Laporan Praktikum Albumin

March 24, 2018 | Author: Ujang Bouquetiere | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Laporan praktek albumin S1 Gizi UNAIR Program Alih Jenis...

Description

LAPORAN PRAKTIKUM PSG BIOKIMIA Pemeriksaan Albumin (Metode Bromo Cressol Green/BCG)

KELOMPOK 3 : Haidar Rizki

(101511223016)

Ni Putu Novalia Taulanda

(101511223007)

Aniek Kurniawati

(101511223014)

Susila Rusdiana Dewi

(101511223024)

Andri Rahmat Sudiarmanto

(101511223025)

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Darah merupakan bagian terpenting dari manusia yang

memiliki fungsi utama dalam memelihara homeostasis tubuh. Fungsi darah sebagian besardilaksanakan oleh plasma dan berbagai konstituennya. Plasma terdiri atas air,elektrolit, metabolit, nutrient, protein dan hormon. Dalam pengklasifikasian protein, albumin merupakan protein globular.Protein ini umumnya berbentuk bulat atau elips dan terdiri atas rantai polipeptidayang berlipat. Pada umumnya

gugus

R

polar

terletak

disebelah

luar

rantaipolipeptida, sedangkan gugus R yang hidrofob terletak disebelah

dalam

molekulprotein.

Protein

globular

pada

umumnya mempunyai sifat dapat larut dalam air,dalam larutan asam atau basa dan dalam etanol. Abumin adalah protein yang dapat larut dalam air serta dapat terkoagulasi oleh panas. Larutan albumin dalam air dapat diendapkan dngan penambahanamoniumsilfat hingga jenuh. Albumin memainkan peran penting dalam kesehatan dan

penyakit.

Albumin

merupakan

penyumbang

utama

Oncotic Koloid Tekanan (COP), mengikat molekul endogen dan eksogen,

koagulasi

mempertahankan bidang

menengahi,

permeabilitas

kesehatan,

tingkat

dan

membantu

mikrovaskular

sintetis

untuk

normal.Di

dipengaruhi

secara

dominan oleh COP. Ketika COP menurun, meningkatkan sintesis albumin. (Memang, koreksi hipoalbuminemia oleh sintetik infus koloid secara signifikandapat menekan sintesis albumin) Peradangan berkurang albumin. Sintesis sebanyak 90%.

Sitokin

inflamasi

shunt

asam

amino

untuk

meningkatkan sintesisakut protein fase penting dalam proses inflamasi, dan jauh dari sintesis albumin. Tinggi ataupun

rendahnya kadar albumin dalam darah sangat mempengaruhi kesehatan

kita,

pemeriksaan

oleh

albumin

karena dalam

itu darah

sangat

dibutuhkan

untuk

mengetahui

tingkaatr kesehatan kita yang dipengaruhi oleh kadar albumin dalam darah.

1.2

Tujuan

1.2.1 Untuk mengetahui kadar albumin pada serum darah pasien dengan metode Brom Cresol green. 1.2.2 Untuk mengetahui kadar total protein pada serum darah pasien dengan metode Brom Cresol green. 1.2.3 Untuk mengetahui kadar globulin pada serum darah pasien dengan metode Brom Cresol green

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1

Protein Protein

merupakan

salah

satu

kelompok

bahan

makronutrien, tidak seperti bahan makronutrien lainnya (karbohidrat, lemak), protein ini berperan lebih penting dalam pembentukan biomolekul daripada sumber energy (penyusun bentuk tubuh). Namun demikian apabila organisme sedang kekurangan energi, maka protein ini dapat juga di pakai sebagai sumber energi. Keistimewaan lain dari protein adalah strukturnya yang selain mengandung N, C, H, O, kadang mengandung S, P, dan Fe. Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino, yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino yang terdiri atas unsurunsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Ada beberapa asam amino mengandung unsur- unsur fosfor, besi, iodium, dan cobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16% dari berat protein. Molekul protein lebih kompleks daripada karbohidrat dan lemak dalam hal berat molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya. Molekul protein mengandung pula posfor, belerang dan ada jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga. Protein adalah bagian dari

semua

sel

hidup

dan

merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein separohnya ada didalam otot, seperlima dalam tulang dan tulang rawan, Sepersepuluh dalam kulit dan selebihnya dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Disamping itu, asam amino yang membentuk protein

bertindak

sebagai

prekursor,

sebagian

besar

koenzim,

hormon, asam nukleat, dan molekul-molekuk esensial untuk kehidupan. Protein

mempunyai

fungsi

khas

yang

tidak

dapat

digantikan oleh zat kimia lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Protein merupakan zat gizi yang paling penting. Karena yang paling erat hubungannya dengan proses kehidupan. Didalam sel protein terdapat protein struktural maupun protein metabolik. Molekul protein mengandung unsur-unsur C,H,O dan unsur khusus yang terdapat didalam protein dan tidak terdapat didalam molekul karbohidrat maupun lemak yaitu nitrogen (N). Protein adalah senyawa kompleks yang tersusun atas unsur-unsur C,H,O dan N. Namun demikian ada pula protein yang mengandung unsur S dan P. Kelenjar ludah dalam mulut tidak

membuat

enzim

protease.

Enzim

protease

baru

terdapat dalam lambung, yaitu pepsin yang mengubah protein menjadi albuminosa dan pepton.Kemudian, tripsin dalam usus

duabelas

jari

yang

berasal

dari

pankreas

mengubah sisa protein yang belum sempurna menjadi albuminosa dan pepton. Dalam usus halus, albuminosa dan pepton seluruhnya diubah oleh enzim pepsin menjadi asamasam amino yang siap untuk diserap. Protein yang telah di ubah kedalam bentuk asam amino mempunyai sifat larut dalam air. Seperti halnya hidrat arang, asam amino yang mudah larut dalam air ini juga dapat diserap secara pasif dan langsung memasuki pembuluh darah. Ketika protein mengalami hidrolisis total, akan dihasilkan sejumlah 20-24 jenis asam amino, tergantung dari cara menghidrolisisnya. Ada 3 cara yang dapat ditempuh untuk

menghidrolisis protein yaitu hidrolisis asam, hidrolisis alkalis, dan hidrolisis enzimatik. 2.2

Serum Darah Proses penentuan golongan darah pada manusia yaitu

berdasarkan aglutinogen dan aglutinin. Aglutinogen adalah antigen-antigen dalam eritrosit yang membuat sel peka terhadap aglutinasi (penggumpalan darah). Aglutinin adalah substansi

yang

menyebabkan

aglutinasi

sel,

misalnya

antibodi. Darah akan menggumpal jika kita tetesi anti serum A dan anti serum B. Fungsi dari anti serum A dan anti serum B adalah untuk mengetahui apakah darah akan menggumpal atau tidak, ketika bertemu dengan anti serum A dan anti serum B atau bisa dikatakan untuk mencari aglutinogen (zat yang digumpalkan). 2.3 Albumin Albumin merupakan protein plasma yang paling tinggi jumlahnya sekitar 60% dan memiliki berbagai fungsi yang sangat penting bagi kesehatan yaitu pembentukan jaringan sel baru, mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang rusak serta memelihara keseimbangan cairan di dalam pembuluh darah dengan cairan di rongga interstitial dalam batas-batas normal, kadar albumin dalam darah 3,5-5 g/dl (Rusli, et all, 2011). Albumin (bahasa Latin: albus, white) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk ke segala jenis protein monomer yang larut dalam air dan larutan garam, dan mengalami koagulasi saat terpapar panas. Substansi yang mengandung albumin, seperti putih telur, disebut albuminoid.Albumin merupakan protein plasma yang paling banyak dalam tubuh manusia, yaitu sekitar 55-60% dari protein serum yang terukur. Albumin terdiri dari rantai polipeptida tunggal dengan berat molekul 66.4 kDa dan terdiri dari 585 asam amino. Pada

molekul

albumin

terdapat

17

ikatan

dislufida

yang

menghubungkan asam-asam amino yang mengandung sulfur. Molekul albumin berbentuk elips sehingga bentuk molekul seperti itu tidak akan meningkkatkan viskositas plasma dan terlarut sempurna (Medicinus. 2008).

2.4

Dasar Teori Protein adalah suatu makromolekul yang tersusun atas

molekul-molekul asam amino yang berhubungan satu dengan yang lain melalui suatu ikatan yang dinamakan ikatan peptida. Sejumlah besar asam amino dapat membentuk suatu senyawa protein yang memiliki banyak ikatan peptida, karena itu dinamakan polipeptida. Secara umum protein berfungsi dalam sistem komplemen, sumber nutrisi, bagian sistem buffer plasma, dan mempertahankan keseimbangan cairan intra dan ekstraseluler. Berbagai protein plasma terdapat sebagai antibodi, hormon, enzim, faktor koagulasi, dan transport substansi khusus. Protein-protein kebanyakan disintesis di hati. Hepatosithepatosit mensintesis fibrinogen, albumin, dan 60 – 80 % dari bermacam-macam

protein

yang

memiliki

ciri

globulin.

Globulin-globulin yang tersisa adalah imunoglobulin (antibodi) yang dibuat oleh sistem limforetikuler. Penetapan

kadar

protein

dalam

serum

biasanya

mengukur protein total, dan albumin atau globulin. Ada satu cara mudah untuk menetapkan kadar protein total, yaitu berdasarkan pembiasan cahaya oleh protein yang larut dalam serum. Penetapan ini sebenarnya mengukur nitrogen karena protein berisi asam amino dan asam amino berisi nitrogen. Total protein terdiri atas albumin (60%) dan globulin (40%).

Bahan

pemeriksaan

yang

digunakan

untuk

pemeriksaan total protein adalah serum. Bila menggunakan bahan pemeriksaan plasma, kadar total protein akan menjadi lebih tinggi 3 – 5 % karena pengaruh fibrinogen dalam plasma. Fungsi Albumin : 1. Mengusung hormon tiroid 2. Mengusung hormon lain, khususnya yang dapat larut dalam lemak 3. Mengusung asam lemak menuju hati 4. Mengusung obat-obatan dan memperpendek waktu paruh obat tersebut 5. Mengusung bilirubin Penurunan Kadar Albumin : sirosis hati, gagal ginjal akut, luka bakar yang parah, malnutrisi berat, preeklampsia, gangguan ginjal, malignansi tertentu, kolitis ulseratif, enteropati kehilangan protein, malabsorbsi. Pengaruh obat : penisilin, sulfonamid, aspirin, asam askorbat. Peningkatan Kadar Albumin : dehidrasi, muntah yang parah, diare berat. Pengaruh obat : heparin.

BAB 3 METODOLOGI 3.1

Metode : Bromocesol Green

3.2

Prinsip :

BCG bersifat asam akan bereaksi dengan serum menghasilkan warna hijau sebagai indicator perubahan warna dari kuning menjadi hijau biru. 3.3

Bahan

:

Serum 3.4

Reagen :

1. Buffer Citrat PH 4,2 30 mmol/L 2. Brom Cresol Green 0,26 mmol/L 3. Standar 5 g/dl 3.5

Alat

:

1. Mikro pipet 2. Tip pipet 3. Spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm 4. Kuvet

3.6 Prosedur : 1. Diambil darah dari sampel orang dewassa dan dialirkan perlahan-lahan

ke

dalam

tabung

sentrifuge

untuk

dipisahkan serumnya, didiamkan selama 5-10 menit. 2. Dimasukkan kedalam sentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit (bertahap setiap 5 menit) 3. Diambil serumnya sebanyak 10 mcg dengan mikropipet, dipindahkan ke tabung kecil. 4. Dipindahkan secara perlahan ke dalam kuvet 5. Dilakukan pemeriksaan secara spektrofotometeri kemudian dibaca absorbansinya 1.

2.

3.

4.

Blanko 5.

6.

7.

Sampel 9.

Sampel

14.

Aquadest 17.

18.

12. 10 µl

15.

1000 µl 16.

-

10 µl 19.

Standar

-

10 µl 11.

Reagen 13.

-

21. 3.7 Hasil : 3.7.1 Kadar Albumin : 22.

8.

10.

Standar

Konsentrasi sampel =

20.

-

10 µl

Absorbansi Sampel Absorbansi Standar

x

konsetrasi standar 23. Konsentrasi standar = 5 g/dl 24.

S

25. Absor bansi Sampel (nm)

27.

1

28.

0,765

30.

2

31.

0,778

ampel

33. 3.7.2 Kadar total protein :

26. Kon sentrasi Sampel (g/dl) 29. 3,9 8 32. 4,0 4

34.

Konsentrasi sampel =

Absorbansi Sampel Absorbansi Standar

x

konsetrasi standar 35.

Konsentrasi standar = 5 g/dl

36.

S

37. Absor bansi Sampel (nm)

39.

1

40.

0,900

42.

2

43.

0,912

ampel

38. Kon sentrasi Sampel (g/dl) 41. 7.1 5 44. 7.4 5

45. 3.7.3 Kadar globulin : 46.

Konsesntrasi sampel

= total protein –

albumin 47. Sampel 51. 1 55. 2 59.

48. T 49. otal protein Albumin (g/dl) (g/dl) 52. 7 53. .15 3,98 56. 7 57. .45 4,04

50.

Glo bulin (g/dl)

54.

3.3 7

58.

3.4 1

61.

60. BAB 4 PEMBAHASAN

62. 63.

Protein adalah suatu makromolekul yang tersusun

atas molekul-molekul asam amino yang berhubungan satu dengan yang lain melalui suatu ikatan yang dinamakan ikatan peptida. Sejumlah besar asam amino dapat membentuk suatu senyawa protein yang memiliki banyak ikatan peptida, karena itu dinamakan polipeptida. Secara umum protein berfungsi dalam sistem komplemen, sumber nutrisi, bagian sistem buffer plasma, dan

mempertahankan

keseimbangan

cairan

intra

dan

ekstraseluler. Berbagai protein plasma terdapat sebagai antibodi, hormon, enzim, faktor koagulasi, dan transport substansi khusus. 64. Total protein terdiri atas albumin (60%) dan globulin (40%). Bahan pemeriksaan yang digunakan untuk pemeriksaan total

protein

adalah

serum.

Bila

menggunakan

bahan

pemeriksaan plasma, kadar total protein akan menjadi lebih tinggi 3 – 5 % karena pengaruh fibrinogen dalam plasma. 65. Protein-protein kebanyakan disintesis di

hati.

Hepatosit-hepatosit mensintesis fibrinogen, albumin, dan 60 – 80 % dari bermacam-macam protein yang memiliki ciri globulin. Globulin-globulin yang tersisa adalah imunoglobulin (antibodi) yang dibuat oleh sistem limforetikuler. 66. Praktikum pemeriksaan kadar albumin pada sampel serum bertujuan untuk menentukan kadar albumin dengan tujuan diagnosa penyakit. Setelah dilakukan pengujian terhadap kadar albumin dalam serum darah menggunakan metode bromocesol green diperoleh hasil kadar albumin sampel 1 sebesar 3,98 g/dl dan sampel 2 sebesar 4,04 g/dl. Kadar albumin orang dewasa normal yaitu

2,0 – 3,5 g/dl sehingga kadar

albumin sampel 1 dan sampel 2 tergolong normal. 67. Selain itu dengan metode bromocesol juga dapat diperleh kadar total protein dan kadar globulin dalam serum darah. Berdasarkan hasil pemeriksaan diperoleh kadar total

protein pada sampel 1 sebesar 7.15 g/dl sedangkan pada sampel 2 sebesar 7.45 g/dl. Kadar total protein normal pada dewasa sebesar 6,8 – 7,6 g/dl sehingga kadar total protein sampel 1 dan sampel 2 tergolong normal. 68. Berdasarkan hasil

pemeriksaan

diperoleh

kadar

globulin pada sampel 1 sebesar 3,37 g/dl dan sampel 2 sebesar 3,41 g/dl. Kadar globulin normal pada dewaa sebesar 3,2 – 3,9 g.dl sehingga kadar globulin sampel 1 dan 2 tergolong normal. 69. Penggunaan reagen bromocesol green karena albumin bersifat mengikat albumin sehingga menyebabkan terjadinya perubahan dalam penyerapan spektrum pencelupan. Pencelupan dan pembentukan albumin kompleks mempunyai puncak penyerapan pada panjang gelombang 625 nm. Pada prinsipnya serum yang ditambahkan pereaksi atau reagen akan berubah

warna

menjadi

hijau,

kemudian

diperiksa

pada

spektrofotometer. Intensitas warna hijau ini menunjukkan kadar albumin pada serum 70.

71. BAB 5 72. PENUTUP 5.1 

Kesimpulan Kadar albumin pada pada sampel 1 dan sampel 2



tergolong normal yaitu sebesar 3,98 g/dl dan 4,04 g/dl. Kadar total protein pada pada sampel 1 dan sampel 2



tergolong normal yaitu sebesar 7,15 g/dl dan 7,45 g/dl. Kadar globulin pada pada sampel 1 dan sampel 2 tergolong normal yaitu sebesar 3,37 g/dl dan 3,41 g/dl

73. 74.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF