petrucci, Ralph H., Suminar. Suminar. 1987. KIMIA DASAR. DASAR. Penerbit Penerbit Erlangga. Erlangga. Jakarta 5. Https://id.wikipedia.org/wiki/Alkohol Diakses pada tanggal 27-2-2020 6. Https:/ Https://ww /www.i w.ilmu lmukim kimia. ia.org/ org/golo golongan ngan-alk -alkohol ohol.htm .htmll Diakses pada tanggal 27-2-2020

 

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK  IDENTIFIKASII SENYAWA ALDEHIDA & KETON IDENTIFIKAS

 NAMA : SUSY ARIYANTI KELAS : C  NIM

: 19208075

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

 

AKADEMI FARMASI BUMI SILIWANGI BANDUNG 2020

IDENTIFIKASII SENYAWA ALDEHIDA DAN KETON IDENTIFIKAS I. Tujuan Praktikum

 

Setelah Setelah melakukan melakukan praktikum ini, mahasiswa mahasiswa dapat mengidentifikasi mengidentifikasi adanya senyawa

aldehida dan keton dalam sampel. II. Prinsip Dasar

Gugu guss fu fung ngsi si ad adal alah ah at atom om at atau au se seke kelo lomp mpok ok at atom om de deng ngan an su susu suna nan n te tert rten entu tu ya yang ng Gu menentukan struktur dan sifat-sifat suatu senyawa. Gugus fungsi ini merupakan bagian paling reaktif dan menjadi pusat suatu reaksi kimia. Ketika suatu senyawa bereaksi, maka bagian yang mengalami perubahan adalah bagian gugus fungsinya, sedangkan bagian yang lain pada umumnya tetap. Senyawa-senyawa yang memiliki gugus fungsi yang sama dikelompokkan ke dalam golongan yang sama.

Aldehid merupakan senyawa karbon yang mengandung gugus karbonil yang mengikat satu atau dua atom hidrogen. Gugus fungsinya adalah -CHO yang terletak di ujung rantai karbon. Senyawa golongan ini merupakan reduktor kuat dan dapat dioksidasi menjadi asam karboksi karb oksilat lat.. Ald Aldehi ehid d bers bersifa ifatt pola polarr dan mem memili iliki ki tit titik ik didi didih h yang leb lebih ih ting tinggi gi dari daripada pada senyawa nonpolar yang memiliki massa molekul relatif sama.

Keton Ket on mer merupak upakan an seny senyawa awa karb karbon on yang beri berisom somer er fung fungsi si deng dengan an alde aldehid. hid. Seny Senyawa awa golongan ini mengandung gugus karbonil yang mengikat 2 gugus alkil. Gugus fungsinya

 

adalah -CO-. Keton bersifat polar dan titik didihnya lebih rendah daripada alkohol yang  bersesuaian.

Reaksi aldehid yang paling khas adalah reaksi dengan oksidator lemah, seperti pereaksi Fehling dan pereaksi Tollen's. Sifat ini bisa digunakan untuk membedakan aldehid dengan keton, mengingat keton tidak bisa dioksidasi seperti aldehid.

Identifikasi senyawa aldehida dan keton ini menggunakan metode : 1.Metode Fenilhidrazin Metode Met ode ini berprin berprinsipk sipkan an pada reaksi reaksi antara antara 2,4- dinitrof dinitrofenih enihildr ildrazi azin n bereaksi bereaksi dengan dengan aldehida dan keton membentuk endapan berwarna 2,4-dinitrofenilhidrazon. 2.Metode Tollens Metode Met ode ini menggun menggunakan akan prinsip prinsip peaksi peaksi oksidasi oksidasi aldehid aldehid menjadi menjadi asam karboksila karboksilat, t, dan reduksi larutan alkalis perak ammonium hidroksida menjadi logam perak. Uji positif ditandai dengan terbentuknya endapan cermin perak pada dinding dalam tabung reaksi. 3.Metode Schiff’s Fuchsin Pereaksi schiff merupakan larutan dari fuchsin asam di dalam air yang telah didekolorisasi oleh gas SO2. Pada perlakuan uji schiff, dimana warna pada larutan schiff berwarna merah kemudian kemudia n direaksikan direaksikan dengan formalin dalam larutan menghasilkan menghasilkan warna ungu. Perubahan warna tersebut menunjukkan adanya senyawa aldehid pada larutan. 4.Metode Fehling A dan B Pereaksi Fehling merupakan campuran dari larutan Fehling A dan Fehling B dengan  jumlah yang sama. Larutan Fehling A terdiri atas larutan CuSO4, sedangkan larutan Fehling B terdiri atas larutan NaOH dan larutan kalium-natrium tartrat. Pereaksi Fehling merupakan ion kompleks Cu2+  dalam suasana basa, dan dalam persamaan reaksi cukup ditulis CuO.

 

Aldehid dapat bereaksi dengan pereaksi Fehling menghasilkan menghasilkan endapan Cu2O yang berwarna merah bata.

III. Alat dan Bahan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Alat/Bahan Tabung reaksi Pipet tetes Pembakar spirtus Gelas kimia 250 mL Kaki Tiga Benzaldehid/Formaldehid Aseton Sikloheksanon 2,4-dinitrofenilhidrazin Larutan Ag AgNO3 5  5% %

11 12 13

Larutan NaOH 10% 5 mL Larutan Ammonia 2% 5 mL Pe Pere reak aksi si Fuch Fuchsi sin n (0,5 (0,5 g fuchs fuchsin in + 500mL 500mL air air + 9 g 5 mL

 NaHSO3 + 20 ml  HNO3 2M) 14 Aq Aquades 15 Larutan fehling A 16 Larutan fehling B

Jumlah 6 6 1 1 1 10 mL 10 mL 10 mL 5 mL 5 mL

Secukupnya 5 mL 5 mL mL

IV. Prosedur Praktikum. 1. Metode Tollens

a) Perak Perak Nitr Nitrat at (AgN (AgNO O3) 5% sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi  b) Pada tabung reaksi ditambahkan ditambah kan 1 tetes Natrium Hidroksida Hidroksid a (NaOH) 10%.

 

c) Pada tabung tabung reaksi reaksi ditambahk ditambahkan an Amonium Amonium Hidroksi Hidroksida da (NH4OH) 2% setetes demi setetes sebanyak 10 ml sambil diaduk hingga endapan perak dioksida larut d) Tambahkan Tambahkan sampel sebanyak sebanyak 3 tetes, kocok perlahan, perlahan, biarkan selama selama 10 menit. e) Jika tidak tidak terbentu terbentuk k endapan endapan kaca perak, perak, maka tabung dipanaska dipanaskan n 40˚C selama selama 5 menit diatas penangas air lalu diamati. 2. Metode Schiff’s Fuchsin

- Masukka Masukkanlah nlah 3 tet tetes es sampel sampel kedalam kedalam tabung tabung reaksi yang berisi berisi 4 mL air, kocok  tabung. - Tambahkanlah 1 mL pereaksi Fuchsin kemudian amatilah warna yang terbentuk. -. Uji positif terlihat jika warna yang dihasilkan adalah ungu. 3. Metode Fehling A dan B

a) Masukkan sampel sampel sebanyak sebanyak 2 mL mL kedalam kedalam tabung reaksi. reaksi.  b) Tambahkan 1 ml larutan Fehling A dan 1 ml larutan Fehling B ke dalam tabung. Kocok campuran hingga homogen. c) Siapkan Siapkan penangas penangas air, kemudian kemudian panaskan panaskan campura campuran n dalam dalam tabung tabung menggun menggunakan akan  penangas air. Amati kembali yang yan g terjadi.

V. Hasil Pengamatan Pengamatan No

Pereaksi Sebelum

1.

Metode Tollens

Setelah

 

-

+

AgNO3 Bening

Bening

- Ditambah NaOH

kuning coklat

Endapan coklat

- Ditambah NH4OH

Endapan coklat

Cermin perak 

+

AgNO3 Bening

Bening

- Ditambah NaOH

Bening

Bening

- Ditambah NH4OH

Bening

Tidak terbentuk Cermin perak 

Biru

Endapan merah bata

-

2.

Formalin

Aceton

Metode Fehling

Form rmal alin in + Fe Fehl hlin ing g A + - Fo Fehling B lalu dipanaskan -

Aceton+

Fehling

A

+ Biru

Biru ( Tidak ada perubahan)

Fehling B lalu dipanaskan 3.

Metode Schiff’s Fuchsin - Formalin + Fuchsin

Bening

Ungu

- Aceton + Fuchsin

Bening

Bening

VI. Reaksi Kimia

- Metode Tollens  R-CO-H + 2 Ag( NH 3)2+OH ——> H-C-O+NH4 + 2 Ag + 2NH3+ + 2H2O - Metode Fehling R-CO-H + 2Cu2+ + 5OH— ———> HCO-O- + Cu 2O + H2O - Metode Schiff’s Fuchsin

 

VII. Pertanyaan pra lab

1.Jelaskan perbedaan mendasar antara aldehid dan keton! Perbedaan dari aldehid dan keton sendiri antara lain senyawa aldehid mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hidrogen sedangkan keton yaitu senyawa organik organik yang mempunyai mempunyai sebuah gugus karbonil terikat pada dua gugus alkil. Aldehida mudah teroksidasi sedangkan keton agak sukar teroksidasi. Aldehida lebih reaktif dibandingkan dengan keton terhadap adisi nukleofilik 

 

2.Jelaskan prinsip uji Tollens dengan menuliskan reaksi kimianya! Pa Pada da dasa dasarny rnyaa uji uji toll tollens ens digun digunaka akan n untuk untuk memb membeda edakan kan senyaw senyawaa aldeh aldehid id dan ke keton ton.. Al Aldeh dehid id dioksi dioksidas dasii menj menjadi adi anion anion karbok karboksil silat at,, ion Ag+ dala dalam m reagens reagensia ia Tollens Tollens direduksi menjadi logam Ag. Uji positf ditandai dengan terbentuknya cermin perak pada dinding dalam tabung reaksi. Reaksi dengan pereaksi Tollens mampu mengubah ikatan C-H  pada aldehid menjadi ikatan C-O. Alkohol sekunder dapat dioksidasi menjadi keton selanjutnya keton tidak dapat dioksidasi lagi dengan menggunakan pereaksi Tollens). Reaksi aldehid dengan Uji Tollens R-CO-H + 2 Ag( NH 3)2+OH ——> H-C-O+NH4 + 2 Ag + 2NH3+ + 2H2O Reaksi Keton dengan Uji Tollens R-CO-R + 2 Ag( NH 3)2+OH ——> Tidak bereaksi

3.Apa fungsi pereaksi fehling pada uji fehling? Pereaksi Fehling berfungsi sebagai oksidator oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenali aldehid.

VIII. Pertanyaan post lab

1.Mengapa senyawa keton sukar dioksidasi? Karena keton tidak memiliki atom hidrogen istimewa maka keton sulit dioksidasi. Hany Ha nyaa agen agen pe peng ngok oksi sida dari ri ya yang ng sa sang ngat at ku kuat at sepe sepert rtii ka kali lium um pe perm rman anga gana natt ya yang ng bisa bisa mengoksidasi keton dengan mekanisme yang tidak rapi.

2. Tuliskan reaksi yang terjadi apabila aldehid direaksikan dengan:

 

Jawaban - Metode Fenilhidrazin - Metode Tollens R-CO-H + 2 Ag( NH 3)2+OH ——> H-C-O+NH4 + 2 Ag + 2NH3+ + 2H2O - Metode Schiff’s Fuchsin - Metode Fehling A dan B R-CO-H + 2Cu2+ + 5OH— ———> HCO-O- + Cu 2O + H2O

3.Gugus fungsi manakah yang memberikan reaksi positif dengan pereaksi Tollens? Jawaban Gugus fungsi aldehida

4.Identifikasi aldehida dan keton termasuk ke dalam jenis reaksi apa? Jelaskan jawaban tersebut! Reaks Re aksii redoks redoks,, karena karena da dalam lam identi identifi fika kasi si al aldeh dehid id dan dan keton keton terja terjadi di reaks reaksii reduks reduksii dan oksidasi.

5.Suatu senyawa mempunyai rumus molekul C 5H10O. Pengujian dengan pereaksi Tollens menghasilkan menghas ilkan endapan perak, sedangkan dengan pereaksi Fehling menghasilkan menghasilkan endapan merah bata. Tentukan struktur dan gambarkan rumus rantai dari senyawa tersebut! Prenol, atau 3-metil-2-buten-1-ol, adalah alkohol alami.

 

IX. Pembahasan

 

Uji Tollen Tollenss dilakuka dilakukan n untuk membe membedakan dakan senyawa aldehid dan keton dalam suatu

sampel dengan menambahkan reagen Tollens yaitu AgNO3, dim dimana ana akan terjadi terjadi reak reaksi si reduksi oksidasi sebagai prinsip dasarnya. Aldehid dioksidasi menjadi anion karboksilat, ion Ag+ dalam reagensia Tollens direduksi menjadi logam Ag. Uji positif ditandai dengan terbentuknya cermin perak pada dinding dalam tabung reaksi. Sedangkan prinsip dari uji fehling ini adalah membedakan gugus aldehid dan keton dalam suatu sampel dengan

 

menambahkan reagen Fehling A dan Fehling B, dimana Fehling A adalah CuSO 4  dan Fehling B adalah campuran dari NaOH dan Na-K-tatrat. Dalam reaksi ini terjadi reaksi reduksi redu ksi dan oks oksidas idasi. i. Ald Aldehi ehid d diok dioksida sidasi si mem membent bentuk uk asam karb karboksi oksilat lat,, sem sementa entara ra ion Cu2+ akan tereduksi menjadi Cu+. Hasil uji positif apabila dalam suatu sampel terbentuk  terbentuk  endapan merah bata. Keduanya memakai prinsip reduksi dan oksidasi  

Pada metode Tollens , pertama masukkan AgNO3 5% sebanyak 1 ml ke dalam tabung

reaksi, masukkan 1 tetes NaOH ke dalam tabung reaksi, pada tabung reaksi ditambahkan  NH4OH 2% setetes demi setetes sambil diaduk hingga endapan perak larut, tambahkan sampel sebanyak 3 tetes lalu kocok perlahan dan diamkan, jika belum terbentuk endapan kaca perak,maka panaskan tabung selama 5 menit di atas penangas air, lalu amati.Uji  positif nya ditandai dengan terbentuk nya ny a endapan perak pad padaa dinding tabung reaksi. reak si. Pada metode Schiff”s Fuchsin, Fuchsin, masukkan 3 tetes sampel ke dalam tabung reaksi yang  berisi 4 ml air, kocok tabung. Kemudian tambahkan 1 ml pereaksi Fuchsin kemudian amati warna yang terbentuk.. Uji positif terlihat jika ada perubahan warna ungu.  

Pada metode Fehling A dan B , Langkah pertama masukkan sampel sebanyak 2 ml ke

dalam tabung reaksi, kemudian tambahkan 1 ml larutan Fehling A dan 1 ml larutan Fehling B ke dalam tabung. Kocok campuran hingga homogen, lalu dipanaskan di atas  penangas air dan amati perubahan.perubahan peru bahan.perubahan positif nya ditandai ditan dai dengan perubahan warna warn a yaitu endapan merah bata.  

Dari praktikum praktikum ini dapat diketahui diketahui dan dibedakan dibedakan senyawa aldehid dan keton. Serta

dapat digambarkan reaksi yang terjadi pada tiap sampel.Praktikum ini dilakukan untuk  mengidentifikasi aldehid dan keton dengan pereaksi khusus, yaitu pereaksi Tollen's,  pereaksi Fehling dan pereaksi p ereaksi Fuchsin.

 

X. Kesimpulan

- De Deng ngan an meto metode de Toll Tollen ens, s, sa samp mpel el fo form rmal alin in ya yang ng meru merupa paka kan n seny senyaw awaa alde aldehi hid d menunju men unjukkan kkan uji positif positif dengan dengan terbent terbentukny uknyaa cermin cermin perak, perak, sedangka sedangkan n aseton aseton yang merupakan senyawa keton menunjukkan uji negatif dengan tidak terbentuknya cermin  perak. - De Deng ngan an meto metode de Fe Fehl hlin ing, g, sa samp mpel el fo form rmal alin in ya yang ng meru merupa paka kan n seny senyaw awaa alde aldehi hid d menunjukkan menunjuk kan uji positif dengan terbentuknya terbentuknya endapan merah bata, sedangkan aseton yang

 

merupakan senyawa keton menunjukkan uji negatif dengan tidak terbentuknya endapan merah bata. - .Dengan metode Schiff’s Fuchsin, sampel formalin yang merupakan senyawa aldehid menun me nunjuk jukkan kan uji uji posit positif if dengan dengan te terbe rbent ntukn uknya ya larut larutan an ungu, ungu, sedang sedangkan kan aseto aseton n yang yang merupakan senyawa keton menunjukkan uji negatif dengan tidak terbentuknya larutan ungu

XI. Daftar Pustaka

1. Modul Praktikum Praktikum Kimia Organik Organik,, Program Program Studi Studi D III Farmasi Akademi Farmasi Bumi Siliwangi Bandung 2. Fessenden Fessenden.. 2006. Kimia Organik EDISI KETI KETIGA GA Jilid 2. Penerbi Penerbitt Erlangga. Erlangga. Jakarta 3. Fessenden Fessenden,, Ralph J., J., Joan S. S. Fessenden. Fessenden. 1982. 1982. Kimia Kimia Organik. Organik. Erlangga. Erlangga. Jakarta. Jakarta. 4. Petrucc Petrucci, i, Ralph H., Suminar. Suminar. 1987. KIMIA KIMIA DASAR. DASAR. Penerbit Erlangg Erlangga. a. Jakarta Jakarta 5. Https:/ Https://www. /www.academia academia.edu/AL .edu/ALDEHID DEHID_DAN_K _DAN_KETON ETON_SIFA _SIFAT_DAN T_DAN_REAK _REAKSI_KI SI_KI MIA

 

Diakses pada tanggal 27-2-2020 6. Https:/ Https://www. /www.slideshar slideshare.net/ki e.net/kimia-orga mia-organik-aldehi nik-aldehid-dan-ket d-dan-keton on Diakses pada tanggal 27-2-2020

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF