Laporan Praktek Kerja Lapangan
August 9, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Laporan Praktek Kerja Lapangan...
Description
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DEPARTEMEN DEPARTEM EN QUALITY CONTROL PT. OTSUKA INDONESIA
Penetapan Kadar Natrium dan Kalium dalam Produk Jadi Asering dengan menggunakan F lame P Photo hotome mete ter r
Oleh : Celsia Nesti Permatasari
(160332605871) (160332605871 )
Fadila Ika Seftiyana
(160332605841) (160332605841)
Gentian Novi Hernida
(160332605813) (160332605813)
JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MALANG JULI 2019
Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
iii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Penetapan Penetapa n Kadar Natrium dan Kalium dalam Produk Jadi Asering dengan
“
menggunakan F lame Photo Ph otometer ter ”
Disusun oleh : Celsia Nesti Permatasari
(160332605871) (160332605871 )
Fadila Ika Seftiyana
(160332605841) (160332605841)
Gentian Novi Hernida
(160332605813) (160332605813)
Periode : 24 Juni – 31 31 Juli 2019 Laporan ini telah disetujui dan disahkan sebagai Laporan Praktek Kerja Indonesia pada Departemen Quality Control PT. Otsuka Indonesia
Lawang, 31 Juli 2019 Menyetujui, Pembimbing
Dhenta Mengesahkan, Manager Quality Control
Mukhlis
Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
iii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
“
Penetapan Penetapa n Kadar Natrium dan Kalium dalam Produk Jadi Asering dengan menggunakan F lame Photo Ph otometer ter ” Lawang, 24 Juni – 31 31 Juli 2019
Oleh : Celsia Nesti Permatasari
(160332605871) (160332605871 )
Fadila Ika Seftiyana
(160332605841) (160332605841)
Gentian Novi Hernida
(160332605813) (160332605813)
Menyetujui, Dosen Pembimbing PKL
Ketua Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang
Dr. Sumari, M.Si
Dr. Evi Susanti S.Si, M.Si Mengetahui,
Wakil Dekan I FMIPA Universitas Negeri Malang
Dr. Ibrohim, M.Si.
Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ………………………………………………….. ………………………………………………….. HALAMAN PE NGESAHAN …………………………………………... …………………………………………... DAFTAR ISI ISI ………..…………………………………………………… ………..…………………………………………………… DAFTAR TABEL ………..……………………………………………… ………..……………………………………………… DAFTAR GAMBAR ………..…………………………………………... ………..…………………………………………... ABSTRAK ABSTRA K ………………………………………………………………. ………………………………………………………………. KATA PENGANTAR ………………………………………………....... ………………………………………………....... BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belakang ………..………………………………………… ………..…………………………………………
1
1.2. Rumusan Masalah Masalah ………..……………………………………... ………..……………………………………...
2
1.3. Batasan Masalah Masalah ………..………………………………………. ………..………………………………………. 1.4. Tujuan Penelitian Penelitian ………..……………………………………… ………..………………………………………
3 4
1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ………..…………………………………….. ………..……………………………………..
5
BAB II TINJUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Otsuka Indonesia …..………………………………. …..………………………………. 2.2 Logo PT. Otsuka Indonesia ………..…………………………… ………..…………………………… 2.3 Lokasi PT. Otsuka Indonesia ………..………………………….. ………..………………………….. 2.4 Visi, Misi, dan Motto ………..………………………………….. ………..………………………………….. 2.3.1. Visi PT. Otsuka Indonesia ………………………………… ………………………………… 2.3.2. Misi PT. Otsuka Indonesia Indonesia ………………………………… ………………………………… 2.3.3. Motto PT. Otsuka Indonesia Indone sia ………………………………. ………………………………. 2.5 Struktur Organisasi PT. Otsuka Indonesia ...…………………… ... …………………… 2.6 Proses Produksi ………..………………………………………... ………..………………………………………... BAB III TINJAUAN PUSTAKA ………..……………………………… ………..……………………………… BAB IV METODE PENELITIAN ………..…………………………….. ………..…………………………….. 4.1. Objek Penelitian ………..………………………………………. ………..………………………………………. 4.2. Alat dan Bahan ………..………………………………………... ………..………………………………………... 4.3. Langkah-langkah ………..……………………………………… ………..……………………………………… BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
iii
5.1. Hasil ………..…………………………………………………… ………..…………………………………………………… 5.2. Pembahasan ………..…………………………………………… ………..…………………………………………… BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ………..……………………………………………. ………..……………………………………………. 6.2. Saran ………..………………………………………………… ………..…………………………………………………... ... DAFTAR PUSTAKA ………..………………………………………….. ………..………………………………………….. LAMPIRAN 1 LOGBOOK KEGIATAN PKL ………..………………... ………..………………... LAMPIRAN 2 DOKUMENTASI KEGIATAN PKL ………..…………. ………..………….
Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah 1.3. Batasan Masalah 1.4. Tujuan Penelitian 1.5. Manfaat Penelitian
BAB II TINJUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PT. Otsuka Indonesia 2.2 Logo PT. Otsuka Indonesia 2.3 Lokasi PT. Otsuka Indonesia 2.4 Visi, Misi, dan Motto 2.4.1. Visi PT. Otsuka Indonesia 2.4.2. Misi PT. Otsuka Indonesia 2.4.3. Motto Otsuka Indonesia 2.5 Struktur Organisasi PT. Otsuka Indonesia Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu sasaran. Secara fisik struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk gambaran fisik atau bagan yang memperlihatkan hubungan unit-unit organisasi dan garis wewenang yang ada. Agar tujuan perusahaan tercapai dengan baik dan lancer, maka perlu adanya pengorganisasian dan pembagian tugas yang jelas. Struktur organisasi harus memungkinan adanya koordinasi usaha diantara semua satuan dan jenjang untuk mengambil keputusan sehingga tujuan perusahaa dapat dapat tercapai. Struktur organisasi PT. Otsuka Indonesia adalah sebagai berikut : 1. Production Director Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
iii
Mengelola dan mengawasi seluruh kegiatan PT. Otsuka Indonesia. Dalam hal ini pabrik Lawang bertanggung jawab kepada Managing Director yang berada di Jakarta. 2. Technical Operation Technical Operation dibagi Operation dibagi menjadi tiga divisi yaitu : a. Parenteral Bertanggung jawab terhadap keseluruhan kegiatan produksi produk parenteral yang meliputi LVP Plabottle, Plabottle, LVP Softbag , dan New SVP . b. Non Parenteral Bertanggung jawab terhadap keseluruhan kegiatan produksi produk non parenteral yang yang meliputi Therapeutical Drug , Medical Device, Device, dan Enteral Nutrition. dan Enteral Nutrition. c. Engineering Bertanggung
jawab
terhadap
keseluruhan
kegiatan
yang
berhubungan dengan sumber daya daya manufaktur manufaktur seperti air, listrik, dan udara tekan. Di PT. Otsuka Indonesia, Engineering membawahi : 1. Utility Bertanggung jawab terhadap penyediaan air, listrik dan udara tekan. 2. Maintenance Bertanggung produksi.
jawab
terhadap
perbaikan-perbaikan
mesin
3. Supporting Bertugas mendukung kegiatan utility utility dan maintenance maintenance,, mulai dari perencanaan, pembiayaan, dan pelaksanaan. d. QMS (Quality (Quality Management System) System) 1. QC (Quality (Quality Control ) Bertanggung jawab terhadap pengujian bahan baku maupun produk jadi. Pengujian tersebut dilakukan dengan meliputi uji fisika, kimia, dan biologi.
Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
iii
2. QA (Quality (Quality Asurance) Asurance) Bertanggung jawab terhadap pengawasan mutu produk perusahaan, dokumentasi, dan validasi. 3. MPD ( Manufacturing Manufacturing Product Development Development ) Bertugas mengembangkan bahan baku baru, pengembangan dalam kemas dan pengembangan dalam proses produksi. 4. CPV (Compliant (Compliant Pharmacovigillance) Pharmacovigillance) Bertanggung jawab terhadap complain, penanganan keluhan dan pelaksanaan internal audit. e. General Operation 1. Supply Chain Chain Bertanggung jawab terhadap kebutuhan produksi mulai dari bahan bau, bahan kemas, dan alat produksi. Supply Chain Chain dibagi menjadi empat bagian, yaitu : i. PPIC ( Production Production Planning and and Inventory Control ) Betanggung
jawab
terhadap
perencanaan
dan
pengendalian stok serta merencanakan produksi yang akan dilakukan. ii. Export – Import Import Bertanggung jawab dalam hal ekspor dan impor barang. iii. Local Purchase Purchase Bertugas melakukan perhitungan untuk kebutuhan pasar dan menerbitkan rencana produksi bulanan. bulanan. iv. Warehouse Warehouse Mengelola seluruh kegiatan yang ada di gudang meliputi
penerimaan,
penyimpanan,
distribusi
material, dan produk jadi. 2. HRD ( Human Human Resouce Development ) Bertugas dalam pengembangan sumber daya manusia yang meliputi
Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
recruitment
dan
training
para
karyawan,
iii
merencakan,
mengarahkan,
mengembangkan
keselamatan
mengawasi, keja,
sehingga
dan dapat
menunjang terpelihara dan berkembangnya kualitas SDM, menetapkan peraturan masalah-masalah tenaga kerja, bertanggung jawab langsung kepada Vice President Director . 2.6 Proses Produksi 5. Sterilisasi Proses sterilisasi bertujuan untuk mematikan bakteri-bakteri yang terdapat pada botol dan larutan infus. Botol disusun dalam lengser kemudian dimasukkan dalam rak hingga 840 botol. Kemudian rak dimasukkan dalam botol berisi air diletakkan pad arak. Ada 3 tahap sterilisasi yaitu tahap pemanasan, sterilisasi, dan pendinginan. Tabel. Waktu proses sterilisasi Tahap sterilisasi
Plabottle 250
Plabottle 500
Plabottle 1000
mL
mL
mL
Pemanasan
30 menit
30 menit
30 menit
Sterilisasi
45 menit
45 menit
45 menit
Pendinginan
30 menit
30 menit
30 menit
Sumber : PT. Otsuka Indonesia
6. Inspeksi Botol di ruang sterilisasi diperiksa di ruang inspeksi yang termasuk di dalam ruang kelas 4. Inspeksi meliputi 2 bagian yaitu : a. Manual Inspection (visual) dengan menggunakan box inspection (board warna hitam untuk melihat kotoran berwarna berwar na putih dan board biru untuk melihat kotoran berwarna hitam, hitam, kuning, dll). b. Leakage test (uji kebocoran) dengan menggunakan alat ALT (Automatic Leakage Tester) atau pinhole tester. Uji kebocoran ini dilakukan pada tutup botol sebanyak 3 kali dan pada gantungan
Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
iii
botol sebanyak 2 kali. Bila terdeteksi adanya kebocoran maka botol botol akan secara otomatis jatuh ke bawah. Untuk botol yang baik akan langsung menuju mesin labeling. 7. Packing Setelah dilakukan proses inspeksi, botol menuju mesin labelling. Untuk plabottle yang menggunakan middle cup dipasang outer cap. c ap. Operator melakukan fiding/penataan terhadap botol yang akan masuk ke mesin labelling satu per satu. Setelah itu dilakukan proses wrapping. Ada 2 tahap proses wrapping yaitu long sealer dan end sealer. Temperature untuk long sealer adalah 254-285⁰C dan temperature untuk end sealer adalah 145-185⁰C.
BAB IV METODE PELAKSANAAN
4.1. Objek Penelitian
Objek yang digunakan pada penelitian pada penelitian ini adalah sampel “Larutan NaCl, KCl, CaCl2 dan CH3COONa” kemasan softbag volume 500 mL. mL. 4.2. Alat dan Bahan
4.2.1. Alat Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
iii
Flame Photometer M410 M410 Botol semprot Labu takar 100 mL Labu takar 200 mL Pipet volume 10 mL Pipet volume 1,5 mL Pipet volume 1 mL 4.2.2. Bahan
Sampel “Larutan NaCl, KCl, CaCl2 dan CH3COONa” Aquades atau Purrified atau Purrified Water Larutan standard Na 1000 ppm Larutan standard K 1000 ppm 4.3. Langkah-langkah
4.3.1. Pembuatan larutan standard K 15 ppm a. Dipipet 1,5 mL larutan standard K 1000 ppm dan dimasukkan labu takar 100 mL b. Ditambahkan PW hingga batas 100 mL 4.3.2. Pembuatan larutan standard Na 15 ppm a. Dipipet 1,5 mL larutan standard Na 1000 ppm dan dimasukkan labu takar 100 mL b. Ditambahkan PW hingga batas 100 mL 4.3.3. Penetapan kadar K a. Dipipet 10 mL larutan sampel dan dimasukkan labu takar 100 mL b. Ditambahkan PW hingga batas 100 mL c. Diukur penetapan kadar K menggunakan flame menggunakan flame photometer
Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
iii
4.3.4. Penetapan kadar Na a. Dipipet 1 mL larutan sampel dan dimasukkan labu takar 200 mL b. Ditambahkan PW hingga batas 200 mL c. Diukur penetapan kadar Na menggunakan flame menggunakan flame photometer 4.3.5. Pengoperasian Pengoperasian flame flame photometer a. Dihidupkan kompesor b. Dihidupkan gas elpiji c. Dipilih lampu yang akan digunakan ke arah “Na” atau “K” atau “Ca” d. Diputar tombol “Coarse Coarse”” ke arah “Na” atau “K” atau “Ca” “Ca” e. Dihidupkan alat f lame lame photometer dengan menekan tombol “on” dan didiamkan selama ±15 menit f. Ditekan tombol “decimal “decimal ” untuk mengatur posisi koma pada display sesuai dengan yang dibutuhkan g. Selanjutnya, diukur absorbansi larutan blanko dengan memutar tombol “blank “ menjadi “0,00” pada display display h. Kemudian diukur absorbansi larutan standar “Na” atau “K” 15 ppm dengan memutar tombol “ fine fine”” perlahan sampai muncul “15,00” pada display display i. Selanjutnya, dilakukan pengukuran pada larutan sampel tanpa ta npa memutar tombol “ fine fine”” dan dibaca absorbansinya pada display display 4.3.6. Perhitungan penetapan kadar K =
15,7
× 100% 100%
4.3.7. Perhitungan penetapan kadar Na =
Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
15,0
× 100% 100%
iii
HASIL Tangki IA Produk Jadi
Tanggal No
Produksi
Lot Number
Kalium 95,0 - 105,0%
Natrium 95,0 - 105,0%
25-Jun-19
SB94F49A
99,4
100,7
25-Jun-19
SB95F49A
100,6
100,0
2
26-Jun-19
SB95F49A
99,4
100,0
3
29-Jun-19
SB95F49A
101,3
100,7
30-Jun-19
SB95F49A
99,4
99,3
30-Jun-19
SB94F49B
101,9
98,7
01-Jul-19
SB95F49A
98,7
100,7
02-Jul-19
SB95F49A
99,4
100,7
6
02-Jul-19
SB94F49B
99,4
100,7
7
02-Jul-19
SB95F49A
99,4
99,3
04-Jul-19
SB95F49A
100,0
100,0
04-Jul-19
SB94F49B
98,7
102,0
Average
99,8
100,2
STDEV
0,99
0,88
%RSD
0,99
0,88
% KV
0,99
0,88
% KV Horwitz
2,00
1,99
2/3 % KV Horwitz
1,33
1,33
1
4 5
8
Tangki 2B
No
Tanggal
Lot
Produksi
Number
25-Jun-19
Produk Jadi Kalium
Natrium
95,0 - 105,0%
95,0 - 105,0%
SB94F49A
100,0
99,3
25-Jun-19
SB95F49A
101,3
100,7
2
26-Jun-19
SB95F49A
99,4
100,7
3
29-Jun-19 29-Jun-19
SB95F49A
100,0
100,7
1
Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
iii
30-Jun-19
SB95F49A
99,4
99,3
30-Jun-19
SB94F49B
100,0
99,3
5
01-Jul-19
SB95F49A
99,4
100,7
6
02-Jul-19 02-Jul-19
SB95F49A SB94F49B
98,7 99,4
99,3 98,7
7
02-Jul-19
SB95F49A
101,3
102,0
04-Jul-19
SB95F49A
99,4
99,3
04-Jul-19
SB94F49B
99,4
100,7
Average
99,8
100,1
STDEV
0,79
0,98
RSD%
0,79
0,98
% KV
0,79
0,98
% KV Horwitz
2,00
1,99
2/3 % KV Horwitz
1,33
1,33
4
8
Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
iii
a. Hasil Penetapan Kadar K pada Tank A Lot Number
Kadar
SB94F49A
99,4
SB95F49A
100,6
SB95F49A
99,4
SB95F49A
101,3
SB95F49A
99,4
SB94F49B
101,9
SB95F49A
98,7
SB95F49A
99,4
SB94F49B
99,4
SB95F49A SB95F49A
99,4 100,0
SB94F49B
98,7
Average
99,8
STDEV
0,99
Grafik Kadar Kalium Tank Tank A 105.0
103.0 ) 101.0 % ( r a d a K 99.0
97.0 95.0
Lot Number Kadar
Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
Average
Avr+3SD
Avr-3SD
iii
Adanya penetapan kadar kalium digunakan untuk mengetahui banyaknya kadar kalium di dalam produk produk jadi “Natrium Asetat dalam Larutan Ringer’s”. Berdasarkan metode pengujian Otsuka Indonesia spesifikasi kadar kalium yang diperoleh antara 95-105%. Dari data yang diperoleh, kadar kalium dalam dalam produk jadi “ Natrium Asetat dalam Larutan Ringer’s” tank A dan tank B termasuk dalam spesifikasi yaitu antara 95-105% dengan average sebesar 99,8%. Kadar yang diperoleh dari masing-masing Lot berbeda. Jika kadar kalium yang diperoleh terlalu mendekati batas bawah (95%) atau at au batas atas (105%), dapat mempengaruhi keseimbangan tekanan osmotik dalam tubuh. Oleh karena itu, dibuat batasan data normal berdasarkan average + 3SD dengan tujuan agar kadar yang diperoleh memiliki sebaran yang rata dan mengurangi resiko diperoleh data yang melebihi atau kurang dari batas spesifikasi. Berdasarkan grafik diatas kadar natrium
dalam produk jadi “asering” termasuk “asering” termasuk dalam spesifikasi average + 3SD. Hasil tersebut membuktikan bahwa kadar natrium dalam produk jadi “asering” termasuk “asering” termasuk dalam data normal berdasarkan average + 3SD.
b. Hasil Penetapan Kadar K pada Tank B Lot Number
Kadar
SB94F49A
100,0
SB95F49A
101,3
SB95F49A
99,4
SB95F49A
100,0
SB95F49A
99,4
SB94F49B
100,0
SB95F49A
99,4
SB95F49A
98,7
SB94F49B
99,4
SB95F49A
101,3
Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
iii
SB95F49A
99,4
SB94F49B
99,4
Average
99,8
STDEV
0,79
Grafik Kadar Kalium Tank Tank B 105.0 103.0 ) 101.0 % ( r a d a 99.0 K
97.0 95.0
Lot Number Kadar
Average
Avr+3SD
Avr-3SD
c. Hasil Penetapan Kadar Na pada Tank A Lot Number
Kadar
SB94F49A SB95F49A
100,7 100,0
SB95F49A
100,0
SB95F49A
100,7
SB95F49A
99,3
SB94F49B
98,7
SB95F49A
100,7
SB95F49A
100,7
SB94F49B
100,7
SB95F49A
99,3
Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
iii
SB95F49A
100,0
SB94F49B
102,0
Average
100,2
STDEV
0,88
Grafik Kadar Na Tank A 105.0 103.0 ) 101.0 % ( r a d a K 99.0
97.0 95.0
Lot Number Kadar
Average
Avr+3SD
Avr-3SD
d. Hasil Penetapan Kadar Na pada Tank B Lot Number
Kadar
SB94F49A
99,3
SB95F49A
100,7
SB95F49A
100,7
SB95F49A
100,7
SB95F49A
99,3
SB94F49B
99,3
SB95F49A
100,7
SB95F49A
99,3
SB94F49B
98,7
Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
iii
SB95F49A
102,0
SB95F49A
99,3
SB94F49B
100,7
Average
100,1
STDEV
0,98
Grafik Kadar Na Tank B 105.0 103.0 ) 101.0 % ( r a d a 99.0 K
97.0 95.0
Lot Number Kadar
Aveage
Avr+3SD
Avr-3SD
Adanya penetapan kadar kalium dan natrium digunakan untuk mengetahui banyaknya kadar kalium dan natrium di dalam produk jadi “Natrium Asetat dalam Larutan Ringer’s”. Berdasarkan Berdas arkan metode pengujian Otsuka Indonesia spesifikasi kadar kalium dan natrium yang diperoleh antara 95-105%. Dari data yang diperoleh, kadar Natrium dalam produk jadi “Natrium Asetat dalam Larutan Ringer’s” tank A dan tank B termasuk dalam dala m spesifikasi yaitu antara 95-105% dengan average sebesar 100,2% dan 100,1%. Kadar yang diperoleh dari masing-masing Lot berbeda. Jika kadar kalium yang diperoleh terlalu mendekati batas bawah (95%) atau batas atas (105%), dapat mempengaruhi keseimbangan tekanan osmotik dalam tubuh.
Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
iii
Kalium merupakan mineral penting yang diperlukan tubuh dalam pengaturan keseimbangan cairan tubuh, untuk kontraksi otot, dan menjaga kesehatan sistem saraf. Jika terjadi kekurangan kalium dapat berefek buruk dalam tubuh karena mengakibatkan hipokalemia yang men menyebabkan yebabkan frekuensi denyut jantung melambat. Kelebihan kalium kali um mengakibatkan hiperkalemia yang menyebabkan aritmia jantung, konsentrasi yang lebih tinggi lagi yang dapat menimbulkan henti jantung atau fibrilasi jantung. Oleh karena itu, dibuat batasan data normal berdasarkan average + 3SD dengan tujuan agar kadar yang diperoleh memiliki sebaran rata dan mengurangi resiko diperoleh data yang melebihi atau kurang dari batas spesifikasi. Berdasarkan grafik diatas kadar kalium dalam produk jadi “asering” termasuk dalam spesifikasi average + 3SD. Hasil tersebut membuktikan bahwa kadar kalium dalam produk jadi “asering” termasuk dalam data normal berdasarkan average + 3SD. Terlalu banyak sodium bisa menyebabkan tubuh menahan cairan lebih banyak dari yang diperlukan. Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang kemudian meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, kerusakan ginjal, dan masalah kesehatan serius lainnya. lai nnya. Bukan hanya kelebihan, ternyata jika kita kekurangan garam juga bisa menyebabkan masalah bagi tubuh. Berikut beberapa efek kekurangan garam yang akan dialami diabetes tipe 2, meningkatkan resiko kematian karena gagal jantung, rasa lemas dan pusing yang berlebihan, dan meningkatkan kolesterol
Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
iii
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat, dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan di PT. Otsuka Indonesia yang berjudul “Penetapan Kadar Natrium dan Kalium dalam Produk Jadi Asering dengan menggunakan Flame menggunakan Flame Photometer ..” ” Praktik kerja lapangan ini dilaksanakan di PT. Otsuka Indonesia pada tanggal 24 Juni sampai 31 Juli 2019 oleh mahasiswa Program Studi S1 Kimia Universitas Negeri Malang. Tujuan utama dari praktik kerja lapangan ini adalah untuk memantapkan teori dan praktik yang telah dipelajari sehingga dapat diaplikasikan dalam dunia kerja. Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dan penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. Sumari, M.Si selaku Ketua Jurusan Kimia Universitas Negeri Malang. 2. Drs. Ridwan Joharmawan, M.Si dan Dr. Evi Susanti, M.Si selaku Dosen
Pembimbing praktik kerja lapangan. 3. Pak Tantono yang telah membantu sehingga penulis dapat diterima untuk
praktik kerja lapangan di PT. Otsuka Indonesia. Indonesia. 4. Mochamad Idi selaku Humas PT. Otsuka Indonesia. 5. Mukhlis selaku Manager Quality Control PT. Otsuka Indonesia.
Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
iii
6. Bapak Dhenta selaku koordinator pembimbing selama praktik kerja
lapangan. 7. Bapak Yayang, Sholeh, Luthfi, Agus, Haliq, Ali, Ichyaudin, Edo, Galih,
Juaidi dan Ibu Kunafah yang telah membimbing penulis selama praktik kerja lapangan . 8. Bapak Edo yang telah membantu dalam penyelesaian judul laporan ini.
seman gat, bantuan 9. Saudara Erwin dan Saudari Prisilia yang selalu memberi semangat, dan motivasi kepada penulis selama praktik kerja lapangan. 10. Orang tua yang selalu memberi dukungan dan doa sampai selesainya
kegiatan praktik kerja lapangan. teman-teman “ No Name Name”” yang selalu memberi semangat dan 11. Kepada teman-teman menemani bercerita selama praktik kerja lapangan. 12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Fadila Ika Seftiyana – Seftiyana – [2019]
iii
View more...
Comments