Laporan Praktek Scada (Elma Fauziah 2202151 )

July 13, 2019 | Author: Tiar Fatih | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

hgfhjjkjlk;...

Description

Laporan Tugas SCADA (Supervisory Control and Data Acquition) Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah SCADA kuliah  SCADA

DISUSUN OLEH :

 NAMA : ELMA FAUZIAH  NIM: 2202151

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI 2018

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG

Industri merupakan bidang yang memiliki fungsi dan pengaruh yangsangat vital dalam bidang perekonomian di seluruh dunia. Industri merupakan proses membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Seiring dengan peningkatan  populasi di dunia, kebutuhan akan barang juga meningkat. Hal ini memacu  pertambahan jumlah dari industri-industri i ndustri-industri barang. barang. Sebelum teknologi berkembang secara pesat seperti sekarang ini, industry masih sangat bergantung kepada manusia dalam pengoperasian mesin-mesin industri. Kebergantungan ini memiliki kelemahan pada proses industri yang sulit dilakukan oleh manusia. Masalah terjadi saat sebuah proses di dalam industry memerlukan respon yang cepat terhadap situasi atau perubahan yang terjadi di lapangan. Manusia dalam hal ini sebagai aktor utama, sejatinya memiliki keterbatasan untuk melakukan kegiatan monitor,pengawasan dan mengontrol secara bersamaan. SCADA merupakan suatu solusi yang dibuat oleh manusia untuk mengatasi masalah-masalah tersebut yang terjadi di industry.SCADA merupakan suatu sistem pengendalian alat secara  jarak jauh, dengan kemampuan memantau data-data dari alat yang dikendalikan. dikendali kan. SCADA merupakan bidang yang secara kontinyu selalu dikembangkan di seluruh  bagian dunia pada berbagai tipe industri yang menghabiskan bertrilyun-trilyun rupiah.Dengan SCADA, sebuah industri dapat berjalan lebih terintegrasi dan terkontrol meskipun daerah yang terlingkupi sangat luas dan susah untuk dijangkau oleh manusia. SCADA telah banyak diaplikasikan dalam berbagai  bidang industri. Mulai dari sistem pembuangan air limbah kota,  pengolahan minyak dan gas,pendistribusian listrik kota, pengontrolan dan  pengawasan sistem lalu lintas kotadan kereta api dsb.

Dari praktikum ini menggunakan aplikasi WinTr kita dapat design sebuah tampilan dam memprogram sebuah tampilan agar dapat dikontrol dan kedepanya dapat di aplikasikan sebagai mana mestinya. 1.2. TUJUAN

Berdaraskan latar belakang penulisan paper ini, dapat diidentifikasi bahwa tujuan dalam penulisan paper ini adalah : 

Mengetahui definisi SCADA secara umum



Mengetahui fungsi SCADA dan aplikasi WinTR



Mengetahui bahasa-bahasa pemrograman



Mengetahui piranti penyususnan SCADA pada aplikasi WinTR



Mengetahui pemanfaatan SCADA dalam industri



Mengetahui kelebihan dan kekurangan SCADA



Mengetahui simulasi SCADA pada aplikasi WinTR

BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 TEORI DASAR 2.1.1. SCADA (SUPERVISORY CONTROL AND DATA ACQUISITION)

adalah suatu sistem pengakuisisian suatu data untuk digunakan sebagai control dari sebuah obyek. SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem yang mengacu pada kombinasi telemetri dan akuisisi data. Ini terdiri dari pengumpulan informasi, mentransfer kembali ke pusat kendali, melakukan analisis yang diperlukan dan kontrol, dan kemudian menampilkan data ini pada sejumlah

operator

display.

SCADA

digunakan

untuk

memantau

dan

mengendalikan pabrik atau peralatan. Kontrol mungkin dapat otomatis atau dapat dimulai dengan perintah Operator. Sistem SCADA yang paling sederhana yang mungkin bisa dijumpai di dunia adalah sebuah rangkaian tunggal yang memberitahu anda sebuah kejadian (event). Sebuah sistem SCADA skala-penuh mampu memantau dan (sekaligus) mengontrol proses yang jauh l ebih besar dan kompleks.

Telemetri biasanya dikaitkan dengan sistem SCADA. Ini adalah teknik yang digunakan dalam transmisi dan menerima informasi atau data melalui media. Informasi dapat berupa pengukuran, seperti tegangan, kecepatan atau aliran. Datadata tersebut dikirimkan ke lokasi lain melalui media seperti kabel, telepon atau radio. Informasi dapat berasal dari berbagai lokasi. Sebuah cara menangani tempat-tempat

yang

berbeda

yang

tergabung

dalam

sistem.

Data akuisisi mengacu pada metode yang digunakan untuk mengakses dan mengontrol informasi atau data dari peralatan yang dikendalikan dan dipantau. Data tersebut kemudian diakses diteruskan ke sistem telemetri siap untuk transfer

ke tempat yang berbeda. Itu dapat berupa informasi analog dan digital yang dikumpulkan oleh sensor, seperti flowmeter, ammeter, dll juga dapat menjadi data untuk

mengontrol

peralatan

seperti

aktuator,

relay,

valve,

motor,

dll.

Mirip dengan sistem SCADA adalah Distributed Control System (DCS). DCS  biasanya digunakan di pabrik-pabrik dan terletak di dalam daerah yang lebih terbatas. Menggunakan media komunikasi berkecepatan tinggi, seperti jaringan area lokal (LAN). Sebuah jumlah yang signifikan dari kontrol loop tertutup hadir  pada sistem SCADA system meliputi daerah yang besar (secara geography). Ini mungkin mengandalkan berbagai link komunikasi seperti radio dan telepon. Kontrol loop tertutup bukan merupakan prioritas utama dalam sistem ini.

2.1.2. Perkembangan SCADA

SCADA telah mengalami perubahan generasi, dimana pada awalnya design sebuah SCADA mempunyai satu perangkat MTU yang melakukan Supervisory Control dan Data Acquisition melalui satu atau banyak RTU yang  berfungsi sebagai (dumb) Remote I/O melalui jalur komunikasi Radio, dedicated line Telephone dan lainnya. Generasi SCADA pertama ini disebut monolitik. Generasi berikutnya yaitu jaringan, membuat RTU yang intelligent, sehingga fungsi local control dilakukan oleh RTU di lokasi masing ‐masing RTU, dan MTU hanya melakukan sury control yang meliput beberapa atau semua RTU. Dengan adanya local control, operator harus mengoperasikan masing-masing local plant dan membutuhkan MMI local. Banyak pabrikan yang mengalihkankomunikasi dari MTU  –   RTU ke tingkatan MMI (Master) –   MMI (Remote) melalui jaringan microwave satelit. Ada juga yang mengimplementasi komunikasinya pada tingkatan RTU, karena berpendapat bahwa kita tidak bisa mengandalkan system  padter, dan komunikasi pada tingkatan computer (MMI) membutuhkan banwidth yang lebar dan mahal. Dengan majunya teknologi dan internet saat ini, concept SCADA diatas berubah menjadi lebih sederhana yang disebut dengan generasi ketiga “terdistribusi” dan memanfaatkan infrastruktur internet yang pada saat iniumumnya sudah dibangun

oleh perusahaan‐ perusahaan besar seperti Pertamina. Apabila ada daerah‐daerah atau wilayah yang belum terpasang infrastruktur internet, saat ini dipasaran  banyak bisa kita dapatkan Wireless LAN device yang bisa menjangkau jarak sampai dengan 40 km (tanpa repeater) dengan harga relatif murah. Setiap Remote Area dengan sistem kontrolnya masing ‐masing yang sudah dilengkapi dengan OPC (OLE for Process Control; OLE = Object Linking &Embedding) Server, bisa memasangkan suatu Industrial Web Server denganTeknologi XML yang kemudian bisa dengan mudah diakses dengan Web Browser biasa seperti yang kita gunakan.

2.1.3. Komponen SCADA

Sebuah sistem SCADA memiliki 4 (empat) fungsi , yaitu:1. Akuisisi Data,2.

Komunikasi

data

jaringan,3.

Penyajian

data,

dan4.

Kontrol

(proses).Fungsi-fungsi tersebut didukung sepenuhnya melalu komponenSCADA, yaitu: Komponen sistem SCADA terdiri sebagai berikut : 1. Field Instrumentation

Field instrument mengacu pada sensor dan aktuator yang langsung dihubungkan ke pabrik atau peralatan. Mereka menghasilkan sinyal analog dan digital yang akan dipantau oleh Stasiun Remote. Sinyal juga dikondisikan untuk memastikan mereka yang kompatibel dengan input / output dari RTU (Remote

Terminal Unit) atau PLC di Stasiun Jarak Jauh. Stasiun Remote dipasang di  pabrik terpencil atau peralatan yang dipantau dan dikendalikan oleh komputer host pusat. Ini bisa jadi RTU atau Programmable Logic Controller (PLC). Jaringan Komunikasi adalah media untuk mentransfer informasi dari satu lokasi ke lokasi lain. Hal ini dapat melalui telepon, radio line atau kabel.

Central Monitoring Station (CMS) mengacu pada lokasi master atau komputer host. Workstation beberapa dapat dikonfigurasi pada CMS, jika di  perlukan. Menggunakan Human Machine Interface (HMI) program untuk memonitor berbagai data jenis yang diperlukan untuk operasi. Berikut ini adalah contoh konfigurasi dari sistem SCADA untuk distribusi air.

Field Instrument mengacu pada perangkat yang terhubung ke peralatan atau mesin yang dikontrol dan dipantau oleh sistem SCADA. Ini adalah sensor untuk memantau parameter tertentu, dan aktuator untuk mengendalikan modul tertentu dari sistem. Instrumen ini mengkonversi parameter fisik (misalnya, aliran fluida, kecepatan, tingkat cairan, dll) ke sinyal listrik (misalnya, tegangan atau arus) dapat dibaca oleh peralatan Station Remote. Output dapat berada dalam analog (kisaran terus menerus)

atau

digital

(nilai

diskrit).

Beberapa

output

standar

industri

analog sensor ini adalah berkisar 0 sampai 5 volt, 0 sampai 10 volt, 4 sampai 20

mA dan 0 sampai 20 mA. Output tegangan digunakan ketika sensor dipasang di dekat pengendali (RTU atau PLC). Output ini digunakan ketika sensor berada  jauh dari kontroler. Output digital digunakan untuk membedakan status diskrit  perangkat. Biasanya, berarti Perangkat ON dan untuk status perangkat OFF . Ini juga berarti untuk Full atau untuk Kosong

Aktuator digunakan untuk menghidupkan atau mematikan peralatan tertentu. Demikian juga, input digital dan analog yang digunakan untuk kontrol. Misalnya, digital input dapat digunakan untuk menghidupkan dan mematikan modul pada peralatan. Sementara input analog yang digunakan untuk mengontrol kecepatan motor atau posisi valve motorized.

2. Remote Station Field instrumen terhubung ke pabrik atau peralatan yang dipantau dan dikontrol yang dihubungkan ke Stasiun Remote untuk memungkinkan manipulasi  proses pada lokasi yang jauh. Hal ini juga digunakan untuk mengumpulkan data dari peralatan dan mentransfernya ke sistem SCADA pusat. Stasiun remote baik mungkin berupa RTU (Remote Terminal Unit) atau PLC (Programmable Logic Controller). Ini juga mungkin berupa sistem boar atau modular. RTU adalah sebuah komputer ruggedized dengan interfacing radio yang sangat baik. Hal ini digunakan dalam situasi di mana komunikasi yang lebih sulit. Salah satu kelemahan dari RTU adalah programmability yang kurang. Namun, RTUsmodern sekarang menawarkan programabilitas baik dibandingkan dengan PLC. PLC (Programmable Logic Controller) adalah sebuah komputer industri kecil  biasanya ditemukan di pabrik-pabrik. Kegunaan utamanya adalah untuk menggantikan logika relay dari pabrik atau proses. Saat ini, PLC digunakan dalam sistem SCADA karena programabilitas yang sangat baik. Sebelumnya PLC tidak memiliki port komunikasi serial untuk interfacing ke radio untuk mentransfer data. Saat ini, PLC memiliki komunikasi yang luas. Dalam waktu dekat kita melihat penggabungan dari RTU dan PLC. Micrologic menawarkan sebuah RTU murah untuk sistem SCADA dimana PLC

dapat menjadi solusi lebih. Ini adalah RTU berbasis mikrokontroler dan dapat dihubungkan ke modem radio untuk transmisi data ke CMS. Stasiun Remote biasanya tersedia dalam dua jenis, yaitu single board dan unit modular. Single board menyediakan sejumlah interface input / output (I / O) tetap. Hal ini lebih murah, tetapi tidak menawarkan kemudahan upgrade ke sistem yang lebih canggih. Jenis modular merupakan remote station yang dapat diperluas dan lebih mahal daripada single board. Biasanya digunakan untuk menghubungkan modul. Setiap modul I / O atau komunikasi yang dibutuhkan untuk ekspansi di masa yang akan datang dapat dengan mudah di pasang. 3. Comunication Network Jaringan

Komunikasi

mengacu

pada

peralatan

komunikasi

yang

diperlukan untuk mentransfer data ke dan dari lokasi yang berbeda. Media yang digunakan dapat berupa kabel, telepon atau radio. Penggunaan kabel biasanya dilakukan di dalam pabrik. Hal ini tidak praktis untuk sistem yang mencakup wilayah geografis yang luas karena biaya kabel tinggi, saluran dan tenaga kerja yang luas untuk menginstalnya. Penggunaan saluran telepon (misalnya leased atau dial-up) merupakan solusi murah untuk sistem dengan cakupan yang besar. Leased line digunakan untuk sistem on-line yang membutuhkan koneksi dengan stasiun terpencil. Ini mahal karena satu saluran telepon akan dibutuhkan per lokasi. Selain lease line lebih mahal daripada saluran telepon biasa. Dial-up lines dapat digunakan pada sistem yang membutuhkan update secara berkala (misalnya, update per jam). Saluran telepon di sini biasa dapat digunakan. Host station dapat menghubungi nomor tertentu dari sebuah situs remote untuk mendapatkan pembacaan dan mengirim  perintah. Situs remote biasanya tidak dapat diakses oleh saluran telepon. Penggunaan radio menawarkan solusi ekonomis. Modem radio digunakan untuk menghubungkan situs remote ke host. Sebuah operasi on-line juga dapat diterapkan pada sistem radio. Untuk lokasi di mana link radio langsung tidak dapat dibuat, repeater radio digunakan untuk menghubungkan lokasi lokasi tersebut. 4. CMS (Central Monitoring system)

Central Monitoring System

(CMS) adalah unit master dari sistem

SCADA. Hal ini bertugas mengumpulkan informasi yang dikumpulkan oleh remote station dan menghasilkan tindakan yang diperlukan untuk setiap event terdeteksi. CMS dapat memiliki konfigurasi komputer atau dapat jaringan untuk workstation untuk memungkinkan berbagi informasi dari sistem SCADA Sebuah Program Human Machine Interface (HMI) akan berjalan pada komputer CMS. Sebuah alur diagram dari seluruh plant atau proses dapat ditampilkan pada layar untuk identifikasi lebih mudah dengan sistem real. Setiap titik I / O dari unit remote dapat ditampilkan dengan representasi grafis yang sesuai dan pembacaan I / O. Pembacaan flow (aliran) dapat ditampilkan pada sebuah representasi grafis dari sebuah flowmeter. Satu bendungan dapat ditampilkan dengan isi cairan yang sesuai tergantung pada tingkat tangki yang sebenarnya. Set-up parameter seperti nilai-nilai perjalanan, batas, dll dimasukkan pada  program ini dan download ke unit remote yang sesuai untuk memperbarui  parameter operasi mereka. Program HMI juga dapat membuat window terpisah untuk alarm. Window alarm dapat menampilkan nama alarm tag, deskripsi, nilai, nilai titik perjalanan, waktu, tanggal dan informasi terkait lainnya. Semua alarm akan disimpan pada file terpisah untuk diperiksa nanti. Sebuah tren poin yang dibutuhkan dapat diprogram pada sistem. Tren grafik dapat dilihat atau dicetak di lain waktu. Generasi laporan manajemen juga dapat dijadwalkan untuk waktu tertentu dalam sehari, secara periodik, atas  permintaan operator, atau saat alarm. Akses ke program ini hanya diperbolehkan untuk operator yang memenuhi syarat (hak). Setiap user diberikan password dan tingkat hak yang berbeda beda untuk mengakses daerah tertentu dari program ini .. Semua tindakan yang diambil oleh para pengguna yang login pada file untuk dapat diperiksa nantinya.

Contoh Tampilan HMI untuk diagram sistem pemipaan dan are perbaikan (repair). Sistem SCADA/EMS bertujuan untuk membantu perusahaan listrik mendapatkan sistem pengoperasian optimum sesuai dengan berbagai kenyataan kekurangan-kekurangan maupun segala kelebihan yang terdapat pada sistem tenaga listrik tersebut. Dalam rangka untuk mencapai sistem pengendalian sesuai dengan kriteraikriteria diatas maka suatu sistem pengendalian tenaga dilengkapi dengan  perangkat-perangkat SCADA. Perangkat ini digunakan sebagai sarana untuk dapat memantau dan sistem-sistem tenaga secara terpusat dari pusat pengendalian. Dalam hal untuk mendapatkan sistem pengoperasian yang optimum, maka diatas perangkat-perangkat SCADA di-implementasikan fungi-fungsi perangkatn lunak baik untuk keperluan energi maupun energi management   sistem untuk sistem transmisi, distribution  management sistem untuk sistem distribusi dan  perangkat-perangkat otomatisasi para pelanggan. Dengan

semakin

banyaknya

pusat

pembangkit

tenaga

listrik

yang

dioperasikan, maka diperlukan pengaturan beban sistem tenaga listrik. Dalam

 pengaturan sistem tenaga listrik ini terdapat beberapa permasalahan yang harus diperhatikan, yaitu: 1. Kecepatan kemudahan memperoleh informasi yang diperlukan. 2. Cara-cara penyajian data dan informasi bagi pengatur sistem 3. Keandalan media data, karena treganggunya operasi pengaturan sistem 4. Kualitas data yang ditampilkan harus selalu terbaru Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka fasilitas pendukung untuk keperluan  pengaturan sistem tenaga listrik adalah: 1. Sistem telekomunikasi 2. Alat-alat pengolah data untuk mengambil, menyimpan dan mengolah sistem tenaga listrik. 3. Perangkat lunak untuk mengolah data, agar data dapat ditampilkan dalam  pengaturan sistem tenaga listrik. Permasalahan mengenai pengaturan tenaga listrik merupakan hal yang komplek, tidak hanya pada bagaimana tenaga listrik tersebut dibangkitkan dan disalurkan tetapi juga mengenai perhitungan ekonomis dari suatu pembangkit yang lebih dikenal dengan manajemen energi. SCADA berfungsi mulai pengambilan data pada peralatan pembangkit atau gardu induk, pengolahan informasi yang diterima, sampai reaksi yang ditimbulkan dari hasil pengolahan secara informasi. Secara umum fungsi SCADA adalah: 1. Penyampaian data 2. Proses kegiatan dan monitoring 3. Fungsi kontrol 4. Perhitungan dan pelaporan Dengan adanya peralatan SCADA, penyampaian dan pemrosesan data dari sistem tenaga akan lebih cepat diketahui oleh operator. Informasi pengukuran dan status indikasi dari sistem tenaga listrik dikumpulkan dengan menggunakan peralatan yang ditempatkan di gardu induk dan pusat pembangkit. Kontrol penyaluran

 peralatan memungkinkan penyampaian data secara remote. Data dapat dilakukan secara manual atau perhitungan. Data yang baru dapat juga dihitung dan disimpan dalam database  melalui pengumpulan nilai secara otomatis. Penyampaian data dan pemrosesan data dilakukan secara real-time. Parameter sistem tenaga listrik dalam real-timeoperation  seperti frekuensi, tegangan daya dan reaktif, serta tap changer position. Dari paremeter tersebut dapat dibaca dan dikontrol lewat pusat pengatur beban adalah melalui suara teleinformasi yang disebut telemetering . 2.2. Teori Tambahan 2.2.1. WinTR

WinTr adalah SOFTWARE SCADA yang canggih untuk memantau dan menyimpan data-data dari proses manufaktur yang dipisahkan area yang luas. Perangkat dikelola dari stasiun tunggal dan mereka dapat terhubung dengan OPC Client, S7 MPI, S7 PPI, PROFINET (S7 1200), Modbus RTU, Modbus TCP / IP,  protokol Host-Link (Omron), protokol Mewtocol (Panasonic). Kami SISTEM SCADA data sejarah yang terkait dengan proses disimpan ke dalam databas e WinTr Scada Software dibuat oleh dua bagian sebagai Deveopment dan Runtime dan telah mengikuti kemampuan: 1. Alarm dan Peringatan dapat didefinisikan untuk nilai-nilai proses. Ketika alarm atau peringatan terjadi, dapat dipantau di layar real time dan diinformasikan kepada E-Mail dan penerima SMS. 2. Mudah

menciptakan

Laporan

rinci

dari

data-data

sejarah

dan

menyimpannya di Excel atau format PDF .. Dengan Resep, nilai-nilai yang telah disimpan sebelumnya untuk tag kirim ke  perangkat dengan satu kali klik. Untuk membuat layar interface canggih, WinTr mengandung; Software Simbol Pabrik yang berisi 4000 simbol industri di 60 kategori, elegan Bagan Dundas itu (Real Time, Sejarah, Pie, Line, Bar, 3D) dan Gauge (Edaran, Numeric, Linear, Knob) objek,

2.2.2. Arsitektur Sistem SCADA

Berikut ini penjelasan dari masing-masing bagian SCADA : 1. Operator

Operator manusia mengawasi sistem SCADA dan melakukan fungsi  supervisory control untuk operasi plant jarak jauh 2. Human Machine I nterfaces (HMI)

HMI merupakan bagian terpenting dari sistem SCADA karena fungsinya yaitu sebagai “jembatan” bagi manusia (operator ) untuk memahami proses yang terjadi pada mesin. HMI menampilkan data pada operator dan menyediakan input kontrol bagi operator dalam berbagai bentuk, termasuk grafik, kematik, jendela, menu pull-down, touch screen, dan lain sebagainya. HMI dapat berupa touch  screen device ataupun komputer itu sendiri. 3. Master Terminal Unit (MTU)

MTU berfungsi menampilkan data pada operator melalui HMI, mengumpulkan data dari tempat yang jauh, dan mengirimkan sinyal kontrol ke  plant yang berjauhan. Kecepatan pengiriman data dari MTU ke plant jarak jauh relatif rendah dan metode kontrol umumnya open loop karena kemungkinan terjadi waktu tunda dan flow interruption. Berikut ini beberapa fungsi dasar dari suatu MTU: a. Input/Output Task : interface sistem SCADA dengan peralatan di plant .  b. Alarm Task : mengatur semua tipe alarm. c. Trends Task : mengumpulkan data plant setiap waktu dan menggambarkan dalam grafik. d. Report Task : memberikan laporan yang bersumber dari data plant . e. Display Task : menampilkan data yang diawasi dan dikontrol operator. 4. Communi cation System

Sistem komunikasi antara MTU-RTU ataupun antara RTU- Field device diantaranya berupa: o

 RS 232

o

o

 Private Network (LAN/RS-485) Switched Telephone Network

o

 Leased Line

o

 Internet

o

Wireless Communication System



Wireless LAN



GSM Network

 Radio Modems



5. Remote Terminal Unit (RTU)

RTU berfungsi mengirimkan sinyal kontrol pada peralatan yang dikendalikan, mengambil data dari peralatan tersebut, dan mengirimkan data tersebut ke MTU. Kecepatan pengiriman data antara RTU dan alat yang dikontrol relatif tinggi dan metode kontrol yang digunakan umumnya closed loop. Sebuah RTU mungkin saja digantikan oleh  Programmable Logic Controller (PLC). Beberapa kelebihan PLC sebagai RTU ialah : 

Solusi ekonomis



Serbaguna dan fleksibel



Mudah dalam perancangan dan instalasi



Lebih reliable



Kontrol yang canggih



Berukuran kecil secara fisik



Troubleshooting dan diagnosa lebih mudah

6. F ield Device

Merupakan plant berbagai sensor dan aktuator. Nilai sensor dan aktuator inilah yang umumnya diawasi dan dikendalikan supaya objek/dengan yang diinginkan pengguna.

BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 ALAT DAN BAHAN

1. Personal Computer  2. Aplikasi software winTR 

3.2 LANGKAH KERJA 3.2.1. Moudule 1 

Membuka file Screen_1

1. Buka file winTR yang telah dibuat 2. Klik kiri – icon ‘Screen Designer’, pilih tanda segitiga pada ‘Screen Designer 3. Click kiri – ‘Screen_3’ 4. Pilih ‘Open’ 5. Screen_1 berhasil di buka



Object Creation

1. Kemudian klik kanan pada area ‘Screen_3’ hingga muncul popup menu, lalu klik kiri pada pilihan menu ‘Symbol Factory’ seperti gambar di bawah ini. 2. Klik ‘Symbol Factory’ sehingga keluar gambar pompa seperti pada gambar di bawah ini. 3. Klik kanan pada gambar pompa, hingga muncul pop-up menu. Pada  pilihan menu ‘Properties’, pilih menu ‘Wizard’ 4. Pada tampilan menu ‘Symbol Factory’ klik kiri pada tab ‘Style’

5. Klik kiri pada icon ‘Stretch’ sehingga membentuk tanda centang √  6.

Untuk ‘Fill Color Mode’ rubah pilihan dari ‘Original’ menjadi ‘Shaded

7. Klik kiri pada tombol warna, maka akan keluar menu Color 8. Klik kiri warna putih lalu pilih ‘OK’ 9. Jika sudah dibuka, maka akan keluar pilhan ‘Animations’ 10. Klik kiri pada tanda segitiga, maka akan muncul pilihan seperti  berikut: 11. Pilih ‘Discreate Color Fill’ 12. Klik kiri - panah bawah, kurangi angka nya hingga ke angka ‘1 13. Klik kiri tanda segitiga, muncul pilihan pilih ‘Shaded’ 14. Perhatikan pesan “ menentukan warna ketika descrete value = 1/on 15. Klik kiri  –   tombol warna merah, muncul menu warna pilih warna ‘hijau’ pilih tombol ‘OK’ 16. Tampilan pompa untuk kondisi on pilih tombol ‘OK’ 17. Tampilan pompa setelah di edit dalam posisi off 18. Klik kanan pada gambar pompa, maka akan muncul pop up menu. Pilih ‘Properties’ klik kiri pada pilihan ‘Value’ kemudian akan muncul setting Disecrete Value. 19. Klik kiri pada ‘Band 1’, kemudian scroll slider bar Vertical ke bawah 20. Pilih tag name ‘OPlover’ 21. Klik kanan pada gambar pompa maka akan muncul popup menu pilh ‘Symbol Factory 22. Setelah memilih ‘Symbol Factory’ maka akan muncul object pompa 23. Klik kanan pada pompa maka akan muncul popup menu, klik kiri  pada ‘Properties’ pilih ‘Wizard 24. Pilih menu ‘Pipes’ maka akan muncul bentuk -bentuk pipa. Pilih pipa horizontal. Jika sudah, buka tab ‘Style’. 25. Pada tab ‘Style’ klik kiri ‘Stretch’ hingga keluar tanda centang (√ ). Jika sudah buka tab ‘Animation’ 26. AnimationMode biarkan ‘None’ kemudian pilih ‘OK’ 27. Berikut tampilan object pipa, kemudian sesuaikan width dan height

28. Geser pipa agar menyatu dengan object pompa 29. Klik kiri pada sisi pipa tahan, tarik dan sesuaikan 30. Klik kanan dibawah pipa maka muncul popup menu pilih ‘Symbol Factory’ 31. Klik kanan pada gambar pompa maka akan muncul popup menu, klik ‘Properties’ lalu pilih ‘Wizard’ 32. Pilih flow meter warna kuning seperti pada gambar. Jika sudah, buka tab ‘Style’ 33. Pada tab ini, FillColorMode biarkan Original 34. Klik tanda ‘Stretch’ hingga keluar tanda centang (√ ). Jika sudah buka tab Animation. 35. Biarkan AnimationMode ‘None’ dan klik ‘OK’ 36. Sesuaikan ukuran flow meter width & height 37. Flow meter telah sesuai dengan ukuran pipa 38. Geser flow meter ke arah pipa. Jika sudah tutup dengan meng-klik tanda close (X). 39. Klik kiri pada icon ‘SavePoject



Control Pump

1. Buka file Screen_1 untuk melanjutkan simulasi 2. Klik kanan dibawah object pompa, maka akan muncul popup menu. Klik kiri pada menu ‘NetComponent’ pilih ‘Button’ 3. Tampilan object Button standard 4. Ubah ukuran Button sesuai kebutuhan 5. Klik kanan object button, muncul popup menu. Kemudian

pilih

‘Properties’ 6. Pilih ‘Text’ 7. Klik kiri ‘Off Text’ 8. Double klik kiri – isian off text (tulisan ‘button_0’) 9. Hapus text pada kolom off text, rename ‘button_0’ menjadi ‘START’ lalu tekan Enter

10. Ulangi dari langkah 5, pilih pada menu on text, rename ‘button_0’ menjadi ‘START’ lalu tekan Enter  11. Klik kanan o bject button, pilih ‘Properties’ kemudian pilih ‘Function’ lalu  pilih Mouse Down 12. Tampilan menu Function Wizard 13. Pada kolom Constan to Tag, Source ketik “OPlover” 14. Klik kiri tanda segitiga, maka akan muncul pilihan. Kemudian pilih ‘’ 15. Play simulasi dengan meng-klik tanda segitiga hijau 16. Function Button start berhasil dibuat, jika button start diclick, maka output akan bernilai 1/on ‘OK’ keluar dari editing function wizard 17. Kembali ke screen_3 18. Klik kanan button START , muncul pop up menu pilih ‘Copy’ 19. Klik kanan pada area samping kanan button ‘START’, muncul menu pop up pilih ‘Paste’ 20. Kemudian munculah hasil dari copy paste dari Button start, lalu atur posisi dengan menggeser 21. Klik kanan pada Button ‘START’ hasil copy paste, lalu muncul pilihan  pop menu up klik kiri pada ‘Properties’ , klik kiri ‘Text’, klik kiri ‘Off Text’ , pada kolom isian ketikan nama ‘STOP’ , lalu Enter  22. Klik Kanan pada Button ‘STOP’ , klik kiri ‘Properties’, klik kiri ‘Text’, klik kiri – ‘On Text’ , dikolom isian ketik ‘STOP’ , lalu Enter 23. Klik k anan pada Button ‘STOP’, pilih ‘Properties’ kemudian pilin menu ‘Function’ klik ‘Mouse Down’ 24. Tampilan menu property function wizard 25. Perhatikan karena tadi copy paste dari button START maka property function listnya sama, harus dihapus sebelum memasukkan property  button STOP. Klik kiri tanda segitiga , setelah ter-block , lalu delete (tekan tombol ‘Delete’ di keyboard) 26. Function List telah kosong 27. Klik kolom isian ‘Source’ , lalu isi ‘0’ kemudian klik tanda segitiga maka akan muncul pilihan kemudian tag ‘ OPlover’

28. Klik kiri tanda segitiga hijau lalu ‘OK’. Function Button start berhasil dibuat, jika button start diclick, maka output akan bernilai 0/off 29. Kembali ke Screen_1, perhatikan posisi button START dan button STOP  belum 30. Tekan tombol Ctrl pada keyboard PC , tahan

kemudian Click button

START dan button STOP 31. Klik kanan di area button START/STOP. Klik kiri ‘Top’ 32. Tampilan button START/STOP setelah pengaturan posisi  –   sejajar. Kemudian ‘Close’ screen_1 33. Click kiri – icon ‘Save Project’ 3.2.2. Module 2 

Process Value

1. Buka screen_1 yang telah dibuat , langkahnya pertama pilih screen designer setelah itu pilih selection screen dan pilih Screen_3 2. Setelah itu klik kiri pilih open 3. Setelah langkah satu dan dua selesai , maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini 4. Setelah muncul tampilan seperti di langkah tiga , selanjutnya klik kanan dibawah object flow meter maka akan muncul pop up menu . Lalu klik kiri  pada Net Component , setelah klik ciri pada Net Component pilih Text Box 5. Tampilan Text Box yang telah dibuat 6. Setelah Text Box berhasil dibuat, langkah selanjutnya membuat text align center, langkah pertama klik kanan pada Text Box maka akan muncul menu, setelah muncul menu klik kiri pada Properties maka akan muncul  pilihan , setelah muncul pilihan “klik kiri pada text” , setelah klil kiri pada text , pilih Text Align dan akan keluar pilihan lalu pilih Center 7. Tampilan Text Box setelah dipilih Text Align “Center” 8. Setelah tulisan dalam TextBox center , maka langkah selanjutnya adalah kita memastikan bahwa TextBox tidak bisa di edit pada saat Run Time,

caranya adalah klik kanan pada TextBox maka akan muncul pilihan , setelah itu klik kiri pada Properties dan akan muncul lagi pilihan , setelah muncul pilihan Properties klik kiri pada Style dan akan muncul pilihan lagi , selanjutnya klik kiri pada Read Only dan pilih tulisan “TRUE” 9. Langkah selanjutnya kita akan mengsetting value , langkah pertama klik kanan pada TextBox maka akan muncul pilihan, setelah itu klik kiri pada Properties dan akan muncul lagi pilihan , setelah muncul pilihan Properties klik kiri pada Value maka akan muncul pilihan , setelah scroll kebawah dan pilih OPfix01. 10. Setelah TextBox selesai di editing Properties maka minimize Screen_3 . Setelah itu save project yang telah kita buat.



Setup_Runtime

1. Setelah kita mengedit Value maka selanjutnya kita melakukan Setup_Runtime 2. Langkah pertama, Click kiri – icon “Control Panel” 3. Setelah muncul tampilan control panel seperti diatas, klik kiri pada tanda segitiga pada “Runtime Start Up Screen” , setelah itu pilih ‘Screen_3’. 4. Kemudian setelah “start up screen”di ubah menjadi “, klik tanda close yang ada pada tampilan control panel 5. Lalu save project yang telah kita buat 6. Setelah itu jalankan project yang telah kita buat dengan mengklik icon Runtime (Development Continue) seperti gambar dibawah ini.



Runtime

1.

Setelah kita menyelesaikan langkah-langkah pada Setup_Runtime, selanjutkan kita menjalankan Runtime yang telah kita setting.

2.

Tampilan gambar setelah kita mengklik ikon Runtime

3.

Setelah muncul tampilan seperti diatas maka kita harus mengklik kiri  pada icon “Start”

4.

Setelah icon start dipilih maka warna pompa akan berubah dari warna  putih menjadi warna hijau (menandakan bahwa pompa sedang  berjalan/running) .

5.

Setelah itu kita klik kiri pada icon stop untuk menghentikan pompa (warna pompa akan berubah dari warna hijau ke warna putih memandakan pompa telah berhenti bekerja).

6.



Selamat anda telah berhasil menjalankan Runtime

Script Simulasi

1.

Klik kiri pada icon “Script Writer”

2.

Tampilan awal untuk pembuatan script, lalu scroll ke bawah pada script run type hingga menemukan OPlover dan OPfix01

3.

Setelah itu tekan “ctrl” pada keyboard lalu klik kiri pada OPlover dan OPfix01, lalu klik kanan dan pilih “Add Tag In Script”.

4.

Maka alamat OPlover dan OPfix01 akan masuk kedalam script

5.

Lalu masukan script pada “script start line”untuk mensimulasi flow meter ketika pompa di start . Setelah memasukan script pilih lalu klik kiri pada icon “Script Test”.

6.

Lalu save script yang telah kita buat.

7.

Lalu muncul dialog untuk menyimpan file.

8.

Pastikan lokasi penyimpanan di WinTRProj/project elma. Lalu save dengan nama “Simulasi”.

9.

Lalu close jendela “Script Writer” , setelah di close klik kiri pada icon “Control Panel”

10. Setelah itu akan muncul tampilan dari Control Panel. Lalu pilih “General Setup” , setelah itu ada “Time Based Script” , rubah yang asalnya not set menjadi simulasi dengan cara mengklik kiri pada ta nda segitiga yang ada . 11. Lalu close jendela “Control Panel” dan save project yang telah kita edit.

12. Klik kiri pada icon “Runtime”untuk menjalankan program dan script yang telah kita buat. 13. Setelah itu akan muncul tampilan seperti gambar dibawah , lalu pilih dan klik kiri tombol start. 14. Lalu warna pompa akan berubah menjadi warna hijau dan tampilan value flow meter akan berubah setiap detik dengan nilai acak. 15. Setelah langkah diatas dilakukan klik stop , lalu save kembali project yang telah kalian buat. 3.2.3. Moudule 3 

Trending

1. Buka file yang telah dibuat sebelumnya pada minggu lalu, 2. Kemudian klik kiri –  icon “Screen Designer”, klik kiri tanda segitiga 3. Pilih ‘Screen_3’  dan klik Open 4. Kemudian muncul tampilan Screen_3  yang telah dibuat, klik kanan –  di depan tombol

STOP, muncul popup menu dan pilih Chart

5. Muncul tampilan Object Chart seperti berikut: 6. Klik kiri –  di bagian ujung icon tahan, tarik ke bawah untuk mengubah ukuran chart sesuai dengan kebutuhan. 7. Klik kanan di area Chart, muncul pop up menu 8. Klik kiri ‘Properties’ pilih ‘Wizard’ 9. Tampilan Chart Wizard 10. Klik kiri ‘Appearance’. Jika sudah selesai, buka tab ‘Border’ 11. Buka pilihan pada tanda segitiga. Pilih ‘None’. Lalu klik kiri ‘Apply’ 12. Tampilan Chart setelah editing Border Style 13. Pilih ‘Series Data’ 14. Buka tab ‘Series Data’ 15. Double klik kiri kolom isian Name pada ‘Series Details’. Ketik ‘OPfix01-PV’ 16. Klik kiri ‘Apply’ 17. Pilih ‘Series2’ pada pilihan Chart Series. Klik kiri Button Remove

18. Lakukan langkah 17 pada ‘Series3’ 19. Series2 dan Series3 berhasil dihapus 20. Jika sudah selesai, pilih button ‘Apply’ 21. Klik kiri pada button ‘Legend’ 22. Klik kiri tanda panah ke atas 23. Klik kiri pada button ‘Chart Title’ 24. Double klik kiri pada kolom Text, hapus title existing. Ketik ‘FLOW MONITORING’ 25. Klik kiri button ‘Apply’ lalu klik kiri button ‘Finish’ 26. Klik kanan di area Chart maka akan muncul pop up menu, lalu klik kiri ‘Properties’

kemudian klik kiri ‘Value’ klik kiri tahan pada

tanda scroll bar ke bawah hingga menemukan pililhan ‘OPfix01’ 27. Klik kiri ‘OPfix01’ kemudian keluar perintah lalu pilih ‘Yes’ 28. Setelah itu akan muncul perintah untuk kedua kalinya, pilih ‘Yes’ 29. Pilih ‘Max. Value’ Ketik ‘100’ , lalu tekan tombol Enter  30. Pilih ‘Min. Value’ Ketik ‘0’ , lalu tekan tombol Enter. 31. Klik kiri ‘X Axis’ kemudian pilih ‘X Axis Length’ Ketik ‘600’ , lalu tekan tombol Enter 32. Klik kanan di area Chart maka akan muncul pop up menu pilih ‘Properties’ pilih ‘Wizard’ 33. Klik kiri button ‘Apply’ lalu klik kiri button ‘Finish’ (spt. Langkah 25) 34. Tampilan Chart setelah selesai editing chart. Kemudian klik kiri tanda ‘Close’ di ujung kanan atas 35. Pilih icon ‘Save Project’ 36. Klik kiri ‘Runtime’ untuk menjalankan project 37. kembali ke angka nol, terlihat grafik Trending pada saat Pompa stop. Jika sudah, klik kiri tombol ‘START’ kembali 38. Pada saat running, klik kanan pada halaman trending 39. Pilih ‘Export Pdf’ 40. Ketik nama file. Kemudian ‘Save’

41. Tampilan trending dalam bentuk file PDF, kemudian klik kiri tanda ‘Close’ 42. Klik kanan pada halaman trending, pilih ‘Export Excel’ maka muncul Excel pada taskbar

BAB IV HASIL PRAKTIKUM DAN ANALISIS 4.1. Hasil Praktikum

Praktikum diatas adalah dising sebuah display control sekaligus monitoring data real time trending sebuah pompa dan flowmeter sebagai sensing  pembacaan flow.

Tampilan diatas saat ditekan tombol START (OPlover) maka maka ikon pompa  berubah warna menjadi hijau itu kerena ketika logic 1 pada botton start aktif maka seperti apa yang ada di langkah kerja untuk designnya ikon akan berubah berubah

menjadi hijau karena value antara ikon pompa dan tombol start berasal dari alamat yang sama “OPlover” seperti apa yang sudah diseeting terlebih dahalu pada screen tag awal.

Sama seperti gambar sebelumnya button stopun serupa hanya perbedaan dari setting value ketika dia berlogic nol maka ikon pompa yang asalnya hijau menjadi  putih kembali.

Dan grafik ini fungsinya adalah untuk monitoring se kaligus historical trending yang dimana dia membaca sensing dari flow meter dan merecord seti ap angka yang muncul perdetiknya. Dia pun dapat menapilkan hasil record berupa excel seperti data excel yang dibawah ini.

Date and Time

OPfix_01-PV

2018-01-10 15:11:48

2.25

2018-01-10 15:11:49

3.00

2018-01-10 15:11:50

3.75

2018-01-10 15:11:51

4.50

2018-01-10 15:11:52

5.25

2018-01-10 15:11:53

6.00

2018-01-10 15:11:54

6.75

2018-01-10 15:11:55

7.50

2018-01-10 15:11:56

8.25

2018-01-10 15:11:57

9.00

2018-01-10 15:11:58

9.75

2018-01-10 15:11:59

10.50

2018-01-10 15:12:00

11.25

2018-01-10 15:12:01

12.00

2018-01-10 15:12:02

12.75

2018-01-10 15:12:03

13.50

2018-01-10 15:12:04

14.25

2018-01-10 15:12:05

15.00

2018-01-10 15:12:06

15.75

2018-01-10 15:12:07

16.50

2018-01-10 15:12:08

17.25

2018-01-10 15:12:09

18.00

2018-01-10 15:12:10

18.75

2018-01-10 15:12:11

19.50

4.2. Analisi a. Fungsi Counter



Di program ini untuk mendapatkan program yang diinginkan kita membutuhkan beberapa kombinasi fungsi seperti fungsi if yang berfungsi untuk Anda membuat perbandingan logika antara nilai dan apa yang diharapkan dengan menguji kondisi dan mengembalikan hasil j ika kondisi tersebut True atau False.



=IF(Sesuatu adalah Benar, lakukanlah sesuatu, jika tidak lakukanlah hal lain) Oleh karena itu, pernyataan IF dapat memiliki dua hasil. Hasil pertama  jika perbandingan Anda Benar dan hasil kedua jika perbandingan Salah.



Pada saat tag OPlover = true atau dalam tombol yang telah di design  berlogic 1 maka programakan berjalan



Dan sama halnya seperti if dibahanya jika angka pada logic < 38.87 maka tag OPfix_01 + 0.75 jika sebaliknya dia > 38.87 maka OPfix_01 akan menjadi (6*RND()+1).

b. fungsi Graph 

Pada saat button stary di tekan maka velue pada flow metter akan bekerja karena ada sinkronisasi anatara velue flow meter dan velue pada graph yaitu OPfix_01 maka Graph berjalan sesuai velue pada flowmeter dan dia dapat merecord dan merubah hasil data record menjadi data yang dapat kita olah melalui excel ataupun pdf



Fungsi untuk graphnya sendiri dapat di fungsikan sebagai flow monitoring melihat data berbentuk grafik selama pompa run dan off.



Pengarahan hasil keluaran pada 202 dan 201 dapat di atur dalam program.

BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN

Dari praktikum diatas dapat ditarik kesimpulan: 

Kita dapat mendesign sebuah tampilan sekligus control bahkan untuk monitoring real time trending dan historical data trending berbentuk data grafik dan data excel untuk mengolah data lebih lanjut.



Dalam segi fungsi program pada aplikasi WinTR ini sangat jelas untuk dipahami dan secara fungsi program berjalan dengan baik. Step by step yang mudah memberikan kelelusaan dalam sang programmer memprogram suatu  project.



Praktikum dan pemrograman sekaligus design pada praktikum ini icon dan animation dapat diatur dan set function beserta velue sehingga animation dapat berjalan.

5.2 SARAN

Saran yang saya dapat berikan dalam praktikum kali ini agar dapat menunjang pembelajaran yang baik, maka jika bisa harus praktik dengan menggunakan aplikasi WinTR seperti ini dalam pembuatan project baru yang tidak cukup simple dan terbilang cukup menyulitkan dengan menggunakan aplikasi ini ruler untuk step by step yang cukup banyak dan mungkin bisa menajdi sebuah kesalahan hingga programer membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat program baru.

Daftar Pustaka

Antoni Susiono,et all. (2006). Aplikasi Scada System pada Miniatur Water Level Control. Jurnal Elektro (Nomor 2 volume 6). Hlm.37. Baley, David.et all. (2003). Practical SCADA for Industri. Newnes Kuspriyanto, Wendhie, P., 2007, Komunikasi Data dengan Teknik  RS-485, http://www.geocities.com/wendhies/index_files/Data/RS485/pdf, diakses tanggal 10 Januari 2018. Wicaksono, H., 2011, SCADA Software dengan Wonderware InTouch, Dasardasar Pemrograman, Graha Ilmu, Yogyakarta.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF